Perjalanan Hidup Manusia Dari Alam Ruh Hingga Akhirat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

A. Perjalanan Hidup Manusia Dari Alam Ruh Hingga Akhirat 1. Alam Ruh ( Arwah ) Hidup manusia dimulai dari alam ruh, waktu dimana Allah mengumpulkan semua ruh manusia yang akan diturunkan kebumi. Kejadian ini dikisahkan dalam Al-Quran, yaitu :



ُ ‫ُور ِه ْم ُذ ِّريَّتَهُ ْم َوأَ ْشهَ َدهُ ْم َعلَ ٰىٓ أَنفُ ِس ِه ْم أَلَس‬ ۖ ‫ْت بِ َربِّ ُك ْم‬ ِ ‫َوإِ ْذ أَخَ َذ َربُّكَ ِمنۢ بَنِىٓ َءا َد َم ِمن ظُه‬ َ‫قَالُوا بَلَ ٰى ۛ َش ِه ْدنَآ ۛ أَن تَقُولُوا يَوْ َم ْٱلقِ ٰيَ َم ِة إِنَّا ُكنَّا ع َْن ٰهَ َذا ٰ َغفِلِين‬. Artinya; "Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)" (QS: Al-A'raf Ayat: 172) 2. Alam Rahim Perjalan yang kedua ialah Alam Rahim (kandungan). Rahim artinya kasih sayang. Alam rahim adalah suatu alam di mana manusia dibentuk atas dasar kasih sayang Allah kepada hamba-hamba Nya. Waktu berada di alam rahim ini, sejak itulah terjalin kasih sayang yang disebut "Silaturahmi". Setelah melewati alam roh dan setelah membuat kesaksian tentang Allah maka manusia akan memasuki kehidupan dalam rahim (kandungan). Ketika manusia berada di alam rahim, jasad manusia di ciptakan dalam beberapa tahap :



ْ ُّ‫ثُ َّم َخلَ ْقنَا الن‬ ً ‫طفَةَ َعلَقَةً فَخَ لَ ْقنَا ْال َعلَقَةَ ُمضْ َغةً فَخَ لَ ْقنَا ْال ُمضْ َغةَ ِعظَاما ً فَ َك َسوْ نَا ْال ِعظَا َم لَحْ ما‬ َ‫اركَ هَّللا ُ أَحْ َس ُن ْالخَالِقِين‬ َ َ‫ثُ َّم أَن َشأْنَاهُ خ َْلقا ً آخَ َر فَتَب‬



Artinya : Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah



itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” QS. Al-Mu’minun : 14



3. Alam Dunia



Setelah manusia berhasil melewati alam rahim, maka manusia telah memasuki tahap ketiga dari perjalanan hidupnya, yaitu alam dunia. Dalam dunia ini perjalanan manusia melalui proses yang panjang, mulai dari bayi yang hanya minum air susu ibu lalu tubuh menjadi anak-anak, remaja dan baligh. Selanjutnya menjadi dewasa, tua dan diakhiri dengan meninggal. proses ini tidak berjalan sama antara satu dengan yang lainnya, tidak semua manusia dapat hidup sampai remaja, dewasa, atau tua, karena kematian bisa datang kapanpun dan di manapun, serta tidak memandang usia, ada sebagian manusia yang hidup hanya sampai bayi, sampai remaja, dan sebagian yang lain ada yang hidup sampai tua bahkan sampai pikun. Di alam dunia ini manusia mendapatkan tugas dari Allah, yaitu berupa ibadah, sedangkan alam dunia adalah tempat ujian bagi manusia. Di dunia manusia tidak di larang untuk menikmati kehidupan duniawi, hanya saja perlu dipahami, bahwa dunia ini tempat berbakti, tetapi penuh dengan berbagai tipu daya. Allah berfirman;



