Pengorganisasian Diklat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pengorganisasian Diklat MAKALAH Disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah: Manajemen Diklat Dosen Pengampu: Arim Irsyadulloh Albin Jaya., M.Pd.



Disusun Oleh: 1. Kurniawan Dwi Melani



(1803036014)



2. Nurun Nisaurrahmah A.



(1903036047)



3. Mokh. Alifian Arofa



(1903036115)



MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN WALISONGO SEMARANG 2021



KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr.wb Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Adapun dalam makalah ini, materi yang akan dibahas adalah “Pengorganisasian Diklat” Kami menyadari sepenuhnya bahwa didalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan maupun kekeliruan dikarenakan terbatasnya pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik saran dan dukungan yang membangun, demi kesempurnaan penulisan makalah ini agar lebih baik. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini, khususnya kepada dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Diklat. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah wawasan kita. Wassalamu’alaikum Wr.Wb



Semarang, 29 Maret 2021



Penyusun



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii BAB I.......................................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1 A.



Latar Belakang ................................................................................................................ 1



B.



Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1



C.



Tujuan ............................................................................................................................. 1



BAB II ........................................................................................................................................ 2 PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 2 A.



Pengertian Pengorganisasian ........................................................................................... 2



B.



Peran pengorganisasian ................................................................................................... 3



C.



Prinsip-prinsip pengorganisasian Diklat .......................................................................... 3



D.



Fungsi Pengorganisasian ................................................................................................. 4



BAB III ....................................................................................................................................... 8 PENUTUP .................................................................................................................................. 8 A.



Kesimpulan...................................................................................................................... 8



B.



Kritik dan Saran.............................................................................................................. 8



DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 9



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam kehidupan manusia entah sosial, berbangsa, dan negara, setiap orang secara langsung ataupun tidak nmerupakan anggota suatu organisasi, karena pada hakikatnya dalam mencapai tujuan manusia tida mungkin hanya sendiri, pasti ada peran serta dari orang lain. Dan tujuan tersebut dapat berupa tujuan privat maupun publik. Meminjam dari istilah “zoon politicon” yaitu manusia senantiasa membutuhkan hubungab dari orang lain dalam kehidupannya. "Organisasi" mempunyai dua pengertian umum. Pengertian pertama menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional, seperti organisasi perusahaan, rumah sakit, perwakilan pemerintah atau suatu perkumpulan olahraga. Pengertian kedua berkenaan dengan proses pengorganisasian, sebagai suatu cara dalam mana kegiatan organisasi di alokasikan dan ditugaskan di antara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien. Dalam bab ini akan dibahas bermacam-macam aspek proses pengorganisasian. Pengorganisasian (organizing)



merupakan proses



penyusunan



struktur



organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber dayasumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya. Dua aspek utama proses penyusunan struktur organisasi adalah dePartementalisasi dan pembagian kerja. Departementalisasi



merupakan



pengelompokan



kegiatan-kegiatan



kerja



suatu



organisasi agar kegiatan-kegiatFin yang sejenis dan saling berhubungan dapat dikerjakan bersama. Hal ini akan tercermin pada struktur formal suatu organisasi, dan tampak atau ditunjukkan oleh suatu bagan organisasi. Pembagian kerja adalah pemerincian tugas pekerjaan agar setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk dap melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud pengorganisasian ? 2. Apa peran, prinsip, dan fungsi pengorganisasian ? 3. Bagaimana proses pengorganisasian ? C. Tujuan 1. Mengetahui pengertian pengorganisasian 2. Mengetahui peran, prinsip, dan fungsi pengorganisasian 3. Mengetahui proses pengorganisasian. 1



