Pengertian KKP [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Diandra Oliviani Almandita NIM : 195154038 Kelas : 2 AC B



Tugas Auditing – Audit Documentation 1. Pengertian KKP/KKA Kertas kerja audit adalah dokumen yang disusun oleh auditor tentang aktivitas yang terkait dengan proses audit. Kertas kerja audit (working paper) juga digunakan oleh auditor untuk membuktikan bahwa prosedur standar pekerjaan tersebut dipatuhi. 2. Jenis2nya 1) Current File  Berisi kertas kerja yang mempunyai kegunaan untuk tahun berjalan. Berikut ini adalah jenis informasi yang sering disertakan dalam current file: a. Program Audit Program audit adalah suatu daftar prosedur audit untuk semua audit unsur tertentu. Program audit mempunyai fungsi sebagai suatu alat yang berguna untuk menetapkan jadwal pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan audit. b. General Information Beberapa file audit mencakup informasi periode kini yang bersifat umum daripada bukti yang dirancang untuk mendukung jumlah laporan keuangan tertentu. Ini termasuk item seperti memo perencanaan audit, abstrak atau salinan risalah rapat dewan direksi, abstrak kontrak atau perjanjian yang tidak termasuk dalam file permanen, catatan tentang diskusi dengan klien, komentar tinjauan supervisor, dan kesimpulan umum. c. Working Trial Balance Working trial balance adalah suatu daftar yang berisikan berbagai saldo akun yang berasal dari buku besar pada akhir tahun yang di audit dan pada akhir tahun sebelumnya, kolom–kolom untuk penyesuaian, penggolongan kembali yang diusulkan auditor, dan berbagai saldo setelah koreksi auditor yang akan tampak dalam laporan keuangan audit-an. d. Adjusting and Reclassification Entries Ketika memproses audit, auditor dapat saja menemukan kesalahan dalam laporan milik kliennya. Oleh karenanya, auditor dapat membuat draft jurnal penyesuaian (adjusting) yang akan dibicarakan lebih lanjut dengan kliennya. Meskipun jurnal penyesuaian yang ditemukan dalam audit sering kali disiapkan oleh auditor, entri penyesuaian tersebut harus disetujui oleh klien karena manajemen memiliki tanggung jawab utama untuk penyajian laporan secara wajar. Auditor juga akan membuat jurnal penggolongan kembali (reclassification) untuk unsur-unsur yang tak ada kesalahan dalam catatan klien. Entri reklasifikasi sering dibuat dalam laporan untuk menyajikan informasi akuntansi dengan benar, bahkan ketika saldo buku besar benar. Contoh umum adalah reklasifikasi untuk tujuan laporan keuangan dengan kredit material 2) Permanent File  Berisi data yang bersifat historis atau berkelanjutan yang berkaitan dengan audit saat ini. Permanent file biasanya mencakup berikut ini:



a. Ekstrak atau salinan dari dokumen perusahaan yang tetap penting seperti anggaran dasar, anggaran rumah tangga, perjanjian obligasi, dan kontrak. Kontrak tersebut dapat mencakup program pensiun, sewa, opsi saham, dan sebagainya. Masing-masing dokumen ini penting bagi auditor selama bertahuntahun berlaku b. Analisis dari akun tahun-tahun sebelumnya yang terus menjadi penting bagi auditor. Ini termasuk akun seperti hutang jangka panjang, akun ekuitas pemegang saham, goodwill, dan aset tetap. Memiliki informasi ini dalam file permanen memungkinkan auditor untuk berkonsentrasi pada hanya menganalisis perubahan dalam saldo tahun berjalan sambil mempertahankan hasil audit tahun-tahun sebelumnya dalam bentuk yang dapat diakses untuk ditinjau c. Informasi terkait pemahaman pengendalian internal dan penilaian risiko pengendalian. Ini termasuk bagan organisasi, diagram