4 0 850 KB
BAB I LAPORAN KASUS
1.1 Indetitas pasien
Nama
: Ny. V
Umur
: 32 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Tempat/ tgl lahir
: Semarang, 15-01-1985
Status pernikahan
: Belum menikah
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Nomor MR
: 4036XX
1.2 Anamnesis Keluhan utama: Bintik merah pada bagian sekitar bibir dan wajah sejak 2 hari yang lalu
1.2.1 Riwayat penyakit sekarang Pasien datang dengan keluhan bintik merah berisi nanah pada sekitar bibir dan wajah sejak 2 sebelum datang ke rumah sakit. Pasien mengaku bintik merah tersebut timbul setelah menggunakan produk obat jerawat dengan merek A sejak 4 hari yang lalu. Pasien mengaku produk tersebut terdiri dari 3 produk yaitu solution, powder lotion, dan gel. Saat menggunakan solution dan gel, wajah pasien dalam batas normal dan tidak terjadi bintik tersebut. Pasien mengatakan bahwa keluhan bintik-bintik tersebut timbul ketika pasien menggunakan powder lotion , setelah menggunakan powder lotion, pasien mengeluhkan rasa panas, perih dan gatal pada bagian muka keesokan harinya dan kemudian bintik-bintik tersebut muncul. Pada mulanya bintik tersebut hanya terdapat 1 pada bagian dagu, tetapi kemudian bintik merah berisi nanah tersebut bertambah banyak dan
menyebar hingga ke dahi pasien. Pasien mengaku bintik tersebut terasa gatal dan saat digaruk, bintik tersebut mudah pecah dan mengaluarakan cairan berwarna putih kekuningan, tidak berbau. Pasien mengaku tidak ada demam, tidak ada mual muntah, tidak ada sesak napas, tidak ada perasaan berdebar, tidak ada asma, tidak ada bengkak pada bagian bibir dan mata atau pada bagian lainnya. BAK dan BAB pasien dalam batas normal. Pasien mengaku pasien memiliki riwayat penggunaan obat jerawat selama bertahun-tahun tetapi tidak ada masalah, pasien mengaku baru kali ini mencoba obat produk A tersebut. Hipertensi (-), diabetes melitus (-).
1.2.2 Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengaku tidak pernah mengalami kejadian serupa,
Pasien juga mengaku bahwa wajah pasien selalu timbul jerawat setiap bulannya saat menstruasi, tetapi pasien menggunakan obat jerawat rutin selama bertahun-tahun dan jerawat tersebut membaik.
Riwayat alergi (-)
Riwayat asma (-)
1.2.3 Riwayat pengobatan
Tidak ada riwayat pengobatan yang dilakukan
1.2.4 Riwayat kebiasaan
Pasien biasa menggunakan obat jerawat rutin pasien yang terdiri dari sabun, toner dan cream (pagi dan malam).
Merokok: (-)
Alkohol : (-)
1.2.5 Riwayat sosial ekonomi dan lingkungan
Pasien memiliki tingkat ekonomi menengah
1.2.6 Riwayat diet (pola makan)
Normal 3x 1 setiap harinya
1.2.7 Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada yang memiliki keluhan serupa
Alergi (-),
Asma (-)
1.3 Pemeriksaan fisik Status generalis
Keadaan umum
: Tampak sakit ringan
Kesadaran
: Compos mentis
GCS
: E4V5M6
Tanda vital
:
o Tekanan darah
: 110/80 mmHg
o Nadi
: 88 x/ menit
o Nafas
: 20x/ menit
o Suhu
: 36 oC
Pemeriksaan fisik per sistem
Sistem
Kulit
Deskripsi
Warna sawo matang, lesi (-), bercak (-)
Normosefali, rambut hitam, tersebar merata dan tidak mudah dicabut
Normofascies, simetris, deformitas (-), pucat (-), ikterus (-)
Tampak pustul polimorfik yang tersebar merata pada seluruh wajah
Palpebra dalam batas normal, edema (-), hiperemis (-)
Konjungtiva pucat (-)
Sklera ikterik (-)
Pupil bulat, isokor, 3mm/3mm, RCL/RCTL (+/+)
Kepala
Wajah
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Tenggorokan
Leher
Dada
Sekret (-), epistaksis (-)
Simetris, deviasi septum (-)
Simetris, bentuk normal, Sekret (-/-), serumen (-/-), hiperemis (-/-), nyeri tekan (-/-)
Bibir merah, kering (-), cyanosis (-), pucat (-), edema (-)
T1/T1 tenang, detritus (-), kripta (-)
Arkus faring simetris (-), deviasi uvula (-)
Faring hiperemis (-), sekret (-)
Stomatitis (-)
Pembesaran KGB (-)
Kaku kuduk (-), kuduk kaku (-)
bentuk normal, simetris
retraksi (-)
skar (-)
Inspeksi: perkembangan rongga dada saat statis dan dinamis simetris (+/+)
Paru
Palpasi: Pengembangan dada simetris kanan dan kiri, taktil vokal fremitus (+/+ simetris)
Perkusi: Sonor pada seluruh lapang paru
Jantung
Auskultasi: vesikuler +/+, ronchi -/-, wheezing -/-, stridor -/-
Inspeksi: iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis tidak teraba
Perkusi: batas jantung dalam batas normal
Auskultasi: S1, S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Inspeksi : Abdomen datar, Bekasi luka (-), massa (-), caput medusae (-), spider navy (-), deformitas (-)
Abdomen
Extremitas
Auskultasi : Bising usus normal, metallic sound (-)
Perkusi : Timpani di seluruh regio abdomen
Palpasi : Supel, Nyeri tekan (-) diseluruh regio abdomen, massa (-)
Akral hangat
CRT