Profil Puskesmas Kandai Tahun 2019 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROFIL PUSKESMAS KANDAI TAHUN 2019



Email : [email protected]



I



KATA PENGANTAR Sebagai salah satu upaya pemantapan dan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan dan gambaran hasil berbagai program yang telah dilaksanakan Puskesmas Kandai, Profil Kesehatan Puskesmas Kandai ini merupakan peremajaan dan perkembangan data dari tahun sebelumnya sebagai hasil dari berbagai upaya Kesehatan .Program baik di dalam Puskesmas maupun diluar gedung Puskesmas, sebagai refleksi perkembangan kesehatan Puskesmas Kandai. Dengan konsistensi penyusunan profil kesehatan yang dilaksanakan setiap tahunnya maka berbagai perkembangan indikator yang digunakan dalam pembangunan kesehatan baik indikator masukan, proses, maupun indikator luaran dan indikator dampak dapat diikuti secara cermat. Fakta ini merupakan bahan yang sangat berguna untuk melakukan analisa kecenderungan dalam konteks penentu strategi dan kebijaksanaan kesehatan di masyarakat yang akan datang. Untuk meningkatkan mutu profil kesehatan Puskesmas Kandai tahun berikutnya diharapkan saran dan kritik yang membangun serta partisipasi dari semua pihak khususnya dalam upaya mendapatkan data/informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan. Kepada semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran dan tenaganya serta partisipasinya dalam penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Kandai, kami ucapkan terima kasih.



KATA SAMBUTAN



PROFIL PUSKESMAS KANDAI TAHUN 2019



Email : [email protected]



II



Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, penyusunan “Profil Kesehatan Puskesmas Kandai tahun 2019” dapat diselesaikan dengan baik. Profil Kesehatan Puskesmas adalah salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan minimal di bidang kesehatan di Puskesmas Kandai. Profil Kesehatan Puskesmas ini pada intinya berisi berbagai data / informasi yang menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kandai, yang dapat menjadi bahan masukan dalam penyusunan perencanaan di masa yang akan datang. Landasan dalam penyusunan Profil Kesehatan ini adalah semua kegiatan pada jenis-jenis pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM), serta hasil cakupan / pencapaian dari program kesehatan yang ada di Puskesmas Kandai, Pustu yang ada di wilayah PuskesmasKandai, Kami menyadari bahwa profil kesehatan ini masih banyak kekurangan terutama masih sulitnya memperoleh data yang valid dan akurat dari berbagai sumber. Namun kami yakin, masalah ini akan dapat diatasi dengan upaya melakukan optimalisasi tugas dan fungsi masing-masing pengelola program di Puskesmas, Bidan Desa . Dengan tersusunnya Profil Kesehatan Puskesmas Kandai ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak dan untuk penyempurnaan di masa yang akan datang, saran dan pendapat sangat kami harapkan sehingga profil ini dapat menjadi lebih baik khususnya dalam upaya mendapatkan data, informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan. Akhir kata, atas perhatian dan kerjasama yang baik dari semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Kandai Tahun 2019 terutama dari seluruh staf Puskesmas Kandai, saya ucapkan terima kasih. Kendari, 2019 Kepala Puskesmas Kandai



DAFTAR ISI PROFIL PUSKESMAS KANDAI TAHUN 2019



Email : [email protected]



III



KATA PENGANTAR................................................................................................. ii KATA SAMBUTAN................................................................................................... iii DAFTAR ISI............................................................................................................... iv DAFTAR GAMBAR.................................................................................................. vi BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang ………………………………………………………….. 7 1.2 Tujuan …………………………………………………………………... 8 1.3 Visi, Misi, Program Pokok dan Fungsi Puskesmas …………………….. 9 BAB II GAMBARAN UMUM ……………………………………………………. 12 2.1 Luas Wilayah …………………………………………………………… 12 2.2 Jumlah Kelurahan ………………………………………………………. 13 2.3 Jumlah Penduduk ………………………………………………………. 14 2.4 Rata-Rata Jiwa atau Rumah Tangga …………………………………… 14 BAB III SARANA KESEHATAN ........................................................................



16



3.1 Sarana Kesehatan ………………………………………………………



16



3.2 Akses Dan Mutu Pelayanan Kesehatan ……………………………….



16



3.3 Indikator Kinerja Pelayanan …………………………………………...



18



BAB IV SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN ......................................... 20 BAB V KESEHATAN KELUARGA …………………………………………….. 25 5.1 Kesehatan Ibu …………………………………………………………… 25 5.2 Kesehatan Anak ………………………………………………………… 27 5.3 Kesehatan Usia Produktif dan Usia Lanjut …………………………….. 32 BAB VI PENGENDALIAN PENYAKIT………………………… .…………….. 33 6.1 Pengendalian Penyakit Menular Langsung ……………………………. 33 6.2 Pengendalian Penyakit Tidak Menular ………………………………… 36



BAB VII KESEHATAN LINGKUNGAN………………………… .…………….. 41 7.1 Air Minum Berkualitas …………………………………………………. 41 PROFIL PUSKESMAS KANDAI TAHUN 2019



Email : [email protected]



IV



7.2 Sarana Air Minum dengan resiko ………………………………………. 42 7.3 Fasilitas Sanitasi ………………………………………………………… 42 7.4 Tempat-Tempat Umum Memenuhi Syarat …………………………….. 42 7.6 Tempat Pengelolaan Makanan Memenuhi Syarat Kesehatan ………….. 43 BAB VIII PENUTUP………………………… ……………………..…………….. 44 LAMPIRAN



DAFTAR GAMBAR PROFIL PUSKESMAS KANDAI TAHUN 2019



Email : [email protected]



V



Gambar 1.