alir, kuesioner, dan informasi pengendalian internal lainnya, termasuk identifikasi pengendalian dan kelemahan dalam sistem. Catatan ini digunakan sebagai titik awal untuk mendokumentasikan pemahaman auditor atas sistem kontrol, karena aspek sistem seringkali tidak berubah dari tahun ke tahun. d. Hasil prosedur analitis dari audit tahun-tahun sebelumnya. Di antara data ini adalah rasio dan persentase yang dihitung oleh auditor dan saldo total atau saldo menurut bulan untuk akun yang dipilih. Informasi ini berguna dalam membantu auditor memutuskan apakah ada perubahan yang tidak biasa dalam saldo akun tahun berjalan yang harus diselidiki lebih luas. 3) Skedul Utama  Skedul utama adalah kertas kerja yang dipakai untuk melakukan peringkasan informasi yang dicatat di dalam skedul pendukung untuk berbagai akun yang berkaitan. Skedul utama ini dipakai untuk menggabungkan berbagai akun yang ada di buku besar yang sejenis, yang jumlah saldo nya akan disajikan di dalam laporan keuangan dalam satu jumlah. 4) Skedul Pendukung  Kertas kerja pendukung juga diperlukan oleh seorang auditor guna menguatkan informasi keuangan maupun operasional yang telah dikumpulkan. Skedul pendukung juga perlu menyajikan beragam kesimpulan yang telah dibuat auditor. 3. Tujuan Pembuatan KKP – Mendukung pendapat auditor atas laporan keuangan yang diaudit. – Menguatkan berbagai kesimpulan auditor dan kompetensi auditnya. – Mengkoordinasi dan mengorganisasi keseluruhan proses audit. – Sebagai salah satu dasar penilaian asisten (seluruh tim audit) untuk evaluasi mengenai kinerja asisten sampai dengan partner, setelah selesai suatu penugasan. – Sebagai pegangan untuk audit tahun berikutnya. 4. Syarat2 KKP/KKA yg baik 1) Lengkap Lengkap berarti berisi keseluruhan informasi atau data penting yang perlu dicantumkan dan tidak membutuhkan penjelasan lisan lebih lanjut. Karena kertas kerja tersebut akan diperiksa oleh seorang auditor senior dan kemungkinan akan diperiksa oleh pihak luar, maka kertas kerja harus berisi informasi lengkap. Dengan



demikian tidak membutuhkan tambahan penjelasan secara lisan. Sebuah kertas kerja audit harus disusun untuk dapat “berbicara” sendiri. 2) Teliti Teliti berarti memperhatikan penulisan dan perhitungan dalam laporan dengan seksama. Jangan sampai ada salah tulis dan hitung sedikit pun. 3) Ringkas Ringkas berarti ada pembatasan pada data atau informasi yang dilaporkan, perlunya membahas hal pokok yang relevan dengan tujuan audit, sehingga penyajiannya disampaikan secara ringkas. Seorang auditor harus bisa menghindari rincian yang tidak perlu untuk disajikan. Analisis yang dilakukan oleh auditor harus sebagai ringkasan dan juga penafsiran informasi atau data, bukan hanya sebagai penyalinan catatan klien ke dalam kertas kerja. 4) Jelas Penyusunan dan penyajian informasi harus memiliki kejelasan. Tak memunculkan makna ganda. Oleh karena itu, sajian data atau informasi secara sistematik perlu dilakukan. 5) Rapi Kertas kerja audit perlu disajikan secara rapi dan teratur, sehingga mudah direview oleh berbagai pihak lain. 5. Sifatnya Dokumen audit bersifat rahasia. Auditor tidak boleh memberikan kertas kerja kepada siapapun tanpa izin dari klien karena di dalamnya berisi informasi rahasia. Namun ada kondisi-kondisi tertentu yang membolehkan auditor untuk memberikan kertas kerja tanpa harus meminta izin terhadap klien terlebih dahulu, seperti ketika dibutuhkan oleh pengadilan saat sedang menyelesaikan kasus. 