program kerja tim fix print [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROGRAM KERJA TIM STUNTING PROGRAM KERJA PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DAN WASTING RUMAH SAKIT UMUM GRHA BHAKTI MEDIKA



I.



PENDAHULUAN Masalah gizi pada balita merupakan masalah kesehatan masyarakat yang masih



tergolong tinggi di Indonesia, baik yang bersifat akut maupun kronis. Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama. Ditandai anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya. Wasting adalah berat badan berada dibawah rentang normal. Wasting dapat terjadi karena penurunan berat badan drastis akibat tidak adekuatnya zat gizi dan penyakit infeksi. Penurunan prevalensi stunting pada balita merupakan agenda utama Pemerintah Republik Indonesia. Kementrian Kesehatan akan memfokuskan peningkatan gizi masyarakat dan telah tercantum pada Rencana Strategis (Renstra) Kemenkes 2020-2024. Upaya percepatan pencegahan stunting melibatkan semua pihak agar prevalensi turun hingga 14% pada tahun 2024. Prevalensi stunting secara nasional menurut Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 adalah 24,4%, angka ini mengalami penurunan 1,6% dari tahun 2019 yaitu 27,7%. Hal tersebut menunjukkan bahwa implementasi dari kebijakan pemerintah mendorong percepatan penurunan stunting di Indonesia telah memberikan hasil yang cukup baik. Selain itu perbaikan gizi juga tercermin dari penurunan kekurangan gizi (underweight) pada balita dari 19,6% pada 2013 menjadi 17,68% pada 2018. Penurunan wasting atau balita kurus dari 12,12% pada 2013 menjadi 10,19% tahun 2018. Masalah stunting dan wasting bersifat multifaktorial yang dalam pemantauannya membutuhkan sistem pemantauan dan evaluasi (monev) terpadu. Intervensi gizi spesifik terdiri dari berbagai program yang bertujuan untuk menanggulangi penyebab langsung masalah stunting, sementara intervensi gizi sensitif merupakan kelompok program yang bertujuan untuk menanggulangi berbagai penyebab tak langsung dari stunting. Rumah Sakit Umum Grha Bhakti Medika sebagai salah satu penyedia layanan kesehatan yang berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang berkualitas terhadap anak yang mengalami masalah gizi, khususnya stunting dan wasting.



II. LATAR BELAKANG Rumah Sakit Umum Grha Bhakti Medika berusaha memberikan pelayanan yang komprehensif untuk percepatan pencegahan stunting dan wasting. Usaha ini tidak terlepas dari peningkatan sarana dan prasarana sumber daya manusia sehingga mampu memberikan pelayanan yang diharapkan. Pemerintah Indonesia merancang dua kerangka



besar intervensi gizi, yaitu intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif. Kerangka pertama adalah intervensi gizi spesifik, yang merupakan intervensi yang ditujukan kepada anak dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan pada umumnya dilakukan pada sektor kesehatan. Intervensi ini juga bersifat jangka pendek dimana hasilnya dapat dicatat dalam waktu relatif pendek. Sasaran dari intervensi gizi spesifik adalah masyarakat secara umum dan tidak khusus ibu hamil dan balita pada 1.000 HPK. Kerangka intervensi yang kedua adalah intervensi gizi sensitive, kerangka ini idealnya dilakukan melalui berbagai kegiatan pembangunan diluar sektor kesehatan. Upaya percepatan pencegahan stunting dan wasting di Rumah Sakit Umum Grha Bhakti Medika melalui pelaksanaan intervensi gizi spesifik. Sasaran diprioritaskan pada pada anak dalam 1.000 HPK, ibu hamil dan ibu menyusui. Seluruh tenaga kesehatan yang terlibat diberikan penyuluhan serta pelatihan mengenai skrining serta intervensi stunting dan wasting agar dapat melakukan skrining dini dan intervensi yang tepat.



III. TUJUAN 1.



Tujuan Umum Rumah Sakit Umum Grha Bhakti Medika mampu melaksanakan pelayanan menyeluruh untuk mendukung percepatan penurunan stunting dan wasting.



2.



