Perilaku Organisasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1. Jenis Organisasi dari Ummifood adalah.....? Jelaskan ! Jawab : Organisasi adalah alat bantu yang diciptakan untuk membantu manusia memenuhi kebutuhan dan mencapai keinginan. Karakteristik organisasi itu sendiri ada lima, yaitu nit/entitas sosial, beranggotakan minimal dua orang, berpola kerja yang terstuktur, mempunyai tujuan yang ingin dicapai, dan mempunyai identitas diri. Jenis organisasi ada dua yaitu organisasi berorientasi ekonomi (biasa disebut sebagai organisasi berorientasi laba – profit oriented organization) dan organisasi tidak beorientasi ekonomi (disebut organisasi nir laba – not-for-profit organization).



Dari penjelas mengenai perusahaan Ummifood dapat saya simpulkan bahwa perusahaan tersebut termasuk kedalam organisasi yang berorientasi ekonomi atau laba. Karena organisasi berorientasi ekonomi adalah jenis organisasi yang sengaja didirikan untuk membantu manusia memenuhi kebutuhan ekonomi, khususnya kebutuhan ekonomi para pendirinya atau pemilik organisasi tersebut. Pada uraian soal sudah sangat jelas jika perusahaan Ummifood merupakan usaha manufaktur dengan memproduksi sayur yang dikemas menjadi nugget. Pada perusahaan ini berorientasi ekonomi atau laba karena dari awal didirikan adalah untuk menghasilkan uang dan dilihat juga dari adanya pemasaran dengan melakukan pameran dan promosi melalui media social maupun secara langsung di wilayah Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo. 2. Dari kasus ini, Berikan rekomendasi langkah apa yang sebaiknya dilakukan manajemen Ummifood dalam mengatasi masalah yang terjadi dan penempatan karyawan yang akan ditempatkan pada bagian produksi dan pemasaran dengan memperhatikan the big five model of personality ?! Jawab : Masalah yang terjadi didalam perusahaan Ummifood yaitu tidak adanya penempatan fungsi kerja karena terbatasnya sumber daya manusia yang dimiliki, hal ini tidak memenuhi karakteristik organisasi yaitu berpola kerja yang terstruktur. Maka dari itu salah satu cara mengatasinya yaitu dengan cara perencanaan terhadap sumber daya manusia yang lebih baik lagi. Perencanaan SDM merupakan proses perencanaan sistematis untuk memaksimalkan sumber daya manusia sebagai aset utama perusahaan. Tujuan dari perencanaan SDM ini adalah untuk memastikan kesesuaian antara tenaga kerja dan pekerjaan, baik dari segi jumlah maupun kualitas yang dibutuhkan. Proses ini didasari oleh supply dan demand dalam konteks SDM perusahaan. Perencanaan SDM yang dilakukan dengan baik akan bisa membantu HR memenuhi kebutuhan tenaga kerja perusahaan, baik itu dari aspek skill, kemampuan, kualifikasi, serta jumlah yang memadai. Secara garis besar, proses perencanaan SDM dibagi menjadi 4 langkah yang meliputi:



-



Persediaan Tenaga Kerja Saat Ini : Langkah paling awal yang bisa dilakukan dalam memulai perencanaan SDM yaitu menilai ketersediaan sumber daya manusia yang ada di perusahaan. Penilaian ini termasuk studi komprehensif dari berbagai aspek SDM, seperti jumlah, skill, kompetensi, kualifikasi, pengalaman, usia, jabatan, kinerja, kompensasi, dan lain sebagainya.



-



Kebutuhan SDM di Masa Mendatang : Dalam langkah ini, berbagai variabel HR seperti pengurangan SDM, lowongan yang akan dibuka, promosi jabatan, mutasi karyawan, dan lain sebagainya perlu dimasukkan ke dalam pertimbangan. Selain itu, variabel tidak terduga seperti pengunduran diri serta pemecatan juga perlu dijadikan bahan pertimbangan dalam analisa.



