Verifikasi Metode Analisis Total Plate Count [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

VERIFIKASI METODE ANALISIS TOTAL PLATE COUNT (TPC) 1. TUJUAN mengonfirmasi unjuk kerja metode analisis TPC menggunakan larutan pengencer fisiologis. 2. ACUAN Metode yang digunakan mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-2970-2006 tentang Susu Bubuk dan metode verifikasi mengacu pada SACSINGLAS (2002). 3. BAHAN yang digunakan pada percobaan ini terdiri dari bahan uji, kultur mikroba, bahan kimia, dan media mikroorganisme. Bahan uji yang digunakan berupa susu bubuk full cream. Kultur mikrob yang digunakan berupa Escherichia coli ATCC 25922. Bahan kimia yang digunakan yaitu air demineralisasi dan alkohol 70%. Media mikroorganisme yang digunakan adalah buffered peptone water (BPW), larutan pengencer fisiologis (larutan NaCl 0,85%), nutrient agar (NA), plate count agar (PCA), TBX agar (tryptone bile x-glucuronide agar). 4. CARA KERJA a. Penyegaran Kultur, Penyegaran kultur dilakukan dengan cara kultur murni Escherichia coli ATCC 25922 digores pada media NA, kemudian diinkubasi selama kurang lebih 24 jam pada suhu 35° C. Koloni tunggal yang tumbuh diambil secara aseptik menggunakan ose yang kemudian dimasukkan dalam BPW 45 mL setelah itu diinkubasi selama 24 jam pada suhu 35° C. Setelah diinkubasi suspensi kultur disimpan dalam kulkas pada suhu 4 – 8° C (suspensi bakteri dapat disimpan selama kurang lebih 2 minggu). b. Uji Pendahuluan (Screening), Kultur mikroba Escherichia coli yang telah diinkubasi pada suhu 35° C dipipet sebanyak 1,0 mL, kemudian dilarutkan ke 9 mL BPW. Pengenceran dilakukan sampai dengan tingkat pengenceran ke10. Setiap tingkat pengenceran dipipet sebanyak 1,0 mL secara duplo ke cawan petri menggunakan 15 mL media PCA, kemudian ditunggu hingga memadat. Media yang sudah memadat diinkubasi secara terbalik pada suhu 35° C selama 48 jam. Jumlah koloni dalam colony forming unit/mL (cfu/mL) yang tumbuh pada setiap cawan petri dihitung menggunakan colony counter. Menurut SAC-SINGLAS (2002), Jumlah koloni yang masuk rentang 25 sampai 250 koloni ditetapkan sebagai tingkat pengenceran sedang bakteri (PSB). Satu tingkat pengenceran diatasnya ditetapkan sebagai pengenceran



tinggi bakteri (PTB). Satu tingkat pengenceran di bawahnya ditetapkan sebagai pengenceran rendah bakteri (PRB). c. Pra Verifikasi, Pra verifikasi bertujuan membandingkan data teoritis yang didapat dari screening dengan data yang didapat saat analisis pada tahap pra verifikasi. Tahap pra verifikasi terdiri dari sampel only , pembuatan larutan spike only dari tiga tingkat pengenceran (tinggi, sedang, dan rendah) dan larutan sampel ditambahkan spike dari tiga tingkat pengenceran dengan pengulangan masing-masing tingkat pengenceran tiga kali. Sampel Only Sampel susu bubuk full cream ditimbang 10 gram pada larutan pengencer fisiologis 90 mL dalam botol schott (disebut sebagai sampel only), kemudian dihomogenkan menggunakan magnetic stirrer. Dipipet 1,0 mL dari botol schott sampel only ke dalam cawan petri dan ditambahkan media PCA sebanyak 15 – 20 mL, kemudian dihomogenkan dengan metode tuang dan didiamkan hingga media memadat kemudian diinkubasi secara terbalik pada suhu 35° C selama 48 jam. Spike Only Suspensi atau spike bakteri dibuat seri pengenceran sesuai dengan hasil uji pendahuluan yang telah ditentukan. Sebanyak 1,0 mL dari tingkat pengenceran 10-4 dipipet ke dalam 100 mL larutan pengencer fisiologis disebut sebagai spike only tingkat pengenceran tinggi bakteri (PTB), tingkat pengenceran 10-5 dipipet ke dalam 100 mL larutan pengencer fisiologis disebut sebagai spike only tingkat pengenceran sedang bakteri (PSB), tingkat pengenceran 10 -6 dipipet ke dalam 100 mL larutan pengencer fisiologis disebut sebagai spike only tingkat pengenceran rendah bakteri (PRB). Masing – masing spike only dari tingkat pengenceran dihomogenkan menggunakan magnetic stirrer dan dipipet sebanyak 1,0 mL secara duplo ke cawan petri, kemudian ditambahkan 15-20 mL media PCA, kemudian dihomogenkan dan didiamkan hingga media memadat kemudian diinkubasi secara terbalik pada suhu 35° C selama 48 jam. Sampel dan Spike Sampel sebanyak 10 gram ditimbang langsung pada botol schott yang berisi larutan pengencer fisiologis 90 mL. Cara kerja tersebut dilakukan pada sembilan botol schott. Larutan



