Program PMKP 2021 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR Semakin meningkatnya pendidikan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat maka sistem nilai dan orientasi dalam masyarakatpun mulai berubah. Masyarakat mulai cenderung menuntut pelayanan umum yang lebih baik, lebih ramah dan lebih bermutu termasuk pula pelayanan kesehatan. Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat atas mutu pelayanan maka fungsi pelayanan kesehatan termasuk pelayanan dalam rumah sakit secara bertahap perlu terus ditingkatkan agar menjadi lebih efektif dan efisien serta memberi kepuasan terhadap pasien, keluarga maupun masyarakat. Dalam rangka pemantapan peningkatan mutu dan pelayanan tersebut maka disusunlah Program Kerja Peningkatan Mutu dan Keselarnatan Pasien Rumah Sakit Bhakti Medicare yang menjadi bagian dari Rencana Strategis Rumah Sakit Bhakti Medicare Tahun 2020. Dalam Program ini diuraikan secara detail tentang kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien, monitoring, sampai dengan tahap evaluasi dan diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemilik dan pengelola seluruh unit/bagian/bidang di Rumah Sakit Bhakti Medicare. Semoga Program Kerja Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien ini dapat menjadi pegangan Komite PMKP di Rumah Sakit dan bermanfaat sesuai dengan tujuannya



Sukabumi, Januari 2021



Tim Penvusun



DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................. KATA PENGANTAR......................................................................................................... DAFTAR ISI....................................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... BAB II LATAR BELAKANG............................................................................................ BAB III TUJUAN............................................................................................................... BAB IV KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN.......................................... BAB V CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN............................................................. BAB VI SASARAN............................................................................................................ BAB VII JADWAL KEGIATAN....................................................................................... BAB VIII EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN.................. BAB IX PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN......................



BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rumah sakit merupakan layanan jasa yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Rumah sakit merupakan tempat yang sangat kompleks, terdapat ratusan macarn obat, ratusan test, ratusan prosedur, banyak terdapat alat dan teknologi. Bermacam profesi dan non profesi yang memberikan pelayanan pasien selama 24 jam secara terus-menerus, dimana keberagaman dan kerutinan pelayanan tersebut apabila tidak dikelola dengan baik dapat terjadi Kejadian Tidak Diharapkan KTD/ Adverse evenst. Dengan semakin meningkatnya pendidikan dan keadaan social ekonomi masyarakat, maka sistem nilai dan orientasi dalam masyarakatpun mulai berubah. Masyarakat mulai cenderung menuntut pelayanan umum yang lebih baik, lebih ramah dan lebih bermutu termasuk pula pelayanan kesehatan. Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat atas mutu pelayanan maka fungsi pelayanan kesehatan termasuk pelayanan dalam rumah sakit secara bertahap perlu terus ditingkatkan agar menjadi lebih efektif dan efisien serta memberi kepuasan terhadap pasien, keluarga maupun masyarakat. Pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit harus berkualitas danmemenuhi lima dimensi mutu yang utarna yaitu: tangibles, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. Disadari ataupun tidak, penampilan (tangibles) dari rumah sakit merupakan point pertama yang ditilik ketika pasien pertama kali mengetahui keberadaannya. Kesesuaian janji (reliabily), pelayanan yang tepat (responsiveness), dan jaminan pelayanan (assurance) merupakan masalah yang sangat peka dan sering menimbulkan konflik. Dalam proses pelayanan ini faktor perhatian (empathy) terhadap pasien tidak dapat dilalaikan oleh pihak rumah sakit.Selain hal di atas pengukuran mutu juga perlu memperhatikan dimensi mutu dari WHO yakni effective, efficient, accessible, accepted (patient care), equity dan safe. Ditinjau dari aspek praktis, pelayanan prima memiliki beberapa kriteria sebagai berikut : 1. Masalahkesederhanaanpelayanan. Pada umumnya pasien rumah sakit hanya tahu bahwa ketika ia mengalami kesakitan dan datang ke rumah sakit, dia menginginkan pelayanan yang sesegera mungkin sehingga dia bisa segera terlepas dari kesakitannya. 2. Kejelasan dan kepastian pelayanan. Hal ini meliputi kejelasan akan proses alur kerja dalam pelayanan, pencatatan kegiatan pelayanan, tata cam pengolahan biaya atau tarif dan konsistensi informasi. 3. Bagaimana keamanan dan kenyamanan pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya bahwa pasien yang dating ke rumah sakit selain membawa beban kesakitan fisik maupun psikis, juga membawa beban kesakitan sosial. Keamanan dan kenyamanan ini terkait dengan bagaimana fasilitas yang terdapat di rumah sakit tersebut perlu diperhatikan. Peralatan yang ada harus memenuhi standar, ruang tunggu yang nyarnan, pelayanan yang yang sesuai dengan standar, dan penampilan baik tenaga medis, paramedis, maupun non paxarnedis yang simpatik. 4. Bagaimana Rumatr Sakit memberikan keterbukaan informasi kepada pasien.



