5 0 4 MB
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas Pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya
kesehatan
masyarakat
dan
upaya
kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Tujuan
pembangunan
kesehatan
adalah
meningkatkan
kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Berbagai upaya dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut yang dilakukan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas mempunyai fungsi : 1. Pusat Penggerak Pembangunan berwawasan Kesehatan; 2. Pusat Pemberdayaan masyarakat; 3. Pusat Pelayanan kesehatan masyarakat (mencakup pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat) Semua kegiatan di Puskesmas Mulyorejo Tahun 2017 dirangkum dalam bentuk Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2018. Profil ini memuat data dan informasi mengenai situasi kesehatan baik kependudukan, fasilitas kesehatan, pencapaian program-program kesehatan di wilayah kerja Puskemas Banguntapan III yang dianalisis sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel, peta dan grafik.
1.2 VISI, MISI, MOTO DAN JANJI LAYANAN 1. Visi “Menjadi pusat pelayanan kesehatan yang terdepan dan berkualitas”. 1
2. Misi 1) Memberikan pelayanan yang berorientasi pada kepuasan masyarakat, 2) Meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, 3) Meningkatkan kinerja sumber daya manusia, 4) Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan untuk mencapai pelayanan yang optimal. 3. Moto “Masyarakat sehat tujuan kami”. 4. Janji Layanan Dengan ini kami menyatakan sanggup menyelenggarakan pelayanan sesuai dengan standard pelayanan yang telah ditetapkan dan apabila tidak menepati,kami siap menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
1.3 TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS Tujuan dan manfaat disusunnya Profil Puskesmas Mulyorejo Tahun 2018 ini adalah: 1. Tujuan Umum Diketahui gambaran situasi kesehatan dalam wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo, Kecamatan Mulyorejo. 2. Tujuan Khusus a. Diketahui
gambaran
tingkat
pencapaian
hasil
cakupan
kegiatan
pelayanan kesehatan dan mutu kegiatan pelayanan kesehatan serta manajemen puskesmas pada akhir tahun. b. Diketahui gambaran masalah kesehatan setempat di wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo Kecamatan Mulyorejo. c.
Digunakan sebagai dasar dalam perencanaan kegiatan pelayanan kesehatan tahun selanjutnya.
2
3. Sasaran Strategis
Masyarakat luas dapat mengetahui gambaran kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo secara keseluruhan baik berupa organisasi maupun program Puskesmas
3
BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS
2.1 KEADAAN GEOGRAFIS 1. Nama Puskesmas
: Mulyorejo
2. Nomor Kode Puskesmas
: 3578090201
3. Alamat
Jalan
: Jl. Mulyorejo Utara No. 201 belakang
Kecamatan
: Mulyorejo
Kode Pos
: 60115
4. Nomor Telepon
: 031 – 3816885
5. Tahun Berdiri
: 1987
6. Tipe Puskesmas
: Perkotaan dengan Rawat Inap Persalinan
7. Email
: [email protected]
8. Koordinat Map
: -7.260705, 112.784769
Gambar Tampak Atas Puskesmas Mulyorejo
4
9. Tata Nilai a. Mandiri Kami Mendorong Masyarakat Agar Mandiri di Bidang Kesehatan b. Unggul Kami Memiliki Program Unggulan Puskesmas c.
Loyal Kami Senantiasa Mendukung Program Kesehatan
d. Integritas Kami Dapat Dipercaya dalam Memberikan Pelayanan e. Aktif Kami Aktif Bekerja Sama dengan Lintas Sektor 10. Budaya Kerja a. Ringkas Pilih barang yang diperlukan untuk bekerja dan singkirkan barang yang tidak diperlukan b. Rapi Menyimpan barang di tempat kerja sesuai dengan tempatnya agar mudah didapatkan saat diperlukan c. Resik Membersihkan tempat lingkungan kerja, mesin / alat dari kotoran dan sampah d. Rawat Memperhatikan RINGKAS, RAPI, dan RESIK dari waktu ke waktu e. Rajin Disiplin melakukan RINGKAS, RAPI, dan RESIK dan RAWAT
5
2.2 KEPENDUDUKAN JUMLAH PENDUDUK, PIRAMIDA PENDUDUK Data kependudukan sangat penting dan mempunyai arti yang strategis dalam pembangunan pada umumnya dan kesehatan pada khususnya, sebab hampir semua kegiatan pembangunan kesehatan obyek sasarannya adalah masyarakat / penduduk.Jumlah penduduk wilayah Kecamatan Puskesmas Mulyorejo adalah sekitar 40.517 jiwa dapat dilihat pada Tabel 2.1 di bawah ini. Tabel 2.1 Jumlah penduduk wilayah Puskesmas Mulyorejo Berdasarkan Umur Kelurahan No
Golongan Umur (Tahun)
1
0-4
2
5-9
3
10-14
4
15-19
5
20-24
6
25-29
7
Mulyorejo
Manyar Sabrangan
Kejawan Putih Tambak
1124
963
484
1230
1208
572
1343
1226
561
1258
1226
549
1228
1169
474
1363
1053
419
30-34
1490
1352
549
8
35-39
1697
1638
588
9
40-44
1562
1534
510
10
45-49
1284
1386
475
11
50-54
1028
1181
293
12
55-59
867
911
252
13
60-64
782
762
151
14
65-69
590
557
53
15
70-74
200
300
10
16
>74
471
513
80
17517
16980
6020
JUMLAH
6
Jumlah Penduduk Berdasarkan Golongan Umur 1,800 1,600 1,400 1,200 1,000 800 600 400 200
0 0-4
5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 >74
Kelurahan Mulyorejo
Kelurahan Manyar Sabrangan
Kelurahan Kejawan Putih Tambak
2.3 JUMLAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT No
Sarana Kesehatan
Jumlah
1
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Balita
34
2
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
11
Lansia 3
Posyandu remaja
2
4
Posbindu PTM
20
TOTAL
67
2.4 JUMLAH JARINGAN PUSKESMAS DAN JEJARING Jejaring Fasyankes
Jumlah
Nama Fasyankes
Rumah Sakit
1
1.
Dokter Praktek Swasta Spesiaiis
26
1. Sartono Kiswari, H. dr Sp.S 2. Novian Budi Santos, dr Sp. S 3. Hendrian Dwikoloso Soebagio,dr Sp. M 4. Agus Sulistyono, dr. Sp. Og 5. Eddy Zarkaty Monasir, dr. Sp. Og 6. Hariyono Utomo, drg, Sp.orto 7. Ni Luh Putu Leny Parwaty, drg, Sp Pros 8. Wulandari Catur Meinarsi, Drg Sp KGA 9. Prof. Dr.J. Hadi Lunardhi Sp. PA 10. Antonius Erjanto Lunardhi, drg Sp. Pros 11. Prof.Dr.saut sahat pohan, dr. Sp. KK 12. Prof.Heru Santoso, dr. Sp. Og 13. Dr.Poedjo Hartono, dr. Sp. Og 14. Brahmana Askandar, dr. Sp. Og
RS. Universitas Airlangga
7
15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.
Martin Sentosa, dr. Sp. M Hendro Susilo, dr.Sp. S Hendro Goenawan, dr. Sp. PD Titien Rahayu, dr. Sp.PK Prof Dr. Abdul Hafid Bajamal, dr. Sp. BS Lina Purnama, drg. Sp. Ortho Prof Marina S. Mahajudin. Dr.SP.KJ Setio Harsono, dr. Sp. MK Bernard Jonathan, dr. SP.THT. KL Nugroho Suharsono, dr. Sp.THT. KL Pratiwi Nuraini, dr. Sp. KGA Dr.Pudjo Hartono,SPOGK
Bidan Praktek Mandiri
2
1. BPM Rinin Marjamsi 2. BPM Indhayanti
Laboratorium
2
1. Laboratorium Klinik Utama Granostic Diagnostic Center 2. Laboratorium Klinik Pratama Prodia
Apotik
9
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Klinik/Praktek Bersama Dokter Praktek Swasta Umum
2
1. 2. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34.
35
Apotik Viva Generik Apotik Cempaka Apotik dr. Wiyoto Apotik dr. Paulus Apotik dr. Prayitno Apotik Alba Medika Apotik Smileplus Apotik Pirus Apotik Esti Farma
Klinik Pratama Abdi Mulia Klinik Pratama Universitas Airlangga Rosanna Gandasari Sanyoto, dr Angelina Sutantyna,dr Bejo, dr Chandra Wahyudi, dr Harjanto Widyaatmaja, dr Maria Marisa Maharani, dr Maria Wisijanti, dr.S.Mkes Elita Halimsetiono, dr. M.kes Sugharto Tanto, dr Lili, dr Citra proborini Harto, dr Anisa Nurida, dr Linawati Gondowahyudi, dr Yeany Setiyawati, dr Cindy Margareth, dr Catherius Masthelda Feronika,dr Ayu Dewayani, dr Anisa Tria Budiningsih, dr Hendri Susilo, dr Budi Utomo M.Kes, dr Erna Mindarti, dr Grace Tanti Putri, dr Diandra Astaridewi, dr Aditya Syarafudin R, dr Anastasia Oktarina, dr Angela Sima N, dr Savitri Kuntari, dr Stevanus Lawujeng, dr Dwi Rahayuningtiyas, dr Juliwati, dr Dwiyanti KomalaD, dr Adji Bayu, dr Triani Susitasari, dr Devi Triarsi A, dr
8
35. Ratih Enggal S, dr
Dokter Gigi Praktek Swasta
2.5 SITUASI
27
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.
UPAYA/PELAYANAN
Hariyanto, drg Susilo, drg Evy Sumanti, drg Ronny Dwiasih Ongkoseputro, drg Lili Setiowati, drg Palupi Wulan Widyanti, drg Haris Kristanto Nugroho, drg Arinda Hadi, drg Maria Josephine Andrayani G, drg Dwi Hariyanto, drg Ririrs Sekar W, drg Feryna Juliani, drg Heny Poery M, drg Dicky Nyoman, drg Rizal K, drg Weenie Suryaningsih, drg Adelia Widyana, drg Fenti Ayu D, drg Lieke Halim S, drg Budiarti Suryaningsih, drg Alfita A’izatin, drg Triyono, drg Nabila, drg R.P Arief Rahman, drg Arindah Hadi, drg Renaldo Guruh P.U, drg Eviani Indriani W, drg
KESEHATAAN
:
UPAYA
KESEHATAN
(PELAYANAN KESEHATAN, AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN, PERILAKU
HIDUP
MASYARAKAT,
KEADAAN
LINGKUNGAN):
UKM
ESENSIAL, UKM PENGEMBANGAN, UKP DAN MUTU 2.5.1 Usaha Kesehatan Masyarakat ( UKM ) Esensial 2.5.1.1 Promosi Kesehatan Sebagai pembangun pilar utama Visi Indonesia Sehat yang mandiri dan berkeadilan
yaitu
pilar
Perilaku
Sehat,
Promosi Kesehatan menjadi
program unggulan atau primadona program kesehatan. di
Puskesmas
kegiatan
identik
Promkes
memberikan pendidikan
dengan kegiatan
Kegiatan
penyuluhan,
namun
Promkes lingkup
di Puskesmas sesungguhnya sangat luas. Selain kesehatan
untuk merubah perilaku masyarakat
melalui upaya-upaya penyuluhan, Promkes juga mencakup kegiatan membina peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan. Secara
umum
kegiatan-kegiatan
program
Promosi Kesehatan
di Puskesmas Mulyorejo adalah sebagai berikut 9
Penyuluhan kesehatan kepada individu atau kelompok di dalam gedung dan luar gedung, terjadwal dan tidak terjadwal secara lintas program.
Penyuluhan dalam
keliling
ke seluruh
waktu-waktu
tertentu
wilayah
atau
kerja
menjelang
Puskesmas Mulyorejo kegiatan yang bersifat
massal.
Melaksanakan masyarakat
fasilitasi
dalam
berbagai
dalam
pembinaan
kegiatan
program
peran
yang
serta
terkait dengan
pemberdayaan masyarakat seperti Posyandu, Kelurahan Siaga dan UKBM lain.
Membina Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga dan Sekolah
Melaksanakan koordinasi lintas program dan lintas sektor
Menyediakan media-media penyuluhan yang inovatif
Tabel 2.7 Penyuluhan dI Puskesmas Mulyorejo Tahun 2018 No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
PENYULUHAN KELOMPOK DENGAN MATERI KIA dan KB Gizi ( Asi Eksklusif , Garam Yodium,dll) P2 (Penyakit Menular & Peny. Tidak Menular ) Kesehatan Lingkungan Narkoba ( Napza ) & HIV / AIDS Kesehatan Reproduksi Remaja Kesehatan Usila Kesehatan Gigi Mulut Kesehatan Jiwa PHBS Rumah Tangga Lain-lain. (e health, bahaya merokok) JUMLAH
OLEH PUSKESMAS DI DALAM GEDUNG DI LUAR GEDUNG JML JML FREKUENSI FREKUENSI SASARAN SASARAN 12 989 219 1234 6
576
31
112
12 6
650 353
56 188
177 145
1 2
50 25
1
55
4
197
9 10 60 36 2 135
218 75 3178 496 35 386
3 47
135
12 758
128
Dari Tabel 2.7 dapat dilihat bahwa penyuluhan yang paling banyak dilakukan oleh Puskesmas Mulyorejo adalah penyuluhan di luar gedung yaitu 758 kali (94,16%)
10
Tabel 2.8 Pengadaan Media Cetak Penyuluhan di Puskesmas Mulyorejo Tahun 2018
No.
1
JENIS MEDIA CETAK / ELEKTRONIK Leaflet
JUMLAH
1500
TOPIK Hipertensi,KB, Difteri,KS,
2
Poster
50
KS
3
Stiker
500
4 5
Buku Pedoman Lembar Balik
10 4
ks kia kb, imunisasi, phbs, p2, kestrad imunisasi, kb, kespro,catin
Dari Tabel 2.8 dapat dilihat bahwa media yang paling banyak dicetak oleh Puskesmas Mulyorejo adalah Leaflet yaitu 1500 buah (57,6%)
Tabel 2.9 Indikator PHBS di Puskesmas Mulyorejo Tahun 2018
N
TATANAN
o
JUMLAH TOTAL
YANG DIKAJI
RUMAH TANGGA SEHAT SEHAT JML
1
Rumah Tangga
13732
2747
706
% 59
TIDAK JML % 497
41
PENCAPAIAN INDIKATOR INDIKATOR
% 100
1. Persalinan Nakes 2. ASI eksklusif 3. Menimbang Bayi & Balita 4. Cuci tangan dg air bersih
44 100 93
dan sabun 5. Tersedia air bersih 6. Tersedianya jamban 7 .Memberantas jentik di rumah 8. Makan sayur & buah
93 96 94 97
9. Aktivitas fisik tiap hari
96
10. Tidak merokok dlm rumah
77
Pengkajian / pendataan PHBS dilakukan untuk mengetahui keadaan pola hidup di masyarakat terutama Pola Hidup Bersih dan Sehat, di tatanan rumah tangga,pengkajian ini sasarannya adalah Kepala Keluarga dengan 10 ( sepuluh ) indikator PHBS. Dari tabel 2.9 dapat diketahui bahwa terdapat 3 masalah prioritas PHBS di Puskesmas Mulyorejo pada tahun 2018 yaitu rendahnya tingkat Asi ekslusif, menimbang bayi dan balita dan kurangnya aktivitas fisik, tersedia jamban Tabel 2.10 PHBS Tatanan di Puskesmas Mulyorejo Tahun 2018
11
No. 1
2
3
4
5
TATANAN
JUMLAH TOTAL
YANG DIKAJI
STRATA ( JUMLAH & PROSENTASENYA ) I II III IV
MASALAH PRIORITAS
Institusi Pendidikan jentik nyamuk,ctps jentik nyamuk,ctps
- SD
9
6
6 (100%)
- SLTP - SMU Institusi Kesehatan (a) Swasta -RSU / RS Khusus - BP/RB/Klinik (b) Pemerintah -RSU / RS Khusus -Puskesmas -Pustu -Polindes Tempat Kerja (a) Kantor Pemerintah (b) Kantor Swasta (c) Pabrik Tempat Umum a. Tempat ibadah b. Warung makan c. Pasar d. Terminal e. Pelabuhan
6 6
6
6 (100%)
1 1 3
1 3
1 (100%)
6 3
2
2(100%)
10 12
1 4
1 (100%) 4 (100%)
1
1
1 (100%)
Pondok Pesantren
3 (100%)
kebersihan tempat mandi
Dari tabel 2.10 dapat dilihat bahwa masalah prioritas yang terdapat pada PHBS tatanan di Puskesmas Mulyorejo tahun 2018 adalah adanya jentik nyamuk, cuci tangan tidak menggunakan sabun dan kebersihan kamar mandi. 2.5.1.2 Kesehatan Lingkungan Kesehatan lingkungan sebagai salah satu upaya kesehatan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, sebagaimana tercantum dalam Pasal 162 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Upaya kesehatan lingkungan di Puskesmas Mulyorejo tahun 2018 meliputi :
a. Pengawasan Sarana Air Bersih Penyehatan air meliputi pengamanan dan penetapan kualitas air untuk berbagai kebutuhan hidup manusia. Upaya penyehatan air bertujuan untuk menjamin
tersedianya
air minum
ataupun
air bersih
yang
memenuhi 12
persyaratan kesehatan bagi seluruh masyarakat baik perkotaan maupun pedesaan.