Peta Wilayah Kerja Puskesmas Kandai Kec. Kendari……..…………. 7



PROFIL PUSKESMAS KANDAI TAHUN 2019



Email : [email protected]



VI



BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan Kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan



Nasional



karena



menyentuh



kehidupan.Pembangunan



sangat



terkait



demografi/kependudukan,



keadaan



dan



dan



hampir



disemua



aspek



oleh



aspek



dipengarui



pertumbuhan



ekonomi



perkembangan



lingkungan fisik dan biologis.Keberhasilan pembangunan kesehatan dapat dilihat dari beberapa indikator yang digunakan untuk memantau perkembangan derajat kesehatan seperti angka kesakitan serta kematian ibu dan bayi. Sistem Informasi Kesehatan merupakan suatu tatanan yang mencakup komponen masukan (input) yang berpa data tentang kesehatan dan yang terkait, komponen proses dan komponen keluaran (output). Informasi Kesehatan dan yang terkait digunakan sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan dalam manajemen kesehatan dilakukan untuk perumusan kebijakan, perencanaan strategis, manajemen operasional dan manajemen transaksi. Dalam upaya memenuhi kebutuhan informasi pada abad 21 yang merupakan era informasi dan globalisasi serta menuntut percepatan arus informasi dan kecanggihanya maka pengembangan Sistem Informasi Kesehatan. Dewasa ini perlu semakin dimantapkan dan dikembangkan. Hal ini akan mendukung pelaksanaan menejemen kesehatan dan pengembangan upaya-upaya kesehatan demi peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Salah satu keluaran dari informasi kesehatan yang dikembangkan saat ini adalah profil kesehatan.



1.2 Tujuan 1. Tujuan Umum Menyediakan data/informasi yang akurat, tepat waktu, sesuai dengan kebutuhan dan kewenangannya dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna. 2. Tujuan khusus a. Dapat disajikan -)  Data/informasi umum dan lingkungan yang meliputi lingkungan fisik, biologis, perilaku masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat, data kependudukan dan sosial ekonomi. -)  Data/informasi tentang status kesehatan masyarakat yang meliputi angka kematian, angka kesakitan dan status gizi masyarakat. -)  Data/informasi tentang upaya kesehatan, yang meliputi cakupan kegiatan dan sumber daya kesehatan. b. Data/informaasi yang disajikan dapat digunakan untuk mendukung sistim menejemen pada Setiap tingkat administrasi kesehatan (perencanaan, pemantauan, penggerakan pelaksanaan, dan evaluasi tahunan program – program kesehatan) c. Tersedianya data/informasi untuk bahan penyusunan profil kesehatan satu tingkat diatasnya.



1.3 Visi, Misi, Program Pokok Dan Fungsi Puskesmas 1. Visi Puskesmas Terwujudnya peningkatan mutu dan aksesibilitas pelayanan kesehatan serta peningkatan derajat kesehatan masyarakat menuju Kecamatan Kendari sehat 2025.



2. Misi Puskesmas Misi pembangunan Puskesmas Kandai adalah mendukung tercapainya misi Pembangunan Kesehatan Nasional yaitu : a.



Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kandai



b.



Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kandai



c.



Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas



d.



Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan keluarga dan masyarakat serta lingkungannya



3. Program Pokok



Kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan sesuai kemampuan tenaga maupun fasilitasnya karena kegiatan pokok di setiap Puskesmas dapat berbeda-beda. Namun kegiatan pokok Puskesmas yang lazim dan seharusnya dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1)



Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (PKM)



2)



Kesejahteraan ibu dan anak (KIA)



3)



Usaha Peningkatan Gizi



4)



Keluarga Berencana (KB)



5)



Kesehatan Lingkungan



6)



Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)







Program Lain - Upaya Pengobatan termasuk pelayanan darurat kecelakaan



- Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Kesehatan Olah Raga - Perawatan Kesehatan Masyarakat - Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut - Usaha Kesehatan Jiwa - Kesehatan Mata - Pencatatan dan Pelaporan Sistem Informasi Kesehatan - Kesehatan Usia Lanjut - Pembinaan Pengobatan Tradisional 4. Fungsi Puskesmas a) Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya sehingga penggerakan pembangunan yang berwawasan kesehatan, serta aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. b) Pusat Pemberdayaan Masyarakat Berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat: 1)



Memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat.



2)



Berperan aktif dalam memperjuangkan



kepentingan kesehatan



termasuk pembiayaan 3)



Ikut menetapkan dan memantau pelaksanaan program kesehatan



4)



Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.



5)



Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri



6)



Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.



c) Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama Menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan: 1) Pelayanan kesehatan perorangan 2) Pelayanan kesehatan masyarakat



BAB. II GAMBARAN UMUM 2.1 Luas Wilayah Keadaan wilayah dan sejarah Puskesmas Peawatan kandai meliputi beberapa letak geografi serta luas wilayah yaitu sebagai berikut : Sejarah Puskesmas Perawatan Kandai Kota Kendari merupakan bangunan atau gedung peninggalan Pemerintah Hindia Belanda yang didirikan pada tahun 1927 dan telah mengalami beberapa kali perubahan antara lain sebagai berikut : a. Dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1927



b. Dilakukan Rehabilitasi Oleh Pemeri`ntah Jepang pada tahun 1942 – 1945 c. Menjadi Rumah Sakit Tentara pada tahun 1945 – 1960 d. Menjadi RSU. Kabupaten kendari pada tahun 1960 – 1989 e. Menjadi Puskesmas Gunung Jati pada tahun 1989 – 2001 f. Menjadi RSU Abunawas Kota Kendari pada tahun 2001 berdasarkan Perda. Kota Kendari No. 17 Tahun 2001. g. Menjadi Puskesmas Kandai tanggal 2 Januari 2012 Dengan luas lahan 3.527 M2 dan luas bangunan 1.800 M2. Adapun batas – batas wilayahnya adalah : a) Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Sanua b) Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Kendari Caddi c) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Dapu-dapura d) Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Kendari



Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Kandai Kec.Kendari



(Sumber:Statistik daerah Kec.kendari dalam angka 2018)



2.2 Jumlah Kelurahan



Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan. Dalam konteks otonomi daerah di Indonesia, Kelurahan merupakan wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah Kabupaten atau kota. Kelurahan dipimpin oleh seorang Lurah yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. Kelurahan merupakan unit pemerintahan terkecil setingkat dengan desa. Berbeda dengan desa, kelurahan memiliki hak mengatur wilayahnya lebih terbatas. Dalam perkembangannya, sebuah desa dapat diubah statusnya menjadi kelurahan. Puskesmas Perawatan Kandai merupakan sebuah puskesmas yang memiliki 4 wilayah kerja yaitu 1. Kelurahan Gunung Jati 2. Kelurahan Jati Mekar 3. Kelurahan Kandai 4. Kelurahan Kampung Salo 2.3 Jumlah Penduduk Penduduk adalah sekelompok orang yang tinggal atau menempati suatu wilayah tertentu. pengertian penduduk secara umum adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis suatu negara selama jangka waktu tertentu serta sudah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan oleh peraturan negara. Berdasarkan hasil pendataan terakhir jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Kandai pada tahun 2019 adalah 17.022 jiwa, yang tersebar dalam 4 (empat) kelurahan. (Lampiran tabel nomor 1)



2.4 Rata-Rata Jiwa atau Rumah Tangga Berdasarkan hasil pendataan terakhir jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Kandai pada tahun 2019 adalah 17.022 jiwa, yang tersebar dalam 4 (empat ) kelurahan dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 1.074 KK. (Lampiran tabel nomor 1)



Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan hasil pendataan terakhir jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Kandai pada tahun 2019 adalah 17.022 jiwa, yang tersebar dalam 4 (empat ) kelurahan. Jumlah penduduk berdasaarkan jenis kelamin dan kelompok umur di wilayah UPTD Puskesmas Kandai dapat dilihat pada (Lampiran tabel nomor 2).



Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan Berdasarkan hasil pendataan terakhir jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Kandai pada tahun 2019 adalah 17.022 jiwa, yang tersebar dalam 4 (empat ) kelurahan. Jumlah penduduk berdasaarkan pendidikan / jumlah penduduk berusia 15 tahun keatas yang yang melek huruf dan ijazah tertinggi yang diperoleh menurut jenis kelamin dapat dilihat pada (Lampiran tabel nomor 3).



Berdasarkan data terakhir, kehidupan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kandai dapat kita lihat, Mata pencaharian terbesar penduduk adalah pedagang/industri (44%). Selebihnya adalah PNS/ABRI (23%), petani/nelayan (15%) dan sisanya buruh, sopir dan pekerja lainnya (18%). Masyarakat terdiri dari berbagai macam suku. Mayoritas adalah suku Bugis, Muna dan Tolaki, selebihnya adalah Buton, Jawa, dan Makassar. Sebagian besar memeluk agama Islam. Agama lain yang dianut adalah Kristen, Katolik, Hindu dan Budha.



BAB. III SARANA KESEHATAN 3.1 Sarana Kesehatan Sarana Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. Suatu lembaga dalam mata rantai sistem kesehatan nasional yang mengemban tugas pelayanan kesehatan untuk seluruh masyarakat. Sarana kesehatan dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 4). 3.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Cakupan Kunjungan Rawat Jalan Rawat jalan adalah pelayanan medis kepada seorang pasien untuk tujuan pengamatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan pelayanan kesehatan lainnya, tanpa mengharuskan pasien tersebut dirawat inap. Keuntungannya, pasien tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menginap (opname).



Untuk mewujudkan komitmen global sebagaimana amanat resolusi WHA ke-58 tahun 2005 dijenewa yang mengiginkan setiap Negara mengembangkan Universal Health Coverage (UHC) bagi seluruh penduduk, maka pemerintah bertanggung jawab atas pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pada tahun 2004 dikeluarkan undang-undang nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Undang-undang nomor 40 tahun 2004 mengamanatkan bahwa program jaminan sosial wajib bagi seluruh penduduk termasuk program jaminan kesehatan melalui satu badan penyelenggara Jaminan Sosial. Badan penyelenggaraan social telah diatur dengan Undang-Undang Nomor. 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang terdiri dari BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenaga kerjaan yang implementasinya sudah dimulai sejak 1 Januari 2014. Program tersebut selanjutnya disebut sebagai Program JKN. Jumlah kunjungan rawat jalan dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 5). Cakupan Kunjungan Rawat Inap Rawat Inap adalah (opname) adalah istilah yang berarti proses perangkapan pasien oleh tenaga kesehatan profesional akibat penyakit tertentu, dimana pasien yang akan dirawat akan diinapkan disuatu ruangan yang disebut ruang rawat inap. Berdasarkan penjelasan diatas, jumlah kunjungan rawat inap dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 5). Cakupan Kunjungan Gangguan Jiwa



Gangguan Jiwa yaitu sindrom atau pola perilaku yang secara klinis bermakna yang berhubungan dengan distres atau penderitaan yang menimbulkan gangguan pada satu atau lebih fungsi kehidupan manusia. Berdasarkan



penjelasan



diatas,



jumlah



kunjungan



pasien



gangguan



jiwa/gangguan mental dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 5).



