PKM - K [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA



JUDUL PROGRAM PINEAPLE CHIPS (KERIPIK NANAS) INOVASI KERIPIK NANAS DI DESA BELIK KABUPATEN PEMALANG BIDANG KEGIATAN : PKM-K Diusulkan oleh : Risqi Sarida 1611050006 ( Ketua Kelompok ) Oden Krisyan 1611050025 ( Anggota 1 ) Novi Yulianti 1611050016 ( Anggota 2 ) Hildawati Septiana Puspitasari 1611050010 (Anggota 3) Ananda Shaila 1502010262 (Anggota 4 ) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2017



DAFTAR ISI PENGESAHAN USULAN PKM-KEWIRAUSAHAAN ......................................................ii DAFTAR ISI ...........................................................................................................................iii RINGKASAN .........................................................................................................................iv BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1 A. LATAR BELAKANG.................................................................................................................. 1 B. RUMUSAN MASALAH .......................................................................................... 2 C. LUARAN YANG DIHARAPKAN .......................................................................... 2 D. MANFAAT ............................................................................................................... 2 BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ........................................................... 3 A. DESKRIPSI PRODUK .............................................................................................3 B. PELUANG USAHA ................................................................................................. 3 C. PELUANG PENDAPATAN USAHA ...................................................................... 3 BAB 3. METODE PELAKSANAAN ..................................................................................... 5 A. TAHAP PERSIAPAN ............................................................................................... 5 B. TAHAP PENGOLAHAN ..........................................................................................6 C. TAHAP PROMOSI ................................................................................................... 7 D. EVALUASI ............................................................................................................... 7 BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN .............................................................. 8 A. ANGGARAN BIAYA ................................................................................................8 B. JADWAL KEGIATAN .............................................................................................. 8 LAMPIRAN 1 – BIODATA KETUA, ANGGOTA DAN DOSEN PENDAMPING .............9 LAMPIRAN 2 – JUSTIFIKASI ANGGARAN ..................................................................... 15 LAMPIRAN 3 – SUSUNAN ORGANISASI TIM PELAKSANA DAN PEMBAGIAN TUGAS....................................................................................................................................17 LAMPIRAN 4 – SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA.................................... 18



BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nanas (Ananas comosus) merupakan salah satu buah yang banyak ditemui dan digemari masyarakat Indonesia. Buah ini sangat baik apabila dibudidayakan di daerah beriklim tropis pada dataran rendah atau tinggi. Tanaman nanas (A. comosus) tidak bisa hidup di daerah yang dingin dan bersalju. Oleh karena itu, sebagai negara tropis, produksi nanas di Indonesia mempunyai potensi yang sangat baik. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa jumlah produksi nanas di Indonesia tahun 2010 jumlah produksi nanas 1.406.445 ton, tahun 2011 jumlah produksi nanas di Indonesia adalah 1.540.626 ton, dan semakin meningkat pada tahun 2012 yaitu sebesar 1.781.899 ton. Ratarata produksi nanas yang mencapai 1,5 juta ton per tahun tersebut menjadikan nanas sebagai salah satu buah yang jumlahnya melimpah di Indonesia. Menurut Adela (2013), nanas (Ananas comosus) ialah sejenis tumbuhan tropikal dan buahnya adalah tumbuhan asli Brazil, Bolivia, dan Paraguay. Tumbuhan ini berada dalam kumpulan bromeliad (Famili Bromeliaceae), dengan 30 atau lebih daun yang panjang, tajam mengelilingi batang yang tebal. Nanas (A. comosus) bukanlah buah sejati, melainkan gabungan buah-buah sejati (bekasnya terlihat dari setiap 'sisik' pada kulit 2 buahnya) yang dalam perkembangannya tergabung bersama-sama dengan tongkol bunga majemuk menjadi satu buah besar. Bahan pangan pada umumnya tidak selalu dikonsumsi secara langsung tetapi sebagian besar diolah menjadi berbagai jenis bentuk olahan makanan lainnya. Nanas (A. comosus) tidak hanya enak dikonsumsi langsung sebagai buah. Banyak yang mengolah nanas menjadi makanan yang diminati dan menjadi sumber penghasilan tersendiri. Dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi kini dari buah nanas dapat diolah menajadi berbagai macam produk, diantaranya selai nanas, keripik nanas, dodol nanas, saus nanas, jeli nanas yang sangat bermanfaat bagi manusia. Keripik nanas merupakan salah satu cara penganekaragaman olahan buah nanas. Olahan nanas sebagai keripik cukup digemari masyarakat sebagai camilan atau makanan ringan karena rasanya yang tidak jauh berbeda dari buah aslinya. Sifat renyah, tahan lama, praktis, mudah dibawa dan disimpan, serta dapat dinikmati kapan saja membuat keripik merupakan salah satu makanan yang populer di masyarakat. Kandungan mineral dan vitamin pada buah nanas sangat baik bagi tubuh, terutama kandungan vitamin A dan vitamin C. Selain itu, kandungan air pada buah-buahan dan sayuran, khususnya nanas tergolong cukup tinggi. Cara pengolahan keripik nanas pun tidak bisa dengan cara digoreng dengan alat-alat sederhana karena buah nanas juga mengandung kadar gula yang cukup tinggi. Apabila digoreng menggunakan penggorengan biasa maka gula yang terdapat pada nanas akan gosong sebelum kadar airnya habis. Pengolahan keripik nanas sebaiknya menggunakan metode vacuum frying atau penggorengan hampa dengan menggunakan mesin vacuum fryer. Dengan mesin penggoreng vakum (vacuum fryer) memungkinkan mengolah buah atau komoditi peka panas seperti buah dan sayuran menjadi hasil olahan berupa keripik. Selain nanas, komoditi hasil pertanian lainnya yang dapat diolah dengan metode vacuum frying antara lain keripik nangka, keripik apel, keripik salak, keripik pisang, dll. Dalam setiap proses produksi tidak bisa dihindarkan adanya suatu kesalahan, yang salah satunya adalah kerusakan produk. Keripik nanas bersifat keras tetapi mudah patah atau remuk sehingga memerlukan perlakuan tersendiri dalam cara



