Poa Indera 2017 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya Plan Of Action Program INDERA Puskesmas Licin tahun 2017. POA ini merupakan pedoman pelaksanaan berbagai kegiatan program INDERA



yang ada



diwilayah kerja Puskesmas Licin. Tentunya amat penting keberadaan POA ini agar kerja program INDERA akan lebih efesien, efektif, proporsional, rasional, komprehensif dengan harapan agar lebih berhasil guna dan berdaya guna. POA



tahun 2017 merupakan usaha dalam rangka pencapaian



peningkatan kinerja program INDERA melalui berbagai kegiatan upaya kesehatan promotif dan preventif yang berdaya ungkit tinggi sehingga diharapkan akan tercapai pada tahun 2017. Dalam kesempatan ini tidak lupa saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan POA ini. Tentunya dalam penyusunan POA ini masih ditemukan banyak kekurangan, untuk itu adanya kritik dan masukan yang bersifat membangun dari semua pihak sangat kami harapkan agar dalam penyusunan POA



di waktu mendatang dapat lebih



sempurna lagi.



Mengetahui, Koordinator Program Indera



Anis Nur Cahyani A Md, Kep



POA PROGRAM INDERA 2016



ii



DAFTAR ISI



Halaman Judul ....................................................................................... i KataPengantar ....................................................................................... ii Daftar Isi ................................................................................................. iii BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1 A. LATAR BELAKANG ............................................................... 1 B. TUJUAN ................................................................................. 1 C. VISI MISI ................................................................................ 3 D. TATA NILAI ............................................................................ 3 BAB II. ANALISA SITUASI ..................................................................... 4 A. DATA UMUM ......................................................................... 4 B. DEMOGRAFI ......................................................................... 4 C. TENAGA KERJA .................................................................... 7 D. PENDIDIKAN ......................................................................... 9 E. SOSIAL BUDAYA .................................................................. 9 F. FASILITAS KESEHATAN ...................................................... G. DATA 10 BESAR PENYAKIT ................................................. H. HASIL CAPAIAN PROGRAM ................................................ BAB III. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN............................................. 11 A. IDENTIFIKASI MASALAH ...................................................... 11 B. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH................................... 12 C. MENCARI PENYEBAB MASALAH ........................................ 12 D. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH ............................... 15 E. MEMBUAT INOVASI.............................................................. 15 BAB IV. RENCANA KEGIATAN ............................................................. 16 A. RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK) ................................ 16 BAB V. PENUTUP ................................................................................. 21 A. KESIMPULAN ........................................................................ 21



POA PROGRAM INDERA 2016



iii



BAB I PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG



Puskesmas dalam Pembangunan Kesehatan bertujuan



untuk



mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku hidup sehat; meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, hidup dalam lingkungan yang sehat dan memiliki derajad kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat (Permenkes no 75 tahun 2014 tentang Puskesmas). Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan dalam satu wilayah kerja, dan dalam penyelenggaraannya puskesmas mempunyai fungsi melaksanakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya Kesehatan perorangan. Upaya Kesehatan Masyarakat dilakukan bersama masyarakat dalam menidentifikasi dan menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat bekerja sama dengan sektor lain yang terkait. Sedangkan upaya kesehatan perorangan dilakukan dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar dengan tetap mengutamakan pelayanan promotif dan preventif. Puskesmas dalam penyelenggaraan



pelayanan



kesehatan



dasar



dilaksanakan



secara



komprehensif, berkesinambungan dan bermutu. Ada 5 (lima) upaya pokok Puskesmas dalam upaya kesehatan masyarakat, yaitu: 1) pelayanan promosi kesehatan, 2) Pelayanan Kesehatan Lingkungan, 3) pelayanan kesehatan ibu dan anak, 4) pelayanan gizi dan 5) pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit. Upaya kesehatan Indera Mata dan Telinga diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif prefentif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan, termasuk dalam kegiatan penanggulangan gangguan pendengaran { Depkes RI 2009} Oleh karena itu, upaya promosi kesehatan, pencegahan penyakit, deteksi dini dan pengobatan segera harus diutamakan. Peran Puskesmas dan jaringannya didukung Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat sangat penting dalam menggerakkan masyarakat agar melakukan berbagai upaya pencegahan POA PROGRAM INDERA 2016



iv



Agar upaya kesehatan yang terarah dan terlaksana dengan optimal, maka Puskesmas harus melaksanakan manajemen Puskesmas dengan baik, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan secara sistematik , efektif dan efisien, dengan menyusun perencanaan kegiatan / POA ( Plan of Action). Dalam penyusunan



