5 0 879 KB
LABORATORIUM FARMASI LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI
PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI
OLEH KELOMPOK 5: ALYANI USMAN
754840119003
CHINTIA RAHMATIA BAKRI
754840120042
MAGFIRA BILONDATU
754840120049
NADYA APREYVITA GAIB
754840120055
NUR MEGA FEBRIYANTI M. GALIB
754840120059
RAHMAWATI HASAN
754840120064
SITI NURFADHILAH BADU
754840120071
TEGAR ABDIYANTO PADJA
754840120078
PEMBIMBING
: FIHRINA MOHAMAD, S.Si, M.Si
PROGRAM STUDI D3 FARMASI JURUSAN FARMASI POLTEKKES KEMENKES GORONTALO TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur kita persembahkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Mikrobiologi dan Parasitologi dengan baik pada waktunya. Laporan ini kami buat sebagai bagian dari pemenuhan tugas Mata Kuliah Praktikum Mikrobiologi dan Parasitologi. Adapun Laporan Praktikum ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya bimbingan, nasihat, serta saran dari Bapak dan Ibu dosen pembimbing, Untuk itu ucapan terimakasih kami kepada Bapak dan Ibu dosen pembimbing mata kuliah yang telah membantu kami baik secara moral maupun materi, diantaranya kepada : 1. Dosen penanggung jawab Mata Kuliah Mikrobiologi dan Parasitologi Ibu Nangsih Sulastri Slamet, S.Si, M.Si, Apt. 2. Instruktur Laboratorium Mikrobiologi Ibu Fitria Ayu Magfirah Yunus, S.Farm dan Ibu Rizka Puji Astuti Daud, S.Farm, Apt. 3. Dosen pembimbing kelompok 5 Ibu Nangsih Sulastri Slamet, S.Si, M.Si, Apt. Kami menyadari bahwa Laporan Kelompok ini masih banyak kekurangan dan kesalahan serta masih belum dikatakan sempurna. Untuk itu, kami dengan sangat terbuka untuk menerima kritik dan saran dari dosen pembimbing Praktikum Mikrobiologi dan Parasitologi nuntuk kelompok 5. Semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Gorontalo, 30 Maret 2021
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL ............................................................................................................. i KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 A. Latar Belakang ...................................................................................... 1 B. Tujuan Percobaan ................................................................................. 2 C. Manfaat Percobaan ............................................................................... 2 D. Prinsip Percobaan ................................................................................. 2 BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 3 A. Definisi Mikrobiologi............................................................................ 3 B. Alat-Alat di Laboratorium Mikrobiologi................................................ 3 BAB III METODE KERJA ............................................................................... 4 A. Jenis Alat-Alat di Laboratorium ............................................................. 4 B. Cara Kerja Penggunaan Alat-Alat di Laboratorium Mikrobiologi ........... 5 BAB IV HASIL PEMBAHASAN .................................................................... 12 A. Hasil ................................................................................................... 12 B. Pembahasan ........................................................................................ 17 BAB V PENUTUP ........................................................................................... 18 A. Kesimpulan......................................................................................... 18 B. Saran .................................................................................................. 18 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 19
iii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mikrobiologi adalah kajian tentang mahluk hidup (organisme) berukuran terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroorganisme meliputi protozoa, algae (ganggang), fungi (jamur), lichenes, bakteri, dan virus (Adams, 2000). Alat-alat yang digunakan harus dalam keadaan steril atau bebas dari kuman, bakteri, virus dan jamur. Perlu adanya pengetahuan tentang cara-cara atau teknik sterilisasi. Hal ini dilakukan karena alat-alat yang digunakan memiliki teknik sterilisasi yang berbeda (Dwidjoseputro, 2003). Pada saat melakukan praktikum mikrobiologi, tentu saja terlebih dahulu kita perlu mengetahui jenis alat yang akan digunakan pada praktikum tersebut. Selain itu, kita juga perlu mengetahui prosedur penggunaannya, pembersih dan fungsi dari masing-masing alat tersebut. Pada saat sekarang ini alat merupakan salah satu pendukung dari pada keberhasilan suatu pekerjaan di
laboratorium,
sehingga
untuk
memudahkan
dan
melancarkan
berlangsungnya praktikum pengetahuan mengenai penggunaan alat sangat diperlukan. Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian (Ririn, 2016). Kebersihan alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalam melakukan pengukuran dan perhitungan yang akan dilakukan. Penggunaan alat-alat dalam laboratorium diharapkan dalam keadaan steril karena penggunaan alat-alat yang tidak steril dapat menyebabkan kegagalan pada praktikum yang dilakukan (Sudarmadji, 2005).
