11 0 222 KB
MAKALAH MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH DENGAN METODE DELPHI
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan
Dosen Pembimbing : Herawati Mansur, SST., M.Pd.,M.Psi
Nama Anggota : Khania Wahyu Maulidah Iftinan Fitriyyah
(016) (017)
Ilmi Nurul Wahidiyah
(019)
Syifa Khoirunnisa Suparno
(020)
Dyah Nurmalita Sari
(021)
Hanin Tsabitah Salmadina
(023)
Zaqwa Kartika Ning Amanda
(024)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN MALANG KELAS 3A
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb. Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan masalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan. Tidak lupa kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam pembuatan makalah ini, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membimbing kami utamanya kepada ibu Herawati Mansur, SST., M.Pd., M.Psi selaku dosen pembimbing Mata Kuliah Promosi Kesehatan untuk menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari bentuk penyusunan maupun segi materi. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Wassalamualaikum Wr.Wb
Malang, 1 Maret 2023
Penyusun
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Mengambil atau membuat keputusan adalah kondisi dalam pilihan, biasanya dalam membuat keputusan akan banyak berbagai alternatif tetapi pembua tkeputusan harus memilih salah satu alternatif dari sekian banyak alternatif karena dalam membuat atau mengambil keputusan itu berkaitan dengan menentukankeputusan mana, dari sekelompok alternatif yang mungkin dan yang optimal untuk suatu kondisi tertentu. Dalam proses membuat
keputusan
salah
satu
komponenyang
penting
adalah
mengumpulkan banyak informasi. Penerapan pengambilan ke putusan ini bisa melalui kuisioner atau yang lainnya. Adapaun hal yang dapat dilakukan untuk mengambil keputusan ini yaitu dengan menggunakan metode delphi Metode delphi semakin kuat kepercayaannya terhadap ahli, karena pendapat atau opini yang dikumpulkan berasal dari banyak pemikiran dengan perspektif yang berbeda. Kesimpulan yang digeneralisasi dianggap sebagai suatu pemikiran yang bersifat komprehensif dan kemampuan predictible. Makna kedua metode delphi ini adalah adanya proses transformasi pendapat atau ide dari ahli yang satu dengan ahli yang lainnya. Proses transformasi
ini
akan
menguatkan
akan
melemahkan
pendapat
sebelumnya atau opini dari satu ahli akan mempengaruhi opini ahli lainnya. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1) Apa pengertian metode delphi ? 2) Bagaimana pengaplikasian metode delphi ? 3) Apa tujuan metode delphi ? 4) Apa saja pendekatan dalam metode delphi ? 5) Apa kelebihan dan kekurangan metode delphi ? 6) Apa kekurangan metode delphi ? 7) Bagaimana langkah-langkah metode delphi ? 3
8) Bagaimana prosedur metode delphi ? 1.3 TUJUAN 1) Untuk mengetahui Pengertian Metode Delphi 2) Untuk mengetahui cara Pengaplikasian Metode Delphi 3) Untuk mengetahui Tujuan Metode Delphi 4) Untuk mengetahui macam macam Pendekatan Dalam Metode Delphi 5) Untuk mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Metode Delphi 6) Untuk mengetahui Kekurangan Metode Delphi 7) Untuk mengetahui Langkah-Langkah Metode Delphi 8) Untuk mengetahui Prosedur Delphi
4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Metode Delphi metode delphi adalah metode sistematis dalam mengumpulkan pendapat dari sekelompok pakar melalui serangkaian kuesioner, dimana ada mekanisme feedback melalui putaran/ round pertanyaan yang diadakan sambil menjaga anonimitas tanggapan responden(Foley,1972) Metode delphi adalah teknik komunikasi terstruktur, awalnya dikembangkan sebagai metode peramalan interaktif yang bergantung pada sejumlah expert (Harold A.Linstone, 1975). Metode delphi adalah modifikasi dari teknik brainwriting dan survei. Dalam metode ini, panel digunakan dalam pergerakan komunikasi melalui beberapa kuesioner yang tertuang dalam tulisan. Teknik Delphi dikembangkan pada awal tahun 1950 untuk memperoleh opini ahli. Objek dari metode ini adalah untuk memperoleh konsensus yang paling reliabel dari sebuah grup ahli. Teknik ini diterapkan di berbagai bidang, misalnya untuk teknologi peramalan, analisis kebijakan publik, inovasi pendidikan, program perencanaan dan lain – lain.
