Praktik Manajemen Di Lingkungan Global [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGANTAR MANAJEMEN



PRAKTIK MANAJEMEN DI LINGKUNGAN GLOBAL



ANDI MAULINA A031181329



FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN 2018



1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah kunci keberhasilan dalam manajemen dan dalam karir seseorang adalah dengan merasa nyaman terhadap perbedaan budaya dan mengenali cara agar menjadi lebih sadar budaya sehingga dapat belajar untuk merespon secara tepat dalam berbagai situasi. Terdapat adat istiadat dan kebiasaan yang berbeda sehingga sulit untuk dipahami dan menyebabkan kesulitan untuk berkomunikasi dan bekerja sama. Inilah alasan yang membuat kita harus mengembangkan perspektif global. Kebanyakan perusahaan ingin menjadi perusahaan global karena dapat meningkatkan penjualan dan profitabilitas perusahaan secara signifikan. Namun, orang-orang yang menjalankan perusahaan tersebut perlu mengobservasi perubahan lingkungan global.



2. PERMASALAHAN A. Apa perbedaan sikap etnosentris, polisentris, dan geosentris terhadapa bisnis global? B. Bagaimana



pentingnya



aliansi



perdagangan



regional



dan



mekanisme perdagangan global? C. Struktur dan teknik apa saja yang digunakan oleh organisasiorganisasi go internasional? D. Bagaimana hubungan antara lingkungan politik, ekonomi, dan budaya terhadap bisnis global?



3. PEMBAHASAN A. Sikap Etnosentris, Polisentris, dan Geosentris Sekolah di beberapa negara mewajibkan untuk mempelajari bahasa lain selain negaranya, terutama Bahasa Inggris. Berbeda dengan Amerika yang hanya belajar Bahasa Inggris saja. Mereka beranggapan bahwa Bahasa Inggris merupakan bahasa bisnis internasional. Keadaan ini justru dapat menimbulkan masalah pada masa yang akan datang nilai kompetitif dari Inggris dan AS samasama dirugikan. Amerika Serikat sepertinya menganut paham monolingualisme, yaitu paham yang hanya mengenal satu bahasa saja. Ini merupakan pertanda suatu negara mengalami parokialisme, mereka mengabaikan nilai dan kebiasaan orang lain dan secara tidak langsung menganggap bahwa mereka lebih baik dari apa yang dimiliki orang lain. Ada tiga sikap terhadap bisnis global, yaitu sikap etnosentris, polisentris, dan geosentris. Pandangan Etnosentris adalah keyakinan parokialisme bahwa pendekatan dan praktik kerja terbaik adalah yang dimiliki oleh negara di mana kantor utama perusahaan berada. Yang kedua, yakni pandangan Polisentris yang memandang bahwa para karyawan di negara tuan rumah mengetahui pendekatan dan praktik kerja terbaik untuk menjalankan bisnis di negara tersebut. Dan yang terakhir, pandangan Geosentris, yaitu sebuah pandangan berorientasi-dunia yang berfokus untuk menggunakan pendekatan dan orang terbaik dari seantero dunia.



B. Perdagangan Regional dan Mekanisme Perdagangan Global Salah satu bagian penting dalam lingkungan global adalah perdagangan global. Perdagangan global dibentuk oleh dua kekuatan, yaitu persekutuan perdagangan regional dan mekanisme perdagangan untuk memastikan perdagangan global dapat berjalan. Persekutuan Perdagangan Regional. Kompetisi global dibentuk dari perjanjian-perjanjian perdagangan regional, seperti Uni Eropa, NAFTA, ASEAN, dan lain-lain. Uni Eropa (EU) merupakan persekutuan ekonomi dan politik dari 28 negara demokratis di Eropa. Tujuan utama dari EU adalah meningkatkan kemajuan ekonomi dan sosial, terutama dengan penciptaan pasar bebas, pemerataan ekonomi dan sosial serta melalui pendirian integrasi ekonomi dan moneter termasuk mata uang tunggal (EURO). North American Free Trade Agreement (NAFTA) adalah perjanjian antara pemerintah Meksiko, Kanada, dan Amerika Serikat yang telah mengeliminasi halangan-halangan dagang. Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) merupakan aliansi dagang 10 negara Asia Tenggara. Tujuannya, yaitu : 



Mempercepat



pertumbuhan



ekonomi,



kemajuan



sosial



dan



perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara. 



Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional.







Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.







Memelihara kerja sama yang erat di tengah-tengah organisasi regional dan internasional yang ada.







Meningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara.



