Promkes Pada Ibu Nifas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR................................................................................................ BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG................................................................................... B. RUMUSAN MASALAH............................................................................... C.TUJUAN......................................................................................................... BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... A. PENGERTIAN............................................................................................. B. TUJUAN MASA NIFAS............................................................................... C. TAHAPAN-TAHAPAN MASA NIFAS..................................................... D. WAKTU KUNJUNGAN MASA NIFAS................................................... E. TANDA-TANDA BAHAYA SELAMA MASA NIFAS........................... F. LINGKUP PROMOSI KESEHATAN TERHADAP IBU NIFAS BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN........................................................................................... B. SARAN......................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................



BAB I PENDAHULUAN



A.



LATAR BELAKANG



Adapun latar belakang dalam pembuatan makalah ini adalah agar kita mengetahui bagaimana cara memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat terutama kepada ibu pascapersalinan mengenai berbagai pendidikan kesehatan yang dapat kita berikan sebagai seorang bidan dalam memberikan asuhan kepada ibu selama masa nifas, dan menyusui. Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, placenta serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu. Masa nifas merupakan hal penting untuk diperhatikan guna menurunkan angka kematian ibu dan bayi di indonesia. Upaya ini terbukti telah menyelamatkan lebih dari separuh ibu bersalin dan bayi baru lahir yang disertai dengan penyulit proses persalinan atau komplikasi yang mengancam keselamatan jiwa. Namun, tidak ada intervensi yang sesuai bagi suatu negara dapat dengan serta merta dijalankan dan memberi dampak menguntungkan bila diterapkan di negara lain.



B.



RUMUSAN MASALAH



Adapun rumusan masalah makalah ini adalah: 1. Apa pengertian promosi kesehatan? 2.Apa tujuan promosi kesehatan pada masa nifas? 3. Bagaimana tahapan-tahapan masa nifas? 4. Apa tanda-tanda bahaya pada masa nifas?



c.



TUJUAN



Adapun tujuan makalah ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengertian promosi kesehatan 2. Untuk mengetahui tujuan promosi kesehatan pada masa nifas 3. Untuk mengetahui tahapan-tahapan masa nifas 4. Untuk mengetahui tanda-tanda bahaya pada masa nifas



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian



Promosi Kesehatan ( Health Promotion ) adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Ini bukan sekedar pengubahan gaya hidup saja,namun berkaitan dengan pengubahan lingkungan yang diharapkan dapat lebih mendukung dalam membuat keputusan yang sehat.



Lingkup Promosi kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar dapat memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Ini mencakup pendidikan kesehatan (health education) yang penekanannya pada perubahan atau perbaikan melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan. Promosi kesehatan adalah juga upaya penyuluhan (upaya komunikasi dan informasi) yang penekanannya pada penyebaran informasi. Masa Nifas puerperium adalah masa sejak melahirkan sampai pulihnya alat-alat reproduksi & anggota tubuh lainnya yg berlangsung sampai sekitar 40 hari (KBBI, 1990).



B.



Tujuan Masa Nifas



1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis. 2. Melaksanakan skrinning secara komprehensif, deteksi dini, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi. 3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, cara dan manfaat menyusui, pemberian imunisasi serta perawatan bayi sehari-hari. 4. Memberikan pelayanan keluarga berencana. 5. Mendapatkan kesehatan emosi.



C. Tahapan-tahapan Masa Nifas



Masa nifas terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu : 1. Puerperium dini Suatu masa kepulihan dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan berjalan-jalan. 2. Puerperium intermedial Suatu masa dimana kepulihan dari organ-organ reproduksi selama kurang lebih enam minggu. 3. Remote puerperium Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dlam keadaan sempurna terutama ibu bila ibu selama hamil atau waktu persalinan mengalami komplikasi.



D. Waktu Kunjungan Masa Nifas a.



Kunjungan I ( 6- 8 jam)



Tujuannya: 1)



Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.



2)



Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan dan merujuk bila perdarahan berlanjut.



3) Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan pada masa nifas karena atonia uteri. 4) Pemberian ASI awal. 5) Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir. 6) Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi.



b. Kunjungan II (6 hari pasca persalinan Tujuannya : 1) Memastikan involusi uterus berjalan, uterus berkontraksi, fundus di bawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal. 2) Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal. 3) Memastikan ibu mendapat cukup makan, cairan dan istirahat. 4) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda penyakit. 5)



Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat dan menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.



c.



Kunjungan III (2 minggu pasca persalinan)



Asuhan yang diberikan sama dengan 6 hari post partum



d. Kunjungan IV (6 minggu pasca persalinan) 1) Menanyakan ibu tentang penyakit yang dialami ibu dan bayi. 2) Memberikan konseling untuk KB secara dini.



e.



