5 0 204 KB
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LUBUK SIKAPING Jl. SudirmanNomor .33 Tel. (0753) 20033 – 20086 – 20104 – 20059
DAFTAR INDIKATOR PRIORITAS RSUD LUBUK SIKAPING KODE
JUDUL INDIKATOR MUTU
STANDAR
PIC
IAK .1
Kelengkapan assesmen awal medis < 1 jam pada pasien DM di IGD
100%
IGD
IAK .2
Kelengkapan assesmen awal keperawatan < 1 jam pada pasien DM di IGD
100%
IGD
IAK.3
Medication error pada pasien DM
0%
RAWAT INAP
IAK.4
Edukasi keluarga pada pasien DM
100%
RAWAT INAP
IAK.5
Kelengkapan assesmen awal keperawatan ≤ 1x24 jam pada pasien DM di rawat inap
100%
RAWAT INAP
IAK.6
Kelengkapan assesmen awal medis ≤ 1x24 jam pada pasien DM di rawat inap
100%
RAWAT INAP
IAK.7
Kepatuhan petugas pemberi asuhan terhadap Clinical Pathway DM
100%
RAWAT INAP
IAK.8
Angka kejadian flebitis pada pasien DM di rawat inap
≤1%
RAWAT INAP
IAK.9
Angka kejadian Decubitus pada pasien DM di rawat inap
≤ 1.5 %
RAWAT INAP
INDIKATOR AREA KLINIS
IAK.10
Konseling gizi pada pasien yang baru terdiagnosa DM di rawat jalan
100%
RAWAT JALAN
IAK .11
Kelengkapan assesmen awal medis ≤ 1 jam pada pasien DM di Rawat jalan
100%
RAWAT JALAN
IAK .12
Kelengkapan assesmen awal keperawatan ≤ 1 jam pada pasien DM di Rawat jalan
100%
RAWAT JALAN
INDIKATOR AREA MANAJEMEN IAM .1
Ketersediaan Insulin dan obat anti diabetes
100%
FARMASI
IAM.2
Pelaporan Hasil Kritis Gula darah selambat lambatnya 30 menit
100%
LABORATORIUM
IAM.3
Kelengkapan pengisian rekam medik 1 x 24 jam setelah selesai pelayanan rawat inap pada kasus DM
100%
REKAM MEDIK
100%
IGD,Rawat Inap, ICU, Bedah Central
INDIKATOR AREA SASARAN KESELAMATAN PASIEN ISKP.1
Kepatuhan petugas dalam melaksanakan identifikasi pasien . Kepatuhan Identifikasi Pasien Sebelum Pemberian Pengobatan/terapeutik . Kepatuhan Identifikasi Pasien Sebelum dilakukan Tindakan
100%
IGD,Rawat Jalan,Rawat Inap, ICU, Bedah Central,Rehab
Medik
. Kepatuhan Identifikasi Pasien Sebelum Pemeriksaan Diagnostik
100%
Radiologi, laboratorium
Kepatuhan Identifikasi Pasien pada Kondisi Khusus
100%
IGD,Rawat Inap, ICU
ISKP 2
Kepatuhan DPJP menandatangani stempel read back dalam 24 jam
100%
Rawat alan,Rawat Inap, ICU,Laboratorium
ISKP 3
Kepatuhan pemberian label pada obat high alert di farmasi
100%
Farmasi
100%
Rawat inap, IGD
ISKP.4
Kepatuhan operator dalam melakukan penandaan lokasi operasi (side marking)
ISKP.5
Kepatuhan Petugas dalam Penerapan hand hygiene
≥ 85%
IGD, Rawat Jalan, Rawat Inap,ICU, Bedah Central,Rehap Medik, Radiologi,Labor/U TDRS,Farmasi, IPL, Gizi, Pemelihara sarana medik,
ISKP.6
Kepatuhan perawat memasang gelang kuning pada pasien yang di assesmen resiko jatuh tinggi di RSUD Lubuk Sikaping
100%
IGD,rawat inap,rawat jalan
PROFIL INDIKATOR PRIORITAS RSUD LUBUK SIKAPING
IAK.1 Kelengkapan Asesmen Awal Medis ≤ 1 jam padaPasien DM di IGD 1.
Judul Indikator
2.