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pengorganisasian Pada dasarnya pengorganisasian berasal dari kata dasar organisasi. Setelah mendapatkan kata imbuhan maka menjadi pengorganisasian. Organisasi sendiri menurut James L. Gibson menyatakan organisasi adalah suatu unit atau tempat yang memungkinkan masyarakat mencapai hasil-hasil tertentu, yang tidak mungkin dilaksanakan oleh individu-individu yang bertindak secara sendiri. Beberapa definisi organisasi; 1. Pengorganisasian (Organizing) adalah suatu langkah untuk menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan yang di pandang. Seperti bentuk fisik yang tepat bagi suatu ruangan kerja administrasi, ruangan laboratorium, serta penetapan tugas dan wewenang seseorang pendelegasian wewenang dan seterusnya dalam rangka untuk mencapai tujuan. 2. Menurut Siagian pengorganisasian adalah keseluruhan pengelompokan orangorang, alat-alat, tugas, tugas, kewenangan dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kegiatan kesatuan yang telah ditetapkan. Dari definisi tersebut bisa dimaknai, 1. Bahwa organisasi yang berada di masyarakat, kelembagaan ataupun instansi umumnya memiliki arah tujuan yang sinergis antara satu sama lainnya. Terdapat kesadaran, kebersamaan, dan kesepakatan antar sesama. 2. Organisasi membutuhkan kesepakatan dan koordinasi bersama yang akan mengarah kepada visi dan misi bersama. Sebuah pengorganisasian adalah serangkaian kegiatan yang didalamnya terdapat syarat-syarat terjadinya sebuah pengorgani-sasian, diantaranya sebagai berikut: a. Adanya kelompok orang yang bekerja sama b. Adanya tujuan tertentu yang akan dicapai c. Adanya pekerjaan yang akan dikerjakan d. Adanya penetapan dan pengelompokkan pekerjaan e. Adanya wewenang dan tanggung jawab



2



f. Adanya pendelegasian wewenang g. Adanya hubungan (Relationship) satu sama lain h. Adanya penempatan orang-orang yang akan melakukan pekerjaan i. Adanya tata tertib yang harus ditaati. j. Adanya kontrak kerja sesama tim. k.



Pembagian kerja (Job Deskription) yang jelas Secara umum dapat diringkas, bahwa organisasi digambarkan sebagai sesuatu yang tersentralisasi dan berisi tugas-tugas yang sangat terspesialisasikan.



Ada dua kata kunci yang berada dalam definisi tersebut. Tersentralisasi dan terspesialkan.



Dua



kata



ini



begitu



menarik



dalam



melampiaskan



makna



pengorganisasian. Tersentralisasi berarti satu kondisi yang dipusatkan ke arah pada satu tujuan.1 B. Peran pengorganisasian Fungsi pengorganisasian mempunyai peranan yang sangat penting di dalam sistem manajemen, hal ini dikarenakan proses pengorganisasian adalah mekanisme utama yang digunakan oleh para manajer untuk menggerakkan rencana yang sudah disusun. Pengorganisasian yang baik akan bisa menciptakan serta memelihara hubungan antara seluruh sumber daya organisasi dengan menunjukkan sumber daya mana yang harus dipergunakan untuk suatu aktivitas tertentu, kapan harus digunakan , dimana,dan bagaimana cara menggunakannya. Upaya pengorganisasian yang tersusun dengan baik, akan menghindarkan seorang manajer dari penduplikasian kegiatan serta sumber daya yang menganggur.2 C. Prinsip-prinsip pengorganisasian Diklat 1. Sejalan dengan pentahapan penyelenggaraan latihan. Pengorganisasian latihan memikul tugas tertentu di setiap tahap latihan. Agar peserta memperoleh manfaat yang maksimum, maka semua pihak yang terlibat perlu menunaikan tugas masing-masing. Oleh karena itu, pihak-pihak yang terlibat harus memahami dan bertanggung jawab atas kewajibannya masing-masing. Prinsip peng-organisasian



1



Bernadetha Nadeak, Manajemen Pelatihan dan Pengembangan, (Jakarta: UKI PRESS, 2019), hal 106. Ilmu Ekonomi ID, “Pengorganisasian: Pengertian, Peran, prinsip, fungsi,dan Proses Pengorganisasian.” (https://www.ilmu-ekonomi-id.com/2018/01/pengorganisasian-pengertian-peran-prinsip-fungsi-dan-prosespengorganisasian.html?m=1, diakses pada tanggal 29 Maret 2021 pada pukul 18.00 WIB, 2021) 2



3



pelatihan semacam ini akan menjadi titik upaya hasil dan tujuan pelatihan yang akan dicapai menjadi terarah dengan kekompakan tim. 2.



Pengorganisasian terhadap semua unsur pendukung manajemen diarahkan untuk mencapai tujuan pelatihan. Tujuan pelatihan akan disepakati bersama dengan tim dan bahan koordinasi sebelumya. Agar tidak keluar dari jalur dan target pelatihan diperlukan dukungan semua pihak yang terlibat. Keberhasilan pelatihan sangat ditentukan oleh kesamaan tujuan yang terlibat dalam pelatihan.



