6 0 227 KB
EKONOMI TEKNIK Pertemuan 1
DONI RAHMAT WICAKSO, M.ENG PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA – FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
INVESTASI MODAL Investasi modal adalah pembayaran moneter yang diperlukan untuk pembangunan/ pemasangan fasilitas-fasilitas produksi dan pengoperasiannya. Ada 2 tipe modal: 1. Modal Tetap (Fixed Capital) Menunjukkan/ menyatakan investasi pada produksi dan fasilitasfasilitas pembantu. 2. Modal Kerja (Working Capital) Menyatakan biaya-biaya yang diperlukan untuk melakukan bisnis secara normal
Modal Tetap Modal tetap dapat difinisikan sebagai biaya total dari instalasi alat-alat proses, bangunan-banguan, alat-alat bantu dan rekayasa yang terlibat dalam pendirian sebuah pabrik baru. Kira-kira 85 – 90 % dari modal total umumnya merupakan modal tetap. Bagian-bagian dari modal tetap terdiri dari: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Harga alat sampai ditempat Pemasangan Alat Pemipaan Instrumentasi Isolasi Listrik Bangunan Tanah dan perbaikannya Utilitas Physical Plant Cost (PPC) 10. Teknik dan konrtuksi Direct Plan Cost (DPC) 11. Upah kontraktor 12. Biaya tak terduga (Contingency) Modal Tetap
$ …………… $ …………… $ …………… $ …………… $ …………… $ …………… $ …………… $ …………… $ …………… $ ……………
$ …………… $ …………… $ …………… $ …………… $ ……………
Bagian utama (I) dari modal tetap adalah biaya fisik dari pabrik yang merupakan jumlah dari semua peralatan, material dan semua pengeluaran-pengeluaran untuk buruh (tenaga) yang terjadi pada pembangunan fasilitas-fasilitas pabrik.
PPC + biaya-biaya untuk Teknik dan Kontruksi = DPC DPC + Upah kontraktor + biaya-biaya tak terduga = Biaya Tetap KALKULASI/ PERKIRAAN BIAYA TETAP
CARA I: - PPC diambil sebagai dasar. - Kemudian teknik dan kontruksi diambil sekian persen dari PPC. PPC dijumlahkan dengan teknik dan kontruksi membentuk DPC. - Lalu upah kontraktor dan biaya-biaya tak terduga ditentukan jumlahnya berdasarkan presentase terhadap DPC. DPC + Upah kontraktor + biaya tak terduga membentuk modal tetap (FC)
TEKNIK DAN KONTRUKSI Teknik dan konstruksi meliputi biaya design, engineering, supervisi, lapangan, konstruksi sementara dan inspeksi. Secara umum biaya tersebut dapat diperkirakan dari biaya PPC. PPC
Teknik dan konstruksi, %
< $ 1.000.000
30
$ 1.000.000 - $ 5.000.000
25
> $ 5.000.000
20
Harga di atas adalah untuk kondisi rsta-rata (normal). Untuk instalasi pabrik yang rumit atau pemasangan alat-lat pada kondisi yang sulit, biaya untuk teknik dan konstruksi akan naik menjadi 1,5 kalinya.
