Pengertian Metode Delphi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pengertian Metode Delphi Metode Delphi adalah modifikasi dari teknik brainwriting dan survei. Dalam metode ini, panel digunakan dalam pergerakan komunikasi melalui beberapa kuisioner yang tertuang dalam tulisan. Teknik Delphi dikembangkan pada awal tahun 1950 untuk memperoleh opini ahli. Objek dari metode ini adalah untuk memperoleh konsensus yang paling reliabel dari sebuah grup ahli. Teknik ini diterapkan di berbagai bidang, misalnya untuk teknologi peramalan, analisis kebijakan publik, inovasi pendidikan, program perencanaan dan lain – lain. Metode Delphi dikembangkan oleh Derlkey dan asosiasinya di Rand Corporation, California pada tahun 1960-an. Metode Delphi merupakan metode yang menyelaraskan proses komunikasi komunikasi suatu grup sehingga dicapai proses yang efektif dalam mendapatkan solusi masalah yang kompleks. Pendekatan Delphi memiliki tiga grup yang berbeda yaitu : Pembuat keputusan, staf, dan responden. Pembuat keputusan akan bertangungjawab terhadap keluaran dari kajian Delphi. Sebuah grup kerja yang terdiri dari lima sampai sembilan anggota yang tersusun atas staf dan pembuat keputusan, bertugas mengembangkan dan menganalisis semua kuisioner, evaluasi pengumpulan data dan merevisi kuisioner yang diperlukan. Grup staf dipimpin oleh kordinator yang harus memiliki pengalaman dalam desain dan mengerti metode Delphi serta mengenal problem area. Tugas staf kordinator adalah mengontrol staf dalam pengetikan. Mailingkuesioner, membagi dan proses hasil serta pernjadwalan pertemuan. Responden adalah orang yang ahli dalam masalah dan siapa saja yang setuju untuk menjawab kuisioner. Prosedur Delphi Prosedur Delphi mempunyai ciri – ciri yaitu : 1. Mengabaikan nama 2. Iterasi dan feedback yang terkontrol 3. Respon kelompok secara statistik (Chang, 1993) Jumlah dari iterasi kuesioner Delphi bisa tiga sampai lima tergantung pada derajat kesesuaian dan jumlah penambahan informasi selama berlaku. Umumnya kuesioner pertama menanyakan kepada individu untuk merespon pertanyaan dalam garis besar. Setiap subsequen kuisioner dibangun berdasarkan respon kuisioner pendahuluan. Proses akan berhenti ketika konsensus mendekati partisipan, atau ketika penggantian informasi cukup berlaku. Prosedur metode Delphi adalah sebagai berikut : 1. Mengembangkan pertanyaan Delphi Ini merupakan kunci proses Delphi. Langkah ini dimulai dengan memformulasikan garis besar pertanyaan oleh pembuatan keputusan. Jika responden tidak mengerti garis besar pertanyaan maka masukan proses adalah sia –sia. Elemen kunci dari langkah ini adalah mengembangkan pertanyaan yang dapat dimengerti oleh responden. Anggota staf harus menginterview pembuat keputusan benar – benar jelas mengenai pertanyaan yang dimaksud dan bagaimana informasi tersebut akan digunakan. 2. Memilih dan kontak dengan responden