POA memuat perencanan strategic, yang



mengacu pada Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP), Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang harus dicapai Puskesmas, sehingga penyusunan perencanaan haruslah mampu mengarahkan agar hasil kinerja Puskesmas dapat mencapai target PKP, SPM, serta mewujudkan Visi/Misi Puskesmas Licin dan tujuan pembangunan kesehatan nasional. B. TUJUAN 1.



Tujuan Umum Meningkatkan derajat kesehatan bersifat promotif dan preventif dalam mencapai target sesuai indikator PKP dan SPM



2.



Tujuan Khusus a. Tersedianya



alokasi



anggaran



operasional



untuk



upaya



kesehatan promotif dan preventif di Puskesmas untuk program indera b. Tersusunnya



perencanaan



tingkat



Puskesmas



untuk



penyelenggaraan upaya kesehatan mata dan telinga di wilayah kerja. c.



Terselenggaranya lokakarya mini sebagai forum penggerakan pelaksanaan upaya kesehatan penglihatan dan pendengaran di Puskesmas.



d. Terlaksananya kegiatan upaya kesehatan penglihatan dan pendengaran secara promotif dan preventif di Puskesmas e. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam kegiatan upaya kesehatan penglihatan dan pendengaran sec promotif dan preventif. f.



Terlaksananya pengelolaan keuangan yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel.



C. VISI DAN MISI Visi dan Misi kinerja program indera mengacu pada Visi dan Misi Puskesmas Licin yaitu;



POA PROGRAM INDERA 2016



v



1.VISI Terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang semakin optimal melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Licin tahun 2021 2 MISI a. Mewujudkan upaya kesehatan masyarakat b. Mewujudkan upaya kesehatan perorangan C.TATA NILAI Tata nilai kinerja program indera mengacu pada tata nilai Puskesmas Licin yaitu; 1. Tulus penuh kebersyukuran 2. Benar penuh tanggung jawab 3. Tuntas penuh kesungguhan 4. Bekerja keras penuh semangat 5. Serius penuh kecintaan 6. Cerdas penuh kreatif 7. Tekun penuh keunggulan 8. Sempurna penuh kerendahan hati



POA PROGRAM INDERA 2016



vi



BAB II



ANALISA SITUASI



A. DATA UMUM 1. Batas wilayah Batas-batas wilayah puskesmas licin; sebelah utara Desa Kampung Anyar Kecamatan Glagah; sebelah Timur Desa Paspan Kecamatan Glagah dan Desa Macan Putih Kecamatan Kabat; Sebelah Selatan Desa Songgon Kecamatan Songgon dan Sebelah Barat Pegunungan Ijen, Kec. Sempol Kabupaten Bondowoso. 2. Luas wilayah Luas wilayah kerja Puskesmas Licin adalah = 169,25 km, terdiri dari :8 Desa, 37 Dusun, 83 RW dan 241 RT. 3. Kondisi geografis a. Lahan sawah/Pekarangan Licin merupakan daerah pedesaan dengan kondisi pegunungan dengan lereng-lerang persawahan. Luas persawahan, 21 %; pekarangan, 10 %; perkebunan rakyat, 5 %; perkebunan pemerintah, 12 %; hutan, 39 %; dan luas tanah lapang, 13 %. b. Pengairan Sungai Curah, 16 sungai; Sungai Irigasi, 1 sungai; Kedalaman Air, 30% wilayah dataran rendah dengan kedalaman air tanah 1–8 meter, dan 70% wilayah dataran tinggi dengan kedalaman air tanah 9 – 90 meter,. c. Jalan Prasarana jalan, Jalan raya + 12 Km, dan jalan kampung beraspal + 32 km, serta sisanya jalan tanah dan berbatu. 4. Geologi dan iklim



1



Keadaan iklim wilayah Kecamatan adalah iklim tropika. Licin ialah bandar yang dilanda hujan yang ketara.Walaupun dalam bulan kering masih terdapat hujan. Berdasarkan Köppen dan Geiger, iklim ini dikelaskan dalam Af. Purata suhu setahun di Licin ialah 24.1 °C dan sekitar 1974 mm hujan turun setiap tahun.



