Kel 1 Metode Delphi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH METODE DELPHI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas Dosen pengampu : Dr. Runjati,M.Mid



Di susun oleh : Kelompok 1 1. Ratna Nur Kumala



(P1337424417005)



2. Malvasea Qulbita W



(P1337424417010)



3. Indira Ega O N



(P1337424417018)



4. Rukma Tri Inriarti



(P1337424417020)



5. Juliana Putri Safitri



(P1337424417025)



6. Selpina Englisa O



(P1337424417026)



7. Dian Pratama A



(P1337424417029)



8. Dyah Ayu A



(P1337424417030)



9. Alyssa Shabrina A



(P1337424417039)



10. Eva Triwinasih R



(P1337424417034)



11. Gita Rismaliana Dewi



(P1337424417047)



PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN SEMARANG DAN PROFESI BIDAN SEMARANG POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG TAHUN 2020



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat Rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul "Metode Delphi". Makalah ini kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah . Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Runjati,M.Midselaku dosen koordinator dari mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitasdan tak lupa ucapan terima kasih kepada teman-teman yang telah ikut berpartisipasi dengan memberikan dukungan dan motivasi sehingga kami dapat menyelesaikan makalah. Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kamu menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata,kami berharap semoga makalah "Metode Delphi" ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.



Semarang, 29 Januari 2020



Penulis



ii



iii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang



B. Rumusan Masalah a. Bagaimana penentuan prioritas masalah dengan metode Delphi?



C. Tujuan Masalah b. Mengetahui tentang penentuan prioritas masalah dengan metode Delphi.



1



BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Metode Delphi secara definisi adalah proses dalam kelompok yang melibatkan interaksi antara peneliti dan sekelompok ahli terkait topik tertentu; biasanya melalui bantuan kuesioner. Metode ini digunakan untuk mendapatkan konsensus mengenai proyeksi/tren masa depan menggunakan proses pengumpulan informasi yang sistematis. Metode ini berguna pada saat pendapat dan penilaian dari para ahli dan praktisi dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah. Ini akan sangat berguna ketika para ahli tidak bisa dihadirkan pada saat yang sama. Menurut Skutsch dan Hall (1973), metode ini mengumpulkan penilaian tentang hal yang kompleks ketika informasi yang tepat tidak tersedia.



B. Aplikasi Aplikasi Menurut Linstone dan Turoff (1975) menyebutkan bahwa metode Delphi ini bisa diaplikasikan pada bidang berikut: 1. Mengumpulkan data terkini dan historis yang tidak tersedia dan/atau tidak akurat 2. Mengevaluasi kemungkinan pilihan alokasi anggaran 3. Mengkaji pilihan perencanaan kota dan regional 4. Merencanakan kurikulum perkuliahan 5. Menyusun model pendidikan 6. Memetakan pro dan kontra terkait pilihan kebijakan 7. Mengkaji prioritas suatu pilihan Selanjutnya, menurut mereka beberapa alasan berikut menyebabkan orang menggunakan metode Delphi 1. Masalah yang ada tidak bisa diselesaikan secara metode analisis empiris namun lebih kepada penilaian subjektif secara kolektif 2. Dibutuhkan beberapa orang untuk berkontribusi memberikan penilaian pada masalah yang kompleks yang merepresentasikan perbedaan latarbelakang dan pengalaman 3. Dibutuhkan lebih banyak orang untuk bisa berinteraksi tatap muka 4. Tidak memungkinkan waktu dan biaya untuk melakukan pertemuan rutin 5. Proses komunikasi kelompok dapat meningkatkan efisiensi pertemuan



C. Metode Delphi 1. Kelompokkan masalah yang akan diprioritaskan. 2. Bagikan kertas kepada peserta untuk memprioritaskan dan berilah angka dari 1 sampai 10 untuk yang tidak prioritas ke paling prioritas.



