Perencanaan Jumlah Mesin Dan Luas Lantai Teoritis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TKI 338 PRAKTIKUM PERENCANAAN TATA LETAK PABRIK



PERENCANAAN GUDANG DAN AREA PRODUKSI DENGAN TATA LETAK PROSES PT. INMAJAYA 18114 Dikumpulkan : _____________



Disusun Oleh : Aristiawan Sanjaya



2013-043-032



Cornelius Anggit A.



2014-043-085



Nikolas Dwi



2014-043-097



Andreas Gillbert R.



2014-043-133



LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA JAKARTA 2017



BAB I PENDAHULUAN I.I.



Tujuan 1. Menentukan jumlah mesin teoritis yang harus disediakan berdasarkan kapasitas produksi yang ada. 2. Mengetahui kebutuhan jumlah mesin yang sebenarnya untuk setiap jenis mesin serta jumlah mesin yang akan digunakan.



I.II.



Latar Belakang Pada jaman sekarang banyak perusahaan yang menginginkan produksi yang cepat dan efektif, ini adalah keinginan setiap perusahaan. Perusahaan sekarang sangat menginginkan pada saat peroduksi tidak ada waktu yang terbuang atau tidak ada barang yang menunggu sehingga produktifitas perusahaan meningkat, salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan cara merencanakaan jumlah mesin dan luas lantai teoritis. dengan cara menetukan pemilihan jenis dan spesifikasi mesin fasilitas produksi lainnya merupakan langkah penting dan menentukan langkah perencanaan layout. Perencanaan dan pemilihan jenis spesifikasi mesin adalah untuk mempermudah untuk memproduksi barang dan memepercepat produksi supaya efektif dan efisien. Routing sheet adalah salah satu tabulasi lankah-langkah yang tecakup dalam memproduksi komponen-komponen tertentu tujuannya adalah untuk menghitung jumlah mesin yang dibutuhkan untuk memproduksi barang, memperkirakan waktu siklus proses produksi keseluruhan, menghitung jumlah part yang harus dipersiapkan dalam usaha memperoleh sejulah produk yang diinginkan. Pada perencanaan jumlah mesin dan luas lantai teoritis ini ada perincian pengurutan produksi yaitu nomor operasi, nama operasi, nama mesin, waktu baku, waktu setup, kapasitas mesin teoritis , jumlah diharapkan, jumlah disiapkan, produksi pada efisiensi , jumlah mesin teoritis. Pada proses routing ini adalah untuk meyimpulkan langkah-langkah operasi yang diperlukan untuk mengubah . Untuk itu sangat penting sekali untuk memperhitungkan jumlah mesin dan luas lantai teoritis dalam, dan perusahaan seharusnya memperhatikan teknik dan analisa reliability suatu produk ini bertujuan untuk, mampu diandalkan untuk bekerja sesuai dengan fungsinya supaya sukses dalam periode waktu tertentu yang ditargetkan untuk membeli barang semurah-murahnya dan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. 1



Tetapi perusahaan harus mempertimbangkan dalam penetuan jumlah mesin. Factor yang harus dipertimbangkan adalah estimasi scrap, waktu standard setiap produk yang diproduksi, jumlah produk yang dihasilkan dan jumlah waktu yang diperlukan untuk memproduksi. Untuk itu, untuk memproduksi produk, jumlah inputyang diproses harus sama dengan estimasi pasar ditambah dengan estimasi scrap. Untuk itu kita mempelajari perecanaan jumlah mesin dan luas lantai teoritis. Supaya perusahaan produktivitas semakin tinggi dari hari kehari dan efektif untuk itu kita harus mempelajari perencanaan jumlah mesin dan luas lantasi teoritis.



Laboratorium Sistem Produksi Program Teknik Industri – Fakultas Teknik Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya



BAB II METODOLOGI PERANCANGAN



Start



A



B



Mengumpukan data produk apa yang dibuat dan mesin apa saja yang dipakai dalam produksi



Pengolahan data



Gambar mesin, tataletak pabrik dan luas area



Menghitung waktu yang diperlukan untuk membuat suatu produk



Membuat routing sheet stiap sub-sub assembly sampai final assembly



Mebuat pendahuluan yang menjelaskan latar belakang, dan tujuan



Membuat perhitungan jumlah mesin



Membuat metodologi perancangan yang berisikan flowchart



Perhitungan jumlah gang



A



B



Analisa



Kesimpulan menjawab tujuan per point



Finish



Gambar 1.1. flowchart



Pada flow chart diatas bisa kita lihat aliran proses tata cara pembuatan laporan dari awal sampai kesimpulan. Pada alur pertama dapat kita lihat pertama-tama kita mengumpulkan data dari perusahaan dan melakukan kunjungan perusahaan dengan menyertakan surat kunjungan pabrik dan produk apa yang dibuat oleh perusahaan tersebut, apa saja material yang dipakai, material pembantu yang dipakai, apa saja mesin yang dipakai oleh perusahaan tersebut, pada proses kedua adalah menghitung waktu siklus, disini kelompok kami mencatat waktu proses 3



Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik Modul I. Perencanaan Jumlah Mesin dan Luas Lantai Teoritis



