Prinsip Dalam Manajemen Keuangan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Prinsip dalam Manajemen Keuangan Dalam menjalani kehidupan ini pastilah kita harus punya prinsip teguh tiap orang. Prinsip sangat dibutuhkan dalam mencapai visi/tujuan kita. Tanpa prinsip yang teguh, kita bagaikan kapas terombang ambing mengikuti arus dan tidak jelas arahnya kemana. Begitu pula dalam keuangan, kita harus punya prinsip dalam manajemen keuangan. Manajemen keuangan adalah semua aktivitas organisasi didalam upaya mendapatkan, mengalokasikan, menggunakan dana organisasi secara efektif dan efisien. Manajemen keuangan yang efektif dan efisien ditandai dengan adanya prinsip. Jika tidak mempunyai prinsip manajemen keuangan, maka bisa saja uang kita habis tanpa tau kemana atau habis dengan sia-sia yang seharusnya ditabung atau diinvestasikan. Inilah 10 prinsip manajemen keuangan :



1. The Risk-Return Trade Off Kita semua tentunya takut dengan resiko yang akan kita hadapi kedepan. Namun, usaha kita takkan jalan kita terus menerus takut akan apa yang dihadapi. Melihat hasil yang akan kita dapatkan harus membuat kita berani mengambil resiko. Manajemen keuangan butuh pertimbangan antara tingkat resiko yang diambil dan keuntungan yang didapat nantinya. Adapun hubungan dari risk dan return adalah 



High risk and high expected return







Low risk and low expected return



Istilah ini sering digunakan konsep dalam investasi berbentuk saham, bond, dll 2. Time Value of Money Jika kita menginvestasikan uang 1juta saat ini, bisa jadi dikemudian hari uang 1 jt anda l memiliki nilai lebih besar atau lebih kecil dari hari ini. Hal itu bisa terjadi karena adanya bunga(interst) yang berjalan setiap harinya atau bahkan inflasi. Apabila benefit yang kita terima lebih besar dibanding pengeluaran(cost) maka bisa dikatakan investasi berjalan lancar. Jadi di investasi kita juga memainkan waktu. Manajemen keuangan harus dapat memprediksi nilai mata uang di masa yang akan datang. Value of money dibedakan atas dua : future value dan present value 3. Cash-not Profit-is-King



Dalam mengukur nilai mata uang (value) maka kita sebaiknya menggunakan cash flow bukannya accounting profit. Istilah accounting profit digunakan dalam menghitung pada saat profit itu sendiri dihasilkan, bukan dalam bentuk cash ditangan. Sedang istilah cash flow terdiri menjadi dua, yaitu : cash inflows dan cash outflows. Istilah itu dikenal sebagai keluar masuknya uang dari perusahaan. 4. Incremental Cash Flows Incremental cash flows adalah arus kas yang berhubungan langsung dengan investasi, dimana pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan pertimbangan adanya pertambahan kas jika suatu proyek dikerjakan, ataupun mempertimbangkan dampak yang terjadi terhadap kondisi keuangan (kas) saat proyek diterima dan pada saat proyek tidak diterima untuk dikerjakan.Hal ini dikenal sebagai perbandingan/selisih antara arus kas ketika sebuah proyek dijalankan dengan arus kas ketika proyek tidak dijalankan 5. The Curse of Competitive Market Persaingan yang semakin ketat akan membelah pasar menjadi bagian-bagian kecil karena semakin banyaknya produsen yang masuk untuk bersaing pada produk yang sama di pasar yang sama sehingga mengakibatkan lesunya usaha. Dalam berinvestasi ketika profit kita naik, maka akan semakin banyak investor berbondong berinvestasi. Hal itu menyebabkan profit dibagi ke banyak orang dan menurunkan profit. Makanya dalam berinvestasi kita tidak bisa mendapat keuntungan besar namun keuntungan berkelanjutan. Manajemen keuangan harus mencari celah dalam bersaing di pasar 6. Efficient Capital Market Capital market atau pasar modal yang efisien adalah pasar modal dimana perusahaan memiliki gerak yang efektif dan efisien. Manajemen keuangan harus mengetahui implikasi dari pasar modal yang efisien, yaitu:  



Price is right. Harga saham yang ada mencerminkan informasi publik tentang value perusahaan yang bersangkutan. Manipulasi earning, dengan jalan kita mengubah motode akutansitidak akan mengubah harga saham perusahaan.



7. The Agency Problem Biasanya manajemen keuangan suatu perusahaan dipegang oleh seorang manager yang profesional bukan si pemilik. Hal ini dapat menjadi pemisah antara manajemen keuangan perusahaaan dengan kepemilikkan perusahaan. Sehingga keputusan yang diambil seorang manager berbeda dengan si pemilik, begitu sebaliknya. Berikut ini dapat mencegah terjadinya agency problem :











Market forces, salah satu kekutan pasar adalah major shareholders. Investor pada perusahaan besar dapat menekan manajer untuk memperhatikan kepentingan dari shareholders, mengancam agar dapat menggunakan hak voting yang mereka punya. Threat of takeover, ancaman untk pengambil alihan perusahaan oleh perusahaan lainnya.



8. Pajak Membuat Keputusan Bisnis Bias Sebuah perusahaan yang baik ialah taat pajak. Namun, sering dijumpai perusahaan bangkrut karena tunggakkan pajak. Hal itu terjadi karena besarnya jumlah pajak yang harus dibayar, namun perusahaan menginginkan seminimal mungkin membayar pajak tanpa melanggar aturan. Hal itu membuat perusahaan berpikir matang-matang, sehingga perusahaan membutuhkan manajemen keuangan yang baik. Karena berapa pun jumlahnya, tetap akan mengurangi kas perusahaan. 9. All risk is not equal Setiap resiko punya tingkat berbahaya yang berbeda dan setiap resiko berbeda-beda. Semua orang takut mengambil resiko. Namun, jika tidak berani mengambil resiko maka usaha tidak jalan. Manajemen keuangan harus lah merpertimbahkan resiko yang dihadapi dalam setiap keputusan. Berikut ini sedikit pembahasan tentang resiko  



Proses diversifikasi ini dapat mengurasi besarnya resiko yang ada. Resiko proyek investasi dapat berubah, hal ini berhubungan dengan perhitungan resiko investasi yang berdiri sendiri ataupun menghitung resiko investasi bersama dengan adanya proyek lain yang mana telah diambil oelh perusahaan. 10. Ethical dilemmas are everywhere in finance



Etika merupakan nilai-nilai normatif yang memiliki set of value. Etika harus dilekatkan pada sikap seseorang dimanapun dia berada. Namun demikian, sering terjadi dilema di tengahtengah aktifitas bisnis yang dilakukan. Kesalahan etis dapat menghancurkan karir seseorang dalam sekejap, hal ini disebabkan karena : 







Perilaku yang tak beretika akan mengakibatkan hilangnya kepercayaan dari pihak lainnya. Tanpa adanya kepercayaan ini akan mengakibatkan bisnis tidak akan berjalan secara lancar. Hal yang terburuknya adalah hilangnya kepercayaan publik ada standar setika bisnis tersebut.



Tanggungjawab sosial perusahaan merupakan perusahaan memiliki tanggungjawab kepada masyarakat lebih jauh memaksimumkan shareholders’ wealth. Jadi manajemen keuangan juga memiliki kode etis bukan hanya melulu keuangan