‫ق ۚ قُلْ ِه َى لِلَّ ِذينَ َءا َمنُوا فِى‬ ِ َ‫قُلْ َم ْن َح َّر َم ِزينَةَ ٱهَّلل ِ ٱلَّتِ ٓى أَ ْخ َر َج لِ ِعبَا ِد ِهۦ َوٱلطَّيِّ ٰب‬ ِ ‫ت ِمنَ ٱلر ِّْز‬ ِّ َ‫ك نُف‬ َ‫ت لِقَوْ ٍم يَ ْعلَ ُمون‬ َ ِ‫صةً يَوْ َم ْٱلقِ ٰيَ َم ِة ۗ َك ٰ َذل‬ َ ِ‫ْٱل َحيَ ٰو ِة ٱل ُّد ْنيَا خَ ال‬ ِ َ‫ص ُل ٱلْ َءا ٰي‬ Artinya: "Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki yang baik?" Katakanlah: "Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat". Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui." (QS: Al-A'raf Ayat: 32) Manusia hidup di dunia hanya sekali, dan tidak akan ada kesempatan hidup di dunia untuk yang kedua kalinya, maka manusia wajib mencari bekal untuk menuju ke alam yang selanjutnya, yaitu dengan cara beribadah kepada Allah, menjalankan perintahnya dan menjauhi semua larangannya. 4. Alam Barzakh Setelah manusia melewati alam dunia, maka manusia akan mengalami kematian, jika kematian telah datang maka putuslah semua hubungannya dengan kehidupan dunia. Setelah meninggal dunia manusia akan memasuki alam barzakh (kubur), di alam kubur manusia tinggal sendiri hanya amal baik dan buruk yang akan selalu menemaninya. Kubur adalah taman dari taman-taman surga atau lembah dari lembah-lembah neraka. Sedangkan Alam Kubur adalah alam tempat



penantian untuk menanti hari kiamat, di alam kubur ini Allah menyediakan dua keadaan, nikmat atau azab kubur. Alam kubur ini merupakan awal alam akhirat. 5. Alam Akhirat Alam akhirat juga di sebut dengan alam baka, alam akhirat di dahului dengan terjadinya kiamat, di mana alam semesta menjadi rusak total. seluruh jagat raya ini akan hancur, entah seperti apa gambaran ketika semua ini terjadi. Alam akhirat setelah terjadi kiamat menjadi 3, yaitu: a. Padang Mahsyar adalah tempat penghitungan amal (hisaban). pada peristiwa ini seluruh ummat manusia mulai dari Nabi adam as sampai manusia terakhir di kumpulkan dalam satu tempat. b. Surga adalah tempat orang yang rajin beribadah kepada Allah, menjalankan segala perintahnya, maka mereka di selamatkan dan di masukkan ke dalam surga. c. Neraka adalah tempat bagi Orang-orang kafir, baik dari kalangan Yahudi, Nashrani maupun orang-orang musyrik yang tidak mau bertaubat,, maka mereka akan kekal di dalam neraka yang penuh dengan siksaan. dan bagi orang yang tidak patuh terhadap perintah Allah. dan yang selalu berbuat dosa, maka mereka akan di masukkan ke dalam neraka, mereka akan di siksa dan di bersihkan dari dosa-dosanya. 6. Setelah Hari Akhir Setelah hari akhir, di akhirat manusia akan menempuh beberapa fase, yaitu : a. Yaumul Barzah, adalah hari penantian seluruh umat manusia yang telah meninggal. b. Yaumul Ba'as, adalah hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur. c. Yaumul Mahsyar, adalah hari dikumpulkannya manusia setelah dibangkitkan dari alam kubur, untuk menunggu pengadilan dari Allah SWT. d. Yaumul Hisab, adalah hari perhitungan amal perbuatan manusia selama selama hidup di dunia. e. Yaumul Mizan, adalah penimbangan amal perbuatan manusia setelah diperhitungkan baik buruknya selama hidup di dunia. f. Sirat, adalah jalur atau jalan penentu dari masing-masing manusia stelah dihisab dan ditimbang amal baik buruknya. Pada tahap ini manuisa akan ditentukan msuk neraka atau masuk surga . Hal ini tergantung amal baik dan amal buruk.