Untuk
menjamin
tersedianya
kualitas
air
yang
persyaratan tersebut, berbagai upaya telah dilaksanakan
memenuhi
oleh pemerintah
maupun masyarakat, seperti pembangunan dan perbaikan sarana air bersih/air minum, Upaya pengawasan kualitas air dan penyuluhan–penyuluhan mengenai hubungan kesehatan
dengan tersedianya air yang memenuhi persyaratan
kesehatan. Salah satu aspek yang sangat esensial untuk terjaminnya kualitas air yang memenuhi persyaratan tersebut adalah tersedianya suatu perangkat yang dapat nengatur dan mengawasi pihak yang memproduksi air dan pihak konsumen, yang meliputi hak, kewajiban dan tanggung jawab masing-masing demi terjaminnya kuantitas dan kualitas air. Penyehatan air meliputi :
1) Pengawasan Sarana Air Bersih (SAB) Pengawasan Sarana Air Bersih yang dilakukan berada di wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo meliputi Kelurahan Mulyorejo, Kelurahan Manyar Sabrangan dan Kelurahan Kejawan Putih Tambak. Jenis sarana yang diperiksa yaitu ledeng/sambungan rumah (PDAM), sumur bor dangkal degan pompa tangan/listrik (SP) dan sumur gali (SGL). Pengawasan sarana air bersih dengan menggunakan formulir inspeksi sanitasi sarana air bersih dengan dilengkapi keterengan hasil tingkat resiko pencemaran.
Tabel 2.11 Sarana Air Bersih (SAB) di Puskesmas Mulyorejo Tahun 2018 Tingkat Resiko Pencemaran
No
Kelurahan
Jumlah KK yang ada
1.
Mulyorejo
5846
2.
Manyar Sabrangan
5726
5726
100%
5621
43
62
3.
Kejawan Putih Tambak
2161
2161
100%
1998
34
129
13.733
13. 513
100%
13.269
Jumlah
Jumlah KK yang diperiksa 5846
% KK yang diperiksa 100%
Ledeng/sambungan rumah R S T AT 5650
0
0
0
SP R 51
128
S
0
SGL T
0
AT
0
R 145
336
S
T
AT
0
0
0
Dari tabel 2.11 dapat dilihat bahwa sarana air bersih yang paling banyak digunakan di Wilayah Puskesmas Mulyorejo adalah menggunakan ledeng/sambungan rumah (PDAM) yaitu 96 % Grafik 2.1 Sarana Air Bersih Dengan Tingkat Resiko Pencemaran Rendah di Wilayah Kerja Puskesmas Mulyorejo Tahun 2018 13
Mulyorejo
Manyar Sabrangan
Kejawan Putih Tambak
5650 5621
1998 51 PDAM
b.
43
145 62 129
34
SP
SGL
Pengawasan Makanan Minuman Sanitasi makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang menitik beratkan kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat mengganggu kesehatan, mulai dari sebelum makanan diproduksi, selama dalam proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan sampai pada saat dimana makanan dan minuman tersebut siap untuk dikonsumsikan kepada masyarakat atau konsumen (Prabu, 2008). Untuk melindungi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo dari faktor resiko lingkungan yang akan berdampak pada kesehatan, salah satunya adalah terselenggaranya pengawasan terhadap Tempat Pengolahan Makanan (TPM) yang memenuhi persyaratan kesehatan. Kegiatan ini dilakukan melalui pembinaan terhadap pengelola dan pembuat makanan pada tempat pengelolaan dan penyediaan makanan di wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo. Kegiatan pengawasan pengamanan makanan dan minuman ini meliputi pengawasan terhadap kebersihan peralatan, pengolahan dan penyajian makanan dan minuman, selain itu hygiene
perorangan
masing
-
masing
pembuat
makanannya
dan
pemeriksaan organoleptis makanan yang siap disajikan.
Tabel 2.12 Jenis Tempat Pengelolaan Makanan di Wilayah Puskesmas Mulyorejo Tahun 2018 NO
JENIS TPM
JUMLAH JUMLAH TERDAFTAR DIPERIKSA 30 10
MS
TMS
10
0
1
Restoran
2
Rumah Makan
10
10
10
0
3
Depot
5
5
5
0
4
Kantin
25
25
25
0 14
5
Pujasera / foodcourt Café
15
15
15
0
0
0
0
0
10
10
10
0
1
1
1
0
1
1
1
1
30
30
30
0
11
Warung Makan Jasa Boga / Catering PIRT Pedagang Kaki Lima Pedagang Keliling
23
21
21
0
12
Depot Air Minum
20
20
20
1
170
148
148
2
6 7 8 9 10
Jumlah
Dari Tabel 2.12 dapat dilihat bahwa dari 148 jumlah tempat pengelolaan makanan yang diperiksa di wilayah puskesmas Mulyorejo tahun 2018 hanya 2 yang tidak memenuhi syarat.
Grafik 2.2 Hasil Pembinaan / Pengawasan Hygiene Sanitasi Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) di Wilayah Kerja Puskesmas Mulyorejo Tahun 2018 2525 2323 2020
2019
1010
66
1010
1010
55 00
Jumlah Diperiksa
11
22
MS
Dari Grafik 2.2 dapat dilihat bahwa dari 170 Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang terdaftar di wilayah Puskesmas Mulyorejo tahun 2018, jumlah Tempat Pengelolaan makanan yang sudah diperiksa sejumlah 148 (87,05%)
15
Tabel 2.13 Rumah Sehat di Wilayah Puskesmas Mulyorejo Tahun 2018
NO
1 2 3
KELURAHAN
Mulyorejo Kejawan Putih Tambak Manyar Sabrangan JUMLAH
RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT)
JUMLAH SELURUH RUMAH
JUMLAH RUMAH YANG BELUM MEMENUHI SYARAT
RUMAH DIBINA
RUMAH DIBINA MEMENUHI SYARAT
RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT)
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
6,043
4662
77%
1392
254
18%
11
4%
4651
1664
1527
91%
146
146
100%
9
6%
1518
5968
5171
85%
872
200
23%
75
38%
5096
13675
11360
82%
2410
546
23%
0
0%
11265
Grafik 2.2 Rumah Sehat di Wilayah Puskesmas Mulyorejo Tahun 2018 5096 4651
1581
1381 7…
Mulyorejo
Manyar Sabrangan
137
Kejawan Putih Tambak
Sehat 2.2Rumah Sehat Dari Tabel 2.13Rumah dan Grafik dapatTidak dilihat bahwa jumlah rumah sehat
yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo sebesar 11.265 (82%) c. Penyehatan perumahan dan sanitasi dasar Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain kebutuhan sandang dan pangan. Rumah berfungsi sebagai tempat tinggal, berlindung dari gangguan iklim dan mahluk lain. Rumah yang sehat dan nyaman merupakan sumber inspirasi bagi penghuninya
untuk
berkarya
sehingga
dapat
memenuhi
syarat
meningkatkan produktifitasnya. Konstruksi
rumah
dan
lingkungan
yang
tidak
kesehatan merupakan faktor risiko sumber penularan beberapa jenis penyakit, seperti diare, ISPA, malaria, TB Paru, demam berdarah, pes dan lain-lain. Faktor risiko lingkungan pada bangunan rumah yang dapat mempengaruhi kejadian penyakit maupun kecelakaan, antara lain ventilasi, pencahayaan, kepadatan hunian ruang tidur, kelembaban ruang, kualitas udara ruang, binatang penular p enyakit, air bersih, limbah rumah tangga, sampah dan perilaku penghuni dalam rumah . Upaya pengendalian faktor risiko lingkungan perumahan perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit tersebut
di atas, yaitu dengan 16
% 77% 92% 87% 82%
membangun rumah yang memenuhi syaratsyarat kesehatan. Secara umum persyaratan rumah sehat sebagai berikut (Candra, 2005, Depkes RI, 2005): 1) Memenuhi kebutuhan fisiologis, antara lain pencahayaan, penghawaan, ruang gerak yang cukup dan terhindar dari gangguan kebisingan. 2) Memenuhi
kebutuhan
psikologis,
antara
lain
privacy
yang
cukup,
komunikasi yang sehat antara anggota keluarga dalam rumah. 3) Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit, antara lain penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran. 4) Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan, antara lain persyaratan garis sepadan jalan, konstruksi yang kuat, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung menimbulkan kecelakaan bagi penghuninya. d. Pembinaan Tempat – Tempat Umum (TTU) Sanitasi tempat - tempat umum adalah suatu usaha untuk mengawasi dan mencegah kerugian akibat dari tempat-tempat umum terutama yang erat hubungannya
dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit. Untuk
mencegah akibat yang timbul dari tempat-tempat umum. Usaha - usaha yang dilakukan dalam sanitasi tempat-tempat umum dapat berupa : 1) Pengawasan dan pemeriksaan terhadap faktor lingkungan dan faktor manusia yang melakukan kegiatan pada tempat-tempat umum. 2) Penyuluhan terhadap masyarakat terutama yang menyangkut pengertian dan kesadaran masyarakat
terhadap bahaya - bahaya yang timbul dari
tempat - tempat umum. Tabel 2.14 Tempat – Tempat Umum di Wilayah Puskesmas Mulyorejo Tahun 2018 NO 1
2
3 4 5 6 7
JENIS TTU YANG DIPERIKSA Hotel a. Bintang b. Melati Tempat Ibadah a. Masjid b. Langgar c. Gereja d. Wihara e. Pura f. Klenteng Terminal Pasar Swalayan Panti Pijat Salon
JUMLAH TERDAFTAR
JUMLAH DIPERIKSA
JUMLAH MS
2
0
0
17 12 10 0 0 0 0 0 1 2 5
17 12 10 0 0 0 0 0 1 2 5
17 12 10 0 0 0 0 0 1 2 5
17
JUMLAH
49
47
47
Dari Tabel 2.14 dapat dilihat bahwa dari 62 Tempat –Tempat umum yang diperiksa di wilayah Puskesmas Mulyorejo Tahun 2018, semuanya memenuhi syarat.
c. Pelayanan Konseling Kesehatan Lingkungan (Yankesling) Kegiatan
pelyanan
kesehatan
lingkungan
dilakukan
dalam
bentuk
konseling, inspeksi kesehatan lingkungan dan intervensi kesehatan lingkungan. Konseling dilakukan terhadap pasien dan klien. Konseling terhadap pasien yang menderita penyakit / gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor risiko lingkungan dilaksanakan secara terintegrasi dengan pelayanan pengobatan dan / perawatan. Grafik 3.4 Pelayanan Konseling Kesehatan Lingkungan (Yankesling) di Wilayah Puskesmas Mulyorejo Tahun 2018
631
93
Target Pasien
Pasien Konseling
Dari Grafik 3.4 dapat dilihat bahwa sudah dilakukan pelayanan konseling kesehatan lingkungan di Puskesmas Mulyorejo dengan pencapaian sebesar 27,42% (99 dari target 631)
18
e. Data Jamban Sehat Membuang air besar (BAB) tidak dapat dilaksanakan disembarang tempat. Jamban adalah tempat paling aman dari segi kesehatan untuk membuat kotoran manusia. Namun pada kenyataannya masih banyak masyarakat yang membuat hajat atau kotoran di selokan atau sungai. Perilaku buruk tersebut berdampak pada munculnya penyakit akibat lingkungan sanitasi sudah terkontaminasi. Sebagai petugas
Puskesmas Mulyorejo yang khusus menangani masalah
sanitasi, kami mendapati bahwa kesadaran masyarakat sanitasi
di
tempat
kami
bertugas
mengenai
masih sangat kurang. Tingkat
kepemilikan jamban dan akses jamban juga tidak menunjukkan data yang menggembirakan. Data jamban sehat di wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.11 Data Jamban Sehat di Wilayah Kerja Puskesmas Mulyorejo Tahun 2018
No
Kelurahan
Jumlah Penduduk
Jumlah Penduduk yang memiliki akses jamban sehat
1
Mulyorejo
2
Kejawan Putih Tambak Manyar Sabrangan
3
17,161
17,080
6,700
6,654
16,656
16,656
KEGIATAN PEMICUAN STBM ( ODF) Pemicuan STBM adalah cara untuk mendorong perubahan perilaku higiene dan sanitasi individu atau masyarakat atas kesadaraan sendiri dengan menyentuh perasaan, pola pikir, perilaku, dan kebiasaan individu atau masyarakat, yang dilakukan dengan melakukan pertemuan dengan masyarakat dengan difasilitasi oleh tim pemicu puskesmas dan kelurahan yang membahas tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah kondisi dimana suatu komunitas : 1. Tidak buang air besar (BAB) sembarangan 2. Mencuci tangan pakai sabun 3. Mengelola air minum dan makanan yang aman 4. Mengelola sampah yang benar 5. Mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman
19
Kegiatan pemicuan STBM tentang (Open Defecation Free) / tidak buang air besar sembarangan dilakukan pada
kelurahan yang wilayahnya masih terdapat
warganya yang buang air besar sembarangan. Warga yang masih BABS banyak ditemukan yang rumahnya di pingggir sungai sehingga jamban yang ada tidak dilengkapi dengan tangki septick melainkan langsung dialirkan ke sungai.Kondisi seperti ini bias mencemari kualitas air dan menimbulkan berbagai macam penyakit berbasis lingkungan seperti diare, thypus, hepatitis, dan penyakit kulit. Puskesmas Mulyorejo terdiri dari 3 Kelurahan meliputi Kel. Mulyorejo, Kel. Manyar Sabrangan dan Kel. Kejawan Putih Tambak. Dari ketiga kelurahan tersebut belum ada yang bebas buang air besar sembarangan. Oleh karena itu, dilakukan kegiatan pemicuan STBM agar warga sadar dan terwujud kelurahan ODF. Kegiatan pemicuan telah dilakukan di 3 Kelurahan. Hasil dari kegiatan pemicuan STBM dengan meningkatnya data jumlah warga yang sudah memiliki jamban sehat dari data tahun sebelumnya. Berikut ini dokumentasi kegiatan pemicuan STBM yang telah dilakukan di balai RT, RW dan kelurahan.
Gambar 1. Pemicuan STBM di RW 03 Kel. Mulyorejo
Gambar 2. Pemicuan STBM di RW 03 Kel. Manyar Sabrangan
20
Gambar 3. Pemicuan STBM di Balai Kel. Kejawan Putih Tambak
Pada table berikut ini dapat dilihat jumlah data warga yang masih BABS pada tahun 2017 dibandingkan dengan tahun 2018 sebagai berikut : Kelurahan
Data Rumah BABS 2017
Data Rumah BABS 2018
Mulyorejo
25
4
Manyar Sabrangan
6
0
Kejawan Putih Tambak
22
3
25 22
4
6
3 0
MULYOREJO
MANYAR SABRANGAN 2017
KEJAWAN PUTIH TAMBAK
2018
Grafik Peningkatan Progress Jamban Sehat Kegiatan Pemicuan
3.1.1.3 Kesehatan Ibu, Anak dan KB Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Pemberdayaan 21
Masyarakat bidang KIA masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinik terkait kehamilan dan persalinan.Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong, yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam hal penggunaan alat tranportasi atau komunikasi (telepon genggam, telepon rumah), pendanaan, pendonor darah, pencacatan pemantauan pendidikan
dan
informasi
kesehatan
KB.
kepada
Dalam
pengertian
masyarakat,
ini
pemuka
tercakup
masyarakat
pula serta
menambah keterampilan para dukun bayi serta pembinaan kesehatan di taman kanak-kanak. Pengertian keluarga berarti nuclear family yaitu yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ayah dan ibu dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai orang tua dan mampu memenuhi tugas sebagai pendidik. Oleh sebab itu keluarga mempunyai peranan yang besar dalam mempengaruhi kehidupan seorang anak, terutama pada tahap awal maupun tahap-tahap kritisnya, dan yang paling berperan sebagai pendidik anak-anaknya adalah ibu. Peran seorang ibu dalam keluarga terutama anak adalah mendidik dan menjaga anak-anaknya dari usia bayi sehingga dewasa, karena anak tidak jauh dari pengamatan orang tua terutama ibunya. Peranan ibu terhadap anak adalah sebagai pembimbing kehidupan di dunia ini. Ibu sangat berperan dalam kehidupan buah hatinya di saat anaknya masih bayi hingga dewasa, bahkan sampai anak yang sudah dilepas tanggung jawabnya atau menikah dengan orang lain seorang ibu tetap berperan dalam kehidupan anaknya. Tujuan Program Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah tercapainya kemampuan
hidup sehat melalui peningkatan
derajat
kesehatan
yang
optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak. untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya. Sedangkan tujuan khusus program KIA adalah 1. Meningkatnya
kemampuan
ibu (pengetahuan, sikap
dan perilaku), dalam
mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi tepat guna dalam upaya pembinaan kesehatan
keluarga, Posyandu
dan
sebagainya. 2. Meningkatnya
upaya
pembinaan
kesehatan
balita
dan
anak
prasekolah secara mandiri di dalam lingkungan keluarga, Posyandu, dan TK 3. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan ibu meneteki. 22
4. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, nifas, ibu meneteki, bayi dan anak balita. 5. Meningkatnya
kemampuan
dan
peran
serta
masyarakat
, keluarga dan
seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak prasekolah, terutama melalui peningkatan peran ibu dan keluarganya.
Prinsip
pengelolaan
Program
KIA
adalah
memantapkan
dan peningkatan
jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien. Pelayanan KIA diutamakan pada kegiatan pokok : 1. Peningkatan
pelayanan
antenatal
di
semua
fasilitas
pelayanan dengan
mutu yang baik serta jangkauan yang setinggi-tingginya. 2. Peningkatan pertolongan persalinan yang lebih ditujukan kepada peningkatan pertolongan oleh tenaga professional secara berangsur 3. Peningkatan deteksi dini resiko tinggi ibu hamil, baik oleh tenaga kesehatan maupun di masyarakat
oleh kader dan dukun bayi serta penanganan dan
pengamatannya secara terus menerus. 4. Peningkatan pelayanan neonatal (bayi berumur kurang dari 1bulan) dengan mutu yang baik dan jangkauan yang setinggi tingginya a. Pelayanan dan Jenis Indikator KIA 1. Pelayanan antenatal ( Kesehatan Ibu ) Adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal Standar minimal “5 T “ untuk pelayanan antenatal terdiri dari 1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan 2. Ukur Tekanan darah 3. Pemberian Imunisasi TT lengkap 4. Ukur Tinggi fundus uteri 5. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan. Frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan dengan ketentuan waktu minimal 1 kali pada triwulan pertama, minimal 1 kali pada triwulan kedua, dan minimal 2 kali pada triwulan ketiga. K1 adalah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai standar.Kontak pertama sebaiknya sebelum minggu ke 8.