DefinisiOperasional
3.
Tujuan
4. 5.
Dimensi Mutu AlasanPemilihanIndikator
6.
Formula Pengukuran i. Numerator ii. Denominator
7. 8.
Metodologi pengumpulan data Cakupan data
9. 10. 11. 12. 13.
Frekuensi pengumpulan data Frekuensi Analisis Data Metodologi analisis data Sumber data Penanggung jawab pengumpul data Publikasi data Standar
14. 15.
: Kelengkapan asesmen awal medis≤1 jam pada pasien DM di IGD : Kelengkapanpengisianasesmenawalmedis≤ 1 jam padapasien DM olehdokterjaga IGD : Tergambarnya tanggung jawab dokter dalam melakukan asesmen medis ≤1jam sekaligus kelengkapan pelaksanaan pengisian asesmen awal medis sesuai target waktu yang ditentukan : Efektivitas dan Mutu Pelayanan : Tergambarnya tanggung jawab dokter dalam melakukan asesmen medis ≤1 jam sekaligus kelengkapan pelaksanaan pengisian asesmen awal medis sesuai target waktu yang di tentukan : : Jumlah lembar asesmen awal medis padapasien DM yang terisi lengkap≤ 1 jam dalam 1 bulan : Jumlahtotal lembar asesmen awal medis seluruh pasien di IGD : Retrospektif : Metode : Ketersediaan / Convinience Besar sampel : ≥ 640 = 128 sampel 320 – 639 = 20% dari total populasi 64 – 319 = 64 Sampel < 64 = 100 % populasi : Bulanan : Triwulan : Run chart , Control chart : Rekam Medis : PICRuangan : Internal melalui laporan RS dan eksternal : 100 %
IAK. 2 Kelengkapan Asesmen Awal Keperawatan ≤1 jam padaPasien DM di IGD
1.
JudulIndikator
2.
DefinisiOperasional
3.
Tujuan
4. 5.
Dimensi Mutu AlasanPemilihanIndikator
6.
Formula Pengukuran i. Numerator
ii. Denominator 7. 8.
Metodologi pengumpulan data Cakupan data
9. 10. 11. 12. 13.
Frekuensi pengumpulan data Frekuensi Analisis Data Metodologi analisis data Sumber data Penanggung jawab pengumpul data Publikasi data Standar
14. 15.
: Kelengkapan asesmen awal keperawatan ≤1 jam pada pasien DM di IGD : Kelengkapan pengisian asesmen awal keperawatan ≤ 1 jam pada pasien DM oleh perawat di IGD : Tergambarnya tanggung jawab perawat dalam melakukan asesmen keperawatan ≤1jam sekaligus kelengkapan pelaksanaan pengisian asesmen awal keperawatan sesuai target waktu yang ditentukan : Efektivitas dan Mutu Pelayanan : Tergambarnya tanggung jawab perawat dalam melakukan asesmen keperawatan ≤1 jam sekaligus kelengkapan pelaksanaan pengisian asesmen awal keperawatan sesuai target waktu yang di tentukan : : Jumlah lembar asesmen awalkeperawatanpadapasien DM yang terisi lengkap≤ 1 jam dalam 1 bulan : Jumlahtotal lembar asesmen awal keperawatan seluruh pasien di IGD : Retrospektif : Metode : Ketersediaan / Convinience Besar sampel : ≥ 640 = 128 sampel 320 – 639 = 20% dari total populasi 64 – 319 = 64 Sampel < 64 = 100 % populasi : Bulanan : Triwulan : Run chart , Control chart : Rekam Medis : PICRuangan : Internal melalui laporan RS dan eksternal : 100 %
IAK. 3 Medication Error padaPasien DM
1. 2.
JudulIndikator Definisi Operasional
: :
3.
Tujuan
:
4. 5.
Dimensi Mutu AlasanPemilihanIndikato r
: :
6.
Formula Pengukuran i. Numerator
:
ii. Denominator
:
Metodologi pengumpulan data Cakupan data
:
Frekuensi pengumpulan data Frekuensi Analisis Data Metodologi analisis data Sumber data Penanggung jawab pengumpul data Publikasi data Standar
:
Metode : Ketersediaan / Convinience Besar sampel : ≥ 640 = 128 sampel 320 – 639 = 20% dari total populasi 64 – 319 = 64 Sampel < 64 = 100 % populasi Bulanan
: : : :
Triwulan Run chart , Control chart Rekam Medis PICRuangan
: :
Internal melalui laporan RS dan eksternal 0%
7. 8.