g. Syafaat, adalah pertolongan yang diperoleh umat manusia yang beriman, Islam dan ihsan. Pertolongan tersebut berasal dari amal perbuatan yang baik ketika di dunia h. Surga dan Neraka, adalah tempat terakhir pembalasan manusia. Bagi yang beramal baik akan masuk surga dan sebaliknya orang yang beramal buruk akan masuk neraka. B. Ragam Orientasi Hidup Manusia Ada 2 hal yang harus diperhatikan oleh setiap orang untuk menyikapi orientasi hidup, yaitu : 1. Orientasi hidup yang salah Sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an QS. Al-Baqarah ayat 200 menyebutkan bahwa ada diantara manusia yang orientasi hidupnya didunia hanya mengejar kenikmatan duniawi, sehingga ia lupa bahkan tidak pernah memikirkan nasib hidupnya di akhirat kelak. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 200 sebagai berikut:



ٰ ‫ق‬ ِ ‫اس َمن يَقُو ُل َربَّنَٓا َءاتِنَا فِى ٱل ُّد ْنيَا َو َما لَ ۥهُ فِى ٱلْ َء‬ ٍ َ‫اخ َر ِة ِم ْن َخل‬ ِ َّ‫فَ ِم َن ٱلن‬ Artinya: “maka diantara manusia ada orang yang berdoa: “ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) didunia” , dan tiadalah baginya bahagia (yang menyenangkan) diakhirat.” Dalam ayat tesebut dijelaskan, betapa banyaknya manusia dari zaman dahulu yang sangat terobsesi, berambisi dan sangat teikat dengan dunia, sehingga tidak ada celah bagi hatinya untuk melihat akhirat, seperti yang dilakukan oleh Fir’aun, Qorun dan lainnya. Maka yang demikian itu sungguh tidaklah dibenarkan dalam pandangan Islam. 2. Orientasi hidup yang benar Firman Allah dalam QS.AL Baqarah ayat 256 : Artinya : tidak ada paksaan untuk (memasuki ) agama (islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat.. karena itu barang siapa yang ingkar kepada thaghut [syaitan dan apa saja yang disembah selain Allah] dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang keppada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus . dan Allah maha mendengar lagi maha mengetahui.”



Dalam Ayat ini, dengan jelas bahwa Allah telah menunjukkan jalan kehidupan yang harus dilalui oleh setiap manusia, yaitu jalan menuju kebenaran dan jalan menuju kesesatan. Diantara kedua jalan ini, Allah mempertegaskan perbedaannya, begitu juga dengan konsekwensi bagi setiap manusia yang menempuh jalan ini. Siapa orangnya yang mengikuti jalan yang benar, maka ia termasuk tergolongan orang-orang yang cerdas. Salah satu indikatornya adalah mampu memanfaatkan potensi-potensi pemberian Allah kepada dirinyamana yang harus digunakan dan mana yang tidak harus digunakan, sehingga membawa manfaat bagi dirinya dan orangorang disekelilingnya. Di samping itu, dia selau menghitung dan mempertimbangkan secara cermat dan berhati – hatian untung dan ruginya terhadap aktivitas yang dilakukanya, karena dia memahami resiko yang dilakukannya akan berdampak pada kehidupan didunia, dialam kubur dan dialam akhirat. C. Tujuan Dan Fungsi Penciptaan Manusia Dalam Alquran sangat jelas bahwa manusia pada mulanya tidak seperti yang dikatakan oleh Darwin melalui teorinya. akan tetapi manusia pertama Nabi Adam AS adalah salah satu makhluk Tuhan yang diciptakan dengan sempurna atau dalam bahasa Quran dikatakan ahsani Taqwim. ahsani Taqwim ini menunjukkan bahwa manusia memiliki kelebihan dibandingkan dengan makhluk Allah yang lain baik itu hewan maupun malaikat secara lebih rinci. Pada hakekatnya Allah menciptakan manusia dengan Tujuan nya adalah : 1. Manusia diciptakan Allah bukan secara main-main,



