Poac Rumah Sakit Dan Puskesmas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

POAC RUMAH SAKIT DAN PUSKESMAS



Nama Kelompok : 1. Desti Widyawati



1621B0008



2. Olivia Agtri O.P.S



1621B0030



3. Putri Agustina



1621B0032



4. Rizky Prihartono



1621B0040



5. Sofi Nur Indah Sari



1621B0044



PROGRAM STUDI S-1 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT STIKes SURYA MITRA HUSADA KEDIRI TAHUN 2018



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan yang maha kuasa, karena hanya atas perkenan-Nya penyusunan makalah ini dapat diselesaikan. Makalah dengan judul “POAC pada Rumah Sakit dan Puskesmas” ini ditulis guna memenuhi sebagian syarat untuk menyelesaikan tugas dari mata pembelajaran Manajemen Pelayanan Kesehatan. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr.Janik, Apt, MM yang telah membimbing kami untuk menyelesaikan makalah ini. Harapkan saya dari pembaca untuk saran dan kritiknya yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Atas perhatian kami ucapkan terima kasih.



Kediri, 04 November 2018



Penyusun



2



DAFTAR ISI



Contents KATA PENGANTAR................................................................................................................. 2 DAFTAR ISI ............................................................................................................................... 3 BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 4 1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 4 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 4 1.3 Tujuan.................................................................................................................................... 4 BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 5 2.1 Rumah Sakit .......................................................................................................................... 5 2.2 POAC Rumah Sakit .............................................................................................................. 5 2.2.1 Planning (Perencanaan) ................................................................................................ 5 2.2.2 Organitation (Pengorganisasian) .................................................................................. 7 2.2.3 Actuating /Directing (Pengarahan dan Pengembangan ) .............................................. 9 2.2.4 Controling (Pengendalian) .......................................................................................... 10 2.3 POAC Puskesmas................................................................................................................ 10 2.3.1 Planning ...................................................................................................................... 10 2.3.2 Organizing .................................................................................................................. 11 2.3.3 Actuating .................................................................................................................... 13 2.3.4 Controlling .................................................................................................................. 14 BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 18 A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 18 B. SARAN .............................................................................................................................. 18 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 19



3



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu subsistem pelayanan kesehatan menyelenggarakan dua jenis pelayanan untuk masyarakat yaitu pelayanan kesahatan dan pelayanan administrasi. Pelayanan kesehatan mencakup pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, rehabilitasi medik dan pelayanan perawatan. Pelayanan tersebut dilaksanakan melalui unit gawat darurat, unit rawat jalan, dan unit rawat inap. Dalam perkembangannya pelayanan rumah sakit tidak terlepas dari pembangunan ekonomi masyarakat. Perkembangan ini tercermin pada perubahan fungsi klasik RS yang pada awalnya hanya memberikan pelayanan yang bersifat penyembuhan (kuratif) terhadap pasien melalui rawat inap. Pelayangan RS kemudian bergeser karena kemajuan ilmu pengetahuan khususnya ilmu kedokteran, peningkatan pendapatan dan pendidikan masyarakat. Pelayanan kesehatan di RS saat ini tidak saja bersifat kuratif (penyembuhan), tetapi juga bersifat pemulihan (rehabilitatif). Keduanya dilaksanakan secara terpadu melalui upaya promosi kesehatan (promotif) dan pencegahan (preventif).



1.2 Rumusan Masalah Bagimanakah POAC Rumah Sakit dan Puskesmas ? 1.3 Tujuan Agar mahasiswa dapat mengetahui poac (planning , organizing, actuating dan controlling rumah sakit maupun puskesmas.



4



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Rumah Sakit Rumah sakit sebagai salah satu subsistem pelayanan kesehatan menyelenggarakan dua jenis pelayanan untuk masyarakat yaitu pelayanan kesahatan dan pelayanan administrasi. Pelayanan kesehatan mencakup pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, rehabilitasi medik dan pelayanan perawatan. Pelayanan tersebut dilaksanakan melalui unit gawat darurat, unit rawat jalan, dan unit rawat inap. Dalam perkembangannya pelayanan rumah sakit tidak terlepas dari pembangunan ekonomi masyarakat. Perkembangan ini tercermin pada perubahan fungsi klasik RS yang pada awalnya hanya memberikan pelayanan yang bersifat penyembuhan (kuratif) terhadap pasien melalui rawat inap. Pelayangan RS kemudian bergeser karena kemajuan ilmu pengetahuan khususnya ilmu kedokteran, peningkatan pendapatan dan pendidikan masyarakat. Pelayanan kesehatan di RS saat ini tidak saja bersifat kuratif (penyembuhan), tetapi juga bersifat pemulihan (rehabilitatif). Keduanya dilaksanakan secara terpadu melalui upaya promosi kesehatan (promotif) dan pencegahan (preventif). Dengan demikian, sasaran pelayanan kesehatan RS bukan hanya untuk individu pasien, tetapi juga berkembang untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. Fokus perhatiannya memang pasien yang datang atau yang dirawat sebagai individu dan bagian dari keluarga. Atas dasar sikap seperti itu pelayanan kesehatan di RS merupakan pelayanan kesehatan yang paripurna (komperhensif dan holistik). 2.2 POAC Rumah Sakit 2.2.1



