Program Kerja KPM [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROGRAM KERJA INDIVIDU KULIAH PENGABDIAN MASYARAKAT (KPM) IAIN METRO PERIODE II TAHUN 2019



BIDANG : 1. BIDANG AGAMA - Kurang Pahamnya Masyarakat Tentang Simpan Pinjam yang Berbasis Syariah - Kurangnya Minat Remaja untuk Melaksanakan Sholat Berjamaah 2. BIDANG PENUNJANG -Bimbingan Belajar Bidang IPS



Di Susun Oleh : Dwi Ismiati



1602100112



Desa Kecamatan Kabupaten DPL



FEBI/PBS



: Bunut : Way Ratai : Pesawaran : Drs.A.Jamil,M.Sy



KULIAH PENGABDIAN MASYARAKAT (KPM) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO PERIODE II TAHUN 2019/2020



KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan dan kesehatan selama melaksanakan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM)serta dalam penyusunan laporan akhir. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW. Penulis menghaturkan terimaksih kepada 1. Prof. Dr. Hj. Enizar, M.Ag , Selaku Rektor IAIN Metro. 2. Dr. Zainal Abidin, M.Ag Selaku ketua LP2M yang telah memberikan bimbingan. 3. Drs.A.Jamil,M.Sy selaku dosen pembimbing lapangan yang telah memberikan bimbingan dan arahan. 4. Bpk Arifin selaku Kepala Desa Bunut yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan dukungan baik moril maupun spiritual. 5. Seluruh tokoh masyarakat serta tokoh agama desa Bunut yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu dalam membantu mensukseskan KPM mahasiswa IAIN Metro. 6. Teman-teman seperjuangan kelompok KPM di Desa Bunut yang telah memberikan motivasi dan dukungan dalam menyelesaikan laporan akhir kolektif ini. Semoga laporan ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun laporan ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih. Metro, Juli 2019



Dwi Ismiati



DAFTAR ISI Halaman Judul .................................................................... i Kata Pengantar .................................................................. ii Daftar Isi ............................................................................ iv Halaman Pengesahan .........................................................v BAB I PENDAHULUAN A. Isu Program dan Fokus Program ....................................1 B. Alasan memilih Dampingan Pengabdian .........................4 BAB ll GAMBARAN UMUM SASARAN PROGRAM A. Sketsa Lokasi........................................................7 B. Kondisi Subyek Dampingan Saat Ini .................10 C. Kondisi Subyek Dampingan yang Diharapkan ..11 BAB III STRATEGI YANG DIGUNAKAN DAN PIHAK YANG TERLIBAT A. Strategi yang Digunakan ....................................13 1. Studi Pendahuluan ..............................................15 2. Pelaksanaan Pengabdian ....................................17 B. Pihak yang Terlibat dan Bentuk Keterlibatan...18 1. Pihak yang Terlibat ............................................18 2. Resources yang sudah dimiliki...........................18 BAB IV .. MEKANISME PELAKSANAAN A. Pola Koordinasi .............................................19 B. Jadwal Kegiatan ............................................20 C. Anggaran dan Sumber Dana ........................21 BAB V PENUTUP Lampiran



HALAMAN PENGESAHAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi, dan perbaikan seperlunya dari Program Kerja Kolektif KPM IAIN Metro Tahun Akademik 2019,saudari : 1. Nama : Dwi Ismiati 2. Npm : 1602100112 3. Prodi : PBS/FEBI 4. Pekon : Bunut 5. Kecamatan : Way Ratai 6. Kabupaten : Pesawaran Maka dipandang telah memenuhi syarat untuk diajukan sebagai Program Kerja Kolektif KPM IAIN Metro dari saudara tersebut diatas. Demikian pengesahan ini kami berikan, semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.



Peratin



Arifin NIP.



Metro, 2019 Hormat Kami, Dosen Pembimbing Lapangan,



Drs. A. Jamil, M. Sy NIP.