Partisipan sebaiknya diseleksi dengan dasar ; secara personal responden mengetahui permasalahan, memiliki informasi yang tepat untuk dibagi, tranformasi untuk melengkapi Delphi dan responden merasa bahwa agregasi pendapat panel responden akan termasuk informasi yang mereka nilai dan mereka tidak mengakses dengan cara lain. Seleksi aktual dari responden umumnya menyelesaikan melalui penggunaan proses nominasi. 3. Memilih ukuran contoh Ukuran panel responden bervariasi dengan kelompok yang homogen dengan 10 – 15 partisipan mungkin cukup. Akan tetapi dalam sebuah kasus dimana refrence yang bevariasi diperlukan maka dibutuhkan partisipan yang lebih besar. 4. Mengembangkan kuisioner dan test 1 Kuisioner pertama dalam Delphi mengikuti partisipan untuk menulis respon pada garis besar masalah. Sampul surat termasuk tujuan, guna dari hasil, perintah dan batas akhir respon. 5. Analisa kuisioner 1 Analisa kuisioner harus dihasilkan dalam ringkasan yang bersisi bagian – bagian yang diidentifikasi dan komentar dibuat dengan jelas dan dapat dimengerti responden terhadap kuisioner 2. Anggota grup kerja mendokumentasikan masing – masing respon pada kartu indeks, memilih kartu kedalam katagori umum, mengembangkan sebuah konsensus pada label untuk masing – masing katagori dan menyiapkan ringkasan bayangan yang berisi katagori – katagori. 6. Pengembangan kuisioner dan test 2 Kuisioner kedua dikembangkan menggunakan ringkasan responden dari kuisioner 1. Fokus dari kuisioner ini adalah untuk mengidentifikasikan area yang disetujui dan yang tidak, mendiskusikan dan mengidentifikasi bagian yang diinginkan serta membantu partisipan mengetahui masing – masing posisi dan bergerak menuju pendapat yang akurat, responden diminta untuk memilih pada ringkasan bagian kuisioner 1 7. Analisa kuisioner 2 Tugas dari kelompok kerja adalah menghitung jumlah suara masing – masing bagian yang meringkas komentar yang dibuat tentang masing – masing bagian. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk menentukan jika informasi lengkap akan membantu untuk penyelesaian masalah atau paling tidak membuktikan untuk digunakan di berbagai cara. 8. Mengembangkan kuisioner dan test 3 Kuisioner 3 didesain untuk mendorong masukan proses Delphi 9. Analisis kuisioner 3 Analisa tahap ini mengikuti prosedur yang sama pada analisis kuisioner 2 10. Menyiapkan laporan akhir



Evaluasi terhadap Teknik Evaluasi Delphi



Teknik evaluasi Delphi merupakan salah satu alat dari teknik evaluasi yang digunakan dalam teknik evaluasi dengan pendekatan keputusan teoritis. Sedangkan teori keputusan teoritis adalah pendekatan yang menggunakan metode-metode diskriptif untuk menghasilkan informasi yang dapat dipertanggung-jawabkan dan valid mengenai hasil-hasil kebijakan yang secara eksplisit dinilai oleh berbagai macam pelaku kebijakan. Perbedaan pokok antara evaluasi teoritis keputusan di satu sisi, dan evaluasi semu dan evaluasi formal di sisi lainnya, adalah bahwa evaluasi keputusan teoritis berusaha untuk memunculkan dan membuat eksplisit tujuan dan target dari pelaku kebijakan baik yang tersembunyi atau dinyatakan. Ini berarti bahwa tujuan dan target dari para pembuat



kebijakan dan administrator merupakan salah satu sumber nilai, karena semua pihak yang mempunyai andil dalam memformulasikan dan mengimplementasikan kebijakan dilibatkan dalam merumuskan tujuan dan target di mana kinerja nantinya akan di ukur. Teori Delphi ini sangat baik untuk memecahkan masalah yang bersifat general, dimana rencana kebijakan tersebut berkaitan erat dengan ahli-ahli bidang tertentu. Karena dari setiap ahli pada bidang tertentu akan dapat mengeluarkan aspirasinya yang memiliki kemampuan dari segi yang didalaminya. Selain itu, metode ini tidak memperhatikan nama dari ahli untuk mencegah pengaruh besar satu anggota terhadap anggota yang lainnya, dan Masing – masing responden memiliki waktu yang cukup untuk mempertimbangkan masing – masing bagian dan jika perlu melihat informasi yang diperlukan untuk mengisi kuisioner sehingga dapat menghindari tekanan social psikologi. Namun, teori ini juga mempunyai beberapa kekurangan yang juga harus diperhatikan yaitu waktu yang akan dihabiskan dalam mengisi kuisioner akan cukup lama, karena metode ini menggunakan pendapat para ahli yang berbeda-beda aspek maka dikhawatirkan akan merepresentasikan opini yang tidak dapat dipertahankan secara ilmiah dan cenderung berpikir hanya dari aspek yang terbaik baginya. Diposkan oleh dimas ario di 12.18 Label: delphi



