PPMPM Objek 3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PENGENDALIAN MUTU PRODUK MIGAS IDENTIFIKASI BBM DENGAN METODE FT-IR Dr. Oksil Venriza, S.Si., M.Eng.



Disusun Oleh: Zizi Aida NIM



: 201450020



Kelompok



: III (Tiga)



Kelas



: Logistik IB



Asisten Laboratorium Program Studi



: Aulia Rahmah : Logistik Minyak dan Gas



KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL POLITEKNIK ENERGI DAN MINERAL AKAMIGAS PEM AKAMIGAS Cepu, Maret 2020



DAFTAR ISI DAFTAR ISI............................................................................................................i BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1 1.1 Latar Belakang...............................................................................................1 1.2 Tujuan Praktikum...........................................................................................3 1.3 Manfaat Praktikum.........................................................................................3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................4 2.1 Spektrofotometer............................................................................................4 2.2 Spektrofotometer FTIR..................................................................................4 2.3 Prinsip Kerja Spektrofotometer FT-IR...........................................................9 2.4 Bagian-bagian dan Fungsi Spektrofotometer FTIR.....................................10 2.5 Cara Kerja Spektrofotometer FTIR......................................................................11 2.6 Macam-Macam BBM...................................................................................11 2.7 Solar..............................................................................................................12 BAB III METODOLOGI....................................................................................14 3.1 Waktu dan Tempat.......................................................................................14 3.2 Alat dan Bahan............................................................................................14 3.3 Cara Kerja.....................................................................................................14 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................16 4.1 Spektrum Standar Produk Migas..................................................................16 4.1.1 Premium.................................................................................................16 4.1.2 Pertalite..................................................................................................17 4.1.3Pertamax.................................................................................................18 4.1.4 Biosolar..................................................................................................19



LOGISTIK MINYAK DAN GAS i



4.1.5 Solar.......................................................................................................20 4.1.6 Fame......................................................................................................21 4.2 Identifikasi Sampel.....................................................................................22 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................23 5.1 Kesimpulan...................................................................................................23 5.2 Saran.............................................................................................................23



LOGISTIK MINYAK DAN GAS ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Spektrofotometri adalah ilmu yang mempelajari materi dari atributnya bersadarkan cahaya , suara atau partikel yang dipancarkan, diserap atau dipantulkan oleh materi tersebut. Spektroskopi juga dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara cahaya



dan materi.Dalam



catatan sejarah, spektroskopi mengacu kepada cabang ilmu dimana “cahaya tampak” digunakan dalam teori-teori struktur materi serta analisa kualitatif dan kuantitatif. Spektroskopi umumnya digunakan dalam kimia fisik dan kimia analisis untuk mengidentifikasi suatu substansi melalui



ating



dipancarkan atau yang diserap. Alat untuk merekam ating disebut ating Spektroskopi



juga



digunakan



secara



intensif



dalam



astronomi



yang er. dan



penginderaan jarak jauh. . Salah satu jenis spektroskopi adalah spektroskopi infra merah (IR). Spektroskopi ini didasarkan pada vibrasi suatu molekul. Spektrofotometer inframerah merupakan sidik jari dari sampel dengan puncak serapan yang sesuai dengan frekuensi getaran antara ikatan atom yang membentuk materi. Karena setiap perbedaan material adalah kombinasi unik dari atom, sehingga tidak ada dua senyawa menghasilkan spektrum inframerah yang sama. Oleh karena itu, spektroskopi inframerah dapat menghasilkan identifikasi positif (analisis kualitatif) dari setiap jenis materi yang berbeda. Selain itu, ukuran puncak dalam spektrum merupakan indikasi langsung dari jumlah material. Dengan algoritma perangkat lunak modern, inframerah adalah alat yang sangat baik untuk analisis kuantitatif.Spektrofotometri Infra Red atau Infra Merah juga merupakan suatu metode yang mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah yang memiliki panjang gelombang sebesar 0,78 – 1000 µm atau pada Bilangan Gelombang 12.800 - 10 cm−1. Fourier Transform Infrared ( FT - IR ) spektrometri dikembangkan dalam rangka untuk mengatasi keterbatasan yang dihadapi dengan instrumen LOGISTIK MINYAK DAN GAS 1



dispersif. Kesulitan utama adalah proses scanning lambat. Sebuah metode untuk mengukur semua frekuensi inframerah secara bersamaan, bukan secara individual, diperlukan. Sebuah solusi dikembangkan yang digunakan perangkat optik



yang



sangat



sederhana



disebut



interferometer.