BAB I PENDAHULUAN A. ISU DAN FOKUS PROGRAM Kuliah pengabdian masyarakat diartikan sebagai keintegrasian secara menyeluruh baik dibidang keahlian atau disiplin ilmu pengetahuan untuk mengaplikasikan teori-teori yang dimiliki nya ke dalam sebuah wujud nyata pengabdian kepada masyarakat. Kuliah pengabdian masyarakat (KPM) merupakan program yang harus diikuti semua mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan akademik, dimana pelaksanaan KPM ini merupakan proses yang sangat penting terhadap kelangsungan proses akhir masa perkuliahan sebagai salah satu persyaratan dan kelulusan mahasiswa. KPM merupakan nama lain dari KKN (Kuliah Kerja Nyata). Perubahan nama ini terjadi karena banyaknya konotasi lain yang menggunakan istilah KKN. Kuliah pengabdian masyarakat (KPM) diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M) IAIN Metro. Tujuan diadakannya KPM merupakan langkah nyata bagi mahasiswa untuk mengabdikan dirinya kepada masyarakat dengan berbasis penelitian sesuai dengan permasalahan yang terdapat di desa tersebut yang nantinya mampu mengubah desa dan masyarakatnya menjadi lebih baik lagi. Penelitian penulis terfokus pada desa Bunut kecamatan Way Ratai kabupaten Pesawaran. Desa Bunut menurut aparat desa setempat, desa Bunut merupakan desa yang merupakan desa yang kurang dalam bidang perbankan syariahnya. Dan masih banyak masyarakat yang mempercayai rentenir sebagai alat pinjaman dana yang di lakukannya setiap seminggu sekali dan berkumpul di



salah satu rumah warga untuk melakukan transaksi tersebut,karena tidak adanya bank syariah dan minimnya lembaga keuangan yang ada di desa tersebut.walaupun sudah ada koprasi simpan pinjam yang di sebut dengan BUMDes tetapi koprasi ini masih berbasis konven dan masih menggunakan sistem riba. Salah satu masalah yang menjadi fokus program penulis adalah Desa Bunut merupakan desa yang mayoritas masyarakatnya muslim.tetapi minat sholat berjamaah di masjid untuk anak remaja masih kurang. banyak remaja yang memilih sholat dirumah, sedangkan kita tahu jika sholat berjamaah dimasjid pahalanya 7x lipat dibandingkan sholat sendiri, namun karena kurang pemahamannya para remaja untuk sholat berjamaah dimasjid masih rendah maka dari sini penulis ingin mensosialisasikan pentingnya sholat berjamaah dan seberapa besar pahalanya orang yang melakukan sholat berjamaah daripada melakukan sholat sendirian. selain kemampuan untuk mempelajari ilmu agama anak-anak juga dituntut untuk mampu meningkatkan pembelajaran dalam bidang umum, misalnya pada mata pelajaran IPS dan terfokus pada Ekonomi. kemampuan anak-anak Sekolah Dasar dalam bidang IPS memang harus diperhatikan dengan serius oleh setiap yang terlihat dalam dunia pendidikan Indonesia. dilihat dari kehidupan sehari-hari, mata pelajaran IPS memang termasuk pelajaran yang dianggap sangat sulit bagi para pelajar. hal ini disebabkan para pelajar sudah dibayang-bayangi dengan rumitnya hitung-hitungan ekonomi, menghafal sejarah dan memahami letak geografis indonesia. mereka sudah merasa malas bahkan tidak tertarik dengan pelajaran tersebut karena siswa diwajibkan paham dan mengerti serta meghafal tentang sejarah. misalnya dalam pembelajaran ekonomi siswa harus memahami rumusan



ekonomi yang memang terbilang rumit untuk anak sekolah yang masih bingung dengan mata pelajaran tersebut. baik dari penghitungan pajak maupun penghitungan permintaan dan penawaran.. oleh karena itu, dengan adanya kesempatan KPM ini kelompok yang ditempatkan di desa Bunut Kecamatan Way Ratai membuka Taman Belajar bagi anak-anak yang ada di Desa Sribhawono, yang didalamnya meliputi pembinaan kepada anak-anak dalam mengajarkan baca tulis AlQur’an (BTQ) dengan baik dan benar, membeikan bimbingan belajar Ips yang merujuk pada Ekonomi yaitu tentang perpajakan dan permintaan penawaran, serta bimbingan dalam hal bagi anak yang kesulitan mengerjakan PR. B. ALASAN MEMILIH DAMPINGAN PENGABDIAN Sebagian masyarakat masih banyak yang belum mengetahui tentang pembiayaan yang berbasis syariah sehingga masih banyak masyarakat yang masih mengandalkan dan tergantung pada rentenir dan BUMDes yang masih belum berbasis syariah juga masih keterbatasan untuk pembiayaan terhadap nasabahnya tidak semua masyarakat bisa melakukan pembiayaan di BUMDes tersebut karena BUMDes tersebut masih melayani nasabah yang mempunyai usaha saja untuk di kembangkan. Penulis mengambil permasalahan yang ada untuk di jadikan objek penelitian dan memberikan penyuluhan terhadap produk-produk syariah dan manfaatnya supaya masyarakat lebih memahami tentang produk perbankan syariah dan memahami transaksi yang di anjurkan oleh agama. desa Bunut adalah desa yang mayoritas beragama islam dan banyak anak-anak yang belum mampu melaksanakan sholat berjamaah. pengetahuan tentang