9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
:
Medication ErrorpadaPasien DM Medication erroradalah ketidaktepatan penggunaan obat-obatan pada pasien DM yang dapat dicegah. Medication errormenyebabkan banyakkerugian pada pasien sehingga kejadiannya harus dihindari. Medication errordapat terjadi pada tahapan prescribing, transcribing, dispensing dan administering, Terselenggaranyastandarisasi proses asuhanklinis di rumahsakitsehinggadapatmemberikanjaminankepadap asienuntukmemperolehpelayananklinisberdasarkanpad anilaiilmiahsesuaikebutuhanmedis/klinispasien. Keselamatan, keamanan Tergambarnya tanggung jawab perawat dalam melakukan pencatatan Medication errorsesuai waktu yang di tentukan Jumlah kejadian medication errorpada pasien DM di rawat inap Jumlah total semua kejadian medication errordi rawat inap Retrospektif
IAK.4 Edukasi Keluarga padapasien DM
1. 2.
Judul Indikator Definisi Operasional
: :
3.
Tujuan
:
4.
Dimensi Mutu
:
5.
AlasanPemilihanIndikato r
:
6.
Formula Pengukuran i. Numerator
7. 8.
9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
ii. Denominator Metodologi pengumpulan data Cakupan data
Frekuensi pengumpulan data Frekuensi Analisis Data Metodologi analisis data Sumber data Penanggung jawab pengumpul data Publikasi data Standar
: : : :
Edukasi Keluarga pada Pasien DM Edukasi keluarga pada pasien DM adalah usaha atau kegiatan untuk membantu individu dan keluarga dalam meningkatkan kemampuan untuk mencapai kesehatan secara optimal dan besedia berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dalam proses pelayanan pada pasien DM dirawat inap Tergambarnya tanggung jawab petugas dalam melakukan edukasi keluarga sekaligus kelengkapan pelaksanaan pengisian dokumen edukasi terintegrasi sesuai target waktu yang ditentukan Kesinambungan pelayanan dan berorientasi pada pasien Tergambarnya tanggung jawab petugas dalam melakukan pengisian dokumen edukasi terintegrasi sesuai target waktu yang di tentukan Jumlah pasien DM dan keluarga yang mendapatkan edukasi di rawat inap Jumlah seluruh pasien DM dan keluarga di rawat inap Sensus harian Metode : Ketersediaan / Convinience Besar sampel : ≥ 640 = 128 sampel 320 – 639 = 20% dari total populasi 64 – 319 = 64 Sampel
:
< 64 = 100 % populasi Setiap bulan
: : : :
Triwulan Run chart , Control chart Rekam Medis PIC ruangan
: :
Internal melalui laporan RS 100 %
IAK.5 Kelengkapan Asesmen Awal Medis ≤ 1 x 24 Jam pada Pasien DM di Rawat Inap
1.
JudulIndikator
:
2.
DefinisiOperasional
:
3.
Tujuan
:
4. 5.
Dimensi Mutu AlasanPemilihanIndikato r
: :
6.
Formula Pengukuran i. Numerator
:
ii. Denominator
:
Metodologi pengumpulan data Cakupan data
:
Frekuensi pengumpulan data Frekuensi Analisis Data Metodologi analisis data Sumber data Penanggung jawab pengumpul data Publikasi data Standar
:
Metode : Ketersediaan / Convinience Besar sampel : ≥ 640 = 128 sampel 320 – 639 = 20% dari total populasi 64 – 319 = 64 Sampel < 64 = 100 % populasi Bulanan
: : : :
Triwulan Run chart , Control chart Rekam Medis PIC ruangan
: :
Internal melalui laporan RS 100 %
7. 8.
