Perhitungan Jumlah Bakteri Dengan Metode Total Plate Count [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERHITUNGAN JUMLAH BAKTERI DENGAN METODE TOTAL PLATE COUNT A. TUJUAN 1. Mengetahui cara menghitung jumlah bakteri dengan metode TPC 2. Mengetahui hasil dari perhitungan jumlah bakteri yang terkandung dalam suspensi bakteri 3. Mengetahui kelebihan menggunakan metode TPC 4. Mengetahui kekurangan menggunakan metode TPC 5. Mengetahui manfaat pengenceran sebelum melakukan perhitungan B. TINJAUAN PUSTAKA Pertumbuhan secara umum dapat didifinisikan sebagai pertambahan secara teratur semua komponen didalam sel hidup. Pada mikroorganisme, petumbuhan individu(sel) dapat berubah langsung menjadi pertumbuhan sel dan pertumbuhan populasi, serta sebagai satu kesatuan populasi yang terjadi, kadang-kadang terlalu cepat pertumbuhannya, sulit untuk diamati dan dibedakan (Dwidjoseputro, 2007). Umur sel jasad renik ditentukan segera setelah proses pembelahan sel selesai sedangkan umur kultur ditentukan dari waktu atau lamanya inkubasi. Ukuran sel tergantung dari kecepatan pertumbuhannya. Semakin baik zat nutrisi didalam substrat tempat tumbuhnya, mengakibatkan pertumbuhan sel semakin cepat dan ukuran sel semakin besar (Dwidjoseputro, 2007). Pertumbuhan mikroorganisme yang membentuk koloni dapat diangap bahwa setiap koloni yang tumbuh berasal dari satu sel, maka dengan menghitung jumlah koloni dapat diketahui penyebaran bakteri yang ada pada suspense. Jumlah mikroba pada suatu bahan dapat dihitung dengan berbagai macam cara, tergantung pada bahan dan jenis mikrobanya. Menutut Irianto (2008), Metode perhitungan sel mikroorganisme dibagi menjadi 2 yaitu : a. Secara tidak langsung yaitu jumlah mikroba dihitung secara keseluruhan baik yang mati atau yang hidup atau hanya untuk menentukan jumlah mikroba yang hidup saja, tergantung metode yang digunakan. b. Secara langsung Jumlah mikroba dihitung secara keseluruhan, baik yang mati atau yang hidup dengan alat Haemocytometer. Prinsip dari metode hitungan cawan atau Total Plate Count (TPC) adalah menumbuhkan sel mikroorganisme yang masih hidup pada media agar, sehingga mikroorganisme akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan dihitung dengan mata tanpa menggunakan mikroskop. Metode ini merupakan metode yang paling sensitif untuk menentukan jumlah mikroorganisme. Dengan metode ini, kita dapat menghitung sel yang masih hidup, menentukan jenis mikroba yang tumbuh dalam media tersebut serta dapat mengisolasi dan mengidentifikasi jenis koloni mikroba tersebut (Fardiaz, 2012) Pada metode ini, teknik pengenceran merupakan hal yang harus dikuasai. Sebelum mikroorganisme ditumbuhkan dalam media, terlebih dahulu dilakukan pengenceran sampel



menggunakan larutan fisiologis.Tujuan dari pengenceran sampel yaitu mengurangi jumlah kandungan mikroba dalam sampel sehingga nantinya dapat diamati dan diketahui jumlah mikroorganisme secara spesifik sehingga didapatkan perhitungan yang tepat. Pengenceran memudahkan dalam perhitungan koloni (Fardiaz, 2012). Menurut Waluyo (2010), tahapan pengenceran dimulai dari membuat larutan sampel sebanyak 10 ml (campuran 1 ml/1gr sampel dengan 9 ml larutan fisiologis). Dari larutan tersebut diambil sebanyak 1 ml dan masukkan kedalam 9 ml larutan fisiologis sehingga didapatkan pengenceran 10-2. Dari pengenceran 10-2 diambil lagi 1 ml dan dimasukkan kedalam tabung reaksi berisi 9 ml larutan fisiologis sehingga didapatkan pengenceran 10-3, begitu seterusnya sampai mencapai pengenceran yang diharapkan. Secara keseluruhan, tahap pengenceran dijelaskan dalam gambar berikut ini.