Interferometer



menghasilkan jenis yang unik dari sinyal yang memiliki semua frekuensi inframerah " dikodekan " ke dalamnya. Sinyal dapat diukur dengan sangat cepat, biasanya pada urutan kedua atau lebih. Dengan demikian, elemen waktu per sampel direduksi menjadi hitungan beberapa detik lebih dari beberapa menit. Kebanyakan interferometer menggunakan beamsplitter yang mengambil sinar inframerah masuk dan membaginya menjadi dua balok optik. Satu balok mencerminkan off dari cermin datar yang tetap di tempatnya. Itu balok lainnya mencerminkan



off



dari



cermin



datar



yang



pada



mekanisme



yang



memungkinkan cermin untuk memindahkan sangat jarak pendek ( biasanya beberapa milimeter ) dari yang beamsplitter . Kedua balok mencerminkan off dari merekamasing-masing cermin dan digabungkan ketika mereka bertemu kembali di beamsplitter. Karena jalan yang satu berkas perjalanan adalah panjang tetap dan yang lainnya terus-menerus berubah sebagai cermin bergerak nya, sinyal yang keluar. Inferometer adalah hasil dari dua berkas cahaya yang “saling mengganggu”. Sinyal yang dihasilkan disebut inferogram yang memiliki karakteristik unik yaitu setiap titik data(fungsi dari posisi cermin bergerak) pembentuk sunyal memiliki informasi frekuensi inframerah dari sumber cahaya. Artinya saat mengukur sebuah inferogram, semua frekuensi akan diukur pada waktu yang bersamaan. Oleh karena itu, penggunaan inferometer memberikan pengukuran yang sangat cepat. Karena analisis membutuhkan spektrum frekuensi(peta intensitas pada setiap frekuensi) untuk identifikasi, sinyal inferogram yang diukur tidakmdapat diinterpretasikan secara langsung. Diperlukan cara untuk”memecahkan kode” satu frekuensi. Ini dapat dicapai dengan teknik matematika terkenal yang disebut Transformasi Fourier. Transformasi ini adalah dilakukan oleh komputer yang kemudian menyajikan



LOGISTIK MINYAK DAN GAS 2



pengguna dengan informasi spektral yang diinginkan untuk analisis. 1.2 Tujuan Praktikum 1. Untuk mengetahui Spektrofotometer FT-IR. 2. Untuk mengetahui prinsip kerja Spektrofotometer FT-IR. 3. Untuk mengetahui bagian-bagian dan fungsi Spektrofotometer FT-IR. 4. Untuk mengetahui cara kerja dari Spektrofotometer FT-IR. 5. Untuk mengetahui keahlian atauketerampilan dalam penggunakan alat FTIR. 1.3 Manfaat Praktikum 1. Dapat menerapkan metode FT-IR untuk mengindentifikasi BBM atau Gasoline dan dapat membedakan struktur beberapa produk BBM. 2. Praktikum ini mencakup perhitungan dalam menganalisis menggunaan alat Spektrofotometer FT-IR yang digunakan untuk melakukan identifikasi produk migas.



LOGISTIK MINYAK DAN GAS 3



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Spektrofotometer Spektrofotometer adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrofotometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya



yang



ditransmisikan



atau



diabsorbsi



(Gandjar,



2007).