18 KOMENTAR: 1. rudwi4 Juni 2010 21.36 saya rasa teknik delphi penggunaannya sulit, diperlukan beberapa kali iterasi.. kenapa anda tidak memaparkan saja tentang teknik evaluasi lainnya? Balas



2. dimas ario5 Juni 2010 04.20 setiap alat analisa pasti memiliki kekurangan dan kelebihan,dan kebetulan sekarang yg sedang diulas adalah tentang metode delphi.. jikalau ada waktu di kemudian hari,mungkin akan ditambahkan paparan tentang alat analisa yg lain.. Balas



3.



Hana Maharani5 Juni 2010 05.00 teknik



delphi



ini



lebih



cocok



untuk



mengukur



aspek



apa?



dalam penelitian kuantitaif,,sejauh mana teknik delphi ini dapat mengukur aspek-aspek yang ditentukan oleh peneliti? Balas



4. nuridaferanti5 Juni 2010 06.01 Wahh..tulisannya



bagus



mas



=]



Memang setiap teknik evaluasi mempunyai kelemahan-kelemahan tersendiri.. tetapi, yang membuat teknik delphi lebih menarik adalah prinsip2 dasarnya..yaitu: 1. Anonimitas 2. Iterasi 3. Tanggapan-balik yang terkontrol 4. Jawaban statistik 5. Konsensus pakar Prinsip-prinsip tersebut yang menjadikan teknik delphi lebih terpercaya dan unggul.. =] Balas



5. Anonim5 Juni 2010 06.20 menurut sepengetahuan saya, teknik delphi lebih cenderung terhadap dalam penelitian kualitatif karena termasuk dalam keputusan teoritis.. Balas



6. ayu yulinar k5 Juni 2010 22.29



kalo saya..Secara umum, metode Delphi berguna dalam menjawab satu, spesifik, satudimensi pertanyaan. agak kurang mendukung untuk penggunaannya untuk menentukan kompleks prakiraan tentang beberapa faktor.. Balas



7. Anonim5 Juni 2010 22.32 terima kasih infonya.. cukup bermanfaat bagi saya yang sedang mencari informasi penjelassan tentang teori delphi.. Balas



8. Anonim27 Maret 2011 17.42 saya tertarik tulisannya, kalau misalnya saya meneliti daya saing pariwisata di daerah tertentu, indikatornya saya panelkan, setelah konsensus, baru menuju ke quistionernya, bolehkah saya kuantitatifkan dengan skala likert ? bagaimana caranya ? soalnya indikator tsb ada strategi bisnisnya ? buku2 apa yg bisa saya acu ? tks infonya Balas



9. kris10 April 2011 08.54 saya suka model ini. praktis untuk penelitian pendahuluan, atau utk dpt gambaran sementara. Balas



10. Anonim19 April 2011 01.04



Ini bagian buku Teknik Oleh Prof.Dr.Ir Marimin,M.Sc bukan ya?



&



Apl



Pengambilan



Keptsn



Balas



11. kevin8 Mei 2011 02.50 contoh kuesionernya gmna?? Balas



12. vinawidi13 Juni 2011 01.15 metode delphi digunakan kan sebagai tools..bedaya dengan metode AHP apa?? Balas



13. nyomanwenten2 Juli 2011 20.28 terima kasih atas informasinya. tulisan ini sangat bermanfaat dalam pengembangan karir saya sebagai pengawas sekolah Balas



14. Mixer Roti6 April 2012 20.35 terimaksih



Mixer hubungi 085649846665



atas



ilmunya



:)



Roti



Balas



15. imperiall dreams15 April 2012 07.25 mas ada sumber bukunya ndak... artikel ini diambil dari buku apa dan judulnya apa... tahun brapa? bls penting mas ... Balas



