Pengertian Psikologi Dan Psikolinguistik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGERTIAN PSIKOLOGI DAN PSIKOLINGUISTIK



Linguistik merupakan ilmu yang mempelajari mengenai bahasa, yang meliputi struktur-struktur dalam bahasa itu sendiri dan pendeskripsian suara, makna serta tata bahasa didalam percakapan. Sedangkan para psikolog mempelajari mengenai cara manusia menggunakan bahasa. Dalam perjalanan mempelajarinya pastilah tidak akan terlepas dari Linguistik itu sendiri. Oleh karena itu, ilmu yang memadukan kedua pendekatan ini; psikologi dan linguistik, dinamakan psikolinguistik (Solso,2007). Dan yang berusaha dipelajari disini tidak hanya sekedar mengenai bahasa itu sendiri, melainkan penggunaan dan penerapannya didalam tingkah laku manusia yang sudah biasa kita lakukan setiap harinya. Karena kehidupan manusia itu sendiri tidaklah terlepas dari bahasa yang mereka gunakan untuk saling berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya. Tanpanya, manusia juga tidak akan bisa mengenal satu sama lainnya. Bahasa telah dipelajari oleh para ahli linguistik dan dikembangkanlah sebuah kerangka kerja yang sifatnya berjenjang. Mulai dari unit bahasa yang paling kecil hingga yang mencangkup beberapa makna sekaligus. Fonem adalah unit bahasa terkecil itu sendiri. Fonem merupakan unit tunggal yang tidak memiliki maksa sama sekali dan merupakan suara tunggal yang diucapkan. Setiap jenis bahasa yang ada di dunia ini memiliki jumlah fonem yang berbeda-beda. secara fisiologis, bunyi-bunyi ini tidak lah terlepas dari proses saling keterkaitannya lidah, pita suara, paru-paru dan lain-lainya. Fonem dapat berupa huruf hidup; seperti a,i,u, dan dapat pula huruf konsonan; seperti b,c,d. Jika fonem adalah unit terkecil dalam tatanan linguistik yang tidak mempunyai makna atau arti, maka Morfem adalah unit terkecil yang memiliki makna. Bisa dibilang kalau fonem diatas tadi adalah huruf-huruf, sedangkan morfem adalah kata-kata yang sudah bisa memberikan pengertian dan pemahaman terhadap suatu subjek ataupun objek. Seperti kata rumah, almari, kertas, pena, dan lain-lainnya. Didalam bahasa indonesia kita juga mengenal mengenai awalan dan akhiran suatu kata dan hal ini merupakan bagian dari kata atau morfem itu sendiri. Ketika kita berbicara dengan orang lain, kita tidak mungkin akan menggunakan sebuah kata saja untuk mengungkapkan maksud dan tujuan kita. Pastinya kita butuh beberapa kata untuk tujuan tersebut. Dan didalam pengungkapan kata-kata tersebut terdapat aturanaturan untuk menyusun kata sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh mayoritas orang yang menggunakan bahasa yang sama. Inilah jenjang linguistik selanjutnya, yaitu Morfologi. Kajian mengenai struktur kata dan penggabungan morfem sehingga membentuk rangkaiannya yang bisa dimengerti oleh orang lain. Jenjang selanjutnya adalah Sintaksis. Yakni merupakan aturan-aturan yang mengendalikan hubungan dan kombinasi antara kata dengan kata atau dengan satuan yang lebih besar lagi; seperti kata dengan frase ataupun kalimat serta paragraf. Mulai dari kemunculannya bahasa serta hubungannya dengan berbagai aspek-aspek bahasa lainnya,



merupakan jenjang dari struktur linguistik. Dan hal-hal semacam diatas yang masih dikaji hingga saat ini. sampai muncul beberapa istilah didalam kajian linguistik, seperti tata bahasa transformasional dan istilah-istilah lainnya. Didalam kajian psikologi, sudah tidak asing lagi jika kita mendengar aliran behaviour. Kaum behaviouris meyakini bahwasanya bahasa berkembangpada setiap individu melalui penguat (reinforcement). Dan bahasa menurut mereka diperoleh melalui proses pembelajaran dan pengaruh dari lingkungan sekitar. Berbanding terbalik dengan hal diatas, Chomsky mengemukakan sebuah gagasan mengenai komponen yang paling penting dalam bahasa yaitu bersifat bawaan. Chomsky juga menawarkan mengenai kecenderungan bawaan terhadap bahasa (innate propensity for language). Akan tetapi suatu sistem bahasa itu bukanlah yang muncul secara bawaan, melainkan yang mendasari hal itu adalah skema bawaan yag berfungsi sebagai sarana pemrosesan berbagai macam informasi dan pembentukan strukturstruktur abstrak dalam bahasa kita. Jadi hal-hal abstrak yang ada pada diri kita dan menjadi bawaan kita lah, yang mendasari sebuah skema mengenai bahasa kita (Solso,2007). Memang sangat berlawanan dengan anggapan kaum behavior, yang memandang manusia sebagai sebuah kertas putih yang akan diwarnai menurut lingkungan dimana manusia itu belajar. Jadi proses belajar dari lingkungan sekitar adalah proses primer seseorang itu mengenal berbagai macam hal, termasuk pembelajaran mengenai bahasa itu sendiri. Manusia menggunakan bahasa itu sendiri sebagai media untuk menyampaikan segala macam bentuk keinginan mental. Sebagai alat untuk berkomunikasi antar individu dan penyampaian pesan-pesan dalam bentuk verbal. Bahasa juga sebagai ungkapan mental seseorang. Sehingga sangatlah penting pula bagi seorang psikolog untuk mempelajari tata bahasa serta kegunaannya didalam berperilaku setiap harinya. Adapun hubungan antara psikologi dengan psikolinguistik, Secara etimologi, kata psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno psyche yang berarti jiwa atau roh dan logos yang berarti ilmu sehingga jika secara harafiah memiliki arti ilmu jiwa. Mengikuti perkembangannya, psikologi kemudian dibagi menjadi beberapa aliran sesuai dengan paham filsafat yang dianut yakni psikologi yang mentalistik, behavioristik dan juga kognistik. Sedangkan psikolinguistik mentalistik merupakan aliran yang disebut dengan psikologi kesadaran dan tujuan utama metode penelitian psikologi adalah mencoba untuk mengkaji proses akal manusia dengan cara mengkaji diri.