2



3. Hasil dikumpulkan dan ditabulasi Masalah



Anggota



pada



1



Stratifikasi Cakupan



2



3



Jumlah



4



5



6



7



Prioritas



Skor



8



6



7



6



5



6



4



42



II



5



6



6



7



5



2



5



36



IV



2



7



5



5



5



3



6



33



VI



Gizi Balita



4



8



4



6



4



4



7



37



III



Cakupan



5



9



8



7



5



3



8



45



I



5



5



6



7



4



3



4



34



V



Imunisasi Pemeriksaan Ibu Hamil Cakupan KB



Pertolongan Persalinan KRR



1. Diperoleh melalui kesepakatan kelompok orang yang sama keahliannya keahliannya untuk masalah yang sedang dibicarakan dengan langkah sebagi berikut: a) Masalah-masalah yang telah dirumuskan disampaikan kepada kelompok orang yang sama keahliannya b) Bagikan kertas kecil pada peserta kemudian peserta dipersilahkan menulis 4 masalah dari beberapa masalah yang ditemukan kemudian berikan skor kepada 4 masalah tersebut dengan skor tertinggi 10 dan terendah 1. Masalah



Skor



Diare



3



Bayi tidak imunisasi



7



Bumil tidak ANC



5



Persalinan oleh non nakes



3



PUS yang non akseptor



4



3



Kurang Gizi pada bumil



9



Balita tidak di timbang



2



Bayi Kurang Gizi



8



c) Hasil penetapan skor oleh seuruh anggota yang berjumlah 7 orang dikumpulkan kemudian dimasukkan kedalam daftar hasil penetapan skor sebagai berikut : Masalah



Jumlah



Prioritas



A



B



C



D



E



F



G



Skor



3



7



5



7



3



3



4



32



V



tidak



7



4



7



6



5



7



3



39



III



tidak



5



5



2



7



7



2



6



34



IV



3



3



1



2



2



2



4



17



VIII



4



4



3



3



3



5



6



28



VI



9



7



8



7



7



2



7



47



II



2



3



5



4



4



3



6



27



VII



8



8



9



5



6



4



8



48



I



Diare Bayi



Anggota



imunisasi Bumil ANC Persalinan oleh



non



nakes PUS yang non akseptor Kurang



gizi



pada bumil Balita tidak di timbang Bayi



kurang



gizi d) Setelah diketahui urutan prioritas masalah di atas kemudian ditetapkan 5 masalah tama yang akan ditanggulangi yaitu masalah : 1) Prioritas I : Bayi Kurang Gizi (Skor 48) 2) Prioritas II : Kurang gizi pada bumil (Skor 47) 3) Prioritas III : Bayi Tidak Imunisasi (Skor 39) 4) Prioritas IV : Bumil Tidak ANC (SKOR 34) 5) Priorita V : Diare (Skor 32)



4



D. Contoh Kasus 1. Penetapan Masalah Data diambil dari profil dinas kesehatan provinsi Jawa Tengah tahun 2018 dengan alamat link : dinkesjatengprov.go.id. a. Keluarga berencana adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil bahagian dan sejahtera (Juliantoro, 2000). Cakupan KB rendah disebabkan oleh tingkat pengetahuan ibu dan lingkungan ibu yang rendah, adanya kepercayaan yang dianut oleh masyarakat dan sosialisasi yang kurang. Sesuai data yang telah diperoleh dari data pada tahun 2017 cakupan peserta KB aktif Jawa Tengah sebesar 73,6% dan cakupan KB pasif sebesar 26,4%, sedangkan pada tahun 2018 cakupan KB aktif adalah 76,9% dan cakupan KB pasif adalah 23,1%. (https://jatengprov.go.id/beritaopd/2018-jateng-fokus-cegah-stunting/) b. Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama. Hal ini terjadi karena asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun Stunting diakibatkan oleh banyak faktor, seperti ekonomi keluarga, penyakit atau infeksi yg berkali-kali. Kondisi lingkungan, baik itu polusi udara, air bersih bisa juga mempengaruhi stunting. Tidak jarang pula masalah non kesehatan menjadi akar dari masalah stunting, seperti masalah ekonomi, politik, sosial, budaya, kemiskinan, kurangnya pemberdayaan perempuan, serta masalah degradasi lingkungan. Sesuai data yang telah diperoleh dari data pada tahun 2018 cakupan Stunting adalah 28%, sedangkan cakupan Stunting pada tahun 2017 adalah 28,5%. (dinkesjatengprov.go.id.) c. Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Rate) adalah Jumlah kematian ibu akibat dari proses kehamilan, persalinan dan paska persalinan per 100.000 kelahiran hidup pada masa tertentu.Angka pengukuran risiko kematian wanita yang berkaitan dengan peristiwa kehamilan. AKI disebabkan oleh asupan gizi dan nutrisi yang kurang, komplikasi persalinan, usia ibu yang terlalu muda,