Tujuan Khusus Terlaksananya intervensi gizi spesifik dengan sasaran ibu hamil, ibu menyusui dan anak dibawah usia 6 bulan serta ibu menyusui dan anak usia 7 sampai 23 bulan.



IV. KEGIATAN POKOK



1.



Terbentuknya dan berfungsinya Tim Intervensi Gizi Spesifik dalam upaya percepatan penurunan stunting dan wasting di RSU Grha Bhakti Medika



2.



Terlaksananya pelatihan untuk seluruh Tim Intervensi Gizi Spesifik dalam melakukan skrining dan intervensi gizi



3.



Mengadakan sosialisasi tentang program intevensi gizi spesifik dengan sasaran ibu hamil, ibu menyusui dan anak dibawah usia 6 bulan serta ibu menyusui dan anak usia 7 sampai 23 bulan.



4.



Membuat Standar Prosedur Operasional (SPO)



5.



Melakukan pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan



V. RINCIAN KEGIATAN



1.



Terbentuknya dan berfungsinya Tim Intervensi Gizi Spesifik di RSU Grha Bhakti Medika a.



Dibentuknya Tim Intervensi Gizi Spesifik dengan anggota dokter spesialis anak, dokter spesialis kandungan, perawat atau bidan, tenaga gizi terlatih dan petugas gizi. Setelah tim terbentuk akan disahkan oleh Direktur.



b. 2.



Melakukan tugas masing-masing dalam tim



Terlaksananya pelatihan untuk seluruh Tim Intervensi Gizi Spesifik dalam melakukan skrining dan intervensi gizi



a.



Membuat dana anggaran untuk pelatihan



b.



Membuat daftar peserta yang akan mengikuti pelatihan berdasarkan tugasnya masing-masing



c.



Terlaksananya pelatihan untuk meningkatkan kemampuan teknis Tim Intervensi Gizi Spesifik sesuai standar dan bersertifikat



3.



Menjadikan RSU Grha Bhakti Medika sebagai pusat rujukan kasus stunting dan wasting a.



RSU Grha Bhakti Medika sebagai pusat rujukan kasus stunting dan wasting



untuk memastikan kasus, penyebab dan tatalaksana lanjut oleh dokter spesialis anak b.



RSU Grha Bhakti Medika sebagai pusat rujukan balita gizi buruk dengan



komplikasi medis c.



RSU Grha Bhakti Medika melaksanakan pendampingan klinis dan



tatalaksana serta penguatan jejaring rujukan kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) diwilayahnya dalam tatalaksana stunting dan wasting 4.



Mengadakan sosialisasi kegiatan tentang program intevensi gizi spesifik, dengan uraian:



a. Kegiatan intervensi gizi spesifik dengan sasaran ibu hamil: 1. Memberikan makanan tambahan pada ibu hamil untuk mengatasi kekurangan energi dan protein kronis 2. Mengatasi kekurangan zat besi dan asam folat (pemberian suplementasi besi dan folat minimal 90 tablet) 3. Mengatasi kekurangan iodium



4. Menanggulangi kecacingan pada ibu hamil 5. Melindungi ibu hamil dari malaria (memberikan kelambu serta pengobatan bagi ibu hamil yang positif malaria) 6. Memberikan perlindungan terhadap ibu hamil (memberikan dukungan kepada ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali, memberikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT)) 5.



Kegiatan intervensi gizi spesifik dengan sasaran ibu menyusui dan anak dibawah usia 6 bulan:



1. Mendorong inisiasi menyusu dini (IMD) 2. Mendorong pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif 3. Pemberian imunisasi dasar 4. Pemantauan tumbuh kembang bayi secara rutin setiap bulan 5. Penanganan bayi sakit secara tepat 6. Kegiatan intervensi gizi spesifik dengan sasaran ibu menyusui dan anak usia 7 sampai 23 bulan: 7. Mendorong melanjutkan pemberian ASI hingga usia 23 bulan didampingi oleh pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) 8. Pemberian vitamin A pada bulan Februari dan Agustus 9. Menyediakan obat cacing 10. Menyediakan suplementasi zink 11. Melakukan fortifikasi zat besi kedalam makanan 12. Memberikan perlindungan terhadap malaria 13. Memberikan imunisasi lengkap 14. Melakukan pencegahan dan pengobatan diare 15. Membuat Standar Prosedur Operasional (SPO) untuk menentukan status gizi 16. Melakukan pencatatan dan pelaporan kasus stunting dan wasting 17. Melakukan evaluasi pelayanan, audit kesakitan dan kematian kasus stunting dan wasting dalam sistem informasi rumah sakit (SIRS)



VI.



CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN



1.



Tim Intervensi Gizi Spesifik mendukung RSU Grha Bhakti untuk menerapkan rumah sakit sayang ibu dan bayi.



2.



Tim Intervensi Gizi Spesifik menjadikan RSU Grha Bhakti Medika sebagai pusat rujukan kasus stunting dan wasting, yang berperan sebagai pendamping klinis dan manjemen serta merupakan jejaring rujukan.



3.



Tim Intervensi Gizi Spesifik menyelenggarakan kegiatan, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan serta pelayanan dalam upaya percepatan penurunan stunting dan wasting di lingkungan rumah sakit.



4.



Pimpinan rumah sakit melaksanakan evaluasi pelayanan dan pengendalian mutu program penurunan stunting dan wasting.



5.



Melakukan rapat rutin antar pimpinan rumah sakit, komite medik dan Tim Intervensi Gizi Spesifik untuk membahas, merencanakan, dan mengevaluasi program penurunan stunting dan wasting.



6.



Pelaporan mengenai data/statistik hasil analisis pelayanan medis kasus stunting dan wasting.



VII. SASARAN



1.



Dokter spesialis anak, dokter spesialis kandungan, perawat atau bidan, tenaga gizi terlatih dan petugas gizi mendapat pelatihan internal untuk melakukan skrining dan intervensi gizi dalam bidang pelayanan program stunting dan wasting sebanyak 70%.



2.



Terlaksananya pendampingan klinis dan tatalaksana serta penguatan jejaring rujukan kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) diwilayah kerja RSU Grha Bhakti Medika dalam tatalaksana stunting dan wasting



3.



Terselenggaranya sosialisasi tentang program intevensi gizi spesifik dengan sasaran ibu hamil, ibu menyusui dan anak dibawah usia 6 bulan serta ibu menyusui dan anak usia 7 sampai 23 bulan dalam upaya percepatan penurunan stunting dan wasting.



VIII. JADWAL PELAKSANAAN



No



Kegiatan



Tahun 2022 Bulan 1



1.



2



3



Pembentukan Tim



4



5



6



7



8



9



10



11



12



X



Intervensi Gizi Spesifik 2.



Sosialisasi



program



X



X



X



intervensi gizi spesifik 3.



Pengusulan sarana dan



X



prasarana 5.



Pembuatan SPO



6.



Pencatatan, pelaporan



X X X X



X



X



X



X X X



X



X



X



hasil kegiatan 7.



Evaluasi Kegiatan



IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN



1. Terlaksananya pendampingan klinis dan tatalaksana serta penguatan jejaring rujukan kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) diwilayah kerja RSU Grha Bhakti Medika dalam tatalaksana stunting dan wasting.



2. Terselenggaranya sosialisasi tentang program intevensi gizi spesifik dalam upaya penurunan angka stunting dan wasting. 3. Tim Intervensi Gizi Spesifik melakukan pencatatan dan pelaporan kasus stunting dan wasting setiap bulan. 4. Tim Intervensi Gizi Spesifik melakukan evaluasi pelayanan, audit kesakitan dan kematian kasus stunting dan wasting setiap 3 bulan dalam sistem informasi rumah sakit (SIRS) sebagai evaluasi untuk perbaikan.



5. Kepala Tim Intervensi Gizi Spesifik memberikan hasil rekomendasi berdasarkan analisis pelayanan program stunting dan wasting kepada kepada Direktur Rumah sakit Murni teguh Tuban Bali sebagai bahan tindak lanjut untuk membuat kebijakan dan melakukan perbaikan.



Ditetapkan di Klungkung Pada tanggal 9 Mei 2022 Direktur RSU Grha Bhakti Medika



` dr. Agus Donny Susanto, MARS NIK. 002/D/RSUGBM/2020