2.2 Pengaplikasian Metode Delphi Aplikasi Menurut Linstone dan Turoff (1975) menyebutkan bahwa metode Delphi ini bisa diaplikasikan pada bidang berikut: 1. Mengumpulkan data terkini dan historis yang tidak tersedia dan/atau tidak akurat 2. Mengevaluasi kemungkinan pilihan alokasi anggaran 3. Mengkaji pilihan perencanaan kota dan regional 4. Merencanakan kurikulum perkuliahan 5. Menyusun model pendidikan 6. Memetakan pro dan kontra terkait pilihan kebijakan 7. Mengkaji prioritas suatu pilihan
Selanjutnya,
menurut
mereka
beberapa
alasan
berikut
menyebabkan orang menggunakan metode Delphi 5
1. Masalah yang ada tidak bisa diselesaikan secara metode analisis empiris namun lebih kepada penilaian subjektif secara kolektif 2. Dibutuhkan beberapa orang untuk berkontribusi memberikan penilaian pada masalah yang kompleks yang merepresentasikan perbedaan latar belakang dan pengalaman 3. Dibutuhkan lebih banyak orang untuk bisa berinteraksi tatap muka 4. Tidak memungkinkan waktu dan biaya untuk melakukan pertemuan rutin 5. Proses
komunikasi
kelompok
dapat
meningkatkan
efisiensi
pertemuan
2.3 Tujuan Metode Delphi Metode ini digunakan untuk mendapatkan kesepakatan mengenai prediksi/tren masa yang akan depan menggunakan proses pengumpulan informasi yang sistematis. Metode ini berguna pada saat pendapat dan penilaian dari para ahli dan praktisi dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah. Ini akan sangat berguna ketika para ahli tidak bisa dihadirkan pada saat yang sama. Menurut Skutsch dan Hall (1973), metode ini mengumpulkan penilaian tentang hal yang kompleks ketika informasi yang tepat tidak tersedia.
2.4 Pendekatan Dalam Metode Delphi Pendekatan Delphi memiliki tiga grup yang berbeda yaitu : Pembuat keputusan, staf, dan responden. Pembuat keputusan akan bertanggung jawab terhadap keluaran dari kajian Delphi. Sebuah grup kerja yang terdiri dari lima sampai sembilan anggota yang tersusun atas staf dan pembuat keputusan, bertugas mengembangkan dan menganalisis semua kuisioner, evaluasi pengumpulan data dan merevisi kuisioner yang diperlukan. Grup staf dipimpin oleh kordinator yang harus memiliki pengalaman dalam desain dan mengerti metode Delphi serta mengenal problem area. Tugas staf kordinator adalah mengontrol staf dalam pengetikan. Mailing kuesioner, membagi dan proses hasil serta pernjadwalan pertemuan. Responden adalah orang yang ahli dalam masalah dan siapa saja yang setuju untuk menjawab kuisioner. 6
2.5 Kelebihan dan Kekurangan Metode Delphi 2.5.1 Kelebihan Metode Delphi Metode ini berguna ketika : a. Masalah yang ada tidak bisa diselesaikan secara metode analisis empiris namun lebih kepada penilaian subjektif secara kolektif b. Dibutuhkan beberapa orang untuk berkontribusi memberikan penilaian pada masalah yang kompleks yang merepresentasikan perbedaan latar belakang dan pengalaman c. Dibutuhkan lebih banyak orang untuk bisa berinteraksi tatap muka d. Tidak
memungkinkan
waktu
dan
biaya
untuk
melakukan
pertemuan rutin e. Proses
komunikasi
kelompok
dalam
metode
ini
dapat
meningkatkan efisiensi pertemuan f. Perbedaan pendapat antar individu yang kuat sehingga proses komunikasinya diperlukan aturan main dan dilakukan secara anonim g. Heterogenitas dari partisipan harus bisa dipastikan untuk menjamin validitas dari hasilnya, ini untuk menghindari dominasi dari pihak tertentu dalam panel (dikenal dengan istilah bandwagon effect).