Planning (Perencanaan) Perencanaan memusatkan perhatian pada masa yang akan datang. Menejemen harus mempersiapkan rumah sakit dalam menghadapi hal-hal yang akan datang baik sudah diramalkan maupun tidak terduga sebelumnya. Perencanaan memprediksikan apa yang harus dicapai atau dilakukan dimasa datang dan bagaimana hal tersebut dapat dilaksanakan. Atau dapat ditegaskan sebagai berikut: fungsi perencanaan mencakup aktifitas-aktifitas



5



manajerial yang menentukan sasaran dan alat yang tepat untuk mencapai sasaran tersebut. 



Beberapa faktor untuk perencanaan antara lain: a. Sasaran – sasaran b. Tindakan – tindakan c. Sumber – sumber daya yang diperlukan d. Implementasi







Segi penting pada perencanaan diantaranya: a. Dukungan direksi b. Jenis perencanaan c. Persiapan forecasting d. Tujuan, target dan standart e. Peningkatan operasional f. Koordinasi g. Persiapan sumber daya







Secara topikal rencana sederhana dibagi dalam: a. Perencanaan jangka pendek b. Perencanaan jangka menengah c. Perencanaan jangka panjang Perencanaan jangka pendek, menengah, panjang ini oleh perencanaan tergantung pada sifat sasaran/target yang dilakukan dalam waktu yang diperlukan untuk menyelesaikannya. a. Perencanaan jangka pendek misalnya: 



Renovasi kamar selama satu minggu







Perbaikan taman







Pembenahan jendela kamar



b. Perencanaan jangka menegah 



Pembuatan ruang operasi







Pembuatan pagar rumah sakit







Pengadaan alat operasi



c. Perencanaan jangka panjang 6



2.2.2







Perluasan wilayah rumah sakit







Penggadaan.



Organitation (Pengorganisasian) Pengorganisasian (organizing), merupakan pengaturan setelah rencana, mengatur dan menentukanapa tugas pekerjaanny, macam, jenis, unit kerja, alatalat, keuangan dan fasilitas. Penorganisasian suatu rumah sakit berdasarkan analisis SWOT. a. Keuangan (Finance) S



: - Cadangan dana - Backup perusahaan induk - Asset rumah sakit berupa gedung dan ruang-ruang



W



:-Untung/rugi -gaji, motivasi untuk atasi inflasi -peraturan-peraturan dalam pengendalian pengadaan



O



:kredibilitas



T



:inflasi/deviasi



Usulan perbaikan Menurunkan biaya



efisiensi



Perhitungan biaya/unit



tarif



Sistem gaji



melalui prestasi



b. Gedung dan fasilitas kesehatan S



: -Lokasi strategis -fasilitas cukup modern dan lengkap



W



:-pembelian alat harus melalui peraturan -BOR (Bed Occupacy Rate) tinggi/rendah



O



:-tidak ada rumah sakit di wilayah tersebut



7



T



:Di tahun-tahun mendatang akan banyak rumah sakit bermunculan di tempat tersebut dengan fasilitas yang cukup baik



Usulan perbaikan Bila memungkinkan prosedur anggaran dan penggadaan barang singkat Swastanisasi c. Marketing S : perusahaan induk sebagai costumer yang cukup berat W : tempat tidur terlalu penuh sehingga kadang – kadang menyulitkan O : tarif bersaing T :ditahun-tahun mendatang akan muncul rumah sakit swasta yang cukup modern. Usulan perbaikan Meningkatkan layanan bermutu, baik perawatan, mutu dokternya, pendidikan, training yang berkesinambungan, perlu sistem yang mengarah ke arah perbaikan mutu. d. Sumber daya manusia S : - dokter spesialis full time cukup lengkap - stand by 24 jam W : - Tidak mudah mencari tenaga dokter yang berkualitas untuk peremajaan. -



Jumlah masih dirasa kurang



-



Motivasi sulit karena peraturan



O : - gaji untuk tenaga perawat dan administrasi lebih besar dari rumah sakit lain, sehingga tidak pindah ke rumah sakit lain. T : motivasi di rumah sakit untuk dokter lebih baik.



