PROBLEMATIKA BK Pribadi Sosial Sekolah D [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROBLEMATIKA BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI DAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR



Dosen Pengampu: Elia Firda Mufidah, S.Pd., M.Pd.



Kelompok 6: 1. Alta Candra Agustin



(195000050)



2. Elisabeth Lusitania Putri S.



(195000065)



3. Safinatul Ilmiyah



(195000068)



4. Dewi Musyarofah



(195000069)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS PEDAGOGIK DAN PSIKOLOGI UNIVRSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA 2020



KATA PENGANTAR



Assalamualaikum Wr. Wb Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat dan hidayah-Nya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan tugas makalah “Problematika Bimbingan Dan Konseling Pribadi Sosial di Sekolah Dasar” sholawat serta salam tak lupa kami haturkan kepada nabi Muhammad SAW. Penulisan Makalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah BK Pribadi Sosial.Oleh karena itu pada kesempatan kali ini kami memberikan rasa terima kasih kepada: 1. Allah SWT. 2. Dosen pengampumata kuliah BK Pribadi Sosial Ibu Elia Firda Mufidah, S.Pd.,M.Pd 3. Rekan-rekan dan semua pihak yang secara langsung atau tidak langsungmemberikan bantuan kepada kami dalam menyelesaikan masalah ini. Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan – kekurangan dari pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Waalaikumsalam Wr. Wb



Surabaya, November 2020



Penyusun



ii



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1 A.



LATAR BELAKANG ............................................................................................ 1



B.



RUMUSAN MASALAH ........................................................................................ 2



C.



TUJUAN ................................................................................................................. 2



BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 3 A.



Layanan Bimbingan Konseling Pribadi Dan Social Di Sekolah Dasar ...... ..3



B.



Tujuan Layanan Bimbingan Konseling Pribadi Dan Social Di Sekolah Dasar..3



C.



Problematika kepribadian peserta didik Di Sekolah Dasar............................. 4



D.



Problematika sosial peserta didik Di Sekolah Dasar..................................... 5



E.



Problematika kepribadiandan sosial peserta didik Di Sekolah Dasar............ 6



BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 8 A.



KESIMPULAN ....................................................................................................... 8



B.



SARAN ................................................................................................................... 8



DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 9



iii



BAB I PENDAHULUAN



a. Latar Belakang Bimbingan dan Konseling merupakan bagian integral dari Pendidikan yang bertujuan untuk membantu seseorang menjadi manusia yang dewasa dan mandiri yang memahami dirinya sendiri sendiri secara utuh dengan kelebihan dan kekurangannya (Walgito, 2010: 9). Layanan bimbingan dan konseling diberikan oleh konselor/guru bimbingan dan konseling (BK). Guru BK memiliki tugas, tanggung jawab, dan wewenang dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling terhadap siswa di sekolah. Tugas guru BK terkait dengan pengembangan diri siswa yang sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, dan kepribadian yang dimiliki siswa. Dengan pemberian layanan bimbingan yang tepat dan kontinyu diharapkan siswa mampu memahami kelebihan dan kekurangannya, mandiri dan mampu mengoptimalkan potensi, bakat, dan minat yang dimiliki. Seiring perkembangan zaman, problematika peserta didik di sekolah semakin beragam. Jalan pikiran mereka menjadi terbagi dengan masalah di luar sekolah dan di dalam sekolah. Suatu tindak layanan sekolah pada peserta didik dengan bimbingan dan konseling yang mengarahkan para peserta didik untuk mengetahui bakat dan potensi dalam diri mereka. Oleh karena itu, seorang konselor memiliki 4 bidang bimbingan konseling yang meliputi bidang pribadi, social, belajar dan karir. Berdasarkan penjelasan di atas, kami sebagai calon konselor merasa perlu memahami landasan bimbingan dan konseling, khususnya dalam bidang bimbingan dan konseling pribadi-sosial, agar aktivitas dalam layanan bimbingan dan konseling yang nantinya akan nantinya akan kami tempuh tidak terjebak dalam berbagai bentuk penyimpangan yang dapat merugikan semua pihak, khususnya pihak para penerima jasa layanan (konseli), maka pemahaman dan penguasaan tentang landasan bimbingan dan konselinh khususnya BK pribadi – social oleh para konselor tidak bisa ditawar-tawar lagi dan menjadi mutlak adanya.