2.5.2 Kekurangan Metode Delphi Metode ini tetap memiliki keterbatasan. Kesepakatan yang dihasilkan dari metode Delphi belum tentu adalah kesepakatan yang sebetulnya karena bisa saja merupakan konsensus yang semu. Kesepakatan yang bersifat semu bukan merupakan penilaian yang terbaik, tetapi lebih kepada posisi jalan tengah (Mitroff dan Turoff, 1975). Menurut Linstone dan Turoff (1976), terdapat 5 hal yag menjadi kelemahan dari metode ini, yakni : a. Memaksakan pandangan dan anggapan dari suatu permasalahan kepada responden dari struktur yang dibuat menggunakan metode Delphi, dan tidak memungkinkan adanya kontribusi dari perspektif lain yang berkaitan dengan permasalahan tersebut.
7
b. Menganggap bahwa Delphi bisa menjadi pengganti untuk semua komunikasi manu c. Kesalahan dalam melakukan menyimpulkan dan mempresentasi hasil respon kelompok dan dalam menginterpreasi penilaian evaluasi yang diberikan responden. d. Mengabaikan dan tidak mengkaji lebih lanjut perbedaan pendapat sehingga responden yang berbeda dikesampingkan, dan akhirnya konsensus ‘buatan’ yang dihasilkan. e. Memahami bahwa metode Delphi menuntut partisipasi total padahal responden
harus
ditempatkan
sebagai
konsultan
dimana
seharusnya diberikan kompensasi untuk waktu yang mereka berikan ketika komitmen untuk berpartisipasi. sia.
2.6 Langkah-Langkah Metode Delphi langkah-langkah yang dilakukan dalam metode delphi adalah (Darmawan, 2004) 1. Para pembuat keputusan melalui proses Delphi dengan identifikasi isu dan masalah pokok yang hendak diselesaikan. 2. Kemudian kuesioner dibuat dan para peserta teknik Delphi, para ahli, mulai dipilih 3. Kuesioner yang telah dibuat dikirim kepada para ahli, baik didalam maupun luar organisasi, yang dianggap mengetahui dan menguasai dengan baik permasalahan yang dihadapi. 4. Para ahli diminta untuk mengisi kuesioner yang dikirim, menghasilkan ide dan alternatif solusi penyelesaian masalah, serta mengirimkan kembali kuesioner kepada pemimpin kelompok, para pembuat keputusan akhir. 5. Sebuah tim khusus dibentuk merangkum seluruh respon yang muncul dan mengirimkan kembali hasil rangkuman kepada partisipasi teknik ini. 6. Pada tahap ini, partisipan diminta untuk menelaah ulang hasil rangkuman, menetapkan skala prioritas atau mempersingkat alternatif solusi yang dianggap terbaik dan mengembalikan seluruh hasil rangkuman beserta masukan terakhir dalam periode waktu tertentu.
8
7. Proses ini kembali diulang sampai para pembuat keputusan telah mendapatkan informasi yang dibutuhkan guna mencapai kesepakatan untuk menentukan satu alternatif solusi atau tindakan terbaik.
Sedangkan menurut Mansoer (1989:72) Ciri khas langkah-langkah proses teknik Delphi adalah sebagai berikut : a. Masalah diidentifikasikan dan melalui seperangkat pertanyaan yang disusun
cermat
anggota
kelompok
diminta
menyampaikan
kesimpulankesimpulannya yang potensial. b. Kuesioner pertama diisi oleh anggota secara terpisah dan bebas tanpa mencantumkan nama. c. Hasil kuesioner pertama dihimpun, dicetak dan diperbanyak di pusat (sekretariat kelompok). d. Setiap anggota dikirimi tembusan hasil rekaman. e. Setelah meninjau hasil, para anggota di tanya lagi tentang kesimpulan kesimpulan mereka. Hasil yang baru biasanya menggugah para anggota untuk memberi kesimpulan baru, malah ada kalanya mereka mengubah sama sekali kesimpulan pertama mereka f. Langkah ke-4 dan ke-5 ini diulangi sesering ia diperlukan,sampai tercapai satu konsensus.
