Pengertian Reforming [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROSES REFORMING MINYAK BUMI



Disusun Oleh : KELOMPOK 2 NUR ISWANTI FADILLAH WAHAB NUR IZZATUL ISLAM RAEHANA RAMADHANI MASDA SAHIRA SALSABILAH SAKINA ISLAMIATI ABADI



TKM DUAL SYSTEM JURUSAN TEKNIK KIMIA MINERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI POLITEKNIK ATI MAKASSAR 2021



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................ DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ ISI MAKALA



............................................................................



KESIMPULAN



............................................................................



DAFTAR PUSTAKA ............................................................................



ISI MAKALAH 1. Pengertian Reforming Reforming adalah perubahan dari bentuk molekul bensin yang bermutukurang baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantaikarbon bercabang). Kedua jenis bensin ini memiliki rumus molekul yang sama bentuk strukturnya yang berbeda. Oleh karena itu, proses ini juga disebutisomerisasi. Reforming dilakukan dengan menggunakan katalis dan pemanasan Reforming adalah suatu proses untuk merubah struktur senyawa hidrokarbon dalam fraksi minyak menjadi komponen blending gasoline yangmempunyai oktan tinggi. Perubahan susunan struktur molekul yang terjadi palingdominan dalam reaksi tersebut adalah dehidrogenasi naftena membentuk aromatikmenurut reaksi berikut :



2. Tujuan Reforming Reforming bertujuan mengubah struktur molekul rantai lurus menjadirantai bercabang/alisiklik/aromatik. Sebagai contoh, komponen rantai lurus (C5-C6) dari fraksi bensin diubah menjadi aromatik. 3. Macam – macam proses reforming: 1.Reforming Termis, terdiri dari : o Proses Polyforming 2. Reforming Katalis, terdiri dari: a. Katalis Unggun Diam, terdiri dari:Reactor TanpaSwing , terdiri dari: o Proses Catforming



o Proses Houdriforming o Proses Platforming o Proses Sinclair – Baker



b. Proses Platinum-Reaktor dengan Swing , terdiri dari: o prosesHydroforming o Proses Powerforming o Proses Ultraforming c. .Katalis Unggun Bergerak o Proses Hyperforming o Proses Thermofor (TCR) d. . Kalatis Unggun Terfluidisasi, terdiri dari: o Proses Fluid Hydroforming e. Reforming dengan Daur Ulang, terdiri dari: o Proses Iso – Plus Houdriforming o Proses Reforming Macam-Macam proses Reforming 1. Reforming termis Proses secara termis yang disinamung digunakan untuk mengubah molekul melalui penyusunan kembali nafla dan gasoline bekualitas anti ketuk yang rendah menjadi komponen gasoline yang mempunyai angka oktan yang tinggi. Produk sekunder dari proses ini meliputi gas-gas olefin untuk umpan polimerisasi dan tar yang digunakan untuk minyak bakar berat. Dalam reforming termis terdapat proses polyforming yang merupakan proses termis yang sinambung mengubah nafta ringan(straight run) dan ataupun gas oli bersama-sama dengan gas-gas hidrokarbon sangat ringan ( dominan C3 dan C4) menjadi mogas yang mempunyai oktan tinggi dan fuel oil. 2. Reforming Katalis Reforming katalis merupakan suatu proses untuk meningkatkan katalis berbagai macam nafta (virgin, thermal, dan catalytic craking) yang mempunyai oktan rendah menjadi komponen-komponen yang mempunyai oktan tinggi untuk blending mogas atau avgas, atau digunakan untuk bahan baku petrokimia yaitu pengolahan aromatik untuk memproduksi BTX (benzena-toluen-xylene). Proses



reforming katalis yang komersil dapat diklasifikasikan sebagai proses sinambung, semi regenerative dan siklus tergantung pada metode dan frekuensi regenerasi katalis, yang secara luas dikelompokkan menjadi: A. Proses katalis unggun bergerak Proses unggun bergerak ini menggunakan reactor tunggal yang berisi katalis yang dapat diregenerasi secara sinambung. Katalis yang dipakai adalah campuran oksida logam berbentuk butir atau pellet yang dapat diolah tergantung pada jenis katalis yang digunakan, yaitu mempunyai jarak didih (IBP) sekitar 150-175 °F dan FBP 400-500 °F. Proses pendahuluan terhadapumpan biasanya tidak menjamin factor yang dipertimbangkan kecuali kalau mengandung air yang akan menurunkan aktifitas katalis.  Proses Hyperforming Proses ini menggunakan katalis kobal-molibdat berbentuk palet dengan basis alumina yang distabilkan dengan silika. Didalam operasinya, katalis turu bergerak kebawah melalui reaktor karena aliran gravitynyadan kembali kepuncak dengan teknik pengangkutan solid (solid conveying = hyperflow) yang menggerakan katalis pada kecepatan rendah dan dengan kehilangan karena keausan yang minimum. Umpan uap nafla dan recycle gas mengalir keatas secara berlawanan arah dengan katalis. Regenerasi katalis dapat dilakukan baik secara eksternal dengan lift vertikal atau dengan vesel yang terpisah. Untuk umpan naflan ringan (virgin naphtha) dan nafta rengkahan yang mempunyai jarak didih 150-450°F dapat menghasilkan komponen bahan bakar motor dengan RON 40-50. Dapat juga dilakukan pemisahan sulfur dan nitrogen Proses ini merupakan proses kombinasi mnggunakan proses platforming dan proses ekstraksi aromatik dimana rafinat yang mempunyai angka oktan rendah di recycle kembali ke platformer. Pada proses ini pembentukan gas dan kokas yang berlebih dapat dihindari dengan menyerang keseimbangan antara reaksi hidro-siklisasi dan reaksi hydrocracking. Pada seksi ekstraksi aromatik, solven yang digunakan sama dengan yang digunakan pada ekstraksi Udex yaitu glikon yang dirancang kurang selektif. Ekstraksi yang dihasilkan berupa isoparafin maupun aromatik mempunyai titik didih rendah dan angka oktan yang tinggi. Proses ini dilisensi oleh UoP Co. Unit Komersil pertama telah dibangun pada kilang Aurora Gasoline Co ( sekarang Marathon Oil Co ) di Detroit-Micingan pada tahun 1956.