2



B. DEMOGRAFI Jumlah penduduk masyarakat Licin 29.876 dengan jumlah Kepala Keluarga 9199. Jumlah penduduk laki-laki 14.399 dan perempuan 14.476. Jumlah masyarakat miskin yang memiliki kartu sebesar 17.714 jiwa. Sebaran Jumlah Penduduk per desa dapat di lihat dalam tabel.



Jumlah Penduduk Kecamatan Licin No



Desa



Luas (Km2)



Jumlah KK



Laki-laki



Perempuan



Jumlah



1



Licin



9.00



1.263



1.907



2.057



4.099



2



Tamansari



10.17



1.971



3.080



3.107



6.187



3



Gumuk



7.65



803



1.291



1.230



2.521



4



Jelun



100.39



783



1.202



1.255



2.457



5



Banjar



6.24



787



1.201



1.269



2.471



6



Segubang



12.30



1.678



2.661



2.607



5.268



7



Kluncing



18.83



1092



1.759



1.669



3.428



8



Pakel



4.67



822



1.298



1.282



2.580



169.25



9.199



14.399



14.476



28.876



Jumlah



C. Tenaga Kerja



3



Jumlah penduduk yang bekerja di Kecamatan Licin pada Tahun 2014 adalah 17.763 jiwa, dengan kata lain jumlah penduduk Kecamatan Licin yang bekerja pada tahun 2014 adalah 55,35 persen dari jumlah penduduk yang berusia 15 tahun keatas. Sektor pertanian menyerap jumlah tenaga yang paling besar mencapai 13.228 jiwa atau sekitar 74 persen, selebihnya sektor lain seperti sektor industri, perdagangan, dan jasa dapat di lihat dalam tabel Pekerjaan Masyarakat Licin No



Sektor Pekerjaan



Jumlah



Persen (%)



1



Pertanian



13.228



74 %



2



Perdagangan



1.372



8%



3



Industri



439



3%



4



Jasa



330



2%



5



Angkutan



242



1%



6



Lain-lain



2.152



12%



C.PENDIDIKAN Jumlah pendidikan di Kecamatan Licin untuk lanjutan menengah sangat terbatas, sehingga banyak anak-anak Licin tidak melanjutkan sekolah formal ke jenjang SLTA karena harus keluar dari Kecamatan Licin, pertimbangannya adalah biaya dan transportasi, sehingga mempengaruhi APS (Angka Partisipasi Sekolah) di Kecamatan Licin. Jumlah Pendidikan di Kecamatan Licin dapat dilihat pada Tabel.



4



Pendidikan di Wilayah Kecamatan Licin



No



Desa



PAUD/TK



SD/MI



SMP/MTS SMA/MA



1



Licin



2



4



2



Tamansari



3



6



3



Gumuk



1



2



4



Jelun



1



3



5



Banjar



2



3



6



Segubang



2



4



1



7



Kluncing



3



3



1



8



Pakel



2



3



16



28



Jumlah



2



SDLB/S MPLB



1



1



1



5



1



1



Angka Partisipasi Sekolah (APS) merupakan rasio jumlah siswa, berapapun usianya, yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu. Angka Partisipasi Sekolah tingkat SD cukup tinggi mencapai 275,9 %, keseluruhan APS masyarakat licin dapat dilihat dalam tabel. Angka Partisipasi Sekolah (APS) No



Angka Partsipasi Sekolah (APS)



Persen (%)



1



Sekolah Dasar (SD)



275,9 %



2



Sekolah Menengah Pertama (SMP)



86,6 %



3



Sekolah Menengah Atas (SMA)



9,2 % 5



Rendahnya APS pada jenjang SMA disebabkan adanya kelompok usia tersebut tidak melanjutkan sekolah atau pendidikan.



