Penilaian Inkuiri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENILAIAN HASIL DAN PROSES PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI



Kompetensi: Memahami dan terampil menyusun pembelajaran IPA berbasis inkuiri bagi siswanya di masa pandemik serta implementasinya. Indikator: 1. Menjelaskan prosedur penilaian pembelajaran inkuiri yang dilakukan di rumah. 2. Menyusun instrumen penilaian pembelajaran inkuiri yang dilakukan di rumah. A. Pendahuluan Penilaian proses dan hasil belajar siswa melalui pembelajaran berbasis inkuiri merupakan bagian utama dalam program pembelajaran yang perlu dipersiapkan dan dilaksanakan oleh guru. Guru IPA perlu memahami jenis penilaian proses dan hasil belajar inkuri agar dapat dengan tepat mendorong keberhasilan siswa. Idealnya, penilaian yang diberikan kepada siswa harus setara dengan proses pembelajaran yang diikutinya. Pembelajaran inkuiri banyak memberikan pengalaman bernalar kepada siswa dan melatihkan keterampilan proses sains. Oleh karena itu, acuan utama dalam mengembangkan penilaian adalah indikator pencapaian kompetensi serta keterampilan proses dan intelektual sains yang telah ditetapkan. Berikut ini deskripsi singkat tentang penilaian dan instrumen pembelajaran inkuiri untuk memudahkan peserta dalam mengembangkan penilaian yang relevan.



B. Penilaian dan penyusunan Instrumen Pembelajaran Inkuiri Seperti kita ketahui, penilaian hasil belajar siswa meliputi aspek: a. sikap, b. pengetahuan, dan c. keterampilan. Sejalan dengan hal tersebut, dalam pembelajaran berbasis inkuiri, guru perlu melakukan penilaian terhadap sikap ilmiah, penguasaan konten, dan mengintegrasikan penilaian proses dan produk inkuiri. Penilaian sikap ilmiah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk memperoleh informasi deskriptif mengenai perilaku siswa. Sikap ilmiah sebagai produk pembelajaran IPA



terdiri atas berpikir terbuka, sikap ingin tahu terhadap pengetahuan yang akurat, menjalankan proses ilmiah untuk menggali pengetahuan dan berpikir bahwa solusi suatu masalah akan datang melalui penggunaan pengetahuan terverifikasi (Thakur, 2015; Raj R. & Malliga T, 2015; Gogoi & Munda, 2016). Karakter ilmiah adalah sikap logis dalam berpikir dan bernalar (Gogoi & Munda, 2016). Penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan, peer assessment, dan teknik penilaian lain yang relevan. Penilaian pengetahuan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur penguasaan pengetahuan siswa. Penilaian ini tentu merujuk pada indikator pencapaian kompetensi yang relevan dengan kompetensi dasar. Jika kita amati, KD yang disajikan pada Kurikulum 2013 menginginkan siswa menguasai kemampuan berpikir tingkat tinggi. Hal tersebut sejalan dan beririsan besar dengan scientific process dan intellectual skill dalam pembelajaran inkuiri (Wenning, 2005). Oleh karena itu, penilaian dan pengembangan instrumennya perlu memperhatikan hal-hal tersebut. Artinya, instrumen penilaian pengetahuan yang dikembangkan oleh guru harus dapat menilai kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa yang sekaligus mengukur kemampuan intelektual. Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai Penilaian keterampilan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu. Jenis keterampilan proses sains (dan intellectual skill) di setiap level of inquiry merupakan pengalaman belajar dan hasil belajar siswa yang perlu diketahui perkembangannya. Keterampilan ini lah yang perlu dinilai oleh guru. Dalam pembelajaran berbasis inkuiri, penilaian proses inkuiri siswa sama pentingnya dengan produk akhir. Oleh karena itu, penting bagi guru mengembangkan instrumen penilian yang dapat mengetahui penguasaan keterampilan proses sains (dan intellectual skill) oleh siswa. Penilaian keterampilan dilakukan melalui observasi praktik, produk, laporan proyek, portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai. Penilaian hasil belajar oleh guru bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar siswa secara berkesinambungan. Berdasarakan penyataan tersebut menunjukkan bahwa penilaian bukan hanya dilakukan di akhir pembelajaran, untuk kemudian menjadi nilai hasil belajar siswa. Penilaian dapat dilakukan pada saat sebelum, selama proses, dan di akhir pembelajara.



