23 0 34 KB
LAMPIRAN :
Panduan Praktik Klinis KSM : PSIKIATRI RSUD Dr.Moewardi DEMENSIA 1. Pengertian ( Definisi )
Sindrom akibat penyakit otak, bersifat kronik progresif, ditandai dengan kemunduran fungsi kognitif multipel, yaitu fungsi memori, afasia, apraksia, agnosia, dan fungsi eksekutif. Kesadaran pada umumnya tidak terganggu. Adakalanya disertai gangguan psikologik dan perilaku.
2. Anamnesis
Gejala dini demensia seringkali berupa kesulitan mempelajari informasi baru dan mudah lupa terhadap kejadian yang baru dialami. Pada keadaan lebih lanjut muncul gangguan fungsi kognitif kompleks disertai gangguan perilaku, yaitu Disorientasi waktu dan tempat Kesulitan melakukan pekerjaan sehari-hari Tidak mampu membuat keputusan Kesulitan berbahasa Kehilangan motivasi dan inisiatif Gangguan pengendalian emosi Daya nilai sosial terganggu Dan berbagai perubahan perilaku dan psikologis lainnya (agresif-impulsif, halusinasi, waham).
3. Pemeriksaan Fisik
Gangguan daya ingat (recently memory/memori yang batu dialami) Disorientasi waktu dan tempat Kesulitan berbahasa Gangguan pengendalian emosi Daya nilai sosial terganggu Psikomotor meningkat seperti agresif-impulsif Gangguan persepsi seperti halusinasi Gangguan isi pikir seperti waham.
4. Pemeriksaan Penunjang
1. MMSE 2. ............................................................... 3. ...............................................................
4. ............................................................... 5. Kriteria Diagnosis
1. Penurunan kemampuan, baik dalam daya ingat maupun daya pikir sesorang sehingga mengganggu kegiatan sehari-hari 2. Hendaya daya ingat secara khas mempengaruhi proses registrasi, penyimpanan dan memperoleh kembali informasi baru, tetapi ingatan yang biasa dan sudah dipelajari sebelumnya dapat juga hilang, khususnya dalam stadium akhir 3. Gejala dan hendaya di atas harus sudah nyata untuk setidak-tidaknya enam bulan
6. Diagnosis 7. Diagnosis Banding
Demensia 1. Delirium 2. Depresi 3. Gangguan Buatan 4. Skizofrenia
8.Terapi
1. Obat anti demensia (donepezil dan rivastigmin),tidak untuk demensia berat 2. Obat antipsikotik dosis rendah (haloperidol 0,5-1 mg/hari atau risperidon 0,5-1 mg/hari), untuk mengendalikan perilaku agresif 3. Antidepresan (sertralin 25 mg/hari), untuk mengatasi gejala depresi
9 Edukasi
1. Tentang Diagnosis, Terapi dan Prognosis 2. Melatih memori sederhana, orientasi realitas dan senam otak, dapat membantu kemunduran fungsi kognitif
10.Prognosis
Ad Vitam : dubia ad malam Ad Sanationam : dubia ad malam Ad Fumgsionam : dubia ad malam 1. ............................................................... 2. ............................................................... 3. ............................................................... 4. ............................................................... ................................................................... .................................................................. 1. Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pelayanan Medik. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia (PPDGJ) III, 1993
11.Penelaah Kritis
12 Indikator Medis 13.Kepustakaan
2. Samuels SC, Neugroschl JA. Demensia. Kaplan & Sadock Comprehensive Textbook of Psychiatry Sadock BJ, Sadock VA, edit, Seventh ed. Lippincott Williams & Wilkins, A Wolter Kluwer Company, 2000, hal 1069-1093
3. Andreasen, Black, Introductory Texbok of Psychiatry, 3th ed, 2001.
.................................................. Ketua Komite Medik
Ketua KSM
Dr.Untung Alifianto,dr.,SpBS NIP. 19561223 198611 1 002
.................................................
RSUD Dr.Moewardi Direktur
Drg.Basoeki Soetardjo,MMR NIP 19581018 198603 1 009