Presentase Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kesehatan adalah sebuah konsep yang digunakan dalam memberikan layanan kessehatan kepada masyarakat. Definisi pelayanan kesehatan menurut Depkes RI (2009) adalah setiap upaya yang dilakukan/diselenggarakan seendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok danatau masyarakat. Berdasarkan penjelasan diatas, presentase fasilitas pelayanan kesehatan dengan kemampuan pelayanaan gawat darurat dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 6). Angka Kematian Angka kematian atau mortalitas adalah ukuran jumlah kematian (umumnya, atau karena akibat yang spesifik) pada suatu populasi, skala besar suatu populasi, per dikali satuan. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kemaatian per 1000 per



tahun, hingga rata-rata mortalitas sebesar 9.5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per tahun. Berdasarkan penjelasan diatas, jumlah angka kematian dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 7). 3.3 Indikator Kinerja Pelayanan Kinerja menurut Suyadi adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi. Kinerja pelayanan dapat diartikan yaitu bagaimana hasil kerja atau pelayanan dari suatu instansi berdassarkan tanggung jawab masing-masing guna mencapai tujuan bersama. Berdasarkan penjelasan diatas, indikator kinerja pelayanan dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 8). Ketersediaan Obat dan Vaksin Esesnsial Ketersediaan obat dan vaksin esensial adalah tingkat persediaan yang dapat dipergunakan untuk melakukan pelayanan pengobatan diunit pelayanan kesehatan. Ketersediaan dan pemerataan peredaran obat, terutama peredaran obat eseensial secara nasional harus dijamin oleh pemerintah. Berdasarkan penjelasan diatas, presentase ketersediaan obat dan vaksin esensial dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 9). Posyandu dan Posbindu Posyandu adalah adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan. Jadi posnyandu merupakan kegiatan swadaya dari masyarakat di bidang kesehatan dengan penanggung



jawab kepala desa. Sedangkan Pos Binaan Terpadu (Posbindu) adalah kegiatan monitoring dan deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular terintegrasi serta gangguan akibat kecelakaan dan tindakan kekerasan dalam rumah tangga yang dikelola oleh masyarrakat melalui pembinaan terpadu. Berdasarkan penjelasan diatas, Jumlah posyandu dan posbindu dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 10).



BAB. IV SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN Tenaga Kesehatan Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Berdasarkan UU No. 36 Tahun 2014[1], pengelompokan Tenaga Kesehatan adalah sebagai berikut: 



tenaga medis meliputi dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dokter gigi spesialis







tenaga psikologi klinis ialah psikolog klinis







tenaga keperawatan terdiri atas berbagai jenis perawat







tenaga kebidanan ialah bidan







tenaga kefarmasian meliputi apoteker dan tenaga teknis kefarmasian







tenaga kesehatan masyarakat terdiri atas epidemiolog kesehatan, tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, tenaga biostatistik dan kependudukan, serta tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga.







tenaga kesehatan lingkungan terdiri atas tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, dan mikrobiolog kesehatan.







tenaga gizi terdiri atas nutrisionis dan dietisien.







tenaga keterapian fisik terdiri atas fisioterapis, okupasi terapis, terapis wicara, dan akupunktur.







tenaga keteknisian medis terdiri atas perekam medis dan informasi kesehatan, teknik kardiovaskuler, teknisi pelayanan darah, refraksionis optisien / optometris, teknisi gigi, penata anestesi, terapis gigi dan mulut, dan audiologis.







tenaga teknik biomedika terdiri atas radiografer, elektromedis, ahli teknologi laboratorium medik, fisikawan medik, radioterapis, dan ortotik prostetik.







tenaga kesehatan tradisional terdiri atas tenaga kesehatan tradisional ramuan dan tenaga kesehatan tradisional keterampilan.







tenaga kesehatan lain terdiri atas tenaga kesehatan yang ditetapkan oleh Menteri yang membindangi urusan kesehatan. Berdasarkan penjelasan diatas, Jumlah tenaga medis dapat dilihat pada tabel data



profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 11). Tenaga Keperawatan dan Kebidanan Tenaga keperawatan adalah salah satu tenaga kesehaatan yang paling utama dalam membantu dokter untuk melakukan tindakan medik. Tenaga kebidanan adalah tenaga profesional yang bertanggungjawab dan akuntabel, yang bekerja sebagai mitra



perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan, dan nasehat selamamasa hamil, masa persalinan dan masa nifas, memfasilitasi dan memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir. Berdasarkan penjelasan diatas, Jumlah tenaga medis dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 12).



Tenaga Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Lingkungan dan Gizi Kesehatan Masyarakat adalah bagian dari sumber daya manusia yang sangat penting perannya guna meningkatkan kesadaran yang lebih tinggi pada pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif. Kesehatan lingkungan adalah cabang dari ilmu kesehatan masyarakat yang mencakup semua asspek alam dan lingkungan berfokus pada kealami dan penciptaan lingkungan yang memberikan keuntungan pada manusia. Tenaga gizi atau ahli gizi adalah tenaga spesialis yang bertugas memberikan saran dan informasi kepada pasien tentang penatalaksanaan gizi dan masalah kesehtan, terlibat dalam diagnosis dan pengobatan masalah kesehatn yang terkait gizi dan nutrisi. Berdasarkan penjelasan diatas, Jumlah tenaga kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan dan gizi dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 13). Tenaga Medik Biomedika, Keterapian Fisik, dan Keteknisan Medik Teknik biomedis adalah pengaplikasian teknik dan prinsip teknik dalam bidang medis. Bidang ini menggabungkan kemampuan desain dan pemecahan masalah seorang