pentingnya sholat berjamaah yang kurang dipelajari oleh anak-anak menjadi salah satu penyebab timbulnya masalah ini, karena kebanyakan TPA hanya mengajari tentang baca tulis Al-Quran saja tidak dengan mengajari cara sholat dan keutamaan sholat. sebagai penerusbangsa anak-anak harus dikenalkan dengan sholat berjamaah agar mereka merasa bersemangat untuk sholat berjamaah. target penulis daam hal ini adalah melatih anak-anak untuk melaksanakan sholat berjamaah di masjid dan menjadikan sholat sebagai kebutuhan anak-anak bukan hanya sebagai kewajiban. Selain kemampuan mempelajari ilmu agama anakanak dituntut untuk mampu meningkatkan pembelajaran dalam bidang umum misalnya pada mata pelajaran IPS dan terfokus pada Ekonomi. misalnya dalam pembelajaran ekonomi siswa harus memahami rumusan ekonomi yang memang terbilang rumit untuk anak sekolah yang masih bingung dengan mata pelajaran tersebut. baik dari penghitungan pajak maupun penghitungan permintaan dan penawaran. target penulis dalam progam ini adalah memberikan bimbingan belajar IPS yang terfokus pada Ekonomi yaitu tentang perhitungan pajak dan hukum permintaan penawaran.



BAB II GAMBARAN UMUM SASARAN PROGRAM A. SKETSA LOKASI 1. Sejarah Singkat Desa Bunut Berdirinya Desa Bunut pada jaman dahulu berawal dari pendatang dari jawa barat dan banten sejumlah 7 orang yang dipimpin Bapak Kasa. Pada masa pemerintahan Kolonial Belanda yang berkolabolasi dengan masyarakat pribumi Lampung di tetapkan menjadi Desa Bunut pada tahun 1911 yang pada waktu itu masih bernama PEKON. Asal nama Desa Bunut berasal dari sebuah pohon bunut yang sangat besar konon menurut warga u ntuk menebang pohon tersebut membutuhkan waktu 2 minggu. Desa Bunut merupakan desa yang tertua di Kecamatan Way Ratai, sebelum pemekaran Kabupaten Desa Bunut masuk di Kabupaten Lampung Selatan dan sekarang masuk di Kabupaten Pesawaran, Kecamatan Way Ratai. Kepala Desa yang pertama kali memimpin Desa Bunut adalah Bapak Kasa, yang pada waktu itu masih disebut Pekon. Bapak Kasa memimpin Desa Bunut selama 20 tahun. Selanjutnya Abah Mereng yang memimpin, kurang lebih 24 tahun. Abah Mereng digantikan Bapak Ngadiman yang memimpin selama 22 tahun. Setelah itu dipimpin oleh Bapak Judhi selama 9 tahun. Selanjutnya digantikan oleh Bapak Muhtarom selama 9 tahun dan juga sempat dipimpin oleh seorang PLT Bapak Saman selama 2 tahun. Selanjutnya dipimpin oleh Bapak Arifin selama 7 tahun. Dan kembali di pimpin oleh Bapak Arifin hingga sekarang. Berikut adalah silsilah Kepemimpinan Desa: 1. Bp. Kasa Tahun 1911 - 1931 2. Bp. Mareng Tahun 1931 - 1965 3. B p. Ngadiman Tahun 1965 - 1987