1



b. Rumusan Masalah 1. Apa Pengertian Layanan Bimbingan Konseling Pribadi Dan Social Di Sekolah Dasar? 2. Apa saja Tujuan Layanan Bimbingan Konseling Pribadi Dan Social Di Sekolah Dasar? 3. Bagaimana Problematika kepribadian peserta didik Di Sekolah Dasar? 4. Bagaimana Problematika sosial peserta didik Di Sekolah Dasar? 5. Apa sajakah Problematika kepribadian dan social peserta didik Di Sekolah Dasar? c. Tujuan 1. Untuk mendeskripsikan Pengertian Layanan Bimbingan Konseling Pribadi Dan Social Di Sekolah Dasar. 2. Untuk mengetahui Tujuan Layanan Bimbingan Konseling Pribadi Dan Social Di Sekolah Dasar. 3. Untuk mengetahui Problematika kepribadian peserta didik Di Sekolah Dasar. 4. Untuk mengetahui Problematika sosial peserta didik Di Sekolah Dasar. 5. Untuk mengetahui Problematika kepribadian dan social peserta didik Di Sekolah Dasar.



2



BAB II PENDAHULUAN



A. Pengertian Layanan Bimbingan Konseling Pribadi Dan Social Di Sekolah Dasar Bimbingan pribadi dan Sosial merupakan usaha bimbingan yang ditujukan kepada peserta didik sebagai bentuk usaha mengatasi permasalahan permasalahan pribadi dan sosialnya. upaya layanan yang diberikan kepada siswa agar mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang dialaminya, baik bersifat pribadi maupun sosial, sehingga mampu membina hubungan sosial yang harmonis di lingkungannya. Layanan bimbingan konseling pribadi dan social digabungkan karena cara peserta didik memandang diri sendiri tidak dapat dipisahkan dari lingkungan sosialnya, begitu juga sebaliknya, peran lingkungan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan pribadi peserta didik. Layanan bimbingan konseling di sekolah dasar mengacu pada perkembangan siswa SD yang tengah beradaptasi dengan lingkungan yang lebih luas dan belajar bersosialisasi dengan mengenal berbagai aturan, nilai, norma. B. Tujuan Layanan Bimbingan Konseling Pribadi Dan Social Di Sekolah Dasar Secara umum tujuan layanan Bimbingan dan Konseling adalah membantu siswa mengenal bakat, minat, dan kemampuannya serta memilih dan menyesuaiakan diri dengan kesempatan pendidikan dan merencanakan karier yang sesuai dengan tuntutan kerja. Sedangkan secara khusus layanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi-sosial, belajar, dan karier. Bimbingan



pribadi-sosial



dimaksudkan



untuk



mencapai



tujuan



dan



tugas



perkembangan pribadi-sosial dalam mewujudkan pribadi yang taqwa, mandiri, dan bertanggung jawab. Dalam aspek pribadi-sosial, BK membantu siswa agar: 1. Memiliki kesadaran diri dan dapat mengembangkan sikap positif. 2. Membuat pilihan secara sehat. 3. Menghargai orang lain. 4. Mempunyai rasa tanggung jawab. 5. Mengembangkan keterampilan hubungan antar pribadi (interpersonal). 6. Menyelesaikan konflik. 3