Kunjungan Rumah Suatu proses untuk membantu klien atau keluarga mempelajari dan menemukan



kebutuhan kesehatan dengan tujuan untuk membantu menyadari adanya masalah kesehatan, menegakkan pengertian bersama mempelajari kebutuhan kesehatan melaksanakan tindakan yang sesuai wewenang, memberikan keyakinan dukungan dan menurunkan stress. (Saifuddin, 2002)



E.



Tanda-tanda Bahaya Selama Masa Nifas



Sebagian besar kematian ibu terjadi selama masa post partum oleh karena itu sangatlah penting untuk membimbing para ibu dan keluarganya mengenai tanda-tanda bahaya yang menandakan bahwa ia perlu segera mencari bantuan medis, ibu juga perlu mengetahui kemana ia mencari bantuan tersebut (Saifuddin, 2002) Beritahulah ibu jika mengetahui adanya masalah-masalah berikut,maka ia perlu segera menemui bidan : a.



Perdarahan vagina yang luar biasa atau tiba-tiba bertambah banyak (lebih dari perdarahan haid biasa atau bila memerlukan penggantian pembalut dua kali dalam setengah jam).



b.



Pengeluaran vagina yang baunya menusuk.



c.



Rasa sakit dibagian bawah abdomen atau punggung.



d.



Sakit kepala yang terus menerus, nyeri ulu hati atau masalah penglihatan.



e.



Pembengkakan diwajah atau di tangan.



f.



Demam, muntah, rasa sakit pada waktu buang air kecil atau jika merasa tidak enak badan.



g.



Payudara yang berubah menjadi merah, panas dan atau terasa sakit.



h.



Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama.



i.



Rasa sakit, merah, lunak dan/atau pembengkakan di kaki.



j.



Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengasuh sendiri bayinya atau diri sendiri.



k.



Merasa sangat letih atau nafas terengah-engah (Saifuddin, 2002)



F.



Lingkup Promosi Kesehatan Terhadap Ibu Nifas



Lingkup promosi kesehatan terhadap ibu nifas meliputi nutrisi dan cairan, ambulasi, eliminasi, kebersihan diri dan bayi, istirahat, sexual, latihan/senam nifas, tanda bahaya, keluarga Berencana dan pemberian ASI.



Bidan tetap mendampingi ibu selama 2 jam setelah pesalinan. Dalam masa nifas bidan dianjurkan untuk menanyakan tentang perasaan ibu. Biasanya ibu merasa capek dan lemas. Ibu dan bayi diberikan kesempatan untuk beristirahat. Saat ibu masih merasa lemas, promosi kesehatan dapat diberikan melalui keluarga ibu nifas, misanya keluarga pasien diberitahukan bawa ibu boleh minum dan makan ringan setiap waktu, bangun bila mau kencing dan sebagainya.



Baru setelah ibu merasa lebih baik dan bersedia diberikan pendidikan kesehatan, bidan diperkenankan untuk memberikan pendidikan kesehatan. Itupun sedikit demi sedikit sesuai kemampuan ibu. Pendidikan kesehatan yang diberikan misalnya setelah melahirkan ibu boleh makan seperti biasa, setiap hari minum air putih minimal 8 gelas, ibu diajari cara menyusui dan perawatan payudara, gizi ibu nifas dan sebagainya. Diharapkan dengan memberikan promosi kesehatan pada ibu nifas, ibu nifas dapat menghadapi masa nifas dengan baik dan normal.



Masa nifas (puerperium) barasal dari bahasa Latin, yaitu puer yang artinya bayi dan parous yang artinya melahirkan atau berarti masa sesudah melahirkan. Periode masa nifas adalah periode waktu selama 6-8 minggu setelah persalinan. Proses ini dimulai setelah persalinan dan berakhir setelah alat-alat reproduksi kembali seperti keadaan sebelum hamil/ tidak hamil sebagai akibat dari adanya perubahan fisiologi dan psikologi karena proses persalinan.



Tujuan dari pemberian asuhan kebidanan pada masa nifas adalah sebagai berikut:



1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis. 2. Mendeteksi masalah, mengobati, dan merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.



3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, cara dan manfaat menyusui, imunisasi serta perawatan bayi sehari-hari. 4. Memberikan pelayanan KB.



Peran bidan dalam masa nifas, yaitu:



1. Memberikan dukungan yang terus menerus selama masa nifas yang baik sesuai dengan kebutuhan ibu agar mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama persalinan dan nifas. 2. Sebagai promotor hubungan yang erat antara ibu dan bayi secara fisik dan psikologis. 3. Mengondisikan ibu untuk menyusui bayinya dengan cara meningkatkan rasa nyaman .



Dalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan berangsurangsur pulih seperti ke keadaan sebelum hamil. Untuk membantu mempercepat proses penyembuhan pada masa nifas, maka ibu nifas membutuhkan pendidikan kesehatan / health education seperti personal hygiene, istirahat dan tidur. Kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan ibu nifas antara lain: 1. Kebersihan diri atau personal hygiene. Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu unutuk menjaga kebersihan diri dengan cara mandi yang teratur minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan dimana ibu tinggal. Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi. Merawat perineum dengan baik dengan menggunakan antiseptik (PK / Dethol) dan selalu diingat bahwa membersihkan perineum dari arah depan ke belakang. Jaga kebersihan diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada luka jahitan maupun kulit.



a. Pakaian



Sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena produksi keringat menjadi banyak. Produksi keringat yang tinggi berguna untuk menghilangkan ekstra volume saat hamil. Sebaiknya, pakaian agak longgar di daerah dada sehingga payudara tidak tertekan dan kering. Demikian juga dengan pakaian dalam, agar tidak terjadi iritasi (lecet) pada daerah sekitarnya akibat lochea.



b. Kebersihan rambut



Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat gangguan perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis dibandingkan keadaan normal. Jumlah dan lamanya kerontokan berbeda-beda antara satu wanita dengan wanita yang lain. Meskipun demikian, kebanyakan akan pulih setelah beberapa bulan. Cuci rambut dengan conditioner yang cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut. Hindari penggunaan pengering rambut.



c.



Kebersihan kulit



Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan dikeluarkan kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan pembengkakan pada wajah, kaki, betis, dan tangan ibu. oleh karena itu, dalam minggu-minggu pertama setelah melahirkan, ibu akan merasakan jumlah keringat yang lebih banyak dari biasanya. Usahakan mandi lebih sering dan jaga agar kulit tetap kering.



d. Kebersihan vulva dan sekitarnya.



-



Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan daerah di



sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus. Bersihkan vulva setiap kali buang air kecil atau besar. -



Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari.



Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah matahari atau disetrika. -



Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah



membersihkan daerah kelaminnya. -



Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk



menghindari menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci menggunakan sabun. Perawatan luka perineum bertujuan untuk mencegah infeksi, meningkatkan rasa nyaman dan mempercepat penyembuhan. Perawatan luka perineum dapat dilakukan dengan cara mencuci daerah genital dengan air dan sabun setiap kali habis BAK/BAB yang dimulai dengan mencuci bagian depan, baru kenudian daerah anus. Sebelum dan sesudahnya ibu dianjukan untuk mencuci tangan. Pembalut hendaknya diganti minimal 2 kali sehari. Bila pembalut yang dipakai ibu bukan pembalut habis pakai, pembalut dapat dipakai kembali dengan dicuci, dijemur dibawah sinar matahari dan disetrika.



2. Istirahat dan tidur



Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh semua orang. Dengan istirahat dan tidur yang cukup,tubuh baru dapat berfungsi secara optimal. Istirahat dan tidur sendiri memiliki makna yang berbeda pada setiap individu. Secara umum,istirahat berartisuatu keadaan tenang,relaks,tanpa tekanan emosional,dan bebas dari perasaan gelisah. Jadi,beristirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama



sekali. Terkadang,berjalan-jalan di taman juga bisa dikatakan sebagai suatu bentuk istirahat. Sedangkan tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun. Tidur dikarakteristikkan dengan aktifitas fisik yang minimal,tingkat kesadaran yang bervariasi, perubahan proses fsiologis tubuh,dan penurunan respons terhadap stimulus eksternal. Hampir sepertiga dari waktu kita,kita gunakan untuk tidur. Hal tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa tidur dapat memulihkan atau mengistirahatkan fisik setelah seharian beraktivitas,mengurangi stress dan kecemasan,serta dapat meningkatkan kemampuan dan konsenterasi saat hendak melakukan aktivitas sehari-hari. Istirahat yang memuaskan bagi ibu yang baru melahirkan merupakan masalah yang sangat penting sekalipun tidak mudah dicapai. Keharusan ibu untuk beristirahat sesudah melahirkan memang tidak diragukan lagi, kehamilan dengan beban kandungan yang berat dan banyak keadaan yang mengganggu lainnya, pekerjaan bersalin, bukan persiapan yang baik dalam menghadapi kesibukan yang akan terjadi. Padahal hari-hari postnatal akan dipenuhi oleh banyak hal, begitu banyak yang harus dipelajari, ASI yang diproduksi dalam payudara, kegembiraan menerima kartu ucapan selamat, karangan bunga, hadiah-hadiah serta menyambut tamu dan juga kekhawatiran serta keprihatinan yang tidak ada kaitannya dengan situasi ini. Jadi, dengan tubuh yang letih dan mungkin pula pikiran yang sangat aktif, ibu sering perlu diingatkan dan dibantu agar mendapatkan istirahat yang cukup. Kegunaan atau fungsi dari Tidur yang cukup :