2.7 Prosedur Delphi Prosedur Delphi mempunyai ciri – ciri yaitu : 1. Mengabaikan nama 2. Iiterasi dan feedback yang terkontrol 3. Respon kelompok secara statistik (Chang, 1993)
Prosedur metode Delphi adalah sebagai berikut : a. Mengembangkan pertanyaan Delphi Ini merupakan kunci proses Delphi. Langkah ini dimulai dengan memformulasikan garis besar pertanyaan oleh pembuatan keputusan. Jika responden tidak mengerti garis besar pertanyaan maka masukan proses 9
adalah sia – sia. Elemen kunci dari langkah ini adalah mengembangkan pertanyaan yang dapat dimengerti oleh responden.Anggota staf harus menginterview pembuat keputusan benar – benar jelas mengenai pertanyaan yang dimaksud dan bagaimana informasi tersebut akan digunakan. b. Memilih dan kontak dengan respon Partisipan sebaiknya diseleksi dengan dasar ; secara personal responden mengetahui permasalahan, memiliki informasi yang tepat untuk dibagi, transformasi untuk melengkapi Delphi dan responden merasa bahwa agregasi pendapat panel responden akan termasuk informasi yang mereka nilai dan mereka tidak mengakses dengan cara lain. Seleksi aktual dari responden
umumnya
menyelesaikan
melalui
penggunaan
proses
nominasi. c. Memilih ukuran contoh Ukuran panel responden bervariasi dengan kelompok yang homogen dengan 10 – 15 partisipan mungkin cukup. Akan tetapi dalam sebuah kasus dimana reference yang bervariasi diperlukan maka dibutuhkan partisipan yang lebih besar d. Mengembangkan kuesioner dan tes 1 Kuisioner pertama dalam Delphi mengikuti partisipan untuk menulis respon pada garis besar masalah. Sampul surat termasuk tujuan, guna dari hasil, perintah dan batas akhir respon. e. Analisa kuisioner 1 Analisa kuesioner harus dihasilkan dalam ringkasan yang berisi bagian – bagian yang diidentifikasi dan komentar dibuat dengan jelas dan dapat dimengerti responden terhadap kuesioner 2. Anggota grup kerja mendokumentasikan masing – masing respon pada kartu indeks, memilih kartu kedalam katagori umum, mengembangkan sebuah konsensus pada label untuk masing – masing katagori dan menyiapkan ringkasan bayangan yang berisi katagori – katagori. f. Pengembangan kuesioner dan tes 2 Kuesioner kedua dikembangkan menggunakan ringkasan responden dari kuesioner 1. Fokus dari kuesioner ini adalah untuk mengidentifikasikan area yang disetujui dan yang tidak, mendiskusikan dan mengidentifikasi 10
bagian yang diinginkan serta membantu partisipan mengetahui masing – masing posisi dan bergerak menuju pendapat yang akurat, responden diminta untuk memilih pada ringkasan bagian kuesioner 1. g. Analisa kuisioner 2 Tugas dari kelompok kerja adalah menghitung jumlah suara masing – masing bagian yang meringkas komentar yang dibuat tentang masing – masing bagian. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk menentukan jika informasi lengkap akan membantu untuk penyelesaian masalah atau paling tidak membuktikan untuk digunakan di berbagai cara. h. Mengembangkan kuesioner dan test 3 Kuisioner 3 didesain untuk mendorong masukan proses Delphi i.
Analisis kuisioner 3 Analisa tahap ini mengikuti prosedur yang sama pada analisis kuisioner 2
j.