Mekanisme Perdangan Global. Salah satu fakta globalisasi adalah kesalingketergantungan antarnegara, artinya apa yang terjadi sebuah negara akan berdampak bagi negara lainnya. Walaupun banyak hal yang terjadi diluar kendali, namun ini tidak sepenuhnya hancur karena investasi pemerintah serta mekanisme perdagangan dan keuangan telah membantu mencegah suatu krisis potensial. Mekanisme perdagangan global yang penting, yaitu Organisasi Perdagangan Dunia, Dana Moneter Internasional, Bank Dunia, dan Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan. Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) adalah sebuah organisasi global dari 159 negara yang menangani aturan perdagangan antarnegara. WTO adalah satu-satunya organisasi global yang berwenang terkait peraturan dagang antarnegara. WTO menolong negara-negara untuk menjalankan perdagangan melalui sebuah sistem aturan dagang. Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia adalah dua mekanisme perdagangan yang penting dan diperlukan. IMF adalah sebuah organisasi yang terdiri dari 188 negara yang mempromosikan kerja sama moneter internasional dan memberi saran kebijakan, pinjaman sementara, dan bantuan teknis kepada negara-negara anggotanya demi membangun dan menjaga stabilitas keuangan serta untuk memperkuat perekonomian. Grup Bank Dunia adalah sekelompok lima lembaga yang terkait erat, yang semua dimiliki oleh negara-negara anggotanya yang menyediakan bantuan keuangan dan teknis yang penting untuk negaranegara berkembang di seluruh dunia. Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) adalah sebuah organisasi ekonomi internasional yang berbasis di Paris yang misinya adalah untuk membantu 34 negara anggotanya dalam mencapai pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja yang berkelanjutan serta meningkatkan standar hidup di negara-negara anggotanya sembari



tetap menjaga stabilitas keuangan dalam rangka memberikan kontribusi terhadap perkembangan ekonomi dunia.



C. Struktur dan Teknik Organisasi Go Internasional Tipe Organisasi Internasional. Tidak ada pendekatan umum mengenai tipe sebuah perusahaan. Para penulis buku menggunakan berbagai istilah, seperti multinasional, multidomestik, global, dan transnasional. Perusahaan



multinasional



(MNC)



mencakup



semua



tipe



perusahaan internasional yang menjalankan operasi di banyak negara. Salah satu tipe MNC adalah multidomestik, yang menjalankan desentralisasi manajemen dan keputusan-keputusan lainnya ke negara lokal dan tidak berusaha membuat replika kesuksesan domestiknya dengan cara menjalankan manajemen operasi luar negerinya dari dalam negeri. Tipe MNC berikutnya ialah perusahaan global, yang mensentralisasi manajemen dan keputusan lainnya di negara asal. Perusahaan global menganggap pasar dunia sebagai kesatuan utuh dan mereka berfokus pada kebutuhan akan efisiensi dan penghematan biaya global. Terakhir ialah tipe transnasional, yaitu perusahaan internasional yang mengeliminasi halangan geografis artifisial. Cara



Organisasi



Go



Internasional.



Dimulai



dengan



mengumpulkan bahan mentah dan tenaga kerja dengan biaya termurah atau global sourcing. Memanfaatkan biaya yang lebih murah dalam rangka menjadi lebih kompetitif. Langkah berikutnya adalah mengekspor



produk-produk



organisasi



ke



negara



lain,



lalu



mengimpornya. Selanjutnya, pemberian lisensi (organiasi manufaktur yang menjual produk organisasi lain) dan pembentukan waralaba (organisasi jasa yang memakai nama & metode organisasi lain) yang merupakan pendekatan serupa, yaitu memberi hak untuk memakai merk, teknologi, dan spesifikasi produk kepada organisasi lain dengan imbalan berupa pembayaran dengan harga tertentu.



Ketika bisnis telah berjalan secara internasional dalam jangka waktu tertentu dan telah memiliki beberapa pengalaman, manajer dapat memutuskan untuk mengambil keuntungan melalui investasi langsung seperti aliansi strategis, rekanan antara sebuah organisasi dan rekan-rekan luar negerinya dalam konteks saling berbagi sumber daya dan pengetahuan untuk mengembangkan produk baru atau membangun fasilitas produksi. Tipe aliansi strategis yang di mana rekan membentuk organisasi baru yang terpisah dan independen untuk tujuan bisnis tertentu disebut usaha patungan. Manajer dapat berinvestasi langsung di luar negeri dengan mendirikan anak perusahaan luar negeri yang berdiri sendiri dan independen.