4. Bp. Juhdi Tahun 1987 - 1996 5. Bp. Muhtarom Tahun 1996 - 2006 6. Bp. Saman Tahun 2006 - 2008 7. Bp. Arifin Tahun 2008 - 2015 8. Bp. Arifin Tahun 2015 – sekarang 2. Kondisi Geografis Desa Bunut dengan perincian sebagai berikut: Tabel 2.1 Tata Guna Tanah NO TATA GUNA TANAH LUAS 1 Luas pemukiman 130 ha/m2 2 Luas persawahan 140 ha/m2 3 Luas perkebunan 676,25 h/m2 4 Luas kuburan, jalan, dll 133,25 ha/m2 5 Perkantoran 0,5 ha/m2 Total Luas 1080 ha/m2 Sumber : Data Umum Desa Bunut Letak Desa berada di sebelah Barat yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Pesawaran jarak dari Desa Bunut ke Desa tetangga sekitar 2 km, dengan batas-batas sebagai berikut: Sebelah Utara : Desa Pesawaran Indah, Way Ratai Sebelah Timur : Desa Way Urang, Padang Cermin Sebelah Selatan :Desa Bunut Seberang, Way Ratai Sebelah Barat : Desa Wates Way Ratai, Way Ratai 3. Kondisi Perekonomian Jumlah penduduk Desa Bunut sebanyak 4045 jiwa dengan penduduk usia produktif 3835 jiwa, sedangkan penduduk yang dikategorikan miskin 492 jiwa. Mata



pencaharian sebagian penduduk adalah petani, sedangkan hasil produksi ekonomis Desa yang menonjol adalah Kakao/Coklat. Tabel 2.2 Jumlah Penduduk NO PENDUDUK JUMLAH 1 Jumlah Laki-laki 1.982 orang 2 Jumlah Perempuan 2. 063 orang 3 Jumlah Total 4.045 orang 4 Jumlah Kepala Keluarga 1.210 KK 5 Jumlah RT 19 RT 6 Jumlah Dusun 8 RW 7 Kepadatan Penduduk 0.26 per km Sumber : Data umum Desa Bunut



Tabel 2.3. Mata Pencaharian Penduduk Desa Bunut N JENIS LAKI-LAKI PEREMP O PEKERJA UAN AN 1 Petani 855 orsng 420 orang 2 Buruh Tani 430 orang 116 orang 3 PNS 8 orang 7 orang 4 Pedagang 27 orang 15 orang keliling 5 Peternakan 11 orang - Orang 6 Nelayan - orang - orang 7 Dokter - orang - orang Swasta 8 Bidan Swasta - 0rang 2 0rang 9 Perawat - Orang - Orang swasta 1 TNI 13 orang - Orang 0



1



POLRI



-



Pensiunan



orang



-



orang



7 orang



-



orang



20 orang



4 orang



10 orang



2 orang



36 orang



25 orang



746 orang



843 orang



746 orang



843 orang



1.982 orang



2.063 orang



1 1 2 1



Pengusaha kecil dan menengah 1 Pengusaha 4 besar 1 Karyawan 5 perusahaa n swasta 1 Belum 6 bekerja 1 Tidak bekerja 7 JUMLAH PENDUDUK 3



B. KONDISI SUBYEK DAMPINGAN SAAT INI Merujuk pada data pokok Desa Bunut jumlah penduduk berdasarkan pekerjaan terbanyak adalah petani dan untuk perekonomian di desa Bunut cukup lumayan berhasil tetapi yang menjadi faktor perhatian penulis yakni tentang masalah transaksi pembiayaan karena di desa Bunut mayoritas masyarakat banyak menggunakan pembiayaan yang berbasis konvensional (rentenir).



Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang lembaga keuangan yang berbasis syariah sehingga masyarakat di desa Bunut mayoritas menggunakan jasa konvensional (rentenir). Kurangnya kelembagaan keuangan di desa Bunut mengakibatkan bagi masyarakat yang mampu mereka meminjamkan uangnya dengan sistem bunga (riba),dan untuk masyarakat yang keterbatasan mereka meminjam uang melalui orang dan berbasih bunga perbulan(riba). Kurangnya pemahaman masyarakat masyarakat terhadap produk-produk bank syariah sehingga masyarakat masih ketergantungan dengan rentenir sehingga menimbulkan riba. Kondisi masyarakat yang mayoritas beragama islam dan banyak anak-anak remaja yang belum mampu melaksanakan sholat berjamaah.kurang kesadarannya masyarakat yang memiliki anak-anak remaja untuk melakukan sholat berjamaah di masjid sehingga anak-anak hanya melakukan sholat di rumah.karena kebanyakan TPA hanya mengajari hanya mengajari tentang cara baca tulis AlQuran saja tidak mengajari cara sholat dan keutamaan sholat sebagai penerus bangsa. Kondisi anak-anak yang di tuntut untuk mampu meningkatkan pembelajaran dalam bidang umum misalnya para murid di tuntut untuk belajar dalam bidang umum misalnya dalam pembelajaran ekonomi yang tertuang pada jadwal pelajaran IPS ,misalnya para murid harus mampu memahami rumus ekonomi yang masih terbilang rumit untuk anak sekolah yang masih bingung dengan mata pelajaran tersebut.