9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
:
Kelengkapan asesmen awal medis ≤ 1 jam pada pasien DM di rawat inap Kelengkapan pengisian asesmen awal medis ≤ 1 jam pada pasien DM oleh dokterdi rawat inap Tergambarnya tanggung jawab dokter dalam melakukan asesmen medis ≤ 1jam sekaligus kelengkapan pelaksanaan pengisian asesmen awal medis sesuai target waktu yang ditentukan Efektivitas dan kesinambungan Pelayanan Tergambarnya tanggung jawab dokter dalam melakukan asesmen medis ≤1 jam sekaligus kelengkapan pelaksanaan pengisian asesmen awal medis sesuai target waktu yang di tentukan Jumlah lembar asesmen awal medis pada pasien DM yang terisi lengkap ≤1 jam dalam 1 bulan Jumlah total lembar asesmen awal medis seluruh pasien di rawat inap Sensus harian
IAK. 6 Kelengkapan Asesmen Awal Keperawatan ≤ 1x24Jam pada Pasien DM di Rawat Inap
1.
JudulIndikator
:
Kelengkapan asesmen awal keperawatan ≤1x24 jam pada pasien DM di rawat inap
2.
DefinisiOperasional
:
3.
Tujuan
:
4. 5.
Dimensi Mutu : AlasanPemilihanIndikator :
6.
Formula Pengukuran i. Numerator
:
ii. Denominator
:
7. 8.
9. 10 . 11 . 12 . 13 . 14 . 15 .
Metodologi pengumpulan : data Cakupan data :
Frekuensi pengumpulan : data Frekuensi Analisis Data :
Kelengkapan pengisian asesmen awal keperawatan ≤ 1x24 jam pada pasien DM oleh perawat di rawat inap Tergambarnya tanggung jawab perawat dalam melakukan asesmen keperawatan ≤ 1 x 24 jam sekaligus kelengkapan pelaksanaan pengisian asesmen awal keperawatan sesuai target waktu yang ditentukan Efektivitas dan kesinambungan Pelayanan Tergambarnya tanggung jawab perawat dalam melakukan asesmen keperawatan ≤1 jam sekaligus kelengkapan pelaksanaan pengisian asesmen awal keperawatan sesuai target waktu yang di tentukan Jumlah lembar asesmen awalkeperawatan pada pasien DM yang terisi lengkap≤ 1 jam dalam 1 bulan Jumlah total lembar asesmen awal keperawatan seluruh pasien di rawat inap Sensus Harian Metode : Ketersediaan / Convinience Besar sampel : ≥ 640 = 128 sampel 320 – 639 = 20% dari total populasi 64 – 319 = 64 Sampel < 64 = 100 % populasi Bulanan Triwulan
Metodologi analisis data
:
Run chart , Control chart
Sumber data
:
Rekam Medis
Penanggung pengumpul data Publikasi data Standar
jawab :
PIC ruangan
:
Internal melalui laporan RS
:
100 %
IAK. 7 KepatuhanPetugasPemberiAsuhanterhadapClinical Pathway Diabetes Melitus 1.
JudulIndikator
:
Kepatuhan Petugas Pemberi Asuhan terhadap Clinical Pathway Diabetes Melitus
2.
DefinisiOperasional
:
3.
Tujuan
:
4.
Dimensi Mutu
:
5.
AlasanPemilihanIndikator :
Clinical Pathwayadalahsuatukonsepperencanaanpelayananterpa du / terintegrasi yang merangkumsetiaplangkah yang diberikanpadapasien, yang berdasarkanstandarpelayananmedis, standarpelayanankeperawatan&standarpelayanan PPA lainnya yang berbasisbuktidenganhasilterukur, padajangkawaktutertentuselamapasien di rawart di RS. Kepatuhanterhadap clinical pathway adalah proses pelayananDPJP, PPA lainnyasesuaidenganclinical pathwaymeliputikomponen : Lama harirawat (LOS), ObatdanPemeriksaanpenunjang (LaboratoriumdanRadiologidll). Terselenggaranyastandarisasi proses asuhanklinis di rumahsakitsehinggadapatmemberikanjaminankepadap asienuntukmemperolehpelayananklinisberdasarkanpad anilaiilmiahsesuaikebutuhanmedis/klinispasien. kesinambungan Pelayanan,keselamatan dan berorientasi pada pasien Terselenggaranyastandarisasi proses asuhanklinis di rumahsakitsehinggadapatmemberikanjaminankepadap asienuntukmemperolehpelayananklinisberdasarkanpad anilaiilmiahsesuaikebutuhanmedis/klinispasien.