4



untuk membuat suatu produk, dari lemari yang belum jadi sampai barang jadi, pada tahapan selanjutnya adalah membuat pendahuluan yaitu menjelaskan kenapa kita harus mempelajari modul tersebut dan menjelaskan tujuan dari modul tersebut. Pada bab selanjutnya atau metode selanjutnya adalah membuat metodologi perancangan flow chart ini bertujuan untuk mengetahui proses pengerjaan dari modul itu sendiri dari proses pengambilan data sampai selesai mengerjakan laporan, itu dituangkan didalam flowchart atau yang kita sebut peta aliran kerja. Pada bab selanjutnya kelompok kami masuk kepada pengolahan data, didalam pengolahan data ini, data yang kita ambil sebelumnya dari perusahaan kelompok kami olah dan mengolah datanya supaya bisa diataur sedemikian rupa supaya data dapat seragam dan dapat kita olah dengan mudah. Pada flow chart selanjutnya kita masuk kedalam routing sheet ini adalah tabulasi langkah-langkah yang tercakup dalam memproduksi komponen-komponen tertentu dan dari perician dari hal-hal yang berkaitan, tabel routing sheet ini dibuat dari sub-sub assembly lalu dilanjutkan ke assembly lalu dilanjutkan dengan final assembly. Pengolahan data ini diambil dari data utama dan diolah seperti membuat kerangka lemari, mereka harus melewati mesin-mesin yang telah ditentukan lalu kita mendapatkan kebutuhan mesin yang digunakan. Setelah mendapatkan jumlah mesin dilanjutkan lagi dengan perhitungan jumlah gang seorang pakar memberikan gang seluas 1,2 m2 untuk setiap 1 m2 dan biasanya diperhitungkan hanya kira-kira 25% dari seluruh fasilitas, guna gang adalah untuk perpindahan barang, perjalanan pegawai, perpindahan produk jadi, pembuanga sisa dan buangan, peletakan ulang dan penggantian peralatan, jalan masuk pemadam kebakaran. Setelah perhitungan jumlah gang dilanjutkan dengan gambar mesin, tata letak pabrik dan luas area, gambar mesin ini terdiri dari garis-garis yang sudah ditentukan, garis tersebut ada garis maya, garis sumbu, dan garis phantom dan ada ketentuan seperti jarak mesin, jarak antara mesin yang disepakati adalah 1 m jika disebelahnya ada mesin lagi maka jarak antara mesin satu dan mesin yang lain, gunanya adalah jika ada perbaikan mesin, supaya operator lebih mudah dalam memperbaiki mesin dan supaya operator mudah lalu lalang atau mudah melewati mesin satu ke mesin yang lain. Analisa diambil dari contoh perhitungan dan kita analisa supaya perkerja bisa lebih efektif dan efisien ketika dan kita bisa melihat tata letak mesin yang baik dan benar dan terakhir kesimpulan diambil dari analisa dan di jawab per-point, apa-apa saja yang penting didalam analisa tersebut dan kita jadikan point-point intinya



Laboratorium Sistem Produksi Program Teknik Industri – Fakultas Teknik Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya



BAB III PENGOLAHAN DATA I.



Routing File Tabel 1. Routing Sheet Lemari Baju PT. INMAJAYA 18114 Kapasitas Produksi = 500 Unit/hari Reliabilitas Mesin = 90% Jam kerja/hari =



Efisiensi = 85%



No.



Nama Operasi



Waktu Baku (s)



Nama Mesin



Waktu Set Up (s)



Kapasitas Mesin Teoritis



% Scrap



8 jam



Scrap = 5%



Jumlah yang Diharapkan



Jumlah yang Disiapkan



Produksi dengan Efisiensi



Reliabilitas Mesin



Jumlah Mesin Teoritis



Lemari Samping (2) 1



Memotong Kayu Besar



Mesin Jigshaw



60



360



474



0,05



1108,0332



1166,3508



1372,1774



0,9



3,2165



2



Melubangi Kayu



Mesin Bor



21



360



1354,2857



0,05



1052,6316



1108,0332



1303,5685



0,9



1,0695



3



Menghaluskan Kayu



Mesin Serut



35



360



812,5714



0,05



1000



1052,6316



1238,3901



0,9



1,6934



Contoh Perhitungan: Kapasitas Mesin Teoritis Serut =



Jam Kerja Tiap Hari (s)−Waktu Setup Mesin Tiap Hari Waktu Baku Proses



=



(8×60×60)−360



Jumlah yang Diharapkan (Serut) = Kapasitas Produksi x Jumlah Komponen yang Dibuat Jumlah yang Diharapkan (Bor) = Jumlah yang Disiapkan (Serut) Jumlah Disiapkan



Jumlah Disiapkan (Serut)



= (1−Persentase Scrap) =



Produksi Pada Efisiensi



=



Jumlah yang Disiapkan Efisiensi Pabrik



812,5715 (1−0,05)



=



= 1052,6316



1052,6316 0,85



= 1238,3901 5



35



= 812,5715



= 500 x 2



= 1000



Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik Modul I. Perencanaan Jumlah Mesin dan Luas Lantai Teoritis Jumlah Mesin Teoritis



6



Produksi pada Efisiensi



1238,3901



=Reliabilitas Mesin ×Kapasitas Teoritis = 0,9×812,5715 = 1,6934



II.



