7 0 159 KB
Fitriani Chairunnisak 1301410023 Rombel 1 Model - Model Konseling
PETA KOGNITIF PSIKOANALISIS No 1
Aspek Tokoh
2
Hakikat Manusia
3
Dinamika Kepribadian
4
Struktur Kepribadian
Keterangan Sigmund Freud (1856 – 1939) orang Jerman keturunan Yahudi lahir 6 Mei 1856 di Freinberg dan meninggal di London 23 September 1939. Manusia sebagai makhluk deterministik Manusia berisi sistem energi (energi psikis), ada dua insting yaitu life instincts (eros) dan death instincts (thanatos). 1. Kesadaran (Conciousness) Sadar (consious) Ambang sadar (preconsious) Ketidaksadaran (unconsious). 2. Libido 3. Cathexis 4. Anticathexis a. Struktur Kepribadian Id (Pleasure Principle) beroprasi pada daerah unconcious. Id mempunyai 2 cara dalam menghilangkan rasa sakit dan mendapatkan kenikmatan yaitu dengan tindakan refleks dan proses primer. Ego (Rality Principle) beroprasi di tiga daerah kesararan. Ego memiliki tiga fungsi yaitu prinsip kenyataan, pengujian terhadap kenyataan dan mekanisme pertahanan diri. Superego (Constanty principle) beroprasi di tiga daerah kesararan, mempunyai 2 aspek moral yaitu suara hati dan ego ideal b. Kecemasan (Anxiety) Kecemasan realitas (ancaman yg diperkirakan akan dihadapi di lingkungan) Kecemasan moral (kecemasan yang dihasilkan dari hati nurani) Kecemasan neurotik (kecemasan yang muncul dari rasa bimbang krn tidak bisa mengontrol naluri – nalurinya
5
Perkembangan Kepribadian
a.
b.
6
Perkembangan Psikoanalisis
7
Tujuan Umum Psikoamalisa
8
Peran dan Fungsi
9
Hubungan Terapis dan Klien
10
Pengalaman klien dlm konseling
1.
Fase Perkembangan 1. Fase Oral (0 – 1 tahun) 2. Fase Anal (1 – 3 tahun) 3. Fase Phalic (3 – 5 tahun) 4. Fase Laten ( 5 – 12 tahun) 5. Fase Genital ( 12 tahun ke atas) Mekanisme Pertahanan Ego (Ego – Defence Mechanisme) Represi Reaksi Formasi Proyeksi Fixasi Regresi Penyangkalan Pembalikan Reaksi Agresi (Agresi primitif, scapegoating,free-floatinganger,suicide,truning around upon the self) Rasionalisasi Penempatan yang keliru Sublimasi Identifikasi Kompensasi Introyeksi Paranoia Empat bentuk libido yaitu : Narsisme (narsisme primer dan sekunder) Cinta Sadisme Mesokisme Mempercepat fungsi ego didasarkan pada realitas yang ada Membuka fungsi – fungsi kesadaran Mengubah konseli dari nirsadar menjadi sadar Bersikap anonim Membina hubungan kerja Mendengarka dan memperhatikan Menginterpretasikan Mengajar konseli Membentuk working alliance Tranferensi Countertranferense Klien akan mengikuti sesi terapi dlm waktu lama & intensif Setelah sesi temu muka dengan terapis klien akan terbaring di atas sofa dan siap u/ mengatakan apapun yg ada dlm pkran mereka
11
Working Trough Tranference
12
Teknik – Teknik Konseling
13
Keterbatasan Pendekatan
14
Hal penting dlm Pesikosanalisis Terapi
tanpa menutup – nutupi Terapi dimulai dari pembicaraan dg klien sampai ke pelepasan emosi & kemudahan menuju proses penyingkapan materi kenirsadaran menuju proses penyingkapan materi kenirsadaran dasar sampai ke arah tujuan & akhirnya keperubahan kepribadian Arlow (Pembukaan – pengembangan – tranferensi bekerja melalui tranferensi resolusi tranferensi) U/ melakukan proses tsb Freud mengajarkan lima teknik konseling psikoanalitik yaitu Asosiasi bebas, Free talk problem, Analisis Mimpi, Analisis Resistensi, Analisis Tranferensi Asosiasi bebas, Free talk problem, Analisis Mimpi, Analisis Resistensi, Analisis Tranferensi, Teknik analisis kepribadian, Hipnosis, Interpretasi, Freudian Slip, Working through Membutuhkan waktu lama Pandangan terlalu deterministik dianggap terlalu merendahkan martabat manusia Terlalu banyak menekankan pada masa kanak – kanak & mengganggu selolah – olah ditentukan oleh masa lalu Terapi ini mempersyaratkan komitmen klien dalam hal waktu, biaya & usaha personal. Data penelitian empiris krg banyak mendukung sistem & konsep psikoanalisis Asesmen Batasan Ekspresi Emosi Suasana rileks Interpretasi & transferensi Paraprasis Resistensi
Sumber : Alwisol,2009. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press. Komalasari, Gantina dkk. 2011. Teori dan Teknik KONSELING. Jakarta: PT Indeks. Supratiknya (Editor). 1993. TEORI – TEORI PSIKODINAMIK (KLINIS). Diterjemahkan dari Hall, Calvin S.1978. THEORIES OF PERSONALITY. Yogyakarta: Kanisius.