Teori Unbalanced Growth Dalam Pengembangan Wilayah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

UNBALANCED GROWTH DALAM TEORI PERTUMBUHAN WILAYAH



▪ Nurske dan Rosenstein-Rodan menyatakan bahwa perkembangan harus selalu seimbang. Artinya, perkembangan dari setiap aspek harus terjadi secara bersamaan pada berbagai wilayah. Teori ini dikenal dengan teori big push. ▪ Hirschman menyangkal teori big push tersebut. Hal ini tidak mungkin, karena masalah dana yang tidak terdistribusi merata dan masalah stimulus/dorongan (yang paling penting). Misalnya, sebuah industri yang berkembang, akan mendorong munculnya prasarana/infrastruktur, yang kemudian akan mendorong munculya industri-industri yang lain. ▪ Dengan kata lain, perkembangan itu berlangsung secara susul-menyusul antara satu aspek dan aspek lain. Demikian juga dengan perkembangan wilayah yang saling susul.



Aliran Penduduk Aliran Barang dan Jasa



Aliran Modal



Keterangan: U = wilayah kaya (berkembang)



S = wilayah miskin (tidak berkembang)



Penganut dari teori ‘unbalanced growth’ ini adalah Gunnar Myrdal dan Albert O. Hirschman. Keadaan dimana wilayah kaya (U) diuntungkan disebut ‘backwash effect’ atau ‘polarization effect’, sedangkan keadaan dimana wilayah miskin (S) diuntungkan disebut ‘spread effect’ atau ‘trickling down effect’



Gunnar Myrdal menggunakan istilah ‘backwash effect’, ‘spread effect’, dan ‘cummulative causation effect’. Albert O. Hirschman menggunakan istilah ‘polarization effect’ dan ‘trickling down effect’.



Aliran Penduduk (Migrasi) Kegiatan ekonomi di wilayah kaya (U) akan menarik tenaga kerja muda dan aktif dari wilayah miskin (S). Hal ini cenderung menguntungkan wilayah maju tersebut dan menekan kegiatan ekonomi wilayah terbelakang tempat asal buruh tersebut. Aliran Modal Di wilayah kaya (U), permintaan yang meningkat akan mendorong investasi yang akan meningkatkan pendapatan. Lingkup investasi yang lebih baik pada wilayah maju dapat menciptakan kelangkaan modal di wilayah miskin (S). Kajian di beberapa negara menunjukkan sistem perbankan cenderung menjadi alat penyedot tabungan dari wilayah miskin (S) ke wilayah kaya (U) yang hasil perputaran modalnya lebih aman. Aliran Barang dan Jasa (Perdagangan)



Perdagangan juga akan cenderung menguntungkan wilayah kaya (U) dan merugikan wikayah miskin (S). Menurut Myrdal, “Pembebasan dan perluasan pasar memberikan keuntungan daya saing kepada industri di wilayah maju yang telah mapan, namun industri yang ada di wilayah miskin menjadi terhambat..”



Aliran Modal Wilayah kaya (U) tertarik untuk menanamkan modal di wilayah miskin (S) karena tenaga kerja di wilayah miskin memiliki upah yang murah. Aliran Barang dan Jasa (Perdagangan) Wilayah miskin (S) akan memperolah keuntungan dari meningkatnya pasar produk-produk pertanian dan bersamaan dengan itu timbul kemajuan teknologi. Dampak tersebut juga akan menjalar ke daerah-daerah yang memproduksi bahan mentah untuk keperluan industri yang sedang tumbuh di wilayah miskin (S). Aliran Penduduk (Migrasi) Kegiatan ekonomi yang mulai berlangsung di wilayah miskin, mengundang kedatangan penduduk dari wilayah kaya. Hal ini memberikan keterampilan kerja bagi penduduk di wilayah miskin dan memajukan keadaan penduduk di wilayah miskin.



❑ Myrdal bertolak dari teori mengenai kemiskinan. Kemiskinan berkaitan erat dengan cummulative causation effect, yaitu pihak yang kaya akan semakin kaya dan yang miskin akan semakin miskin. Cummulative causation effect ini diperoleh Myrdal dari studi kasus kemiskinan penduduk Negro di Amerika Serikat. Dari sana keluar teori unbalanced growth, dengan backwash effect dan spread effect nya.



Wilayah Kurang Berkembang



Sarana & Prasarana Kurang Memadai



Kurang Menarik Pihak Investor



Masyarakat Semakin Tertinggal



Akses Masyarakat Terbatas



Tidak Dapat Membiayai Pembangunan



Contoh : Studi Kasus Kemiskinan Penduduk Negro di Amerika Serikat



Kesimpulan keduanya berbeda : ❑Hirschman optimis suatu kali, trickling down effect akan lebih besar dari polarization effect. ❑Myrdal pesimis, karena adanya cummulative causation effect. Menurut Myrdal wilayah kaya (U) akan selalu berkembang, karena Myrdal tidak terlalu percaya dengan mekanisme pasar yang dianggap mampu engurangi kesenjangan antarwilayah dan mengembalikan pada keadaan ekuilibrium, melainkan perlu adanya intervensi dari pemerintah untuk mengembalikan pada keadaan ekuilibrium.