insinyur dengan ilmu medis dan ilmu biologi di bidang kedokteran, seperti diagnosa, pengawasan, dan terapi. Tenaga Keterapian Fisik adalah tenaga kesehatan yang menangani masalah kesehatan dan rehabilitasi seputar fisik manusia. Tenaga keteknisian medis terdiri atas perekam medis dan informasi kesehatan, teknik kardiovaskuler, teknisi pelayanan darah, refraksionis optisien / optometris, teknisi gigi, penata anestesi, terapis gigi dan mulut, dan audiologis. Berdasarkan penjelasan diatas, Jumlah Tenaga Medik Biomedika, Keterapian Fisik, dan Keteknisan Medik dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 14). Tenaga Kefarmasian Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Berdasarkan penjelasan diatas, Jumlah tenaga kefarmasian dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 15). Tenaga Penunjang/Pendukung Tenaga penunjang/pendukung adalah karyawan yang bekerja dibidang medis atau kedokteran, perawat, administrasi dan posisi-posisi lain yang berhubungan dengan pelayanan pengobatan pasien. Berdasarkan penjelasan diatas, Jumlah tenaga penunjang/pendukung dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 16). Jaminan Kesehatan Penduduk



Jaminan Kesehatan Penduduk adalah jaminan perlindungan untuk pelayanan kesehatan secara menyeluruh (komprehensif) mencakup pelayanan promotif, preventif serta kuratif dan rehabilitatif yang diberikan secara berjenjang bagi masyarakat/peserta yang iurannya di bayar oleh Pemerintah. Berdasarkan penjelasan diatas, jaminan kesehatan penduduk dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 17). Kelurahan yang Memanfaatkan Dana Desa Untuk Kesehatan Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan,



pelaksanaan



pembangunan,



pembinaan



kemasyarakatan,



dan



pemberdayaan masyarakat serta kesehatan masyarakat. Berdasarkan penjelasan diatas, persentase pemanfaatan dana desa untuk kesehatan dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 18). Anggaran Kesehatan Anggaran kesehatan adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi semua aktivitas perusahaan untuk jangka waktu ( periode) tertentu di masa yang akan datang. Berdasarkan penjelasan diatas, jumlah anggaran kesehatan dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 19). Jumlah Kelahiran



Dalam demografi, istilah tingkat kelahiran atau crude birth rate (CBR) dari suatu populasi adalah jumlah kelahiran per 1.000 orang tiap tahun. Berdasarkan penjelasan diatas, jumlah kelahiran dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 20).



BAB V KESEHATAN KELUARGA 5.1 Kesehatan Ibu Jumlah Kematian Ibu Berdasarkan Usia Kematian atau ajal adalah akhir dari kehidupan, ketiadaan nyawa dalam organisme biologis. Semua makhluk hidup pada akhirnya akan mati secara permanen, baik karena penyebab alami seperti penyakit atau karena penyebab tidak alami seperti kecelakaan. Berdasarkan penjelasan diatas, jumlah kematian pada ibu berdaasarkan usia dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 21). Jumlah Kematian Ibu Berdasarkan Penyebab Jumlah kematian pada ibu berdaasarkan usia dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 22). Pelayanan Kesehatan pada Ibu Hamil, Ibu Bersalin, dan Ibu Nifas Menurut Depkes RI (2009), pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama- sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat.



Berdasarkan penjelasan diatas, cakupan pelayanan kesehatan pada ibu hamil, ibu bersalin, dan ibu nifas dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 23). Cakupan Imunisasi Td Pada Ibu Hamil Imunisasi adalah proses untuk membuat seseorang imun atau kebal terhadap suatu penyakit. Proses ini dilakukan dengan pemberian vaksin yang merangsang sistem kekebalan tubuh agar kebal terhadap penyakit tersebut. Setelah itu, ibu hamil ataupun bayi akan menjadi rentan terhadap berbagai jenis penyakit. Berdasarkan penjelasan diatas, cakupan imunisasi Td pada ibu hamil dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 24). Cakupan Imunisasi Td Pada Wanita Usia Subur yang Tidak Hamil Jumlah cakupan imunisasi Td pada wanita usia subur yang tidak hamil dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 25). Cakupan Imunisasi Td Pada Wanita Usia Subur (Hamil dan Tidak Hamil) Jumlah cakupan imunisasi Td pada wanita ussia subur (hamil dan tidak hamil) dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 26). Jumlah Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Tambah Darah Tablet Tambah darah merupakan tablet salut gula yang mengandung zat besi dan asam folat. Jumlah ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah (TTD) dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 27).



Peserta KB Aktif Berdasarkan Jenis Kontrasepsi Alat Kontrasepsi adalah metode atau alat yang digunakan untuk mencegah kehamilan. Ada berbagai jenis kontrasepsi, masing-masing dengan manfaat dan kekurangannya masing-masing. Jumlah peserta KB aktif berdasarkan jenis kontrasepsi dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 28). Cakupan dan Proporsi Peserta Kb Pasca Persalinan Jumlah cakupan dan proporsi peserta KB pasca persalinan dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 29). Penanganan Komplikasi Kebidanan dan Komplikasi Neonatal Komplikasi, dalam kedokteran, adalah sebuah perubahan tak diinginkan dari sebuah penyakit, kondisi kesehatan atau terapi. ... Pengobatan medis, seperti obatobatan dan pembedahan dapat menyebabkan efek samping dan/atau menyebabkan masalah kesehatan baru dari penyakit itu sendiri. Jumlah dan persentase penanganan komplikasi kebidanan dan komplikasi neonatal dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 30). 5.2 Kesehatan Anak Jumlah Kematian Neonatal, Bayi, dan Balita Menurut Jenis Kelamin Jumlah kematian neonatal, bayi dan balita berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 31). Jumlah Kematian Neonatal, Bayi, dan Balita Menurut Penyebab Utama Jumlah kematian neonatal, bayi dan balita menurut penyebab utama dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 32).