23
Kegiatan program kesehatan ibu i)
Cakupan kunjungan ibu hamil K1 100%
ii)
Cakupan kunjungan ibu hamil K4 100%
iii) Cakupan penjaringan ibu hamil resti 100% iv) Cakupan komplikasi kebidanan yang di tangani 98,5% v)
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 100 %
vi) Cakupan pelayanan nifas 100% vii) Forum komunikasi bidan viii) Kelas ibu ix) Audit kematian maternal Kegiatan program kesehatan anak a) Cakupan Pelayanan Kunjungan neonatus lengkap 100 % b) Cakupan Pelayanan Kunjungan bayi 96,32 % c) Cakupan Pelayanan Kunjungan Anak balita 100% d) Cakupan Pelayanan Kunjungan Anak prasekolah 82,07 % e) Kelas ibu balita f) MTBM/ MTBS g) Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatal 100 % h) Audit kematian perinatal Kegiatan program kesehatan KB a) Cakupan peserta KB Aktif 74,97 % b) Cakupan peserta KB Baru 12,52% c) Pelayanan IVA d) Pelayanan KB kerjasama dengan PLKB dan BKKBN e) Safari KB
Kegiatan Kelas Ibu Hamil Pelaksana kegiatan Kelas Ibu Hamil adalah bidan. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut bidan dibantu oleh kader pendamping ibu hamil di wilayah kelurahan tersebut.Setiap kegiatan Kelas Ibu Hamil adalah 1 orang bidan dengan jadwal yang telah ditentukan. Setiap pelaksana kegiatan bertugas memberikan penyuluhan, konseling dan mengajari / membimbing senam hamil.
24
Dokumentasi kegiatan kelas ibu hamil Puskesmas Mulyorejo tahun 2018
Kelas ibu hamil adalah merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok. Kegiatan ini Untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan, nifas KB pasca persalinan, pencegahan komplikasi, perawatan bayi baru lahir dan aktifitas fisik/ senam ibu hamil. Kegiatan ini diawali dengan pre test dan dan diakhiri dengan post test. Penyuluhan dilakukan secara 2 arah dengan menggunakan media penyuluhan lembar balik dan buku KIA. Dalam kegiatan ini, sumber daya yang tersedia adalah petugas pelaksana dan kader pendamping ibu hamil. Pelaksana memiliki tugas untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan, nifas KB pasca persalinan, pencegahan komplikasi, perawatan bayi baru lahir dan aktifitas fisik/ senam ibu hamil. Sedangkan kader bertugas mengumpulkan ibu hamil dan menyiapkan tempat untuk pelaksanaan kegiatan agar proses kegiatan berjalan secara lancar. Wilayah kerja puskesmas mulyorejo terdiri dari 3 kelurahan. Dari masing-masing kelurahan memiliki 2 kelas sehingga total kelas ibu hamil sebanyak 6 kelas. Setiap kelas di buka sebulan sekali. Dari masing-masing kelas terdiri dari 10 ibu hamil dan setiap ibu hamil mengikuti 3 kali pertemuan. Dari kelurahan mulyorejo target 10 ibu hamil dalam pelaksanaannya di kelas 1 yang hadir rata-rata... ibu hamil dan di kelas 2 rata-rata ..ibu hamil. Dari kelurahan kejawan putih tambak target 10 ibu hamil dalam pelaksanaan nya di kelas 1 yang hadir rata-rata... ibu hamil dan di kelas 2 rata-rata ..ibu hamil. Dari kelurahan manyar sabrangan target 10 ibu hamil dalam pelaksanaan nya di kelas 1 yang hadir rata-rata... ibu hamil dan di kelas 2 rata-rata ...ibu hamil. Disimpulkan dari total wilayah kerja puskesmas mulyorejo sebanyak 8 orang ibu hamil yang hadir dari tiap kelasnya. 25
Visualisasi Data dan Capaian Kelas ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Mulyorejo 2018 10 8 6
Mulyorejo KPT
4
Manyar Sab
2 0 Target kelas I
Kelas I
Target kelas II
Kelas II
Kegiatan Kelas Ibu Hamil terdapat beberapa kendala, antara lain peserta kelas datang terlambat dengan alasan tidak ada yang mengantar ataupun tidak ada yang menjaga anak. Beberapa ibu yang hadir memiliki anak sekolah yang masih harus diantar dan dijemput. Ketika kegiatan berlangsung ada yang ijin sebentar untuk menjemput putra/ putri mereka pulang sekolah kemudian melanjutkan kegiatan kelas ibu hamil. Kegiatan Kelas Ibu Balita Pelaksana kegiatan Kelas Ibu balita adalah bidan. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut bidan dibantu oleh kader posyandu balita di wilayah kelurahan tersebut. Setiap kegiatan Kelas Ibu balita adalah 1 orang bidan dengan jadwal yang telah ditentukan. Setiap pelaksana kegiatan bertugas Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dengan menggunakan buku KIA dalam mewujudkan tumbuh kembang balita. Dokumentasi kegiatan kelas ibu balita Puskesmas Mulyorejo tahun 2018
26
Kelas Ibu Balita adalah kelas dimana para ibu yang mempunyai anak berusia 0-5 tahun secara bersama-sama berdiskusi, tukar pendapat, tukar pengalaman akan pemenuhan
pelayanan
kesehatan,
gizi,
dan
stimulasi
pertumbuhan
dan
perkembangannya dibimbing oleh fasilitator dengan menggunakan buku KIA. Kegiatan ini diawali dengan pre test dan dan diakhiri dengan post test. Penyuluhan dilakukan secara 2 arah dengan menggunakan media penyuluhan lembar balik dan buku KIA. Dalam kegiatan ini, sumber daya yang tersedia adalah petugas pelaksana dan kader posyandu balita. Pelaksana memiliki tugas untuk membimbing proses diskusi , tukar pendapat, tukar pengalaman akan pemenuhan pelayanan kesehatan, gizi, dan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan balita. Sedangkan kader bertugas mengumpulkan ibu balita dan menyiapkan tempat untuk pelaksanaan kegiatan agar proses kegiatan berjalan secara lancar.
Wilayah kerja puskesmas mulyorejo terdiri dari 3 kelurahan. Dari masing-masing kelurahan memiliki jumlah kelas yang berbeda-beda. Setiap kelas di buka sebulan sekali. Target dari masing-masing kelas terdiri dari 15 ibu balita dan setiap ibu balita mengikuti 4-5 kali pertemuan. Dari kelurahan mulyorejo target 15 ibu balita yang hadir rata-rata 11 ibu balita . Dari kelurahan kejawan putih tambak target 15 ibu balita dalam pelaksanaan nya hadir rata-rata 15 ibu balita . Dari kelurahan manyar sabrangan target 15 ibu balita dalam pelaksanaan nya yang hadir rata-rata 11 ibu balita. Disimpulkan dari total wilayah kerja puskesmas mulyorejo rata-rata yang hadir sebanyak 12 ibu balita. Visualisasi Data dan Capaian Kelas ibu balita di Wilayah Kerja Puskesmas Mulyorejo 2018 80 70 60 50
Mulyorejo
40
KPT
30
Manyar Sab
20
10 0 Total kelas
Target Ibu Balita
Ibu Balita Yang Hadir
Kegiatan Kelas Ibu balita terdapat beberapa kendala, antara lain peserta kelas datang terlambat dengan alasan memasak Beberapa ibu yang hadir memiliki anak sekolah yang masih harus diantar dan dijemput. Kegiatan Penyeliaan fasilitatif kesehatan ibu dan anak Pelaksana kegiatan Penyeliaan fasilitatif kesehatan ibu dan anak adalah bidan. Setiap kegiatan Penyeliaan fasilitatif kesehatan ibu dan anak adalah 1 orang bidan
27
dengan jadwal yang telah ditentukan. Setiap pelaksana kegiatan bertugas melakukan kunjungan ke Bidan Praktek Mandiri dan Puskesmas Pembantu dan poskeskel. Dokumentasi kegiatan penyeliaan fasilitatif KIA 2018
Penyeliaan fasilitatif kesehatan ibu dan anak adalah suatu model peningkatan kualitas pelayanan dasar KIA yang fokus pada pemenuhan standar input dan proses dengan memuat proses bimbingan, pelatihan, perbantuan, penyuluhan dan peningkatan motivasi petugas kesehatan di lapangan. Dalam kegiatan ini, sumber daya yang tersedia adalah petugas pelaksana. Pelaksana memiliki tugas melakukan monitoring dan evaluasi. Target kegiatan ini, adalah 2 Bidan Praktek Mandiri, 1 Puskesmas Pembantu dan 3 poskeskel (kelurahan mulyorejo. Kelurahan kejawan putih tambak dan kelurahan manyar sabrangan). Kegiatan berjalan lancar dan dilaksanakan sesuai perencanaan, kecuali 1 BPM (BPM Indhayanti) yang kurang kooperatif dalam pelaporan bulanan, meskipun sudah dilakukan kunjungan dan pembinaan.
Kunjungan Ibu dengan komplikasi kebidanan Komplikasi yang dimaksud adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas yang dapat mengancam jiwa ibu dan/atau bayi; Komplikasi dalam kehamilan : a) Abortus, b) Hiperemesis Gravidarum, c) perdarahan per vaginam, d) Hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia, eklampsia), e) kehamilan lewat waktu, f) ketuban pecah dini. i. Komplikasi dalam persalinan : a) Kelainan letak/presentasi janin, b) Partus macet/ distosia, c) Hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia, eklampsia), d) perdarahan pasca persalinan, e) Infeksi berat/ sepsis, f) kontraksi dini/persalinan prematur, g) kehamilan ganda. 28
ii. Komplikasi dalam Nifas : a) Hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia, eklampsia), b) Infeksi nifas, c) perdarahan nifas. Ibu hamil, ibu bersalin dan nifas dengan komplikasi yang ditangani adalah ibu hamil, bersalin dan nifas dengan komplikasi yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan (Polindes, Puskesmas, Puskesmas PONED, Rumah bersalin, RSIA/RSB, RSU, RSU PONEK);
Kunjungan Neonatus
dengan komplikasi
29
Dokumentasi Kunjungan Neonatus Komplikasi Tahun 2018 Neonatus dengan komplikasi adalah neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan dan kematian. Neonatus dengan komplikasi seperti asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR (bayi berat lahir rendah < 2500 gr ), sindroma gangguan pernapasan, kelainan kongenital maupun yang termasuk klasifikasi kuning pada MTBS. Neonatus dengan komplikasi yang ditangani adalah neonatus komplikasi yang
mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih, dokter, bidan dan perawat di sarana pelayanan kesehatan.
Pelacakan Kematian Ibu, Bayi dan Balita
Pelaksana kegiatan pelacakan kematian ibu, bayi dan balita adalah bidan atau bidan kelurahan beserta kader pendamping ibu hamil di wilayah kelurahan masingmasing. Pelaksanaan kegiatan pelacakan kematian ibu, bayi dan balita ketika terjadi kasus kematian. Setiap pelaksana kegiatan bertugas melakukan pelacakan dengan membawa lembar pelacakan kematian sesuai kasus.
Dokumentasi Kegiatan Pelacakan Kematian Ibu, Bayi dan Balita tahun 2018
30
Pelacakan kematian dilaksanakan bersama kader pendamping ibu hamil di wilayah kelurahan masing-masing. Proses pelacakan melibatkan keluarga yang bersangkutan untuk diminta informasi kronologis kematian. Setelah itu bidan menyusun pelaporan dan dilaporkan ke dinas kesehatan kota surabaya. Dalam kegiatan ini, sumber daya yang tersedia adalah bidan dan kader pendamping ibu hamil. Pelaksana memiliki tugas melakukan pelacakan dan penyusunan pelaporan kematian. Target kegiatan ini adalah setiap kejadian kematian ibu (hamil, bersalin dan nifas), bayi meliputi 0-11 bulan, anak balita 1-4 tahun. Pencapaian kinerja tahun 2018 kematian ibu 0 orang, kematian bayi 2 orang, kematian balita 0 orang. Kegiatan ini berjalan lancar dan tidak terdapat kendala. Terdapat 2 kematian bayi dengan penyebab prematuritas dan asphixia. Visualisasi Data Kematian Ibu dan Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Mulyorejo 2018 2 1.5 Ibu
1
Bayi Balita
0.5 0 2018
Kunjungan Rumah Ibu Nifas Yang Belum Ber KB Pelaksana kegiatan ini adalah seorang bidan bersama kader KB di wilayah kelurahan masing-masing. Bidan sebagai pemberi informasi tentang seputar alat kontrasepsi, efek samping, manfaat dan masa perlindungan. Sedangkan kader bertugas sebagai testimoner seputar kb yang telah digunakan. Pengertian Ibu nifas (batasan sampai dengan 42 hari Pasca Persalinan) yang belum ber-KB. Kunjungan ibu nifas belum ber KB adalah melakukan kunjungan pada ibu nifas yang belum menggunakan alat kontrasepsi untuk mengatur, menjarangkan dan mengakhiri masa kehamilan. Kegiatan kunjungan rumah ini dilaksanakan oleh seorang bidan dibantu oleh kader pendamping di wilayah kelurahan masing-masing, meliputi diskusi interaktif antara ibu nifas dan suami (pihak keluarga) sebagai pengambil keputusan terkuat, dengan media buku kia atau Alat Bantu Pengambil Keputusan ber KB (ABPK). Dalam kegiatan ini, sumber daya yang tersedia adalah bidan dan kader KB. Pelaksana memiliki tugas melakukan penyusunan pelaporan perencanaan dan pelaksanaan KB pasca salin. 31
Target kegiatan ini adalah 60 % dari total ibu bersalin. Dari sasaran tersebut diharapkan ibu nifas merencanakan dan memutuskan untuk menggunakan alat kontrasepsi mulai dari 42 hari pasca salin. Pencapaian kinerja kb pasca salin tahun 2018 adalah 60,78%.
Visualisasi Data capaian KB pasca salin di Wilayah Kerja Puskesmas Mulyorejo 2018 200 150 100
2017
50 0 jan
feb
mar
apr
mei
jun
jul
agst
sep
okt
nop
des
3.1.1.4 Perbaikan Gizi Masyarakat Upaya Perbaikan Gizi masyarakat bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi serta konsumsi pangan, sehingga berdampak pada perbaikan keadaan atau status gizi, terutama status gizi kurang dan status gizi buruk, serta mempertahankan keadaan status gizi baik.Kegiatan perbaikan gizi masyarakat diantaranya 1. Penimbangan Penimbangan adalah kegiatan pemantauan pertumbuhan balita di posyandu maupun diluar posyandu tujuan
untuk
perkembangan
mengetahui
secara teratur setiap bulan dengan adanya gangguan pertumbuhan
dan
balita serta untuk penjaringan balita gizi buruk atau balita
bawah garis merah (BGM). Pemantauan
pertumbuhan
balita
dilakukan
dengan menggunakan data SKDN dan BGM sebagai berikut: S = adalah seluruh balita yang ada diwilayah kerja. K = adalah jumlah balita yang terdaftar dan memiliki kartu Menuju Sehat (KMS) atau Buku KIA. D = adalah seluruh jumlah balita yang ditimbang. D’ = jumlah D yang sudah dikurangi dengan jumlah balita yang tidak ditimbang pada bulan Lalu (O) dan yang baru pertama kali ditimbang (B) N = adalah balita yang naik berat badannya sesuai dengan garis pertumbuhan. BGM (Bawah Garis Merah) adalah balita dengan berat badan menurut umur berada pada dan dibawah garis merah pada KMS. Persentase
D/S yaitu indikator untuk mengetahui
partisipasi
masyarakat
terhadap 32
kegiatan posyandu. Persentase
K/S
yaitu
indikator
yang
digunakan
untuk
mengetahui
cakupan program penimbangan. Persentase N/D’ yaitu indikator yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan program.
Saat ini perhatian mulai diutamakan pada balita yang tidak naik berat badannya, sehingga indikator pemantauan pertumbuhan balita akan tercapai ditambah dengan balita yang tidak naik berat badannya (T).
2. Penyuluhan Gizi Penyuluhan gizi merupakan serangkaian kegiatan program gizi yang bertujuan memberikan informasi-informasi yang akurat dan tepat guna terhadap sasaran tertentu. Penyuluhan dilakukan pada 2 tempat yaitu didalam gedung dan diluar gedung. a. Dalam Gedung Penyuluhan dalam gedung adalah penyuluhan yang dilakukan terhadap pengunjung puskesmas, pada
sesuai dengan
jadwal yang sudah ditentukan
masing-masing program di puskesmas, penyuluhan di lakukan di
ruang tunggu pasien selain itu penyuluhann kelompok-kelompok
tertentu
juga dilakukan
pada
seperti (kelas) ibu hamil dan kelompok
prolanis Diabetes Melitus (DM),Hipertensi dll. Penyuluhan yang dilakukan di pojok gizi (Pozi). Penyuluhan ini dilakukan setiap hari kerja terhadap pasien yang dirujuk dari balai pengobatan (BP)Lansia dan Umum, Kia Anak dan ibu,Surveilens,P2P serta posyandu. Hasil kegiatan dapat dilihat pada Grafik dibawah ini. b. Di luar Gedung Penyuluhan di luar gedung dilakukan pada masyarakat, institusi seperti di posyandu, kantor lurah dan sekolah-sekolah bekerja sama dengan Promkes dan UKS
3. Distribusi Vitamin A dosis tinggi Pemberian Kapsul vitamin A dosis tinggi yang digunakan pada PWSGizi adalah a. Cakupan Balita Yang Mendapat Kapsul Vitamin A Dosis Tinggi 33
Cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi adalah bayi yang berumur 6-11 bulan mendapat kapsul vitamin A dengan dosis 100.000
SI (kapsul
warna biru),dan
anak
umur
12-59
bulan
yang
mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi 200.000 SI(kapsul warna merah) sebanyak 2 kali yaitu pada bulan Februari dan Agustus di suatu wilayah kerja. b. Cakupan Ibu Nifas yang mendapat 2 (dua) kapsul vitamin A Dosis Tinggi Cakupan ibu nifas (0-42 hari) yang mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi adalah cakupan ibu nifas yang mendapat kapsul vitamin A sebanyak 2x1 kapsul vitamin A 200.000 SI yang diberikan sesaat setelah melahirkan dan setelah 24 jam berikutnya di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. 4. Distribusi Fe Ibu hamil yang mendapat 90 TTD adalah ibu hamil yang telah mendapat minimal 90 TTD (Fe3) selama periode kehamilannya disuatu wilayah kerja. Data cakupan 90 TTD dan Ibu nifas dari PWS gizi yang dikumpulkan diolah dan dilakukan pencatatan setiap bulan sebagai berikut: Pembina wilayah mencatat ibu hamil dan ibu nifas pada register kohor ibu,kemudian direkap. Bidan dipuskesmas mencatat ibu hamil dan ibu nifas yang diberi
TTD dengan memberi tanda pada kolom sesuai usia kehamilan
(Fe1,Fe2,Fe3) Dipuskesmas TPG menjumlahkan seluruh ibu hamil dan ibu nifas yang dapat TTD dengan menggunakan formulir bantu untuk tingkat puskesmas,dan selanjutnya membuat PWS kemudian melaporkan ke DKK
5. Surveilans Gizi Balita Gizi Buruk Pelacakan dan Pemantauan terhadap kasus balita gizi buruk dilakukan oleh Pembina wilayah dan TPG minimal 2 minggu sekali/sebulan sekali baik di posyandu, kunjungan rumah dan kunjungan ke puskesmas sendiri. Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) Bumil KEK adalah ibu hamil yang mempunyai ukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) < 23,5 cm (Depkes 1982). Pengukuran lingkar lengan dilakukan dengan menggunakan pita LiLA.