Spektrofotometer digunakan untuk mengukur transmitan atau absorbans suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang, tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawa atau warna terbentuk (Cairns, 2009). Nilai absorbansi dari cahaya yang diserap sebanding dengan konsentrasi larutan didalam kuvet (Sastrohamidjojo, 2007). pengukuran menggunakan spektrofotometer ini, metoda yang digunakan sering disebut dengan spektrofotometri. (Basset,1994). Spektrofotometri dapat dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual dengan studi yang lebih mendalam dari absorbsi energi. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai panjang gelombangdan dialirkan oleh suatu perkam untuk menghasilkan spektrum tertentu yang khas untuk komponen yang berbeda . (Khopkar, 2003). 2.2 Spektrofotometer FTIR Fourier Transformed Infra Red (FTIR) merupakan salah satu alat atau instrument yang dapat digunakan untuk mendeteksi gugus fungsi, mengidentifikasi senyawa dan menganalisis campuran dari sampel yang dianalisis tanpa merusak sampel. spektroskopi ini didasarkan pada vibrasi suatu molekul. Spektroskopi inframerah merupakan suatu metode yang mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah panjang gelombang 0.75 - 1.000 µm atau pada bilangan gelombang 13.000 - 10 cm-1.



LOGISTIK MINYAK DAN GAS 4



Tabel 2.1 Daerah spektrum infra merah Dari pembagian daerah spektrum elektromagnetik tersebut di atas, daerah panjang gelombang yang sering digunakan pada alat spektroskopi inframerah adalah pada daerah inframerah pertengahan, yaitu pada panjang gelombang 2,5 – 5 0 µ m atau pada bilangan gelombang 4.000 – 200 cm-1. Daerah tersebut adalah cocok untuk perubahan energi vibrasi dalam molekul. Daerah inframerah yang jauh (400 10cm-1, berguna untuk molekul yang mengandung atom berat, seperti senyawa anorganik tetapi lebih memerlukan teknik khusus percobaan. Senyawa kimia tertentu (hasil sintesa atau alami) mempunyai kemampuan menyerap radiasi elektromagnetik dalam daerah spectrum inframerah. Absorpsi radiasi IR pada material tertentu berkaitan dengan fenomena bergetarnya molekul atau atom. Metode Spektroskopi inframerah ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu senyawa yang belum diketahui, karena spektrum yang dihasilkan spesifik untuk senyawa tersebut. Metode ini banyak digunakan karena: 1. Cepat dan relatif murah. 2. Dapat digunakan untuk mengidentifikasi gugus fungsional dalam molekul. Spektrum inframerah yang dihasilkan oleh suatu senyawa adalah khas dan oleh karena itu dapat menyajikan sebuah fingerprint (sidik jari) untuk senyawa terseb



LOGISTIK MINYAK DAN GAS 5



Daerah



Gugus



Nama Gugus



serapan (cm-1)



Fungsi



2850-2960



C-H



As-Salisilat



As-Salisilat



Fungsi



– Nujol



– KBr



alkana



2922,16



Mull 2951,09



2920,23



2856,58



2924,09



2858,51



1458,18



2854,65



1440,83



1375,25



1462,04



1382,96



1350-1470



Nujol Mull



1448,54 3020-3080



C-H



alkena



727,16



675-870



3000-3100



C-H



aromatik



727,16



675-870



1379,10 854,47



3059,10



781,17



860,25



759,95



783,10



696,30



758,02



854,47



696,30 3059,10



781,17



3007,02



759,95



860,25



696,30



783,10 758,02



3300



C-H



alkuna



-



-



696,30 -



1640-1680



C=C



alkena



-



1662,64



1658,78



1500-1600



C=C



aromatik



-



1577,77



1575,84



1080-1300



C-O



(cincin) Alkohol



-



1294,24



1296,16



Eter



1246,02



1246,02



asam



1209,37



1207,44



karboksilat



1190,08



1151,50



ester



1153,43



1089,78



1087,85 LOGISTIK MINYAK DAN GAS 6



1690-1760



C=O



Aldehida



1712,79



-



-



-



-



-



(monomer) Alkohol



2922,16



3232,70



3236,55



fenol (ikatan



2856,58



3192,19



3059,10



Hidrogen)