Pada proses Reforming ini digunakan katalis molibdenum oksida dalam Al2O3 atau platina dalam lempung. Alkilasi dan polimerisasi Alkilasi merupakan proses penambahan jumlah atom dalam molekul menjadi molekul-molekul yang lebih panjang dan bercabang. Dalam proses ini digunakan katalis asam kuat seperti H2SO4, HCl, AlCl3 (asam lewis). Polimerisasi merupakan penggabungan molekul-molekul kecil (gas) dengan rantai karbon kurang dari lima menjadi molekul-molekul yang lebih besar yang merupakan bagian dari jenis bahan bakar bensin.



Pemurnian Hampir semua produk hasil proses penyulingan, perengkahan dan yang lainnya, masih mengandung pengotor yang harus dihilangkan sebelum digunakan/konsumsi. Proses pemurnian ini dapat diakukan dengan cara: 1.       Copper sweetening dan doctor treating yaitu proses merubah kotoran-kotoran yang menyebabkan karat dan bau, agar produk yang dihasilkan tidak berbau. 2.       Acid treatment yaitu membuang pengotor yang berbentuk lumpur sambil memperbaiki warna dan tahan terhadap pembusukan. 3.       Desulfurizing dilakukan untuk menghilangkan unsur belerang. 4.       Dewaxing yaitu proses penghilangan wax (n-parafin) dengan berat molekul tinggi dari fraksi minyak pelumas untuk menghasilkan minyak pelumas dengan pour point yang lebih rendah. 5.       Deasphalting yaitu penghilangan aspal dari fraksi yang digunakan untuk minyak pelumas. Pencampuran Pencampuran merupakan proses pengolahan produk setelah melalui langkahlangkah sebelumnya agar memenuhi syarat untuk dikonsumsi. Misalnya ditambahkan bahan aditif TEL (tetraethyl lead) yang berfungsi untuk mengurangi ketukan (knocking) pada mesin. Suatu bahan inhibitor dicampur pada bensin agar bensin dapat disimpan lebih lama. Di negara yang mengalami empat musim, ke dalam bensin ditambahkan zat tertentu agar cepat menguap walaupun musim dingin.



KESIMPULAN Reforming merupakan suatu proses untuk merubah struktur senyawa hidrokarbon dalam fraksi minyak menjadi komponen blending gasoline yang mempunyai oktan tinggi. Reforming ini di dilakukan dengan tujuan mengubah struktur molekul yang awalmya lurus menjadi bercabang, agar memperoleh produk minyak bumi(senyawa bensin) yang berkualitas lebih baik , yang dimana reforming ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan metode katalis atau metode pemanasan Adapun hasil dari reforming yaitu n-butana adalah hasil dari destilasi minyak bumi, setelah melalui proses reforming maka strukturnya akan berubah menjadi isobutana, yang mana berfungsi sebagai bahan baku avgas (aviation gasoline). Selain untuk mengubah struktur senyawa hidrokarbon, reforming juga dapat mengubah hidrokarbon parafin menjadi aromatik yang memiliki kandungan oktan tinggi. Hasil ini dipakai sebagai bahan pembuat bensin dengan nilai oktan tinggi.



DAFTAR PUSTAKA  "http://id.wikipedia.org/wiki/Elpiji" WWW.GOOGLE.COM Halimatussadiah,Alin dan Resosodarma,Budy.2004.TINGKAT EKSTRAKSI OPTIMAL MINYAK BUMI INDONESIA,JURNAL EEKONOMI DAN PEMBANGUNAN, Vol. 5. 1. Surono,Untoro Budi dan Ismanto.2016.pengolahan sampah pelatik jenis PP PETdan PE menjadi Bahan bakar minyak dan karakteristiknya. Vol. 1. Hatta, M, M.T, Emrizal dan Anita, S.2013.Karakteristik dan Penentuan Kematangan Minyak Mentah, Vol. 1(1), hal 227-232 Mu’in, Rosdiana. 2.2010.UPAYA MEMPERPANJANGPEMAKAIAN MINYAK BUMI.JURNAL Teknik Kimia, Vol. 17,hal. 9-15