1
B. Tujuan Percobaan 1. Untuk mengenal alat-alat yang akan digunakan dalam praktikum mikrobiologi dan dapat menggunakannya secara benar. 2. Untuk mengetahui fungsi dan mengoperasikan peralatan yang dibutuhkan dalam praktikum mikrobiologi.
C. Manfaat Percobaan 1. Mahasiswa dapat mengenal alat-alat yang akan digunakan dalam praktikum mikrobiologi dan dapat menggunakannya secara benar. 2. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dan mengoprasikan peralatan yang dibutuhkan dalam praktikum mikrobiologi.
D. Prinsip Percobaan Mengenal
alat-alat
dalam
laboratorium
mengklasifikasi alat berdasarkan fungsinya.
2
mikrobiologi
serta
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Definisi Mikrobiologi Mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan tentang kehidupan makhluk kecil yang hanya dilihat dengan mikroskop (bahasa Yunani: mikros = kecil, bios = hidup, logos = kata atau ilmu). Makhluk kecil itu disebut dengan mikroorganisme , mikroba, protista atau jasad renik (Sudaryanto, 1998). Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari tentang mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya adalah semua makhluk hidup yang perlu dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungsi, alga, virus dan protozoa (Zulkarnain, 2012). Mikroorganisme terdapat diberbagai tempat seperti tanah, debu, air, udara, kulit dan selaput lendir. Mikroorganisme dapat menyebabkan banyak kerusakan, maka pengendalian mikroorganisme ditujukan untuk mencegah penyebaran penyakit serta mencegah pembusukan dan kerusakan bahan yang dapat dihambat atau dibunuh secara fisik maupun kimia (Susilowati, 2001).
B. Alat-Alat di Laboratorium Mikrobiologi Peralatan yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya digunakan di laboratorium kimia, yaitu berupa alat-alat gelas antara lain: tabung reaksi, cawan petri, pipet ukur, pipet volumetrik, labu ukur, labu erlenmeyer, gelas piala, pH meter, gelas arloji, termometer, botol tetes, pembakar spiritus, kaki tiga dengan kawat asbes, dan rakta bungreaksi. Di samping peralatan gelas tersebut, pada laboratorium mikrobiologi masih ada sejumlah alat yang khusus antara lain: autoklaf, oven, mikroskop, jarumose (inokulum), jarum preparat, gelas objek, kaca penutup, keranjang kawat untuk sterilisasi, inkubator, spektrofotomete, penangas air, magnetik stirrer, dan tabung durham (Alfi, 2013). 3
BAB III METODE KERJA
A. Jenis Alat-Alat di Laboratorium Mikrobiologi 1.
Mikroskop
2.
Autoklaf
3.
Oven
4.
Inkubator
5.
Colony Counter
6.
Lemari Pendingin
7.
Hotplate Stirrer
8.
Mikropipet
9.
Cawan Petri
10. Labu Erlenmeyer 11. Pipet Tetes 12. Pipet Ukur 13. Tabung Reaksi 14. Gelas Ukur 15. Tabung Durham 16. Kawat Ose 17. Pinset 18. Bunsen 19. Kaca Objek 20. Beaker Glass 21. Centrifuge 22. Vortex
4
B. Cara Kerja Penggunaan Alat-Alat di Laboratorium Mikrobiologi 1.
Mikroskop a. Diletakkan mikroskop pada permukaan bersih dan datar b. Diputar lensa objektif sampai pembesaran terendah berada di atas meja mikroskop c. Dipersiapkan slide mikroskop 1) Dicuci tangan sebelum memulai 2) Digunakan kaca preparat 3) Diletakkan kaca preparat pada meja mikroskop 4) Dikunci kaca preparat 5) Dinyalakan mikroskop d. Diatur fokus mikroskop 1) Diatur fokus pada lensa objektif yang mempunyai perbesaran 10x atau 40x 2) Diatur fokus pada kaca preparat menggunakan pengatur fokus dan diapragma
2.
Autoklaf a. Disi air sampai batas yang ditentukan b. Dimasukkan alat/bahan yang akan disterilkan ke dalam keranjang khusus c. Ditutup autoklaf dan kencangkan klep pengaman d. Dinyalakan autoklaf e. Diatur suhu dan waktu sterilisasi f. Ditunggu sampai selesai proses sterilisasi g. Dibuka katup pengaman agar uap keluar, setelah tekanan turun, buka autoklaf dan keluarkan alat/bahan yang telah steril.