3379,29



3169,04



3007,02



2723,49



2951,09



2920,23



2924,09



2858,51



2854,65



2719,63



2723,49



2594,26



2677,20



2534,46



2592,33



2380,16



2534,46



2171,85



3232,70



2088,91 3236,55



3192,19



3059,10



Keton asam karboksilat 3610-3640



O-H



ester alkohol fenol



2000-3600



3000-3600



O-H



O-H



asam



3379,29



karboksilat 3310-3500



N-H



amina



3379,29



3169,04 -



3007,02 -



1180-1360



C-N



amina



1305,81



1325,10



1296,16



1294,24



1246,02



1246,02



1207,44



1209,37



1151,50



1515-1560



-NO2



nitro



1375,25



1345-1385



LOGISTIK MINYAK DAN GAS 7



1190,08 1379,10



1382,96



Spektroskopi FTIR juga merupakan alat yang dapat digunakan untuk identifikasi senyawa, khususnya senyawa organik, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.Analisis kualitatif dengan spektroskopi FTIR secara umum digunakan untuk identifikasi gugus-gugus fungsional yang terdapat dalam suatu senyawa yang dianalisis.Dan sedangkan,analisis kuantitatif dengan spektroskopi FTIR secara umum digunakan untuk menentukan konsentrasi analit dalam sampel. Analisis kuantitatif dengan FTIR digunakan hukum Lambert Beer’s. Hukum Lambert Beer’s dinyatakan sebagai berikut:



A= ε b c Dimana A adalah absorbansi, ε adalah absorptivitas, b adalah ketebalan tempat sampel dan c adalah konsentrasi sampel. Metode fourier transform infrared (FTIR) yang merupakan metode bebas reagen, tanpa penggunaan radioaktif dan dapat mengukur kadar hormon secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis gugus fungsi suatu sampel dilakukan dengan membandingkan pita absorbsi yang terbentuk pada spektrum infra merah menggunakan spektrum senyawa pembanding (yang sudah diketahui).Metode analisa ini juga tidak memerlukan preparasi sampel yang rumit dimana baik sampel padatan maupun cairan bisa langsung dianalisa untuk menghasilkan spektrum serta dapat mengukur intensitas pada berbagai panjang gelombang secara serempak. Namun demikian, metode FTIR juga memiliki keterbatasan atau kelemahan terutama karena metode ini tidak dapat mengidentifikasi jenis dan kandungan masing-masing komponen asam lemak dari suatu sampel secara pasti. Oleh karena itu, hasil analisa FTIR juga perlu ditunjang oleh hasil analisa GC-MS terutama untuk menentukan komposisi asam lemak manakah yang paling dominan dari suatu sampel.



LOGISTIK MINYAK DAN GAS 8



2.3 Prinsip Kerja Spektrofotometer FT-IR Prinsip kerja spektroskopi FTIR adalah adanya interaksi energi dengan materi. Misalkan dalam suatu percobaan  berupa molekul senyawa kompleks yang ditembak dengan energi dari sumber sinar yang akan menyebabkan molekul tersebut mengalami vibrasi. Sumber sinar yang digunakan adalah keramik, yang apabila dialiri arus listrik maka keramik ini dapat memancarkan infrared.  Vibrasi dapat terjadi karena energi yang berasal dari sinar infrared tidak cukup kuat untuk menyebabkan terjadinya atomisasi ataupun eksitasi elektron pada molekul senyawa yang ditembak dimana besarnya energi vibrasi tiap atom atau molekul berbeda tergantung pada atom-atom dan kekuatan ikatan yang menghubungkannya sehingga dihasilkan frekuaensi yang berbeda pula. FTIR interferogramnya menggunakan mecrosem dan letak cerminnya (fixed mirror dan moving mirror) paralel. Spektroskopi inframerah berfokus pada radiasi elektromagnetik pada rentang frekuensi 400 – 4000 cm-1  di mana cm-1  disebut sebagai wavenumber (1/wavelength) yakni suatu ukuran unit untuk frekuensi. Daerah panjang gelombang yang digunakan pada percobaan ini adalah daerah inframerah pertengahan (4.000 – 200 cm-1 ). Interaksi antara materi berupa molekul senyawa kompleks dengan energi berupa sinar infrared mengakibatkan molekul-molekul bervibrasi dimana besarnya energi vibrasi tiap komponen molekul berbeda-beda tergantung pada atom-atom dan kekuatan ikatan yang menghubungkannya sehingga akan dihasilkan frekuensi yang berbeda. Analisis menggunakan FTIR dapat digunakan untuk mengetahui sifat termal bahan dari suatu lapisan tipis misalnya.  Dari hasil analisis spektrum FTIR didapatkan analisa tentang disosiasi ligan suatu bahan penumbuhan lapisan tipis secara sempurna. Misalkan disosiasi ligan berawal pada temperatur 300o C sampai 400o C. Hasil ini menyarankan nilai besaran temperatur substrat saat penumbuhan dimana lapisan akan tumbuh diawali pada temperatur 300o C sampai temperatur 400o C. FTIR digunakan untuk melakukan analisa kualitatif yaitu untuk mengetahui ikatan kimia yang dapat LOGISTIK MINYAK DAN GAS 9