5



usia ibu yang terlalu muda, jarak kehamilan yang terlalu dekat, tenaga kesehatann yang kurang kompeten, riwayat kesehatan ibu yang memiliki komplikasi, dan factor social ekonomi dan budaya. Sesuai data yang telah diperoleh dari data pada tahun 2018 cakupan AKI terdapat 421 kasus dengan 78,60 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2017 cakupan AKI terdapat 475 kasus dengan



88,05 per 100.000



kelahiran hidup.( dinkesjatengprov.go.id.)



2. Prioritas Masalah Berdasarkan data yang sudah didapat dapat disimpulkan bahwa cakupan AKI menduduki prioritas pertama dikarenakan pada tahun 2017 s/d 2018 mengalami peningkatan sebesar 9,45 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan KB rendah menduduki prioritas kedua karena pada tahun 2017 s/d 2018 mengalami peningkatan sebesar 3,3%. Sedangkan stunting menduduki prioritas ketiga dikarenakan pada tahun 2017 s/d 2018 mengalami peningkatan sebesar 0,5%. Masalah



Anggota



Jumlah Prioritas



A



B



C



D



E



F



G



H



I



J



K



Skor



7



6



7



6



5



5



7



7



5



5



5



65



II



Stunting



3



3



5



4



2



3



5



4



4



2



3



38



III



AKI



8



9



8



7



8



6



8



9



8



7



6



84



I



Cakupan KB Rendah



3. Analisa Penyebab Proses yang dilakukan sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu, untuk menentukan dan mencari penyebab utama masalah tersebut. Dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang penyebab masalah utama sehingga dapat menyusun rencana kegiatan yang lebih spesifik dan mampu menyelesaikan masalah



6



a) Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama. Hal ini terjadi karena asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun Stunting diakibatkan oleh banyak faktor, seperti ekonomi keluarga, penyakit atau infeksi yg berkali-kali. Kondisi lingkungan, baik itu polusi udara, air bersih bisa juga mempengaruhi stunting. Tidak jarang pula masalah non kesehatan menjadi akar dari masalah stunting, seperti masalah ekonomi, politik, sosial, budaya, kemiskinan, kurangnya pemberdayaan



perempuan,



serta



masalah



degradasi



lingkungan.



(https://jatengprov.go.id/beritaopd/2018-jateng-fokus-cegah-stunting/) b) Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Rate) adalah Jumlah kematian ibu akibat dari proses kehamilan, persalinan dan paska persalinan per 100.000 kelahiran hidup pada masa tertentu. Angka pengukuran risiko kematian wanita yang berkaitan dengan peristiwa kehamilan. AKI disebabkan oleh asupan gizi dan nutrisi yang kurang, komplikasi persalinan, usia ibu yang terlalu muda, usia ibu yang terlalu muda, jarak kehamilan yang terlalu dekat, tenaga kesehatann yang kurang kompeten, riwayat kesehatan ibu yang memiliki komplikasi, dan factor social ekonomi dan budaya. ( dinkesjatengprov.go.id.) c) Keluarga berencana adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil bahagian dan sejahtera (Juliantoro, 2000). Cakupan KB rendah disebabkan oleh tingkat pengetahuan ibu dan lingkungan ibu yang rendah, adanya kepercayaan yang dianut oleh masyarakat dan sosialisasi yang kurang. ( dinkesjatengprov.go.id.)