Jumlah Kebutuhan Mesin



No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



Tabel 2. Perhitungan Jumlah Mesin PT. INMAJAYA 18114 Kapasitas Produksi = 500 Unit/hari Efisiensi = 85% Reliabilitas Mesin = 90% Jumlah Jumlah Total Nama Mesin Mesin Mesin Sebenarnya Teoritis Mesin Circle 34,8424 34 Mesin Nail gun 12,9613 12 Mesin Jigshaw 17,6910 17 Mesin Bor 12,1505 12 Mesin Serut 39,7612 39 Mesin Spray Gun 38,2703 38 Meja Rakit 1 13,8894 13 Meja Rakit 2 5,8804 6 Meja Final 7,8228 8 Assembly Meja Inspeksi 4,6587 5 Total 184



1. Jumlah Total Mesin Teoritis (Circle) Jumlah Total Mesin Sebenarnya (Circle)



= 34,8424 =



0,8424 34



= 0,024776 (< 0,1),



Pembulatan ke bawah = 34,8424 ≈ 34 2. Jumlah Total Mesin Teoritis (Meja Rakit 2) Jumlah Total Mesin Sebenarnya (Meja Rakit 2)



= 5,8804 =



0,8804 5



= 0,2201 (< 0,1),



Pembulatan Ke atas = 5,8804 ≈ 6



Laboratorium Sistem Produksi Program Teknik Industri – Fakultas Teknik Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya



Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik Modul I. Perencanaan Jumlah Mesin dan Luas Lantai Teoritis III.



Perhitungan Luas Lantai Mesin Teoritis Tabel 3. Perhitungan Lebar Gang Satuan Lambang mm m Wa 1985 1,985 X 421 0,421 b12 1070 1,070 L6 920 0,92 α 500 0,5 R 2836,9492 2,8369 Ast 5321,9492 5,3219 Total Lebar Gang



6921,9492



6,9219



Gambar 1.2. Forklift (Sumber: www.indotara.co.id)



𝑅 = √(𝑙6 +



𝑥)2



𝑏12 2 5 2 2 +( ) = √(0,92 + 0,421) + ( ) = 2,8369 2 2



𝑏12 < 𝑊𝑎 2 𝐴𝑠𝑡 = 𝑊𝑎 + 𝑅 + 𝛼 = 1,070 + 2,8369 + 0,5 = 6921,9492



7



7



Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik Modul I. Perencanaan Jumlah Mesin dan Luas Lantai Teoritis



8



Tabel 4. Perhitungan Luas Lantai Mesin Teoritis PT. INMAJAYA 18114 Kapasitas Produksi = 500 Unit/hari Efisiensi = 85% Ukuran Mesin No



1



Nama Peralatan



Mesin Circle Operator Tempat Bahan Baku Utama Tempat Bahan Jadi Utama



Jumlah Alat/Sub



Jumlah Total p (m)



l (m)



1 1



34 34



0,9



0,9



0



1



1



1



0



1



1



1



Panjang Sub Kelompok Mesin (m)



Lebar Sub Kelompok Mesin (m)



Total Luas Kelompok Mesin Tanpa Gang



Total Panjang Kelompok Mesin + Gang



Total Lebar Kelompok Mesin + Gang



Luas Kelompok Mesin



8,7



2,9



25,23



40,7438



32,3657



1318,7016



Contoh Perhitungan: Total Luas Kelompok Mesin Tanpa Gang



= Panjang Sub Kelompok Mesin x Lebar Sub Kelompok Mesin = 8,7 x 2,9 = 25,23



Luas Kelompok Mesin



= (Total Panjang Kelompok Mesin + Gang) x (Total Lebar Kelompok Mesin + Gang) = 40,7438 x 32,3657 = 1318,7014



8



Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik Modul I. Perencanaan Jumlah Mesin dan Luas Lantai Teoritis



Gambar 1.3. Mesin Circle



9



9



Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik Modul I. Perencanaan Jumlah Mesin dan Luas Lantai Teoritis



10



BAB IV ANALISA Salah satu tahapan dalam merencanakan tata letak suatu pabrik adalah dengan menentukan luas lantai teoritis. Luas lantai ini akan berpengaruh terhadap luasnya kebutuhan suatu pabrik. Salah satu faktor yang mempengaruhi luas lantai adalah total luas daerah kelompok mesin. Semakin banyak jumlah mesin yang dibutuhkan oleh pabrik dalam melakukan suatu proses dan semakin banyak jumlah kelompok mesin yang dibutuhkan oleh pabrik tersebut maka semakin besar pula luas lantai yang dibutuhkan oleh pabrik tersebut. Jumlah mesin yang dibutuhkan oleh perusahaan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kapasitas produksi, jumlah komponen utama yang dibutuhkan dalam satu produk, waktu kerja, waktu baku, waktu set-up, performansi mesin. Kapasitas produksi adalah total keseluruhan produk yang dapat diproduksi suati pabrik dalam satu hari. Semakin banyak kapasitas yang dihasilkan oleh suatu pabrik maka semakin banyak mesin yang dibutuhkan. Jumlah komponen utama yang dibutuhkan berpengaruh terhadap jumlah mesin yang diperlukan. Apabila untuk satu produk dibutuhkan 2 komponen utama yang sama maka dalam membuat komponen utama tersebut harus dilakukan pada mesin sehingga harus menambah jumlah mesin yang ada. Dalam menghitung jumlah mesin yang dibutuhkan pada jumlah produk yang diharapkan, dilakukan penghitungan mulai dari bawah dan semakin atas jumlah produk yang diharapkan akan semakin besar. Hal ini karena adanya scrap yang mempengaruhi tingkat kecacatan. Waktu kerja adalah lamanya waktu kerja mesin setiap harinya. Semakin lama waktu yang dilakukan mesin dalam melakukan pekerjaannya maka semakin banyak produk yang dapat diproduksi. Hal ini akan mempengaruhi jumlah mesin yang dibutuhkan. Namun waktu baku dan waktu set-up juga sangat berpengaruh dalam menentukan jumlah mesin. Waktu baku adalah waktu yang dibutuhkan mesin dalam melakukan satu proses kerja, sedangkan waktu set-up adalah waktu yang dibutuhkan operator dalam mengatur mesin agar dapat berjalan secara optimal. Apabila kedua hal ini memiliki waktu yang lama yang terjadi adalah membuat kapasitas produksi tidak terpenuhi sehingga untuk memenuhi kapasitas harus menambah jumlah mesin. Performansi mesin adalah jaminan yang diberikan oleh mesin untuk menghasilkan produk. Performansi mesin ini terdiri atas efisiensi, reliabilitas, scrap. 10



Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik Modul I. Perencanaan Jumlah Mesin dan Luas Lantai Teoritis



11



Efisiensi adalah ukuran keberhasilan suatu mesin dalam melakukan proses produksinya. Hal ini dapat dilihat dengan membandingkan rencana dengan realitas. Persentase scrap adalah persentase tingkat kecacatan yang dilakukan oleh mesin. Kecacatan ini dapat terjadi karena kemampuan mesin yang terbatas. Realibilitas adalah tingkat keandalan yang dimiliki mesin sehingga pada saat bekerja, mesin dapat bekerja sesuai dengan fungsinya. Luas lantai kelompok mesin ini juga dipengaruhi oleh besarnya gang yang dibutuhkan. Luas gang yang dibutuhkan dipengaruhi oleh besarnya komponen, bahan baku, atau material handling yang digunakan. Material handling yang dimaksud adalah alat yang digunakan untuk memindahkan benda dari satu tempat ke tempat lainnya. Material handling yang digunakan bisa berupa hand pallet, forklift atau conveyor. Untuk material handling berupa hand pallet dan forklift terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan lebar gang, yaitu jarak perputaran material handling yang digunakan, panjang dan lebar palet, titik pusat beban, dan kelonggaran material handling. Panjang palet yang digunakan tergantung dari panjangnya palet dan produk. Apabila produk lebih panjang maka digunakan panjang produk sebagai pengganti panjang palet namun bila palet lebih panjang maka tetap menggunakan panjang palet. Perbedaan penentua lebar gang antara forklift dengan hand pallet yaitu hand pallet harus menghitung jarak titik putar material handling ke bagian dalam. Hal ini karena apabila material handling melakukan peputaran, benda yang diangkut pada bagian terdekat dari tangan tidak mengenai mesin yang ada di belakangnya. Mesin yang digunakan tidak diletakan secara berhimpit namun diberi jarak 1 meter di setiap sisi mesin tersebut. Jarak ini digunakan untuk operator dalam mengoperasikan mesin tersebut. Sedangkan setelah jarak 1 meter dari mesin ke bagian batas luar mesin terdapat batas jalur operator selebar 0,8 meter. Jalur ini difungsikan untuk jalur operator dalam berpindah tempat.



11



BAB V KESIMPULAN 1. Semakin banyak kapasitas produksi yang dimiliki oleh suatu perusahaan maka semakin banyak jumlah mesin yang dibutuhkan 2. Performansi mesin juga mempengaruhi jumlah mesin. 3. Performansi mesin terdiri atas efisiensi, realibilitas dan scrap. 4. Efisiensi mesin adalah ukuran suatu mesin dalam melakukan prosesnya. 5. Realibilitas adalah keandalan mesin sehingga mesin bekerja sesuai dengan fungsinya. 6. Scrap adalah tingkat kecacatan yang dapat dibuat oleh mesin. 7. Luas gang dipengaruhi oleh material handling yang digunakan serta besarnya benda yang akan diangkut. 8. Jarak antar mesin dengan sekitarnya adalah 1 meter yang dimaksudkan untuk memberikan ruang kepada operator dalam melakukan pekerjaannya. 9. Jarak antar batas luar dengan lebar gang adalah 0,8 yang dibuat sebagai jalur operator. 10. Jalur operator dibuat agar operator dapat berpindah tempat dengan aman.



12



BAB VI DAFTAR PUSTAKA 1. Indotara. (n.d). Jual Forklift Kapasitas 1,8 TON – Bomac Forklift. Diambil dari http://www.indotara.co.id/product/532/jual-forklift-1800-kg-bomac



13



LAMPIRAN Tabel Routing Sheet Tabel 1. Routing Sheet Lemari Baju PT. INMAJAYA 18114 Kapasitas Produksi = 500 Unit/hari Reliabilitas Mesin = 90% Jam kerja/hari =



Efisiensi = 85%



No.