7. Membuat keputusan secara efektif. Smith (1974) merumuskan suatu tujuan bimbingan tanpa memperhatikan orientasi teoretiknya. Menurut Smith, para profesional bimbingan harus memberikan pengalaman fasilitatif kepada para individu yang dibimbing pada suatu kontinum “penuh gairah – produktif – kasihan. Pengalaman positif tersebut akan memfasilitasi perkembangan pribadi individu yang bersifat penuh gairah (menerima, menikmati, memahami, dan terbuka terhadap diri). Bimbingan juga mengarahkan individu untuk dapat bertindak secara produktif dalam hubungannya dengan lingkungannya (inteligen, efisien, kreatif, benar-benar efektif, efisien, menyenangkan orang lain, dan dapat menyesuiakan diri dengan tugas/pekerjaan). Bimbingan juga perlu membentuk kepribadian welas asih¸yakni kasihan pada orang lain yang diwujudkan dalam bentuk sikap dan perilaku altruis, menyayangi, sensitif, membantu dengan tulus, dan menjadi fasilitator perkembangan yang efektif. Menurut Kurikulum 1975, tujuan khusus bimbingan di sekolah dasar adalah membantu murid agar mampu : 1. Mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri. 2. Mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungannya yang meliputi lingkungan sekolah, keluarga, dan kehidupan masyarakat yang lebih luas. 3. Mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi masalah dan memecahkan masalah yang dihadapinya. 4. Mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan, minat, dan bakatnya dalam bidang pendidikan dan kemungkinan pekerjaan secara tepat. Sementara itu, Mapiare (1984) menyatakan bahwa tujuan bimbingan di sekolah dasar adalah: 1. Menguasai bahan belajar tuntutan kurikuler. 2. Membuat pilihan dan menentukan bahan belajar yang cocok. 3. Memiliki sikap-pandangan belajar yang mendukung. 4. Mempunyai pola-laku belajar yang mendukung. 5. Memilih teman bergaul, dan membentuk kelompok belajar yang serasi. 6. Memecahkan masalah-masalah belajar yang dihadapinya. C. Problematika kepribadian peserta didik Di Sekolah Dasar Menurut Alfi Mu’awanah dan Rafi Hidayah 1. Problematika kepribadian peserta didik merupakan berbagai jenis masalah yang muncul dan dialami oleh peserta didik karena faktor diri pribadinya. 4



2. Kondisi ini muncul karena penyikapan diri peserta didik terhadap peristiwa yang dihadapinya. 3. Bentuk permasalahan pribadi yang sering muncul pada peserta didik, seperti kecewa, canggung dalam bergaul, mudah emosi, rendah diri, dsb. Menurut Syamsu Yusuf dan A. Juntika Contoh problematika kepribadian peserta didik antara lain: 1. Kurang memotivasi diri dalam mempelajari agama 2. Kurang memahami bahwa agama sebagai pedoman hidup 3. Kurang memiliki kesadaran bahwa setiap perbuatan manusia diawasi tuhan 4. Masih merasa malas untuk melakukan sholat 5. Kurang memiliki kemampuan untuk bersabar dan bersyukur 6. Masih memiliki kebiasaan berbohong 7. Masih memiliki kebiasaan mencontek 8. Masih kurang disiplin dalam menjaga kebersihan 9. Belum mampu menghormati dan menghargai orangtua atau orang yang lebih tua 10. Masih melakukan sesuatu tanpa mempertimbangkan baik buruk dan untungruginya 11. Kurang merasa bangga dengan dirinya sendiri 12. Merasa rendah diri D. Problematika sosial peserta didik Di Sekolah Dasar Permasalahan sosial peserta didik adalah permasalahan yang dialami peserta didik dalam kaitanya dengan hubungan social, persahabatan,dan hubungan dengan teman teman ,keluarga dan masyarakat secara umum Sumber permasalahan tersebut adalah kemampuan peserta didik dalam menyesuaikan diri, beradaptasi, dan bergaul dengan lingkunganya. Menurut Syamsu Yusuf dan A. Juntika (dalam Irham dan Wiyani, 2014:150), terdapat beberapa problematika social peserta didik, yaitu: 1. Kurang menyenangi kritikan apabila bergaul dengan orang lain yang mempunyai kelebihan seperti teman yang lebih tampan atau cantik. 2. Kurang memahami tata krama atau etika pergaulan 3. Kurang berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sosial di sekolah atau masyarakat



5



4. Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya, seperti Merasa malu untuk berteman dan bermain dengan lawan jenis serta merasa tidak senang kepada teman yang suka mengkritik. 5. Kurang positif terhadap kehidupan bersama keluarga, seperti faktor ekonomi, peserta didik yang korban broken home dan sebagainya.



E. Problematika kepribadian dan social peserta didik di Sekolah Dasar Elfi Mu’awanah dan Rifa Hidayah (dalam Irham dan Wiyani: 2014.147) melaporkan hasil survey problematika pribadi dan social peserta didik di sekolah,secara umum hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa kecenderungan atau tindakan pendidik terhadap perilaku peserta didik yang cenderung menyimpang dan bermasalah sebagai berikut: Berikut adalah perilaku negative peserta didik dan tindakan penangannya pendidik



No 1.