5
3. Oven a. Dihubungkan dengan sumber listrik b. Dimasukkan alat/objek yang akan dikeringkan, atur dengan rapih lalu ditutup pintu dengan rapat c. Dihubungkan alat dengan menekan tombol ON, lampu indikator akan menyala (merah atau kuning) d. Diatur temperatur suhu dan waktu yang diinginkan, bila telah selesai, pengatur waktu secara otomatis akan kembali ke nol e. Dibiarkan alat/objek dingin, lalu dikeluarkan bahan dan alat yang disterilkan/dikeringkan. 4.
Inkubator a. Dicolokkan kabel pada sumber daya listrik b. Disiapkan sampel yang akan diinkubasi kemudian diletakkan pada rak dalam ruang inkubator lalu ditutup pintu incubator c. Ditekan tombol POWER pada posisi ON, maka alat akan langsung menyala ditandai dengan display menyala d. Diset TIMER dengan memutar tombol TIMER sesuai waktu yang diinginkan e. Dimatikan alat bila inkubasi telah selesai dengan menekan kembali tombol POWER pada posisi OFF f. Dilepaskan colokkan pada sumber daya listrik
5. Colony Counter a. Dihubungkan kabel power kesumber listrik b. Ditekan tombol disebelah kiri belakang sampai lampu colony counter menyala dan stabil c. Diletakkan cawan petri dengan posisi terbalik d. Ditekan tombol set agar angka pada display menunjukkan angka 0 e. Dihitung jumlah colony mikroba yang tertera pada display dengan menekan koloni yang terlibat. 6
6.
Lemari Pendingin a. Dihubungkan alat dengan arus listrik b. Diatur suhu lemari pendingin sesuai kebutuhan, jangan melakukan penyimpanan bahan jika lemari belum stabil.
7.
Hotpale Stirrer a. Dihidupkan alat dengan menekan tombol logam b. Diambil stirrer (batang magnet) dan dimasukkan pada larutan (ditempatkan
dalam
erlenmeyer/beaker
glass)
yang
akan
dihomogenkan c. Diletakkan tepat dibagian tengah papan besi dengan hati-hati d. Diubah tombol disebelah kanan untuk mengatur kecepatan e. Diubah tombol disebelah kiri untuk mengatur suhu f. Disesuaikan waktu penggunaan dengan kebutuhan g. Dimatikan alat setelah selesai sampai tombol kecepatan dan suhu di-0 kan h. Diambil batang magnet dari larutan yang telah homogen, dicuci dan diletakkan kembali di atas papan besi. 8.
Mikropipet a. Ditekan Thumb Knob berkali-kali sebelum digunakan
untuk
memastikan lancarnya mikropipet b. Dimasukkan Tip bersih ke dalam Nozzle/ujung mikropipet c. Ditekan Thumb Knob sampai hambatan pertama/first stop, jangan ditekan lebih ke dalam lagi d. Dimasukkan Tip ke dalam cairan sedalam 3-4 mm e. Ditahan pipet dalam posisi vertikal kemudian dilepaskan tekanan dari Thumb Knob maka cairan akan masuk ke Tip f. Dipindahkan ujung Tip ke tempat penampung yang diinginkan g. Ditekan Thumb Knob sampai hambatan kedua/second stop atau tekan semaksimal mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung Tip 7
h. Ditekan dengan searah jarum jam jika ingin melepas Tip diputar Thumb Knob, maka Tip akan terdorong keluar dengan sendirinya atau menggunakan alat tambahan yang berfungsi mendorong Tip keluar. 9. Cawan Petri a. Disterilkan cawan petri sebelum digunakan b. Dituang media ke dalam cawan sebanyak +¼ volume cawan dan dibiarkan media hingga mengeras 10. Labu Erlenmeyer a. Dipegang leher labu erlenmeyer, dimasukkan larutan yang akan dilarutkan atau dititrasi b. Dipegang leher labu erlenmeyer pada pencampuran larutan, lalu digoyangkan secara berputar dengan perlahan-lahan sampai larutan menyatu c. Disaat menuangkan atau mengukur larutan, jangan sampai melebihi batas volume. 11. Pipet Tetes a. Disterilkan pipet tetes sebelum digunakan b. Dipencet dan ditahan bagian bola karet yang ada di atas pipet tetes kemudian dimasukkan ke dalam cairan c. Dilepaskan dan angkat pipet dari cairan lalu dipindahkan kewadah lain. 12. Pipet Ukur a. Dipastikan bahwa kondisi pipet dalam keadaan kering dan bersih sebelum digunakan b. Disediakan Rubber Bulb yang bagus dan dipasangkan kepipet bagian atas d. Dimasukkan ujung pipet ke dalam bagian dalam Rubber Bulb agar pipet tidak mudah lepas