ditentukan dari spektra vibrasi yang dihasilkan oleh suatu senyawa pada panjang gelombang tertentu. Selain itu digunakan juga untuk analisa kuantitatif  yaitu melakukan perhitungan tertentu dengan menggunakan intensitas. Karakterisasi menggunakan FTIR dapat dilakukan dengan menganalisis spektra yang dihasilkan sesuai dengan puncak-puncak yang dibentuk oleh suatu gugus fungsi, karena senyawa tersebut dapat menyerap radiasi elektromagnetik pada daerah inframerah dengan panjang gelombang antara 0.78 – 1000 μm. 2.4 Bagian-bagian dan Fungsi Spektrofotometer FTIR



Gambar Skema Alat FTIR FTIR terdiri dari 5 bagian utama, yaitu : 1. Sumber sinar, terbuat dari filament nernst atau globar yang dipanaskan menggunakan listrik hingga temperatur 1000-1800°C. Pemijar globar merupakan batangan silikon karbida yang dipanasi hingga 1200oC dan merupakan sumber radiasi yang sangat stabil . Pijar Nernst merupakan bidang cekung dari sirkonium dan yutrium oksida yang dipanasi hingga sekitar 1500oC dengan arus listrik serta kurang stabil dibandingkan dengan pemijar globar dan memerlukan pendingin air.  2. Pencerminan, sistem utama FTIR adalah interferometer yang berfungsi sebagai kombinasi peralatan atau pengatur seluruh frekuensi inframerah yang dihasilkan oleh sumber cahaya. Interferometer terdiri dari 3 komponen yaitu lensa statik, lensa dinamis, dan beamsplitter. 



LOGISTIK MINYAK DAN GAS 10



3. Daerah cuplikan, dimana berkas acuan dan cuplikan masuk ke dalam daerah cuplikan dan masing-masing menembus sel acuan dan cuplikan secara bersesuaian.Detektor, berfungsi untuk mendeteksi sinar infra merah atau energi pancaran yang lewat akibat panas yang dihasilkan. 4. Detektor yang sering digunakan adalah termokopel, sel golay dan balometer. Ketiga detektor bekerja berdasarkan efek pemanasan yang ditimbulkan oleh sinar IR (Sudjadi, 1985).  5. Elektronik, detektor inframerah menghasilkan tegangan yang merespon interferogram yang masuk melalui sampel, tegangan ini akan membentuk analog sebelum spektrofotometer dapat mengirim interferogram ke sistem data, maka sinyal harus dikonversikan dari bentuk analog ke bentuk digital.  2.5 Cara Kerja Spektrofotometer FTIR Cara kerja FTIR adalah interaksi antara energi dan materi. Infrared yang melewati celah ke sampel, dimana celah tersebut berfungsi mengontrol jumlah energi ysng disampaikan kepada sampel. Kemudian beberapa infrared diserap oleh sampel dan yang lainnya di transmisikan melalui permukaan sampel sehingga sinar infrared lolos ke detektor dan sinyal yang terukur kemudian dikirim ke komputer dan direkam dalam bentuk puncak-puncak.