Menyiapkan laporan akhir
11
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Diagnosis Masalah Pengetahuan Kesehatan Reproduksi. Berdasarkan hasil kuisioner pada 6 kepala keluarga yang telah dilakukan oleh kelompok, Dapat ditegakkan diagnosis masalah yaitu kurangnya pengetahuan kesehatan reproduksi responden. Hal ini dibuktikan dengan hasil wawancara responden, sebanyak 3 perwakilan KK tidak dapat menyebutkan secara spesifik mengenai pemeriksaan yang harus dilakukan oleh calon pengantin sebelum melakukan pernikahan. Pada pertanyaan kuesioner jenis penyakit infeksi menular seksual, sebanyak 4 perwakilan KK masuk dalam kategori tidak tahu, karena hanya dapat menyebutkan jenis infeksi menular seksual ≤ 2 jenis penyakit. Pada pertanyaan gejala laki-laki terinfeksi penyakit menular seksual, sebanyak 4 perwakilan KK masuk dalam kategori tidak tahu, karena hanya dapat menyebutkan < 3 jenis gejala. Serupa dengan pertanyaan gejala perempuan terinfeksi penyakit menular seksual, sebanyak 5 perwakilan KK masuk dalam kategori tidak tahu, karena hanya dapat menyebutkan < 3 jenis gejala. 3.2 Prioritas Masalah Berdasarkan penegakkan diagnosis masalah Masalah Yang Timbul Pada Hasil Pengumpulan Data 1.
Pengetahuan tentang pemeriksaan kesehatan sebelum menikah
2.
Pengetahuan tentang cara penularan penyakit HIV
3.
Pengetahuan tentang penyakit IMS Masalah
Skor
Pengetahuan tentang pemeriksaan kesehatan sebelum menikah
12
Pengetahuan tentang cara penularan penyakit HIV
Pengetahuan tentang penyakit IMS
KETERANGAN : SKOR 1-10 SKOR 1 : TIDAK PENTING SKOR 10 : SANGAT PENTING Nama Pengisi : Khania Wahyu Masalah
Skor
Pengetahuan tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan sebelum menikah
10
Pengetahuan tentang cara penularan penyakit HIV
10
Pengetahuan tentang penyakit IMS
8
Nama Pengisi : Iftinan Fitriyyah Masalah
Skor
Pengetahuan tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan sebelum menikah
7
Pengetahuan tentang cara penularan penyakit HIV
10
Pengetahuan tentang penyakit IMS
8
Nama Pengisi : Ilmi Nurul Wahidyah
13
Masalah
Skor
Pengetahuan tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan sebelum menikah
10
Pengetahuan tentang cara penularan penyakit HIV
9
Pengetahuan tentang penyakit IMS
9
Nama Pengisi : Syifa Khoirunnisa Suparno Masalah
Skor
Pengetahuan tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan sebelum menikah
9
Pengetahuan tentang cara penularan penyakit HIV
10
Pengetahuan tentang penyakit IMS
7
Nama Pengisi : Dyah Nurmalita Masalah
Skor
Pengetahuan tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan sebelum menikah
7
Pengetahuan tentang cara penularan penyakit HIV
10
Pengetahuan tentang penyakit IMS
8
Nama Pengisi : Hanin Tsabita Masalah
Skor
14
Pengetahuan tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan sebelum menikah
9
Pengetahuan tentang cara penularan penyakit HIV
6
Pengetahuan tentang penyakit IMS
7
Nama Pengisi : Zqwa Kartika Ning Amanda Masalah
Skor
Pengetahuan tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan sebelum menikah
9
Pengetahuan tentang cara penularan penyakit HIV
8
Pengetahuan tentang penyakit IMS
8
Menentukan Prioritas Masalah Menurut Metode Delphi Masalah
Anggota
Jml skor
Prioritas
1
2
3
4
5
6
7
Pengetahuan tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan sebelum menikah
10
7
10
9
7
9
9
61
II
Pengetahuan tentang cara penularan penyakit HIV
10
10
9
10
10
6
8
63
I
15
Pengetahuan tentang penyakit IMS
8
8
9
7
8
7
8
55
III
3.3 PoA (Plan Of Action)
No
Masalah
Tujuan
Sasara
Solusi
n
1
Indikator
Tempat
Waktu
Penang
Keberhasil
Pelaksan
Pelaks
gung
an
aan
anaan
Jawab
Pengetah
Meningka
-
Melaku -
Balai
Minggu Zaqwa
uan
tkan
Remaja
kan
Terlaksana
Desa
, 26
Kartika
tentang
pengetah
-Catin
penyul
nya
Klojen
Februa
:PJ
pemeriks
uan
uhan,
pemberian
ri 2023
Hanin
aan
remaja
semina edukasi
pukul
Tsabita
kesehata
mengenai
r, tanya mengenai
08.30-
h
n
pentingny
jawab.