6. Kepemilikannya Kertas kerja adalah milik Kantor Akuntan Publik, bukan milik klien atau milik pribadi auditor. Namun, hak kepemilikan kertas kerja oleh KAP masih tunduk pada pembatasanpembatasan yang diatur dalam Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik yang berlaku, untuk menghindari penggunaan hal-hal yang bersifat rahasia oleh auditor untuk tujuan yang tidak semestinya. Hampir semua informasi yang diperoleh audit dicatat dalam kertas kerja, maka bagi auditor, kertas kerja merupakan hal yang bersifat rahasia. 7. Filing/penyimpanannya Kertas kerja harus dibuang bila tidak lagi digunakan. Bila audit lanjutan atas sebuah operasi telah diselesaikan, auditor harus membuat keputusan, disetujui oleh penyelia mereka, mengenai apakah kertas kerja sebelumnya harus disimpan atau dimusnahkan. Bila kertas kerja mengandung dokumentasi atau bahan-bahan lainnya yang akan terus digunakan, maka bagian kertas kerja tersebut harus dibawa ke kertas kerja tahun ini. Ketentuan kontraktual atau hukum mungkin harus disimpan. SA Seksi paragraf 08 mengatur bahwa auditor harus menerapkan prosedur memadai untuk menjaga keamanan kertas kerja dan harus menyimpannya sekurang-kurangnya 10 tahun, sehingga dapat memenuhi kebutuhan praktiknya dan ketentuan-ketentuan yang berlaku mengenai penyimpanan dokumen. Karena sifat kerahasiaan yang melekat pada kertas kerja, auditor harus menjaga kertas kerja dengan cara mencegah terungkapnya informasi yang tercantum dalam kertas kerja kepada pihak-pihak yang tidak diinginkan. Misalnya, klien memberitahukan kepada auditor untuk merahasiakan informasi



mengenai gaji direksi, manajer, dan aspek lain usaha perusahaan, maka auditor tidak boleh melanggar pesan klien tersebut dengan mengungkapkan informasi tersebut kepada karyawan klien yang tidak berhak untuk mengetahuinya. 8. Tehnis pembuatannya a) Setiap file audit harus diidentifikasi dengan benar dengan informasi seperti nama klien, periode yang dicakup, deskripsi konten, inisial preparer, tanggal pembuatan, dan kode indeks. b) Dokumentasi audit harus diindeks dan direferensikan silang untuk membantu dalam pengorganisasian dan pengarsipan. Salah satu jenis pengindeksan diilustrasikan pada Gambar 7-3 (p. 192). Jadwal utama untuk kas telah diindeks sebagai A-1, dan akun buku besar individu yang menyusun total kas pada laporan keuangan diindeks sebagai A-2 hingga A-4. Pengindeksan terakhir adalah untuk jadwal yang mendukung A-3 dan A-4. c) Dokumentasi audit yang lengkap harus secara jelas menunjukkan pekerjaan audit yang dilakukan. Ini dilakukan dengan tiga cara: dengan pernyataan tertulis dalam bentuk memorandum, dengan menginisialisasi prosedur audit dalam program audit, dan dengan notasi langsung pada jadwal. Notasi tentang jadwal diselesaikan dengan menggunakan tanda centang, yang merupakan simbol yang berdekatan dengan detail pada badan jadwal. Notasi ini harus dijelaskan dengan jelas di bagian bawah jadwal. d) Dokumentasi audit harus mencakup informasi yang cukup untuk memenuhi tujuan yang telah dirancang. Untuk mempersiapkan dokumentasi audit dengan benar, auditor harus mengetahui tujuannya. Misalnya, jika jadwal dirancang untuk mencantumkan detail dan menunjukkan verifikasi dukungan akun neraca, seperti asuransi prabayar, maka detail pada jadwal tersebut harus sesuai dengan neraca saldo. e) Kesimpulan yang dicapai tentang segmen audit yang sedang dipertimbangkan harus dinyatakan dengan jelas KKP agar tetap rapi dibuat dengan pensil, banyak teknis2 lainnya 9. Jelaskan gb 7-3 (Relationship of Audit Documentation to F/S 10. Jelaskan gb 7-4 ttg Common characteristics of ProperAudit Documentation.