Program Asesmen Diagnostik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROGRAM ASESMEN DIAGNOSTIK SMA NEGERI 1 IX KOTO



BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pandemi Covid 19 yang terjadi di Indonesia tentunya berdampak pada dunia pendidikan. Pandemi Covid-19 memaksa guru dan peserta didik untuk langsung mengubah cara pembelajaran normal menjadi Pembelajaran Jarak Jauh.



Keadaan



darurat



tidak



sepenuhnya



mampu



melihat



dan



mempertimbangkan kondisi kesiapan peserta didik sebelum dan selama Pembelajaran Jarak Jauh. Belajar di rumah, dalam beberapa kasus, menyebabkan terjadinya defisit capaian belajar. Berangkat dari isu ini, selain menetapkan kebijakan mengenai kurikulum darurat di masa pandemi, Mendikbud juga mengimbau guru untuk melakukan asesmen diagnostik. Asesmen dilakukan pada peserta didik yang bermasalah untuk mendiagnosis kondisi peserta didik sebagai dampak pembelajaran jarak jauh.Asesmen diagnostik perlu dilakukan oleh guru karena beragamnya kondisi sosial ekonomi, akses teknologi, dan sebaran covid-19 menyebabkan proses belajar dan capaian belajar peserta didik sangat bervariasi. Berdasarkan informasi tersebut, guru kemudian menyusun program pembelajaran yang realistis dan kontekstual, sesuai lingkungan anak.. Informasi dari asesmen ini menjadi dasar untuk membuat rencana tindak lanjut pembelajaran selanjutnya. B. TUJUAN Tujuan dari asesmen diagnostik adalah : 1. Mengidentifikasi capaian kompetensi peserta didik 2. Menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan kompetensi rata-rata peserta didik 3. Memberikan kelas remedial atau pelajaran tambahan kepada peserta didik yang kompetensinya di bawah rata-rata



C. MANFAAT Manfaat dari asesmen diagnostik adalah : 1. Merencanakan pembelajaran yang efisien 2. Memperoleh informasi yang lengkap tentang peserta didik (kelebihan dan kesulitan) belajar 3. Merancang baseline untuk asesmen belajar lebih lanjut



BAB II STRATEGI PELAKSANAAN A. PENGERTIAN ASESMEN DIAGNOSTIK Tes atau asesmen diagnostik dapat digunakan untuk mengukur seberapa baik pemahaman peserta didik terhadap konsep–konsep kunci sebelum, selama dan setelah proses pembelajaran (Edusains 2014, 21 Oktober 2016). Menurut Arikunto (2013), tes atau asesmen diagnostik adalah tes atau asesmen



yang



digunakan



untuk



mengetahui kelemahan



peserta



didik sehingga berdasarkan hal tersebut dapat dilakukan penanganan yang tepat. Asesmen diagnostik dapat dilakukan terhadap peserta didik yang sedang mempelajari materi. Hal ini perlu dilakukan karena tidak semua peserta didik memiliki kemampuan yang sama dalam menangkap pelajaran. Ada peserta didik yang memiliki kesulitan dalam mengikuti pelajaran, oleh karena itu guru harus melakukan asesmen diagnostik untuk mengetahui kesulitan belajar peserta didik. B. PESERTA Peserta asesmen diagnostik adalah peserta didik kelas X, XI, XII yang bermasalah pada pembelajarannya. Untuk peserta kelas X dilihat dari nilai rapor SMP peserta didik. Apabila pada mata pelajaran peserta didik mendapatkan nilai dibawah 75 maka peserta didik diwajibkan mengikuti assesmen diagnostik. Sedangkan untuk peserta kelas XI dan XII dilihat dari nilai rapor sebelumnya. Apabila pada mata pelajaran peserta didik mendapatkan nilai dibawah 75 maka peserta didik diwajibkan mengikuti assesmen diagnostik. C. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN Waktu pelaksanaan asesmen diagnostik adalah pada saat MPLS. Tempat pelaksanaan dilaksanakan di ruang kelas yang ditentukan oleh tim.