-



Perkiraan Permintaan SDM : Kemudian, HR bisa mencocokkan tenaga kerja yang ada saat ini dengan perkiraan kebutuhan tenaga kerja di kemudian hari dan membuat demand forecast (perkiraan permintaan). Dalam langkah ini, penting juga untuk mengetahui strategi dan objektif bisnis jangka panjang, agar perkiraan permintaan bisa sesuai untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.



-



Strategi dan Implementasi Pencarian SDM : Setelah mengetahui kekurangan yang dibutuhkan dari evaluasi supply dan demand SDM, HR bisa mengembangkan strategi berdasarkan perkiraan permintaan SDM yang sudah dibuat. Strategi yang dibuat tentunya harus bisa memberikan solusi bagi kekurangan masalah SDM di perusahaan. HR bisa melakukan relokasi, rekrutmen, outsourcing, pelatihan, manajemen SDM, hingga melakukan perubahan kebijakan terkait SDM. Perusahaan juga bisa menggunakan jasa konsultan untuk meminimalisir reaksi negatif, terutama mengenai masalah hukum dan legal.



Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam Perencanaan SDM, antara lain : -



Pertumbuhan (Growth) : Dalam melakukan perencanaan SDM, penting juga bagi para HR untuk mempertimbangkan faktor pertumbuhan finansial dan kebutuhan perusahaan.



-



Perubahan (Change) : Perubahan bisa terjadi kapan pun. Ketika perusahaan sedang mengalami perubahan, usahakan agar HR memiliki fleksibilitas agar bisa memenuhi kebutuhan perusahaan dengan lebih baik.



-



Teknologi (Technology) : Di era yang didominasi oleh teknologi ini, penting bagi HR untuk memahami pentingnya fungsi dan peran teknologi dalam operasional perusahaan. Jika diperlukan, HR juga bisa merencanakan pelatihan untuk karyawan mempelajari fitur ataupun perangkat yang digunakan dalam perusahaan.



The Big Five Model of Personality terdiri dari lima jenis, antara lain : •



Openness to experience: dimensi kepribadian yang menggambarkan perilaku seseorang yang cenderung terbuka, bisa menerima berbagai macam stimuli, mempunyai keinginan yang luas, dan berani ambil risiko







Conscientiousness: dimensi kepribadian yang menggambarkan sejauh mana seseorang bertanggungjawab, teguh, dapat dipercaya dan berorientasi pada hasil







Extraversion atau positive affectivity: dimensi kepribadian yang menggambarkan seseorang yang percaya diri atau asertif karena memiliki pengalaman emosional positif sehingga tidak berprasangka jelek







Agreebleness: dimensi kepribadian yang menggambarkan apakah seseorang secara natural perilakunya baik, cukup mudah berteman dengan orang lain (kooperatif), dan percaya kepada orang lain







Neuroticism atau negative affectivity: menggambarkan kepribadian seseorang yang cenderung memiliki pengalaman emosional negatif, merasa tidak aman, merasa tertekan, dan pada umumnya memandang dirinya dan lingkungan disekitar secara negatif.



Dari penjelasan diatas, menurut saya kepribadian yang cocok untuk ditempatkan pada bagian produksi adalah kepribadian conscientiousness. Karena pada kepribadian ini memiliki sifat yang bertanggungjawab , teguh, dapat dipercaya dan berorientasi pada hasil. Sehingga nantinya diharapkan produksi yang dihasilkan dapat sesuai dengan target yang sudah ditentukan. Sementara itu untuk kepribadian yang paling cocok ditempatkan pada bagian pemasaran adalah extraversion atau positive affectivity. Kepribadian extraversion ini berkaitan dengan tingkat kenyamanan seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain. Karakteristik Positif Individu Extraversion adalah senang bergaul, mudah bersosialisasi, hidup berkelompok dan tegas, sangat cocok untuk ditempatkan pada bagian pemasaran. Selain kepribadian extraversion, kepribadian agreeableness juga cukup bias untuk ditempatkan pada bagian pemasaran, karena cukup mudah berteman dengan orang lain (kooperatif) atau dapat bekerjasama.



Sumber : Sobirin, Achmad. 2019. Perilaku Organisasi. Edisi ke 2. Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka https://glints.com/id/lowongan/perencanaan-sdm-dan-sistemnya/