Nama Operasi



Nama Mesin



Waktu Baku (s)



Waktu Set Up (s)



Kapasitas Mesin Teoritis



%Scrap



Jumlah yang Diharapkan



8 jam



Scrap = 5%



Jumlah yang Disiapkan



Produksi dengan Efisiensi



Reliabilitas Mesin



Jumlah Mesin Teoritis



Lemari Samping (2) 1



Memotong Kayu Besar



Mesin Jigshaw



60



360



474



0,05



1108,0332



1166,3508



1372,1774



0,9



3,2165



2



Melubangi Kayu



Mesin Bor



21



360



1354,2857



0,05



1052,6316



1108,0332



1303,5685



0,9



1,0695



3



Menghaluskan Kayu



Mesin Serut



35



360



812,5714



0,05



1000



1052,6316



1238,3901



0,9



1,6934



Alas (1) 1



Memotong Kayu Besar



Mesin Jigshaw



93



360



305,8065



0,05



554,0166



583,1754



686,0887



0,9



2,4928



2



Melubangi Kayu



Mesin Bor



24



360



1185



0,05



526,3158



554,0166



651,7843



0,9



0,6111



3



Menghaluskan Kayu



Mesin Serut



33



360



861,8182



0,05



500



526,3158



619,1950



0,9



0,7983



14



Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik Modul I. Perencanaan Jumlah Mesin dan Luas Lantai Teoritis



15



Tabel 1. Routing Sheet Lemari Baju PT. INMAJAYA 18114 Kapasitas Produksi = 500 Unit/hari Reliabilitas Mesin = 90% Jam kerja/hari =



Efisiensi = 85%



No.



Nama Operasi



Nama Mesin



Waktu Baku (s)



Waktu Set Up (s)



Kapasitas Mesin Teoritis



%Scrap



8 jam



Scrap = 5%



Jumlah yang Diharapkan



Jumlah yang Disiapkan



Produksi dengan Efisiensi



Reliabilitas Mesin



Jumlah Mesin Teoritis



Atap (1) 1 2 3



Memotong Kayu Besar Melubangi Kayu Menghaluskan Kayu



Mesin Jigshaw



75



360



379,2



0,05



554,0166



583,1754



686,0887



0,9



2,0103



Mesin Bor



21



360



1354,2857



0,05



526,3158



554,0166



651,7843



0,9



0,5348



Mesin Serut



30



360



948



0,05



500



526,3158



619,1950



0,9



0,7257



Kaki Lemari (4) 1 2



Memotong kayu Kecil Menghaluskan Kayu



Mesin Circle



60



360



474



0,05



2105,2632



2216,0665



2607,1370



0,9



6,1114



Mesin Serut



88



360



323,1818



0,05



2000



2105,2632



2476,7802



0,9



8,5153



Lemari Belakang (1) 1 2 3



Memotong Kayu Besar Melubangi Kayu Menghaluskan Kayu



Mesin Jigshaw



63



360



451,4286



0,05



554,0166



583,1754



686,0887



0,9



1,6887



Mesin Bor



21



360



1354,2857



0,05



526,3158



554,0166



651,7843



0,9



0,5348



Mesin Serut



40



360



711



0,05



500



526,31579



619,1950



0,9



0,9676



Laboratorium Sistem Produksi Program Teknik Industri – Fakultas Teknik Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya



Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik Modul I. Perencanaan Jumlah Mesin dan Luas Lantai Teoritis Tabel 1. Routing Sheet Lemari Baju PT. INMAJAYA 18114 Kapasitas Produksi 500 Unit/hari = Jam kerja/hari Reliabilitas Mesin = 90% =



Efisiensi = 85%



No.



Nama Operasi



16



Nama Mesin



Waktu Baku (s)



Waktu Set Up (s)



Kapasitas Mesin Teoritis



%Scrap



Jumlah yang Diharapkan



8 jam Jumlah yang Disiapkan



Scrap = 5% Produksi dengan Efisiensi



Reliabilitas Mesin



Jumlah Mesin Teoritis



Kerangka Lemari (Lemari Samping, Alas, Atap, Kaki Lemari, Lemari Belakang, Baut) 1



Merakit Assembly 2



Meja Rakit 2



221



150



129,6380



0,05



554,0166



583,1754



686,0887



0,9



5,8804



2



Memaku



Mesin Nail Gun



87



360



326,8966



0,05



526,3158



554,0166



651,7843



0,9



2,2154



3



Memberikan Warna Pada Kayu



Mesin Spray Gun



209



360



136,0766



0,05



500



526,3158



619,1950



0,9



5,0559



Laci Bagian Belakang (3)



1



Memotong Kayu Berukuran Kecil



Mesin Circle



54



360



526,6667



0,05



1578,9474



1662,0499 1955,3528



0,9



4,1252



2



Menghaluskan Kayu



Mesin Serut



24



360



1185



0,05



1500



1578,9474 1857,5851



0,9



1,7418



Laboratorium Sistem Produksi Program Teknik Industri – Fakultas Teknik Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya



Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik Modul I. Perencanaan Jumlah Mesin dan Luas Lantai Teoritis



17



Tabel 1. Routing Sheet Lemari Baju PT. INMAJAYA 18114 Kapasitas Produksi = 500 Unit/hari Reliabilitas Mesin = 90% Jam kerja/hari =



Efisiensi = 85%



No.