6. Pemberian Makanan pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Makanan pendamping ASI ini berupa bubur untuk bayi usia (6-11 bulan) dan biskuit untuk anak usia (12-24 bulan). Makanan ini diberikan khususnya kepada 34
balita dengan status gizi bawah garis merah (BGM) dan balita non BGM yang berasal
dari
keluarga
Miskin (Gakin). Jumlah balita dan bumil KEK yang
mendapatkan PMT Pemulihan, data terlampir Pemberian makanan tambahan (PMT) khusus untuk anak yang menderita gizi buruk atau BGM (bawah garis merah) pmt ini dianggarkan melalui dana APBD Kota dan Profinsi. 7. Survey Kadarzi dan PSG Kadarzi adalah kegiatan gerakan keluarga mandiri sadar gizi yang dilihat dari
5 indikator. Sedangkan PSG adalah Pemantauan Status Gizi Balita dengan
merujuk kepada 4 indikator standar baku rujukan dari WHO 2005. Survey ini dilaksanakan di beberapa Kepala keluarga (KK) di kelurahan dalam 1 kecamatan dengan jumlah sampel
sebanyak 300 KK yang diambil secara acak. Tujuannya
adalah untuk mendapatkan gambaran masalah gizi dan prilaku gizi yang baik dan benar di satu wilayah kelompok dasawisma 8. Pemantauan Garam Beryodium Kelurahan dengan garam beryodium baik adalah kelurahan dengan 21 sampel garam konsumsi yang diperiksa (merujuk pada buku pemantauan garam beryodium tingkat masyarakat),hanya ditemukan tidak lebih dari 1 (satu) sampel garam konsumsi dengan kandungan yodium kurang dari 30 ppm (tidak berwarna ungu tua setelah ditest dengan iodine test) pada kurun waktu tertentu. 9. Pemantauan Asi – Ekslusif Asi eksklusif adalah pemberian hanya Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai berumur 6 bulan tanpa diberikan makanan dan minuman lain,kecuali obat,vitamin dan mineral.Bayi dikatakan mendapat ASI Eksklusif,jika pada saat survey dilakukan masih diberi ASI secara eksklusif. Pencatatan,pengolahan dan pelaporan data ASI eksklusif pada PWS-Gizi sbb: a) Data seluruh bayi 0-6 bulan dicatat oleh kader,bidan dan TPGdi kohor bayi dan KMS b) Jumlah bayi yang mendapat ASI eksklusif dilaporkan oleh Pembina wilayah ke TPG di puskesmas. c) TPG merekap seluruh bayi yang mendapat ASI Eksklusif, kemudian menghitung cakupan ASI eksklusif dengan menggunakan rumus d) TPG membuat grafik PWS-Gizi untuk indicator cakupan ASI eksklusif dan melakukan interpensi data serta melaporkan ke DKK
3.1.1.5 Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit 35
1. Pelayanan Imunisasi Pelayanan imunisasi di Puskesmas Mulyorejo terdiri dari
kegiatan
Imunisasi rutin , tambahan dan khusus. Vaksin yang diberikan pada imunisasi rutin bayi Hepatitis B, BCG, Polio, Pentavalen dan Campak. Untuk
anak SD
: DT, Td dan Campak, sedangkan untuk WUS vaksin TT. Tahun 2018 cakupan imunisasi rutin pada bayi, di tingkat Puskesmas secara umum mencapai target, dan target UCI Kelurahan juga sudah terpenuhi.
Tabel 3.12 PENCATATAN IMUNISASI RUTIN BATITA PUSKESMAS MULYOREJO TAHUN 2018
NO
KELURAHAN
1 2
Kejawan Putih Tambak Mulyorejo
3
Manyar Sabrangan JUMLAH
Sasaran DPTHB-Hib dosis ke 4 18 s/d 36 bln
DPTHBHib (1) *
DPTHBHib (2)*
DPTHBHib (3)*
24 s/d 36 bln
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
126 243
126 243
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
63 113
59 112
56 110
63 120
256 625
256 625
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
125 119 301 290 591
Sasaran Campak dosis 2
CAMPAK*
DPT-HBHib LANJUTAN
CAMPAK LANJUTAN
Persen (%)
94,56
120 122 286 305 591
Dari Tabel 3.12 dapat disimpulkan bahwa Imunisasi rutin Puskesmas Mulyorejo Tahun 2018 mencapai 94,56%
Tabel 3.13 CAPAIAN IMUNISASI HPV PUSKESMAS MULYOREJO TAHUN 2018 Jumlah Sasaran Siswi Kelas 5 SD 286
Jumlah Capaian Siswi sudah Imunisasi n % 225 78,67
Dari Tabel 3.12 dapat disimpulkan bahwa capaian Imunisasi Human Papiloma Virus untuk siswi kelas 5 SD di Puskesmas Mulyorejo Tahun 2018 mencapai 78,67%.
Tabel 3.14 PENCAPAIAN PROGRAM IMUNISASI PUSKESMAS MULYOREJO TAHUN 2018
NO
KELURAHAN
HB < 24 Jam ∑
%
BCG ∑
%
POLIO 1 ∑
%
DPT / HB (1) ∑
%
POLIO 2
DPT/ HB (2)
POLIO 3
∑
∑
∑
%
% 36
%
Mulyorejo Kejawan Putih Tambak Manyar Sabrangan JUMLAH
1
NO
1
KELURAHAN Mulyorejo Kejawan Putih Tambak Manyar Sabrangan JUMLAH
229 92,0 229 92,0 229 92,0 224 92,6 223 92,1 224 92,6 224 92,6 116 92,1 117 92,9 117 92,9 115 92,7 115 92,7 115 92,7 115 92,7 209 92,5 209 92,5 208 92,0 214 92,2 216 93,1 214 92,2 214 92,2 554 92,2 555 92,3 554 92,2 553 92,5 554 92,6 553 92,5 553 92,5
DPT / HB (3)
POLIO 4
∑ % 224 92,6
∑ 226
% 93,4
∑ % ∑ % 47 19,4 169 69,8
∑ % ∑ 63 26,0 224
% 92,6
115 92,7
118
95,2
33 26,6
35 28,2 116
93,5
217 93,5 556 93,0
214 558
92,2 29 12,5 162 69,8 70 30,2 214 93,3 109 18,2 417 69,7 168 28,1 554
92,2 92,6
IPV
CAMPAK
86 69,4
CAMPAK RUBELA
IMUNISASI LENGKAP
2. Demam Berdarah Dengue (DBD) Kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD di wilayah Puskesmas Mulyorejo pada tahun 2018 berjumlah 9 orang. Tabel 3.15 KASUS DEMAM BERDARAH PUSKESMAS MULYOREJO TAHUN 2018 KELURAHAN JAN FEB MAR APRL MEI JUNI JULI AGUS SEP OKT NOV DES JMH MANYAR 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 2 SABRANGAN MULYOREJO 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 13 KEJAWAN PUTIH 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 3 TAMBAK JUMLAH 0 0 1 1 1 4 0 0 0 1 1 0 18
Permasalahan DBD sangat kompleks dan menyangkut berbagai aspek, sehingga memerlukan penanganan yang bersifat multisektor dengan melibatkan banyak pihak bukan hanya unsur pemerintah, sektor kesehatan namun juga pihak swasta dan masyarakat. Untuk penanganan kasus DBD memerlukan protap baik untuk masyarakat maupun petugas kesehatan Beberapa bentuk upaya penanggulangan DBD yang telah dilaksanakan Puskesmas Mulyorejo adalah -
Pembinaan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) Pembentukan ibu pemantau jentik (bumantik) Tabel 3.16 JUMLAH BUMANTIK PUSKESMAS MULYOREJO TAHUN 2017-
2018
37
KELURAHAN
RW
MANYAR SABARANGAN
1,2,3,4,5,7,12 Elit : 6,8,9,10,11 1,2,3,4 Elit : 5,6,7,8,9,1011, 12 1,2,4
MULYOREJO KEJAWAN PUTIH TAMBAK JUMLAH
-
JUMLAH BUMANTIK 2017
JUMLAH BUMANTIK 2018
128
138
47
51
36
37
211
226
Elit : 3
Dari Tabel 3.16 dapat dilihat ada penambahan jumlah bumantik pada tahun 2018 yakni 226 orang. Memantau pelaksanaan gerakan 1 rumah 1 jumantik (juru pemantau jentik) Memantau pengisian kartu jentik yang ditempel di setiap rumah Mengetahui angka bebas jentik (abj) setiap minggu agar minggu depan didapatkan nilai abj lebih baik lagi di setiap rt/rw Tabel 3.17 REKAPITULASI ANGKA BEBAS JENTIK (ABJ) PUSKESMAS MULYOREJO TAHUN 2018
KELURAHAN MANYAR SABRANGAN MULYOREJO KEJAWAN PUTIH TAMBAK
JA N
FE B
M AR
A P R
M EI
JU N
JU LI
AG US
S E P
O KT
NO V
99
99
95
98
99
96
98
98
98
98
99
92
92
94
95
95
95
93
94
93
93
94
89
90
93
91
91
90
95
92
94
92
93
D ES 98 94 96
RATA 2 98 94 92
Dari Tabel 3.17 dapat dilihat bahwa ABJ paling tinggi di Kelurahan Manyar Sabrangan 98% -
Melaporkan segera kepada pihak puskesmas jika ada kasus dbd di wilayah setempat Melakukan penyelidikan epidemiologi (pe) / survey jentik 20 rumah ketika ada kasus demam berdarah untuk tindakan pengasapan / fogging Memberitahu cara pemberian bubuk larvasida (abate) yang sesuai Memberikan penyuluhan jika ditemukan positif jentik di dalam atau luar rumah untuk segera dibersihkan
3. TB Penjaringan kasus TB Paru di Puskesmas Mulyorejo dilakukan secara pasif melalui penemuan tersangka penderita yang berobat ke Puskesmas. Selain itu 38
semua kontak penderita BTA + dengan gejala yang sama juga dijaring sebagai suspek untuk diperiksa dahaknya. Target dan Realisasi suspek selama tahun 2018 tercantum pada Tabel di bawah ini Tabel 3.18 CAPAIAN PENEMUAN KASUS TB PUSKESMAS MULYOREJO TAHUN 2018
TARGET 88
CAPAIAN JUMLAH PENEMUAN KASUS TB 30
% 34,09
Dari tabel 3.18 dapat dilihat capaian penemuan kasus TB Puskesmas Mulyorejo Tahun 2018 adalah 34,09% Tabel 3.19 CAPAIAN SUCCES RATE PASIEN TB PUSKESMAS MULYOREJO TAHUN 2018
JUMLAH PASIEN 23
CAPAIAN JUMLAH SEMBUH + LENGKAP 21
% 91,3
Dari tabel 3.19 dapat dilihat capaian success rate Puskesmas Mulyorejo Tahun 2018 cukup tinggi yaitu 91,3%
39
Tabel 3.20 CAPAIAN KOLABORASI TB HIV PUSKESMAS MULYOREJO TAHUN 2018 CAPAIAN TARGET (JUMLAH PASIEN TB DIOBATI)
JUMLAH PASIEN TB TAHU STATUS HIV
30
%
27
90
Dari tabel 3.20 dapat dilihat capaian kolaborasi TB dan HIV Puskesmas Mulyorejo Tahun 2018 yaitu 90% 4. Hepatitis B Tabel 3.21 CAPAIAN PEMERIKSAAN HEPATITIS B PUSKESMAS MULYOREJO TAHUN 2018 CAPAIAN
CAPAIAN KUNJUNGAN K1
BUMIL DI TES HEP B
1064
340
% 32
Dari tabel 3.21 dapat dilihat capaian Bumil yang di testHepatitis B Puskesmas Mulyorejo Tahun 2018 yaitu 32% 5. Diare Tabel 3.22 CAPAIAN LAYANAN DIARE PADA BALITA PUSKESMAS MULYOREJO TAHUN 2018 CAPAIAN
TARGET PENEMUAN
JUMLAH KASUS BALITA
512
193
% 38
Dari tabel 3.22 dapat dilihat capaian layanan diare pada balita Puskesmas Mulyorejo Tahun 2018 yaitu 38%
6. ISPA PNEUMONI Tabel 3.23 CAKUPAN ISPA PNEUMONIA BALITA PUSKESMAS MULYOREJO TAHUN 2018 TARGET PENEMUAN 180
CAPAIAN JUMLAH KASUS BALITA PNEUMONIA 64
% 35
Dari tabel 3.23 dapat dilihat cakupan ispa pneumonia pada balita Puskesmas Mulyorejo Tahun 2018 yaitu 35%
40
3.1.1.6 Perawatan Kesehatan Masyarakat Kegiatan
Perkesmas
dilaksanakan
pada di wilayah kerja Puskesmas
Mulyorejo. Kegiatan Perkesmas langsung dilaksanakan ke rumah- rumah Kegiatan Perkesmas Puskesmas Mulyorejo sebagai berikut o Memberikan askep langsung kepada individu , kelurga dan kelompok khusus o Konsultasi dan pemecahan masalah, Bimbingan dan Pembinaan o Melaksanakan koordinasi o Dokumentasi keperawatan
Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut Kegiatan Pemicuan Bebas Karies Gigi pada Siswa Pelaksana kegiatan Pemicuan Bebas Karies Gigi pada Siswa adalah Dokter Gigi dan Perawat Gigi. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut Dokter Gigi ataupun Perawat Gigi dibantu oleh Guru pendamping (UKS/UKGS) siswa di SD/MI/Sederajat. Setiap kegiatan Pemicuan Bebas Karies Gigi pada Siswa adalah 1 orang Dokter Gigi dan 1 orang Perawat Gigi dengan jadwal yang telah ditentukan. Setiap pelaksana kegiatan bertugas memberikan pemeriksaan kesehatan gigi, penyuluhan, konseling dan mengajari / membimbing menggosok gigi yang baik dan benar secara bersama-sama.
Dokumentasi kegiatan Pemicuan Bebas Karies Pada Siswa tahun 2018
Kegiatan Pemicuan Bebas Karies Gigi adalah merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan gigi dan mulut pada siswa, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok. Kegiatan ini Untuk meningkatkan pengetahuan para siswa mengenai masalah kesehatan gigi dan mulut, cara menggosok gigi yang baik dan benar, pencegahan karies gigi,dan perawatan gigi yang tepat bagi siswa. Kegiatan ini diawali dengan pre test dan dan diakhiri dengan post test. Penyuluhan dilakukan secara 2 arah dengan menggunakan media penyuluhan lembar balik dan model gigi. 41
Dalam kegiatan ini, sumber daya yang tersedia adalah petugas pelaksana dan guru pendamping (UKS/UKGS) siswa . Pelaksana memiliki tugas untuk meningkatkan pengetahuan para siswa mengenai masalah kesehatan gigi dan mulut, cara menggosok gigi yang baik dan benar, pencegahan karies gigi,dan perawatan gigi yang tepat bagi siswa. Sedangkan guru pendamping bertugas mengumpulkan siswa dan menyiapkan tempat untuk pelaksanaan kegiatan agar proses kegiatan berjalan secara lancar. Wilayah kerja puskesmas mulyorejo terdiri dari 9 SD/MI/Sederajat. Masing-masing sekolah yang diperiksa adalah siswa kelas 1. Kegiatan Pemicuan Bebas Karies Gigi pada Siswa dilakukan 4 kali dalam 1 tahun (Februari, Mei, Agustus, September). Dari SDN Mulyorejo I/237 siswa yang mengikuti berjumlah 66 siswa, SDN Manyar Sabrangan II/231 berjumlah 101 siswa, SDN Kejawan Putih I/234 berjumlah 79 siswa, SD Hidayatul Ummah berjumlah 66 siswa, SDK Kristus Raja berjumlah 33 siswa, SD Muhammadiyah 18 berjumlah 64 siswa, SD Lukman Al-Hakim berjumlah 87 siswa, SDK Cita Hati berjumlah 98, dan SD Pelita Jaya berjumlah 28 siswa.
Visualisasi Data Kegiatan Pemicuan Bebas Karies Gigi pada Siswa di Wilayah Kerja Puskesmas Mulyorejo 2018 120 SDN Mulyorejo I/237
100
SDN Manyar Sabrangan II/231
80
SDN Kejawan Putih I/234
60
SD Hidayatul Ummah SDK Kristus Raja
40
SD Muhammadiyah 18 20
SD Lukman Al-Hakim
0
SDK Cita Hati Jumlah siswa yang mengikuti kegiatan
Kegiatan Pemicuan Bebas Karies Gigi pada Siswa terdapat beberapa kendala, antara lain siswa tidak masuk sekolah sehingga tidak dapat mengikuti kegiatan, siswa takut untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut dan dari hasil pemeriksaan siswa yang membutuhkan perawatan tindak lanjut tidak datang ke puskesmas.