D. LANGKAH – LANGKAH PELAKSANAAN 1. Perencanaan a) Membuat jadwal pelaksanaan asesmen b) Menganalisis kompetensi dasar kelas asesmen c) Identifikasi kompetensi dasar prasyarat d) Menganalisis keterkaitan materi pada kompetensi dasar prasyarat dengan kompetensi dasar kelas asesmen e) Menyusun soal-soal sederhana 2. Pelaksanaan Memberikan soal asesmen kepada semua peserta didik yang telah ditentukan pada saat MPLS 3. Tindak Lanjut Tahap diagnosis dan tindak lanjut asesmen ini mencakup empat langkah, yaitu: a) lakukan pengolahan hasil asesmen; b) berdasarkan hasil penilaian, bagi siswa menjadi 3 kelompok; c) lakukan penilaian pembelajaran



topik



yang



sudah



diajarkan



sebelum  memulai



topik



pembelajaran baru; dan d) ulangi proses yang sama, sampai siswa mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan. a. Lakukan pengolahan hasil asesmen Setelah semua peserta didik menyelesaikan asesmen, gunakan contoh tabel di bawah ini untuk: 1) Melakukan penilaian untuk masing-masing peserta didik, dengan memberikan nilai 1 apabila jawaban benar, dan nilai 0 apabila jawaban salah..  2) Menghitung rata-rata kelas, dengan menambahkan nilai total semua peserta didik, dan membagi dengan jumlah peserta didik yang mengikuti asesmen awal. b. Berdasarkan hasil penilaian, bagi siswa menjadi 3 kelompok Pembagian kelompok tersebut terdiri atas kelompok: 1) Siswa dengan rata-rata kelas akan diajar oleh guru kelas/guru mata pelajaran



2) Siswa 1 semester di bawah rata-rata mendapatkan pelajaran tambahan dari guru kelas/guru mata pelajaran 3) Siswa 2 semester di bawah rata-rata akan dititipkan ke guru kelas/guru mata pelajaran di bawah, atau dibuatkan kelompok belajar yang didampingi orang tua, anggota keluarga,  dan pendamping lainnya yang relevan. c. Lakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum memulai topik pembelajaran baru Dengan melakukan asesmen diagnosis berkala, guru dapat menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan rata-rata kemampuan siswa. Dengan demikian, landasan pengetahuan dan keterampilan dasar siswa menjadi lebih kuat, sebelum mempelajari pengetahuan dan keterampilan yang lebih sulit. d. Ulangi proses yang sama, sampai siswa mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan. Pengulangan proses yang sama dapat dilakukan dengan : 1) Guru melakukan asesmen diagnosa kognitif berkala pada awal dan setiap kali akan berganti topik pembelajaran baru. 2) Guru melakukan asesmen diagnosa kognitif untuk menyesuaikan tingkat pembelajaran dengan kemampuan peserta didik, bukan untuk mengejar target kurikulum. 3) Guru mengejar kelompok dengan tingkat pembelajaran. Guru menyesuaikan aktivitas dan materi belajar di kelas dengan peningkatan rata-rata semua peserta didik di kelas. E. TIM YANG TERLIBAT Adapun tim yang terlibat dalam kegiatan Asesmen Diagnostik adalah Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab, Wakil Kurikulum, dan Guru mata pelajaran.



F. ANGGARAN BIAYA



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Asesmen diagnostik adalah proses sistematis untuk mengumpulkan data peserta didik yang berfungsi untuk melihat kemampuan dan kesulitan yang dihadapi dalam belajar. Asesmen dilakukan pada peserta didik yang bermasalah untuk mendiagnosis kondisi peserta didik sebagai dampak pembelajaran jarak jauh.Asesmen diagnostik perlu dilakukan oleh guru karena beragamnya kondisi sosial ekonomi, akses teknologi, dan sebaran covid-19 menyebabkan proses belajar dan capaian belajar peserta didik sangat bervariasi. B. SARAN Asesmen diagnostik adalah program yang baru akan dilaksanakan tahun ini karena dampak pandemi Covid 19. Akan lebih maksimal hasilnya jika seluruh tenaga pendidik berpartisipasi dalam mensukseskan program ini. Hasil yang didapatkan pada program ini akan menjadi pembelajaran pada pelaksanaan program berikutnya.