Nama Operasi



Nama Mesin



Waktu Baku (s)



Waktu Set Up (s)



Kapasitas Mesin Teoritis



%Scrap



8 jam



Scrap = 5%



Jumlah yang Diharapkan



Jumlah yang Disiapkan



Produksi dengan Efisiensi



Reliabilitas Mesin



Jumlah Mesin Teoritis



Alas Laci (3)



1



Memotong Kayu Berukuran Kecil



Mesin Circle



74



360



384,3243



0,05



1578,9474



1662,0499



1955,3528



0,9



5,6531



2



Menghaluskan Kayu



Mesin Serut



44



360



646,3636



0,05



1500



1578,9474



1857,5851



0,9



3,1932



Samping Laci (6)



1



Memotong Kayu Berukuran Kecil



Mesin Circle



66



360



430,9091



0,05



3157,8947



3324,0997



3910,7056



0,9



10,0839



2



Menghaluskan Kayu



Mesin Serut



30



360



948



0,05



3000



3157,8947



3715,1703



0,9



4,3544



Laboratorium Sistem Produksi Program Teknik Industri – Fakultas Teknik Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya



Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik Modul I. Perencanaan Jumlah Mesin dan Luas Lantai Teoritis



18



Tabel 1. Routing Sheet Lemari Baju PT. INMAJAYA 18114 Kapasitas Produksi = 500 Unit/hari Reliabilitas Mesin = 90% Jam kerja/hari =



Efisiensi = 85%



No.



Nama Operasi



Nama Mesin



Waktu Baku (s)



Waktu Set Up (s)



Kapasitas Mesin Teoritis



%Scrap



8 jam



Scrap = 5%



Jumlah yang Diharapkan



Jumlah yang Disiapkan



Produksi dengan Efisiensi



Reliabilitas Mesin



Jumlah Mesin Teoritis



Pintu Laci (3)



1



Memotong Kayu Berukuran Kecil



Mesin Circle



57



360



498,9474



0,05



1578,9474



1662,0499



1955,3528



0,9



4,3544



2



Menghaluskan Kayu



Mesin Serut



36



360



790



0,05



1500



1578,9474



1857,5851



0,9



2,6126



Laci (3)(Laci Bagian Belakang, Alas Laci, Samping Laci, Pintu Laci, Gagang Laci, Baut) 1



Merakit Assembly 1



Meja Rakit 1



174



150



164,6552



0,05



1662,0499



1749,5262



2058,2661



0,9



13,8894



2



Memaku



Mesin Nail Gun



83



360



342,6506



0,05



1578,9474



1662,0499



1955,3528



0,9



6,3406



3



Memberikan Warna Pada Kayu



Mesin Spray Gun



199



360



142,9146



0,05



1500



1578,9474



1857,5851



0,9



14,4421



Laboratorium Sistem Produksi Program Teknik Industri – Fakultas Teknik Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya



Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik Modul I. Perencanaan Jumlah Mesin dan Luas Lantai Teoritis



19



Tabel 1. Routing Sheet Lemari Baju PT. INMAJAYA 18114 Kapasitas Produksi = 500 Unit/hari Reliabilitas Mesin = 90% Jam kerja/hari =



Efisiensi = 85%



No.



Nama Operasi



Nama Mesin



Waktu Baku (s)



Waktu Set Up (s)



Kapasitas Mesin Teoritis



%Scrap



8 jam



Scrap = 5%



Jumlah yang Diharapkan



Jumlah yang Disiapkan



Produksi dengan Efisiensi



Reliabilitas Mesin



Jumlah Mesin Teoritis



Sekat Lemari (4) 1 2 3



Memotong Kayu Berukuran Besar Membuat Lubang Menghaluskan Kayu



Mesin Jigshaw



30



360



948



0,05



2216,0665



2332,7016



2744,3548



0,9



3,2165



Mesin Bor



16



360



1777,5



0,05



2105,2632



2216,0665



2607,1370



0,9



1,6297



Mesin Serut



65



360



437,5385



0,05



2000



2105,2632



2476,7802



0,9



6,2897



Sekat Laci (3) 1 2 3



Memotong Kayu Berukuran Besar Membuat Lubang Menghaluskan Kayu



Mesin Jigshaw



63



360



451,4286



0,05



1662,0499



1749,5262



2058,2661



0,9



5,0661



Mesin Bor



54



360



526,6667



0,05



1578,9474



1662,0499



1955,3528



0,9



4,1252



Mesin Serut



74



360



384,3243



0,05



1500



1578,9474



1857,5851



0,9



5,3704



Laboratorium Sistem Produksi Program Teknik Industri – Fakultas Teknik Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya



Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik Modul I. Perencanaan Jumlah Mesin dan Luas Lantai Teoritis



20



Tabel 1. Routing Sheet Lemari Baju PT. INMAJAYA 18114 Kapasitas Produksi = 500 Unit/hari Reliabilitas Mesin = 90% Jam kerja/hari =



Efisiensi = 85%



No.



Nama Operasi



Nama Mesin



Waktu Baku (s)



Waktu Set Up (s)



Kapasitas Mesin Teoritis



%Scrap



Jumlah yang Diharapkan



8 jam



Scrap = 5%



Jumlah yang Disiapkan



Produksi dengan Efisiensi



Reliabilitas Mesin



Jumlah Mesin Teoritis



Pintu Lemari Samping (2) 1



Memotong Kayu Berukuran kecil



Mesin Circle



40



360



711



0,05



1166,3508



1227,7377



1444,3973



0,9



2,2572



2



Membuat Lubang



Mesin Bor



34



360



836,4706



0,05



1108,0332



1166,3508



1372,1774



0,9



1,8227



3



Menghaluskan Kayu



Mesin Serut



60



360



474



0,05



1052,6316



1108,0332



1303,5685



0,9



3,0557



4



Memberikan Warna Pada Kayu



Mesin Spray Gun



194



360



146,5979



0,05



1000



1052,6316



1238,3901



0,9



9,3861



Laboratorium Sistem Produksi Program Teknik Industri – Fakultas Teknik Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya



Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik Modul I. Perencanaan Jumlah Mesin dan Luas Lantai Teoritis



21



Tabel 1. Routing Sheet Lemari Baju PT. INMAJAYA 18114 Kapasitas Produksi = 500 Unit/hari Reliabilitas Mesin = 90% Jam kerja/hari =



Efisiensi = 85%



No.



