PROFIL Motivator Pria Besuk [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB 1. PENDAHULUAN Keluarga Berencana adalah sebagai proses penetapan jumlah dan jarak anak yang diinginkan dalam keluarga seseorang dan pemilihan cara yang tepat untuk mencapai keinginan tersebut, sedangkan menurut world health organisation merupakan tindakan yang membantu individu atau pasangan untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval diantara kelahiran, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hibungan dengan umur suami dan istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga. Keluarga Berencana memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia. Seiring dengan perkembngan jaman dan laju perkembangan penduduk yang semakin pesat, maka penekanan laju pertumbuhan penduduk sangatlah digalakkan, Salah satunya adalah dengan pemakaian metode kontrasepsi jangka panjang. Dan salah satu metode ini adalah yang paling tepat adalah Metode KB Pria atau Vasektomi. Akan tetapi tidaklah mudah program ini diterima oleh masyarakat, karena hal ini masih terasa tabu. Oleh sebab itu, agar mudah diterima oleh masyarakat, kita perlu punya faktor pendukung atau motivator. Dimana motivator ini nanti yang akan berperanan penting untuk mengajak masyarakat memakai metode MOP. Dengan adanya kelompok KB Pria ini dan dengan adanya Motivator diharapkan pencapaian peserta KB Pria akan semakin banyak. Karena Motivator ini nantinya yang akan membantu Penyuluh KB dan menjadi ujung tomak untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan sekaligus mengajak masyarakat untuk ikut Program ini dan sekaligus menjadi Peserta KB Aktif.



1



BAB 2. PROFIL MOTIVATOR 2.1 Sejarah Bapak Sutarjo adalah seorang Perangkat desa di desa sumbersuko Kecamatan Klabang Kabupaten Bondowoso. Bapak Sutarjo memiliki seorang istri dan 2 anak, menurut bapak sutarjo dengan memiliki 2 anak sudah cukup, oleh karena itu bapak sutarjo memiliki keinginan untuk mengikuti Metode Kontrasepsi Jangka Panjang. Metode Kontrasepsi Jangka Panjang yang dipilih adalah Metode Kontrasepsi Pria (MOP). Bapak sutarjo beranggapan bahwa metode ini betul betul sangat dirasa manfaatnya, maka pada tahun 2006 beliau bergabung dengan kelompok KB Pria dikecamatan Klabang, dan dari kelompok tersebut beliau dipilih menjadi Motivator. Selain Bapak Sutarjo memilih untuk mengikuti kontrasepsi jangka panjang beliau sering mengikuti kegiatan yang diselenggarakan keluarga berencana kecamtan klabang. Seiring dengan berjalannya waktu, beliau menjadi tokoh masyarakat yang memberikan arahan, motivasi kepada masyarakat, dari itulah beliau memiliki keinginan untuk menggunakan Metode Kontrasepsi Pria. Hingga saat ini beliau makin gigih memberikan sosialisasi dan sekaligus mengajak masyarakat untuk memakai metode ini.