pengolahannya agar tidak banyak terjadi kerusakan produk. Kerusakan produk dapat disebabkan oleh kesalahan yang berasal dari bahan baku, proses produksi, mesin atau pun pekerja (human error). Perbaikan terhadap jumlah kecacatan produk yang dihasilkan dapat dimulai dengan mengidentifikasi berbagai kecacatan yang muncul kemudian mencari kecacatan dominan yang memberi kontribusi terbesar sehingga dapat dianalisis faktor-faktor penyebab kecacatan produk. Salah satu analisa yang dapat dilakukan dalam upaya mengendalikan mutu suatu produk adalah menggunakan diagram Pareto dan diagram Ishikawa. Diagram Pareto digunakan untuk mengetahui seberapa besar frekuensi kecacatan yang ada dan atribut mutu apa yang paling dominan. Selanjutnya menggunakan diagram Ishikawa untuk mengetahui penyebab kecacatan berdasarkan identifikasi yang ada sehingga dapat dilakukan perbaikan-perbaikan untuk meningkatkan mutu produk. Maka dari itu, penggunaan diagram Pareto sebagai analisa untuk pengukuran mutu produk cacat sangat tepat. Dapat dikatakan tepat karena permasalahan yang ada dapat diklasifikasikan berdasarkan sebab yang ada. Berdasarkan klasifikasi tersebut dapat diketahui permasalahan utama yang kemudian dianalisa menggunakan diagram Ishikawa. Alat pengendalian mutu ini digunakan untuk menganalisis suatu proses atau situasi dan menemukan kemungkinan penyebab suatu persoalan atau masalah yang sedang terjadi. Diagram sebab akibat ini berguna untuk menganalisis kondisi kerusakan untuk tujuan perbaikan mutu produk atau jasa. Dengan kualitas mutu yang baik, maka akan dapat meningkatkan kualitas perusahaan itu sendiri sesuai dengan tujuan perusahaan yang ingin dicapai. PT. Kepurun Pawana Indonesia memproduksi 3 jenis keripik buah, yaitu keripik nanas, keripik salak, dan keripik pisang. Pada tahun 2011, jumlah produksi keripik nanas sejumlah 379,30 kg; keripik salak 467,88 kg; dan keripik pisang sebanyak 608,86 kg. Jumlah keseluruhan keripik buah yang dihasilkan PT. Kepurun Pawana Indonesia pada tahun 2011 adalah sebanyak 1456,04 kg. Sedangkan prosentase kecacatan produk keripik nanas sebanyak 19,83%; keripik salak 10,70%; dan keripik pisang 14,86%. Dari ketiga jenis keripik tersebut, keripik nanas adalah produk dengan jumlah produksi yang paling sedikit dengan tingkat kecacatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk keripik lainnya yang diproduksi PT. Kepurun 5 Pawana Indonesia, sehingga memerlukan tindakan pengendalian mutu agar produktivitas produk keripik nanas dapat ditingkatkan. Hal tersebut menjadialasan yang melatarbelakangi pemilihan keripik nanas sebagai objek penelitian pada laporan ini. Dengan demikian diharapkan pengukuran mutu mengenai kecacatan produk keripik nanas produksi PT. Kepurun Pawana Indonesia ini dapat digunakan sebagai evaluasi oleh perusahaan. Kualitas mutu produk merupakan salah satu faktor yang akan menentukan kemajuan suatu perusahaan atau industri. Produk yang bermutu baik akan lebih disenangi oleh konsumen dan dapat digunakan untuk mempertahankan daya saing produk di pasaran. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka permasalahan yang akan dibahas dalam program ini adalah : 1. Kebanyakan di desa belik kurang pengetahuan perihal olahan baru dari nanas. 2. Dalam penjualannya mereka hanya menjual dalam bentuk nanas C. TUJUAN



