Program k3 Pengganti Uts [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama



: Furi Handayani



Kelas



:B



NIM



: R0218050



Perusahaan : PT. Paragon Technology And Innovation



ABSTRAK Dari dulu hingga sekarang memang tidak dapat dipungkiri bawasannya kosmetik memang sangat penting untuk kebutuhan wanita. Sehingga banyak pula perusahaan yang memproduksi brand-brand kosmetik yang saat ini digunakan oleh wanita Indonesia. Salah satu perusahaan yang menciptakan kosmetik yaitu PT. Paragon Technology And Innovation. Dalam perusahaan manufaktur yang sudah berskala nasional seperti ini, sangatlah penting untuk memiliki Key Performance Indicator (KPI), khususnya KPI dalam Sistem Manajemen K3. Key Performance Indicator merupakan matrik baik finansial maupun non finansial yang digunakan oleh perusahaan untuk mengukur performa kinerja perusahaan tersebut. Metode yang digunakan yaitu membaca beberapa jurnal dan sumber dari internet. Dari KPI di PT. Paragon Technology And Innovation dapat disimpulkan bahwa indikator yang dapat mencapai target yaitu hanya indikator untuk melakukan HSE Mandatory Training kepada karyawan baru dengan persentase 100%. Sementara indikator yang lain belum memenuhi target yang ditentukan. Program K3 yang dapat menunjang keberjalanannya KPI yaitu menggunakan Inspeksi dan Investigasi. Kata Kunci : KPI, PT. Paragon Technology And Innovation, Indikator.



BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dari dulu hingga sekarang memang tidak dapat dipungkiri bawasannya kosmetik memang sangat penting untuk kebutuhan wanita. Sehingga banyak pula perusahaan yang memproduksi brand-brand kosmetik yang saat ini digunakan oleh wanita



Indonesia. Salah satu perusahaan yang menciptakan kosmetik yaitu PT. Paragon Technology And Innovation. PT. Paragon Technology And Innovation telah berdiri sejak 1985, dan dengan pengalaman lebih dari 32 tahun paragon telah diakui sebagai salah satu perusahaan manufaktur kosmetik nasional terbesar di Indonesia. Brandbrand unggulan yang telah diciptakan oleh PT. Paragon Technology And Innovation yaitu Wardah, Make Over, Emina, IX, dan Putri. Dalam perusahaan manufaktur yang sudah berskala nasional seperti ini, sangatlah penting untuk memiliki Key Performance Indicator (KPI), khususnya KPI dalam Sistem Manajemen K3. Yang berfungsi untuk meningkatkan sistem manajemen K3 dalam perusahaan tersebut dan meminimalisir kerugian yang mungkin terjadi pada perusahaan tersebut yang disebabkan oleh pekerja. B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana Key Performance Indicator (KPI) yang diterapkan oleh PT. Paragon Technology And Innovation? 2. Bagaimanakah penjelasan mengenai muatan program K3? 3. Bagaimana Program K3 yang seharusnya dilakukan untuk menunjang keberjalanannya KPI tersebut? C. TUJUAN 1. Mengetahui pentingnya KPI dalam suatu perusahaan, khususnya dalam manajemen K3. 2. Mengetahui KPI di PT. Paragon Technology And Innovation. 3. Mengetahui program K3 yang diterapkan di PT. Paragon Technology And Innovation.



BAB II PEMBAHASAN



A. KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) Key Performance Indicator merupakan matrik baik finansial maupun non finansial yang digunakan oleh perusahaan untuk mengukur performa kinerjanya, dapat digunakan pula untuk mengetahui standar K3 diperusahaan tersebut sudah baik atau belum dan tindakan apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi kekurangan yang masih terjadi diperusahaan tersebut yang berkaitan dengan pekerja.



NO



Key Performance Indicator



Unit



Target



Capaian



. 1.



