15 0 1 MB
MASSA ATOM RELATIF (Ar) Perbandingan massa atom antar unsur
Karena 1/12 massa 1 atom C-12 = 1 sma, maka
MASSA MOLEKUL RELATIF (Mr)
Massa molekul relatif (Mr) suatu senyawa merupakan penjumlahan dari massa atom unsur-unsur penyusunnya. Contoh: Jika Ar untuk X = 10 dan Y = 50 berapakah Mr senyawa X2Y4 ? Jawab: Mr X2Y4 = 2 x Ar . X + 4 x Ar . Y = (2 x 10) + (4 x 50) = 220
KONSEP MOL Mol menyatakan satuan jumlah zat
Jumlah Partikel (X)
Massa (m)
JUMLAH MOL
Volume Gas (V)
Molaritas (M)
HUBUNGAN MOL DENGAN JUMLAH PARTIKEL
Jumlah partikel = n x L
1 mol = 6,02 x 1023 partikel = L (bilangan Avogadro) Artinya : Dalam 1 mol zat, terdapat 6,02 x 1023 partikel
Partikel: Atom, molekul, ion 1 mol Cu = 6,02 x 1023 atom Cu 1 mol H2O = 6,02 x 1023 molekul H2O 1 mol Cl- = 6,02 x 1023 ion Cl-
Contoh: Berapa molekul yang terdapat dalam 20 gram NaOH ? Jawab: Mr NaOH = 23 + 16 + 1 = 40 mol NaOH = massa / Mr = 20 / 40 = 0.5 mol Banyaknya molekul NaOH = 0.5 L = 0.5 x 6.023 x 1023 = 3.01 x 1023 molekul.
HUBUNGAN MOL DENGAN MASSA Meski jumlah molnya sama, tetapi massanya tentu berbeda, tergantung pada jenisnya. Massa Molar (mm) = Massa yang dimiliki oleh 1 mol zat
Untuk partikel berupa atom : Untuk partikel berupa senyawa/ molekul :
m = n x mm
Maka :
m = n x Ar atau m = n x Mr
Keterangan: m = massa (gram) n = jumlah mol (mol) mm = massa molar = Ar atau Mr (gram/mol)
HUBUNGAN MOL DENGAN VOLUME GAS Volume tiap mol gas disebut Volume molar (Vm) Besar Vm tergantung pada suhu dan tekanan
V = n x Vm
Keterangan : V = volume gas (liter) n = jumlah mol (mol) Vm = volume molar (liter/mol)
1.Keadaan STP (Standard Temperature and Pressure) Suhu : 0o C Tekanan : 1 atm Pada keadaan STP, Vm sebesar 22,4 liter/mol
1.Keadaan RTP (Room Temperature and Pressure) Suhu : 25o C Tekanan : 1 atm Pada keadaan RTP, Vm sebesar 24 liter/mol
1.Keadaan tertentu dengan P dan T diluar keadaan STP dan RTP, volume gas ditentukan dengan persamaan :
PV = nRT
Keterangan : V = volume gas (liter) n = jumlah mol gas (mol) R = tetapan gas = 0,082 L.atm/mol.K T = suhu mutlak gas (K = 273 + suhu celcius) P = tekanan gas (atm)
1.Keadaan yang mengacu pada keadaan gas lain. Pada P dan T yang sama, volume gas hanya bergantung pada jumlah molnya.
V1 n1 V2 n2 Keterangan : V1 = volume gas 1 (liter) n1 = jumlah mol gas 1 (mol) V2 = volume gas 2 (liter) n2 = jumlah mol gas 2 (mol)
KONSENTRASI LARUTAN Kepekatan,yaitu jumlah relatif antara pelaut dan zat terlarut Larutan yang mengandung sedikit zat terlarut disebut larutan encer
Larutan yang mengandung banyak zat terlarut disebut larutan pekat
Kemolaran (M)
Persen Massa Fraksi Mol (X)
Kemolalan (m)
Persen Volume
KEMOLARAN (M) Jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan
Keterangan : M = molaritas (mol/L) n = jumlah mol (mol) V = volume larutan (L) Mr = Massa molekul relatif (gram/mol)
KEMOLALAN (m) Jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan
m
Keterangan : m = molalitas (mol/kg) n = jumlah mol (mol) p = massa pelarut (kg)
FRAKSI MOL (X) Perbandingan jumlah mol zat terlarut atau pelarut terhadap jumlah mol larutan
Xt
Xp
Xp + Xt = 1 Keterangan : Xp = fraksi mol pelarut Xt = fraksi mol zat terlarut np = mol pelarut nt = mol zat terlarut
1.Keadaan yang mengacu pada keadaan gas lain. Pada P dan T yang sama, volume gas hanya bergantung pada jumlah molnya.
