Askep KKP [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KEKURANGAN KALORI PROTEIN



DI SUSUN OLEH: AGIL(PO7120120005) HAKIM SETIAWAN(PO7120120001) RISKY RAMDHAN(PO712010004) WINDA OKTAVIANI(PO7120120002) WIWIT(PO712010003)



POLTEKKES KEMENKES PALU D3 KEPERAWATAN 2022



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “KEKURANGAN KALORI PROTEIN” makalah ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah keperawatan anak. Kami menyadari bahwa makalah ini mungkin terdapat kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca dan mudah-mudahan makalah ini dapat mencapai sasaran yang diharapkan sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua.



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..............................................................................................................i DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN A. B. C.



Latar Belakang.......................................................................................................4 Rumusan Masalah..................................................................................................4 Tujuan Penulisan...................................................................................................5



BAB II PEMBAHASAN A. B. C. D. E. F. G. H. I.



Apa pengertian KKP............................................................................................6 Apa saja Etiologi KKP........................................................................................6 Bagaimana patofisiologi KKP.............................................................................7 Pathway KKP.......................................................................................................8 Apa saja Manifestasi Klinis KKP........................................................................8 Apa saja komplikasi pada klien KKP..................................................................9 Bagaimana pemeriksaan diagnosik KKP............................................................10 Penatalaksanaan Terapeutik.................................................................................10 Konsep dasar asuhan keperawatan pada anak dengan Marasmus dan Kwashiorkor........................................................................................................10



BAB III ASUHAN KEPERAWATAN A.



PADA ANAK DENGAN KWASHIORKOR....................................................25



BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN..........................................................................................................40 B. SARAN......................................................................................................................40 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................41



BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Manusia membutuhkan makan untuk bertahan hidup. Selain untuk bertahan hidup, makanan juga berfungsi memenuhi kebutuhan-kebutuhan tubuh akan zat-zat seperti karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, dan zat-zat lain. Namun, di zaman yang sudah modern ini justru banyak orang yang tidak dapat memenuhi zat-zat tersebut. Pada kali ini akan membahas secara khusus mengenai kekurangan kalori protein.Protein yang berasal dari kata protos atau proteos yang berarti pertama atau utama. Protein berfungsi sebagai zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh. Kita memperoleh protein dari makanan yang berasal dari hewan dan tumbuhan. Jika kita tidak mendapat asupan protein yang cukup dari makanan tersebut, maka kita akan mengalami kondisi malnutrisi energi protein. Konsumsi makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja, dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin. Status gizi kurang terjadi bila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat gizi esensial.Beragam masalah malnutrisi banyak ditemukan pada anak-anak. Secara umum, kurang gizi adalah salah satu istilah dari penyakit KKP, yaitu penyakit yang diakibatkan kekurangan energi dan protein. KKP dapat juga diartikan sebagai keadaan kurang gizi yang disebabkan rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG). Bergantung pada derajat kekurangan energi protein yang terjadi, maka manifestasi penyakitnya pun berbeda-beda.Penyakit KKP ringan sering diistilahkan dengan kurang gizi. Penyakit ini paling banyak menyerang anak balita, terutama di negara-negara berkembang. Gejala kurang gizi ringan relative tidak jelas, hanya terlihat bahwa berat badan anak tersebut lebih rendah dibanding anak seusianya. Kira-kira berat badannya hanya sekitar 60% sampai 80% dari berat badan ideal. B.Rumusan Masalah a) b) c) d) e) f) g)



Apa pengertian KKP ? Apa saja Etiologi KKP ? Bagaimana patofisiologi KKP ? Apa saja Manifestasi Klinis KKP ? Bagaimana pemeriksaan diagnosik KKP ? Apa saja komplikasi pada klien KKP ? Bagaimana penatalaksanaan pada klien KKP ?