Untuk lebih jelas apa hubungan psikologi linguistik dan psikolinguistik dan apa saja pengertian dari masing masing yakni psikologi, linguistik dan juga psikolinguistik, silahkan simak ulasan selengkapnya berikut ini. 1. Psikologi Psikologi merupakan sebuah proses akal dengan cara melihat ke dalam diri sendiri sebagai sebuah rangsangan yang terjadi. Psikologi behavioristik melahirkan beberapa aliran yang dinamakan dengan psikologi perilaku. Tujuan utama dari psikologi adalah untuk mengkaji proses akal manusia berupa reaksi jika sebuah rangsangan terjadi dan selanjutnya mengontrol perilaku tersebut.



Psikologi kognifistik dan biasa disebut dengan psikologi kognitif merupakan cara manusia untuk menafsirkan, memperoleh, menyimpan, mengeluarkan, menggunakan dan mengatur pengetahuan termasuk perkembangan dan juga pemakaian pengetahuan bahasa. Dalam perkembangannya, psikologi lebih membahas atau mengkaji tentang sisi sisi dari manusia dari segi yang dapat diamati. Kemudian dalam perkembangannya, psikologi dibagi kembali menjadi beberapa aliran sesuai denga faham filsafat yang dianut sehingga akhirnya dikenal dengan psikologi metalistik, psikologi behavioristik dan juga psikologi kognistik. Psikologi mentalistik lalu melahirkan aliran yang mengulas tentang kesadaran yang bertujuan untuk mengkaji proses akal manusia dengan cara intropeksi sehingga disebut dengan psikologi inrtrospeksionisme. Sedangkan psikologi kognifistik yang disebut dengan psikologi kognitif mengkaji tentang proses kognitif manusia secara ilimiah yakni proses akal seperti pikiran dan berpikir manusia yang bertanggung jawab mengatur pengalaman dan perilaku manusia. Hal paling utama yang dikaji psikologi kognitif adalah tentang bagaimana manusia menafsirkan, memperoleh, menyimpan dan juga menggunakan pengetahuan bahasa. 2. Psikolinguistik Secara umum, linguistik diartikan sebagai ilmu bahasa atau ilmu yang menggunakan bahasa sebagai obejk kajiannya, sedangkan pakar linguistik disebut dengan lingus. Akan tetapi, dalam bahasa Inggirs, linguis juga memiliki arti orang yang pandai menggunakan bahasa selain juga memiliki arti pakar linguistik. Seorang linguistik belajar bahasa bukan sebagai tujuan utama agar mahir menggunakan bahasa tersebut namun untuk mengetahui kaidah struktur bahasa dan juga berbagai aspek serta segi yang berhubungan dengan bahasa tersebut. Sedangkan seseorang yang pandai dan lancar dalam beberapa bahasa belum tentu merupakan seorang linguis jika belum mendalami teori tentang bahasa. Untuk itu, orang seperti ini lebih pas untuk disebut dengan seorang poligot atau berbahasa banyak sebagai doktomi dari monoglot atau berbahasa satu. Secara etimologi, kata psikolinguistik yang merupakan satu dari macam macam psikologi khusus terbentuk dari kata psikologi dan juga linguistik yang merupakan 2 bidang ilmu berbeda dan masing masing berdiri sendiri dengan prosedur dan juga metode yang berbeda juga. Akan tetapi hubungan dari keduanya adalah sama sama untuk meneliti bahasa sebagai objek formal namun dengan objek materi yang berbeda dimana linguistik mengkaji tentang struktur bahasa, sementara psikologi mengkaji tentang perilaku berbahasa atau proses berbahasa. Psikolinguistik berusaha untuk menguraikan proses psikologi yang berlangsung pada saat seseorang sedang mengucapkan kalimat yang didengar saat berkomunikasi dan bagaimana kemampuan berbahasa tersebut didapat manusia sehingga didapatkan kecerdasan linguistik yang berbeda beda. Sehingga secara teoritis, tujuan utama dari psikolinguistik adalah untuk mencari sebuah teori bahasa secara linguistik bisa diterima dan secara psikologi bisa menerangkan hakikat bahasa dan cara memperolehnya.



Sumber bacaan: https://dosenpsikologi.com/hubungan-psikologi-linguistik-dan-psikolinguistik https://www.kompasiana.com/sebuahkisah/5529181bf17e61a9378b456d/psikolinguistikpsikologi-dan-linguistik