4. Pemecahan Masalah Dari kasus AKI, Stunting dan cakupan KB rendah dapat dilakukan pemecahan masalah dengan kegiatan promotif (penyuluhan dan promosi kesehatan) dan preventif yang difokuskan pada kesehatan ibu dan anak. 5. Alternative Pemecahan Masalah Rumusan yang dapat dijadikan sebagai sebuah solusi bagi permasalahan yang tengah dihadapi dari beberapa pilihan yaitu :



7



a) Stunting : Memberikan makanan tambahan, konseling tentang pentingnya IMD dan ASI Ekslusif, memotivasi ibu untuk membawa balitanya ke posyandu untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anaknya. b) AKI : Gerakan sayang ibu, memberikan asuuhan kebidanan mulai dari antenatal sampai dengan post natal c) Cakupan KB Rendah : Memberikan pendidikan kesehatan mengenai pentingnya ber-KB, mengadakan pemantauan program KIA melalui PWS KIA cakupan KB aktif, mengelola program yang berhubungan dengan penigkatan aspek kualitas, teknis dan aspek managerial pelayanan KB.



6. Pengambilan Keputusan a) Stunting : Pemerintah masih berupaya untuk melanjutkan program untuk menurunkan angka stunting dengan pemberian PMT walaupun terjadi peningkatan sedikit angka dalam stunting pemberian PMT tetap dilakukan dengan strategi baru yaitu pemberian sosialisasi kepada masyarakat terutama untuk ibu mengenai stunting, menekankan kebijakan pada pelayanan dasar untuk tetap mengawasi program tersebut. b) AKI : Pemerintah masih berupaya menurunkan AKI dengan program yang sudah ada seperti gerakan saying ibu, asuhan kebidanan antenatal post natal. c) Cakupan KB Rendah : Masyarakat harus berupaya meningkatkan ekonomi dan berperan aktif dalam mencari informasi tentang penggunaan KB, bagi tenaga kesehatan diharapkan dapat meningkatan penyampaian informasi tentang pentingnya penggunaan KB kepada masyarakat dengan begitu peserta KB aktif melalui pendidikan KB. 7. Rencana Pelaksanaan a) Stunting : Pemberian PMT, terealisasinya program posyandu, KIE kepada masyarakat tentang stunting, memberikan pelayanan dasar yang kompeten dalam pengawasan stunting b) AKI : Memberikan ANC Terpadu, memberikan asuhan persalinan yang bersih dan aman serta asuhan sayang ibu, memaksimalkan cakupan kunjungan nifas. c) Cakupan KB Rendah : KIE metode kontrasepsi dan pentingnya berKB



8



8. Pelaksanaan Melaksanakan pelaksanaan sesuai dengan rencana pelaksanaan dengan kebijakan dan kewenangan profesi kebidanan berdasarkan dengan SOP. a) Stunting : Pemberian PMT, terealisasinya program posyandu, KIE kepada masyarakat tentang stunting, memberikan pelayanan dasar yang kompeten dalam pengawasan stunting b) AKI : Memberikan ANC Terpadu, memberikan asuhan persalinan yang bersih dan aman serta asuhan sayang ibu, memaksimalkan cakupan kunjungan nifas. c) Cakupan KB Rendah : KIE metode kontrasepsi dan pentingnya berKB



9. Penilaian/Evaluasi Jika semua program pemerintah dapat terlaksana dengan baik dan benar maka akan memberikan peningkatan hasil yang sesuai dengan rencana yaitu penurunan AKI, stunting, dan cakupan KB rendah teratasi.



1. Penetapan Masalah 2.



9



BAB III



PENUTUP



A. Kesimpulan



10



B. Saran



11



DAFTAR PUSTAKA Niken Meilani, Nanik Setiyawati, Dwiana Estiwidani, Sumarah. 2009. Kebidanan Komunitas. Yogyakarta. Fitramaya Bidan dan Dosen Kebidanan Indonesia. 2018. Kebidanan : Teori dan Asuhan, Vol. 2. Jakarta. EGC



12