sampel ditambahkan spike sebesar 1,0 mL dari masing-masing tingkat pengenceran (tinggi, sedang, dan rendah) disebut sebagai sampel+spike. Setiap tingkat pengenceran dimasukkan ke dalam tiga botol yang berbeda, kemudian dihomogenkan dengan magnetic stirrer. Masingmasing larutan sample+spike dipipet sebanyak 1,0 mL secara duplo ke dalam cawan petri dan ditambahkan 15-20 mL media PCA, kemudian dihomogenkan dan ditunggu hingga media memadat. Diinkubasi secara terbalik pada suhu 35° C selama 48 jam. Pengamatan dilakukan dengan menghitung jumlah bakteri menggunakan colony counter. d.



Verifikasi, Pada tahap verifikasi dilakukan perlakuan yang sama seperti tahap pra verifikasi. Tahap verifikasi terdiri dari pembuatan sampel only , pembuatan spike only dari tingkat pengenceran yang masuk syarat keberterimaan 25-250 koloni, dan larutan sampel yang ditambahkan spike dari tingkat pengenceran yang masuk syarat keberterimaan 25-250 koloni dengan pengulangan sebanyak 15 kali ulangan. Tingkat pengenceran yang digunakan yaitu pengenceran 10-5 karena pada tingkat pengenceran tersebut bakteri yang tumbuh memenuhi syarat keberterimaan yaitu 25-250 koloni (BADAN STANDARDISASI NASIONAL, 2006).



e. Tahap Pengolahan Data Presisi Menurut SAC-SINGLAS (2002), nilai presisi ditentukan dengan menghitung persentase KV dari hasil perhitungan jumlah koloni yang tumbuh pada setiap pengulangan. Sampel dapat dikatakan presisi apabila memenuhi syarat keberterimaan presisi yaitu %KV < 10%. Perhitungan untuk mencari nilai %KV adalah sebagai berikut : %KV =







n



∑ ¿¿¿¿ i=1



Keterangan : Aᵢ Bᵢ ¿ x̅ i p



= pengulangan simplo = pengulangan duplo = simpangan baku antar pengulangan dalam persamaan logaritma = rata-rata simplo-duplo dalam persamaan logaritma = 1, 2, ..., n = jumlah pengulangan



Akurasi Menurut SAC-SINGLAS (2002), nilai akurasi ditentukan dengan menghitung %recovery dari hasil perhitungan jumlah koloni pada sampel yang di spike, jumlah koloni sampel tanpa spike, dan jumlah koloni bakteri spike. 5. Hasil pengujian dapat dikatakan akurasi apabila memenuhi syarat keberterimaan akurasi yaitu %recovery berada pada rentang 80-120 %. Adapun perhitungan untuk mencari %recovery adalah sebagai berikut :



%Recovery=



Ns−Nu x 100 % Nd



Keterangan : Ns Nu Nd



= log jumlah koloni sampel+spike = log jumlah koloni sampel only = log jumlah koloni spike only