D. LUARAN YANG DIHARAPKAN Luaran yang diharapkan dari usaha Pineapple Chips ini adalah : 1. Menambah variasi jenis keripik dengan memanfaatkan nanas untuk produk Pineapple Chips 2. Salah satu peluang usaha yang memiliki prospek yang baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Belik Kabupaten Pemalang E. MANFAAT Manfaat dari usaha Pineapple Chips ini adalah 1. Membangun jiwa wirausaha bagi mahasiswa, sehingga dapat melihat peluang dan memanfaatkannya menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis 2. Memanfaatkan nanas sehingga memiliki nilai jual yang tinggi 3. Membuka peluang usaha bagi masyarakat yang ingin menciptakan lapangan kerja



BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA A. DESKRIPSI PRODUK Keripik merupakan salah satu makanan ringan yang memiliki peminat yang banyak. Hampir semua orang mengenal dan menyukai keripik. Namun, selama ini keripik yang dikonsumsi masyarakat kebanyakan terbuat dari buah yang sudah umum dijadikan keripik. Penulis mencoba membuat produk inovasi baru yang berupa Pineapple Chips yaitu keripik yang terbuat dari buah nanas. B. PELUANG USAHA Peluang usaha dalam pembuatan Pineapple Chips ini masih terbuka lebar dipasaran. Ada beberapa hal yang bisa Pineapple Chips ini mampu diterima olel pasar, diantaranya : 1. Variasi produk keripik yang terbuat dari nanas yang belum ada dipasaran, sehingga akan membuat masyarakat tertarik untuk mengkosumsi Pineapple Chips. 2. Bahan dasar pembuatan keripik dari nanas yang sangat mudah sekali didapatkan dipasaran, sehingga membuka peluang pada siapa saja untuk membuka usaha keripik ‘Pineapple Chips’ ini. C. PELUANG PENDAPATAN USAHA Usaha membuat keripik memang sudah banyak ditekuni oleh masyarakat, namun mereka belum mengetahui jika nanas juga bisa dijadikan keripik yang nantinya dibuat untuk cemilan. Banyak manfaat yang terkandung dalam nanas. Berikut adalah rincian biaya produksi Pineapple Chips : 1. Produksi 1 bulan 1 hari = 50 bungkus 1 bulan = 1.500 bungkus 2. Produksi 1 bulan 1 bungkus = Rp 3.000,00 1 bulan = 1.500 x Rp 3.000,00 = Rp 4.500.000,00 3. Profit 4 bulan 4 x Rp. 7.500.000,00 = Rp 18.000.000,00 Total profit yang diperoleh



Rp 18.000.000,00 – Rp. 11.428.500,00 = Rp 6.517.500,00 Profit 1 bulan Rp 6.517.500,00 : 4 = Rp 1.629.375,00



BAB 3. METODE PELAKSANAAN A. TAHAP PERSIAPAN 1. Persiapan tempat pengolahan Tempat pengolahan produk yang akan digunakan adalah lokasi disekitar tempat produksi nanas. Hal ini dipilih karena lebih strategis dalam pengolahan nanas karena dekat dengan produksi buah nanasnya. 2. Persiapan peralatan Alat-alat yang digunakan untuk mendukung produksi keripik ‘Pineapple Chips’ ini adalah: - Pisau 5 buah - Oven 1 buah - Baskom 10 buah - Lap 5 buah - Talenan 5 buah - Ember 3 buah - Tampah 3 buah - Loyang 4 buah - Pengaduk 2 buah - Etalase 1 buah - Handsealer 1 buah 3.Persiapan bahan Rangkaian kegiatan mulai dari pembelian bahan baku berupa nanas yang baik dan segar dari semua varietas nanas yang aman dikonsumsi. Didapat dari petani nanas secara langsung. Selanjutnya bahan baku yang telah diperoleh kemudian disortasi untuk menghilangkan bahan baku yang dianggap kurang baik untuk diolah, misalnya terdapat cacat dan busuk. - Nanas - Air - Kapur sirih - Gula halus - Plastik - Kemasan



4.Evaluasi Evaluasi akan dilakukan untuk pengecekan persiapan apa saja yang masih belum optimal, sehingga akan meminimalkan risiko pada saat proses produksi.