Penilaian hasil belajar oleh guru digunakan untuk:



a. mengukur dan mengetahui



pencapaian kompetensi Siswa; b. memperbaiki proses pembelajaran; dan c. menyusun laporan kemajuan hasil belajar harian, tengah semester, akhir semester, akhir tahun. dan/atau kenaikan kelas. Sejalan dengan tujuan tersebut, penilaian juga berfungsi sebagai bahan umpan balik terhadap pencapaian atau performa inkuiri siswa, sehingga dapat membantu siswa mencapai keberhasilan yang lebih baik dalam pembelajarannya. Selain itu, penilaian ini merupakan alat bantu yang efektif untuk mendorong siswa memperdalam pemahamannya dan meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini, penilaian inkuiri dapat dirangkum dalam tiga bentuk, yaitu Assessment for leraning, assessment as learning, dan assessment of learning.



ASSESSMENT FOR LEARNING



• Dilakukan sebelum pembelajaran atau sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya dalam rangka mengetahui dan menentukan keterampilan apa yang sudah diketahui dan dapat dilakukan siswa. • Membantu guru mengantisipasi permasalahan pembelajaran berikutnya. • Penilaian formatif — penilaian yang terus dilakukan secara berkelanjutan ketika siswa belajar keterampilan proses sais (inkuiri). • Informasi digunakan oleh guru untuk memantau kemajuan siswa dalam mencapai keterampilan kritis, kreatif, kesadaran diri, dan adaptif selama penyelidikan. • Membantu guru memberikan umpan balik



ASSESSMENT AS LEARNING



ASSESSMENT OF LEARNING



• Dilakukan pada saat • Dilakukan pada akhir pembelajaran berlangsung periode pembelajaran dan selama proses (setiap satu siklus proses penyelidikan. inkuiri atau akhir pembelajaran inkuiri; • Guru memodelkan dan menilai, baik proses mendukung siswa dalam maupun produk). belajar menilai diri sendiri dan teman sebaya • Digunakan oleh guru untuk merangkum pembelajaran • Penilaian ini digunakan siswa pada suatu titik waktu oleh siswa untuk: tertentu. o Memberikan umpan balik kepada siswa lain • Digunakan untuk membuat (penilaian sejawat) penilaian tentang kualitas o Memantau kemajuan belajar siswa berdasarkan sendiri dalam rangka kriteria keberhasilan yang menuju pencapaian ditetapkan. tujuan pembelajaran inkuirinya o Untuk membuat siswa dapat menyesuaikan diri dengan pendekatan pembelajaran inkuiri ini o Untuk merefleksikan pembelajaran siswa, dan o Untuk menetapkan ulang tujuan individu siswa dalam pembelajaran



deskriptif yang tepat waktu dan spesifik kepada siswa Ketika



pengembangan



penilaian



pembelajaran



berbasis



inkuiri,



guru



harus



mempertimbangkan prinsip-prinsip berikut ini. 1. Perencanaan: Penilaian harus direncanakan bersamaan dengan pembelajarannya, dan harus diintegrasikan ke dalam siklus pembelajaran. Penilaian yang direncanakan dapat digunakan untuk menginformasikan pembelajaran, membimbing langkah selanjutnya, dan membantu guru dan siswa memantau kemajuan mereka dalam rangkan pencapaian tujuan pembelajaran. 2. Kriteria: Kriteria yang ditetapkan untuk penilaian dan evaluasi harus dibagikan kepada siswa atau dikoordinasikan dengan siswa sebelum dimulainya pembelajaran. Produk dan proses brlajar/aktivitas inkuiri siswa perlu menggunakan kriteria (rubrik yang jelas). Ketika menilainya, hasil yang ditunjukkan siswa dibandingkan dengan kriteria (rubrik), bukan dibandingkan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh siswa lain. 3. Penilaian Berkelanjutan: Penilaian harus berlangsung sepanjang siklus pembelajaran, sifatnya bervariasi, dan dikelola selama periode waktu tertentu. Instrumen



yang



digunakan



oleh



guru



untuk



penilaian



dapat



berupa



tes,



pengamatan/observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan siswa.



Contoh Instrumen Penilaian Sikap Berikut ini contoh instrumen observasi sikap ilmiah. Nama siswa



:



Kelas



:



No



Karakter Ilmiah



1.



BerpikirTerbuka • Menghargai pendapat orang lain • Mau mengubah pendapat jika data kurang • Menerima saran dari teman • Menganggap semua kesimpulan adalah tentatif • Berpartisipasi aktif di dalam kelompok



Kriteria ST BT



Deskripsi



2.