8



Usulan perbaikan a. Bila peraturan memungkinkan perlu sistem motivasi, reward and punishment yang jelas b. Gaji disesuaikan dengan prestasi/kontribusi



swastanisasi



SWOT ini tentunya sangat tergantung pada keadaan masing-masing rumah sakit. 



Ciri rendahnya pengorganisasian yang baik meliputi: a. Seringnya perubahan rencana b. Gagalnya pengumpulan keberhasilan pekerjaan c. Lambatnya pengambilan keputusan d. Informasi yang tidak tepat sasaran e. Rendahnya pertanggung jawaban f. Rapat dan komunikasi berlebihan g. Dibiarkan hal yang tidak kompeten h. Gaji dan honor yang tidak adil\ i. Berharap yang berlebihan.



2.2.3



Actuating /Directing (Pengarahan dan Pengembangan ) Pergerak (actuating), menggerakkan orang-orang agar mau / suka bekerja. Ciptakan suasana bekerja bukan karena perintah, tetapi harus dengan kesadaran sendiri, termotifasi secara interval. Actuating/directing tidak lepas dari kemampuan menejer/atasan untuk bisa mengarahkan staffnya ataupun bawahannya untuk meningkatkan fungsi masingmasing dengan baik. Banyak yang harus diketahui oleh pimpinan/manajer untuk bisa mengarahkan anak buah untuk bekerja sebaik mungkin sehingga rumah sakit yang dipimpinnya berhasil dalam mencapai tujuan yang dikehendaki. Pengertian motivasi atau memotivasi merupakan suatu proses dengan apa seseorang manajer merangsang bawahan untuk bekerja dalam rangka upaya mencapai sasaran organisatoris, sebagai alat untuk memuaskan keinginan pribadi mereka sendiri.



9



2.2.4



Controling (Pengendalian) Pengendalian/pengawasan (controlliang), merupakan fungsi pengawasan agar tujuan dapat tercapai sesuai dengan rencana, apakah orang-orangnya, cara dan waktunya tepat. Pengendalian juga berfungsi agar kesalahan dapat segera diperbaiki. Komponen pengendalian yang harus diperhatikan adalah: 



Adanya standart penilaian







Adanya standart prosedur







Sistem informasi







Evaluasi dan deviasi yang terjadi







Tindakan koreksi



Bentuk kegiatan pengendalian antara lain: 1. Merumuskan tatalaksana dalam bentuk manual, standar, kriteria, norma, instruksi dan prosedur lain. 2. Melaksanakan pengamatan (monitoring), evaluasi dan laporan, guna mendapatkan gambaran dan informasi tentang penyimpangan dan jalannya pelaksanaan dari rencana. 3. Melakukan kunjungan staff guna mengidentifikasi cara-cara pelaksanaan dalam rangka penncapaian tujuan. 4.



Melakukan superfisi.



2.3 POAC Puskesmas 2.3.1



Planning Perencanaan Puskesmas adalah proses penyusunan kegiatan yang sistematis untuk mengatasi masalah atau sebagian masalah yang dihadapi dalam rangka pencapaian tujuan Puskesmas dalam periode waktu tertentu. Perencanaan adalah proses penyusunan rencana Puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas. Rencana Puskemas dibedakan atas dua macam yaitu Rencana Usulan Kegiatan (RUK) untuk kegiatan pada setahun mendatang dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) pada tahun berjalan. Perencanaan Puskesmas disusun meliputi upaya kesehatan wajib, upaya 10



