Post Partum Group-Komunitas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MANAJEMEN IBU POST PARTUM a. Defenisi Asuhan ibu postpartum adalah asuhan yang diberikan pada ibu segera setelah kelahiran, sampai 6 minggu setelah kelahiran. b. Tujuan Memberikan asuhan yang adekuat dan terstandar pada ibu segera setelah melahirkan dengan memperhatikan riwayat selama kehamilan, dalam persalinan dan keadaan segera setelah melahirkan. c. Asuhan pada ibu nifas 1. Kerbersihan Diri  Anjurkan kebersihan seluruh tubuh.  Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Pastikan ibu mengerti membersihkan daerah disekitar vulva terlebih dahulu, dari depan kebelakang, baru kemudian memmbersihkan daerah sekitar anus. Nasehatkan ibu untuk 



membersihkan diri selesai buang air kecil atau besar. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya







dua kali sehari. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan







sessudah membersihkan daerah kelaminnya. Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk mrnghindari menyentuh daerah luka.



2. Istirahat







Anjurkan ibu untuk beristirahat cukup mencegah kelelahan yang







berlebihan. Sarankan ibu untuk kembali ke kegiatan-kegiatan biasa perlahan-lahan,







serta untuk tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur. Kurang istirahat akan memmpengaruhi ibu dalam beberapa hal:  Mengurangi jumlah ASI.  Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan.  Menyebabkan depresi dan ketidak mampuan merawat bayi dan diri sendiri.



3. Senam nifas







Diskusikan pentingnya mengembalikan otot-otot perut dan panggul kembali normal ibu akan merasa kuat dan menyebabkan otot perutnya menjadi kuat







sehingga mengurangi rasa sakit pada punggung. Menjelaskan bahwa latihan tertentu beberapa menit setiap hari sangat membantu, seperti:  Dengan tidur terlentang dengan lengan disamping, menarik otot perut selagi menarik nafas, tahan nafas kedalam dan angkat dagu kedada, tahan satu hitungan sampai 5. Rileks dan ulangi 10 kali.  Berdiri dengan tungkai dirapatkan. Kencangkan otot-otot, pantat dan pinggul dan tahan sampai 5 hitungan, kendurkan dan ulangi latihan sebanyak 5 kali.  Mulai dengan mengerjakan 5 kali latihan untuk setiap gerakan. Setiap minggu naikkan jumlah latihan 5 kali lebih banyak. Pada minggu ke 6 setelah persalinan itu harus mengerjakan setiap gerakan sebanyak 30 kali.



4. Gizi Ibu menyusui harus : - Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari - Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin yang cukup. - Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui) - Pil zat besi harus dimnum untuk mendapatkan tambahan zat gizi selama 40 hari pasca bersalin - Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan vitamin A kepada bayinya melalui ASInya. 5. Perawatan Payudara - Menjaga payudara tetap bersih dan kering - Menggunakan bra yang menyokong payudara - Apabila puting susu lecet oleskan kolostrum atau ASI yang keluar pada sekitar putting susu setiap kali selesai menyusui. Menyusui tetap dilakukan mulai dari puting yang tidak lecet. - Apabila lecet sangat berat dapa diistirahatkan selama 24 jam. ASI dikeluarkan dan diminumkan dengan menggunakan sendok.



- Unuk menghilangkan nyeri dapat minum paracetamol 1 tablet setiap 4-6 jam - Apabila payudara bengkak akibat pemberian ASI. Lakukan :  Pengompresan payudara dengan menggunakan kain basah dan hangat selama 5 menit.  Urut payudara dari pangkal menuju puting atau gunakan sisir untuk mengurut payudara dengan arah “Z” menuju puting.  Keluar ASI sebagian dari bagian depan payudara sehingga putting susu menjadi lunak.  Susukan bayi 2-3 jam sekali. Apabila tidak dapat menghisap seluruh ASI keluarkan dengan tangan.  Letakkan kain dingi pada payudara setelah menyusui.  Payudara keringkan. 6. Hubungan Seksual - Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan 1 atau 2 jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah berhenti dan dia tidak merasakan ketidaknyamanan, aman untuk memulai melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap. - Banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri sampai masa waktu tertentu, misalnya 40 hari atau 6 minggu setelah persalinan. Keputusan trgantung pada pasangan yang bersangkutan. 7. Keluarga Berencana - Idealnya pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya 2 tahun sebelum ibu hamil kembali. Setiap pasangan harus menentukan sendiri kapan dan bagaimana mereka merencanakan tentang keluarganya. Namun petugas kesehatan dapat membantu merencanakan keluarganya dengan mengajarkan kepada meraka cara mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. - Biasanya wanita tidak akan menghasilkan telur (ovulasi) sebelum ia mendapatkan lagi haidnya selama meneteki. Oleh karena itu metode amenorhe laktasi dapat dipakai sebelum haid pertama kembali untuk mencegah terjadinya kehamilan baru. Resiko ini ialah 2% kehamilan. - Sebelum menggunakan metode KB hal-hal berikut sebaiknya dijelaskan dahulu kepada ibu:  Bagaiman metode ini dapat mencegah kehamilan dan efektifitasnya.  Kelebihan/keuntungan.  Kekurangannya.  Efek samping.  Bagaimana menggunakan metode ini.







Kapan metode itu dapat mulai digunakan untuk waniKta pasca salin yang







menyusui. Jika seorang ibu telah memiliki metode KB tertentu, ada baiknya untuk bertemu denganya lagi 2 minggu utuk mengetahui apakah ada yang ingin ditanyakan oleh ibu/ pasangan itu dan melihat apakah metode tersebut bekerja baik.