D. SOSIAL BUDAYA Licin berada pada wilayah atau topografi pegunungan, dengan limpahan air mengalir di sungai kepersawahan menambah indahnya panorama Licin. Mata pencaharian masyarakat Licin umumnya petani; sebagaian petani penggarap, dan pada umumnya buruh tani, buruh perkebunan, penambang belerang. Kondisi alam pegunungan yang masih segar membuat masyarakat lebih nyaman dan lebih sehat, sehingga usia harapan hidup masyarakat Licin cenderung panjang. Suasana pegunungan dengan akses jalan yang belum sepenuhnya memadahi ditambah pendidikan masyarakat yang rendah membuat masyarakat cenderung tertutup, sulit dalam mengambil sebuah keputusan serperti mengambil keputusan untuk masalah kesehatan. Suasana pegunungan



menciptakan masyarakat Licin cenderung komunal dengan adat istiadat kuat. Ada keyakinan yang melekat dan kuat dalam



masyarakat seperti keyakinan bahwa sakit mati itu kehendak Tuhan, manusia hanya menjalankan syariatnya saja. Kayakinan ini sebenarnya sangat tepat, jika didasari dengan pendidikan yang baik.



Kepercayaan ini akan mempengaruhi keluarga atau masyarakat dalam mengambil keputusan untuk menggunakan



pelayanan kesehatan. Masyarakat mengambil kesimpulan bahwa proses penyembuhan tidak hanya dari “syariat” kesehatan, tetapi bisa dengan “syariat: lain atau upaya lain, seperti upaya masyarakat mancari alternatif penyembuhan lain sebelum ke Puskesmas atau kelayanan kesehatan. Kebiasaan menggunakan air sungai untuk kebutuhan mandi cuci dan Buang Air Besar di sungai masih tinggi, hal ini tidak lepas dari kondisi alam dan masih kuatnya hubungan masyarakat. Sungai sebagai media komunikasi transaksi, dengan dealek bahasa Banyuwangi Using yang masih kental maka terlihat akrab dan menyenangkan. Apalagi di sekitar sungai ada mushola atau waqaf (dalam bahasa using) yang digunakan untuk ibadah setelah mandi di Sungai. Dahulu Pendidikan masyarakat Licin setelah dari SD atau SMP umumnya mengambil pendidikan nonformal, belajar mengaji di Pondak Pesantren sehingga mempengaruhi kehidupan beragama. Masyarakat Licin kuat dalam memegang nilai nilai religius, namun akibat dari rendahnya tingkat pendidikan tersebut diatas dan ditambah dengan kehidupan yang tertutup di pondok atau pendidikan agama, membuat anak mudanya gamang dalam menghadapi cepatnya arus informasi lewat teknologi HP; mulai tidak kuatnya memegang nilai-nilai agama yang diterimanya di pendidikan agama; adanya gejala perkawinan di luar nikah. Hal ini membuat orang tua yang masih kuat memegang nilai-nilai agama mempunyai kekhawatiran anaknya melakukan perkawinan di luar nikah kemudian di nikahkan dini. Disamping itu dengan bertambahnya penduduk dengan kondisi lahan pertanian yang semakin berkurang, masyarakat Licin mulai bekerja keluar 6



daerah seperti Bali atau daerah lain sebagai buruh, namun yang menjadi kekhawatiran adalah pengaruh perilaku yang tidak sehat tanpa memperhatikan keselamatan dirinya, seperti sex bebas, Narkoba, virus HIVAIDs.



FASILITAS KESEHATAN 1. Jaringan dan jejaring Pelayanan Kesehatan di Kecamatan Licin Puskesmas Licin bersama Pemerintahan Desa melakukan penguatan jaringan kesehatan di wilayah Desa seperti Puskemas Pembantu, Poskesdes, Posyandu, Posbindu, Polindes, dan kader kesehatan di Desa. Jumlah jaringan kesehatan di Desa dapat dilihat dalam tabel. Data Jaringan Pelayanan Kesehatan di Wilayah Puskesmas Licin No