2.2. Biodata Nama



: Sutarjo



Tempat / Tanggal Lahir



: Bondowoso, 01 Mei 1971



Pekerjaan / Jabatan



: Perangkat Desa Sumbersuko Kecamatan Klabang



Pendidikan Terakhir



: SLTA



Agama



: Islam



Alamat



: Desa Sumbersuko RT 7 RW 2 Kecamatan Klabang



Jumlah Anak



: 2 Orang



Kontrasepsi Yang Digunakan : MOP ( Kontrasepsi KB Pria ) Mulai Menggunakan



: 25 April 2006



2



Biodata Istri Nama



: Suswati



Tempat / Tanggal Lahir



: Bondowoso, 16 Juli 1984



Pekerjaan



: Ibu Rumah Tangga



Pendidikan Terakhir



: SD



Agama



: Islam



Alamat



: Desa Sumbersuko RT 7 RW 2 Kecamatan Klabang



Biodata Anak 1 Nama



: Damario Indra Bhaskara



Tempat Tanggal Lahir



: Bondowoso,07 Januari 2003



Jenis Kelamin



: Perempuan



Agama



: Islam



Pendidikan



: SMP



Pekerjaan



:-



Alamat



: Desa Sumbersuko RT 7 RW 2 Kecamatan Klabang



Biodata Anak 1 Nama



: Fellyta Rizky Fauziah



Tempat Tanggal Lahir



: Bondowoso,04 Februari 2014



Jenis Kelamin



: Laki Laki



Agama



: Islam



Pendidikan



: TK



Pekerjaan



:-



Alamat



: Desa Sumbersuko RT 7 RW 2 Kecamatan Klabang



3



BAB 3. KEGIATAN MOTIVATOR Dalam menjalankan amanah sebagai motivator, Bapak Sutarjo memberikan sosialisasi di desa-desa kecamatan klabang dengan dasarnya semuanya beracu pada Program Nasional, dalam perencanaan pelaksanaan MOP sebisa mungkin akan dilaksanakan minimal sebulan duakali. Kegiatan dilaksanakan di kecamatan Klabang yang juga melibatkan Dokter Ahli Vasektomi, Pihak PKM dan Rekan rekan Penyuluh KKBPK dan Aparatur setempat yang sifatnya koordinasi. Dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat, Bapak Sutarjo melakukan koordinasi sekaligus bermitra dengan Aparatur Setempat seperti Kepala Desa dan Tokoh Formal dan Non formal. Dalam melaksanakan kegiatan sebagai motivator, Bapak Sutarjo tidak memiliki sarana khusus, beliau menggunakan rumah pribadinya sebagai sekretariat dan terkadang Balai Penyuluhan KB dijadikan tempat sosialisasi kepada calon Akseptor. Begitu juga dengan prasarana, beliau tidak memiliki prasarana khusus untuk operasinal sosialisasi tersebut. Beliau memakai kendaraan, laptop dan kursi serta meja pribadi sebagai prasarana pelaksanaan kegiatan tersebut.



4



BAB 4. GAMBARAN UMUM MOTIVATOR PRIA Partisipasi pria dalam program keluarga berencana menjadi salah satu indikator keberhasilan program KB dalam memberikan kontribusi yang nyata untuk mewujudkan keluarga kecil berkualitas.Partisipasi pria/suami dalam KB adalah tanggung jawab pria/suami dalam kesertaan ber-KB, serta berperilaku seksual yang sehat dan aman bagi dirinya, pasangan dan keluarganya. Bentuk partisipasi pria/suami dalam KB dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Partisipasi pria/suami secara langsung (sebagai peserta KB) adalah pria/suami menggunakan salah satu cara atau metode pencegahan kehamilan, seperti kondom, vasektomi (kontap pria), serta KB alamiah yang melibatkan pria/suami (metode sanggama terputus dan metode pantang berkala).Sedangkan keterlibatan pria secara tidak langsung misalnya pria memiliki sikap yang lebih positif dan membuat keputusan yag lebih baik berdasarkan sikap dan persepsi, serta pengetahuan yang dimilikinya. Menurut BKKBN (2005), bentuk partisipasi pria dalam Keluarga Berencana dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, antara lain: partisipasi secara langsung adalah sebagai peserta KB dengan menggunakan salah satu cara atau metode pencegahan kehamilan, seperti: kondom, vasektomi (kontap pria), metode sanggama terputus dan metode pantang berkala/sistem kalender. Partisipasi pria secara tidak langsung adalah mendukung dalam ber-KB. Dengan cara : 1. Memilih kontrasepsi yang cocok yaitu kontrasepsi yang sesuai dengan keinginan dan kondisi istrinya, 2. Membantu istrinya dalam menggunakan kontrasepsi secara benar, seperti mengingatkan saat minum pil KB, dan mengingatkan istri untuk kontrol, 3. Membantu mencari pertolongan bila terjadi efek samping maupun komplikasi dari pemakaian alat kontrasepsi, 4. Mengantarkan istri ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk kontrol atau rujukan, 5. Mencari alternatif lain bila kontrasepsi yang digunakan saat ini terbukti tidak memuaskan, 6. Membantu menghitung waktu subur, apabila menggunakan metode pantang berkala,



5



7. Menggantikan pemakaian kontrasepsi bila keadaan kesehatan istri tidak memungkinkan. Selain sebagai peserta KB, suami juga dapat berperan sebagai motivator, yang dapat berperan aktif memberikan motivasi kepada anggota keluarga atau saudaranya yang sudah berkeluarga dan masyarakat disekitarnya untuk menjadi peserta KB, dengan menggunakan salah satu kontrasepsi.



6



BAB V. PENUTUP Keluarga Berencana (KB) merupakan upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagian dan sejahtera. Untuk mencapai tujun tersebut maka partisipasi pasangan suami istri sangat diharapkaan. Namun pada kenyataannya, partisipasi wanita jauh lebih besar jumlahnya dari pada pria. Randahnya. partisipasi pria dalam mengikuti program keluarga berencana hampir merata di sluruh wilayah di Indonesia. Dalam pelaksanaan pelayanan, ada pembinaan pasca pelayanan. Dimana motivator bersama Penyuluh KKBPK mendatangi ulang akseptor yang telah selesai melaksanakan metode MOP, dengan tujuan memberikan pembinaan atau KIE dan sekaligus menampung kemungkinan ada keluhan keluahan yang nanti akan memfasilitasi untuk membatu memberikan rujukan, dengan tujuan dimana akseptor tersebut kedepannya juga akan memberikan informasi kepada masyarakat sebagai ketuk tular tentang manfaat dari MOP tersebut. Dari semua yang sudah tertulis diatas, tersimpulkan bahwa Motivator mempunyai peranan penting dalam membantu Penyuluh KKBPK dalam melaksanakan Tugas sosialisasi program Metode KB Pria atau MOP. Dan juga tidak terlepas pula bahwa unsur utama dalam hal ini dalah adanya kerjasama dan koordinasi yang baik dengan pihak pihak terkait baik Formal maupun Non Formal.



7



LAMPIRAN



8