16. Anonim4 Desember 2012 17.09 ko jadi bingung tapi trims atas infonya



rumit sendiri,



susah



Balas



17. Anonim15 September 2014 07.38 Terimakasih, sebagai pengawas sekolah,tulisan ini bermanfaat bagi saya. Balas



18. Anonim2 Desember 2014 04.35 ini metode delphi untuk manajemen produksi



yaaaa??? mahami



Pengertian Metode Delphi Metode Delphi adalah metode sistematis dalam mengumpulkan pendapat dari sekelompok pakar



melalui



serangkaian



kuesioner,



di



mana



ada



mekanisme



feedbackmelalui



‘putaran’/round pertanyaan yang diadakansambil menjaga anonimitas tanggapan responden (para ahli). (Foley, 1972) Metode Delphi adalah teknik komunikasi terstruktur, awalnya dikembangkan sebagai metode peramalan interaktif yang bergantung pada sejumlah expert. (Harold A. Linstone, 1975) Metode Delphi adalah modifikasi dari teknik brainwriting dan survei. Dalam metode ini, panel digunakan dalam pergerakan komunikasi melalui beberapa kuisioner yang tertuang dalam tulisan. Teknik Delphi dikembangkan pada awal tahun 1950 untuk memperoleh opini ahli. Objek dari metode ini adalah untuk memperoleh konsensus yang paling reliabel dari sebuah grup ahli. Teknik ini diterapkan di berbagai bidang, misalnya untuk teknologi peramalan, analisis kebijakan publik, inovasi pendidikan, program perencanaan dan lain – lain. Sejarah Metode Delphi Metode Delphi dikembangkan oleh Derlkey dan asosiasinya di Rand Corporation, California pada tahun 1960-an. Metode Delphi merupakan metode yang menyelaraskan proses komunikasi komunikasi suatu grup sehingga dicapai proses yang efektif dalam mendapatkan solusi masalah yang kompleks. Pendekatan Dalam Metode Delphi Pendekatan Delphi memiliki tiga grup yang berbeda yaitu : Pembuat keputusan, staf, dan responden. Pembuat keputusan akan bertangungjawab terhadap keluaran dari kajian Delphi. Sebuah grup kerja yang terdiri dari lima sampai sembilan anggota yang tersusun atas staf dan pembuat keputusan, bertugas mengembangkan dan menganalisis semua kuisioner, evaluasi pengumpulan data dan merevisi kuisioner yang diperlukan. Grup staf dipimpin oleh kordinator yang harus memiliki pengalaman dalam desain dan mengerti metode Delphi serta mengenal problem



area.



Tugas



staf



kordinator



adalah



mengontrol



staf



dalam



pengetikan. Mailingkuesioner, membagi dan proses hasil serta pernjadwalan pertemuan. Responden adalah orang yang ahli dalam masalah dan siapa saja yang setuju untuk menjawab kuisioner. Langkah- Langkah Metode Delphi



Langkah-langkah yang dilakukan dalam teknik ini adalah (Dermawan, 2004): 1.



Para pembuat keputusan melalui proses Delphi dengan identifikasi isu dan masalah pokok yang hendak diselesaikan.



2.



Kemudian kuesioner dibuat dan para peserta teknik Delphi, para ahli, mulai dipilih.



3.



Kuesioner yang telah dibuat dikirim kepada para ahli, baik didalam maupun luar organisasi, yang di anggap mengetahui dan menguasai dengan baik permasalahan yang dihadapi.



4.



Para ahli diminta untuk mengisi kuesioner yang dikirim, menghasilkan ide dan alternatif



solusi



penyelesaian



masalah,



serta



mengirimkan



kembali



kuesioner kepada



pemimpin kelompok, para pembuat keputusan akhir. 5.



Sebuah



tim



khusus



dibentuk



merangkum



seluruh



respon



yang



muncul



dan



mengirimkan kembali hasil rangkuman kepada partisipasi teknik ini. 6.



