Woc Trauma Abdomen [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Benda tajam : pisau, peluru, ledakan



Paksaan : jatuh, benda tumpul, kompresi dll Menurut (Sjamsuhidayat, 2010) trauma adalah cedera fisik dan psikis atau kekerasan yang mengakibatkan cedera. Trauma abdomen adalah terjadinya atau kerusakan pada organ abdomen yang dapat menyebabkan perubahan fisiologi sehingga terjadi gangguan metabolisme, kelainan imunologi dan gangguan faal berbagai organ.



Elastisitas dan viskositas tubuh



Gaya predisposisi trauma



Ketahanan jaringan tidak mampu mengkomprelisasi



TRAUMA ABDOMEN



Trauma tajam



Trauma tumpul



Kerusakan jaringan kulit



Kompres organ abdomen



Luka terbuka



Perdarahan abdomen



Merangsang free



Krusakan jaringan vaskuler



Kerusakan besar abdomen



Isi usus keluar



Mengenai organ ginjal



Kontinuitas organ terputus



Aliran darah ke ginjal menurun



Gangguan Integritas Kulit/Jaringan (D.0129)



Perdarahan infasif



nerve ending



Peningkatan TIA



Mendesak organ intra abdomen



Resiko invasi bakteri pathogen



Nyeri Akut (D. 0077)



Isi usus menuju rongga peritoneum



Bakteri usus bebas dalam peritonium



Resiko Infeksi (D.0142)



Resiko Infeksi (D.0142)



Perdarahan



Laju fitral glomerulus menurun



Produksi urin turun



Kehilangan cairan fisiologis



Aliran balik vena menurun



tubuh



Menekan reseptor akut



Mendesak lambung



Mendesak thorak



Infeksi



Inflamasi



Nyeri Akut (D.0077)



Lambung distres



Kompresi diafrgama



HCL meningkat



Ekspansi paru tidak maksimal



Rasa mual diperut



Akumulasi monosit , makrofag sel T helper dan fibrotin



Pelepasan pathogen endogen (pithokin)



Gangguan Eliminasi Urin (D.0040)



Hipovolemia (D.0023)



Elektrolit Inbalance



Isi sekuncup jantung menurun



Cardiac output menurun



Interlukin -1, interlukin -6 Otak : aliran darah ke otak ↓



Mual



Pola Nafas Tidak Efektif (D.0005)



Defisit Nutrisi (D. 0019)



Merangsang saraf vagus Penurunan kesadaran



Hipoksia



Sinyal mencapai system saraf pusat



Pembentukan prostaglandin otak



Merangsang hipotalamus



Pemeriksaan penunjang dan hasilnya : - Pemeriksaan rotgen Pemeriksaan rotgen servikal lateral, toraks anteroposterior (AP), dan pelvis - Diagnostik peritoneal lavage (DPL) DPL merupakan tes cepat dan akurat yang digunakan untuk mengidentifikasi cedera intra abdomen setelah trauma tumpul pada pasien hipotensi atau tidak responsif tanpa indikasi yang jelas untuk eksplorasi abdomen. Pemeriksaan ini harus dilakukan oleh tim bedah yang merawat penderita dengan hemodinamik abnormal dan menderita multitrauma. - Ultrasound diagnostik (USG) USG digunakan untuk evaluasi pasien dengan trauma tumpul abdomen. Tujuan evaluasi USG untuk mencari cairan intraperitoneal bebas. - Computer Tomography Abdomen (CT Scan Abdomen) CT adalah metode yang paling sering digunakan untuk mengevaluasi pasien dengan trauma abdomen tumpul yang stabil. - Pemeriksaan darah rutin Pemeriksaan hemoglobin diperlukan untuk base line data bila terjadi perdarahan terus menerus. Demikian pula dengan pemeriksaan hematokrit.



Jaringan : suplai oksigen ke jaringan ↓



Peningkatan suhu



Hipertermia (D.0130 (



Perfusi Perifer Tidak Efektif (D.0009 )



Ginjal : aliran darah ↓



Sama seperti



Pola Nafas Tidak Efektif



(D.0005)



Penatalaksanaan medis : - Abdominal paracentesis Menentukan adanya perdarahan dalam rongga peritoneum, merupakan indikasi untuk laparatomi - Pemeriksaan laparaskopi Mengetahui secara langsung penyebab abdomen akut - Pemasangan NGT Memeriksa cairan yang keluar dari lambung pada trauma abdomen - Pemberian antibiotik - Tindakan operasi laparatomi