REVISI Konsep Askep Masalah Keperawatan (KKP) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Konsep dasar asuhan keperawatan pada anak dengan Marasmus dan Kwashiorkor 1.



Pengkajian a. Identitas Anak Biodata anak terdiri dari nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, suku/bangsa, golongan darah, tanggal masuk rumah sakit, tanggal pengkajian, no medrec, diagnosa medis, alamat. b. Identitas Penanggung jawab Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, hubungan dengan anak, alamat, keadaan kesehatan. c. Keluhan utama Pada umumnya anak masuk rumah sakit dengan keluhan gangguan pertumbuhan (berat badan semakin lama semakin turun), sering diare dan keluhan lain yang menunjukkan terjadinya gangguan kekurangan gizi. Pada marasmus : ibu pasien mengatakan anaknya rewel, tidak mau makan, badan terlihat sangat kurus. Pada kwashiorkor : ibu mengatakan anak mengalami bengkak pada kaki dan tangan, kondisi lemah, tidak mau makan, BB menurun. d. Riwayat Keperawatan Sekarang Pada anak dengan marasmus berat badan menurun < 60% dari berat badan normal usianya. Pada anak dengan kwashiorkor biasanya mengalami gangguan pertumbuhan (BB < 80% dari BB normal seusianya), bengkak pada tungkai, perut terlihat busung, serta mengalami keterbelakangan mental yaitu apatis dan rewel, juga mengalami penurunan nafsu makan ringan sampai berat. e. Riwayat Kesehatan dahulu Meliputi pengkajian riwayat prenatal, natal dan post natal, hospitalisasi dan pembedahan yang pernah dialami, alergi, pola kebiasaan, tumbuh-kembang, imunisasi, status gizi (lebih, baik, kurang, buruk), psikososial, psikoseksual, interaksi dan lain-lain. Data fokus yang perlu dikaji dalam hal ini adalah riwayat pemenuhan kebutuhan nutrisi anak (riwayat kekurangan protein dan kalori dalam waktu relatif lama). f. Riwayat kesehatan keluarga Meliputi pengkajian komposisi keluarga, lingkungan rumah dan komunitas, pendidikan dan pekerjaan anggota keluarga, fungsi dan hubungan angota keluarga,



kultur dan kepercayaan perilaku yang dapat mempengaruhi kesehatan, persepsi keluarga tentang penyakit klien dan lain-lain. Tanyakan apakah anggota keluarga pasien pernah menderita penyakit yang berhubungan dengan kekurangan gizi atau kurang protein. Kaji apakah ada riwayat penyakit keluarga yang bisa menyebabkan terjadinya kwarshiorkor. Namun, sebagian besar tidak ada pengaruh genetik yang dapat menyebabkan marasmus-kwarshiorkor. Penyebab yang paling utama dikaitkan dengan asupan nutrisi yang tidak adekuat. g. Riwayat pertumbuhan perkembangan 1)



Anak yang menderita marasmus-kwarshiorkor mengalami keterlambatan pertumbuhan akibat defisiensi protein maupun kalori dan gangguan penglihatan



2)



Kecerdasan anak dengan marasmus-kwarshiorkor juga akan menurun akibat keterbelakangan pertumbuhan dan perkembangan



3)



Anak mengalami gangguan anoreksia dapat memperberat gangguan nutrisi sehingga intake nutrisi semakin berkurang dan mengakibatkan penurunan berat badan



h. Riwayat nutrisi Anak dengan kwarshiorkor akan mengalami malnutrisi terutama defisiensi protein. Anak juga kekurangan asupan karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral penting yang diperlukan tubuh. Vitamin yang kurang diantaranya pembentuk darah seperti Ferum, vitamin B kompleks (B12, folat, B6) dan vitamin A yang penting untuk pertumbuhan mata. i. Pemeriksaan Fisik Pengkajian secara umum dilakukan dengan metode head to toe yang meliputi: keadaan umum dan status kesadaran, tanda-tanda vital, area kepala dan wajah, dada, abdomen, ekstremitas dan genito-urinaria. Fokus pengkajian pada anak dengan KKP adalah pengukuran antropometri (berat badan, tinggi badan, lingkaran lengan atas, lingkar dada, lingkar perut).  Pengkuran antropometri 



Pada marasmus : Berat badan < 60% dari berat badan normal usianya.







Pada kwashiorkor : Berat badan menurut usia < 80 % dari berat badan normal usianya, LLA (Lingkar Lengan Atas)