6.
Formula Pengukuran i. Numerator
7. 8.
9. 10
:
ii. Denominator : Metodologi pengumpulan : data Cakupan data :
Frekuensi pengumpulan : data Frekuensi Analisis Data :
Jumlah proses pelayanansesuaidenganclinical pathway Diabetes Melitusdi rawat inap Jumlahclinical pathwayyang disurvey di rawat inap Sensus Harian Metode : Ketersediaan / Convinience Besar sampel : ≥ 640 = 128 sampel 320 – 639 = 20% dari total populasi 64 – 319 = 64 Sampel < 64 = 100 % populasi Bulanan Triwulan
. 11 . 12 . 13 . 14 . 15 .
Metodologi analisis data
:
Run chart , Control chart
Sumber data
:
Rekam Medis
Penanggung pengumpul data Publikasi data
jawab :
Standar
PIC ruangan
:
Internal melalui laporan RS
:
100 %
IAK. 8 Angka Kejadian Flebitis pada Pasien DM di Rawat Inap 1.
JudulIndikator
:
Angka Infeksi Flebitis
2.
DefinisiOperasional
:
3. 4. 5.
Tujuan : Dimensi Mutu : AlasanPemilihanIndikator :
Angka Infeksi Flebitis adalah angka kejadian penyakit yang menyerang darah (radang pembuluh darah). Flebitis merupakan penyakit yang terjadi karena peradangan pada pembuluh darah vena yang disebabkan oleh kateter atau iritasi kimiawi zat aditif dan obat-obatan yang diberikan secara intra vena. Mengetahui kejadian infeksi daerah operasi Mutu dan Keselamatan Pasien Mengetahui kejadian infeksi daerah operasi
6.
Formula Pengukuran i. Numerator
:
ii. Denominator
:
7. 8.
9. 10
Metodologi pengumpulan : data Cakupan data :
Frekuensi pengumpulan : data Frekuensi Analisis Data :
Jumlah kejadian flebitis pada pasien DM dalam 1 bulan Jumlah seluruh pasien DM yang terpasang infus dalam satu bulan Sensus harian Metode : Ketersediaan / Convinience Besar sampel : ≥ 640 = 128 sampel 320 – 639 = 20% dari total populasi 64 – 319 = 64 Sampel < 64 = 100 % populasi Bulanan Triwulan
. 11 . 12 . 13 . 14 . 15 .
Metodologi analisis data
:
Run chart , Control chart
Sumber data
:
Surveilans PPI
penanggung pengumpul data publikasi data
jawab :
Standar
PICRuangan
:
Internal melalui laporan RS
:
≤1 %
IAK. 9 Angka Kejadian Dekubitus pada Pasien DM di Rawat Inap 1.
JudulIndikator
:
Angka Kejadian Dekubitus
2.
DefinisiOperasional
:
3. 4. 5.
Tujuan : Dimensi Mutu : AlasanPemilihanIndikator :
Angka kejadian Dekubitus adalah angka terjadinya mati jaringan pada suatu bagian kulit dirintangi oleh tekanan terus menerus sebagai akibat dari duduk yang terlalu lama, kondisi koma, atau imobilitas. Dekubitus dikenal juga dengan istilah bedsore. Mengetahui kejadian dekubitus Mutu dan Keselamatan Pasien Mengetahui kejadian dekubitus pada pasien rawat inap
6.
Formula Pengukuran i. Numerator
7. 8.
9. 10 . 11
:
ii. Denominator : Metodologi pengumpulan : data Cakupan data :
Frekuensi pengumpulan : data Frekuensi Analisis Data : Metodologi analisis data
:
Jumlah kejadian dekubitus pada pasien DM di rawat inap dalam 1 bulan Jumlah seluruhpasien DM dalam 1 bulan Sensus harian Metode : Ketersediaan / Convinience Besar sampel : ≥ 640 = 128 sampel 320 – 639 = 20% dari total populasi 64 – 319 = 64 Sampel < 64 = 100 % populasi Bulanan Triwulan Run chart , Control chart
. 12 . 13 . 14 . 15 .
sumber data penanggung pengumpul data publikasi data
:
Rekam medik
jawab :
PIC Ruangan
Standar
:
Internal melalui laporan RS
:
≤1.5 %
IAK. 10 Konseling Gizi pada Pasien yang Baru Terdiagnosa DM di Rawat Jalan 1.