2.6 Macam-Macam BBM Jenis Bahan Bakar Minyak Gasoline merupakan nama umum untuk beberapa jenis BBM yang diperuntukkan untuk mesin dengan pembakaran dengan pengapian. Di Indonesia terdapat beberapa jenis bahan bakar jenis bensin yang memiliki nilai mutu pembakaran berbeda. Nilai mutu jenis BBM bensin ini dihitung berdasarkan nilai RON (Randon Otcane Number). Berdasarkan RON tersebut maka BBM bensin dibedakan menjadi 3 jenis yaitu: 1. Premium,(RON88) Premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna kekuningan yang jernih. Warna kuning tersebut akibat adanya zat pewarna LOGISTIK MINYAK DAN GAS 11



tambahan (dye). Penggunaan premium pada umumnya adalah untuk bahan bakar kendaraan bermotor bermesin bensin, seperti : mobil, sepeda motor, motor tempel dan lain-lain. Bahan bakar ini sering juga disebut motor gasoline atau petrol. 2. Pertalite,(RON90) Pertalite diluncurkan pada tanggal 24 Juli 2015, merupakan bahan bakar gasoline yang memiliki angka oktan 90 serta berwarna hijau terang dan jernih ini sangat tepat digunakan oleh kendaraan dengan kompresi 9:1 hingga10:1. 3. Pertamax,(RON92) Ditujukan untuk kendaraan yang mempersyaratkan penggunaan bahan bakar beroktan tinggi dan tanpa timbal (unleaded). Pertamax juga direkomendasikan untuk kendaraan yang diproduksi diatas tahun 1990 terutama yang telah menggunakan teknologi setara dengan electronic fuel injection,dan,catalytic,converters. 4. Pertamax,Plus,(RON95) Jenis BBM ini telah memenuhi standar performance International World Wide Fuel Charter (WWFC). Ditujukan untuk kendaraan yang berteknologi mutakhir yang mempersyaratkan penggunaan bahan bakar beroktan



tinggi



dan



ramah



lingkungan.



Pertamax



Plus



sangat



direkomendasikan untuk kendaraan yang memiliki kompresi ratio > 10,5 dan juga yang menggunakan teknologi Electronic Fuel Injection (EFI), Variable



Valve



Timing



Intelligent



(VVTI),.



(VTI),,Turbochargers,dan,catalytic,converters. 2.7 Solar 1. High,Speed.Diesel(HSD) Merupakan BBM jenis solar yang memiliki angka performa cetane number 45, jenis BBM ini umumnya digunakan untuk mesin trasportasi mesin diesel yang umum dipakai dengan sistem injeksi pompa mekanik LOGISTIK MINYAK DAN GAS 12



(injection pump) dan electronic injection, jenis BBM ini diperuntukkan untuk jenis kendaraan bermotor.trasportasi.dan.mesin.industri. 2. Minyak,Diesel(MDF) Minyak Diesel adalah hasil penyulingan minyak yang berwarna hitam yang berbentuk cair pada temperatur rendah. Biasanya memiliki kandungan sulfur yang rendah dan dapat diterima oleh Medium Speed Diesel Engine di sektor industri. Oleh karena itulah, diesel oil disebut juga Industrial Diesel Oil (IDO),atau,Marine.Diesel.Fuel(MDF). 3. Biodiesel Jenis Bahan Bakar ini merupakan alternatif bagi bahan bakar diesel berdasar-petroleum dan terbuat dari sumber terbaharui seperti minyak nebati atau hewan. Secara kimia, ia merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono-alkyl ester dari rantai panjang asam lemak. Jenis Produk yang dipasarkan saat ini merupakan produk biodiesel dengan campuran 95 persen diesel petrolium dan mengandung 5 persen CPO (Crude Palm Il) yang telah dibentuk,menjadi,Fatty,Acid,Methyl,Ester, (FAME) 4. Pertamina,Dex Pertamina DEX Adalah bahan bakar mesin diesel modern yang telah memenuhi dan mencapai standar emisi gas buang EURO 2, memiliki angka performa tinggi dengan cetane number 53 keatas, memiliki kualitas tinggi dengan kandungan sulfur di bawah 300 ppm, jenis BBM ini direkomendasikan untuk mesin diesel teknologi injeksi terbaru (Diesel Common Rail System), sehingga pemakaian bahan bakarnya lebih irit dan ekonomis serta menghasilkan,tenaga,yang,lebih,besar.