Pengecekkan kesehatan pekerja



Pengukuran Angka



(Ilustrasi) 1 tahun 3 kali



2.



secara berkala Melakukan HSE Mandatory



Persentase



pengecekkan 100%



Melakukan Emergency Drill Kecelakaan akibat bahan kimia



Angka Persentase



1 tahun 2 kali 0%



1 tahun 1 kali 30%



kosmetik Kecelakaan karena tidak



Persentase



0%



20%



Persentase



0%



15%



Persentase



0%



5%



1 tahun 2 kali pengecekkan 100%



Training kepada karyawan baru 3. 4. 5.



memakai APD 6.



Persentase pekerja dengan penyakit akibat kerja



7.



Pencemaran limbah yang merugikan masyarakat 



Analisis KPI Dari beberapa indikator KPI diatas yang saya tentukan berdasarkan potensi bahaya yang kemungkinan besar terjadi di PT. Paragon Technology And Innovation, indikator yang dapat mencapai target yaitu hanya indikator untuk melakukan HSE Mandatory Training kepada karyawan baru dengan persentase 100%. Sementara indikator yang lain belum memenuhi target yang ditentukan. Pengecekkan kesehatan pekerja secara berkala hanya dilakukan 2 kali pengecekkan dalam setahun, dengan target 3 kali pengecekkan dalam setahun. Pelaksanaan Emergency Drill dilakukan sekali dalam setahun, dengan target 2 kali dalam setahun. Kemudian Kecelakaan yang disebabkan oleh bahan kimia kosmetik masih terjadi dengan persentase yang lumayan besar yaitu 30%. Hampir sama dengan kecelakaan yang disebabkan oleh bahan kimia plastik, Kecelakaan



karena tidak memakai APD juga masih terjadi dengan persentase 20%. Selanjutnya pekerja dengan penyakit akibat kerja juga masih terbilang lumayan persentasenya yaitu sebesar 15%. Terakhir, pencemaran limbah yang merugikan masyarakat masih terjadi, namun persentasenya terbilang rendah yaitu 5%. B. PROGRAM K3 PT. PARAGON TECHNOLOGY AND INNOVATION Berdasarkan pada Key Performance Indicator (KPI) diatas dapat dilakukan atau diciptakan program K3 agar lebih menunjang keberhasilan dalam mencapi target perusahaan yang berhubungan dengan ketenagakerjaan, dan juga dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja yang akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Sebelum membentuk program K3 harus terlebih dahulu menentukan muatan program K3 itu sendiri. a) Muatan Program K3 1.



Tujuan dan Sasaran Sasaran dari program K3 ini adalah seluruh pekerja di PT. Paragon Technology And Innovation. Dengan beberapa indikator yang harus memenuhi target yaitu diantaranya, Pengecekkan kesehatan pekerja secara berkala, Melakukan HSE Mandatory Training kepada karyawan baru, Melakukan Emergency Drill, Kecelakaan akibat bahan kimia kosmetik, Kecelakaan karena tidak memakai APD, Persentase pekerja dengan penyakit akibat kerja, Pencemaran limbah yang merugikan masyarakat.



2.



Skala Prioritas Skala prioritas dibuat agar pelaksanaan program yang dibuat dapat lebih fokus dan terarah. Dari KPI yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa skala prioritas yang akan digunakan yaitu indikator kecelakaan akibat bahan kimia kosmetik, karena resiko terjadinya yang paling tinggi di PT. Paragon Technology And Innovation.



3.



Upaya Pengendalian Bahaya



Upaya pengendalian yang paling dapat dilakukan yaitu penggunaan APD setiap melakukan



pekerjaan



apapun.



Karena



penggunaan



APD



yang



dapat



meminimalisir terkontaminasinya dengan bahan kimia atau bahan-bahan yang berbahaya di manufaktur kosmetik.



4.



Penetapan Sumber Daya Yang melakukan pengawasan dalam pelaksanaan program K3 ini yaitu HSE Officer. Dengan sarana prasarana yang disediakan oleh perusahaan seperti penyediaan APD sesuai pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan.