3.



4



5



6



Rasa Ingin Tahu • Antusias mencari jawaban setiap masalah • Mengamati objek secara detail • Antusias pada kegiatan proses sains • Menanyakan pada setiap langkah kegiatan Respek terhadap Data/Fakta • Objektif • Jujur • Tidak memanipulasi data • Mengambil keputusan sesuai data • Tidak mencampur fakta dengan pendapat • Tidak berprasangka Sikap Berpikir Kritis • Meragukan temuan ternan. • Meragukan temuan ternan. Menanyakan setiap perubahan/hal baru. • Mengulangi kegiatan yang dilakukan. • Tidak mengabaikan data meskipun kecil Kreatif dalam Penemuan • Menggunakan fakta-fakta untuk dasar konklusi. • Menunjukkan laporan berbeda dengan ternan kelas. • Merubah pendapat dalam merespon terhadap fakta. • Menggunakan alat tidak seperti biasanya • Menyarankan pereobaanpercobaan baru. • Menguraikan konklusi baru basil pengamatan. Sikap Terbuka • Menghargai pendapat/temuan orang lain. • Mau merubah pendapat jika data kurang • Menerirna saran dari ternan • Tidak merasa selalu benar



7



• Menganggap setiap kesirnpulan adalah tentatif • Berpartisipasi aktif dalam kelompok Sikap Tekun • Melanjuttkan meneliti sesudah "kebaruannya" hilang. • Mengulangi percobaan meskipun berakibat kegagalan • Melengkapi satu kegiatan meskipun ternan kelasnya selesai lebih awal.



Sumber: Anwar (2009) Catatan



ST: Sudah Tampak



BT: Belum Tampak



Contoh Instrumen Pengetahuan Kisi-Kisi Instrumen Tes Pengetahuan Indikator pencapaian Kompetensi Memprediksi hasil proses fotosintesis



Menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi fotosintesis



Indikator Soal Disajikan gambar percobaan ingenhousz, siswa dapat memprediksi hasil proses fotosintesis Disajikan gambar hasil percobaan uji sach, siswa dapat menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi fotosintesis



Jenis Soal



No Soal



Pilihan Ganda



1



Pilihan Ganda



1



Contoh Soal 1.



Perhatikan gambar perangkat berikut ini.



Disediakan 2 perangkat percobaan seperti di atas (P dan Q). Perangkat P di simpan di tempat gelap dan Q di tempat terang. Prediksi yang tepat untuk percobaan di atas adalah ....



2.



a.



siput di P akan lebih bertahan hidup dibandingkan di Q



b.



siput di Q akan lebih bertahan hidup dibandingkan di P



c.



lamanya bertahan hidup siput di P sama seperti di Q



d.



Siput di P dan Q hanya dapat bertahan dalam waktu sebentar



Perhatikan gambar hasil uji Sach berikut ini.



Pernyataan yang tepat berkaitan dengan gambar tersebut adalah ....



a. b. c. d.



X Terkena Cahaya Sebelum Uji Ya Tidak Tidak Ya



Terdapat Amilum Ya Tidak Ya Tidak



Y Terkena Cahaya Sebelum Uji Tidak Ya Tidak Ya



Terdapat Amilum Tidak Ya Ya Tidak



Contoh Instrumen Penilaian Keterampilan Aspek Ya Merancang Penyelidikan 1. Menetapkan variabel bebas sebagai faktor perlakuan dalam penyelidikan. 2. Mengidentifikasi hubungan antara variabel bebas dan variabel gayut dalam suatu penyelidikan. 3. Menetapkan hipotesis penelitian dalam suatu penyelidikan



Kriteria Tidak



Catatan



4. Menetapkan variabel pengukuran dalam penyelidikan 5. Menetapkan prosedur pengumpulan data suatu penyelidikan 6. Merancang rangkaian peralatan penyelidikan. 7. Merancang jenis data yang harus dihimpun dalam suatu penyelidikan 8. Merancang penyajian data hasil suatu penyelidikan. 9. Merancang teknik analisis data suatu hasil penyelidikan Melaksanakan Investigasi ilmiah 1. menyusun rangkaian peralatan penyelidikan/eksperimen sesuai rancangan 2. mengatur perlakuan dalam eksperimen sesuai rancangan 3. memanupulasi variabel pengganggu atau variabel asing sesuai rancangan 4. melakukan pengukuran untuk menghimpun data sesuai rancangan 5. mencatat seluruh data eksperimen sesuai rancangan 6. menjaga kesetabilan kondisi lingkungan saat melakukan eksperimen Melaporkan hasil investigasi ilmiah 1. Menyajikan hasil suatu penyelidikan dalam bentuk diagram, tabel, ataupun grafik 2. Menyajikan kesimpulan data hasil suatu penyelidikan 3. Menyajikan pembahasan suatu hasil penyelidikan 4. Menetapkan kebenaran hasil penyelidikan 5. Menarik kesimpulan umum hasil penyelidikan berdasarkan hasil observasi dan generalisasi data/hasil analisis statistika. 6. Menuangkan hasil, pembahasan, dan simpulan suatu penyelidikan dalam laporan secara tertulis