h) Bagaimana Asuhan Keperawatan pada klien KKP ? C.Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Mahasiswa dapat memahami Asuhan Keperawatan pada klien KKP 2. Tujuan Khusus Mahasiswa dapat melakukan : a) b) c) d) e)



Pengkajian yang tepat pada pasien dengan KKP Diagnosa yang tepat pada pasien dengan KKP Perencanaan yang tepat pada pasien dengan KKP Implementasi yang tepat pada pasien dengan KKP Evaluasi yang tepat pada pasien dengan KKP



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian KKP (Kekurangan Kalori Protein) Nama internasional KKP yaitu Calori Protein Malnutrition atau CPM adalah suatu penyakit difisiensi gizi dari keadaan ringan sampai berat, disebut juga Protein Energi Malnutrisi ( PEM ). Kekurangan kalori protein adalah defisiensi gizi terjadi pada anak yang kurang mendapat masukan makanan yang cukup bergizi, atau asupan kalori dan protein kurang dalam waktu yang cukup lama (Ngastiyah, 1997). Kurang kalori protein (KKP) adalah suatu penyakit gangguan gizi yang dikarenakan adanya defisiensi kalori dan protein dengan tekanan yang bervariasi pada defisiensi protein maupun energi (Sediatoema, 1999). Kekurangan kalori protein diklasifikasi menjadi dua berdasarkan berat tidaknya yaitu KKP ringan atau sedang disebut juga sebagai gizi kurang (under nutrition) ditandai oleh adanya hambatan pertumbuhan dan KKP yang meliputi kwasiorkor, marasmus dan kwashiorkor marasmus. Malnutrisi kalori protein adalah tidak adekuatnya intake protein dan kalori yang dibutuhkan oleh tubuh. (Suriadi dan Rita Yuliani, 2001). Kurang energi protein adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari – hari sehingga tidak memenuhi angka kebutuhan gizi (AKG). (Arief Mansjoer, 2000). B.Etiologi Etiologi malnutrisi dapat primer, yaitu apabila kebutuhan individu yang sehat akan protein, kalori atau keduanya, tidak dipenuhi oleh makanan yang adekuat, atau sekunder, akibat adanya penyakit yang menyebabkan asupan sub optimal, gangguan penyerapan dan pemakaian nutrien, dan/atau peningkatan kebutuhan karena terjadinya hilangnya nutrien atau keadaan stres. Kekurangan kalori protein merupakan penyakit energi terpenting di negara yang sedang berkembang dan salah satu penyebab utama morbilitas dan mortalitas pada masa kanak – kanak diseluruh dunia. (Rudolph, 2006). Penyebab langsung dari KKP adalah defisiensi kalori protein dengan berbagai tekanan, sehingga terjadi spektrum gejala-gejala dengan berbagai nuansa dan melahirkan klasifikasi klinik



