Pico Trauma Abdomen [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MENILAI BUKTI SECARA KRITIS Langkah-Langkah: 1. Apa PICO penelitian tersebut? Apakah PICO mirip dengan PICO anda?  Ya 2. Sebaiknya apakah penelitian tersebut dilakukan?/ seberapa baik penelitian dikerjakan?  Penelitian ini layak diaplikasikan kepada pasien. 3. Apa makna hasil penelitian tersebut dan apakah hasilnya karena faktor kebetulan?  Penelitian ini sangat bermakna dan bukan hal kebetulan LANGKAH I : BANDINGKAN PICO HASIL PENCARIAN DENGAN PICO ANDA (KASUS)  Buat PICO hasil pencarian  Bandingkan PICO anda (KASUS KELOLAAN) PICO ANDA (KASUS KELOLAAN) P : Trauma Badomen Post hecting dengan Nyeri I : Teknik Nafas Dalam C:O : Setelah dilakukan tindakan



PICO HASIL PENCARIAN P : Post op fraktur femure dengan nyaman nyeri. I : Teknik Nafas Dalam C:O : Hasil penelitian menunjukan bahwa



kjeperawatan dengan edukasi penyapihan



teknik



relaksasi



yang



dilakukan



pada



nyeri dengan nafas dalam , maka nyeri responden dengan post operasi fraktur dapat berkurang dengan dintandai respon



femure dapat mengurangi nyeri dan memberi



verbal ,klien mengatakan nyeri berkurang



kenyamanan



dan juga menunjukkan skla nyeri berkurang



Teknik



dengan perawat.



rentang



yang



diberikan



oleh



relaksasi



nafas



dalam



dapat



diterapkan terhadap pengurangan intensitas nyeri pada pasien post operasi fraktur femure.



LANGKAH II: SEBERAPA BAIK PENELITIAN DILAKUKAN  Rekrutmen  Allocation or adjustmen  Maintenance  Measurement-blinded-objective ASPEK DINILAI ARTIKEL Rekrutmen



YANG DARI



Populasi



Sampel & Sampling



ARTIKEL sample 2 pasien yang mengalami post operasi fraktur femur. Dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Penerapan teknik relaksasi nafas dalam dengan gangguan pemenuhan kebutuhan nyaman nyeri pasien post op farktur femure di RSUD Sleman. Pengambilan sampling dengan kriteria hasil : post operasi fraktur femur. Dengan kriteria inklusi dan eksklusi



KRITIK



Jumlah populasi dicantumkan.



sudah



Pengambilan dicantumkan



tidak



sampling



Allocation Or Adjustmen Peneliti melakukan studi kasus Penelitian ini menggunakan dengan metode deskriptif anaitik rancangan studi kasus kasus. Dengan sample 2 pasien deskriptif. yang mengalami post operasi fraktur femur. Dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian dimulai dengan studi pendahuluan di RSUD Sleman ditemukan 48 Acak Sebanding kasus fraktur femur selama bulan Matching januari - mei 2018. kemudian dilakukan pengkajian pada sample yang ada dibangsal. Setelah 2 pasien memenuhi kriteria diajukan inform consent sebagai persetujuan. Penelitian ini dilakukan dengan penerapan asuhan keperawatan pasca operasi fraktur femur. Maintenance Apakah Status Sebanding Tetap Terjaga Perlakukan Adequat Subyek studi kasus yang akan dikaji adalah pasien dengan post