َ‫َح ِس ْبتُ ْم أَنَّ َما خَ لَ ْق ٰنَ ُك ْم َعبَثًا َوأَنَّ ُك ْم إِلَ ْينَا اَل تُرْ َجعُون‬ Artinya:“Maka apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” [AlMu’minun: 115]



2. Untuk mengemban amanah atau tugas keagamaan



 ‫ال فَأَبَ ْينَ أَن يَحْ ِم ْلنَهَا َوأَ ْشفَ ْقنَ ِم ْنهَا‬ ِ ‫إِنَّا ع ََرضْ نَا ٱأْل َ َمانَةَ َعلَى ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬ ِ َ‫ض َو ْٱل ِجب‬ ِ ْ‫ت َوٱأْل َر‬ ‫َو َح َملَهَا ٱإْل ِ ن ٰ َس ُن ۖ إِنَّهُۥ َكانَ ظَلُو ًما َجهُو ًل‬



Artinya:



“Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanah kepada langit, bumi,



dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu, dan mereka khawatir tidak dapat melaksanakannya (berat), lalu dipikullah amanat itu oleh manusia. Sungguh, manusia itu sangat dzalim dan sangat bodoh.” [Al-Ahzab; 72] 3. Untuk Mengabdi atau Beribadah



ُ ‫َو َما خَ لَ ْق‬ ‫ون‬ َ ِ ‫ت ْٱل ِج َّن َوٱإْل‬ ِ ‫نس إِاَّل لِيَ ْعبُ ُد‬ Artinya : “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaKu”. [Adz-Dzariyat: 56] Ayat ini mengindikasikan tentang tujuan penciptaan manusia sebagai hamba Allah. Indikasi ini dapat dipahami dari klausa kata “Li ya’budun” yang berarti agar mereka mengabdi kepada-Ku. Maksudnya Allah menciptakan manusia dengan tujuan untuk menyuruh mereka beribadah kepada Allah, bukan karena Allah membutuhkan manusia. Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas: Atinya, melainkan supaya mereka mau tunduk beribadah kepada-Ku, baik secara sukarela maupun terpaksa”. Dan itu pula yang menjadi pilihan Ibnu Jarir. Sedangkan Ibnu Juraij menyebutkan: “Yakni supaya mereka mengenal-Ku. 4. Untuk menjadi Khalifah Dari segi bahasa, khalifah bermaksud pengganti. Ia menjelaskan bahawa Allah mengamanahkan manusia sebagai ‘pengganti’ untuk mentadbir bumi dengan merujuk kepada manual dan panduan daripadaNya. Mengingat kejadian yang diabadikan dalam Al-Qur’an, ketika Allah Swt berdialog dengan malaikat soal rencana menciptakan khalifah di bumi. Artinya:“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan mensucikan nama-mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” [Al-Baqarah: 30] 5. Tujuan lain dari penciptaan manusia adalah untuk menyeru kepada sesama dalam kebaikan dan mencegah perbuatan mungkar (Amar ma'ruf dan nahi munkar).



‫هّٰلل‬ ْ ‫ُك ْنتُ ْم َخي َْر اُ َّم ٍة اُ ْخ ِر َج‬ ِ ‫ف َوتَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْال ُم ْن َك ِر َوتُ ْؤ ِمنُوْ نَ بِا‬ ِ ْ‫اس تَأْ ُمرُوْ نَ بِ ْال َم ْعرُو‬ ِ َّ‫ت لِلن‬ َ‫ب لَ َكانَ خَ ْيرًا لَّهُ ْم ِم ْنهُ ُم ْال ُم ْؤ ِمنُوْ نَ َواَ ْكثَ ُرهُ ُم ْال ٰف ِسقُوْ ن‬ ِ ‫َولَوْ ٰا َمنَ اَ ْه ُل ْال ِك ٰت‬