D. Politik, Ekonomi & Budaya Terhadap Bisnis Global Lingkungan Politik. Hukum yang konsisten memungkinkan tebakan yang akurat. Manajer perlu mempelajari informasi mengenai hukum di negara mereka berbisnis. Dalam menjalankan bisnis secara global memiliki risiko yang juga meliputi politik seperti keamanan, penculikan, dan situasi maritime. Manajer harus mengenali perbedaanperbadaan yang ad ajika ingin memahami kendala dan peluang yang tersedia. Lingkungan Ekonomi. Penting bagi para manajer mengenali tipe sistem ekonomi di tempat mereka bekerja. Ekonomi pasar bebas dan ekonomi terencana merupakan tipe utama. Ekonomi pasar bebas, sistem ekonomi di mana kebanyakan sumber daya dimiliki dan diberdayakan oleh sektor swasta, sedangkan ekonomi terencana ialah sistem ekonomi di mana keputusan ekonomi ditetapkan oleh pemerintah pusat. Isu-isu ekonomi, yaitu nilai tukar mata uang, laju inflasi, dan berbagai kebijakan pajak. Lingkungan Budaya. Jika organisasi saja memiliki budaya sendiri, apalagi sebuah negara. Budaya nasional meliputi nilai dan sikap dari warga di negara tertentu yang membentuk perilaku dan keyakinan mereka mengenail hal-hal yang penting bagi mereka. Riset Hofstede menyimpulkan bahwa setiap negara memiliki variasi dalam lima dimensi budaya nasional, yaitu individualisme-kolektivisme, jarak kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, prestasi-pengasuhan, dan orientasi jangka panjang atau pendek. Program riset GLOBE meneliti perilaku kepemimpinan lintas budaya, yaitu : 



Jarak kekuasaan







Penghindaran ketidakpastian







Asertivitas







Orientasi kemanusiaan







Orientasi masa depan







Kolektivisme institusional







Diferensiasi gender







Kolektivisme dalam kelompok







Orientasi kinerja



Manajemen Global dalam Dunia Masa Kini. Menjalankan bisnis secara global memiliki banyak tantangan yang berkaitan dengan globalisasi, terutama dalam kaitannya dengan keterbukaan dan tantangan mengelola tenaga kerja global. Keterbukaan yang merupakan syarat dari praktik globalisasi justru mendatangkan tantangan. Contohnya seperti ancaman



terorisme



padahal



yang



dimaksudkan



untuk



membuka



perdagangan dan menghapuskan halangan geografis antarnegara. Tantangan dalam Mengelola Tenaga Kerja Global. Manajer perlu memahami bagaimana cara mengelola tenaga kerja global dengan baik. Peneliti mengusulkan untuk manajer melakukan kecerdasan budaya, yaitu kewaspadaan budaya dan keterampilan tentang sensitivitas. Kecerdasan budaya mencakp tiga dimensi utama, yakni pengetahuan tentang budaya sebagai suatu konsep, kewaspadaan, dan keterampilan. Para peneliti juga menyarankan agar manajemen memiliki atribut yang memungkinkan pemimpin menjadi efektif di dalam lingkungan lintas budaya, seperti cara berpikir global.



KESIMPULAN Berdasarkan pandangan mumpuni, manajer bertanggung jawab sepenuhnya atas kesuksesan maupun kegagalan yang didapatkan organisasinya. Sedangkan pandangan simbolis menganggap keberhasilan atau kegagalan organisasinya dipengaruhi oleh faktor eksternal di luar kendali manajer. Hambatan dan tantangan dari luar organisasi yang memengaruhi kinerja organisasi meliputi komponen ekonomi, demografi, politik, sosial budaya, teknologi, dan global. Dari beberapa komponen ini dampak yang dapat ditimbulkannya pada pekerjaan dan lapangan kerja, ketidakpastian lingkungan, dan hubungan dengan pemangku adat. Budaya organisasi adalah sehimpunan nilai, prinsip, tradisi, dan cara bekerja yang dianut bersama dan memengaruhi perilaku serta tindakan para anggota organisasi. Budaya organisasi yang kuat dapat membuat para karyawan lebih setia dan kinerjanya lebih baik. Awal budaya organisasi adalah visi para pendiri organisasi, kemudian dipelihara oleh seleksi karyawan, tindakan manajer puncak, dan proses sosialisasi. Budaya tersebut disebarkan kepada anggota melalui cerita, ritual, simbol kebendaan, dan bahasa. Budaya ini memengaruhi para manajer menjalankan fungsi-fungsinya. Budaya organisasi yang inovatif bercirikan tantangan dan keterlibatan, kebebasan, kepercayaan dan keterbukaan, waktu bagi gagasan, keceriaan, penyelesaian konflik, silang pendapat, serta pengambilan risiko. Budaya organisasi yang responsif terhadap pelanggan termotivasi untuk melakukan segala hal agar pelanggan merasa puas. Spiritualitas tempat kerja juga sangat penting untuk karyawan dalam melepaskan tekanan dan stres.



DAFTAR PUSTAKA Robbins, Stephen P., dan Mary Coulter. 2016. Manajemen edisi ketigabelas jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga. https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_organisasi https://www.slideshare.net/yessyas/uni-eropa