Bayi Berat Badan Rendah Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan lebih rendah dari berat badan bayi rata-rata. Bayi dinyatakan mengalami BBLR jika beratnya kurang dari 2,5 kilogram, sedangkan berat badan normal bayi yaitu di atas 2,5 atau 3 kilogram. Jumlah bayi berat badan rendah dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 33). Cakupan Kunjungan Neonatal Menurut Jenis Kelamin Neonatus merupakan masa kehidupan pertama diluar rahim sampai dengan usia 28 hari. Kunjungan neonatus lengkap sebaiknya diberikan kepada setiap bayi baru lahir yang meliputi KN 1, KN 2, KN 3, yang dilakukan pada saat bayi berumur 6-48 jam, 3-7 hari dan 8- 28 hari (Riskesdas, 2013). Jumlah cakupan kunjungan neonatal Menurut Jenis Kelamin dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 34). Bayi Baru Lahir Mendapatkan IMD* dan Pemberian ASI Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah proses menyusui pada bayi yang dimulai secepatnya setelah bayi dilahirkan. Banyak manfaat luar biasa dari IMD karena terjadi kontak kulit ibu dan bayi saat baru lahir. Jumlah bayi baru lahir mendapatkan IMD* dan pemberian asi dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 35). Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut Depkes RI (2009), pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama- sama dalam suatu organisasi untuk



memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat. Jumlah cakupan pelayanan kesehatan bayi dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 36). Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization Universal Child Immunization (UCI) adalah suatu keadaaan tercapainya imunisasi dasar secara lengkap pada Semua Bayi. Bayi adalah anak dibawah umur 1tahun (Kepmenkes No. 1611/MENKES/SK/XI/2005: 9). Jumlah cakupan desa/kelurahan universal child immunization dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 37). Imunisasi Hepatitis B0 dan BCG Vaksin hepatitis adalah vaksin yang mencegah hepatitis. Dosis pertama dianjurkan dalam 24 jam kelahiran dengan dua atau tiga dosis lagi diberikan setelahnya. Sedangkan Bacille Calmette-Guérin (BCG) adalah vaksin untuk tuberkulosis yang dibuat dari baksil tuberkulosis (Mycobacterium bovis) yang dilemahkan dengan dikulturkan di medium buatan selama bertahun-tahun. Vaksin BCG 80% efektif dapat mencegah selama 15 tahun, tetapi efeknya bervariasi tergantung kepada kondisi geografis. Jumlah cakupan imunisasi hepatitis B0 dan BCG dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 38). Imunisasi DPT-Hb-Hib 3, Polio 4, Campak/MR, dan Imunisassi Dasar Lengkap pada Bayi



Imunisasi adalah proses untuk membuat seseorang imun atau kebal terhadap suatu penyakit. Proses ini dilakukan dengan pemberian vaksin yang merangsang sistem kekebalan tubuh agar kebal terhadap penyakit tersebut. Jumlah cakupan imunisasi sesuai dengan judul diatas dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 39). Cakupan Imunisasi Lanjutan DPT-Hb-Hib 4, dan Campak MR2 pada Anak Usia Dibawah Dua Tahun Jumlah cakupan imunisasi sesuai dengan judul diatas dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 40). Vitamin A Vitamin A merupakan salah satu jenis vitamin larut dalam lemak yang berperan penting dalam pembentukan sistem penglihatan yang baik. Terdapat beberapa senyawa yang digolongkan ke dalam kelompok vitamin A, antara lain retinol, retinil palmitat, dan retinil asetat. Jumlah cakupan pemberian vitamin A sesuai dengan judul diatas dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 41). Pelayanan Kesehatan Balita Menurut Jenis Kelamin Menurut Depkes RI (2009), pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama- sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat. Jumlah pelayanan kesehatan balita sesuai dengan judul diatas dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 42). Jumlah Balita yang Ditimbang Menurut Jenis Kelamin



Jumlah balita yang ditimbang sesuai dengan judul diatas dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 43). Status Gizi Balita Berdasarkan Indeks BB/U, TB/U, dan BB/TB Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. Jumlah status gizi sesuai dengan judul diatas dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 44). Cakupan Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Peserta Didik Jumlah cakupan pelayanan kesehatan sesuai dengan judul diatas dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 45). Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kesehatan tubuh secara keseluruhan. Plak merupakan deposit lunak yang membentuk lapisan biofilm dan melekat pada permukaan gigi dan gusi serta permukaan jaringan keras lainnya dalam rongga mulut (Sintawati, 2007). Jumlah cakupan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 46). Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak SD dan Setingkat Jumlah cakupan pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak sd dan setingkat menurut jenis kelamin dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 47). 5.3 Pelayanan Kesehatan Usia Produktif



Jumlah cakupan pelayanan kesehatan usia produktif menurut jenis kelamin dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 48). Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Jumlah cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut menurut jenis kelamin dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 49). Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Kesehatan Jumlah pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 50).