UPAH KONTRAKTOR (CONTRACTOR FEE) Upah kontraktor tergantung pada ukuran, kerumitan dan lokasi pabrik. Besarnya diperkirakan 4 – 10 % dari DPC. PENGELUARAN TAK TERDUGA Pengeluaran ini dimaksudkan untuk mengganti kerugian yang diakibatkan oleh biaya-biaya/pengeluaran-pengeluaran yang tidak bisa diramalkan, sedikit perubahan proses, perubahan harga dan perkiraan kesalahan-kesalahan. Contingency Level
Contingency Cost, % DPC
Low
10
Average
15
High
25
High contingency: Pengembangan proses baru dimana belum ada pabrik yang serupa dan informasi terbatas Low contingency : Instalasi sederhana dan mirip dengan konstruksi yang sudah ada
CARA 2: - Pertama menghitung harga peralatan sampai ditempat. - Kemudian semua komponen dari PPC diestimasi dengan memprosentasekan terhadap harga peralatan tersebut. - Teknik dan kontruksi diestimasi dengan memprosentasekan terhadap PPC - Lalu upah kontraktor dan biaya-biaya tak terduga ditentukan jumlahnya berdasarkan presentase terhadap DPC. DPC + Upah kontraktor + biaya tak terduga membentuk modal tetap (FC)
CARA 3: Modal tetap dari suatu pabrik dapat distimasi dengan mengalikan harga pembelian alat-alat dengan salah satu dari tiga faktor yang dikemukakan oleh Lang. Secara matematis dapat dituliskan:
IF = E x L Keterangan: IF = modal tetap E = harga peralatan sampai di tempat L = Faktor Lang
Nilai faktor Lang tergantung dari keadaan fisik dari prosesnya. Proses
Faktor Lang
Padat (Solid)
3,10
Solid-fluid
3,63
Fluid
4,74
CARA 4: Modal tetap dari suatu pabrik diestimasi dari modal tetap dari suatu pabrik dengan proses yang sama tetapi mempunyai kapasitas yang berbeda. Secara matematis dapat dirumuskan sbb:
Keterangan: rma = kapasitas produksi bulanan pabrik a rmb = kapasitas produksi bulanan pabrik b IFa = modal tetap pabrik a IFb = modal tetap pabrik b
Jadi bila IFa dan rma diketahui, maka Ifb untuk pabrik dengan kapasitas bulanan sebesar rmb dapat dihitung. Pangkat 0,7 untuk persamaan diatas dapat berubah tergantung pada proses dan atau keadaan pabriknya. Secara umum dapat dituliskan sbb: 1. Untuk proses kimia secara umum, pangkat tersebut adalah 0,7 2. Untuk instalasi – instalasi yang sangat kecil atau proses dengan kondisi suhu atau tekanan yang ekstrim, pangkat menjadi 0,3 – 0,5 3. Untuk pabrik-pabrik dengan peningkatan kapasitas produksi melalui perbanyakan unit dan bukan dengan membesarkan ukuran alat-alat, pangkat tersebut menjadi 0,8
Jenis pabrik
Term pangkat
Aluminum Ingot
0,90
TNT
1,01
Synthetic Ammonia
0,81
dst Lihat R.S. Aries dan R.D. Newton halaman 7)
CARA 5: Modal tetap dari suatu pabrik dapat distimasi dari modal tetap untuk pabrik dengan kapasitas tertentu. Secara matematis dapat dituliskan:
IF = iF x ra Keterangan: IF = modal tetap iF = modal tetap per satuan kapasitas produksi tahunan ra = kapasitas produksi per tahun Jenis Pabrik
FC per ton per tahun produksi
Acetaldehyde dari Acetylene
$ 54
Asam asetat dari asetaldehide
$ 50
Ammonia
$ 240
dst
CARA 6: Perkiraan umum untuk proposal pendirian/ pembangunan pabrik itu menarik atau tidak secara ekonomi adalah bahwa satu $ dari investasi modal akan menghasilkan satu $ dari harga penjualan tahunan. Rasio antara harga nilai penjualan pertahun dengan investasi modal disebut turnover ratio. Nilai turnover ratio macam-macam bahan kimia adalah sbb:
Bahan Baku
Turnover Ratio
Butadiene dari butane
0,21
Soda Abu
0,35
Semen
1,00
Phenolic Resin
8,30
dst
Catatan 1. Turnover ratio >= 1 biasanya berlaku untuk jenis pabrik kimia: operasi operasi yang menghasilkan hasil samping, transformasi secara fisik, operasi-operasi dimana bahan baku merupakan porsi utama dari biaya produksi, persyaratan pekerja yang tinggi, pabrik2 yang berrisiko tinggi. 2. Turnover ratio < 1: untuk volume yang lebih besar, bahan 2 yang dibuat dari bahan baku dasar.