Upaya Kesehatan Olahraga Jenis kegiatan pelayanan kesehatan olahraga meliputi pemeriksaan kebugaran anak sekolah usia 10-12 tahun, pemeriksaan kebugaran pada Calon Jamaah Haji dan pembinaan kesehatan olahraga di masyarakat.
42
Pelaksanaan pemeriksaan kebugaran anak sekolah usia 10-12 tahun dilakukan di sekolah wilayah puskesmas Mulyorejo. Pengukuran kebugaran merupakan suatu kerangka tes lapangan yang harus dilakukan secara berurutan untuk mengetahui tingkat kebugaran siswa. Kegiatan ini meliputi pemeriksaan tinggi badan, berat badan, nadi sebelum dan nadi sesudah berolahraga. Manfaat tes kebugaran: 1. Mengukur kemampuan fisik 2. Menentukan status kondisi fisik 3. Menilai kemampuan fisik sebagai salah satu tujuan pengajaran pendidikan jasmani 4. Mengetahui perkembangan kemampuan fisik 5. Sebagai bahan memberikan bimbingan dalam meningkatkan kesegaran jasmani
Kegiatan ini dilakukan 5 kali dalam satu tahun (Maret, April, Agustus, Nopember dan Desember) Dari SDN Manyar Sabrangan II/231 berjumalah 204 siswa, SD Muhammadiyah 18 berjumlah 196 siswa dan SD Hidayatul Ummah berjumlah 98 Siswa.
Dokumentasi kegiatan kebugaran anak sekolah
Pemeriksaan kebugaran calon jamaah haji (CJH) dan olahraga di masyarakat hampir sama dengan pemeriksaan kebugaraan anak bedanya ada pemeriksaan tensi dan laboratorium. Pemeriksaan CJH dilakukan 5 tahap; tahap (I) pemeriksaan pertama November2018, tahap (II) kebugaran Januari-2019, tahap (III) pemeriksaan kedua Januari-2019, tahap (IV) vaksinasi meningitis Mei-2019, tahap (V) pemeriksaan paska kepulangan jamaah September-2019.
43
Dokumentasi kegiatan kebugaran CJH
Pembinaan kesehatan olahraga di masyarakat terdiri beberapa kegiatan seperti senam di posyandu lansia, pemeriksaan upaya kesehatan kerja dan program penyakit klinis yang dilakukan satu kali setiap bulan.
Dokumentasi kegiatan kesehatan olahraga di masyarakat
3.2 upaya Kesehatan Perorangan (UKP) Pengobatan Umum Pelayanan
pengobatan
umum
di Puskesmas
kesehatan
dasar dan rujukan kasus,
Mulyorejo
dilaksanakan
meliputi
pelayanan
baik di Puskesmas
maupun Pustu. Kunjungan harian direkapitulasi dari semua sarana pelayanan. A. Kunjungan 1. Kunjungan Berdasarkan baru dan lama Tahun 2018
44
PASIEN BARU
PASIEN LAMA
3523 3305 2856
2837
2996 2824 2515
2262 2100 2120 1895
2473
1947
1580 1574
870
1
919
1002
1052
6
7
8
1139
1304
1224
1167
10
11
12
708
2
3
4
5
9
Berdasarkan data di atas kunjungan tertinggi di Poli Umum tahun 2018 terdapat di bulan Januari yaitu 4393 orang terdiri dari 3523 orang pasien lama dan 870 pasien baru. 2. Kunjungan berdasarkan penggunaan kartu berobat Tahun 2018
25201
17887
4294
BAYAR
BPJS
GRATIS KTP
67
74
ANSEK
SKM
Berdasarkan data di atas penggunaan kartu berobat yang terbanyak adalah pasien yang menggunakan kartu BPJS yaitu 25.201 orang (53,35%) dari 47.235 total kunjungan pasien tahun 2018 3. Kunjungan berdasarkan poli yang didatangi Tahun 2015-2018
45
JUMLAH
50000 45000 40000 35000 30000 25000 20000 15000 10000 5000 0
KESEHAT POLI PRE KB POLI AN EKSLAMSI IMUNISAS POLI GIGI JUMLAH UMUM TRADISIO A I NAL
2015
34177
0
5519
4469
44165
2016
35684
0
5808
4273
45765
2017
34106
3448
3598
4215
45367
2018
33781
3696
4997
4759
290
47523
Berdasarkan data di atas dapat dilihat kunjungan pasien Poli Umum tahun 2018 sebanyak 33.781 orang (71,5%), Poli Pre ekslamsia 3696 orang, Poli KB Imunisasi 4997 orang, Poli Gigi 4759 orang.
4. Kunjungan berdasarkan rujukan Tahun 2018 923 788
751
748
720
759
594
533 465
726
437
283
Berdasarkan data di atas rujukan pasien BPJS Tahun 2018 terbanyak p a d a bulan Oktober sebesar 923 orang dari total rujukan 2018 sebesar 7727 orang.
B. PENYAKIT 1. 10 PENYAKIT TERBANYAK TAHUN 2018
46
3189 721
Berdasarkan
data
di
713
637
atas
633
530
dapat
495
dilihat
445
421
400
bahwa penyakit terbanyak
Puskesmas Mulyorejo tahun 2018 adalah Acute upper respiratory infection / Infeksi Saluran Pernafasan Atas sebanyak 38,96%
2. 10 PENYAKIT TERBANYAK TAHUN 2018
1200
1148 922
1000 800
505 476
600
241 205 179 156 110 103
400 200
0
Berdasarkan
data
di atas
dapat
dilihat
penyakit rujukan terbanyak
Puskesmas Mulyorejo tahun 2018 yaitu Hypertensive heart disease with (congestive) heart failure / Penyakit Jantung yaitu 1148 (28,38%)
Laboratorium di Puskesmas adalah
sarana penunjang upaya pengobatan
dengan melaksanakan kegiatan pemeriksaan darah dan urine rutin, pemeriksaan BTA sputum suspect TB untuk membantu penegakan diagnosa penyakit. Kegiatan lain adalah pengambilan sample darah suspek campak dan malaria ke lapangan bila diperlukan
47
300
271 247
250
286
234
224
234 209
200
172
151
150 100
274
249
86
89
101 112
86 23
50
148 89
101 112 74
42
42
0
BPJS
UMUM
Berdasarkan data di atas dapat dilihat kujungan pasien ke laboratorium Puskesmas Mulyorejo tahun 2018 paling banyak pasien BPJS pada bulan Mei 2018 sebanyak 286 orang, dan pasien umum 112 orang pada bulan April dan Oktober tahun 2018.
TABEL 3.24 HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM PUSKESMAS MULYOREJO TAHUN 2018
A SPESIMEN DARAH JUMLAH SPESIMEN DARAH 1 Pemeriksaan Hematologi Analyzer 2 Pemeriksaan Hemoglobin ( Hb ) 3 Pemeriksaan Golongan Darah 4 Pemeriksaan Widal 5 Pemeriksaan Gula Darah 6 Pemeriksaan Cholesterol 7 Pemeriksaan Trigliserid 8 Pemeriksaan SGOT 9 Pemeriksaan SGPT 10 Pemeriksaan Creatinin 11 Pemeriksaan BUN 12 Pemeriksaan Asam Urat ( UA ) 13 Pemeriksaan HIV 14 Pemeriksaan Sifilis (TPHA) 15 Pemeriksaan Hepatitis (HBsAg) B SPESIMEN URINE JUMLAH SPESIMEN URINE Pemeriksaan Urine Analyzer ( 10 1 Parameter )
JUMLA H 1031 651 511 160 1399 1200 29 29 29 26 26 895 687 611 404 JUMLA H
502 48
2 Pemeriksaan Sedimen 3 Pemeriksaan Test Kehamilan ( Plano ) JUMLAH SPESIMEN BAKTERIOLOGI Pemeriksaan Sputum ( BTA / TBC ) 1 Ulangan Pemeriksaan Reitz Serum ( BTA / Kusta 2 )
78 89
147 29
Tabel 3.26 Data Kejadian Luar Biasa (KLB) Tahun 2018 No
Jenis KLB
Lokasi
Jumlah
Meninggal
Kasus
Tindak Lanjut
1
Diare
-
-
-
-
2
DBD
Mulyorejo
12
-
Penyuluhan PSN
Kejawan PT
3
-
Manyar
1
-
Fogging
Sabrangan 3
Campak
-
-
-
-
4
Polio
-
-
-
-
5
Rabies
-
-
-
-
6
Lain-lain
-
-
-
-
Dari tabel 3.26 dapat dilihat bahwa KLB Puskesmas Mulyorejo Tahun 2018 adalah Demam Berdarah Dengue.
Pelayanan Poli Gigi Pengetahuan dan kesadaran masyarakat pada umumnya tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut masih sangatlah rendah. Masih banyaknya pasien yang datang ke poli gigi pada saat sakit gigi sudah parah, sehingga akhirnya gigi menjadi sulit dipertahankan. Permasalahan gigi pada setiap pasien berbeda-beda sesuai dengan masalah atau penyakit yang dialami pasien. Diperlukan perawatan secara berkala agar maslah gigi dan mulut yang dialami pasien dapat segera teratasi dengan cepat. Adapun kegiatan yang dilakukan di poli gigi adalah melakukan pemeriksaan dan pengobatan terhadap penyakit gigi dan mulut. Adapun tindakan yang dilakukan di poli gigi adalah :
49
DATA KUNJUNGAN PASIEN POLI GIGI TAHUN 2018 PUSKESMAS MULYOREJO Jumlah
300 250 200 150 100 50 0
JANU FEBR MAR APRIL MEI JUNI JULI AGUS SEPT OKTO NOV DESE ARI UARI ET TUS EMB BER EMB MBE ER ER R PASIEN BARU 227 240 191 257 216 193 287 234 190 244 186 199 PASIEN LAMA
79
136
147
177
154
115
227
236
141
185
175
162
Jumlah
DATA KUNJUNGAN PASIEN POLI GIGI TAHUN 2018 PUSKESMAS MULYOREJO 300 250 200 150 100 50 0
JANU FEBR MARE APRIL MEI ARI UARI T BAYAR 166 207 165 172 174 GRATIS BPJS
JUNI 134
JULI AGUS SEPTE OKTO NOVE DESE TUS MBER BER MBER MBER 216 172 163 210 183 168
1
1
4
7
1
1
2
2
3
1
0
2
229
171
171
234
194
171
293
253
165
247
178
190
50
DATA TINDAKAN POLI GIGI TAHUN 2018 PUSKESMAS MULYOREJO TUMPATAN TETAP GIGI PERMANEN
TUMPATAN SEMENTARA GIGI PERMANEN
TUMPATAN TETAP GIGI SULUNG
TUMPATAN SEMENTARA GIGI SULUNG
PENCABUTAN GIGI PERMANEN
PENCABUTAN GIGI SULUNG
292
PERAWATAN LAINNYA
213
212 197 165
195
187
181
187
166
156
149
95 61 5460 61 54 40 32 31
62
64
64 59 24
21 64
23
34
34
4744
31
59
61
71 42
39 31 3131 37 37
31
64
62 55 52 54 44 4141 50 42 28 32 32 20 31 31 33 02
61
44
8 0
62
22
00
64 54 57
PERBANDINGAN PENAMBALAN DAN PENCABUTAN GIGI PASIEN TAHUN 2018 PUSKESMAS MULYOREJO PENAMBALAN
PENCABUTAN
129
122 106 93
85
95 88
97
126 106 113 91 90
120
107
99
88
66
76
75
100 86
78
74
51
DATA MORDIBIRITAS PENYAKIT GIGI DAN MULUT POLI GIGI TAHUN 2018 PUSKESMAS MULYOREJO 350 300 250 200 150 100 50 0
ANOMALI DENTOFASIAL GANGGUAN PERKEMBANGAN DAN ERUPSI GIGI TERBENAM DAN IMPAKSI GINGIVITIS DAN JARINGAN PERIODONTAL KARIES GIGI PENYAKIT PULPA DAN JARINGAN PERIAPIKAL
Tabel 3.27 Jam Pelayanan Puskesmas Mulyorejo Tahun 2018 JAM PELAYANAN PELAYANAN HARI JAM BUKA SENIN - KAMIS 07.30 – 14.30 PAGI JUMAT 07.30 – 11.30 SABTU 07.30 – 13.00 SORE SENIN - JUMAT 14.30 – 17.30 PERSALINAN SENIN - MINGGU 24 JAM Dari tabel 3.27 dapat dilihat bahwa Jam pelayanan Puskesmas terdiri dari pelayanan pagi,sore dan persalinan 24 jam. Jenis layanan yang disediakan yaitu unit pendaftaran dan kasir, Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA KB, Poli Pre Ekslampsia,Poli Kesehatan Tradisional, Unit Konseling Psikologi,Unit Kesehatan Lingkungan,Unit Konseling Gizi,Pelayanan Rawat Inap Persalinan, Unit Laboratorium, Unit Kamar Obat.
Gambar 1 Pemeriksaan oleh Dokter
Gambar 2 Konsultasi pasien oleh dokter
52
Gambar 3 Tindakan&Konsultasi Poli Gigi
Gambar 4. Pemeriksaan IVA
Gambar 5 Pemasangan KB Implan
Gambar 6 Pemeriksaan Balita
Gambar 7 Deteksi Dini Pre Ekslampsia
Gambar 8 Pemeriksaan USG
Gambar 9 Terapi Akupresur/ Totok
Gambar 10 Akupuntur Poli Kesehatan 53
Wajah Poli Kesehatan Tradisional
Tradisional
Tabel 3.25 JUMLAH KUNJUNGAN POLI KESEHATAN TRADISIONAL PUSKESMAS MULYOREJO TAHUN 2018 Jumlah Jenis Pelayanan No
Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total
Akupunktur B L 4 21 4 5 7 5 1 2 2 10 3 19 1 13 4 21 3 5 3 20 4 17 3 20 39 158
Akupresur B L 0 5 0 3 1 2 0 1 0 1 0 4 1 2 1 4 0 2 0 3 2 4 0 2 5 33
Pijat Bayi B L 16 19 17 14 10 12 7 19 7 19 4 8 6 10 4 10 6 12 4 9 3 9 2 8 86 149
Medik Herbal B L 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 63 43 37 30 39 38 33 44 28 39 39 35 468
Tabel 3.26 JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN BPJS DI POLI VK BESERTA JUMLAH KLAIM NON KAPITASI PUSKESMAS MULYOREJO TAHUN 2018
No
Bulan
Persalinan
Kebidanan dan Neonatal
1
Januari
7
5
2
Februari
4
3
3
Maret
5
5
4
April
10
2
5
Mei
10
4
6
Juni
6
2
7
Juli
7
1
8
Agustus
10
3
9
September
6
-
Ambulance
KB
5
14
3
19
5
10
2
4
4
20
2
16
1
18
3
16
-
18
Jumlah Disetujui dan Dibayar (Rp) jaspel klaim 40% 8.170.000 3.710.000 4.625.000 7.410.000 8.340.000 4.960.000 5.295.000 7.850.000 4.555.000
3.268.000 1.484.000 1.850.000 2.964.000 3.336.000 1.984.000 2.118.000 3.140.000 1.822.000 54
10 Oktober
11
4
11 November
12
4
12 Desember
10
5
98
38
4
16
4
9
5
10
38
170
8.640.000
3.456.000
9.320.000
3.728.000
8.365.000
3.346.000
Dari Tabel 3.26 dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan persalinan BPJS Tahun 2018 adalah 98 pasien, kunjungan pasien rujukan 38 orang, Kunjungan KB pasien BPJS 170 pasien. Jumlah klaim terbesar yang diajukan terdapat pada bulan November 2018.
Tabel 3.27 JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN SORE PUSKESMAS MULYOREJO TAHUN 2018 BULAN
N O
JENIS
1
BAYAR
2
BPJS
JUMLAH KUNJUNGA N
Ja n 20 5 28 5
Fe b 18 1 22 7
Ma r 21 0 31 5
Mei
Ju n
Apr
Jul
Agust
Sep
173
142
96
182
168
188
271
205
12 0
306
316
247
49 0
40 8
52 5
444
347
21 6
488
484
435
Ok t 22 1 28 6 50 7
Nop
Des
JML H
161
151
2078
242
210
3030
403
361
5108
Tabel 3.27 JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN SORE PUSKESMAS MULYOREJO TAHUN 2017
N O
JENIS
1
BAYAR
2
BPJS
JUMLAH KUNJUNGA N
Ja n 20 7 23 7
Fe b 17 1 21 8
Ma r 18 5 22 1
Ap Me r i 17 14 1 2 18 20 8 7
BULAN Ju Agu Jul n st 10 21 219 1 0 11 24 242 9 0
44 4
38 9
40 6
35 9
22 0
34 9
45 0
461
Se p 16 0 25 4
Ok t 20 8 27 1
No p 15 0 24 9
De s 13 7 20 8
41 4
47 9
39 9
34 5
JUMLA H 2061 2654 4715
Dari Tabel 3.27 dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan pasien sore tahun 2018 adalah 5108 terdiri dari 2078 Pasien bayar dan 3030 pasien BPJS lebih besar dari tahun 2017 yaitu 4.715 terdiri dari 2061 Pasien bayar dan 2654 pasien BPJS
55
2.6 PERSYARATAN PELAYANAN 2.6.1 Persyaratan Pendaftaran 2.6.1.1 Pasien Umum PASIEN BARU (belum pernah berkunjung) Foto Copy Kartu Identitas (KTP / KSK / Akta Kelahiran*) 1 Lembar Akta Kelahiran bagi yang belum punya KTP dan belum masuk KK KARCIS RETRIBUSI ( KTP Luar Surabaya)
PASIEN LAMA (pernah berkunjung ke puskesmas) KARTU BEROBAT KELUARGA (Warna Merah / Kuning) Foto Copy Kartu Identitas (KTP / KSK / Akta Kelahiran*) 1 Lembar Akta Kelahiran bagi yang belum punya KTP dan belum masuk KK - KARCIS RETRIBUSI ( KTP Luar Surabaya) 2.6.1.2 Pasien BPJS PASIEN BARU (belum pernah berkunjung) Menunjukkan kartu BPJS asli dan foto copy 1 lembar Foto copy kartu identitas (KTP/KSK/Akta Kelahiran) 1 lembar
PASIEN LAMA (pernah berkunjung ke puskesmas) KARTU BEROBAT KELUARGA (Warna Merah / Kuning) Foto copy kartu identitas (KTP/KSK/Akta Kelahiran) 1 lembar Foto copy kartu BPJS 1 lembar
56
2.7 STRUKTUR ORGANISASI Kepala Puskesmas dr. Riana Restuti
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Farida Penanggung Jawab Kepegawaian Khoirun Nisa , S.K.M.