V1 n1 V2 n2 Keterangan : V1 = volume gas 1 (liter) n1 = jumlah mol gas 1 (mol) V2 = volume gas 2 (liter) n2 = jumlah mol gas 2 (mol)
PERSEN MASSA
PERSEN VOLUME
Stoikiometri Senyawa
Kadar unsur dalam senyawa
Rumus Empiris dan Rumus Molekul
Stoikiometri Reaksi
Koefisien sebagai Dasar Reaksi
Stoikiometri Reaksi Sederhana
Pereaksi Pembatas
Rumus Kimia Hidrat
KADAR UNSUR DALAM SENYAWA Untuk menghitung perbandingan massa unsur- unsur dalam suatu senyawa digunakan :
Dimana : x = jumlah atom unsur X dalma 1 molekul senyawa = indeks dari unsur X dalam rumus kimia senyawa
KOEFISIEN REAKSI
Perbandingan jumlah mol dari zat-zat yang terlibat dalam reaksi
Contoh: Tentukanlah koefisien reaksi dari HNO3 (aq) + H2S (g) → NO (g) + S (s) + H2O (l) Cara yang termudah untuk menentukan koefisien reaksinya adalah dengan memisalkan koefisiennya masing-masing a, b, c, d dan e sehingga: a HNO3 + b H2S → c NO + d S + e H2O Berdasarkan reaksi di atas maka 2 HNO3 + 3 H2S
2 NO + 3 S + 4 H2O
Setarakan reaksi berikut: PbO2 + Pb + H2SO4 PbSO4 + H2O BF3 + H2O B2O3 + HF KClO3 KCl + O2 CH3COOH + O2 CO2 + H2O K2O2 + H2O KOH + O2 PCl5 + AsF3 PF5 + AsCl3 NH3 + O2 NO + H2O HSbCl4 + H2S Sb2S3 + HCl (NH4)2Cr2O7 N2 + Cr2O3 + H2O NaBH4 + H2O NaBO2 + H2
PEREAKSI PEMBATAS Pereaksi yang habis terlebih dahulu Cara menentukan: Menentukan jumlah mol zat- zat yang diketahui
Menentukan jumlah mol setiap zat dibagi dengan koefisien reaksinya masing- masing Pereaksi pembatas adalah pereaksi yang hasilnya paling kecil
Reaktan Pembatas (Limiting Reactants) Reaktan pembatas: reaktan yang habis bereaksi dalam suatu reaksi kimia. Reaktan pembatas menentukan jumlah produk yang dihasilkan Contoh: Gas SO2 di atmosfer yang dihasilkan dari kendaraan bermotor diubah menjadi asam sulfat, dengan reaksi: 2SO2 (g) + O2(g) + H2O(l) 2H2SO4(aq) Berapa banyak asam sulfat yang terbentuk dari 5,0 mol SO2, 2,0 mol O2, dan air berlebih?
Jumlah 2 reaktan diberikan masalah reaktan pembatas Jumlah mol O2 yang dibutuhkan untuk konsumsi sempurna 5 mol SO2 adalah:
O2 yang dibutuhkan > yang tersedia O2 reaktan pembatas Jumlah reaktan pembatas dijadikan basis untuk menghitung H2SO4 yang dihasilkan:
Untuk menghasilkan 4 mol H2SO4, 4 mol SO2 dikonsumsi. Tersisa 1 mol SO2 SO2 adalah reaktan berlebih
SOAL, LAGI...! Jika 100 gr alumunium dan 50 gr sulfur digabung dan direaksikan, berapa alumunium sulfida yang terbentuk? Air dapat terbentuk dari reaksi antara hidrogen dan oksigen. Jika 10 gr H2 dan 50 gr O2 direaksikan: berapa air terbentuk? Manakah reaktan yang bersisa? Seandainya 123,5 gr tembaga ditempatkan di dalam larutan yang mengandung AgNO3. Berapa perak murni yang terbentuk?