BAB VI PENGENDALIAN PENYAKIT 6.1 Pengendalian Penyakit Menular Langsung



Tuberculosis (TBC), Case Notification Rate, dab Case Detection Rate TBC atau tuberculosis adalah infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang dan merusak jaringan tubuh manusia. Bakteri tersebut dapat ditularkan melalui saluran udara. TBC biasanya menyerang paru-paru, namun bisa juga menyebar ke tulang, kelenjar getah bening, sistem saraf pusat, jantung, dan organ lainnya. Angka Penemuan Kasus (Case Detection Rate/CDR) Adalah persentase jumlah pasien baru BTA positif yang ditemukan dan diobati dibanding jumlah pasien baru BTA positif yang diperkirakan ada dalam wilayah tersebut. Case Detection Rate menggambarkan cakupan penemuan pasien baru BTA positif pada wilayah tersebut. Sedangkan Angka Penemuan Kasus (Case Detection Rate/CDR) Adalah persentase jumlah pasien baru BTA positif yang ditemukan dan diobati dibanding jumlah pasien baru BTA positif yang diperkirakan ada dalam wilayah tersebut. Case Detection Rate menggambarkan cakupan penemuan pasien baru BTA positif pada wilayah tersebut. Jumlah cakupan sesuai dengan judul diatas dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 51). Jumlah Kesembuhan dan Pengobatan Lengkap Tubercolosis Arti Kata Kesembuhan Menurut KBBI Kesembuhan berasal dari kata dasar sembuh. Kesembuhan memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga kesembuhan dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan. Jumlah cakupan sesuai dengan judul diatas dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 52). Penemuan Kasus Pneumonia Balita



Pneumonia atau dikenal juga dengan istilah paru-paru basah adalah infeksi yang mengakibatkan peradangan pada kantong-kantong udara di salah satu atau kedua paruparu. Pada penderita pneumonia, sekumpulan kantong-kantong udara kecil di ujung saluran pernapasan dalam paru-paru (alveoli) akan meradang dan dipenuhi cairan atau nanah. Akibatnya, penderita mengalami sesak napas, batuk berdahak, demam, atau menggigil. Jumlah cakupan sesuai dengan judul diatas dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 53). HIV (Human Immunodeficiency Virus) HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh, dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Infeksi HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Jumlah cakupan sesuai dengan judul diatas dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 54) .



Jumlah Kasus dan Kematian Akibat AIDS Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV; atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya.



Jumlah cakupan sesuai dengan judul diatas dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 55) . Diare Diare (bahasa Inggris: diarrhea) adalah sebuah penyakit di saat tinja atau feses berubah menjadi lembek atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam. Di negara berkembang, diare adalah penyebab kematian paling umum kematian balita, dan juga membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap tahunnya. Jumlah cakupan sesuai dengan judul diatas dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 56) . Kusta Kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae, yang menyerang kulit dan jaringan saraf perifer serta mata dan selaput yang melapisi bagian dalam hidung. Jumlah cakupan sesuai dengan judul diatas dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 57) .



Kusta Cacat Tingkat Kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae, yang menyerang kulit dan jaringan saraf perifer serta mata dan selaput yang melapisi bagian dalam hidung. Cacat kusta terjadi akibat gangguan pada fungsi saraf pada mata, tangan, atau kaki. Jumlah cakupan sesuai dengan judul diatas dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 58) .



Kusta Menurut Tipe/Jenis Jumlah cakupan sesuai dengan judul diatas dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 59) . Penderita Kusta Selesai Berobat Jumlah cakupan sesuai dengan judul diatas dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 60) . 6.2 Pengendalian Penyakit Tidak Menular AFP (Non Polio) Alpha fetoprotein (AFP) adalah protein yang diproduksi oleh hati dan kantung telur (yolk sac) pada janin selama proses kehamilan. Setelah melahirkan, tingkat AFP dalam darah akan menurun. AFP tidak memiliki fungsi spesifik pada tubuh orang dewasa. Jumlah cakupan sesuai dengan judul diatas dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 61) . Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi Jumlah cakupan sesuai dengan judul diatas dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 62) . Kejadian Luar Biasa di Puskesmas Kandai Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah salah satu status yang diterapkan di Indonesia untuk mengklasifikasikan peristiwa pernyakit yang merebak dan dapat berkembang menjadi wabah penyakit. Istilah "KLB" dengan "wabah" sering tertukar dipakai oleh masyarakat, tetapi istilah "wabah" digunakan untuk kondisi yang lebih parah dan luas. Istilah KLB dapat dikatakan sebagai peringatan sebelum terjadinya wabah.



Jumlah cakupan sesuai dengan judul diatas dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 63) . Penderita Dan Kematian KLB Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah salah satu status yang diterapkan di Indonesia untuk mengklasifikasikan peristiwa pernyakit yang merebak dan dapat berkembang menjadi wabah penyakit. Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal. Jumlah cakupan sesuai dengan judul diatas dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 64) . Demam Berdarah Dengue (DBD) Demam berdarah atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue. Virus ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang hidup di wilayah tropis dan subtropis Jumlah cakupan sesuai dengan judul diatas dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 65) . Malaria Malaria adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dari manusia dan hewan lain yang disebabkan oleh protozoa parasit (sekelompok mikroorganisme bersel tunggal) dalam tipe Plasmodium. Malaria menyebabkan gejala yang biasanya termasuk demam, kelelahan, muntah, dan sakit kepala. Jumlah cakupan sesuai dengan judul diatas dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 66) .