POST PARTUM GROUP Di dalam melaksanakan asuhan pada ibu postpartum di komunitas, salah satunya adalah



dalam



bentuk



kelompok.



Ibu-ibu



postpartum



dikelompokkan



dengan



mempertimbangkan jarak antara satu orang ibu postpartum dengan ibu postpartum lainnya. Kegiatan dapat dilaksanakan di salah satu rumah ibu postpartum atau di Posyandu dan Polindes. Kegiatannya dapat berupa penyuluhan dan konseling tentang: a. Kebersihan diri (personal hygiene) 1. Menganjurkan ibu untuk membersihkan seluruh badan (mandi) minimal 2 kali sehari. 2. Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah genitalia dengan sabun dan air dari arah depan ke belakang. 3. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut minimal 2-3 kali sehari. 4. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah membersihkan genitalia. 5. Apabila ibu mempunyai luka bekas episiotomi, maka sarankan ibu untuk tidak menyentuh daerah luka b. Istirahat 1. Sarankan ibu untuk beristirahat dengan cukup, sebaiknya ibu istirahat di saat bayinya sedang tidur. 2. Sarankan ibu agar mengerjakan pekerjaan rumah pertahan-lahan. c. Gizi 1. Nasi 200 gram (1 piring sedang) 2. Lauk 1 potong sedang 3. Tahu/tempe 1 potong sedang 4. Sayuran 1 mangkuk sedang 5. Buah1 potong sedang 6. Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari 7. Makanan dengan diet berimbang: protein, mineral, vitamin yang cukup 8. Minum sedikitnya 3 liter per hari (8 gelas sehari) 9. Meminum pil zat besi selama 40 hari pasca persalinan 10. Minum kapsul vitamin A d. Menyusui 1) Tanda-tanda ASI cukup  Bayi kencing setidaknya 6 kali dalam 24 jam.  Bayi sering BAB, berwama kekuningan “berbiji”.  Bayi tampak puas, sewaktu-waktu merasa lapar, kemudian bangun tapi   



tidur cukup. Bayi setidaknya menyusu 10-12 kali dalam 24 jam. Payudara terasa kosong setiap kali selesai menyusui. Berat badan bayi bertambah.



Bayi harus diberi ASI setiap kali ia merasa lapar, jika tayi dibiarkan tidur lebih dari 3-4 jam atau bayi diberi jenis makanan lain atau payudara tidak dikosongkan dengan baik setiap kali menyusui, maka "pesan hormonal" yang diterima otak ibu adalah untuk menghasilkan susu lebih sedikit. 2) Meningkatkan suplai ASI  Menyusui bayi setiap 2 Jam, lama ± 10-15 menit.  Pastikan posisi ibu benar saat menyusui bayinya.  Susukan bayi dalam keadaan tenang dan suasana yang nyaman.  Tidurlah bersebelahan dengan bayi.  Tingkatkan istirahat dan hidrasi 3) Perawatan payudara  Menjaga payudara tetap bersih dan kering.  Gunakan bra yang menyokong.  Apabila puting susu lecet, keluarkan kolostrum dan oleskan setiap kali   



selesai menyusui. Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam. Payudara yang bengkak dapat dikompres hangat selama 5 menit. Untuk menghilangkan nyeri, ibu dapat diberikan parasetamol 500 mg setiap 6-8 jam



e. Lochea Pembagian lochea antara lain: 1) Lochea rubra (1-3 hari postpartum) : warna merah segar dan berisi gumpalan darah, sisa selaput ketuban, sisa vernik, lanugo. 2) Lochea sanguinolenta (3-7 hari postpartum) : berwarna merah kekuningan, berisi darah dan vernik kaseosa. 3) Lochea serosa (7-14 hari postpartum) : Berwarna kekuning-kuningan, berisi serum. 4) Lochea alba ( 14-40 hari post partum) : berwarna putih f. Involusi uterus Setelah bayi dilahirkan, uterus yang selama persalinan mengalami kontraksi dan retraksi akan menjadi keras, sehingga dapat menutup pembuluh darah besar yang bermuara pada bekas implantasi placenta. Pada involusi uteri, jaringan ikat dan jaringan otot mengalami proses proteolitik, berangsur-angsur akan mengecil sehingga akhir kala nifas besarnya seperti semula dengan berat 30 gram. g. Senggama



Secara fisik untuk memulai hubungan suami istri, begitu darah merah berhenti, ibu dapat memasukkan satu atau dua jari ke dalam vagina tanpa rasa nyeri. Memulai hubungan suami istri tergantung pada pasangannya. h. Keluarga berencana Idealnya, pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya 2 tahun sebelum ibu hamil kembali. Pasangan sendirilah yang menentukan kapan ingin berKB. Tapi sebaiknya segera sebelum 40 hari masa nifas. Tenaga kesehatan akan memberitahu tentang cara, kelebihan, keuntungan, dau efek samping dari alat kontrasepsi itu. Meskipun beberapa metode KB mengandung resiko, penggunaan kontrasepsi aman setelah ibu haid kembali. DAFTAR PUSTAKA Syahlan, J.H. (1996). Kebidanan Komunitas. Yayasan Bina Sumber Daya Kesehatan. Widyastuti, Endang. (2007). Modul Konseptual Frame work PWS-KIA Pemantauan dan Penelusuran Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Neonatal. Unicef. http://enyretnaambarwati.blogspot.com/2010/02/askeb-di-komunitas-baik-di-rumah.html http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com