Pada



tahap



ini,



partisipan



diminta



untuk



menelaah



ulang



hasil



rangkuman,



menetapkan skala prioritas atau memperingkat alternatif solusi yang dianggap terbaik dan mengembalikan seluruh hasil rangkuman beserta masukan terakhir dalam periode waktu tertentu. 7.



Proses ini kembali diulang sampai para pembuat keputusan telah mendapatkan informasi yang dibutuhkan guna mencapai kesepakatan untuk menentukan satu alternatif solusi atau tindakan terbaik. Sedangkan menurut Mansoer (1989:72) Ciri khas langkah-langkah proses teknik Delphi adalah sebagai berikut:



1.



Masalah diidentifikasikan dan melalui seperangkat pertanyaan yang disusun cermat anggota kelompok diminta menyampaikan kesimpulan-kesimpulannya yang potensial.



2.



Kuesioner pertama diisi oleh anggota secara terpisah dan bebas tanpa mencantumkan nama.



3.



Hasil kuesioner pertama dihimpun, dicatat dan diperbanyak dipusat (sekretariat kelompok).



4.



Setiap anggota dikirimi tembusan hasil rekaman.



5.



Setelah meninjau hasil, para anggota ditanyai lagi tentang kesimpulan-kesimpulan mereka. Hasil yang baru biasanya menggugah para anggota untuk memberi kesimpulan baru, malah ada kalanya mereka mengubah sama sekali kesimpulan pertama mereka



6.



Langkah ke-4 dan ke-5 ini diulangi sesering ia diperlukan,sampai tercapai satu konsensus. Kelebihan Metode Delhi







Hasil berdasarkan dari para ahli.







Anonimitas dan isolasi memungkinkan kebebasan yang maksimal dari aspek-aspek negative dari interaksi sosial.







Opini yang diungkapkan para ahli luas, karena dari pendapat masing-masing ahli.



Kekurangan Metode Delphi







Biaya yang besar untuk mengundang para ahli.







Hasil berdasarkan anggapan-anggapan (asumsi).







Tidak semua hasil berjalan sesuai prediksi.







Memakan waktu yang lama. Contoh Aplikasi :







Teknologi peramalan , contoh : pengobatan pada tahun 1990







Peramalan permintaan , contoh : Pariwisata Hawaii pada tahun 2000







Peramalan perubahan manajemen hotel di Hongkong ( 1997 )







Assesment dampak lingkungan daam pengembangan Salt’s Mill







Prioritas dalam manajemen pertunjukan budaya







Definisi ekotourism sumber : ü http://if29noltiga.9.forumer.com/index.php? s=1b665dad463ec7e2954e9a7fb5dc80d2&act=Attach&type=post&id=105 ü http://www.scribd.com/doc/50840560/Metode-Delphi



ü



http://www.idshvoong.com/mengenal-teknik-delphi.html



ü



http://sarastiana.com/2011/11/10/teknik-pengambilan-keputusan-proses-



delphi/



About these ads



2) Panel Study Penelitian panel adalah penelitian yang lebih kuat dari penelitian longitudinal yang di mana peneliti mengamati persis orang yang sama, kelompok, atau organisasi di beberapa titik waktu. Hal ini lebih sulit untuk melakukan penelitian daripada time-series. Penelitian Panel susah untuk dilakukan dan sangat mahal. Melacak orang dari waktu ke waktu seringkali sulit karena beberapa orang meninggal atau tidak dapat ditemukan. Namun demikian, hasil dari studi panel yang dirancang dengan baik akan menjadi sangat berharga.



Penelitian Panel Penelitian panel juga bertujuan untuk melihat perubahan pendapat, sikap dan perilaku pada populasi tertentu. Masa pengumpulan data juga minimal dilakukan dua kali. Bedanya, dengan penelitian trend adalah dalam penelitian trend sampel penelitian pada setiap pengumpulan data pertama, kedua dan seterusnya, adalah berbeda tetapi