C. KONDISI SUBYEK DAMPINGAN YANG DIHARAPKAN Peran serta masyarakat Indonesia khususnya di desa Bunut dalam peningkatan ekonomi sangat di perhatikan karena di desa Bunut supaya masyarakat sadar akan simpan pinjam yang baik menurut syariat islam dan untuk kedepannya tidak melakukan transaksi yang berbasis riba tersebut. Di harapakan adanya lembaga yang membantu perekonomian dan pembiayaan masyarakat yang berbasih syariah sehingga masyarakat tidak menggunakan pinjaman konvensional (rentenir) tersebut. Supaya masyarakat mengetahui apa saja keunggulan produk-produk dalam lembaga keuangan yang berprinsipkan syariat islam. Kegiatan yang di lakukan untuk membuat anak-anak di desa Bunut menjadi lebih semangat dalam melakukan sholat berjamaah di masjid supaya mereka paham akan pahala yang di dapat ketika melakukan sholat berjamaah di masjid yaitu 7x lipat pahala sholat di rumah. Kegiatan pembelajaran yang di lakukan untuk membuat anak-anak di desa Bunut menjadi lebih mudah untuk belajar mata pelajaran IPS di sekolah mereka.sehingga mereka tidak kesulitan untuk belajar dan paham tentang perhitungan perpajakan dan materi tentang penawaran.



BAB III STRATEGI YANG DIGUNAKAN DAN PIHAK YANG TERLIBAT



A. STRATEGI YANG DIGUNAKAN Program ini dilaksanakan melalui pembinaan yang meliputi tiga tahapan yaitu pemberian materi mengenai pemahan masyarakat tentang simpan pinjam yang berbasis Syariah,dan mengajak anak-anak untuk sholat berjamaah pada sholat wajib 5 waktu yang di lakukan bersama para jamaah lainnya, melakukan bimbel pada anak-anak khususnya pada mata pelajaran IPS. 1. Studi Pendahuluan Studi pendahulua diartikan sebagai sebuah proses awal yang dilakukan untuk mencari informasi yang diperlukan oleh peneliti agar masalahnya menjadi lebih jelas kedudukannya. sehingga melalui pelaksanaan KPM mahasiswa harus mampu hidup ditengah-tengah masyarakat menghadapi seluruh problematika yang ada dan aktif dalam pemberdayaan masyarakat melalui bekal ilmu untuk kemajuan masyarakat. kuliah pengabdian masyarakatm (KPM) merupakan salah satu mata kuliah yang wajib kami ambil setelah mahasiswa memenuhi semua persyaratan yang telah ditentukan dari lembaga, disisi lain Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) sangat memberikan tantangan bagi kami, dikarenakan mahasiswa harus langsung turun ke lapangan dan berhadapan langsung dengan masyarakat. sehingga harus dapat mengetahui apa yang belum ada di dalam masyarakat dan mencari potensi apa saja yang dimiliki pada masyaraka, sehingga setelah mengetahui semua hal itu kita dapat menentukan program kerja apa saja yang harus diterapkan di Desa Bunut.



dasar pemikiran dari pelaksanaan KPM ii adalah pada masa sekarang ini perguruan tinggi dihadapkan berbagai problematika dan tantangan masyarakat yang luas dan berat. perkembnagan IPTEK yang begitu pesatnya memberi dampak perubahan maupun perkembangan budaya di masyarakat. oleh karena itu diperlukan sumberdaya manusia yang mampu mensinergikan mensinergikan Tri Dharma Perguruan Tinggi (Socio-Ecotechno-Preneurship) yang mengedepankan nilai-nilai Islam atas akhlak yang dijunjung tinggi serta semangat nasionalisme untuk mengelola SDM melalui kajian keilmuan yang telah diperoleh dari proses akademik. kewirausahaan adalah sikap yang ada pada diri seseorang untuk melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut 2. Pelaksanaan Pengabdian a. Pemetaan masalah dan perencanaan Berdasarkan hasil observasi yang telah diklakukan peneliti tentang permasalahan yang terjadi bahwa rendahnya minat masyarakat untuk melakukan transaksi di sebuah lembaga yang berbasis syariah serta kurangnya jiwa kesadaran yang dimiliki oleh masyarakat untuk melakukan transaksi syariah. maka dalam hal ini program kerja yang akan peneliti lakukan adalah melakukan penyuluhan terhadap masyarakat untuk mengetahui apa itu syariah dan menumbuhkan jiwa kesadaran pada masyarakat desa Bunut. kurangnya pemahaman ilmu agama yang di tuangkan di kalangan masyarakat sehingga banyak remaja yang tidak mengetahui bahwasanya untuk melakukan sholat berjamaah itu pahalanya 7xlipat dari pahala sholat di rumah.tetapi masih banyak kurang kesadarannya remaja untuk melakukan sholat berjamaah. maka dalam hal ini program kerja yang akan dilakukan adalah bimbingan belajar mata pelajaran IPS yang di laksanakan di rumah