Nama Operasi



Nama Mesin



Waktu Baku (s)



Waktu Set Up (s)



Kapasitas Mesin Teoritis



%Scrap



Jumlah yang Diharapkan



8 jam



Scrap = 5%



Jumlah yang Disiapkan



Produksi dengan Efisiensi



Reliabilitas Mesin



Jumlah Mesin Teoritis



Pintu Lemari Tengah (2) 1



Memotong Kayu Berukuran kecil



Mesin Circle



40



360



711



0,05



1166,3508



1227,7377



1444,3973



0,9



2,2572



2



Membuat Lubang



Mesin Bor



34



360



836,4706



0,05



1108,0332



1166,3508



1372,1774



0,9



1,8227



3



Menghaluskan Kayu



Mesin Serut



60



360



474



0,05



1052,6316



1108,0332



1303,5685



0,9



3,0557



4



Memberikan Warna Pada Kayu



Mesin Spray Gun



194



360



146,5979



0,05



1000



1052,6316



1238,3901



0,9



9,3861



Lemari (Kerangka Lemari, Laci, Roda Sliding, Jalur Roda Sliding, Penyangga Besi, Besi Hanger, Engsel, Sekat Lemari, Sekat Laci, Penyangga Letter L, Pintu Lemari Samping, Gagang Lemari, Kunci Lemari, Pintu Lemari Tengah, Cermin, Baut) 1



Merakit Final Assembly



Meja Final Assembly



294



150



97,44898



0,05



554,0166



583,1754



686,0887



0,9



7,8228



2 3



Memaku Inspeksi Produk



Mesin Nail Gun Meja Inspeksi



173 194



360 150



164,3931 147,6804



0,05 0



526,3158 500



554,0166 526,3158



651,7843 619,1950



0,9 0,9



4,4053 4,6587



Laboratorium Sistem Produksi Program Teknik Industri – Fakultas Teknik Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya



Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik Modul I. Perencanaan Jumlah Mesin dan Luas Lantai Teoritis



22



Tabel Perhitungsn Luas Lantai Mesin Teoritis Tabel 4. Perhitungan Luas Lantai Mesin Teoritis PT. INMAJAYA 18114 Kapasitas Produksi = 500 Unit/hari Efisiensi = 85%



No



1



2



Jumlah Alat/Sub



Jumlah Total



Mesin Circle Operator



1 1



Tempat Bahan Baku Utama



Nama Peralatan



Ukuran Mesin p (m)



l (m)



34 34



0,9



0,9



0



1



1



1



Tempat Bahan Jadi Utama



0



1



1



1



Mesin Nail gun Operator



1 1



12 12



1,1



1,1



Tempat Bahan Baku Utama



0



1



1



1



Tempat Bahan Jadi Utama



0



1



1



1



Panjang Sub Kelompok Mesin (m)



Lebar Sub Kelompok Mesin (m)



Total Luas Kelompok Mesin Tanpa Gang



Total Panjang Kelompok Mesin + Gang



Total Lebar Kelompok Mesin + Gang



Luas Kelompok Mesin



8,7



2,9



25,23



40,7438



32,3657



1318,7016



6,2



3



18,6



35,6938



12,9219



461,2317



Laboratorium Sistem Produksi Program Teknik Industri – Fakultas Teknik Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya



Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik Modul I. Perencanaan Jumlah Mesin dan Luas Lantai Teoritis



23



Tabel 4. Perhitungan Luas Lantai Mesin Teoritis PT. INMAJAYA 18114 Kapasitas Produksi = 500 Unit/hari Efisiensi = 85%



No



3



Jumlah Alat/Sub



Jumlah Total



Mesin Jigshaw Operator



1 1



Tempat Bahan Baku Utama



Nama Peralatan



p (m)



l (m)



17 17



1,25



1



0



1



1



1



0



1



1



1



1 1



12 12



1,5



1,25



Tempat Bahan Baku Utama



0



1



1



1



Tempat Bahan Jadi Utama



0



1



1



1



Tempat Bahan Jadi Utama Mesin Bor Operator 4



Ukuran Mesin



Panjang Sub Kelompok Mesin (m)



Lebar Sub Kelompok Mesin (m)



Total Luas Kelompok Mesin Tanpa Gang



Total Panjang Kelompok Mesin + Gang



Total Lebar Kelompok Mesin + Gang



Luas Kelompok Mesin



9,75



3



29,25



43,0938



12,9219



556,8538



7



3,25



22,75



39,9438



13,4219



536,1217



Laboratorium Sistem Produksi Program Teknik Industri – Fakultas Teknik Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya



Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik Modul I. Perencanaan Jumlah Mesin dan Luas Lantai Teoritis