dalam populasi yang sama. Sedangkan dalam penelitian panel, sampel penelitian pada pengumpulan data pertama dan kedua harus sama. Penelitian panel biasanya dilakukan untuk melihat mengukur perubahan pendapat, sikap dan perilaku sekelompok masyarakat sebelum dan sesudah diperkenalkan suatu program, produk atau hal-hal yang lain yang bersifat baru. Contoh penelitian panel yang pernah dilakukan di Indonesia adalah penelitian dari Godwin C. Chu, Alfian dan Wilbur Schramm yang berjudulSocial Impact of Satellite Television in Rural Indonesia. Mereka juga meneliti bagaimana pengaruh sosial satelit televisi di daerah-daerah pedesaan di Indonesia. Sebanyak 2248 responden dari lima provinsi di Indonesia dijadikan sebagai sampel penelitian. Pengumpulan data pertama dilakukan pada tahun 1976 sebelum satelit Palapa pertama diluncurkan. Kemudian data dikumpulkan kembali dari responden yang sama pada tahun 1982, yaitu setelah sekitar enam tahun satelit Palapa diluncurkan, yang memungkinkan penduduk di daerah-daerah pedesaan dapat menonton televisi.[7] Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa terjadi perubahan yang besar terhadap sikap dan prilaku masyarakat pedesaan sebelum dan sesudah masuknya televisi di tengah-tengah masyarakat. Perubahan itu meliputi segala aspek kehidupan, termasuk pengamalan agama dan kebiasaan bekerja. Kelebihan penelitian panel ini dibandingkan dengan penelitian trend dan kohort adalah bahwa penelitian panel dapat menelusuri lebih jauh siapa di antara responden yang mengalami perubahan sikap dan perilaku, dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan mereka mengalami perubahan sikap dan tingkah laku. Namun penelitian panel juga memiliki kelemahan. Biasanya dalam pengumpulan data kedua, jumlah responden semakin berkurang akibat berbagai faktor, seperti pindah alamat, atau meninggal dunia.[8]



Regresi Data Panel Regresi Data Panel Analisis regresi data panel adalah analisis regresi dengan struktur data yang merupakan data panel. Umumnya pendugaan parameter dalam analisis regresi dengan data cross section dilakukan menggunakan pendugaan metode kuadrat terkecil atau disebut Ordinary Least Square (OLS).



Data panel adalah gabungan antara data cross section dan data time series, dimana unit cross section yang sama diukur pada waktu yang berbeda. Maka dengan kata lain, data panel merupakan data dari beberapa individu sama yang diamati dalam kurun waktu tertentu. Jika kita memiliki T periode waktu (t = 1,2,...,T) dan N jumlah individu (i = 1,2,...,N), maka dengan data panel kita akan memiliki total unit observasi sebanyak NT. Jika jumlah unit waktu sama untuk setiap individu, maka data disebut balanced panel. Jika sebaliknya, yakni jumlah unit waktu berbeda untuk setiap individu, maka disebut unbalanced panel.



Sedangkan jenis data yang lain, yaitu: data time-series dan data cross-section. Pada data time series, satu atau lebih variabel akan diamati pada satu unit observasi dalam kurun waktu tertentu. Sedangkan data cross-section merupakan amatan dari beberapa unit observasi dalam satu titik waktu.



Persamaan Regresi data panel ada 2 macam , yaitu One Way Model dan Two Way Model.



One Way Model adalah model satu arah, karena hanya mempertimbangkan efek individu (αi) dalam model. Berikut Persamaannya:



Model One Way Data Panel



Dimana:



α



= Konstanta



β



= Vektor berukuran P x 1 merupakan parameter hasil estimasi



Xit



= Observasi ke-it dari P variabel bebas



αi



= efek individu yang berbeda-beda untuk setiap individu ke-i



Eit



= error regresi seperti halnya pada model regresi klasik.



Two Way Model adalah model yang mempertimbangkan efek dari waktu atau memasukkan variabel waktu. Berikut Persamaannya:



Model Two Way Data Panel



Persamaan di atas menunjukkan dimana terdapat tambahan efek waktu yang dilambangkan dengan delthayang dapat bersifat tetap ataupun bersifat acak antar tahunnya.