Sumber: Supahar & Prasetyo (2015) Rubrik: Ya



: Jika memenuhi indikator



Tidak : Jika tidak memenuhi indikator



C. Penutup Penilaian siswa yang melakukan kegiatan investigasi ilmiah di rumah, Penilaian tidak bisa dilakukan langsung di tempat, tetapi berdasarkan rekaman aktivitas melalui video dan produk hasil serta laporan kegiatan investigasi. Oleh karena itu, guru perlu memberikan tugas dengan jelas, rinci, dan mudah dipahami, sehingga akan memudahkan siswa melakukan aktivitas dan memudahkan guru dalam mengembangkan instrumen penilaian. Penilaian dalam pembelajaran inkuiri oleh guru, semestinya tidak dilakukan hanya di akhir pembelajaran, dilakukan juga pada saat proses pembelajaran. Penilaian bukan sekadar untuk menentukan pencapaian skor siswa, tetapi dapat digunakan sebagai umpan balik untuk siswa agar mereka dapat menindaklanjutinya dengan baik. Selain itu, hasil penilaian ini dapat digunakan sebagai bahan refleksi untuk guru itu sendiri dalam rangka perbaikan program pembelajaran berkelanjutan. Oleh karena itu, guru perlu pandai-pandai memilih dan mengembangkan instrumen agar semua tujuan tersesbut dapat terpenuhi.



D. Daftar Pustaka Anwar, H. (2009). Penilaian Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains. Jurnal Pelangi Ilmu 2 (5); hlm. 104-114 Gogoi, M. & Munda, B. (2016). Scientific Attitude of Secondary School Students of Sivasagar District in Relation to Their Achievement in Science. International Journal of Innovation Sciences and Research, 5 (02); pp.637-641 Kementerian Pendidikan dan kebudayaan. (2016). Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Kemdikbud; Jakarta Raj R., G. & Malliga T. (2015). A Study on Scientific Attitude among Pre-Service Teachers. Research Journal of Recent Sciences, 4; pp. 196-198 Sulaeman, A. A. (2018). Unit Pembelajaran IPA SMP Berbasis Inkuiri: Energi dalam Sistem Kehidupan: Topik Fotosintesis. PPPPTK IPA; Bandung Sulaeman, A. A. (2018). Desain Strategi Pembelajaran IPA di SMP Untuk Membekalkan Karakter Ilmiah Kepada Siswa, Prosiding Seminar Nasional Universitas Muhammadiyah Cirebon Tahun 2018. Universitas Muhammadiyah Cirebon; hal 13-24 Sulaeman, A. A. (2018). Desain Program Diklat Keterampilan Proses Sains Untuk Guru IPA SMP dalam Mewujudkan Pembelajaran Dengan Pendekatan Saintifik. JPPIPA Jurnal Penelitian Pendidikan IPA. 2. (1); hal. 30-37 Sulaeman, A. A. (2016). Praktikum Pengolahan Sampah Pertanian pada Pembelajaran Biologi untuk Meningkatkan Kemampuan Inkuiri dan Kepedulian Lingkungan Siswa SMA. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan IPA, Unesa; hal 875-880



Sulaeman, A. A. (2016). Pemahaman Guru IPA SMP terhadap Pembelajaran Berbasis Inkuiri. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan dan Saintek 2016. UMS; hal 519-525 Supahar & Prasetyo, Z. K. (2015). Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja Kemampuan Inkuiri Siswa pada Mata Pelajaran Fisika SMA. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Guruan, 19 (1); hal. 96-108 Thakur, N. (2015). A Study of Attitude of High School Pupils Towards General Science as Related to Their Achievement nn The Subject. Journal of Multidisciplinary & Contemporary Researches, 1 (1); pp. 47-52