Sarana Kesehatan



Jumlah



1



Puskesmas Pembantu



2



2



Polindes



0



3



Poskesdes



1



4



Ponkesdes



1



5



Posyandu



45



6



Posbindu



8



Jejaring pelayanan Puskesmas Licin 1



BPM



1



Data Posyandu Balita di wilayah Kecamatan Licin No



Desa



Jumlah



Kreteria 7



Pratama 1 2 3 4 5 6 7 8



Licin Tamansari Banjar Jelun Gumuk Segobang Kluncing Pakel JUMLAH



Madya



8 11 4 3 3 6 5 5 45



2



4 6



Purnama Mandiri 8 10 1 2 3 3 5 1 1 5 37 2



Data Posyandu Lansia di wilayah Kecamatan Licin No



Desa



Jumlah



Kriteria Pratama



Madya



1



Licin



4



4



2



Tamansari



3



3



3



Banjar



3



3



4



Jelun



3



3



5



Gumuk



3



3



6



Segobang



4



4



7



Kluncing



4



4



8



Pakel



3



3



JUMLAH



27



27



Purnama



Mandiri



2. Kader Kesehatan 8



Data Kader Kesehatan di wilayah Puskesmas Licin No



Kader



Jumlah



1



Kader Posyandu balita



211



2



Kader Posyandu aktif



210



3



Kader Lansia



27



4



Kader lansia Terlatih



27



5



Kader Desa Siaga



8



6



Fasilitator kesehatan



1



3. Jumlah Ketenagaan Puskesmas Licin No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 13 14



Tenaga Kesehatan Kepala Puskesmas Dokter Umum Dokter Gigi Psikolog Perawat Bidan Asisten Apoteker Sanitarian Gizi Survailance Petugas Laboratorium Pembantu adiministrasi Pembantu Umum



PNS 1 1 1 2 10 5 2 2



PTT



THL



1



6 1



7 3



1 1 1 3 11



1 2



Jumlah 1 2 1 2 18 14 2 2 1 1 1 4 13 9



JUMLAH 4. Data 10 Besar Penyakit



39



8



15



62



a. Daftar 10 Penyakit Terbesar Puskesmas Licin 2015 Kasus No Kode Penyakit Jumlah Baru Lama 51 1684 1 J06 Infeksi Akut Sal Pernafasan Atas 1578 723 173 988 2 I10 Penyakit Darah Tinggi Primer 742 58 845 3 K29 Gastritis Dan Duodenitis 404 127 608 4 R53 Badan Capek Dan Pegal-pegal 420 29 524 5 R51 Nyeri Kepala 389 65 454 6 F20 Schisofrenik 396 9 421 7 A09 Diare Yg Kurang Jelas 8 9 10



J45 M06 K04



Batasannya Asma Rematik Arthritis Lain Pulpitis



257 261 272



73 6 0



338 283 273



10



A. HASIL CAPAIAN PROGRAM



Capaian Penilaian Kinerja Pelayanan Tahun 2015 (Hasil capaian program tahun 2015) TARGET SASARAN Sasaran %



KESENJANGAN SELISIH %



SATUAN



JUMLAH SASARAN



orang



106



11



10%



1



1%



10



9%



orang



106



37



35%



106



100%



-



-



orang



0



0



15%



0



0%



-



-



MATA Penemuan kasus sulit di masyarakat dan 1 puskesmas melalui pemeriksaan visus/refraksi



orang



90



63



70%



14



16%



2 Penemuan puskesmas



di



orang



280



196



70%



279



100%



3 Penemuan kasus buta katarak pada usia >45 tahun 4 Pelayanan operasi katarak di puskesmas 5 Pelayanan rujukan mata



orang



104



36



35%



5



orang orang



0 279



0 56



3x/thn 20%



0 21



NO



JENIS KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN INDERA TELINGA



Penemuan kasus sulit dan rujukan spesialis di Puskesmas melalui pemeriksaan fungsi pendengaran 2 Penemuan kasus penyakit telinga di Puskesmas 3 Kejadian komplikasi operasi 1



kasus



penyakit



mata



11



PENCAPAIAN (H)



49



54%



-



-



5%



31



20%



0% 8%



TB 35



12%



BAB III IDENTIFIKASI MASALAH



A. IDENTIFIKASI MASALAH No



Program



1



1



2 3



TELINGA Penemuan kasus sulit dan rujukan spesialis di Puskesmas melalui pemeriksaan fungsi pendengaran MATA Penemuan kasus sulit di masyarakat dan puskesmas melalui pemeriksaan visus/refraksi Penemuan kasus buta katarak pada usia >45 tahun Pelayanan rujukan mata