JudulIndikator
:
2.
DefinisiOperasional
:
3. 4. 5.
Tujuan : Dimensi Mutu : AlasanPemilihanIndikator :
6.
Formula Pengukuran i. Numerator
:
ii. Denominator
:
7. 8.
9. 10
Metodologi pengumpulan : data Cakupan data :
Frekuensi pengumpulan : data Frekuensi Analisis Data :
Konseling GizipadaPasien yang Baru Terdiagnosa DM di RawatJalan Konseling Gizi adalah serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi dua arah antara konselor dan klien/pasien untuk menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap dan perilaku sehingga membantu klien/pasien mengenali dan mengatasi masalah gizi yang sedang dihadapi Tergambarnya efektifitas pelayanan gizi Efektifitas, akses, kenyamanan Terjadinya efektifitas pelayanan gizi
Jumlah pasien rawat jalan yang baru terdiagnosa DM dan memperoleh konseling gizi dalam satu bulan Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang baru terdiagnosa DM Retrospektif Metode : Ketersediaan / Convinience Besar sampel : ≥ 640 = 128 sampel 320 – 639 = 20% dari total populasi 64 – 319 = 64 Sampel < 64 = 100 % populasi Bulanan Triwulan
. 11 . 12 . 13 . 14 . 15 .
Metodologi analisis data
:
Run chart , Control chart
Sumber data
:
Rekam Medis
Penanggung pengumpul data Publikasi data
jawab :
Standar
PICRuangan
:
Internal melalui laporan RS dan eksternal
:
100 %
IAK.11Kelengkapan Asesmen Awal Medis ≤ 1 jam padaPasien DM di Rawat Jalan 1.
JudulIndikator
:
2.
DefinisiOperasional
:
3.
Tujuan
:
4. 5.
Dimensi Mutu : AlasanPemilihanIndikator :
6.
Formula Pengukuran i. Numerator
: :
ii. Denominator
:
Metodologi pengumpulan data Cakupan data
:
7. 8.
:
Kelengkapan asesmen awal medis≤1 jam pada pasien DM di Rawat Jalan Kelengkapanpengisianasesmenawalmedis≤ 1 jam padapasien DM olehdokterjaga Rawat Jalan Tergambarnya tanggung jawab dokter dalam melakukan asesmen medis ≤1jam sekaligus kelengkapan pelaksanaan pengisian asesmen awal medis sesuai target waktu yang ditentukan Efektivitas dan Mutu Pelayanan Tergambarnya tanggung jawab dokter dalam melakukan asesmen medis ≤1 jam sekaligus kelengkapan pelaksanaan pengisian asesmen awal medis sesuai target waktu yang di tentukan Jumlah lembar asesmen awal medis padapasien DM yang terisi lengkap≤ 1 jam dalam 1 bulan Jumlahtotal lembar asesmen awal medis seluruh pasien di Rawat Jalan Retrospektif Metode : Ketersediaan / Convinience Besar sampel : ≥ 640 = 128 sampel
9. 10 . 11 . 12 . 13 . 14 . 15 .
Frekuensi pengumpulan data Frekuensi Analisis Data
:
320 – 639 = 20% dari total populasi 64 – 319 = 64 Sampel < 64 = 100 % populasi Bulanan
:
Triwulan
Metodologi analisis data
:
Run chart , Control chart
Sumber data
:
Rekam Medis
Penanggung jawab pengumpul data Publikasi data
:
PICRuangan
:
Internal melalui laporan RS dan eksternal
Standar
:
100 %
IAK.12 Kelengkapan Asesmen Awal Keperawatan ≤1 jam padaPasien DM di Rawat Jalan 1.
JudulIndikator
:
2.
DefinisiOperasional
:
3.
Tujuan
:
4. 5.
Dimensi Mutu : AlasanPemilihanIndikator :
6.