"Kamu ( umat Islam ) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang Ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah sekiranya ahli kitab beriman tentu itu lebih baik bagi mereka. di antara mereka ada yang beriman namun kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik. [Q.S. Ali Imron ayat 110]. D. HIDUP SUKSES DALAM PANDANGAN AL-QUR`AN Al-Quran menjelaskan tentang kehidupan manusia yang harus dilewati didunia, sehingga dapat meraih kesuksesan dunia dan akhirat sebagai berikut: 1. Menyeimbangkan Duniawi dan Ukhrowi Dengan memperhatikan potensi-potensi yang dimiliki setiap manusia, maka potensi potensi tersebut harus dimanfaatkan secara maksimal sesuai petujuk Allah. Dalam arti ini manusia dituntut untuk melakukan pengembangan diri secara seimbang, antara aspek spiritual yang mengarah hubungan kepada Allah juga mengembangkan fungsi ilmu dan akal dalam memunuhi perintah Allah dibumi secara praktis. Dan ini Nampak sempurna dengan diperkuat doa yang selalu dibaca yaitu dalalam QS.Al-Baqarah ayat 201



 ‫ار‬ َ ‫اخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ‬ ِ ‫َو ِم ْنهُم َّمن يَقُو ُل َربَّنَآ َءاتِنَا فِى ٱل ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِى ٱلْ َء‬ ِ َّ‫اب ٱلن‬ Artinya :”Dan diantara mereka ada yang berdoa:” Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan diakhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.” Dalam memahami kebaikan dunia dan akhirat pada ayat diatas terdapat beberapa pendapat yaitu: a. Kebaikan dunia akhirat tidak hanya berbentuk sesuatu yang baik dan bukan pula sifatnya kesenangan dunia semata b. Kebaikan dunia akhirat tidak pula hanya berupa iman yang kokoh,sehat wal afiat, rezeki yang memuaskan,pasangan yang ideal dan memperoleh keturunan yang soleh dan solehah c. Kebaikan dunia akhirat tidak pula hanya bersifat keterbebasan dari rasa takut di hari akhir, akan tetapi lebih dari itu yaitu memperolrh anugerah Allah yang tidak terbatas Dengan kata lain memperoleh kebaikan adalah segala sesuatu yang menyenangkan di dunia dan berakibat  pula menyenangkan di akirat. Untuk itu ada beberapa cara untuk meraih keseimbangan duniawi dan ukhrowi :



a. Memahami makna hidup, bahwa manusia hidup dimuka bumi tidak lepas dengan memilih jalan hidupnya, ada jalan menuju kebenaran ada jalan menuju kesesatan b. Memahami Al-Quran sebagai petunjuk yang menerikan rambu-rambu kepada manusia, kemana dan dimana jalan yang dapat dilaluinya untuk meraih keseimbngan duniawi dan ukhrowi c. Mengasah kepekan hati masing-masing, sebagai penasehat yang diberikan oleh Allah agar memiliki signal yang kuat ketika akan membuka salah satu pintu kesesatan. d. Menghindari atau menepis perbuatan yang mengarah pada kemaksiatan atau dosa. 2. Memiliki Keseimbangan antara Iman, Ilmu Pengetahuan dan Kepekaan Emosional Iman, ilmu pengetahuan dan kepekaan merupakan potensial yang telah diberikan Allah kepada manusia tanpa pengecualian sedikitpun. Oleh karena itu setiap orang berhak menggapai ketiganya dengan cara menggabungkannya dengan akal fikiran dan panca indera. Maka dilalah termasuk orang-orang yang memiliki kesungguhan dan siap berkorban untuk menggapai cita-citanya sesuai dengan ketentuann Allah dan RosulNya. Dengan demikian tujuan mencari,menggali dan mengembangkan ilmu adalah untuk (1) meningkatkan amal ibadah yang dijatuhkan dalam mencari ridha Allah (2) meningkatkan kuliatas amal saleh bagi kepentingan hidup kemanusiaan.