Target



Pencapaian



Kesenjangan



Masalah



10%



1%



9%



M



70%



16%



54%



M



20%



8%



12%



M



B. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH Berdasarkan dari analisis penentuan permasalahan diatas maka perlu ditentukan prioritas masalah agar terwujud pelaksanaan kegiatan yang menganut prinsip efektif, efesien, proporsional serta rasional dengan mengunakan alat analisis manajemen yaitu: USG (Urgency,Seriousness,Growth) sebagai berikut:



12



N MASALAH



O



U



S



G



TOTAL



3



3



3



9



3



3



2



8



2



2



2



6



Penemuan kasus sulit di masyarakat dan 1



puskesmas melalui pemeriksaan visus/refraksi Penemuan kasus buta katarak pada usia >45



2



tahun



3



Pelayanan rujukan mata 



Keterangan: berdasarkan skala likert 1-5 (5 = sangat besar, 4= besar, 3= sedang, 2= kecil , 1= sangat kecil)



C. MENCARI PENYEBAB MASALAH Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan mencoba menelusuri faktor penyebab yang berpengaruh terhadap masalah tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan alat analisis diagram tulang ikan (fish bone analizer). Beberapa faktor akar penyebab masalah tersebut dikelompokan dalam berbagai kelompok faktor internal (sumberdaya) maupun faktor eksternal (lingkungan) yang dapat dilihat sebagai berikut:



13



MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH INDERA TELINGA



Dana



Terbatasnya dana dan transport ke puskesmas dan RS rujukan



Kurangnya syarat syarat rujukan dan kurangnya alkes pemeriksa pendengaran



Material



Manusia



Lingkungan n



Terbatasnya tenaga Kurangnya pelatihan nakes dalam kesehatan



pendengaran



Menyediakan pemeriksa pendengaran



Faktor keturunan, pola hidup tidak sehat



Kebiasaan yang turun menurun dilakukan



alkes



Metode



Budaya



13



Masih rendahnya Penemuan kasus sulit dan rujukan spesialis di puskesmas melalui pemeriksaan fungsi pendengaran



MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH INDERA MATA



Dana



Terbatasnya dana dan transport ke puskesmas



Leaflet tentang katarak kurang ,kurangnya alkes pemeriksa mata



Material



Manusia Terbatasnya tenaga Kurangnya pelatihan nakes dalam kesehatan mata



Lingkungan banyak polutan serta sinar ultraviolet, trauma, degenerasi usia



Menyediakan alkes pemeriksa mata, sosialisasi penyakit tentang katarak, koordinasi dengan lintas sektor



masih banyak percaya dengan pengobatan tradisional



Metode



Budaya



14



Masih rendahnya Penemuan kasus buta katarak pada



Ketidaktepatan pemeriksaan dengan jadwal yang telah ditentukan



A.



N o 1



2.



3.



CARA PEMECAHAN MASALAH 1. INDERA TELINGA Prioritas Penyebab Masalah Masalah Penemuan  Kurang kasus sulit informasi dan rujukan kesehatan spesialis di pendengaran pkm  Terbatasnya melalui dana pemeriksaa transportasi n ke pkm pendengar  Tidak an tersedia alkes pemeriksa pendengaran  Tidak diketemukan pasien sulit dan rujukan  Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan telinga Penemuan  Target kasus tercapai penyakit telinga di puskesmas Kejadian Tidak di komplikasi ketemukan pasca pasien operasi komplikasi pasca operasi 2.



No 1



Alternatif Pemecahan Masalah  Healt education kesehatan telinga  Koordinasi dengan bidan wilayah,lintas sektor  Menyediakan alkes pemeriksa pendengaran.  Memberikan pelayanan rujukan di puskesmas  Sosialisasi/mening katkan promosi kesehatan pada masyarakat



Pemecahan Masalah Terpilih  Healt education kesehatan telinga  Koordinasi dengan bidan wilayah,lintas sektor  Menyediakan alkes pemeriksa pendengaran  Memberikan pelayanan rujukan di puskesmas  Sosialisasi/meni ngkatkan promosi kesehatan pada masyarakat



-



Koordinasi dengan bidan wilayah



-



Koordinasi dengan bidan wilayah



INDERA MATA



Prioritas Masalah Penemuan kasus sulit di masyarakat dan puskesmas memalui pemeriksaan visus/refraksi



Penyebab Masalah .