Formula Pengukuran i. Numerator
: :
Kelengkapan asesmen awalkeperawatan1 jam pada pasien DM di Rawat Jalan Kelengkapanpengisianasesmenawalkeperawatan≤ 1 jam padapasien DM olehperawat di Rawat Jalan Tergambarnya tanggung jawab perawat dalam melakukan asesmen keperawatan ≤1jam sekaligus kelengkapan pelaksanaan pengisian asesmen awal keperawatan sesuai target waktu yang ditentukan Efektivitas dan Mutu Pelayanan Tergambarnya tanggung jawab perawat dalam melakukan asesmen keperawatan ≤1 jam sekaligus kelengkapan pelaksanaan pengisian asesmen awal keperawatan sesuai target waktu yang di tentukan Jumlah lembar asesmen awalkeperawatanpadapasien DM yang terisi lengkap≤ 1 jam dalam 1 bulan
7. 8.
9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
ii. Denominator
:
Jumlahtotal lembar asesmen awal keperawatan seluruh pasien di Rawat Jalan Retrospektif
Metodologi pengumpulan data Cakupan data
:
Frekuensi pengumpulan data Frekuensi Analisis Data Metodologi analisis data Sumber data Penanggung jawab pengumpul data Publikasi data Standar
:
Metode : Ketersediaan / Convinience Besar sampel : ≥ 640 = 128 sampel 320 – 639 = 20% dari total populasi 64 – 319 = 64 Sampel < 64 = 100 % populasi Bulanan
: : : :
Triwulan Run chart , Control chart Rekam Medis PICRuangan
: :
Internal melalui laporan RS dan eksternal 100 %
:
IAM. 1 Ketersediaan Insulin dan Obat-obat Anti Diabetes
1. 2. 3. 4. 5.
JudulIndikator DefinisiOperasional Tujuan Dimensi Mutu AlasanPemilihanIndikator
6.
Formula Pengukuran i. Numerator
7. 8. 9.
: : : : :
Ketersediaan Insulin dan Obat-obat Anti Diabetes Pengadaan insulin dan obat anti diabetesdalam 3 bulan Tidak adanya kekosongan obat-obat penting di farmasi Efektivitas, efisiensi dan kesinambungan pelayanan Untuk mengukur ketersediaan obat-obat penting di logistik obat
: Jumlah hari obat-obat penting yang tidak pernah mengalami kekosongan dalam satu bulan ii. Denominator : Jumlah hari dalam sebulan Metodologi pengumpulan : Mengambil semua data obat-obat penting melalui data program SIMRS Cakupan data : Obat-obat penting dalam program SIMRS Frekuensi pengumpulan : Bulanan data
10. 11.
Frekuensi Analisis Data Metodologi analisis data
12. 13.
Sumberdata Penanggungjawab pengumpul data Publikasidata Standar
14. 15.
: Triwulan : Mengambil semua data obat-obat penting melalui program SIMRS : Data SIMRS : Tim PMKP : Internal melalui laporan RS : 100%
IAM. 2 Pelaporan Hasil Kritis Gula Darah < 30 menit
1. 2.
JudulIndikator DefinisiOperasional
: Waktu Lapor Tes kritis Labortorium : Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium adalah waktu yang diperlukan untuk memberikan jawaban kepada dokter/petugas laboratorium yang mengirim setelah keluar hasil pemeriksaan dan mulai dibaca oleh dokter patologi/ petugas laboratorium yang berkompeten sampai hasilnya di terima oleh dokter yang mengirim secara lisan maupun tulisan. Standar : harus diterima oleh dokter yang mengirim dalam waktu kurang dari 30 menit baik secara lisan maupun tulisan. Untuk lisan harus dibuktikan TbaK (TULIS, BACA, KONFIRMASI) yang dituliskan di rekam medis pasien. Yang di maksud nilai kritis adalah hasil pemeriksaan yang termasuk dalam kategori kritis yang ditetapkan dengan kebijakan RS. RED Category Condition adalah keadaan yang masuk dalam kondisi kategori kritis atau yang memerlukan
3. 4. 5.
Tujuan Dimensi Mutu AlasanPemilihanIndikator
6.
Formula Pengukuran i. Numerator
7. 8.
9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
penatalaksanaan segera Waktu tunggu yang memanjang dapat berakibat: Menurunkan kepercayaan terhadap layanan laboratorium Memperpanjang diagnosa, terapi pasien maupun lama rawat inap : Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium : Efektifitas dan efisiensi dan kesinambungan pelayanan : Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium
: Jumlah pelaporan gula darah kritis yang dilaporkan