5.



Jangka Waktu Pelaksanaan Program ini akan dilaksanakan selama 1 tahun pertama pelaksanaan. Dan selama satu tahun tersebut dipantau secara terus-menerus perkembangan program K3 ini dan bagaimana pengaruhnya terdapat indikator, dan memantu apakah target telah tercapai atau belum.



6.



Indikator Pencapaian Indikator pencapaian mengacu pada 2 , yaitu : 



Leading Indicator Menunjukkan seberapa banyak tindakan pencegahan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja di perusahaan. Dengan indikator ini dapat diukur performa kinerja K3 dan perbaikkan apa yang harus dilakukan untuk meminimalkan angka kecelakaan kerja. Indikator KPI yang termasuk dalam leading indikator ini



yaitu Pengecekkan kesehatan pekerja secara



berkala, Melakukan HSE Mandatory Training kepada karyawan baru, Melakukan Emergency Drill.  Lagging Indicator Lebih terfokus pada kecelakaan yang disusun berdasarkan data. Ahli K3 akan melakukan tindakan semaksimal mungkin agar indikator kecelakaan tersebut



selalu dalam posisi nol. Indikator tersebut hanya memberi tahu kita seberapa banyak orang yang luka tanpa mencerminkan seberapa baik aktivitas pencegahan kecelakaan kerja yang kita lakukan. Indikator KPI yang termasuk dalam leading indikator ini



yaitu Kecelakaan kerja akibat bahan kimia



kosmetik, Kecelakaan kerja karena tidak memakai APD, Persentase pekerja dengan penyakit akibat kerja, Pencemaran limbah yang merugikan masyarakat.



7.



Sistem Pertanggungjawaban Penanggungjawab dalam terlaksananya program K3 ini yaitu semua pihak atau semua pekerja yang terlibat dalam program K3 ini, namun penanggungjawab utamanya tetaplah direktur perusahaan. Sedangkan prosedur pemantauannya menggunakan sistem cheklist beberapa indikator. Cheklist ini nantinya akan diberikan pada pekerja, agar saat melihat suatu potensi bahaya dapat melaporkan ke HSE Officier.



b) Analisis Resiko Resiko-resiko bahaya yang dapat terjadi di PT. Paragon Technology And Innovation yaitu seperti terkena bahan-bahan kimia saat melakukan riset pembuatan kosmetik, terkena penyakit akibat kerja karena terkontaminasi dengan bahan kimia, terjepit alat-alat produksi, kejatuhan alat-alat produksi, dapat mengalami stress karena terlalu lamanya memproses suatu penjualan produk, yang tidak sedikit jumlahnya, dan yang paling besar yaitu terjadinya kebakaran tempat kerja. Agar resiko-resiko tidak terjadi, ataupun supaya resiko-resiko tersebut dapat diminimalisir maka akan dilakukan Inspeksi dan Investigasi.



c) Inspeksi



Inspeksi bertujuan untuk memastikan lingkungan kerja telah mematuhi aturan K3. Inspeksi mengidentifikasi adanya kondisi yang tidak aman, dan meningkatkan kembali kepedulian tentang K3. Inspeksi yang dapat dilakukan berdasarkan resiko dan KPI yang terdapat di PT. Paragon Technology And Innovation yaitu seperti melakukan inspeksi atau pemeriksaan penggunaan APD oleh pekerja sesuai dengan pekerjaannyaa, melakukan inspeksi atau pemantauan dalam penggunaan bahan kimia ketika melakukan riset, inspeksi ketaatan pekerja terhadap SOP yang berlaku, inspeksi terhadap alat-alat produksi, inspeksi terhadap limbah yang dihasilkan oleh perusahaan, inspeksi bahaya ergonomi seperti posisi duduk yang salah ataupun terlalu lama, inspeksi bahaya psikologi seperti stress kerja, inspeksi instalasi listrik di lingkungan perusahaan. Yang melakukan inspeksi yaitu orang-orang yang ahli dalam bidang K3 dan tenaga yang berkompeten dan berpengalaman dalam hal inspeksi. Inspeksi dapat dilakukan secara langsung dan menggunakan cheklist indikator bahaya.