 Kurang informasi kesehatan mata  Terbatasny a dana transportasi ke pkm .Kurangnya kesadaran masyarakat



Alternatif Pemecahan Masalah  Healt education kesehatan telinga  Koordinasi dengan bidan wilayah,lintas sektor  Sosialisasi/meningk atkan promosi kesehatan pada masyarakat -



Pemecahan Masalah Terpilih  Healt education kesehatan telinga  Koordinasi dengan bidan wilayah,lintas sektor  Sosialisasi/meni ngkatkan promosi kesehatan pada masyarakat 15



dalam menjaga kesehatan mata .



2.



3.



4.



5.



Penemuan kasus penyakit mata di puskesmas Penemuan kasus buta katarak pada usia >45 tahun



Pelayanan operasi katarak di puskesmas Pelayanan rujukan mata



 Target tercapai



-



-



 Kurang  Healt education  Healt education informasi kesehatan mata kesehatan mata kesehatan  Koordinasi dengan  Koordinasi mata bidan wilayah,lintas dengan bidan  Terbatasnya sektor,program lain wilayah,lintas dana sektor,program  Menambah jumlah transportasi lain petugas ke pkm  Sosialisasi/meningk  Menambah jumlah petugas  Jumlah atkan promosi sasaran kesehatan pada  Sosialisasi/meni yang tidak masyarakat tentang ngkatkan sebanding katarak promosi dengan kesehatan pada jumlah masyarakat petugas tentang katarak  Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan mata Tidak berlaku Tidak berlaku Tidak berlaku



 Kurang informasi kesehatan mata  Terbatasnya dana transportasi rujukan ke rumah sakit rujukan  Jumlah sasaran yang tidak sebanding dengan jumlah



 Healt education kesehatan mata  Koordinasi dengan bidan wilayah,lintas sektor,program lain  Memberikan pelayanan rujukan  Menambah jumlah petugas  Sosialisasi/meningk atkan promosi kesehatan pada masyarakat



 Healt education kesehatan mata  Koordinasi dengan bidan wilayah,lintas sektor,program lain  Memberikan pelayanan rujukan  Menambah jumlah petugas  Sosialisasi/meni ngkatkan promosi kesehatan pada 16



petugas  Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan mata B.



masyarakat



METODE PEMECAHAN MASALAH 1. INDERA TELINGA a. Melakukan



pemicuan



dan



sosialisasi



kepada



kelompok/perorangan b. Melakukan dan meningkatkan pertemuan/koordinasi lintas sektor dan lintas program c. Menyediakan pelayanan rujukan untuk kasus sulit pendengaran. d. Menyediakan alkes pemeriksa pendengaran (graputala) 2. INDERA MATA a. Melakukan



pemicuan



dan



sosialisasi



kepada



kelompok/perorangan b. Melakukan dan meningkatkan pertemuan/koordinasi lintas sektor dan lintas program c. Menyediakan pelayanan rujukan untuk kasus sulit penglihatan. d. Menyediakan alkes pemeriksaan mata



17



BAB IV RENCANA KEGIATAN A. RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)



Upaya Kesehatan



INDERA



Penan Kegiatan



Sosialisasi dan penyuluhan



Skreening/p enemuan katarak pada posbindu



Tujuan



Meningka tkan pengetah uan tentang kesehata n indera dan perubaha n perilaku masyarak at Meningka tkan cakupan kasus kesehata n indera



Sasa ran



Target sasaran



Kade 100 r,tom orang a,da n masy arak at,lin prog



Peng unjun g posbi ndu



ggung jawab Koordi nator progra m indera



100% Koordi pengunj nator ung indera posbindu



Kebutuhan Sumber Daya Metho de (meto de)



Materi al (baha n)



Machi ne (alat)



Man (tenag a)