kesehatan pilihan dan upaya inovatif baik terkait dengan pencapaian target maupun mutu Puskesmas. Istilah RUK dan RPK merupakan istilah umum, adapun istilah/terminologi yang dipergunakan dalam perencanaan disesuaikan dengan pedoman penganggaran di daerah. Proses perencanaan Puskesmas harus disesuaikan dengan mekanisme perencanaan yang ada baik perencanaan sektoral maupun lintas sektoral melalui Musrenbang di setiap tingkatan administrasi. a. Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Rencana Usulan Kegiatan adalah perencanaan kegiatan Puskesmas untuk tahun mendatang, sering disebut dengan istilah H+1. Perencanaan disusun dengan mengacu pencapaian indikator Kecamatan Sehat dalam mewujudkan pencapaian indikator SPM. b. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)/ Plan of Action (POA) Rencana Pelaksanaan Kegiatan disusun setelah Puskesmas mendapatkan alokasi anggaran. Penyusunan RPK berdasarkan RUK tahun yang lalu dengan dilakukan penyesuaian (adjustment) terhadap target, sasaran dan sumberdaya. RPK disusun dalam bentuk matrik Gantt Chart dan dilengkapi dengan pemetaan wilayah (mapping). Ada 6 program pokok puskesmas Kesehatan dasar (BASIC SIX) yaitu: 1. Promosi kesehatan. 2. Kesehatan lingkungan. 3. Pencegahan Pemberantasan Penyakit Menular 4. Kesehatan Keluarga dan Reproduksi 5. Perbaikan Gizi masyarakat 6. Penyembuhan Penyakit dan Pelayanan Kesehatan 2.3.2



Organizing Menurut Endang S, Pengorganisasian Puskesmas adalah struktur organisasi dan tata kerja Puskesmas yang merupakan perpaduan antara kegiatan dan tenaga pelaksanan Puskesmas. Struktur organisasi puskesmas menetapkan bagaimana



11



tugas akan dibagi, siapa melapor siapa, dan mekanisme koordinasi formal serta pola interaksi yang akan diikuti. Adapun faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi Puskesmas adalah : 1. Strategi untuk mencapai tujuan Puskesmas. Strategi akan menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun diantara pimpinan dengan pegawai Puskesmas. 2. Ukuran organisasi Puskesmas. Besarnya organisasi Puskesmas secara keseluruhan maupun unit-unit kerja fungsional akan mempengaruhi struktur organisasi Puskesmas. 3. Tingkat penggunaan teknologi, yaitu tingkat rutinitas penggunaan teknologi oleh Puskesmas untuk memberikan jasa layanan kesehatan Puskesmas. Pada layanan kesehatan dengan menggunakan teknologi tinggi akan memerlukan tingkat standarisasi dan spesialisasi yang lebih tinggi dibanding dengan pelayanan kesehatan dasar. 4. Tingkat ketidakpastian lingkungan organisasi Puskesmas. 5. Preferensi(kesukaan) yang menguntungkan pribadi dari individu atau kelompok yang memegang kekuasaan dan kontrol dalam organisasi Puskesmas. 6. Pegawai dan stakeholder dalam organisasi Puskesmas. Kemampuan dan cara berfikir para pegawai dan stakeholderPuskesmas serta kebutuhan mereka untuk bekerjasama harus diperhatikan dalam merancang struktur organisasi Puskesmas.



Kebutuhan



pegawai



dan stakeholder Puskesmas



dalam



pembuatan keputusan akan mempengaruhi saluran komunikasi, wewenang dan hubungan diantara unit-unit kerja fungsional.(Endang S.2011) Pengorganisasian tingkat Puskesmas didefinisikan sebagai proses penetapan pekerjaan-pekerjaan pokok untuk dikerjakan, pengelompokan pekerjaan, pendistribusian otoritas/wewenang dan pengintegrasian semua tugastugas dan sumber-sumber daya untuk mencapai tujuan Puskesmas secara efektif dan efisien. Secara aplikatif pengorganisasian tingkat Puskesmas adalah pengaturan pegawai Puskesmas dengan mengisi struktur organisasi dan tata kerja (SOTK) Puskesmas yang ditetapkan oleh Peraturan Daerah 12



Kabupaten/Kota disertai dengan pembagian tugas dan tanggung jawab serta uraian tugas pokok dan fungsi (Tupoksi), serta pengaturan dan pengintegrasian tugas dan sumber daya Puskesmas untuk melaksanakan kegiatan dan program Puskesmas dalam rangka mencapai tujuan Puskesmas. 