Baik informasi mengenai instrumen pelayanan yang ada di Rumah Sakit tersebut maupun mengenai hal-hal yang terkait dengan pelayanan per individu. 5. Aspek praktis adalah masalah kuantitas. Untuk menilai pelayanan yang diberikan sudah berkualitas atau belum, seringkali ditinjau dari jumlah kunjungan" penggun&ul peralatan moderno respons pasien, frekuensi keluhan tentang pelayanan, dan pendapatan rumah sakit. Penilaian kuantitatif memiliki andil dalam menentukan apakah rumah sakit tersebut telah melaksanakan pelayanan yang berkualitas dan prima. salah satu strategi yang paling tepat untuk mengimbangi hal tersebut adalah melalui pendekatan mutu pelayanan yang harus dilaksanakan secara terpadu, berkelanjutan dan menyeluruh sehingga stake holder maupun masyarakat yang membutulrkan terpenuhi harapannya. Tentunya hal ini penting mengingat semakin berkembangnya Rumah Sakit di Indonesia\ serta semakin tingginya tuntutan masyarakat akan fasilitas kesehatan yang berkualitas dan terjangkau, sehingga Rumah sakit harus berupaya suwive di tengah persaingan yang semakin ketat sekaligus memenuhi tuntutan-tuntutan tersebut B. DASAR HUKUM C. Komite PMKP sesuai dengan firngsinya sebagai pengelola Program D. PMKP Rumah Sakit, maka acuan program kerja Komite PMKP mengacu E. pada program PMKP dan Program Manajemen Risiko Rumatr Sakit F. Hal ini sesuai dengan Dasar hukum/kebijakan/peraturan pemerintah G. yang mewajibkan RS melaksanakan H. Keselamatan Pasieno yang tertuang dalam: I.



J.



upaya Peningkatan Mutu dan



1. Undang-undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan; 2. Undang-undang RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumatr Sakit; 3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2015 tentang



K. L. Pedoman Organisasi Rumah Sakit



4.



M. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor N. Sistem lnformasi Manajemen Rumah Sakit



82 Tahun 2013 tentang



O. 5. Peraturan Menteri Kesehatan No. 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi P. dan Perizinan Rumah Sakit



6.



Q. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129 Tahun 2008 tentang R. Standar Pelavanan Minimal Rumah Sakit S. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementrian T. Kesehatan RI Nomor HK.02.031v263012016 tentang pedoman Teknis U. Penilaian Indikator Kinerja Individu



(KI) Direktur utama Rumatr



V. sakit umum/Iftusw dan Kepala Balai di Lingkungan Direktorat W. Jenderal Pelayanan Kesehata Kementerian Kesehatan RI Tahrur 2016. X. Pedoman Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety), Y. Kemenkes RI Edisi 2015 Z. Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) (Patient Safety AA. Ineident Report), KKPRS 20 I 5 BB. Pedoman Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah sakit; WHODepkes



CC.2001



DD.



Petunjuk Pelaksanaan Indikator Mutu Pelayanan Rumah sakit,



EE. Depkes 1994



FF. Indikator Kinerja Rumah Sakit, Depkes,2005 GG. Kamus Indikator Kinerja Badan Layanan Umum Unit Pelaksana HH. Teknis Vertikal Ditjen Pelayanan Kesehatab Kementeriana Kesehatan II. RI Tahun 2016