Leafle t,LCD, mamir i,mam irat



Kordin ator indera’ bidan, peraw at,dokt er



Kader Toma



senter Sepe da motor



Kordin ator indera, bidan, peraw at



Kader,t oma



Penyu ATK luhan



skreni ng



18



Mitra kerja



Waktu pelaksa naan



Kebutuhan anggaran



Indikator kinerja



Sumber Biaya



Jan-Des 2017



Terintegrasi dengan program lain



Meningka tnya pengetah uan masyarak at tentang kesehata n indera



MaretDes 2017



10 kali x 1 org x 2 desa X 30.000=60. 000 *10 kali x 1 org x 2 desa x 35.000=70. 000 *10 kali x 1



Meningka BOK tnya cakupan kasus katarak dan kesehata n indera lainnya



org x 2 desa x 40.000=80. 000 *10 kali x 1 org x 2 desa x 50.000=100 .000 Terintegrasi dengan program lain



19



BAB V RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK) No



Upaya Kesehatan



Kegiatan



1.



Upaya Kesehatan Skrening / penemuan Pengembangan penderita katarak INDERA pada posbindu



Sasaran



Targ et  Petugas 100 kesehata % dari n posbi ndu



20



Volume Kegiatan *10 kali x 1 org x 2 desa X 30.000 *10 kali x 1 org x 2 desa x 35.000 *10 kali x 1 org x 2 desa x 40.000 *10 kali x 1 org x 2 desa x 50.000



Rincian Pelaksanaan 10 kali x 1 org x 2 desa X 30.000=60.000 *10 kali x 1 org x 2 desa x 35.000=70.000 *10 kali x 1 org x 2 desa x 40.000=80.000 *10 kali x 1 org x 2 desa x 50.000=100.000



Lokasi posbin du



Tenaga



Jadw al



Kader, koordinat or indera, bidan



JADWAL KEGIATAN PROGRAM INDERA



KEGIATAN INDERA



1 √ √



2 √



3 √



4 √



5 √ √



6 √



























Pemeriksaan dan tindakan medis primer kesehatan indera Petugas melakukan rujukan kasus Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan























√ √



√ √



√ √



√ √



√ √



Petugas melakukan pengusulan peralatan







Petugas melakukan koordinasi lintas program Melakukan penyuluhan katarak kepada pengunjung puskesmas induk dan pengunjung posbindu Petugas melakukan penjaringan di dalam dan luar gedung



21



Bulan 7 √



8 √



9 √ √



10 √



11 √



12 √























































√ √



√ √



√ √



√ √



√ √



√ √



√ √



22



BAB VI PENUTUP



A.



KESIMPULAN Program



ini



merupakan



upaya



pemerintah



untuk



memenuhi



kewajibannya dalam memberikan akses pelayanan kesehatan yang seluasluasnya bagi masyarakat miskin dan tidak mampu, karena itu program ini perlu dilaksanakan



dengan



sebaik-baiknya



dan



tepat



sasaran.



Keberhasilan



pelaksanaan BOK di Puskesmas beserta jajarannya selain ditentukan oleh pemahaman setiap petugas Puskesmas terhadap buku petunjuk tehnis yang telah ada, juga ditentukan oleh pengabdian dan dedikasi setiap petugas dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan disusunnya Rencana Kegiatan/ Plan of Action (POA) ini, diharapkan



pemanfaatan



dana



dapat



dipertanggung



jawabkan



dan



dilaksanakan sesuai petunjuk tehnis yang ada. Rencana kegiatan ini hanya berlaku selama satu bulan berjalan dan dapat direvisi pada saat Rapat evaluasi Tim Pengelola BOK Puskesmas LICIN Perubahan/revisi yang akan dilakukan semata-mata bertujuan untuk memenuhi tuntutan akan pelayanan kesehatan pada masyarakat yang berstandar. Semoga Rencana Kegiatan/ Plan of Action (POA) ini berguna sebagai pedoman



dalam pelaksanaan program BOK Puskesmas LICIN dalam



memanfaatkan dana dan melaksanakan pelayanan kesehatan



kepada



masyarakat yang ada diwilayah kerjanya. Rencana Kegiatan/ Plan of Action (POA) memerlukan perbaikan secara berkesinambungan, oleh karena itu diharapkan pihak-pihak yang berkompeten untuk memberikan masukan guna perbaikan di bulan mendatang.



23