Ada 2 (dua) hal yang perlu pengorganisasian tingkat Puskesmas, yakni: \ (1) Pengaturan berbagai kegiatan yang ada di dalam RO (Rancangan Operasional) Puskesmas, sehingga membentuk satu kesatuan program yang terpadu dan sinergi untuk mencapai tujuan Puskesmas.\ (2) Pengorganisasian pegawai Puskesmas, yaitu pengaturan tugas dan tanggung jawab setiap pegawai Puskesmas, sehingga setiap kegiatan dan program mempunyai penanggung jawabnya. Dengan memahami fungsi pengorganisasian Puskesmas akan lebih memudahkan



mempelajari



fungsi



penggerakan



dan



pelaksanaan



(actuating/aktuasi) dan akan diketahui gambaran pembimbingan dan pengarahan yang diperlukan oleh pegawai Puskesmas sesuai dengan pembagian tugas dan tanggung jawab (Sulaeman, 2009). 2.3.3



Actuating Setelah perencanaan dan pengorganisasian selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya yang perlu ditempuh dalam manajemen adalah mewujudkan rencana tersebut dengan mempergunakan organisasi yang terbentuk. Langkah tersebut adalah actuating yang secara harfiah diartikan sebagai memberi bimbingan namun istilah tersebut lebih condong diartikan penggerak atau pelaksanaan. Jadi actuating artinya menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan. Actuating adalah Pelaksanaan untuk bekerja. Untuk melaksanakan secara fisik kegiatan dari aktivitas tesebut, makamanajer mengambil tindakan-tindakannya kearah itu. Seperti : Leadership ( pimpinan ), perintah, komunikasi dan consoling (nasehat). Actuating disebut juga“ gerakan aksi “ mencakup kegiatan yang dilakukan seorang manager untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan yang



13



ditetapkan oleh unsur-unsur perencanaan dan pengorganisasian agar tujuan-tujuan dapat tercapai. Pemimpin yang efektif cenderung mempunyai hubungan dengan bawahan yang sifatnya mendukung (suportif) dan meningkatkan rasa percaya diri menggunakan kelompok membuat keputusan. Keefektifan kepemimpinan menunjukkan pencapaian tugas pada rata-rata kemajuan, keputusan kerja, moral kerja, dan kontribusi wujud kerja. Prinsip utama dalam penggerakan adalah bahwa perilaku dapat diatur, dibentuk, atau diubah dengan sistem imbalan yang positif yang dikendalikan dengan cermat. Tujuan fungsi aktuating ( penggerakan ) adalah : 1. Menciptakan kerjasama yang lebih efisien 2. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan staf 3. Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan 4. Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang dapat meningkatkan motivasi dan prestasi kerja staf 5. Membuat organisasi berkembang lebih dinamis 2.3.4



Controlling Pengawasan (controlling) sebagai elemen atau fungsi keempat manajemen ialah mengamati dan mengalokasikan dengan tepat penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.Bedasarkan hasil penelitian bahwa penilaian selalu dilakukan untuk mengetahui bagaimana hasil dari pelaksanaan kegiatan tersebut. Selain itu, juga dapat mengarahkan bawahan agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan benar sesuai dengan maksud dan tujuan yang telah ditetapkan. Controlling



dalam



manajemen



puskesmas



merupakan



indikator



keberhasilan puskesmas yang meliputi 2 faktor yaitu menjadi indikator pencapaian sehat meliputi lingkungan, perilaku masyarakat, layanan kesehatan dan status kesehatan mrliputi KEP balita, insiden penyakit yang berbasis lingkungan dan kesehatna ibu dan anak. Selain itu juga merupakan indicator penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan keluarga, pelayanan kesehatan tingkat I.



14



Kontrol kualitas Merupakan suatu upaya organisasi dalam menyediakan pelayanan yang memenuhi standar professional dan dapat diterima oleh klien. 



Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakaian jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata – rata penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan standar atau kode etik profesi yang telah ditetapkan (Azwar, 1996)







Kriteria mutu pelayanan kesehatan 1. Struktur Kriteria rumah sakit, unit keperawatan (LOD, visi dan misi, konsep asuhan keperawatan) 2. Proses Fungsi, proses interpersonal, metode pengorganisasian, perspektif keperawatan proesional, praktek keperawatan professional 3. Tujuan Tingkat kesehatan atau kesejahteraan, kemampuan fungsional, kepuasan pasien, sumberpenggunaan/ pengeluaran efektif dan efisien, kejadian dan proses yang tidak menyenangkan. 