Metode Regresi Data Panel akan memberikan hasil pendugaan yang bersifat Best Linear Unbiased Estimation



(BLUE) jika



semua



asumsi Gauss



Markov terpenuhi



diantaranya



adalah non-



autcorrelation.



Non-autcorrelation inilah yang sulit terpenuhi pada saat kita melakukan analisis pada data panel. Sehingga pendugaan parameter tidak lagi bersifat BLUE. Jika data panel dianalisis dengan pendekatan model-modeltime series seperti fungsi transfer, maka ada informasi keragaman dari unit cross section yang diabaikan dalam pemodelan. Salah satu keuntungan dari analisis regresi data panel adalah mempertimbangkan keragamaan yang terjadi dalam unit cross section.



Keuntungan melakukan regresi data panel, antara lain: 1.



Pertama, dapat memberikan peneliti jumlah pengamatan yang besar, meningkatkan degree of freedom (derajat kebebasan), data memiliki variabilitas yang besar dan mengurangi kolinieritas antara variabel penjelas, di mana dapat menghasilkan estimasi ekonometri yang efisien.



2.



Kedua, panel data dapat memberikan informasi lebih banyak yang tidak dapat diberikan hanya oleh data cross section atau time series saja.



3.



Ketiga, panel data dapat memberikan penyelesaian yang lebih baik dalam inferensi perubahan dinamis dibandingkan data cross section.



Tidak seperti regresi biasanya, regresi data panel harus melalui tahapan penentuan model estimasi yang tepat. Berikut diagram tahapan dari regresi data panel:



Tahapan Data Panel



PENENTUAN MODEL ESTIMASI: Dalam metode estimasi model regresi dengan menggunakan data panel dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, antara lain: 1.



Common Effect Model atau Pooled Least Square (PLS): Merupakan pendekatan model data panel yang paling sederhana karena hanya mengkombinasikan data time series dan cross section. Pada model ini tidak diperhatikan dimensi waktu maupun individu, sehingga diasumsikan bahwa perilaku data perusahaan sama dalam berbagai kurun waktu. Metode ini bisa menggunakan pendekatan Ordinary Least Square (OLS) atau teknik kuadrat terkecil untuk mengestimasi model data panel.



2.



Fixed Effect Model (FE): Model ini mengasumsikan bahwa perbedaan antar individu dapat diakomodasi dari perbedaan intersepnya. Untuk mengestimasi data panel model Fixed Effects menggunakan teknik variable dummy untuk menangkap perbedaan intersep antar



perusahaan, perbedaan intersep bisa terjadi karena perbedaan budaya kerja, manajerial, dan insentif. Namun demikian slopnya sama antar perusahaan. Model estimasi ini sering juga disebut dengan teknik Least Squares Dummy Variable (LSDV). 3.



Random Effect Model (RE): Model ini akan mengestimasi data panel dimana variabel gangguan Random



mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar individu. Pada model Effect



perusahaan.



perbedaan



Keuntungan



intersep



diakomodasi



menggunkan



model



oleh



error



terms



masing-masing



Random



Effect



yakni



menghilangkan



heteroskedastisitas. Model ini juga disebut dengan Error Component Model (ECM) atau teknik Generalized Least Square (GLS) .



PENENTUAN METODE ESTIMASI: Untuk memilih model yang paling tepat terdapat beberapa pengujian yang dapat dilakukan, antara lain:



1. Uji Chow Chow test adalah pengujian untuk menentukan model Fixed Effet atau Random Effect yang paling tepat digunakan dalam mengestimasi data panel. Apabila Hasil: H0: Pilih PLS H1: Pilih FE



2. Uji Hausman Hausman test adalah pengujian statistik untuk memilih apakah model Fixed Effect atau Random Effect yang paling tepat digunakan. Apabila Hasil: H0: Pilih RE H1: Pilih FE



3. Uji Lagrange Multiplier uji Lagrange Multiplier (LM) adalah uji untuk mengetahui apakah model Random Effect lebih baik daripada metode Common Effect (OLS) digunakan. Apabila Hasil: H0: Pilih PLS



H1: Pilih RE



Dari ketiga uji untuk menentukan Metode Estimasi di atas, digambarkan dalam grafik di bawah ini:



Pilihan Estimasi Data Panel



Pahami betul diagram di atas, karena akan menjadi kunci dalam langkah-langkah pengujian selanjutnya.