d) Investigasi Investigasi yaitu suatu cara untuk mencari tau penyebab terjadinya kecelakaan kerja yang dapat menimbulkan kerugian bagi pekerja maupun perusahaan. Investigasi dilakukan agar kejadian yang serupa tidak akan terulang kembali. Investigasi adalah alat yang efektif untuk memperbaiki sistem manajemen K3 di suatu perusahaan. Metode investigasi yang digunakan harus mampu menganalisis semua faktor yang menyebabkan kecelakaan kerja dan harus bisa melakukan tindakan perbaikan. Investigasi yang dapat dilakukan pada PT. Paragon Technology And Innovation yaitu seperti membagikan pelajaran tentang kecelakaan yang terjadi kepada pihak-pihak yang terkait, lalu kemudian laporan investigasi didokumentasikan secara jelas dan terperinci, dan membuat basis data kecelakaan yang mudah diakses oleh seluruh pekerja diperusahaan tersebut. Investigasi dilakukan secara langsung setelah kejadian kecelakaan terjadi. Yang melakukan investigasi yaitu tenaga yang berkompeten dalam bidang ini, Tim K3, dan jika kejadian kecelakaan tersebut dalam skala besar maka harus melibatkan instansi pemerintah seperti kepolisian.



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Key Performance Indicator merupakan matrik baik finansial maupun non finansial yang digunakan oleh perusahaan untuk mengukur performa kinerja perusahaan tersebut. Dari KPI di PT. Paragon Technology And Innovation dapat disimpulkan bahwa indikator yang dapat mencapai target yaitu hanya indikator untuk melakukan HSE Mandatory Training kepada karyawan baru dengan persentase 100%. Sementara indikator yang lain seperti Pengecekkan kesehatan pekerja secara berkala, Melakukan Emergency Drill, persentase kecelakaan kerja akibat bahan kimia kosmetik, persentase kecelakaan kerja karena tidak memakai APD, Persentase pekerja dengan penyakit akibat kerja, Pencemaran limbah yang merugikan masyarakat belum memenuhi target yang ditentukan.



Sebelum membentuk program K3 harus terlebih dahulu menentukan muatan program K3 itu sendiri yaitu Tujuan dan Sasaran, Skala Prioritas, Upaya Pengendalian Bahaya, Penetapan Sumber Daya, Jangka Waktu Pelaksanaan, Indikator Pencapaian, Sistem Pertanggungjawaban. Program K3 yang dapat menunjang keberjalanannya KPI yaitu menggunakan Inspeksi dan Investigasi. Program Inspeksi seperti inspeksi penggunaan APD oleh pekerja sesuai dengan pekerjaannyaa, melakukan inspeksi atau pemantauan dalam penggunaan bahan kimia ketika melakukan riset dan sebagainya. Sedangkan program Investigasi yang dapat dilakukan yaitu seperti membagikan pelajaran tentang kecelakaan yang terjadi kepada pihak-pihak yang terkait, lalu kemudian laporan investigasi didokumentasikan secara jelas dan terperinci, dan membuat basis data kecelakaan yang mudah diakses oleh seluruh pekerja diperusahaan tersebut. B. SARAN 1.



Perusahaan sebaiknya lebih memperhatikan pemakaian rutin APD oleh seluruh pekerja.



2.



Lebih memperketat SOP perusahaan supaya para pekerja lebih taat lagi pada peraturan perusahaan. DAFTAR PUSTAKA



https://www.paragon-innovation.com/, diakses pada 24 Oktober 2019 pukul 11.00 WIB. http://eprints.undip.ac.id/73850/3/BAB_2.pdf, diakses pada 24 Oktober 2019 pukul 13.00 WIB