3. Pembagian kerja untuk menghindari timbulnya duplikasi, konflik, dan penyalahgunaan sumber daya. Pembagian kerja sesama tim akan membantu tumpang tindih dalam tanggung jawab yang dipikul oleh masing-masing tim. Jika pembagian kerja tumpang tindih, maka akan berdampak negatif pada munculnya konflik dalam tim. Saling lempar tugas akan terjadi. Dikarenakan masing-masing individu memiliki tugas yang sama dengan orang yang berbeda. 4. Evaluasi terhadap pengorganisasian pelatihan bisa dilakukan pada setiap akhir tahapan. Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk melihat hal-hal apa saja yang belum dan sudah dilakukan. Sehingga ini nanti akan berfungsi untuk melihat perkembangan dan penilaian terhadap kualitas pelatihan. Selain itu, hal ini bisa melihat kekurangan yang terjadi pada pelatihan. Siapa dan apa bertanggung atas hal apa saja. Kapan dilaksanakan dan seperti apa hasil targetnya. 5. Menempatkan peserta pelatihan sebagai subyek pelatihan pada dasarnya juga berarti proses pelimpahan tanggung jawab. Memposisikan keterlibatan semua pihak dalam pengorganisasian pelatihan bermaksud untuk melihat tanggung jawab apa sajakah yang menjadi porsi masing-masing pihak. Jika pihak yang terlibat mengetahui porsi peran dan tanggung jawabnya maka pekerjaan akan terasa sangat mudah dilaksanakan.3 D. Fungsi Pengorganisasian Fungsi Pengorganisasian adalah proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan desain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi. 1. Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian yaitu:



3



Bernadetha Nadeak, Manajemen Pelatihan dan Pengembangan, (Jakarta: UKI PRESS, 2019), hal 107-109.



4



a. Mengalokasikan sunber daya,merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan. b. Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggung jawab. c. Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengambangan sunber daya manusia/tenaga kerja. d. Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat. 2. Fungsi Tujuan Organisasi a. Patokan bagi kegiatan-kegiatan yang ada dalam organisasi. Melalui penggambaran hasil-hasil di waktu yang akan datang. Fungsi tujuan memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa yang harus dan tidak harus dilakukan. b. Sumber Legitimasi. Dengan meningkatkan kemampuan kegiatan-kegiatan yang dilakukan,berguna untuk meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkansumber daya dan dukungan dari lingkungan di sekitarnya. c. Standar pelaksanaan. Jika tujuan dinyatakan secara jelas dan dipahami, akan memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan organisasi. Setelah organisasi menetapkan tujuan dalam bidang yang dapat dikuantifikasikan. d. Sumber Motivasi. Untuk mendorong anggota lainnya dalam melaksanakan tugas, misalnya dengan memberikan intensif bagi anggota yang melaksanakan tugasnya dengan baik, menghasilkan produk di atas standar dan lain sebagainya yang akhirnya dapat mendorong para anggota lainnya. e. Dasar Rasional Pengorganisasian. Tujuan organisasi merupakan suatu dasar perancangan organisasi yang saling berinteraksi dalam kegiatankegiatan untuk mencapai tujuan.4 E. Proses Pengorganisasian Organisasi merupakan sistem yang terpadu, yang didalamnya terdapat sub sistem dan komponen-komponen yang saling berhubungan. Setiap hubungan memiliki kerjasama diantara sub sistem. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa



4



Manda, “FUNGSI PENGORGANISASIAN DAN EVALUASI PESERTA DIDIK”. Journal of Islamic Education Management. Vol. 1 No. 1. 2016, hal. 96.



5



sekumpulan orang dapat dikatakan sebagai organisasi jika memenuhi empat unsur pokok, yaitu: 1. Organisasi itu merupakan sistem 2. Ada pola aktivitas 3. Ada sekelompok orang 4. Ada tujuan yang telah ditetapkan5 Sedangkan pengorganisasian sebagai suatu proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan berbagai macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relative didelegasikan kepada setiap inividu yang akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut. Adapun beberapa proses (langkah-langkah) pengorganisasian yang dapat dilakukan agar organisasi yang disusun menjadi baik, efektif, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Diantara langkah-langkah tersebut diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Manajer harus mengetahui tujuan organisasi yang ingin dicapai, apakah profit motive, ( motif perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dengan pengorbanan tertentu )atau service motive (kecenderungan individual untukmerespon terhadap motif-motif dasar yang unik dalam institusi dan organisasi publik ). 2. Penentuan kegiatan-kegiatan, artinya manajer harus mengetahui, merumuskan, dan menspesifikasikan kegiatan-kegiatan yang perlu untuk mencapai tujuan organisasi dan menyusun daftar kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. 3. Pengelompokan kegiatan-kegiatan, artinya manajer harus mengelompokan kegiatan-kegiatan ke dalam beberapa kelompok atas dasar tujuan yang sama. Kegiatan-kegiatan yang bersamaan dan berkaitan erat disatukan ke dalam satu departemen atau satu bagian. 4. Pendelegasian wewenang, artinya manajer harus menetapkan besarnya wewenang yang akan didelegasikan kepada setiap departemen. 5. Rentang kendali, artinya manajer harus menetapkan jumlah karyawan pada setiap departemen atau bagian. 5



Anton Athoillah, Dasar-Dasar Manajemen (Bandung: Pustaka Setia, 2010) 169-172.