Setelah dilakukan pengenceran, kemudian dilakukan penanaman pada media lempeng agar.Setelah diinkubasi, jumlah koloni masing-masing cawan diamati dan dihitung.Koloni merupakan sekumpulan mikroorganisme yang memiliki kesamaan sifat seperti bentuk, susunan, permukaan, dan sebagainya. Perhitungan dilakukan terhadap cawan petri dengan jumlah koloni bakteri antara 30300.Perhitungan Total Plate Count dinyatakan sebagai jumlah koloni bakteri hasil perhitungan dikalikan faktor pengencer. Keuntungan dari metode TPC adalah dapat mengetahui jumlah mikroba yang dominan. Keuntungan lainnya dapat diketahui adanya mikroba jenis lain yang terdapat dalam contoh. Adapun kelemahan dari metode ini salah satunya adalah memungkinkan ini akan memperkecil jumlah sel mikroba yang sebenarnya. Kemungkinan adanya jenis mikroba yang tidak dapat tumbuh karena penggunaan jenis media agar, suhu, pH, atau kandungan oksigen selama masa inkubasi (Waluyo, 2010) Perhitungan dilakukan pada media agar yang jumlah populasi mikrobanya antara 30 – 300 koloni. Bila jumlah populasi kurang dari 30 koloni akan menghasilkan penghitungan yang kurang teliti secara statistik, namun bila lebih dari 300 koloni akan menghasilkan hal yang sama karena terjadi



persaingan diantara koloni. Penghitungan populasi mikroba dapat dilakukan setelah masa inkubasi yang umumnya membutuhkan waktu 24 jam atau lebih (Waluyo, 2010) C. ALAT DAN BAHAN - Es teh - Cawan Petri - Pipet - Aquades 90ml - Tabung reaksi - Spirtus - Alcohol 70% - Media PCA - Yellow page - Korek api D. CARA KERJA a. Pengenceran 10-2 0,1 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi berisi aquades steril 9,9 ml



Di homogenkan



Di inkubasi selama 24 jam, dan dihitung jumlah bakteri



larutan tersebut dimasukkan ke dalam 2 cawan petri sebanyak 1 ml



Ditambahkan media PCA, kemudian homogenkan secara pour plate



b. Pengenceran 10-3 Larutan pada tabung reaksi pengenceran 10-2 dimasukkan ke dalam tabung reaksi berisi aquades steril 9ml sebanyak 1ml



Di homogenkan



Di inkubasi selama 24 jam, dan dihitung jumlah bakteri



larutan tersebut dimasukkan ke dalam 2 cawan petri sebanyak 0,1 ml



Ditambahkan media PCA, kemudian homogenkan secara pour plate



E. TABEL PENGAMATAN SUSPENSI BAKTERI ES TEH (KELOMPOK 2)



GAMBAR



HASIL



Pengenceran 10-2



TBUD



TBUD



Dok. Pribadi Pengenceran 10-3



TBUD



TBUD



Dok. Pribadi



F. PEMBAHASAN



Tujuan praktikum ini adalah menghitung jumlah koloni bakteri dengan menggunakan metode Total Plate Count (TPC). Keuntungan dari metode ini adalah sederhana, perhitungan lebih akurat, menghitung koloni sel yang hidup, dan berasal dari 1 sel bakteri yang tumbuh membentuk koloni. Namun ada pun kekurangannya yaitu, jika menggunakan medium yang tidak sesuai bakteri tumbuhnya hanya sedikit (Ferdiaz, 2012) Metode TPC ini didasarkn pada anggapan bahwa setiap sel yang hidup dapat berkembang menjadi koloni. Sehingga jumlah koloni yang muncul pada cawan adalah indeks bagi jumlah mikroorganisme yang terkandung dlm sampel. Teknik yang harus dikuasai dari metode ini adalah mengencerkan suspensi bakteri dan mencawnkn hasil pengenceran tersebut. Setelah inkubasi, jumlah semua koloni diamati untuk persyaratan statistik (Ferdiaz, 2012) Pada metode TPC dilakukan pengenceran bertingkat yang dimana bertujuan untuk membentuk konsentrasi pada suspensi bakteri. Semakin tinggi pengenceran maka jumlah bakteri yang dihasilkan akan semakin sedikit. Syarat untuk jumlah bakteri yaitu 30-300 koloni jika lebih dari 300 dinyatakan Tidak Bisa Untuk Dihitung (TBUD). Medium yang digunakan yaitu medium PCA (Plate Count Agar) (Ferdiaz, 2012) Plate Count Agar (PCA) atau sering disebut Standard Methods Agar merupakan sebuah media pertumbuhan mikroorganisme yang umum digunakan untuk menghitung jumlah mikroorganisme total yang terdapat pada setiap sample makanan, produk susu, air limbah dan sample-sample lainnya yang biasanya menggunakan metode Total Plate Count. Plate Count Agar (PCA) terdiri dari casein, yeast extract, dextrose dan juga agar (Pelczar, 2008) Faktor-faktor yang menyebabkan mikroba tumbuh yaitu konsentrasi nutrien, temperatur, pH, tekanan osmosis dan O2. Konsentrasi nutrien sangat menetukan kecepatan transport nutrient kedalam sel. Pada konsentrasi rendah transport lebih sulit dilakukan sehingga mempengaruhi ketersediaan nutrien dalam sel. Temperatur mempengaruhi pertumbuhan mikroba karena enzim yang menjalankan metabolisme sangat peka terhadap temperatur. Berdasarkan temperatur minimum, optimum dan maksimumnya mikroba dapat digolongkan menjadi 3 yaitu termofilik, mesofilik, dan psikofilik. Enzim transport elektron dan system transpor pada membran sel mikroba sangat peka terhadap pH. Berdasarkan pH minimum, optimum, dan maksimum untuk pertumbuhannya (Lay, 2007) Dalam proses pengenceran suspensi bakteri menggunakan pengenceran desimal yaitu, 10 -1, 10-2, 10-3, 10-4, 10-5, 10-6, dst. Percobaan ini menggunakan pengenceran 10-2 dan 10-3, hal ini disebabkan karena suspensi yang digunakan dalam bentuk cair (es teh) dan di duga mengandung sedikit bakteri. Sedangkan untuk menghomogenkan suspensi bakteri dengan medium PCA menggunakan metode pour plate, hal ini ditujukn agar bakteri tersebar secara merata diseluruh luas cawan petri (Astrid, 2012) Berdasarkan hasil praktikum, suspensi bakteri sebanyak 0,1 ml diencerkan dengan 9,9 ml aquades steril (pengenceran 10-2) dan dituangkan kedalam cawan petri sebanyak 1 ml. Hasil yang diperoleh adalah >300, ini dinyatkan perhitungan jumlah bakteri Tidak Bisa Untuk Dihitung (TBUD). Menurut Wesley (2007), dalam pengenceran 10-2 seharusnya diperoleh bakteri dengan jumlah nominal dalam ratusan tapi tidak >300.