8
e. Dipencet huruf A yang terdapat pada Rubber Bulb untuk menyedot cairan, sedangkan huruf E untuk mengeluarkan cairan f. Dipastikan cairan harus mencapai garis batas yang tertera pada pipet ukur. 13. Tabung Reaksi a. Disterilisasikan alat yang akan digunakan untuk melakukan percobaan Dimasukkan tabung reaksi yang telah disterilkan pada rak tabung reaksi b. Dimasukkan bahan yang akan direaksikan pada tabung reaksi c. Diisi tabung dengan media sebanyak ½ ukuran tabung, dan diletakkan tabung dengan posisi miring. 14. Gelas Ukur a. Disiapkan larutan yang ingin diukur volumenya serta dipilih ukuran gelas ukur yang sesuai b. Dituangkan larutan ke dalam gelas ukur, dengan skala yang bergantung dengan jenis larutan. Jika larutan tak berwarna maka diperhatikan batas meniskus cekung bagian bawah, sedangkan larutan raksa diperhatikan batas meniskus cembung bagian atas c. Dituangkan larutan ke dalam wadah yang sudah disiapkan. 15. Tabung Durham a. Ditempatkan tabung durham pada tabung reaksi dengan posisi terbalik dan harus terendam sempurna di dalam media (jangan sampai ada sisa udara). 16. Kawat Ose a. Disiapkan lampu bunsen b. Dinyalakan api bunsen menggunakan korek api c. Disiapkan kawat ose d. Dilewatkan kawat ose di atas nyala api bunsen hingga tampak berwarna merah pijar pada ujung kawat ose 9
e. Dibiarkan beberapa saat sampai kawat mendingin f. Disentuhkan kawat ose pada bagian mikroba kemudian digosokkan pada kaca preparat untuk diamati. 17. Pinset a. Dijepit benda yang akan diambil pada ujung pinset b. Ditekan bagian tengah pinset agar genggaman pinset lebih kuat. 18. Bunsen a. Diisi wadah dengan spritus hingga ¼ ukuran wadah, jangan mengisi penuh wadah spritus untuk menghindari letupan b. Dinyalakan api bunsen dengan menggunakan korek api c. Dimatikan nyala api bunsen setelah digunakan dengan cara menutup sumbu api bunsen menggunakan penutup bunsen, jangan dimatikan nyala api bunsen dengan cara ditiup. 19. Kaca Objek a. Dibersihkan preparat terlebih dahulu b. Diletakkan objek yang akan dilihat di bawah mikroskop c. Ditutup dengan cover glass. 20. Beaker Glass a. Dituangkan larutan atau cairan ke dalam beaker glass. 21. Centrifuge a. Dicolokkan alat pada stop kontak b. Disiapkan sampel yang akan diputar dan diletakkan pada tempatnya secara simetris dan seimbang c. Dinyalan mesin setelah sampel selesai disiapkan d. Diset TIMER pada waktu yang dikehendaki dengan memutar Knob, timer akan berhenti dengan sendirinya sesuai dengan capaian waktunya e. Dipilih kecepatan dengan memutar SPEED, maka alat akan langsung berputar ditandai dengan lampu operation menyala 10
f. Ditunggu sampai alat berhenti berputar lalu dikeluarkan sampel g. Dimatikan alat dengan menekan tombol POWER. 22. Vortex a. Diletakkan tabung reaksi pada lubang tempat tabung b. Ditekan tombol POWER hingga tempat meletakkan tabung bergerak. Dengan adanya tegangan yang diberikan, maka tabung reaksi yang berisi larutan akan tercampur rata.
11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil No
Nama Alat
1.
Mikroskop
Gambar Alat
Fungsinya Untuk
Keterangan
mengamati Lensa
objek
objektif
yang perbesaran
ukurannya
sangat lemah
kecil
(4-10x),
sedang kuat
(40x), (100x).
Lensa
okuler
dengan perbesaran 10x. 2.
Autoklav
Alat pemanas yang Menggunakan digunakan
untuk uap
air
panas
mensterilisasi suatu bertekanan alat
dan
2
benda atm (= 15 Psi)
dengan
dengan
suhu
menggunakan uap 121◦ C selama bertekanan 3.
Oven
Untuk dengan
15 menit
sterilisasi Suhu sterilisasi metode 160◦C
panas kering
4.
Inkubator
Alat
60 menit
untuk Inkubasi
menginkubasi atau suhu menumbuhkan bakteri, jamur, dan menyimpan biakan
12
selama
pada 37◦C
selama 1x24 jam
murni pada suhu rendah 5.
Colony
Suatu alat
untuk Memilik
range
Counter
menhitung jumlah suhu
antara
koloni bakteri yang 36◦C
hingga
38◦C
ditumbuhkan media
dan
disimpan
dalam
cawan petridish 6.
Lemari
Untuk menyimpan Temperatur
Pendingin
media
atau +2◦C
sampai
+8◦ C
bahan/spesimen agar isi dan mutu tidak berubah 7.
Hotplate
Untuk
Batas
Stirrer
menhomogenkan
pengukuran
suatu
larutan kecepatan putar
dengan
yaitu 1200 rpm
pengadukan
dan
memiliki
ketelitian 2 rpm 8.
Mikropipet
Untuk
Kurang
memindahkan
1000 µl
cairan
dari
yang
bervolume kecil 9.
Cawan Petri
Sebagai
wadah Dengan ukuran
penyimpanan pembuatan media
13
dan diameter 5 cm, 8 kultur cm, dan 15 cm.
10.
Labu
Alat ini digunakan Ukuran dari 50
Erlenmeyer
untuk
mengukur, ml, 125 ml, 250
menyimpan
dan ml,
mencampur cairan 11.
Pipet Tetes
Digunakan
500
ml,
hingga 1000 ml
untuk
memindahkan larutan dari suatu wadah
kewadah
yang lain 12.
Pipet Ukur
Fungsi
alat
yaitu
ini Volume terbesar untuk pipet ukur yaitu
mengambil larutan 50 ml dengan
ukuran
tertentu 13.
Tabung
Untuk mereaksikan Umumnya
Reaski
dua/lebih
berdiamter
10-
larutan/bahan
20
dan
kimia
panjang 50-200
mm
mm 14.
Gelas Ukur
Digunakan
untuk Ukuran
paling
mengukur volume kecil 10 ml, 25 cairan
ml, dan 50 ml. Sedangkan ukuran besar 1 liter hingga 2 liter
15.
Tabung
Digunakan
untuk Ukuran standart
Durham
mendeteksi
bisa sampai 5
produksi gas yang cm dihasilkan
14
dari diameternya
dan 5
mikroorganisme 16.
Kawat Ose
Untuk
mm/6 mm
menanam
bakteri dengan cara digores
17.
Pinset
Digunakan
untuk
mengambil
dan
menarik
beberapa
sampel
18
Bunsen
Untuk memanaskan medium, mensterilkan jarum inokulasi dan alatalat yang terbuat dari
platina
dan
nikrom 19.
Kaca objek
Sebagai
tempat Ukuran
kaca
objek atau preparat 25,4 ml x 76,2 yang akan diamati
ml (1 “ x 3 “) dengan ketebalan kaca 1 mm-1,2 mm
15
20.
Beaker
Sebagai
wadah Ukurannya
Glass
penampung
untuk bervariasi
mengaduk,
dari
50 ml, 100 ml,
mencampur,
dan 150 ml, 200 ml,
memanaskan cairan 250 ml, 500 ml, yang
biasanya 1000 ml, hingga
digunakan
dalam 2000 ml
labiratorium 21.
Centrifuge
Untuk memisahkan Dapat partikel
bekerja
organel pada kecepatan
yang larut sehingga 1500 rpm dan membentuk
menggunakan
endapan
yang poin pewaktu 5,
terpisah
10, hingga 15
berdasarkan
menit
perbedaan
massa
jenis dari partikel pembentuk larutan 22.