Penanggung Jawab Rumah Tangga Erawati
Penanggung Jawab Sistem Informasi Bagus Setiadi, S. Kom.
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perorangan, Kefarmasian dan Laboratorium dr. Ranti Ana Ningsih
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat dr. Devi Triarsi A.
Koordinator UKM Esensial dan Keperawatan Kesehatan dr. Sri Lestari
Penanggung Jawab Keuangan Siti Jumaiyah, S.Kep., Ners.
Koordinator UKM Pengembangan dr. Devi Triarsi Anggriani
Promosi Kesehatan Sri Hartini, A.Md. Keb.
Kesehatan Tradisional Nur Lailatul W., A.Md. Battra
Kesehatan Lingkungan Mega Devianti, A.Md. KL.
Usaha Kesehatan Kerja dr. Devi Triarsi Anggriani
KIA - KB Arista Citra P., A.Md. Keb.
Anak Remaja Usila (ARU) drg. Satria Dhamirafi i
Gizi Kunarsono S., S.Gz.
Kesehatan Gigi dan Mulut drg. Fabia Yustiaputri
Unit Pendaftaran dan Kasir Shobah F., A.Md PK.
Poli Kesehatan Tradisional Nur Lailatul W., A.Md. Battra
Poli Umum dr. Ranti Ana Ningsih
Unit Konseling Kesehatan Lingkungan Mega Devianti, A.Md. KL.
Poli Gigi drg. Hariyanto
Unit Konseling Gizi Kunarsono S., S.Gz.
Poli KIA - KB Arista Citra P., A.Md. Keb.
Rawat Inap Persalinan Arista Citra P., A.Md. Keb.
Unit Konseling Psikologi Anna Juwita P. S., S. Psi.
Unit Laboratorium Rieza Dwi A., A.Md. AK.
Unit Kamar Obat Fika Nurihana Z., S.Farm., Apt.
Poli Pre Eklampsia Wahdaniyah R. L, A.Md. Keb.
Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Siti Jumaiyah, S.Kep. Ners. Perawatan Kesehatan Masyarakat Siti Jumaiyah, S.Kep. Ners.
Penanggung Jawab Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan dr. Hendria Erlina
Pengelola Pustu Wisma Permai drg. Satria Dhamirafii
Pengelola Poskeskel Mulyorejo Wahdaniyah R. L., A.Md. Keb.
Pengelola Poskeskel Manyar Sabrangan Farida Aprilia, A.Md. Keb.
Pengelola Poskeskel Kejawan Putih Tambak Lutfiyah, A.Md. Keb.
Pengelola Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mega Devianti, A.Md. KL.
KETERANGAN : : GARIS KOMANDO : GARIS KOORDINASI
57
BAB III GAMBARAN SARANA, PRASARANA DAN KETENAGAAN PUSKESMAS
3.1 GAMBARAN KONDISI SARANA DAN PRASARANA Fasilitas bangunan pelayanan kesehatan merupakan aspek pertama yang dirasakan sebelum pelayanan medis dilaksanakan, oleh karena itu kesesuaian antara kebutuhan pelayanan medis dan pemenuhan syarat bangunan fisik sangat penting. Sarana dan prasarana pada puskesmas juga merupakan faktor yang mendukung berlangsungnya sistem pelayanan kesehatan. Puskesmas sebagai penyedia pelayanan kesehatan masyarakat dituntut untuk bertanggung jawab terhadap
kelengkapan
sarana
dan
prasarana
yang
dibutuhkan
sesuai
perkembangannya sehingga puskesmas harus melakukan pembenahan dan perbaikan untuk memberikan pelayanan terbaik dan memberikan kenyamanan bagi pasien dan petugas.Berikut sarana dan prasarana di Puskesmas Mulyorejo : 4 . Tabel 3.1 Sarana di Puskesmas tahun 2018 Sarana
Tersedia
Tahun
Kondisi
Pendirian
Renovasi
Jumlah
Ada
1987
2010
1
Baik
Kantor/Tata Usaha
Ada
1987
2010
1
Baik
Ruang Rapat/Diskusi
Ada
1
Baik
RUANG KANTOR Ruang Kepala Puskesmas Ruangan
Administrasi
RUANG PELAYANAN Kurang KM/WC Petugas
Ada
1987
2010
2
Baik
Ada
1987
2010
1
Baik
Umum/BP Umum
Ada
1987
2010
1
Baik
Ruangan Tunggu
Ada
1987
2010
1
Baik
Ruangan Gudang Umum
Ada
1987
2010
1
Baik
Ruangan
Pendaftaran
dan
rekam medik Ruangan
Pemeriksaan
58
Sarana
Tersedia
Tahun Pendirian
Renovasi
Kondisi Jumlah
KM/WC Pasien (Laki dan Wanita Terpisah)
Ada,Terpisah
1
Baik
Ruangan Gawat Darurat(RI) / Tindakan(NRI)
Ada
1987
2010
1
Baik
Ada
1987
2010
1
Baik
KB
Ada
1987
2010
1
Baik
Ruangan Kes Gigi & Mulut
Ada
1987
2010
1
Baik
Ruangan ASI / Laktasi
Ada
2018
1
Baik
Ruangan Promosi Kesehatan
Ada
1987
2010
1
Baik
Obat
Ada
1987
2010
1
Baik
Gudang Obat
Ada
1987
2010
1
Baik
Vaksin
Ada
1987
2010
1
Baik
KM/WC Untuk Persalinan
Ada
1987
2010
1
Baik
Ada
1987
2010
1
Baik
Persalinan
Ada
1987
2010
1
Baik
Ruangan Sterilisasi
Ada
2018
1
Baik
Ruangan Cuci Linen
Ada
1987
2010
1
Baik
persalinan
Ada
1987
2010
1
Baik
Ruangan Rawat Inap Anak
Tidak ada
0
-
Ruangan Rawat Inap Pria
Tidak ada
0
-
Perawat/Nurse Station
Tidak ada
0
-
KM/WC Untuk Rawat Inap
Tidak ada
0
-
Ruangan Kesehatan Anak & Imunisasi Ruangan Kesehatan Ibu dan
Ruangan
Farmasi/Kamar
Tempat/Area
Ruangan
Penyimpanan
Persalinan
dan
Resusitasi Bayi Ruangan
Rawat
Pasca
Ruangan Istirahat Petugas
Ruangan
Jaga
Tahun Sarana
Tersedia
Pendirian
Renovasi
Jumlah
Kondisi
Ada
1987
2010
1
Baik
Makanan
Ada
1987
2010
1
Baik
Ruangan Rawat Inap Wanita
Tidak ada
0
-
1
Kurang
Laboratorium Ruangan
Penyelenggaraan
PENDUKUNG Rumah
Dinas
Tenaga Ada
1987
59
Kesehatan II Rumah
Baik
Dinas
Tenaga
Kesehatan I
-
-
Parkir Kendaraan Roda 4
Ada
Parkir Kendaraan Roda 2
Ada
Parkir Ambulance
Ada
1987
2011
1
Baik
1
Baik
1
Baik Kurang
Parkir Pusling Darat
Ada
1987
1987
1
Baik
5. 6. Tabel 3.2 Prasarana di Puskesmas tahun 2018 7. Prasarana
Jumlah
Satuan
Kondisi
2
Unit
Rusak Sedang
1
Unit
Rusak Berat
23
KVA
1
4
Unit
Baik
Jumlah
Satuan
Kondisi
1
Unit
Rusak Sedang
4
Unit
Baik
1
Unit
Rusak Ringan
0
-
0
0
-
0
Keterangan
Pendukung Puskesmas Rumah Dinas Tenaga Kesehatan Rumah Dinas Tenaga Kesehatan Rusak Sedang Sumber Listrik Genset Jumlah Genset Keseluruhan
Korslet
Listrik PLN Daya Listrik Terpasang/Kapasitas Penanggulangan Bahaya Kebakaran APAR Jumlah
APAR
Total
(Keseluruhan)
Prasarana
Keterangan
Puskesmas Keliling Puskesmas Keliling Roda 4 Puskesmas Keliling Roda 4 Puskesmas Keliling Roda 2 Puskesmas
Keliling
Roda
2
Kondisi Baik Puskesmas
Keliling
Roda
2
Kondisi Rusak Ringan Puskesmas Keliling Roda 4 Double Gardan Puskesmas Keliling Roda 4 DG Kondisi Baik Puskesmas Keliling Roda 4 DG Kondisi Rusak Berat
60
Puskesmas Keliling Roda 4 DG Kondisi Rusak Ringan
0
-
0
0
-
0
0
-
0
0
-
0
8
Tabung
Baik
1
-
1
0
-
0
0
-
0
Jumlah
Satuan
Kondisi
1
Unit
Rusak Sedang
Jumlah
Satuan
Kondisi
3
Unit
Rusak Ringan
37
Unit
Baik
1
Unit
Baik
3000
liter/hari
Baik
0
-
0
Puskesmas Keliling Air Puskesmas Keliling Air Kondisi Baik Puskesmas Keliling Air kondisi Rusak Berat Puskesmas Keliling Air kondisi Rusak Ringan Gas Medik & Vakum Medik Tabung Tabung Oksigen/O2 Ambulans Ambulans Transport Jumlah ambulance Kondisi Baik Jumlah ambulance Kondisi Rusak Berat Jumlah ambulance Kondisi Rusak Ringan
transport transport transport
Jaringan Puskesmas
Keterangan
Puskesmas Pembantu Puskesmas Pembantu Prasarana
Keterangan
Polindes/Poskesdes Polindes/Poskesdes Kondisi Posyandu Posyandu Sistem Telekomunikasi
Jaringan Internet Jumlah Jaringan Sumber Air
PDAM Rata Pemakaian PDAM Perhari Sumur Rata
Pemakaian
Perhari
Air
Sumur
Pengolahan Limbah
61
TPS Limbah B3/infeksius
Jumlah TPS Limbah B3/infeksius
1
Unit
Baik
Jumlah IPAL Yang Berijin
1
-
1
Total Kapasitas
0
-
0
Jumlah IPAL yang Berfungsi
1
-
1
Jumlah IPAL Keseluruhan
1
-
1
MOU Limbah Padat/B3
1
Dokumen Baik
MOU Limbah Cair
0
-
Limbah Cair (IPAL)
Kerjasama
Pengolahan
Limbah
Kepihak Berijin
0
3.2 GAMBARAN KONDISI PERALATAN Peralatan kesehatan di puskesmas harus memenuhi persyaratan yaitu memenuhi standar mutu, keamanan, keselamatan; memiliki izin edar sesuai ketentuan peraturan perundangundangan, diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh institusi penguji dan pengkalibrasi yang berwenang. Berikut peralatan di Puskesmas Mulyorejo : Tabel 3.3 Daftar Peralatan Puskesmas Mulyorejo Tahun 2018 Kondisi Alat No.
Nama alat
Tidak Berfungsi
Baik
Tidak Beroperasi
JUMLAH
1
Reflex hammer/Palu pengukur reflex
-
5
-
5
2
Kursi roda
-
4
-
4
3
Powered patient transport
-
1
-
1
4 5
Timbangan dewasa; Timbangan bayi
-
4 3
-
4 3
6
Termometer digital
-
1
-
1
7
Termometer air raksa
-
1
-
1
8 9 10
Apgar timer Timbangan anak Bed patient
-
1 1 6
-
1 1 6
11
Infant radiant warmer
-
1
-
1
12
Examination light / Examination lamp / Lampu periksa / Hanging lamp
-
1
-
1
62
13
Meja Periksa / Tempat tidur periksa / Examination Table
-
3
-
3
14
Sterilisator kering/Dry-heat sterilizer
-
1
-
1
15
Autoclave
-
1
-
1
16 17 18 19 20 21
Tiang infus Garpu tala Otoscope Nebulizer Resusitator Dewasa Doppler
-
5 2 2 2 2 3
-
5 2 2 2 2 3
22
Spekulum Vagina/Cocor bebek
-
1
-
1
Kondisi Alat No.
