12 0 1 MB
POLARISASI CAHAYA TADRIS FISIKA 3-A
SEP
OC T
NO V
DE C
JA N
FEB
MA R
AP R
NAMA KELOMPOK 1. 2. 3. 4. 5. 6.
NUR IFANI KHOIRUNNISA’ 12211193005 MILYANA AMALIA OKTAVIA 12211193010 ZULHILMI 12211193039 SOCHIFATUL CHABIBAH 12211193046 ADI AGUS TAMIMI 12211193074 DEVI WULANDARI 12211193080
MA Y
JUN
JUL
AU G A B C D E F
SEP
OC T
NO V
DE C
JA N
FEB
MA R
AP R
MA Y
JUN
JUL
AU G A B
Pengertian Polarisasi Cahaya
C D E F
SEP
OC T
NO V
DE C
JA N
FEB
MA R
AP R
MA Y
JUN
JUL
AU G
pengertian polarisasi cahaya Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang merambatkan medan listrik dan medan magnet berposisi tegak lurus satu sama lain dan bergetar tegak lurus terhadap arah rambatan. Gelombang cahaya memiliki panjang gelombang dengan frekuensi tertentu yang nilainya dapat di bedakan dalam spektrum elektromagnetiknya.
A B C D E F
SEP
OC T
NO V
DE C
JA N
FEB
MA R
AP R
MA Y
JUN
JUL
AU G
Adapun sifat-sifat cahaya itu sendiri antara lain: 1. 2. 3. 4. 5.
Dapat merambat dalam ruang hampa (tidak perlu medium untuk merambat). Tidak bermuatan listrik. Merupakan gelombang transversal (arah getarnya tegak lurus dengan arah perambatannya). Arah perambatannya tidak dapat dibelokkan pada medan listrik maupun medan magnet. Memiliki sifat umum seperti mengalami polarisasi, pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi), intervensi, dan pelenturan (difraksi).
A B C D E F
SEP
OC T
NO V
DE C
JA N
FEB
MA R
AP R
MA Y
JUN
JUL
AU G A
Polarisasi cahaya atau pengkutuban adalah peristiwa perubahan arah getara gelombang cahaya yang acak menjadi satu arah getaran. Poarisasi hanya terjadi pada gelombang transvesal, yang berarti bahwa cahaya merambat tegak lurus terhadap arah osilasinya. Syaratnya adalah bahwa gelombang tersebut mempunyai arah osilasi tegak lurus terhadap bidang rambatnya. (Soetrisno, 1979)
B C D E F
SEP
OC T
NO V
DE C
JA N
FEB
MA R
AP R
MA Y
JUN
JUL
AU G A B
Jenis Polarisasi Cahaya
C D E F
SEP
OC T
NO V
DE C
JA N
FEB
Polarisasi Linier
MA R
AP R
MA Y
JUN
JUL
AU G A B
Cahaya terpolarisasi linier(terpolarisasi bidang) jika medan listriknya bergetar pada suatu garis lurus rambatan gelombang medan listrik bersamaan dengan gelombang medan magnet. Bila gelombang hanya mempunyai pergeseran Y, maka gelombang tersebut terpolarisasi linier dan bergetar merambat dalam arah Y.
C D E F
SEP
OC T
NO V
DE C
JA N
FEB
MA R
Polarisasi Melingkar Jika vektor medan listriknya berputar pada lingkaran, maka cahaya dikatakan terpolarisasi melingkar. Polarisasi cahaya melingkar terdiri dari dua gelombang bidang elektromagnetik yang tegak lurus, dengan amplitudo sama dan beda fase 90°. Jika ujung vektor medan listrik pada gelombang yang menjalar berputar searah jarum jam, maka disebut polarisasi melingkar arah kanan. Sebaliknya jika berlawanan arah jarum jam, disebut polarisasi melingkar arah kiri.
AP R
MA Y
JUN
JUL
AU G A B C D E F
SEP
OC T
NO V
DE C
JA N
FEB
Polarisasi Ellips
MA R
AP R
MA Y
JUN
JUL
AU G A B
Hasil superposisi yang memberikan vektor medan listrik yang ujungnya berputar pada sebuah ellips. Cahaya yang dipolarisasikan ellips terdiri dari dua gelombang yang tegak lurus, dengan amplitudo tidak sama dan beda fase 90°. Gelombang dengan polarisasi melingkar dan ellips dapat diuraikan menjadi dua gelombang dengan polarisasi tegak lurus.
C D E F
SEP
OC T
NO V
DE C
JA N
FEB
MA R
AP R
MA Y
JUN
JUL
AU G A B
Sebab-sebab Polarisasi Cahaya
C D E F
SEP
OC T
NO V
DE C
JA N
FEB
MA R
AP R
MA Y
JUN
JUL
Polarisasi karena Pemantulan Sinar A dipantulkan oleh cermin P1 dan sinar yang terpantul dipantulkan lagi oleh cermin P2. Ternyata apabila cermin P2 diputar terhadap poros cermin P1 dan P2 kelipatan 90° ternyata cahaya terpantul B berintensitas nol.
AU G A B C D E
Sudut pantul ini disebut sudut polarisasi.