LOGISTIK MINYAK DAN GAS 13



BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Waktu



: Jum’at, 12 Februari 2021, pukul 13.30 - 17.20 WIB



Tempat



: Laboratorium Quality Control Logistik Minyak dan Gas



3.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam praktikum ini: 1. Spektrofotometer FTIR 2. Labu semprot 3. Gelas beaker 4. Syringe Bahan yang digunakan dalam praktikum ini: 1. Premium 2. Pertalite 3. Pertamax 4. Solar 5. Biosolar 6. Fame 7. Sample 3.3 Cara Kerja 3.3.1 Menghidupkan alat 1. Nyalakan alat instrumen FT-IR dengan menekan tombol on/off. 2. Buka software FT-IR yang tersedia pada komputer. 3. Klik kiri opsi “Measure” kemudian pilih “Measurement” lalu “initialize”. Tunggu hingga muncul tiga icon status berwarna hijau pada sebelah kanan layar.



LOGISTIK MINYAK DAN GAS 14



4. Perangkat FT-IR siap untuk digunakan. 3.3.2 Mengukur Sampel Liquid film / kaca preparat 1. Masukan holder, penopang yang mana terdapat sebuah lubang bulat pada bagian tengahnya. 2. Pilih opsi untuk menyimpan data pada komputer. Masukan nama file dan simpan dalam folder. Dengan demikian, hasilnya akan tersimpan secara otomatis setelah dilakukan pengukuran. 3. Mengukur background (BKG) dengan mengklik measure. Akan diperoleh spektrum BKG yang merupakan udara bebas dan gas CO2. Lakukan sebanyak 45 kali pengukuran. 4. Masukan sampel yang berupa film / kaca preparat, lalu pasangkan pada holder.



LOGISTIK MINYAK DAN GAS 15



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spektrum Standar Produk Migas 4.1.1 Premium



Gambar 4. 1. Spektrum Premium Gambar diatas merupakan grafik spectrum produk murni premium dari kelompok 4. Pada produk ini mempunyai panjang gelombang 4000750 cm-1. Dengan tinggi gelombang maksimal 80-85. Maka dari itu dapat diidentifikasi senyawa yang ada pada gelombang tersebut adalah pada 3000-2500cm-1 adalah alkana, dan pada 1500-1000cm-1 adalah gugus C-H (alkana) dan gugus C-O (eter dan ester).



LOGISTIK MINYAK DAN GAS 16



4.1.2 Pertalite



Gambar 4. 2. Spektrum Pertalite Gambar diatas merupakan grafik spectrum produk murni pertalite dari kelompok 3. Pada produk ini mempunyai panjang gelombang 4000-750 cm-1. Dengan tinggi gelombang maksimal 80-87. Pada produk murni pertalite dapat diindentifikasikan senyawa alkuna pada daerah serapan 3300 cm-1, senyawa alkena pada serapan 1640-1680 cm-1, senyawa aldehida, keton, asam karboksilat, ester pada 1690-1760 cm -1, senyawa aromatic cincin pada 1500-1600 cm-1.



LOGISTIK MINYAK DAN GAS 17



4.1.3



Pertamax



Gambar 4. 3. Spektrum Pertamax Gambar diatas merupakan grafik spectrum produk murni pertamax. Pada produk ini mempunyai panjang gelombang 4000-750 cm -1. Dengan tinggi gelombang maksimal 80-87. Pada produk murni pertamax dapat diidentifikasi bahwa senyawa yang ada pada produk tersebut pada 40003500cm-1 ada O-H, rentang pada 3000-2500cm-1 alkana, pada 15001000cm-1 yaitu alkana dan eter, lalu 1000-750cm-1 ada eter dan ester. Senyawa yang terdapat pada pertamax ini cukup mirip dengan pertalite, berbeda hanya lah pada kandungan asam karboksilat, yaitu pada rentang 3000-3600cm-1 kandungan asam karboksilat pertalite lebih tinggi dari pada pertamax.