6



6. Peranan perorangan, artinya manajer harus menetapkan dengan jelas tugas-tugas setiap individu karyawan, supaya tumpang tindih tugas dihindarkan. 7. Tipe organisasi, artinya manajer harus menetapkan tipe organisasi apa yang akan dipakai, apakah line organization, line and staf organization ataukah function organization. 8. Struktur (organization chart = bagan organisasi), artinya manajer harus menetapkan struktur organisasi yang bagaimana yang akan digunakan.6 Selanjutnya mengemukakan empat pilar pengorganisasian (four building blocks or organizing) yaitu: 1. pembagian kerja (division of work). berarti membagi pekerjaan yang diperlukan untuk menghasilkan produk menjadi sejumlah tugas yang berbeda dan dilakukan oleh pekerja yang berbeda. Dengan demikian, masing-masing individu memiliki pekerjaan yang unik namun saling terkait. 2. Pengelompokan Pekerjaan (Departmentalization) proses pengelompokan dan penanaman bagian atau kelompok pekerjaan menurut kriteria tertentu. Proses atau peralatan: departemen pemotongan, kelompok perakitan, bagian pembungkusan atau bagian finishing 3. Penentuan relasi antar bagian dalam organisasi (hierarchy). terkait dengan jumlah orang atau bagian di bawah suatu departemen yang akan bertanggung jawab kepada departemen atau bagian tertentu 4. Penentuan mekanisme untuk mengintegrasikan aktifitas antar bagian dalam organisasi atau koordinasi (coordination). proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien.7



6 7



Badrudin, Dasar-Dasar Manajemen (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2014) 111-115. Badrudin, Dasar-Dasar Manajemen (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2014) 115-116.



7



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pengorganisasian (Organizing) adalah suatu langkah untuk menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan yang di pandang. Seperti bentuk fisik yang tepat bagi suatu ruangan kerja administrasi, ruangan laboratorium, serta penetapan tugas dan wewenang seseorang pendelegasian wewenang dan seterusnya dalam rangka untuk mencapai tujuan. Fungsi pengorganisasian mempunyai peranan yang sangat penting di dalam sistem manajemen, hal ini dikarenakan proses pengorganisasian adalah mekanisme utama yang digunakan oleh para manajer untuk menggerakkan rencana yang sudah disusun. Prinsip-prinsip pengorganisasian Diklat Sejalan dengan pentahapan penyelenggaraan latihan, Pengorganisasian terhadap semua unsur pendukung manajemen, Pembagian kerja, Evaluasi, Menempatkan peserta pelatihan sebagai subyek pelatihan. B. Kritik dan Saran Demikian penulisan makalah ini, diharapkan pembaca dapat memperoleh pengetahuan yang lebih luas mengenai batasan serta fungsi manajemen pendidikan madrasah. Kami menyadari akan banyaknya kekurangan dan kekeliruan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran yang membangun demi lebih sempurnanya makalah ini.



8



DAFTAR PUSTAKA Anton Athoillah, Dasar-Dasar Manajemen (Bandung: Pustaka Setia, 2010) 169-172. Badrudin, Dasar-Dasar Manajemen (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2014) 111-115. Bernadetha Nadeak, Manajemen Pelatihan dan Pengembangan, (Jakarta: UKI PRESS, 2019), hal 106. Ilmu Ekonomi ID, “Pengorganisasian: Pengertian, Peran, prinsip, fungsi, dan Proses Pengorganisasian.”(https://www.ilmu-ekonomi-id.com/2018/01/pengorganisasian pengertian-peran-prinsip-fungsi-dan-proses-pengorganisasian.html?m=1



(diakses



pada



tanggal 29 Maret 2021 pada pukul 18.00 WIB) Manda, “FUNGSI PENGORGANISASIAN DAN EVALUASI PESERTA DIDIK”. Journal of Islamic Education Management. Vol. 1 No. 1. 2016, hal. 96.



9