B. TAHAP PENGOLAHAN 1. Pengolahan awal Tahapan ini merupakan kegiatan mulai dari proses pengupasan bahan baku, pencucian, pengirisan, hingga bahan baku siap untuk dilakukan pengolahan. Langkahlangkahnya adalah sebagai berikut : - Menimbang masing – masing buah nanas dan mencatatnya. - Mengupas buah nanas membuang kulit, empelur, dan mata. - Timbanglah daging buah yang telah dikupas. - Mencuci bersih nanas yang telah dikupas. - Memotong buah nanas ukuran 0,5 – 1 cm bentuk bulat - Merendam buah nanas dengan kapur sirih selama 5 jam - Meniriskan buah nanas - Masukan buah nanas kedalam oven bersuhu 50 derajat celsius sampai kering - Keluarkan dari oven dan taburkan sedikit gula halus - Dinginkan dan kemas dalam plastik - Lakukan pengamatan hasil kadar asam, Ph, dan organoleptik C. TAHAP PROMOSI Promosi dan pemasaran dilakukan dengan beberapa cara yaitu langsung dijual kepada konsumen dan toko-toko yang banyak dikenal masyarakat atau toko-toko yang telah berkompeten dalam bidang pendistribusian makanan serta langsung menuju masyarakat sasaran yang telah ditentukan. Toko sasaran kami adalah diantaranya toko di sepanjang jalan Belik yang khusus menjual berbagai macam cemilan dan oleh-oleh, kemudian warungwarung kecil di sekitar Belik, dan online. D. EVALUASI Tahap evaluasi ini dilakukan untuk mencari kelemahan dan kekurangan yang muncul dalam setiap tahap pelakasanaan. BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN A. ANGGARAN BIAYA No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.-) 1. Peralatan Penunjang 2. Bahan habis pakai 3. Perjalanan 4. Lain – lain Jumlah B. JADWAL KEGIATAN



LAMPIRAN 2 – JUSTIFIKASI ANGGARAN 1. Peralatan penunjang Peralatan Jumlah Pisau 5 buah Oven listrik 1 buah Etalase 1 buah Handsaeler 1 buah Tampah 3 buah Ember 3 buah Loyang 5 buah Baskom 5 buah Talenan 5 buah Pengaduk 2 buah Lap 5 buah Jumlah 2. Bahan habis pakai Bahan Nanas Air Kapur sirih Gula pasir Plastik besar Kemasan Sunlight Spons Jumlah



Jumlah 100 buah 5 galon 1 kg 2 kg 1 pak 50 bungkus 2 buah 2 buah



3. Perjalanan Jenis perjalanan Jumlah satuan Pembelian bahan baku dan peralatan



Harga satuan 5 x Rp. 35.000,1 x Rp. 750.000,1 x Rp. 1.500.000,1 x Rp. 765.000,3 x Rp. 25.000,3 x Rp. 50.000,0 5 x Rp. 10.000,5 x Rp. 15.000,5 x Rp. 20.000,2 x Rp. 15.000,5 x Rp. 5.000,-



Harga total Rp. 175.000,Rp. 750.000,Rp. 1.500.000,Rp. 765.000,Rp. 75.000,Rp. 150.000,Rp. 50.000,Rp. 75.000,Rp. 100.000,Rp. 30.000,Rp. 25.000,Rp. 3.695.000



Harga satuan 100 x Rp. 5.000,5 x Rp. 5.000,1 x Rp. 10.000,2 x Rp. 35.000,1 x Rp. 50.000,50 x Rp. 5.000,2 x Rp. 5.000,2 x Rp. 5.000,-



Harga total Rp. 500.000,Rp. 25.000,Rp. 10.000,Rp. 70.000,Rp. 50.000,Rp. 250.000,Rp. 10.000,Rp. 10.000,Rp. 925.000,-



Jumlah harga



Jumlah (Rp)



Promosi, pembagian brosur, dan komunikasi Online Jumlah 4. Lain – lain Jenis biaya lain lain



Jumlah satuan



Harga satuan



jumlah



Dokumentasi Duplikasi Laporan Pembuatan label Cetak brosur Jumlah



4 bulan -



Rp. 200.000,-



Rp. 500.000,Rp. 200.000,Rp. 175.000,Rp. 200.000,Rp. 1.075.000,-