(kwashiorkor, marasmus, marasmus kwashiorkor). Penyebab tak langsung dari KKP sangat banyak sehingga penyakit ini disebut sebagai penyakit dengan multifactoral. Berikut ini merupakan sistem holistik penyebab multifactoral menuju ke arah terjadinya KKP : 1) Ekonomi negara rendah 2) Pendidikan umum kurang 3) Produksi bahan pangan rendah 4) Hygiene rendah 5) Pekerjaan rendah 6) Pasca panen kurang baik 7) Sistem perdagangan dan distribusi tidak lancar 8) Persediaan pangan kurang 9) Penyakit infeksi dan investasi cacing 10) Konsumsi kurang 11) Absorpsi terganggu 12) Utilisasi terganggu 13) K K P 14) Pengetahuan gizi kurang 15) Anak terlalu banyak C.Patofisiologi Penyakit malnutrisi dengan kekurangan energy-protein atau tidak mencukupinya makanan bagi tubuh sering kali dikenal dengan marasmus dan kwashiorkor . Kwashiorkor adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kekurangan protein baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Kekurangan protein dalam makanan akan mengakibatkan kekurangan asam amino essensial dalam serum yang diperlukan untuk sintesis dan metabolisme terutama sebagai pertumbuhan dan perbaikan sel, makin ber kurangnya asam amino dalam serum menyebabkan berkurangnya produksi albumin oleh hati. Kulit akan tampak bersisik dan kering karena depigmentasi. Anak dapat mengalami gangguan pada mata karena kekurangan vitamin A. Kekurangan mineral khususnya besi, kalsium dan seng. Edema yang terjadi karena hipoproteinemia yang mana cairan akan berpindah dari intravascular kompartemen ke rongga interstisial yang kemudian menimbulkan ascites. Gangguan gastrointestinal seperti adanya perlemakan pada hati dan atropi pada sel acini pancreas. Marasmus adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kekurangan kalori dan protein. Pada marasmus ditandai dengan atropi jaringan, terutama lapisan subkutan dan badan tampak kurus seperti orang tua. Pada marasmus metabolisme lemak kurang terganggu dari pada kwashiorkor, sehingga kekurangan vitamin biasanya minimal atau tidak ada. Pada marasmus tidak ditemukan edema akibat dari hipoalbuminemia dan atau retensi sodium. Pemenuhan kebutuhan dalam tubuh masih dapat dipenuhi dengan adanya cadangan protein sebagai sumber energi.



D.Pathway



E.Manifetasi Klinis a) Pada klien Kwashiorkor : 1) Muka sembab 2) Edema 3) Lethargi 4) Jaringan otot mengecil 5) Jaringan subkutan tipis dan lembut 6) Warna rambut pirang atau seperti rambut jagung 7) Kulit kering dan bersisik 8) Alopecia 9) Anorexia 10) Gagal dalam Tumbuh kembang 11) Tampak anemia



b) Pada klien Marasmus: 1) Badan kurus kering 2) Tampak seperti orang tua 3) Lethargi 4) Kulit berkeriput 5) Ubun-ubun cekung pada bayi 6) Jaringan subkutan hilang 7) Turgor kulit jelek 8) Malaise 9) Apatis 10)



Kelaparan



Adapun 2 golongan KKP: A. KKP Ringan a) b) c) d) e) f) g) h) i)



Pertumbuhan linear terganggu Peningkatan berat badan berkurang, terhenti, bahkan turun Ukuran lingkar lengan atas menurun Maturasi tulang terlambat Ratio berat terhadap tinggi normal atau cenderung menurun Anemia ringan atau pucat Aktifitas berkurang Kelainan kulit (kering, kusam) Rambut kemerahan



B. KKP Berat a) b) c) d)



Gangguan pertumbuhan Mudah sakit Kurang cerdas Jika berkelanjutan menimbulkan kematian



F.Komplikasi 1. Kwashiorkor  Diare  Infeksi  Anemia  Gangguan tumbuh kembang  Hipokalemi  Hipernatremi 2. Marasmus  Infeksi  Tuberculosis



   



Parasitosis Disentri Malnutrisi kronik Gangguan tumbuh kembang



G.Pemeriksaan Diagnostik  



Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan laboratorium, albumin, creatinine, dan nitrogen. Elektrolit, Hb, Ht, transferin.



H.Penatalaksanaan Terapeutik   



Diit tinggi kalori, protein, mineral dan vitamin Pemberian terapi cairan dan elektrolit Penanganan diare bila ada cairan, antidiare, dan antibiotic



I.Konsep dasar asuhan keperawatan pada anak dengan Marasmus dan Kwashiorkor 1. Pengkajian a. Identitas Anak Biodata anak terdiri dari nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, suku/bangsa, golongan darah, tanggal masuk rumah sakit, tanggal pengkajian, no medrec, diagnosa medis, alamat. b. Identitas Penanggung jawab Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, hubungan dengan anak, alamat, keadaan kesehatan. c. Keluhan utama Pada umumnya anak masuk rumah sakit dengan keluhan gangguan pertumbuhan (berat badan semakin lama semakin turun), sering diare dan keluhan lain yang menunjukkan terjadinya gangguan kekurangan gizi. Pada marasmus: ibu pasien mengatakan anaknya rewel, tidak mau makan, badan terlihat sangat kurus.Pada kwashiorkor: ibu mengatakan anak mengalami bengkak pada kaki dan tangan, kondisi lemah, tidak mau makan, BB menurun. d. Riwayat Keperawatan Sekarang Pada anak dengan marasmus berat badan menurut < 60% dari berat badan normal usianya.Pada anak dengan kwashiorkor biasanya mengalami gangguan pertumbuhan (BB < 80% dari BB normal seusianya), bengkakpada tungkai, perut terlihat busung,



serta mengalami keterbelakangan mental yaitu apatis dan rewel, juga mengalami penurunan nafsu makan ringan sampai berat. e. Riwayat Kesehatan dahulu Meliputi pengkajian riwayat prenatal, natal dan post natal, hospitalisasi dan pembedahan yang pernah dialami, alergi, pola kebiasaan, tumbuh-kembang, imunisasi, status gizi (lebih, baik, kurang, buruk), psikososial, psikoseksual, interaksi dan lain-lain. Data fokus yang perlu dikaji dalam hal ini adalah riwayat pemenuhan kebutuhan nutrisi anak (riwayat kekurangan protein dan kalori dalam waktu relatif lama). f. Riwayat kesehatan keluarga Meliputi pengkajian komposisi keluarga,lingkungan rumah dan komunitas, pendidikan dan pekerjaan anggota keluarga, fungsi dan hubungan angota keluarga, kultur dan kepercayaan perilaku yang dapat mempengaruhi kesehatan, persepsi keluarga tentang penyakit klien dan lain-lain.Tanyakan apakah anggota keluarga pasien pernah menderita penyakit yang berhubungan dengan kekurangan gizi atau kurang protein. Kaji apakah ada riwayat penyakit keluarga yang bisa menyebabkan terjadinya kwarshiorkor. Namun, sebagian besar tidak ada pengaruh genetik yang dapat menyebabkan marasmus-kwarshiorkor. Penyebab yang paling utama dikaitkan dengan asupan nutrisi yang tidak adekuat. g. Riwayat pertumbuhan perkembangan 1. Anak yang menderita marasmus-kwarshiorkor mengalami keterlambatan pertumubuhan akibat defisiensi protein maupun kalori dan gangguan penglihatan 2. Kecerdasan anak dengan marasmus-kwarshiorkor juga akan menurun akibat keterbelakangan pertumbuhan dan perkembangan 3. Anak mengalami gangguan anoreksia dapat memperberat gangguan nutrisi sehingga intake nutrisi semakin berkurang dan mengakibatkan penurunan berat badan h. Riwayat nutrisi Anak dengan kwarshiorkor akan mengalami malnutrisi terutama defisiensi protein. Anak juga kekurangan asupan karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral penting yang diperlukan tubuh. Vitamin yang kurang diantaranya pembentuk darah seperti Ferum, vitamin B kompleks (B12, folat, B6) dan vitamin A yang penting untuk pertumbuhan mata.



i. Pemeriksaan Fisik Pengkajian secara umum dilakukan dengan metode head to toe yang meliputi: keadaan umum dan status kesadaran, tanda-tanda vital,area kepala dan wajah, dada, abdomen, ekstremitas dan genito-urinaria. Fokus pengkajian pada anak dengan KKP adalah pengukuran antropometri (berat badan, tinggi badan, lingkaran lengan atas dan tebal lipatan kulit).  Pengkuran antropometri  Pada marasmus: Berat badan < 60% dari berat badan normal usianya.  Pada kwashiorkor: Berat badan menurut usia < 80 % dari berat badan normal usianya, LLA (Lingkar Lengan Atas)