pentingnya
10.00
:Pemat
sebelum
a
melakukan
WIB
eri 1
menikah
melakuka
pemeriksa
Iftinan
n
an
:pemate
pemeriks
kesehatan
ri 2
aan
sebelum
Ilmi
sebelum
menikah
Nurul
menikah
-
:dokum
Penyuluha
entasi
n dihadiri ± 30 orang Peningkata n pengetahu an peserta 16
>90% tentang pemeriksa an kesehatan sebelum menikah -minimal 4 dari 5 orang bisa menjawab pertanyaan yang diajukan panitia
2
Pengetah
Meningka
-
Melaku -
SMA 1
Sabtu,
Dyah
uan cara
tkan
Remaja
kan
Terlaksana
Malang
25
Nurma
penularan pengetah
penyul
nya
Februa
:PJ
HIV
uan
uhan,
pemberian
ri 2023
Syifa
remaja
semina edukasi
pukul
Khairun
tentang
r, tanya mengenai
08.00-
nisa
cara
jawab,
HIV dan
10.00
:Pemat
penularan
game.
cara
WIB
eri 1
HIV
penularann
Zaqwa
ya.
Kartika
-
:pemate
Penyuluha
ri 2
n dihadiri ±
Khania
50 orang
:dokum
-
entasi
Peningkata
17
n pengetahu an peserta >80% tentang HIV -Minimal 4 dari 5 orang bisa menjawab pertanyaan yang diajukan panitia 3
Pengetah
Meningka
-
Melaku -
SMK 1
Jumat,
Hanin
uan
tkan
Remaja
kan
Terlaksana
Malang
24
Tsabita
tentang
pengetah
penyul
nya
Februa
h :PJ
penyakit
uan akan
uhan,
pemberian
ri 2023
Khania
IMS
pentingny
semina edukasi
pukul
:Pemat
a kejadian
r, Quiz
08.00-
eri 1
infeksi
, Game penyakit
10.00
Ilmi
penularan
Monop
Infeksi
WIB
Nurul
seksual
oli
Menular
:pemate
Seksual
ri 2
-
Iftinan
Penyuluha
:dokum
n dihadiri ±
entasi
mengenai
50 orang Peningkata n pengetahu
18
an peserta >85% tentang penyakit Infeksi Menular Seksual -Minimal 4 dari 5 orang bisa menjawab pertanyaan yang diajukan panitia
19
DAFTAR PUSTAKA
Putra Hamka Perdana. 2020. Pasar uang dalam perekonomian. Fakultas Pertanian. Universitas Pengairan.(Diakses 01 Maret 2023) https://www.scribd.com/ document/501246619/Delphi-Method# Saputri Indramala Yulmi.Mahalul Azam.2015. Unnes Journal Public Health :Efektivitas Simulasi Permainan “Monopoli HIV” Terhadap Tingkat Pengetahuan Komprehensif HIV/AIDS Pada Remaja Di Kota Semarang (studi kasus di SMA Kesatrian 1 Semarang)” Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang,Indonesia. (Diakses 01 Maret 2023). https://www.researchgate.net/publication/320104746_EFEKTIVITAS_METODE _SI MULASI_PERMAINAN_MONOPOLI_HIV_TERHADAP_TINGKAT_PENGE T AHUAN_KOMPREHENSIF_HIVAIDS_PADA_REMAJA_DI_KOTA_SEMAR A NG_STUDI_KASUS_DI_SMA_KESATRIAN_1_SEMARANG
20