LOGISTIK MINYAK DAN GAS 18



4.1.4 Biosolar



Gambar 4. 4. Spektrum Biosolar Gambar diatas merupakan grafik spectrum produk biosolar dari. Pada produk ini mempunyai panjang gelombang 4000-750 cm -1. Dengan tinggi gelombang maksimal 80-88. Dengan senyawa yang dapat diidentifikasi 3000-2500cm-1 alkana, pada 2000-1500cm-1 yaitu aromatik cincin,asam, dan ester, lalu 1500-1000cm-1 ada alkana,ester,dan asam.



LOGISTIK MINYAK DAN GAS 19



4.1.5 Solar



Gambar 4. 5. Spektrum Solar Gambar diatas merupakan grafik spectrum produk solar . Pada produk ini mempunyai panjang gelombang 4000-750 cm-1. Dengan tinggi gelombang maksimal 80-87. Sehingga dapat diidentifikasi senyawa pada 3000-2500cm-1 alkana, 2000-1500cm-1 yaitu aromatik, dan 1500-1000cm-1 adalah alkana, eter dan ester.



LOGISTIK MINYAK DAN GAS 20



4.1.6 Fame



Gambar 4. 6. Spektrum Fame Gambar diatas merupakan grafik spectrum produk fame. Pada produk ini mempunyai panjang gelombang 4000-750 cm-1. Dengan tinggi gelombang maksimal pada 80-88. Dapat diidentifikasi senyawa (C-O) alkana pada 3000-2500 cm-1, 1500-1000 cm-1 senyawa alkohol, dan ester 2000-1500 cm-1.



LOGISTIK MINYAK DAN GAS 21



4.2 Identifikasi Sampel



Gambar 4. 7. Spektrum Sampel Pada sampel yang diberikan, dapat dianalisis produk apa yang menjadi zat kontaminan pada produk biosolar. Hal ini dapat ditentukan berdasarkan grafik spektrum produk yang diketahui, dengan cara membandingkan grafik spektrumnya. Setelah kita membandingkan spectrum grafiknya, maka akan didapat zat apa saja yang menjadi kontaminan. Pada sampel ini zat kontaminan berupa produk biosolar, karena terdapat senyawa asam pada daerah serapan 1500-1000 cm-1 dan senyawa alkena pada serapan 1640-1680 cm-1, senyawa aldehida, keton, asam karboksilat, ester pada 1690-1760 cm-1 mengakibatkan naik turunnya gelombang tidak serapat avgas murni.



LOGISTIK MINYAK DAN GAS 22



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari praktikum yang kelompok kami telah lakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dengan dilakukan nya analisis FTIR maka senyawa yang ada didalam produk migas dapat diketahui. 2. Terdapat persamaan komposisi dari produk premium, pertalite dan pertamax. Karena merupakan produk gasoline, meski memiliki komposisi dengan jumlah yang berbeda. 3. Setiap produk migas pasti mempunyai grafik spektum yang berbeda-beda, dan tinggi puncak yang berbeda pula. Dikarenakan komposisi senyawa penyusun yang berbeda. 5.2 Saran Pada saat praktikum kendala yang kami dapatkan adalah menunggu yang sangat lam di karenakan ketersediaan alat praktikum sendiri, dan siringe yang kami gunakan terjadi kerusakan sehingg harus membeli keluar siringe tersebut



LOGISTIK MINYAK DAN GAS 23



DAFTAR PUSTAKA



Anonim, 1979, Farmakope Edisi III Departemen Kesehatan Republik Indonesia Kopkar, S, 1990, Konsep Dasar Kimia Analitik, Penerbit Universitas Indonesia Rohman, A, 2007, Kimia Farmasi Analis Pustaka Pelajar Yogjakarta R.A.Day.IR/A.I Underwood,Analisis kimia kuantitatif Penerbit Air Langga Jakarta2001 Ligting



Sciences



Canada



Ltd,A



Low



Cost



Compact



CCD



Grating



Spektrometer,1602008Frobisher Drive: Canada. Khopkar. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI Press. Hendayana, Sumar, dkk. 1994. Kimia Analitik Instrumen. Semarang : IKIP Press. Silverstein. 2002. Identification of Organic Compund, 3rd Edition. New York: John Wiley & Sons Ltd Khopkar. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI Press. Harjadi, W., 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta: Gramedia



LOGISTIK MINYAK DAN GAS 24