Syarat pelayanan berkualitas Efficacy a) Efficacy (kamanjuran) b) Appropriatennes (kepantasan) c) Accebility (mudah dicapai) d) Accepbility (diterima) e) Effectiveness (keberhasilan) f) Efficiency (ketepatan) g) Continuity (terus - menerus) Controlling adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan



pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut. Controlling is the process of measuring performance and taking action to ensure desired results. Pengawasan 15



adalah proses untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja standar pada perencanaan untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan tersebut, serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan atau pemerintahan telah digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan perusahaan atau pemerintahan. Dari beberapa pendapat tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengawasan merupakan hal penting dalam menjalankan suatu perencanaan. Dengan adanya pengawasan maka perencanaan yang diharapkan oleh manajemen dapat terpenuhi dan berjalan dengan baik. Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari adanya kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang akan dicapai. melalui pengawasan diharapkan dapat membantu melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan secara efektif dan efisien. Bahkan, melalui pengawasan tercipta suatu aktivitas yang berkaitan erat dengan penentuan atau evaluasi mengenai sejauhmana pelaksanaan kerja sudah dilaksanakan. Pengawasan juga dapat mendeteksi sejauhmana kebijakan pimpinan dijalankan dan sampai sejauhmana penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan kerja tersebut. Konsep pengawasan demikian sebenarnya menunjukkan pengawasan merupakan bagian dari fungsi manajemen, di mana pengawasan dianggap sebagai bentuk pemeriksaan atau pengontrolan dari pihak yang lebih atas kepada pihak di bawahnya.” Dalam ilmu manajemen, pengawasan ditempatkan sebagai tahapan terakhir dari fungsi manajemen. Dari segi manajerial, pengawasan mengandung makna pula sebagai: “pengamatan atas pelaksanaan seluruh kegiatan unit organisasi yang diperiksa untuk menjamin agar seluruh pekerjaan yang sedang dilaksanakan sesuai dengan rencana dan peraturan.” atau “suatu usaha agar suatu 16



pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan, dan dengan adanya pengawasan dapat memperkecil timbulnya hambatan, sedangkan hambatan yang telah terjadi dapat segera diketahui yang kemudian dapat dilakukan tindakan perbaikannya.”



17



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Upaya kesehatan yang diselenggarakan di puskesmas terdiri dari Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan. Upaya Kesehatan Wajib merupakan upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh puskesmas di Indonesia ini memberikan daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan melalui peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta merupakan kesehatan global maupun nasional. Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas secara terpadu yaitu azas pertanggungjawaban wilayah, pemberdayaan masyarakat, keterpaduan dan rujukan. Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka puskesmas harus melaksanakan manajemen puskesmas yaitu dalam hal ini POACE (Planning, Organizing, Actuating, Controlling, dan Evaluation). Dengan demikian kasus-kasus dalam manajemen kesehatan dapat terwujud dan sesuai dengan prioritas masalah kesehatan yang dihadapi. B. SARAN Adapun saran saya mengenai penerapan fungsi manajemen ini pada puskesmas yaitu: 1. Agar fungsi manajemen ini benar – benar dilaksanakan dengan baik agar tujuan dari penerapan POACE tersebut dapat tercapai dengan baik. 2. Agar melakukan evaluasi secara berkala terhadap kegiatan yang telah direncanakan, sehingga untuk kedepannya dapat lebih efektif lagi dalam hal penyusunan perencanaan dan pencapaian tujuannya. Dan perlu adanya pemahaman yang mendalam dalam hal penentuan masalah yang kemudian akan menjadi inti darti pokok perencanaan itu sendiri.



18



DAFTAR PUSTAKA A.A Gde Muninjaya. (1999).Manajemen Kesehatan.EGC : Jakarta http://itjen-depdagri.go.id/article-25-pengertian-pengawasan.html http://pppl.depkes.go.id/_asset/_regulasi/KEPMENKES_374-2009_TTG_SKN-2009.pdf http://manajemen-pelayanankesehatan.net http://hpm.fk.ugm.ac.id/hpmlama/index.php http://www.slideshare.net/yabniellitjingga/konsep-puskesmas-ii-2 http://raranatasha.wordpress.com/2013/01/09/manajemen-puskesmas/ http://dr-suparyanto.blogspot.com/2009/11/manajemen-pelayanan-kesehatan.html http://www.indonesian-publichealth.com/2013/05/poac-pada-fungsi-manajemen.html http://somelus.wordpress.com/2010/02/14/manajemen-puskesmas-dan-posyandu/ http://www.slideshare.net/mepsaputra/manajemen-puskesmas-40425598 http://raranatasha.wordpress.com/2013/01/10/pengorganisasian-puskesmas/ http://raranatasha.wordpress.com/2013/01/10/pengorganisasian-tingkat-puskesmas/



19



20