Nama Alat
JUMLAH Tidak Berfungsi
Baik
Tidak Beroperasi
23
Gynecological Bed/Obstetric table and accessories
-
2
-
2
24
Stetoskop/Stetoskop Dewasa
-
6
-
6
25
ECG/EKG/Electrocardiograph
-
1
-
1
26
Implant Kit
-
2
-
2
27
Sonde Uterus (Uterine Sound)
-
2
-
2
28
Centrifugal chemistry analyzer for clinical use/centrifuge kimia klinik
1
1
-
2
29
Discrete photometric chemistry analyzer for clinical use/fotometer
-
1
-
1
30
Automated hemoglobin system/hematology analizer
-
1
-
1
31
Bleeding time device/Lancet
-
1
-
1
32
Breast pump/breast pump
-
1
-
1
33
Stetoskop anak
1
-
-
1
34
IUD Kit
-
2
-
2
35
Pen Light / Lampu Senter
1
-
-
1
36 37 38 39
Baby Suction Pump Masker Pispot Opthalmoscope
-
1 1 1 1
-
1 1 1 1
40
Dental handpiece and accessories/Contra angle hand piece
1
3
-
4
41
Kanula/Nasal oxygen cannula
-
2
-
2
42
Spekulum hidung
-
2
-
2
63
43 44 45
Gunting benang Gunting episiotomi Gunting tali pusat
-
5 4 5
-
5 4 5
46
Lup/Kaca Pembesar
-
1
-
1
47
Buku Ishihara-kanehara
-
1
-
1
Kondisi Alat No
Nama Alat
Tidak berfungsi
Baik
Tidak Beroperasi
JUMLAH
48
Alat pemecah selaput ketuban atau 1/2 kocher
-
6
-
6
49
Balon penghisap (bulb syringe)/bola karet penghisap lendir
-
1
-
1
50
bengkok
-
3
-
3
51
Klem Arteri, Lurus (Kelly/(Kocher)
2
-
-
2
52 53
Klem ovum Klem tali pusat
-
3 2
-
3 2
54 55
Pinset anatomis Resusitator Anak
-
3 1
-
3 1
56
Box/TT Bayi/bed baby
-
1
-
1
57
Pinset Chirurgical
-
3
-
3
58
Microscope binocular
-
1
-
1
59
Analisa Hb
-
1
-
1
60
Lemari obat kaca
-
1
-
1
61
Aligator Ekstraktor AKDR
-
1
-
1
-
3
-
3
-
3
-
3
62 63
Klem arteri, 12 Cm, Lengkung Dengan Gigi 1 X 2 (Halstead-Mosquito) Meja Mayo / Meja instrumen / Intrumen table
64 65 66
Fenster klem Hygrometer Rotator
-
3 1 1
-
3 1 1
67
Lampu kepala / head lamp
-
2
-
2
68
Tensimeter Anaeroid / Sphygmomanometer Aneroid
1
-
-
1
1
-
-
1
69 70
Tensimeter Digital / Sphygmomanometer Digital dengan manset untuk bayi dan anak Tampon tang
-
2
-
2
71
Needle Holder / Pemegang jarum
-
3
-
3
72
Pinset gigi
-
7
-
7
73
Pengungkit Akar Gigi Kanan Mesial (Cryer Distal)
-
1
-
1
74
Penumpat Plastis
-
4
-
4
No
Nama Alat
Kondisi Alat
JUMLAH
64
Tidak Berfungsi
Baik
Tidak Beroperasi
75
Penumpat Semen Berujung Dua
-
1
-
1
76
Tempat Alkohol (Dappen Glas)
-
1
-
1
77 78
Nierbekhen besar Lampu periksa Halogen
-
3 1
-
3 1
79 80 81
Beaker Glass Klem/pemegang jarum jahit Pinset Bedah/Operasi
1 1 -
2 2
-
1 3 2
82
Dressing Forceps/korentang
1
3
-
4
83 84
Anuskop Neck Collar, Dewasa
3 -
1
-
3 1
85
Forceps Bayonet
1
2
-
3
86
Gunting Bedah Standar, Lengkung
1
4
-
5
87
Gunting Bedah Standar, Lengkung, Ujung Tajam/Tajam
-
3
-
3
88
Gunting Bedah Standar, Lengkung, Ujung Tajam/Tumpul
-
3
-
3
89
Gunting Bedah Standar, Lurus, Ujung Tumpul/Tumpul
-
3
-
3
90
Gunting Bedah Standar, Lurus, Ujung Tajam/Tajam
-
3
-
3
91
Gunting Bedah Standar, Lurus, Ujung Tumpul/Tajam
-
3
-
3
92 93 94
Gunting Pembalut Spekulum Sims Gunting Verband
1 -
2 1 2
-
3 1 2
95
Stand lamp (untuk tindakan)
-
1
-
1
96
Flowmeter neonatus (low flow)
1
-
-
1
97
Flowmeter anak (high flow)
1
-
-
1
98
Alat pengukur panjang bayi
-
3
-
3
99
Pengukur lingkar kepala
-
2
-
2
100
Pengukur tinggi badan anak
-
1
-
1
101 102
Urinometer Westergren
-
2 4
-
2 4
Kondisi Alat No
Nama Alat
Tidak Berfungsi
Baik
Tidak Beroperasi
JUMLAH
103
Alat Permainan Edukatif (APE)
-
3
-
3
104
Alat Peraga Cara Menyusui yang Benar (Boneka dan Pantom payudara)
-
1
-
1
105
Baki Logam tempat alat steril tertutup
1
9
-
10
106
Fogging Machine
-
1
-
1
65
107
Alat Test Darah Portable / rapid diagnostic test ( Hb, Gula darah, Asam Urat, Kolesterol)
-
1
-
1
108
Bak Instrumen dengan tutup
1
3
-
4
109
Bak instrumen tertutup besar (Obgin)
-
3
-
3
110
Bak instrumen tertutup kecil
-
1
-
1
111 112 113
Bein lurus besar Bein Lurus Kecil bengkok besar
1 1 -
2 1 2
-
3 2 2
114 115
bengkok kecil Boneka Bayi
-
3 1
-
3 1
116
Bor Intan (Diamond Bur Assorted) untuk Air Jet Hand Piece (Kecepatan Tinggi) (round, inverted dan fissure)
1
-
-
1
117
Bor Intan Kontra Angle Hand Piece Conventional (Kecepatan Rendah) (round, inverted dan fissure)
-
1
-
1
118
Buletin Board / Papan Informasi
-
1
-
1
119 120 121
Waskom Waskom Bengkok Waskom Cekung
-
3 3 1
-
3 3 1
122
Tromol Kasa / Kain Steril
-
3
-
3
123 124 125 126
Torniket Karet Turbidity meter Termometer Dewasa Termometer Anak
1
1 6 1
1 -
1 1 6 2
127
Baby scale with tray
-
1
-
1
128
Toples Kapas/Kasa Steril
-
6
-
6
Kondisi Alat No
Nama Alat
Tidak Berfungsi
Baik
Tidak Beroperasi
JUMLAH
129
Tenakulum Schroeder
-
3
-
3
130
Tang Pencabut Akar Gigi Terakhir Bawah
1
1
-
2
131 132 133 134
Refrigerator, Vaksin Tangkai kaca mulut Tip Pipet Vaksin Carrier
-
2 11 2 3
-
2 11 2 3
135
Tabung Sentrifus Tabung Reaksi dengan tutup karet gabus
-
1
-
1
-
1
-
1
136 137
Tabung Oksigen 6 Meterkubik dan Regulator
-
2
-
2
138
Tabung Oksigen 1 Meterkubik dan Regulator
-
2
-
2
139
Sudip lidah logam / Spatula Lidah Logam panjang 12 cm
-
5
-
5
66
140
Sudip lidah logam / Spatula Lidah Logam panjang 16,5 cm
-
4
-
4
141
Stetoskop Janin/ Fetoscope
-
1
-
1
142
Stetoskop Duplex Neonatus
-
1
-
1
143
Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Sedang
-
5
-
5
144
Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Besar
-
4
-
4
145
Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Kecil
-
2
-
2
146
Spekulum Cocor Bebek Grave Besar
-
5
-
5
147
Spekulum Cocor Bebek Grave Kecil
-
2
-
2
148
Spekulum Cocor Bebek Grave Medium
-
4
-
4
149
Spatula Pengaduk Semen Gigi
-
2
-
2
150
Spatula Pengaduk Semen Ionomer
-
1
-
1
151 152 153
Spalk Sonde Uterus Sims Sonde Lurus
1 -
1 3 5
-
2 3 5
154
Sonde Lengkung
-
5
-
5
Kondisi Alat No
Nama Alat
Tidak Berfungsi
Baik
Tidak Beroperasi
JUMLAH
155
Skeler Standar , Bentuk Cangkul Kanan (Type Chisel/Mesial)
1
2
-
3
156
Skeler Standar , Bentuk Cangkul Kiri (Type Chisel/Distal)
-
2
-
2
157
Skeler Standar, Bentuk Tombak (Type Hoe)
-
1
-
1
158
Skeler Standar, Bentuk Tombak (Type Hook)
1
-
-
1
159
Skeler Standar, Black Kiri dan Kanan (Type Chisel/Mesial)
-
1
-
1
160
Skeler Standar, Black Kiri dan Kiri (Type Chisel/Distal)
-
1
-
1
161
Skeler, Black Kiri dan Kanan (Type Hoe)
-
1
-
1
162
Skeler, Standar, Bentuk Bulan Sabit (Type Sickle)
-
1
-
1
163
Set Kursi Gigi Elektrik
-
2
-
2
164
Semprit, Gliserin
-
1
-
1
165
Silinder Korentang Steril
-
7
-
7
166
Silinder Korentang Kecil
-
2
-
2
67
167
Proyektor / LCD Proyektor
-
1
-
1
168
Pinset Bedah 18 cm
-
3
-
3
169
Pinset Jaringan Semken
-
3
-
3
170
Pinset Anatomis, 14,5 cm
2
2
-
4
171
Pinset Anatomi Panjang
-
3
-
3
172
Pinset Anatomi Pendek
-
3
-
3
173
Pengungkit Akar Gigi (Cryer Distal)
-
1
-
1
174
Pengungkit Akar Gigi (Cryer Mesial)
-
1
-
1
175
Pengungkit Akar Gigi Kanan Mesial (Cryer Mesial)
-
1
-
1
176
Pengukur Tinggi Badan (Microtoise)
-
2
-
2
Kondisi Alat No
Nama Alat
Tidak Berfungsi
Baik
Tidak Beroperasi
Jumlah
177
Penghisap Lendir DeLee (neonatus)
-
1
-
1
178
Laptop
-
1
-
1
179
Spekulum telinga P.241 (Ukuran Kecil, Besar, Sedang)
-
2
-
2
180
Digital chlorin test kit
-
1
-
1
181
Doyeri Probe Lengkung
-
1
-
1
182
Ekskavator Berujung Dua (Besar)
2
9
-
11
183
Ekskavator Berujung Dua (Kecil)
1
10
-
11
184
Fly sweep net (fly griil)
-
1
-
1
185
Food Model
-
3
-
3
186
Gelas Pengukur 100mL
-
1
-
1
187
Gunting Iris Lengkung
-
3
-
3
188
Gunting Mayo CVD
-
3
-
3
189
Klem Arteri, 12 Cm, Lurus Dengan Gigi 1 X 2 (HalsteadMosquito)
-
3
-
3
190
Klem Arteri, 12 Cm, Lurus Tanpa Gigi 1 X 2 (HalsteadMosquito)
2
1
-
3
191
Klem Kasa Lurus (Sponge Foster Straight)
1
2
-
3
192
Klem Mosquito Halsted Lengkung
-
3
-
3
193
Klem Mosquito Halsted Lurus
-
3
-
3
194
Kaca Mulut Datar No.4
-
11
-
11
195
Garputala 512 Hz, 1024 Hz, 2084 Hz
-
1
-
1
68
196
197
Spoon Excavator Small / Eksavator Berbentuk Sendok Ukuran Kecil Spoon Excavator Medium / Eksavator Berbentuk Sendok Ukuran Sedang
1
2
-
3
1
2
-
3
Kondisi Alat No
Nama Alat
JUMLAH Tidak Berfungsi
Baik
Tidak Beroperasi
198
Spoon Excavator Large / Eksavator Berbentuk Sendok Ukuran Besar
-
3
-
3
199
Double Ended Applier and Carve
-
3
-
3
200
Spekulum Sims Besar
-
3
-
3
201
Spekulum Sims Sedang
-
3
-
3
202
spekulum Sims Kecil
-
3
-
3
203
korentang, lengkung, penjepit alat steril, 23(Cheattle)
-
4
-
4
204
Handpiece Straight
-
1
-
1
205
Snellen Chart 2 jenis (E Chart + Alphabet Chart)
-
1
-
1
206
Compressor Oil less / Kompresor Oil less
1
2
-
3
207
Klem/Penjepit Porsio, 25 cm(Schroder)
-
2
-
2
208
Meteran
-
3
-
3
209
Gunting Operasi Gusi ( Wagner ) (12 cm )
-
1
-
1
210 211
Pinset Anatomis, 18 Spatula Plastik
2 -
2 1
-
4 1
212
Tang Gigi Anterior Rahang Atas Dewasa
1
-
-
1
213
Tang Gigi Premolar Rahang Atas
-
2
-
2
214
Tang Gigi Molar Kanan Rahang Atas
-
1
-
1
-
1
-
1
-
2
-
2
215 216
Tang Gigi Molar Kiri Rahang Atas Tang Molar 3 Rahang Atas
217
Tang Sisa Akar Gigi Anterior Rahang Atas
-
1
-
1
218
Tang Sisa Akar Gigi Posterior Rahang Atas
-
2
-
2
219
Tang Gigi Anterior dan Premolar Rahang Bawah
-
2
-
2
220
Tang Gigi Molar Rahang Bawah Kanan / Kiri
-
3
-
3
69
Kondisi Alat No
Nama Alat
Tidak Berfungsi
Baik
Tidak Beroperasi
JUMLAH
221
Tang Gigi Molar 3 Rahang Bawah
1
1
-
2
222
Tang Sisa Akar Rahang Bawah Anak
-
2
-
2
223
Tang Gigi Anterior Rahang Atas Anak
-
2
-
2
224
Tang Molar Rehang Atas Anak
-
2
-
2
225
Tang Molar Susu Rehang Atas Anak
-
1
-
1
226
Tang Sisa Akar Rahang Atas Anak
-
1
-
1
227
Tang Gigi Anterior Rehang Bawah Anak
-
2
-
2
228 229
Lemari Peralatan Korcher Tang
1 -
3
-
1 3
230
Mangkok untuk larutan
-
3
-
3
231 232
Penjepit Uterus Pelvimeter Obstetrik
-
2 1
-
2 1
233 234 235
Pita Pengukur Lila Gunting Perban Digital Ph meter
-
1 1 1
-
1 1 1
236
Tabung Pengukur Kekeruhan
-
1
-
1
237
Komparator untuk mengukur chlor (chlor meter)
-
1
-
1
238
Kanula hidung dewasa
-
1
-
1
239
Klem arteri 14 cm(kocher)
-
3
-
3
240 241
Pinset telinga Corong Gelas (5 cm)
-
1 1
-
1 1
242
Layar Ukuran 1 x 1,5 M / Screen
-
1
-
1
243
Gunting Operasi Lurus
-
3
-
3
244
Klem Linen Backhauss
-
1
-
1
245
Klem Penarik Benang AKDR
-
3
-
3
246
Lemari Es
-
1
-
1
247
Pipet Mikro 5-50, 100-200, 500-1000 ul
-
2
-
2
248
Infant T piece System
-
-
1
1
No
Nama Alat
Kondisi Alat Tidak Berfungsi
Baik
Tidak Beroperasi
JUMLAH
249
Pipet Berskala (Vol 1 cc)
-
2
-
2
250
pipet Berskala (Vol 10 cc)
-
1
-
1
251
Pot spesimen dahak mulut lebar
-
1
-
1
70
252
Pot Spesimen Urine(mulut lebar)
-
1
-
1
253
Metline(pengukur lingkar pinggang
-
1
-
1
254
Pelindung Jari
-
1
-
1
255 256
Skeler Ultrasonik Tensimeter Total
45
11 555
1 3
1 11 603
3.3 ANALISA SARANA DAN PERALATAN (Sesuai PERMENKES 75 Tahun 2014 / ASPAK) Berdasarkan gambaran keadaan sarana prasarana dan peralatan kesehatan yang telah dijabarkan pada 3.1, 3.2 dan 3.3, maka dapat dianalisa bahwa untuk sarana semenjak berdirinya Puskesmas Mulyorejo pada tahun 1987, Puskesmas Mulyorejo telah melakukan renovasi pada tahun 2011 dan di Tahun 2018 dilakukan pembangunan gedung baru yang diperuntukkan bagi rawat inap umum dan sampai saat ini proses pembangunan gedung baru tersebut masih belum selesai dan belum ada serah terima oleh karena terkendala instalasi IPAL. Kami sangat berharap proses pembangunan gedung rawat inap segera dapat terselesaikan karena mengganggu pelayanan rawat inap persalinan yang sebelumnya berjalan dengan baik mengalami penurunan kunjungan dikarenakan menggunakan ruangan yang lebih kecil. Hal ini sangat mengganggu kenyamanan baik pasien yang akan melahirkan maupun petugas yang melayani proses persalinan. Walaupun Puskesmas Mulyorejo telah dilakukan renovasi pada tahun 2011 dan pemolesan kembali pada tahun 2017 untuk menghadapi proses akreditasi, namun beberapa kerusakan bangunan terjadi dan yang paling mengganggu adalah banyaknya atap bocor dan air merembes apabila musim penghujan tiba. Bocornya atap dan rembesan air banyak terjadi di gedung puskesmas lantai 2 yaitu di ruang pertemuan, ruang gudang PMT, ruang gudang ATK, ruang musholla dan ruang TU. Hal ini sangat membahayakan bagi persediaan pakai habis ATK juga makanan atau PMT yang tersimpan di Puskesmas. Kami sangat berharap Dinas Kesehatan Kota Surabaya dapat memfasilitasi proses perbaikan gedung 71
lama kami yang mengalami kerusakan sehingga penyimpanan persediaan barang kami dapat dilaksanakan secara optimal. Puskesmas Pembantu Wisma Permai telah dilakukan renovasi pada tahun 2018, prosesnya berjalan dengan baik dan hasilnya pun memuaskan. Petugas dapat melayani pasien dengan nyaman dan warga sekitar dapat berobat ke Puskesmas Pembantu daripada harus jauh ke Puskesmas Induk.Kami juga bersurat kepada dinas pertamanan sehingga kami dapat membuat taman kecil di halaman Puskesmas Pembantu yang menambah suasana sejuk dan nyaman. Prasarana Puskesmas Mulyorejo semenjak berdiri pada tahun 1987 telah dilakukan renovasi pada tahun 2011 dan dari tahun ke tahun mengalami penambahan, hal ini cukup baik dan menunjang pelayanan Puskesmas Mulyorejo terhadap masyarakat di wilayah kerja puskesmas. Walaupun pada tahun 2018 dilakukan penghapusan rumah dinas Puskesmas Induk sebagai lahan untuk pembangunan gedung baru yang nantinya akan digunakan sebagai rawat inap umum dan persalinan. Prasarana Puskesmas Mulyorejo tergolong cukup lengkap karena Puskesmas Mulyorejo telah dialiri listrik dan air PDAM, dilengkapi dengan kendaraan Puskesmas Keliling juga Ambulance serta instalasi pembuangan air limbah (IPAL) juga MOU untuk pembuangan limbah padat. Puskesmas Mulyorejo memiliki 3 Pos Kesehatan Kelurahan yang ada disetiap kelurahan wilayah kerja kami, 34 Posyandu Balita, 11 Posyandu Lansia dan 2 Posyandu Remaja. Yang perlu menjadi perhatian adalah genset yang kami miliki pernah terbakar dan tidak dapat difungsikan , saat ini genset tersebut telah dilepas karena itu kami sangat berharap Dinas Kesehatan dapat melakukan pengadaan Genset Baru yang kapasitasnya lebih besar mengingat rawat inap umum akan segera berfungsi. Alat Kesehatan di Puskesmas Mulyorejo tergolong kurang memadai karena jika dibandingkan dengan Permenkes 75 Tahun 2014 banyak alat-alat yang telah mengalami kerusakan dan tidak dapat difungsikan. Untuk itu kami sangat berharap DInas Kesehatan Kota, Dinas Kesehatan Provinsi juga Kementrian Kesehatan dapat menindaklanjuti kekurangan alat kesehatan kami seperti yang 72
telah kami lakukan update dan pelaporannya pada Aplikasi Sarana Prasana dan Alat Kesehatan (ASPAK). Adapun Alat- alat yang perlu segera dilakukan pengadaan demi kelangsungan pelayanan kesehatan di Puskesmas Mulyorejo adalah; 1. Tensimeter Dewasa 2. Tensimeter Anak 3. Timbangan Digital 4. Baby Scale 5. Thermometer Digital 6. Doppler 7. Kursi Ruang Tunggu 8. Kursi Lipat 9. Hecting Set 10.
Minor Surgery Set
11.
Blender Obat
12.
Sealing Machine
Kami sangat berterimakasih atas bimbingan dan bantuan DInas Kesehatan Kota Surabaya yang sangat aktif dalam menindaklanjuti permintaan perbaikan alat dan kalibrasi alat kesehatan. Yang perlu menjadi perhatian ialah sulitnya pengembalian alat kesehatan yang telah rusak karena terkendala tidak adanya nomor register barang, sehingga barang rusak banyak menumpuk di puskesmas. Untuk itu kami sangat berharap DInas Kesehatan dapat segera menindaklanjuti permohonan pengembalian barang rusak kami walaupun nomor register barang masih dalam proses penelusuran.
3.4 PENJELASAN GAMBARAN KETENAGAAN Jumlah tenaga di Puskesmas Mulyorejo Tahun 2018 sejumlah 52 orang terdiri dari tenaga kesehatan dan non kesehatan,dapat dilihat pada tabel berikut
73
Tabel 3.4 Distribusi Tenaga kesehatan di Puskesmas Mulyorejo Tahun 2018 I.