.bimbingan belajar ini di laksakan untuk membantu para anak-anak yang sedang kesulitan melakukan belajar tentang ekonomi. b. koordinasi Dengan Pihak Terkait berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan peneliti tentang permasalahan yang terjadi bahwa kurang pahamnya mayarakat untuk melakukan dan rendahnya pengetahuan ilmu agama untuk melakukan sholat berjamaah serta keterbatasan murid untuk belajar IPS desa Bunut. maka dalam hal ini program kerja yang akan peneliti lakukan adalah melakukan pelatihan sosialisasi dan melakukan bimbingan belajardengan tujuan untuk membantu anak-anak di desa bunut , adapun target penulis adalah masyarakat menjadi lebih paham tentang hukum simpan pinjam menurut syariat islam. memberikan pengetahuan tentang hukum dan nilai pahalanya sholat berjamaah di masjid, adapun target dari diadakannya program ini adlah agar masjid/mushola dapat terlihat rame dan antusias masyarakat untuk kemasid enjadi meningkat. B. Pihak Yang Terlibat pihak-pihak yang terlibat antara lain: 1) pihak-pihak yang terlibat berikut ini merupakan pihak-pihak yang terlibat dalam kegitan pembinaan dan pelatihan adalah sebagai berikut: a) kepala Desa Bunut sebagai pihak yang memberikan izin. b) ketua BUMDes Desa Bunut yang memberikan perizinan untuk mengadakan pertemuan denganmahasiswa KPM. c) Masyarakat yang memberikan izin untuk kami menyampaikan sosialisasi.



d) para anak-anak desa Bunut sebagai peserta pembinaan dan pelatihan pembelajaran mata pelajaran tingkat Sekolah Dasar. e) para Bapak-bapak yang mau membantu dalam kegiatan gotong royong. f) para orang tua wali murid yang mempercayakan anaknya untuk di bantu belajar. g) Mahasiswa KPM sebagai pelaksana kegiatan. 2) resources yang sudah dimiliki a) pemateri dalam pembinaan ini adalah peneliti sendiri, karena peneliti merasa cukup mampu memberikan materi. b) adanya orang tua yang mempercayai dan juga memberikan nasehat dan bimbingan tentang pemahaman pentingnya belajar.



BAB IV MEKANISME PELAKSANAAN A. POLA KOORDINASI Program dampingan ini berkoordinasi dengan beberapa pihak antara lain dapat dilihat dari skema pola koordinasi dibawah ini



kepala Desa Aparatur



ketua



Masyarakat



Mahasiswa IAIN Metro



Pemuda Bunut



Anak-anak Bunut



B. Jadwal Kegiatan Kegiatan Sosialisasi BUMDes Mengajarkan remaja betapa pentingnya sholat



Hari Senin rabu



Waktu 08.00 – 11.30 13.00 – 15.00 16.00 – 15.00



berjamaah Bimbingan belajar Jum’at 15.00-16.30 mata pelajaran IPS C. Anggaran dan Sumber Dana Program pengabdian pada bidang keagamaan umum, bidang keagamaan khusus dan idang penunjang sosial ekonomi memerlukan anggaran biaya sebagai berikut: - Aqua gelas (1x@Rp 20.000)=Rp 20.000 - tepung beras (1x@Rp 30.000) = Rp 30.000 sebesar Rp 50.000,- dan sumber dana diperoleh dari dana pribadi.



BAB V PENUTUP Demikian Program Kerja Individu yang telah penulis buat di Desa Bunut yang terletak di Kecamatan Way Ratai, Kabupaten Pesawaran, dibawah Pimpinan Bapak Arifin selaku Kepala Desa. semoga menjadi sebuah bahan acuan untuk dapat lebih meningkatkan kegiatan keagamaan dan pendidikan di Desa Bunut, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak terkait. atas kerjasamanya dari semua pihak yang mendukung program kerja ini saya ucapkan terimakasih.