Vortex
Untuk
mengaduk Vortex
mixer
senyawa
kimia bekerja
pada
yang
dalam kecepatan
ada
tabung reaksi atau 3000 rpm wadah
16
0-
B. Pembahasan Dalam praktikum Pengenalan Alat-Alat di Laboratorium Mikrobiologi bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui alat-alat di laboratorium mikrobiologi secara spesifik, cara kerja penggunaannya dan penjelasan bahwa alat memiliki fungsi yang berbeda. Dengan mengetahui fungsinya, maka mempermudah praktikan untuk mengenal alat, karena merupakan dasar dari melakukan sesuatu percobaan atau penelitian, serta untuk menghindari kecelakaan maupun bahaya dalam melaksanakan praktikum. Adapun alat-alat di laboratorium mikrobiologi secara spesifik meliputi mikroskop berfungsi untuk mengamati objek yang ukurannya sangat kecil dengan lensa objektif perbesaran lemah 4-10x, sedang 40x, kuat 100x serta lensa okuler perbesaran 10x. Autoklaf berfungsi untuk mensterilisasi suatu alat dan benda dengan menggunakan uap air panas bertekanan 2 atm (=15 Psi) dengan suhu 121◦C selama 15 menit. Oven berfungsi untuk sterilisasi menggunakan metode panas kering dengan suhu 160◦C selama 60 menit. Inkubator berfungsi untuk menginkubasi atau menumbuhkan bakteri, jamur, dan menyimpan biakan murni pada suhu 37◦C selama 1x24 jam. Colony counter berfungsi untuk mrnghitung jumlah koloni bakteri yang ditumbuhkan media dan disimpan dalam cawan petridish. Lemari pendingin untuk menyimpan media atau bahan/eksperimen agar isi dan mutu tidak berubah dengan temperature suhu +2◦C sampai +8◦C. Cawan petri untuk penyimpanan dan pembuatan kultur media. Tabung durham untuk mendeteksi produksi gas yang dihasilkan dari mikroorganisme. Kaca objek sebagai tempat objek atau preparat yang akan diamati. Centrifuge untuk memisahkan partikel organel yang larut sehingga membentuk endapan yang terpisah berdasarkan perbedaan massa jenis dari partikel pembentuk larutan, dan vortex berfungsi untuk mengaduk senyawa kimia yang ada dalam tabung reaksi atau wadah.
17
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Peralatan umum maupun khusus yang digunakan dalam praktikum mikrobiologis terdiri dari: Mikroskop, Autoklaf, Oven, Inkubator, Colony Counter, Lemari Pendingin, Hotplate Stirrer, Mikropipet, Cawan Petri, Labu Erlenmeyer, Pipet Tetes, Pipet Ukur, Tabung Reaksi, Gelas Ukur, Tabung Durham, Kawat Ose, Pinset, Bunsen, Kaca Objek, Beaker Glass, Centrifuge dan Vortex. 2. Berdasarkan
hasil
pengamatan
bahwa
alat-alat
di
laboratorium
mikrobiologi memiliki cara kerja penggunaannya maupun fungsinya yang berbeda. B. Saran Diharapkan semua praktikan dapat hands-on secara langsung dalam demonstrasi penggunaan alat agar kedepannya lebih mahir dalam praktikum laboratorium mikrobiologi.
18
DAFTAR PUSTAKA
Adam. M. S, 2000. Pengolahan Citra Digital Dan Analisis Kuantitatif Dalam Karakterisasi Citra Mikroskopik. Jurnal Mikroskopi Dan Mikroanalisis. Vol. 3 No. 1 Dwidjoseputro. D, 2003. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan Adrian. Ririn, 2016. Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi Untuk Mengatasi Keselamatan Kerja dan Keberhasilan Praktikum. Jurnal Mikrobiologi Vol. 1 No.1. ISSN : 01A114084 Sudarmadji. 2005. Penuntun Dasar-Dasar Kimia. Lepdikbud; Jakarta. Sudaryanto, 1998. Mikrobiologi Dasar Jilid I. Jakarta: Erlangga Zulkarnain, 2012. Mikrobiologi Dasar “Sejarah Perkembangan Mikrobiologi”. Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Tadulako. Susilowati. A. dan Shanti. L, 2001. Keanekaragaman Jenis Mikroorganisme Sumber Kontaminasi Kultur In Vitro Di Sub-Lab. Biologi Laboratorium Mipa Pusat Uns, Biodiversitas. Vol. 2 No. 1. Alfi. Mohammad, 2013. Laporan Praktikum Mikrobiologi (http.muhammadalfi.blogspot.com/201112/laporanpraktikummikrobiologi-acara-1.html), Diakses pada tanggal 09 Desember 2013, Palu.
19