F
SEP
OC T
NO V
DE C
JA N
FEB
MA R
AP R
MA Y
JUN
JUL
Polarisasi karena Pemantulan • Hukum Brewster Menurut hukum Snellius n1 sin Φ1 = n2 sin Φ2 Jika n1 = 1 (untuk udara), Φ1 = Φn2 = n, Φ2 = Φ* dimana. Φ* = 900 maka hubungan antara sudut polarisasi Φ dan sudut bias. Φ* menjadi sin Φ = n sin Φ* atau n = sin Φ / sin Φ* = tg Φ ………………………(1)
AU G A B C D E F
SEP
OC T
NO V
DE C
JA N
FEB
MA R
AP R
MA Y
JUN
JUL
AU G
Polarisasi karena Pemantulan • Hukum Malus Bahan yang dapat mempolarisari cahaya biasa menjadi terpolarisasi disebut polarisator sedangkan bahan yang dipergunakan untuk mencekter polarisasinya suatu cahaya disebut analisator. Menurut Malus , intensitas cahaya yang ditransmisikan oleh analisator tergantung pada sudut antara bidang polarisator dan bidang
A B C D E F
SEP
OC T
NO V
DE C
JA N
FEB
MA R
Polarisasi karena Pemantulan
AP R
MA Y
JUN
JUL
AU G A B C D E F
SEP
OC T
NO V
DE C
JA N
FEB
MA R
AP R
MA Y
JUN
Polarisasi karena penyerapan (Dikroisma)
JUL
AU G A B C D E F
SEP
OC T
NO V
DE C
JA N
FEB
MA R
AP R
MA Y
JUN
JUL
AU G
Polarisasi karena pembiasan ganda (Bias kembar) Sebagaian kristal non kubik(misal: kuarsa, turmalin, kalsit) bersifat non isotrop artinya : kecepatan cahaya tidak sama ke semua arah. Dalam bahan yang demikian laju cahaya tergantung pada arah rambatan. Cahaya yang masuk dalam bahan tersebut terbagi menjadi dua berkas yaitu berkas cahaya biasa(ordiner) dan berkas cahaya luar biasa(extra ordiner). • Sinar biasa (sinar ordiner) Sinar yang kecepatan rambatnya pada suatu medium sama ke semua arah. • Sinar Luar Biasa Sinar yang kecepatan rambatnya pada suatu medium tidak sama kesemua arah. • Sumbu Optik Suatu arah pada kristal, dimana sinar biasa dan sinar luar biasa merambat dengan kecepatan yang sama.
A B C D E F
SEP
OC T
NO V
DE C
JA N
FEB
MA R
AP R
MA Y
JUN
JUL
AU G
Polarisasi karena Absorbi Selektif Polaroid adalah suatu bahan yang dapat menyerap arah bidang getar gelombang cahaya dan hanya melewatkan salah satu bidang getar. Seberkas sinar yang telah melewati polaroid hanya akan memiliki satu bidang getar saja sehingga sinar yang telah melewati polaroid adalah sinar yang terpolarisasi.Peristiwa polarisasi ini disebut polarisasi karena absorbsi selektif. Polaroid banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain untuk pelindung pada kacamata dari sinar matahari (kacamata sun glasses) dan polaroid untuk kamera.
A B C D E F
SEP
OC T
NO V
DE C
JA N
FEB
MA R
AP R
MA Y
JUN
JUL
AU G
Polarisasi karena Hamburan Cahaya Hamburan cahaya : fenomena penyerapan cahaya dan pemancarannya kembali oleh suatu medium atau benda. Cahaya datang pada medium penghambur(cahaya datang tak terpolarisasi) dalam arah sumbu Z: cahaya yang dihamburkan pada arah sumbu X. Dipolarisasi pada arah sumbu Y, sedangkan cahaya yang dihamburkan pada arah sumbu Y dipolarisasi pada arah X
A B C D E F
SEP
OC T
NO V
DE C
JA N
FEB
MA R
AP R
MA Y
JUN
JUL
AU G A
Penerapan Polarisasi dalam Kehidupan
B C D E F
MA AU MA OC JUL NO JUN FEB DE JA AP R G Y T V C N R Salah satu penerapan penting dari proses polarisasi adalah Liquid Crystal Dsiplay (LCD). LCD digunakan dalam berbagai tampilan, dari mulai jam digital, layar kalkulator, hingga layar televise. LCD dapat diartikan alat peraga Kristal cair, berisi dua filter polarisasi yang saling menyilang dan didukung oleh sebuah cermin. Biasanya polarisator yang saling menyilang menghalangi semua cahaya yang melewatinya. Namun, diantar kedua filter itu terdapat lapisan Kristal cair. Selain energy listrik alat ini dipadamkan, kristalnya memutar sinar-sinar yang kuat dengan membentuk sudut 900. Sinar-sinar yang berputar itu kemudian dapat menembus filter (penyaring) bagian belakang. Kemudian sinar-sinar itu dipantulkan oleh cermin sehingga peraga (layar) tampak putih. Angka atau huruf pada peraga dengan menyatakan daerah-daerah Kristal cair. Ini mengubah posisi Kristal cair tersebut sehingga kristal-Kristal tidak lagi memutar cahaya SEP
A B C D E F
SEP
OC T
NO V
DE C
JA N
FEB
MA R
AP R
MA Y
JUN
JUL
AU G A B C D E F
Thanks! CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik and illustrations by Stories