op fraktur femuralis yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan nyaman nyeri Penelitian ini menggunakan rancangan studi kasus deskriptif. Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk studi kasus dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan dan dijabarkan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan Measurement-blinded-objective Data yang didapatkan pada pasien Tn”I” dan Ny “W” mengalami post operasi fraktur femur sinistra yang dilakukan implant plate. Dilakukan asuhan keperawatan yaitu Nyeri akut berhubungan Pengukuran dengan agen cidera fisik (prosedur Objektif bedah : patah tulang). Penerapan Tersamar teknik relaksaasi nafas dalam pada Blind pasien Tn “I” dan Ny “W” dilakuakn selama 3 x sehari yaitu 5-15 kali nafas dalam dan ditahan selama 7 detik. Dengan skala awal nyeri 5, pada evaluasi skala nyeri Tn “I” yaitu 1 dan skala nyeri Ny “W” yaitu 2. LANGKAH III: APA MAKNA HASIL PENELITIAN HASIL DAN INTERPRETASI  Pengukuran Outcome Biner Biner Kontinu  Nilai P (Uji Hipotesis)  Tingkat Kepercayaan (Estimasi) KEPUTUSAN: HASIL PENELITIAN : Data yang didapatkan pada pasien Tn”I” dan Ny “W” mengalami post operasi fraktur femur sinistra yang dilakukan implant plate. Dilakukan asuhan keperawatan yaitu Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik (prosedur bedah : patah tulang). Penerapan teknik relaksaasi nafas dalam pada pasien Tn “I” dan Ny “W” dilakuakn selama 3 x sehari yaitu 5-15 kali nafas dalam dan ditahan selama 7 detik. Dengan skala awal nyeri 5, pada evaluasi skala nyeri Tn “I” yaitu 1 dan skala nyeri Ny “W” yaitu 2.



TELAAH JURNAL Penerapan teknik relaksasi nafas dalam dengan gangguan pemenuhan Judul kebutuhan nyaman nyeri pasien post op farktur femure di RSUD Sleman. Peneliti Tahun Jurnal Problem



Estu Siwi Nur Astuti1, Harmilah2, Sugeng Jitowiyono3. 2018 Naskah Publikasi Teknik relaksasi nafas dalam mampu menurunkan nyeri pada pasien pasca operasi, hal ini terjadi karena relatif kecilnya peran otot-otot skeletal dalam nyeri pasca operasi atau kebutuhan pasien untuk melakukan teknik relaksasi nafas dalam secara efektif. Mengetahui pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap ganguan pemenuhan kebutuhan nyaman nyeri pada pasien post operasi fraktur femure di RSUD Sleman Penelitian ini mengunakan metode observasi dan intervensi dengan mengunakan dua kasus sama yang diberikan tindakan sama. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan mei 2018. Pengambilan sample dilakukan dengan cara pengambilan sample secara langsung, sample sejumlah dua responden yang terdiri dari pasien post operasi fraktur femure di bangsal Alamanda 1 RSUD Sleman. Tahap pelaksanaannya termasuk dalam asuhan keperawatan post operasi fraktur. Hasil penelitian menunjukan bahwa teknik relaksasi yang dilakukan pada responden dengan post operasi fraktur femure dapat mengurangi nyeri dan memberi kenyamanan Teknik relaksasi nafas dalam dapat diterapkan terhadap pengurangan intensitas nyeri pada pasien post operasi fraktur femure. Data yang didapatkan pada pasien Tn”I” dan Ny “W” mengalami post operasi fraktur femur sinistra yang dilakukan implant plate. Dilakukan asuhan keperawatan yaitu Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik (prosedur bedah : patah tulang). Penerapan teknik relaksaasi nafas dalam pada pasien Tn “I” dan Ny “W” dilakuakn selama 3 x sehari yaitu 5-15 kali



nafas dalam dan ditahan selama 7 detik. Dengan skala awal nyeri 5, pada evaluasi skala nyeri Tn “I” yaitu 1 dan skala nyeri Ny “W” yaitu 2. Intervensi



Teknik Relaksasi Nafas Dalam



Comparatio n Hasil penelitian menunjukan bahwa teknik relaksasi yang dilakukan pada responden dengan post operasi fraktur femure dapat mengurangi nyeri dan memberi kenyamanan Teknik relaksasi nafas dalam dapat diterapkan terhadap pengurangan Outcome



intensitas nyeri pada pasien post operasi fraktur femure. Penerapan teknik relaksaasi nafas dalam pada pasien Tn “I” dan Ny “W” dilakuakn selama 3 x sehari yaitu 5-15 kali nafas dalam dan ditahan selama 7 detik. Dengan skala awal nyeri 5, pada evaluasi skala nyeri Tn “I” yaitu 1 dan skala nyeri Ny “W” yaitu 2.