Sedangkan pada pengenceran 10-3, suspensi bakteri yang berasal dri pengenceran 10 -2 diambil sebanyak 1 ml kemudian diencerkan dengan aquades steril 9 ml dan dituangkan kedalam cawan petri sebanyak 0,1 ml. Hasil yang diperoleh adalah >300, ini dinyatakan perhitungan jumlah bakteri Tidak Bisa Untuk Dihitung. Hal ini tidak sesuai dengan literatur, menurut Madigan (2009), pada pengenceran 10-3 seharusnya jumlah bakteri yang didapat akan dalam nominal puluhan. Kesalahan dalam percobaan ini dapat disebabkan karena jumlah bakteri yang dikandung dalam es teh banyak. Mungkin air yang digunakan tidak steril atau es batu yang digunakan mengandung bakteri yang banyak. Sehingga pengenceran yang dilakukan seharusnya lebih tinggi.



KESIMPULAN Perhitungan jumlah bakteri menggunkan rumus :



CFU/ml = Ʃkoloni x Ʃsampel Faktor pengenceran



Hasil perhitungan jumlah bakteri pada suspensi es teh yaitu tidak bisa untuk dihitung. Kelebihan menggunakan Total Plate Count (TPC) dalam perhitungan jumlah bakteri yaitu sederhana, lebih akurat, dan menghitung koloni bakteri baik hidup maupun mati. Sedangkan kekurangannya adalah jika menggunkan media yang tidak sesuai maka jumlah bakteri yang tumbuh sedikit atau tidak ada sama sekali. Tujuan dari pengenceran yang dilakukan yaitu untuk meningkatkan konsentrasi dan mengurangi jumlah bakteri sehingg semakin tinggi tingkat konsentrasi maka bakteri yang dihasilkn semakin sedikit.



DAFTAR PUSTAKA Astrid, Leck. 2012. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1706009/. Diakses pada 27 November 2016. Dwidjoseputro, D. 2007. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta : Djambatan. Fardiaz, Srikandi. 2012. Perhitungan Jumlah Bakteri Pada Air Kelapa Dengan Media PCA. Penelitian IPB. Irianto,K. 2008. Mikrobiologi: Menguak Dunia Mikroorganisme Jilid 2. Yrama Widya. Bandung Lay, B. W. 2007. Analisis Mikroba di Laboratorium. Jakarta : PT Raga Grafindo Persada. Madigan MT, Martinko JM, Brock TD. 2009. Brock Biology of Microorganisms. Pearson Prentice Hall. New Jersey. Pelczar, M.J dan E.C.S Chan. 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi. UI Press. Jakarta. Waluyo. 2010. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran Edisi Revisi. Jakarta : UI Press. Wesley A dan Margareth F. Wheeler. 2007. Mikrobiologi Dasar Jilid I. New York : Wesky-Publishing Company.