Cukup Sampai di sini artikel kami perihal Regresi Data Panel. Untuk memahami kelanjutannya, akan kami bahas di Regresi Data Panel dengan STATA.



Data



panel adalah



gabungan



antara data



silang



(cross



section) dengandata runtun waktu (time series). Data panel diperkenalkan oleh Holwes pada tahun 1950. Dalam panel data, persamaan



dengan menggunakan



datacross



section dapat



ditulis



sebagai berikut: N adalah banyaknya data cross-section Sedangkan persamaan model dengan time-series adalah : T adalah banyaknya data time-series. Data panel adalah gabungan antara data silang (cross section) dengan



data



runtun



waktu



(time



series), maka



model



dapat



ditulis dengan persamaan sebagai berikut :



dimana : N



= banyaknya observasi



T



= banyaknya waktu



N×T



= banyaknya data panel



Analisis model panel data terdapat dua macam pendekatan yang terdiri dari pendekatan efek tetap (fixed effect), dan pendekatan efek acak (randomeffect). a.



Model Pendekatan Efek Tetap (Fixed Effects).



Pendekatan ini mengizinkan intercept bervariasi antar unit crosssection namun tetap mengasumsikan bahwa slope koefisien adalah konstan antar unitcross-section. Penambahan variabel boneka ini dapat mengurangi banyaknyadegree of freedom yang pada akhirnya akan mempengaruhi koefisien dari parameter yang diestimasi Model Fix Effect : Yit = β0 + β1X1ij+ β2X2ij+β3D3 + β4D4+ β5D5 + eit



Contoh



b.



artikel klik



disini



Model Pendekatan Efek Acak (Random Effect).



Intersep



karena



perbedaan



responden



(crossectional)



β0i diganti



dengan



intersep yang menunjukan rata-rata intersep populasi. Error model (V it) terdiri dari Error karena Crossectional perbedaan perusahaan (µi) dan karena Error total kombinasi



antara



Pendekatan



Corssectional



dan



Time



Series



(eit)



ini mengasumsikan unobservable individual effects (ui)



tidak berkorelasi dengan regressor (X) atau dengan kata lain ui diasumsikan bersifat random. Sebelum model diestimasi dengan model yang tepat, terlebih dahulu dilakukan uji spesifikasi apakah fixed effect atau random



effect atau



keduanya



memberikan



hasil



yang



sama. Contoh artikel klik disini Pilihan



antara fixed



menggunakan



Effect dan random



uji goodness



of



fit.



effect ditentukan Untuk



dengan



pendekatan Fixed



effect ataucommon menggunakan uji F statistik. Adapun uji F test yang dilakukan adalah sebagai berikut:



Dimana: RSS 1= Residual Sum Square metode common, RSS 2 = Residual Sum Square metode fixed effect, n = jumlah unit cross section, T = jumlah unit waktu dan K = jumlah parameter yang diestimasi. Jika ternyata hasil perhitungan uji F ≥ F (n - 1 , nT - n K) ini berarti Ho ditolak, artinya intersep untuk semua unit cross section tidak sama. Dalam hal ini, akan digunakanfixed effect model untuk



mengestimasi



pesamaan



regresi.



Contoh artikel klik disini Dalam penelitian



ini pemilihan



effect dan random effect juga



digunakan redundan



model fixed fixed



effect



test dan correlated random effect(Hausman test). Dasar pengambilan keputusanya adalah apabila cross-section F statistik hasil uji redundan fixed



effect



test lebih



keputusannyamodel



yang



model,sedangkan correlated dasar pengambilan



besar



dari



F



digunakan random



keputusanya



maka



pengambilan



adalah fixed effect (Hausman



adalah



effect test)



apabila cross-section



random tidak signifikan pada taraf 5% maka model yang digunakan adalah fixed effect model.