Perilaku Negatif Peserta Didik



Tindakan Penanganan Pendidik



Meminta uang pada temannya



Menasehatinya agar tidak boleh melakukan hal itu



2.



Selalu usil pada teman



memperingatkannya



supaya



tidak



melakukan hal tersebut lagi 3.



Mudah tersinggung dan menangis



Memberi pembinaan hidup mandiri, berani, tidak penakut, tidak cengeng tetapi sopan



4.



Kadang berbicara kotor



Orangtua harus membiasakan berbicara dengan sopan dalam keluarganya masingmasing



5.



Bertengkar sesama teman



Mendamaikan dan memberi peringatan



6.



Peserta didik jajan sembarangan



Memberi arahan pentingnya hidup sehat



7.



Anak



suka



bertindak



kasar



pada Menjelaskan akibat yang bisa ditimbulkan



temannya 8.



Marah pada teman yang berbuat salah



Mencari tahu kesalahan dan menekan kemarahan serta memberikan nasehat



9.



Tidak mau mengalah atau ingin menang Memberi bimbingan dan pengertian sendiri



10.



Selalu ingin cari perhatian sehingga Mengurangi 6



perhatian



dan



memberi



11.



selalu berbuat gaduh



bimbingan



Manja



Memberi perhatian seperlunya saja dan anak diberi bimbingan dan pembinaan agar lebih mandiri



12.



Selalu membuat gaduh



13.



Kurang hormat terhadap guru karena Memberikan perhatian seperlunya saja dan guru



terlalu



memberikan



Memberi dorongan sehingga tidak malas



perhatian menasehati



berlebihan 14.



Malas



Diberi bimbingan supaya rajin agar tidak malas lagi



15.



Banyak tanya atau suka ngomong



diberikan pengertian agar tidak seperti itu



16.



Jajan dimakan di dalam kelas



diberikan pengertian agar tidak makan didalam kelas



17.



Tidak mendengarkan guru menerangkan di berikan nasihat



18.



Membuang sampah sembarangan



diberikan nasihat agar tidak melakukannya lagi



Melihat kompleksnya permasalahan peserta didik, secara garis besar problematika tersebut dapat digolongkan menjadi problematika yang mengarah pada persoalan pribadi dan sosial. Masing-masing problematika tersebut memang terpisah dan harus dipisahkan. Namun demikian, keduanya merupakan dua kondisi yang saling terkait.



7



BAB III KESIMPULAN



A. Kesimpulan Problematika kepribadian peserta didik merupakan berbagai jenis masalah yang muncul dan dialami oleh peserta didik karena faktor diri pribadinya. Kondisi ini muncul karena penyikapan diri peserta didik terhadap peristiwa yang dihadapinya. Bentuk permasalahan pribadi yang sering muncul pada peserta didik, seperti kecewa, canggung dalam bergaul, mudah emosi, rendah diri, dsb. Permasalahan sosial peserta didik adalah permasalahan yang dialami peserta didik dalam kaitanya dengan hubungan social, persahabatan,dan hubungan dengan teman teman, keluarga dan masyarakat secara umum. Sumber permasalahan tersebut adalah kemampuan peserta didik dalam menyesuaikan diri, beradaptasi, dan bergaul dengan lingkunganya. B. Saran Diharapkan bagi para pembaca terutama kita calon pendidik untuk memahami problematika kepribadian dan social peserta didik di Sekolah Dasar. Agar bisa menerapkannya dimasa mendatang saat sudah menjadi pendidik.



8



DAFTAR PUSTAKA



https://www.kompasiana.com/dwimei/5dcc1adf097f3613d969a582/bimbingan-konselingpribadi-sosial-dan-pelayanannya-di-sekolah-dasar?page=all https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://bkkonselor.weebly.com/bi mbingan-pribadisosial.html%23:~:text%3DBerdasarkan%2520berbagai%2520pengertian%2520yang%2520te lah,hubungan%2520sosial%2520yang%2520harmonis%2520di&ved=2ahUKEwjmxJvOlp3t AhXQc30KHcQ_AS8QFjACegQICxAE&usg=AOvVaw1UIUhP6rHi41eQUrWfvAPq&cshi d=1606290193202 Hidayat, Arifin. Jurnal Layanan Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial. Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi IAIN. Padangsidimpuan



9