24



Tabel 4. Perhitungan Luas Lantai Mesin Teoritis PT. INMAJAYA 18114 Kapasitas Produksi = 500 Unit/hari Efisiensi = 85%



No



5



Jumlah Alat/Sub



Jumlah Total



Mesin Serut Operator



1 1



Tempat Bahan Baku Utama



Nama Peralatan



p (m)



l (m)



39 39



1,3



1,15



0



1



1



1



0



1



1



1



1 1



38 38



1,5



1



Tempat Bahan Baku Utama



0



1



1



1



Tempat Bahan Jadi Utama



0



1



1



1



Tempat Bahan Jadi Utama Mesin Spray Gun Operator 6



Ukuran Mesin



Panjang Sub Kelompok Mesin (m)



Lebar Sub Kelompok Mesin (m)



Total Luas Kelompok Mesin Tanpa Gang



Total Panjang Kelompok Mesin + Gang



Total Lebar Kelompok Mesin + Gang



Luas Kelompok Mesin



6,6



3,15



20,79



47,1654



43,4376



2048,75178



10,5



3



31,5



32,7657



59,2657



1941,88215



Laboratorium Sistem Produksi Program Teknik Industri – Fakultas Teknik Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya



Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik Modul I. Perencanaan Jumlah Mesin dan Luas Lantai Teoritis



25



Tabel 4. Perhitungan Luas Lantai Mesin Teoritis PT. INMAJAYA 18114 Kapasitas Produksi = 500 Unit/hari Efisiensi = 85%



No



7



Nama Peralatan



Jumlah Alat/Sub



Jumlah Total



Meja Rakit 1 Operator



1 1



Tempat Bahan Baku Utama



p (m)



l (m)



13 13



2



1



0



1



1



1



0



1



1



1



1 1



6 6



2



1



Tempat Bahan Baku Utama



0



1



1



1



Tempat Bahan Jadi Utama



0



1



1



1



Tempat Bahan Jadi Utama Meja Rakit 2 Operator 8



Ukuran Mesin



Panjang Sub Kelompok Mesin (m)



Lebar Sub Kelompok Mesin (m)



Total Luas Kelompok Mesin Tanpa Gang



Total Panjang Kelompok Mesin + Gang



Total Lebar Kelompok Mesin + Gang



Luas Kelompok Mesin



8



3



24



41,8438



12,9219



540,701399



8



3



24



41,8438



3



125,5314



Laboratorium Sistem Produksi Program Teknik Industri – Fakultas Teknik Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya



Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik Modul I. Perencanaan Jumlah Mesin dan Luas Lantai Teoritis



26



Tabel 4. Perhitungan Luas Lantai Mesin Teoritis PT. INMAJAYA 18114 Kapasitas Produksi = 500 Unit/hari Efisiensi = 85%



No



9



Jumlah Alat/Sub



Jumlah Total



Meja Final Assembly Operator



1 1



Tempat Bahan Baku Utama



Nama Peralatan



p (m)



l (m)



8 8



2,5



2,5



0



1



1



1



0



1



1



1



1 2



5 10



5



4



Tempat Bahan Baku Utama



0



1



1



1



Tempat Bahan Jadi Utama



0



1



1



1



Tempat Bahan Jadi Utama Meja Inspeksi Operator 10



Ukuran Mesin



Total



Panjang Sub Kelompok Mesin (m)



Lebar Sub Kelompok Mesin (m)



Total Luas Kelompok Mesin Tanpa Gang



Total Panjang Kelompok Mesin + Gang



Total Lebar Kelompok Mesin + Gang



Luas Kelompok Mesin



13,5



4,5



60,75



59,2657



4,5



266,69565



17



6



102



44,9219



6



269,5314



358,87



8066,0026



Laboratorium Sistem Produksi Program Teknik Industri – Fakultas Teknik Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya



Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik Modul I. Perencanaan Jumlah Mesin dan Luas Lantai Teoritis



27



Gambar Luas Lantai Mesin



Gambar 1.3. Mesin Circle



Gambar 1.4. Mesin Nail Gun



Laboratorium Sistem Produksi Program Teknik Industri – Fakultas Teknik Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya



Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik Modul I. Perencanaan Jumlah Mesin dan Luas Lantai Teoritis



28



Gambar 1.5. Mesin Jigshaw



Gambar 1.6. Mesin Bor



Laboratorium Sistem Produksi Program Teknik Industri – Fakultas Teknik Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya



Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik Modul I. Perencanaan Jumlah Mesin dan Luas Lantai Teoritis



29



Gambar 1.7. Mesin Serut



Gambar 1.8. Mesin Spray Gun



Laboratorium Sistem Produksi Program Teknik Industri – Fakultas Teknik Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya



Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik Modul I. Perencanaan Jumlah Mesin dan Luas Lantai Teoritis



30



Gambar 1.9. Meja Rakit 1



Gambar 1.10. Meja Rakit 2



Laboratorium Sistem Produksi Program Teknik Industri – Fakultas Teknik Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya



Laporan Praktikum Perencanaan Tata Letak Pabrik Modul I. Perencanaan Jumlah Mesin dan Luas Lantai Teoritis



31



Gambar 1.11. Meja Final Assembly



Gambar 1.12. Meja Final Assembly



Laboratorium Sistem Produksi Program Teknik Industri – Fakultas Teknik Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya