Perspektif Pendidikan Di SD [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH



TUGAS 1



Nama Mahasiswa



: AGUSRIANI



Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 838068364



Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4104/perspektif pendidikan SD



Kode/Nama UPBJJ : UPBJJ MAJENE



Masa Ujian



: 2019/20.2 (2020.1)



KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA



1. 2 contoh kegiatan untuk menggambarkan implementasi dari sasaran utama dalam pendidikan di SD a. Empati strategi dasar dalam mengajar b. Menetapkan sasaran/ tujuan kegiatan belajar mengajar. 2. Pentingnya melatih kemanpuan motorik kasar pada siswa SD.  Kemanpuan motorik kasar yang baik agar siswa mampu melakukan aktivitas sehari- hari. Contohnya melakukan.  Kemanpuan motorik halus pada siswa mempengaruhi hasil, kualitas dan kecepatan dalam mengerjakan sehari-hari. Contohnya berpikir. 3. Kegiatan kokurikuler



No.



Tujuan



Aktivitas



Hasil yang



Nilai karakter



Metode dan alat



Alokasi



pembelajaran



korikuler



diperoleh



yang



yang digunakan



waktu



siswa 1. Siswa belajar bagaimana



ditanamkan



Bermain bersama



Menyusun Dapat



bekerja sama



menyelesaikan



dengan baik



masalah



puzzle, mencari Nilai sosial



jejak dan yang lain



60 menit



2. Berpengalaman



Darma



Dapat bercerita



Nilai



Menceritakan



dalam bercerita



wisata



tentang



komunikasi



tentang tempat



30



pengalamannya



wisata



menit



Perkemahan



Mengetahui



Berkemah



24 jam



satu hari



tentang



Memberi 3. pengalaman



Nilai sosial



dengan tenda



Nilai sosial



Perkembangan



berkemah 4. Melatih



Jambore



Mengenal



pengembangan



pramuka



besar dengan



diri mental, fisik,



penggalang



jamboree



intelektual, dan



ranting, kota



spiritual



dan daerah



12 jam



5. Membina dan



lomba



mengembangkan



Aktif dalam bersosialisasi



Nilai sosial



penghayatan yang



Perlombaan



3 jam



pertemuan regu



berupa janji Trisatya dasadarma pramuka 6. Memberi latihan pada regu



Gladian



Mendapat



pimpinan



pengetahuan



regu



dan



Nilai sosial



Pertemuan



60



pramuka



menit



Pramuka



12 jam



pengalaman 7. Mengetahui



Penjelajahan Dapat



Nilai sosial



segala sesuatu



menyelesaikan



penggalang,



tentang



masalah



semaphore,sandi



penjelajahan dan



tali temali dan



keterampilan



sejenisnya



8. Meningkatkan



Latihan



Dapat saling



Nilai



hubungan baik



bersama



bertukar



berkomunikasi penggalan



antar individu 9. Menumbuhkan



pramuka



1 jam



informasi Gelar



Rasa percaya



Nilai



tanggung jawab,



kegiatan



diri dalam



berkomunikasi penggalang,



mampu mengisi



penggalang



melaksanakan



tongkat, tali dan



lomba



sejenisnya



Mendapat



Pertemuan



60



pramuka



menit



kemerdekaan serta



Pramuka 2 jam



membangun masyarakat 10. Mampu



Gladian



mengelolah dan



pimpinan dn pengetahuan



memimpin



satuan



satuannya



dan kepeminpinan



Nilai sosial



4. Cerita guru dan anak yang bodoh Ada sebuah cerita tentang seorang guru dan siswanya yang sangat nakal. Guru selalu menerapkan kedisiplinan yang sangat ketat dikelasnya, selain itu guru selalu menuntut siswanya untuk selalu memperoleh nilai yang baik. Suatu ketika sang guru mengajar pelajaran matematika di dalam kelasnya. Dengan suara yang lantang dan keras guru menjelaskan rumus-rumus matematika dan bagaimana cara menyelesaikannya. Tidak ada satu pun siswa yang berani berbicara sedikit pun ketika sang guru menjelaskan materi yang di ajarkannya. Seorang siswa di panggil untuk menyelesaikan tugas yang ada di papan tulis. Dengan sangat lugas siswa menyelesaikan tugas mate-matika yang diberikan oleh guru. Guru pun dengan sangat lembut memuji kepintaran siswa. Guru kembali menunjuk siswa yang lain. Ditunjukkan siswa yang duduk yang paling belakang. Anak itu kemudian maju ke papan tulis untuk mengerjakan soalnya. Anak itu diam saja dan kelihatan bahwa dia sama sekali tidak bisa mengerjakan soal itu. “kenapa kamu diam saja, ayo kerjakan soal yang ada di papan tulis? Tanya guru. Anak itu hanya terdiam didepan papan tulis dengan penuh kebingunan. Melihat anak itu tidak mampu mengerjakan soal, pukulan mistar dari guru prak…..prak… Pukulan mistar guru meluncur di betis anak itu. Walaupun rasa yang sangat sakit anak itu tetap menahan sakitnya pukulan mistar. Anak bodoh, kenapa kamu tidak bisa mengerjakan soal mudah seperti itu. Kamu benar-benar anak bodoh. Anak itu melewati hari-harinya dengan pukulan, perkatan bodoh dan tawa dari teman-temannya. Suatu ketika anak itu tidak datang lagi kesekolah, sudah satu minggu anak itu tidak datang. Akan tetapi sang guru tidak ada niat untuk mencari kabar mengenai anak itu. Datanglah sebuah surat dari rumah anak itu untuk guru. Guru mulai membaca surat dari anak itu, “untuk guruku terimah kasih kau telah mengajarkanku ilmu pengetahuan, tapi aku tetap saja tidak bisa mengerjakan soal mate-matika yang selalu ibu berikan. Setiap hari aku di pukul dan diktai bodoh oleh ibu. Ditambah lagi teman-temanku selalu mengejekku dengan kata yang sama. Ibu yang aku butuhkan Cuma kasih sayang ibu karena orang tuaku telah lama meninggalkanku. Tapi tidak apa-apa ibu, tidak ada lagi yang akan mengejakku dan menghinaku. Terimah kasih guruku”



Dengan perasaan bersalah guru berlari menuju kerumah anak itu, tapi apa mau dikata, nasi jadi bubr, anak itu telah meninggalkan semua kenangan yang dialami disekolah. Kenangan pahit yang dia bawah menuju kematiannya. Pelajaran yang perlu kita ambil adalah jangan pernah kita mengatai anak murid kita dengan perkataan-perkataan yang tidak pantas untuk diucapkan. Karena itu akan mempengaruhi psikologis anak. Ketika kita mengatai seorang anak dengan kata bodoh maka dia akan tetap merasa dirinya orang bodoh. Selain itu jangan pernah melihat kemanpuan seorang anak hanya dalam hal tertentu saja. Bisa saja anak idak mampu menguasai pelajaran mate-matika tetapi pelajaran lainnya dia bisa lebih baik dari anak lainnya.