Filariasis Filariasis adalah sejumlah infeksi yang disebabkan oleh cacing filaria dan dapat menyerang hewan maupun manusia. Ada banyak jenis parasit filaria memiliki ratusan jenis, tapi hanya delapan spesies yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia. Jumlah cakupan sesuai dengan judul diatas dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 67) . Hipertensi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah berada pada nilai 130/80 mmHg atau lebih. Kondisi ini dapat menjadi berbahaya, karena jantung dipaksa memompa darah lebih keras ke seluruh tubuh, hingga bisa mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit, seperti gagal ginjal, stroke, dan gagal jantung. Jumlah cakupan sesuai dengan judul diatas dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 68) . Diabetes Diabetes adalah penyakit yang berlangsung lama atau kronis serta ditandai dengan kadar gula (glukosa) darah yang tinggi atau di atas nilai normal. ... Kadar gula dalam darah dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas, yaitu organ yang terletak di belakang lambung. Jumlah cakupan sesuai dengan judul diatas dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 69) . Kanker



Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian. ... Kanker adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas. Jumlah cakupan sesuai dengan judul diatas dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 70) . Pelayanan Kesehatan Pasien Gangguan Jiwa Berat Sakit jiwa adalah gangguan mental yang berdampak kepada mood, pola pikir, hingga tingkah laku secara umum. Seseorang disebut mengalami sakit jiwa, jika gejala dan tanda gangguan jiwa yang dialami membuatnya tertekan dan tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara normal. Jumlah cakupan sesuai dengan judul diatas dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 71) .



BAB VII KESEHATAN LINGKUNGAN Lingkungan merupakan salah satu variable yang kerap mendapat perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktor prilaku, pelayanan kesehatan dan genetik, lingkungan menentukan baik buruknya status derajat kesehatan masyarakat. 7.1 Air Minum Berkualitas Air berkualitas merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik kimia, fisika, dan biologi dari air, untuk tujuan tertentu. Kualitas air itu sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain pembangunan perkotaan dan industri, pertanian, pertambangan, pembakaran bahan bakar fosil, operasi makanan hewan, dan aktivitas manusia lainnya. Kasus lain adalah banyaknya limbah rumah tangga dan industri yang bisa mempengaruhi kualitas air tanah. Bukan hanya berdampak pada ikan, tapi juga manusia yang mengonsumsi olahan dari air tanah



tersebut. Bukankah air yang kita minum berasal dari air tanah? Hal inilah yang mempengaruhi kesehatan kita. Jumlah cakupan sesuai dengan judul diatas dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 72) . 7.2 Sarana Air Minum Jumlah cakupan sesuai dengan judul diatas dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 73) . 7.3 Fasilitas Sanitasi Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia. Jumlah cakupan sesuai dengan judul diatas dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 74) . Kelurahan Yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Jumlah cakupan sesuai dengan judul diatas dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 75) . 7.4 Tempat-Tempat Umum Memenuhi Syarat Tempat umum adalah suatu tempat yang umumnya terdapat banyak orang yang berkumpul untuk melakukan suatu kegiatan baik secara sementara maupun secara terus menerus dan baik membayar maupun tidak membayar. Tempat umum juga dapat diartikan sebagai sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah, swasta atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi masyarakat.



Jumlah cakupan sesuai dengan judul diatas dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 76) . 7.5 Tempat Pengelolaan Makanan Memenuhi Syarat Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) Rumah makan/restoran, jasa boga/catering dan Industri makanan adalah setiap tempat usaha komersil yang lengkap kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya. Jumlah cakupan sesuai dengan judul diatas dapat dilihat pada tabel data profil UPTD Puskesmas Kandai 2019. (Lampiran tabel nomor 77) .



BAB VIII PENUTUP       Data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis bagi pimpinan dan organisasi dalam pelaksanaan manajemen, maka penyediaan data dan informasi yang berkualitas sangat diperlukan sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan. Dibidang kesehatan, data dan informsi ini diperoleh melalui penyelenggaraan system informasi kesehatan. Salah satu luaran utama dari penyelenggaraan system informasi kesehatan, sejak tahun 1998 telah dikembangkan paket sajian data dan informasi oleh Pusat Data Kesehatan RI, merupakan kumpulan informasi yang sangat penting, karena dibutuhkan baik oleh jajaran kesehatan, lintas sector maupun masyarakat.             Namun sangat disadari, system informasi kesehatan yang ada saat ini masih belum dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi kesehatan secara optimal, apalagi dalam era desentralisasi pengumpulan data dan informasi dari Desa menjadi relative lebih sulit.Hal ini berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang disajikan dalam Profil Kesehatan Puskesmas Kandai yang diterbitkan ini belum sesuai dengan harapan.Walaupun demikian Profil Kesehatan Puskesmas Kandaidapat memberikan gambaran secara garis besar dan menyeluruh tentang seberapa jauh keadaan kesehatan masyarakat yang telah dicapai.



            Walaupun Profil Kesehatan Puskesmas Kandai sering kali belum mendapatkan apresiasi yang memadai, karena belum dapat menyajikan data dan informasi yang sesuai dengan harapan, namun ini merupakan salah satu publikasi data dan informasi yang meliputi data capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Indikator Indonesia Sehat dan Target Pemerintah yang kini terus dikejar bangsa Indonesia adalah  Millenium Development Goals (MDG’s),  yaitu program dunia yang menjadi acuan untuk mengukur tingkat kemajuan suatu negara yang memfokuskan diri pada upaya peningkatan taraf  kesehatan masyarakat.Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan kualitas Profil Kesehatan Puskesmas Kandaiperlu dicari terobosan dalam mekanisme pengumpulan data dan informasi secara cepat untuk mengisi kekosongan data agar dapat tersedia data dan informasi khususnya yang bersumber dari Kelurahan. Wassalam Pe n y u s u n