Tenaga Kesehatan
Jumlah (orang)
1
Dokter Umum
5
2
Dokter Gigi
3
3
Perawat
6
4
Perawat Gigi
1
5
Bidan
12
6
Bidan Desa
3
7
Farmasi
1
8
Assisten Farmasi
1
9
Kesehatan Masyarakat
1
10 Kesehatan Lingkungan
1
11 Gizi
1
12 Keterapian Fisik/Kestrad
1
13 Analis Kesehatan
1
Total Tenaga Kesehatan
37
Tabel 3.5 Distribusi Tenaga kesehatan di Puskesmas Mulyorejo Tahun 2018 No
Tenaga Non Kesehatan
Jumlah (orang)
1
TU (a. Tenaga Struktural)
1
2
TU (b. Tenaga Non Struktural)
1
3
Sopir
2
4
Non Kesehatan Lainnya (IT,Psikolog,Loket, CS,Linmas)
11
Total Tenaga Non Kesehatan
15
Tabel 3.6 Distribusi Tenaga kesehatan B e r d a s a r k a n P r o f e s i di Puskesmas Mulyorejo Tahun 2018
No 1 2 3
JENIS TENAGA KESEHATAN Dokter Ahli Madya Dokter Ahli Muda Dokter Ahli Pertama
JUMLAH PNS NON PNS L P L P 0 2 0 0 0 2 0 0 0 0 0 1 74
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Dokter Gigi Ahli Utama Dokter Gigi Ahli Pertama Perawat Penyelia Perawat Terampil Perawat Gigi Terampil Apoteker Ahli Pertama Asisten Apoteker Penyelia Bidan Pelaksana Nutrisionis Ahli Pertama
Perekam Medis Penyelia Psikologi Klinis Pranata Komputer Pranata Laboratorium Kesehatan Ahli Pertama Sanitarian Pemula Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli pertama Akupunturis Petugas Keamanan Pengemudi Pengadministrasi Umum Pramu Kebersihan JUMLAH
1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
0 0 2 1 0 0 1 2 0 0 0 0 1
0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0
0 1 0 1 1 1 0 12 0 1 1 0 0
0 0
0 0
0 0
1 2
0 0 1 0 0 3
0 0 0 2 0 13
0 1 1 1 2 8
1 1 0 3 1 28
52
3.5 ANALISA KETENAGAAN Perencanaan kebutuhan SDM kesehatan di tingkat institusi Puskesmas Mulyorejo menggunakan ABK Kesehatan. Metode ABK kesehatan merupakan metode dengan melakukan analisis beban kerja SDMK, digunakan untuk menghitung SDMK di fasilitas kesehatan di wilayah pemerintahan kota. Langkah-langkah dalam penggunaan metode ABK kesehatan adalah sebagai berikut: 1. Masuk dalam apikasi perencanaan kebutuhan SDMK melalui website http://renbut.kemkes.go.id/ 2. Mendaftarkan fasilitas kesehatan Puskesmas Mulyorejo 3. Pilih menu metode ABK Kesehatan 4. Masukkan login pengguna Puskesmas Mulyorejo 5. Pilih menu Entry ABK untuk memulai perhitungan a.
Menetapkan jenis SDMK Menetapkan jenis profesi dan jumlah yang akan dilakukan perhitungan 75
b.
Penetapan Waktu Kerja Tersedia
Dalam Keputusan Presiden Nomor 68 Tahun 1995 telah ditentukan jam kerja instansi pemerintah 37 jam 30 menit per minggu, baik untuk yang 5 (lima) hari kerja ataupun yang 6 (enam) hari kerja sesuai dengan yang ditetapkan Kepala Daerah masing-masing. Berdasarkan Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Penyusunan Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil, Jam Kerja Efektif (JKE) sebesar 1200 jam per tahun. Demikian juga menurt Permen PA-RB No. 26 tahun 2011, Jam Kerja Efektif (JKE) sebesar 1200 jam per tahun atau 72000 menit per tahun baik 5 hari kerja atau 6 hari kerja. Tabel 3.7 Penetapan Waktu Kerja Metode ABK No
Kode A
Komponen B
1
A1
Hari Kerja
2
A2
Hari Kerja
3
B
4
C
5
D
Mengikuti Pelatihan
6
E
Absen Sakit dll
7
F
Waktu Dalam Seminggu
No
Kode
Komponen
G
Jam Kerja Efektif (JKE)
8
9
WK1
10
WK2
Cuti Pegawai Liburan Nasional
Waktu kerja (dalam 1 hari) Waktu
Keterangan C 5 hari kerja / minggu 6 hari kerja / minggu Peraturan kepegawaian Dalam 1 th (Kalender) Rata-rata Dalam Setahun Rata-rata Dalam Setahun
Rumus D 52 (minggu) 52 (minggu)
Jumlah E
Satuan F
260.00
Jam/Bulan
312.00
Jam/Bulan
12.00
Jam/Bulan
19.00
Jam/Bulan
5.00
Jam/Bulan
12.00
Jam/Bulan Jam/Minggu
Kepres No. 68/1995 Keterangan Permen PAN-RB 26/2011
37.50 Rumus
Jumlah
Satuan
70% x 37.5 Jam
26.25
Jam/Minggu
5 hr kerja / mg
G/5
5.25
Jam/Hari
6 hr kerja /
G/6
4.38
Jam/Hari 76
11
12
13
14
kerja mg (dalam 1 hari) Waktu Kerja 5 hr kerja / A1 WKT1 212.00 Jam/Bulan Tersedia mg (B+C+D+E) (hari) Waktu Kerja 6 hr kerja A2 WKT2 264.00 Jam/Bulan Tersedia /mg (B+C+D+E) (hari) Waktu A2 Kerja 6 hr kerja WKT2JAM (B+C+D+E) 1177.00 Jam/Tahun Tersedia /mg x WK2 (jam) Waktu A1 Kerja 5 hr kerja / WKTJAM (B+C+D+E) 1139.00 Jam/Tahun Tersedia mg x WK1 (jam) Waktu Kerja Tersedia (WKT) dibulatkan Jam 1,200.00 Jam/Tahun Waktu Kerja Tersedia (WKT) dibulatkan Menit 72,000.00 Menit/Tahun
c.
Menetapkan komponen beban kerja dan norma waktu 1. Menentukan tugas pokok dan norma waktu 2. Menentukan tugas penunjang dan norma waktu
d.
Menentukan standar beban kerja (SBK) Dalam langkah ini software secara otomatis akan menghitung standar beban kerja masing-masing tugas penunjang yang telah kita entry
e.
Menghitung faktor tugas penunjang (FTP) dan standar tugas penunjang (STP) Dalam langkah ini software secara otomatis akan menghitung standar beban kerja masing-masing tugas penunjang yang telah kita entry
f.
Menghitung kebutuhan SDMK Menentukan capaian dari masing-masing tugas pokok selama satu tahun, data capaian yang digunakan Puskesmas Mulyorejo adalah data capaian tahun 2018. Kemudian tekan perhitungan otomatis akan keluar jumlah SDMK yang seharusnya dibutuhkan berdasarakan ABK.
77
3.6 KEBUTUHAN TENAGA TAHUN 2019 & RENCANA PEMENUHAN KEBUTUHAN Dalam perhitungan metode Abk telah didapatkan hasil dengan analisis sebagai berikut : 1. Dokter Ahli Madya Kebutuhan Dokter menurut metode ABK adalah 2 orang dokter. Di Puskesmas Mulyorejo sudah terdapat 2 dokter dimana 1 dokter menjabat sebagai Kepala Puskesmas, 1 dokter bertugas di poli. Jadi kebutuhan dokter puskesmas mulyorejo menurut metode ABK sudah terpenuhi. 2. Dokter Ahli Muda Kebutuhan Dokter menurut metode ABK adalah 2 orang dokter. Di Puskesmas Mulyorejo sudah terdapat 2 dokter dimana 1 dokter bertugas di Pukesmas induk, 1 dokter bertugas di Puskesmas Pembantu Wisma Permai. Jadi kebutuhan dokter puskesmas mulyorejo menurut metode ABK sudah terpenuhi. 3. Dokter Ahli Pertama Kebutuhan Dokter menurut metode ABK adalah 1 orang dokter. Di Puskesmas Mulyorejo sudah terdapat 1 dokter dimana dokter tersebut bertugas sebagai dokter Pusling. Jadi kebutuhan dokter puskesmas mulyorejo menurut metode ABK sudah terpenuhi. 4. Dokter Gigi Ahli Utama Kebutuhan Dokter Gigi menurut metode ABK adalah 1 orang dokter gigi. Di Puskesmas Mulyorejo sudah terdapat 1 orang dokter gigi yang mana 1 orang bertugas di Puskesmas induk, Jadi kebutuhan dokter gigi di Puskesmas Mulyorejo menurut metode ABK sudah terpenuhi. 5. Dokter Gigi Ahli Pertama Kebutuhan Dokter menurut metode ABK adalah 2 orang dokter. Di Puskesmas Mulyorejo sudah terdapat 2 dokter dimana 1 dokter bertugas di 78
Pukesmas induk, 1 dokter bertugas di Puskesmas Pembantu Wisma Permai. Jadi kebutuhan dokter puskesmas mulyorejo menurut metode ABK sudah terpenuhi. 6. Perawat Penyelia Kebutuhan Perawat menurut metode ABK adalah 2 orang perawat. Di Puskesmas Mulyorejo sudah terdapat 2 perawat dengan formasi 1 orang perawat di puskesmas induk, 1 orang di Puskesmas Pembantu Wisma Permai dan merangkap sebagai asisten apoteker. Kebutuhan perawat di Puskesmas Mulyorejo sudah terpenuhi walaupun banyak kegiatan pelayanan dalam dan luar gedung serta kegiatan-kegiatan diluar lapangan banyak yang harus dilaksanakan. 7. Perawat Terampil Kebutuhan Perawat menurut metode ABK adalah 3 orang perawat. Di Puskesmas Mulyorejo sudah terdapat 3 perawat dengan formasi 2 orang perawat di puskesmas induk dan 1 perawat bertugas di pusling dan posyandu lansia. Kebutuhan perawat di Puskesmas Mulyorejo sudah terpenuhi 8. Perawat Gigi Terampil Kebutuhan Perawat Gigi menurut metode ABK adalah 1 orang perawat gigi. Di Puskesmas Mulyorejo sudah terdapat perawat gigi dengan formasi di puskesmas induk. Jadi kebutuhan perawat gigi di Puskesmas Mulyorejo menurut metode ABK sudah terpenuhi. 9. Apoteker Ahli Pertama Kebutuhan Apoteker menurut metode ABK adalah 1 orang apoteker. Di Puskesmas Mulyorejo terdapat 1 apoteker dengan formasi di puskesmas induk. Jadi kebutuhan apoteker di puskesmas Mulyorejo menurut metode ABK sudah terpenuhi. 10. Asisten Apoteker Penyelia
79
Kebutuhan Asisten Apoteker menurut metode ABK adalah 2 orang asisten apoteker. Di Puskesmas Mulyorejo sudah ada 1 asisten apoteker dimana di Puskesmas Pembantu Wisma Permai membutuhkan asisten apoteker. Jadi kebutuhan asisten apoteker di Puskesmas Mulyorejo menurut metode ABK belum terpenuhi dan masih membutuhkan tambahan asisten apoteker sebanyak 1 orang. 11. Bidan Pelaksana Kebutuhan Bidan menurut metode ABK adalah 14 orang bidan. Di Puskesmas Mulyorejo terdapat 14 bidan dengan formasi 3 bidan di puskesmas induk, 1 bidan di Puskesmas Pembantu Wisma Permai, 3 bidan poskeskel, 7 bidan lainnya mengikuti jadwal yang sudah ditentukan karena di Puskesmas Mulyorejo ada rawat inap persalinan, dan 1 bidan HPK yang bertugas sebagai sebagai bidan untuk program catin. Jadi kebutuhan bidan di Puskesmas Mulyorejo menurut ABK sudah terpenuhi. 12. Nutrisionis Ahli Pertama Kebutuhan Nutrisionis menurut metode ABK adalah 2 orang nutrisionis. Di Puskesmas Mulyorejo sudah terdapat 1 orang nutrisionis dengan formasi di puskesmas induk. Jadi kebutuhan nutrisionis di Puskesmas Mulyorejo belum terpenuhi dan masih membutuhkan tambahan nutrisionis sebanyak 1 orang. 13. Perekam medis Penyelia Kebutuhan Perekam Medis menurut metode ABK adalah 1orang perekam medis. Di Puskesmas Mulyorejo telah terdapat 1 orang perekam medis dengan formasi di pukesmas induk. Jadi kebutuhan perekam medis di Puskesmas Mulyorejo sudah terpenuhi. 14. Psikologi Klinis Kebutuhan Psikologi Klinis menurut metode ABK adalah 1 orang psikologi klinis. Di Puskesmas Mulyorejo terdapat 1 orang psikologi klinis meskipun jadwal psikolog hanya 3 hari dan hari lainnya bertugas di puskesmas lain. Jadi kebutuhan psikologi klinis di Puskesmas Mulyorejo sudah terpenuhi. 80
15. Pranata Komputer Kebutuhan pranata komputer menurut metode ABK adalah 1 orang pranata komputer. Di Puskesmas Mulyorejo terdapat 1
pranata komputer. Jadi
kebutuhan pranata komputer di Puskesmas Mulyorejo sudah terpenuhi 16. Pranata Laboratorium Kesehatan Ahli Pertama Kebutuhan Pranata Laboratorium Kesehatan menurut metode ABK adalah 2 orang Pranata Laboratorium Kesehatan. Di Puskesmas Mulyorejo terdapat 1 Pranata Laboratorium Kesehatan dengan formasi di Puskesmas Induk. Dengan semakin meningkatnya jumlah pasien dan di puskesmas mulyorejo menjadi salah satu pemeriksaan TB mandiri maka kebutuhan Pranata Laboratorium Kesehatan di Puskesmas Mulyorejo belum terpenuhi dan masih membutuhkan tambahan pranata laboratorium kesehatan sebanyak 1 orang. 17. Sanitarian Pemula Kebutuhan Sanitarian menurut metode ABK adalah 1 orang Sanitarian. Di Puskesmas Mulyorejo terdapat 1 Sanitarian dengan formasi di Puskesmas Induk. Hingga saat ini meskipun banyak jenis kegiatan yang dilakukan namun 1 Sanitarian telah cukup mampu melaksanakan segala kegiatan baik di luar maupun di dalam gedung. Jadi kebutuhan Sanitarian di Puskesmas Mulyorejo sudah terpenuhi 18. Penyuluh Kesehatan Masyarakat Kebutuhan Penyuluh Kesehatan Masyarakat menurut metode ABK adalah 2 orang Penyuluh Kesehatan Masyarakat. Di Puskesmas Mulyorejo telah terdapat 2 orang Penyuluh Kesehatan Masyarakat. Jadi kebutuhan Penyuluh Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Mulyorejo sudah terpenuhi. 19. Akupunturis Kebutuhan Akupunturis menurut metode ABK adalah 1 orang Akupunturis. Di Puskesmas Mulyorejo telah terdapat 1 orang Akupunturis yang bertugas di
81
puskesmas induk. Jadi kebutuhan Akupunturis di Puskesmas Mulyorejo sudah terpenuhi. 20. Petugas Keamanan Kebutuhan Petugas Keamanan menurut metode ABK adalah 2 orang Petugas Keamanan. Di Puskesmas Mulyorejo telah terdapat 2 orang Petugas Keamanan yang bertugas di puskesmas induk. Jadi kebutuhan petugas keamanan. Puskesmas Mulyorejo sudah terpenuhi. 21. Pengemudi Kebutuhan Pengemudi menurut metode ABK adalah 2 orang Pengemudi. Di Puskesmas Mulyorejo telah terdapat 2 orang Pengemudi. Jadi kebutuhan Pengemudi di Puskesmas Mulyorejo sudah terpenuhi. 22. Pengadministrasi Umum Kebutuhan penganministrasi umum menurut metode ABK adalah 5 orang penganministrasi umum. Di Puskesmas Mulyorejo telah terdapat 5 orang pengadministrasi umum yang bertugas di puskesmas induk. 1 orang bertugas sebagai Ka TU, 2 Orang bertugas di loket pendaftaran Puskesmas Induk, 1 orang bertugas di Pustu Wisma Permai dan 1 orang bertugas sebagai entry data. Jadi kebutuhan Administrator Kesehatan di Puskesmas Mulyorejo sudah terpenuhi. 23. Pramu Kebersihan Kebutuhan Pramu Kebersihan menurut metode ABK adalah 4 orang Pramu Kebersihan. Di Puskesmas Mulyorejo telah terdapat 3 orang Pramu Kebersihan yang bertugas di puskesmas induk dan memiliki jadwal 3 shift karena Puskesmas Mulyorejo terdapat Rawat Inap Persalinan. Jadi kebutuhan Pramu Kebersihan di Puskesmas Mulyorejo belum terpenuhi dan masih membutuhkan tambahan pramu kebersihan sebanyak 1 orang.
Jumlah kebutuhan SDM Kesehatan Puskesmas Mulyorejo yang belum terpenuhi adalah 82
a. Pranata Laboratorium Kesehatan b. Asisten Apoteker c. Nutrisionis Kepala Puskesmas Mulyorejo membuat surat usulan penambahan tenaga kesehatan di Puskesmas Mulyorejo yang belum terpenuhi oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor contohnya anggaran belanja Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Surat Usulan penambahan tenaga kesehatan tetap dikirimkan ke Dinas Kesehatan Kota Surabaya, namun apabila belum dapar terpenuhi dalam kurun waktu tertentu maka Kepala Puskesmas harus mengambil kebijakan untuk tetap memanfaatkan tenaga yang ada di Puskesmas Mulyorejo semaksimal mungkin agar pelayanan kesehatan tetap dapat diberikan secara optimal untuk mencapai kepuasan dan keselamatan pasien.
83
BAB IV PENUTUP
Data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis bagi pimpinan dan organisasi dalam pelaksanaan manajemen, maka penyediaan data dan informasi yang berkualitas sangat diperlukan sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan. Dibidang kesehatan, data dan informsi ini diperoleh melalui penyelenggaraan system informasi kesehatan. Namun sangat disadari, system informasi kesehatan yang ada saat ini masih belum dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi kesehatan secara optimal, apalagi dalm era desentralisasi pengumpulan data dan informasi dari Puskesmas menjadi relative lebih sulit. Walaupun Profil Kesehatan sering kali belum mendapatkan apresiasi yang memadai, karena belum dapat menyajikan data dan informasi yang sesuai dengan harapan, namun ini merupakan salah satu publikasi data dan informasi yang meliputi data capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam rangka meningkatkan kualitas Profil Kesehatan perlu dicari terobosan dalam mekanisme pengumpulan data dan informasi secara cepat dan tepat untuk mengisi kekosongan data agar dapat tersedia data dan informasi khususnya yang bersumber dari pemegang Program di Puskesmas.
84