1. Regenerasi sel-sel tubuh yang rusak menjadi baru. 2. Memperlancar produksi hormon pertumbuhan tubuh. 3. Mengistirahatkan tubuh yang letih akibat aktivitas seharian. 4. Meningkatkan kekebalan tubuh kita dari serangan penyakit. 5. Menambah konsentrasi dan kemampuan fisik.



Pola istirahat, yaitu: a.



Anjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan



b. Sarankan ibu untuk kembali ke kegiatan-kagiatan rumah tangga biasa secara perlahanlahan, serta untuk tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur. c.



Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam berbagai hal :



1. Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi 2. Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan 3. Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri 4. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan. Kurang istirahat dapat mengurangi produksi ASI , memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak pendarahan, menyebabkan depresi dan ketidak mampuan untuk merawat bayinya



Setelah menghadapi ketegangan dan kelelahan saat melahirkan, usahakan untuk rileks dan istirahat yang cukup, terutama saat bayi sedang tidur. Kebutuhan istirahat dan tidur harus lebih diutamakan daripada tugas-tugas rumah tangga yang kurang penting. Jangan sungkan untuk meminta bantuan suami dan keluarga jika ibu merasa lelah. Istirahat juga memberi ibu energi untuk memenuhi kebutuhan makan dan perawatan bayi sering dapat tidak terduga. Pasang dan dengarkan lagu-lagu klasik pada saat ibu dan bayi beristirahat untuk menghilangkan rasa tegang dan lelah. Dalam masa nifas ibu membutuhkan gizi yang cukup. Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Kualitas dan jumlah makanan yang dikonsumsi ibu sangat berpengaruh pada jumlah ASI yang dihasilkan, ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan 800 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktifitas ibu itu sendiri.



Sebuah teori, maternal depletion syndrome menyatakan bahwa status gizi ibu setelah peristiwa kehamilan dan persalinan, kemudian diikuti masa laktasi, tidak segera pulih dan ditambah lagi pemenuhan gizi yang kurang, jumlah paritas yang banyak dengan jarak kehamilan yang pendek, akan menyebabkan ibu mengalami drainage gizi. Akibatnya ibu akan berada dalam status gizi yang kurang dengan akibat lebih lanjut pada ibu dan anaknya. Oleh karena itu, ibu yang menyusui anaknya harus diberikan pengetahuan tentang gizi. Soal gizi ibu hamil maupun nifas, di mana bila gizi yang dibutuhkan, hampir mirip, tetap berpedoman pada 4 sehat 5 sempurna dengan menu seimbang. Kuantitas dan kualitas makanan ibu yang baik pada saat hamil maupun mana nifas akan mempengaruhi produksi ASI. Jika keadaan gizi ibu baik secara kuantitas, akan terproduksi ASI lebih banyak daripada ibu dengan gizi kurang. Sedangkan secara kualitas tidak banyak dipengaruhi kecuali lemak, vitamin dan mineral. Pada dasarnya menu untuk ibu hamil dan menyusui porsi makan baik nasi maupun lauk pauknya lebih banyak daripada sebelum hamil dan menyusui. Pesan penting bagi ibu menyusui, antara lain: a.



Banyak makan sayuran yang beragam dan banyak minum sedikitnya 8 gelas sehari,



b. Pemakaian bumbu jangan terlalu merangsang, tidak pedas, c.



Tetap memperhatikan kecukupan gizi rata-rata dianjurkan (2900 k.kal.)



Ibu menyusui harus :



a.



Mengkomsumsi tambahan 500 kalori setiap hari



b. Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin yang cukup c. Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu minum setiap kali menyusui) d.



Pil zat besi (sulfas/glukonas ferrosus) harus diminum untuk menambah xat gizi setidaknya selama 40 haro pasca bersalin (setelah melahirkan)



e.



Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan vitamin A kepada anaknya melalui ASI (Air Susu Ibu)-nya. Lingkup promosi kesehatan terhadap ibu nifas meliputi nutrisi dan cairan, ambulasi,



eliminasi, kebersihan diri dan bayi, istirahat, sexual, latihan/senam nifas, tanda bahaya, keluarga Berencana dan pemberian ASI. Bidan tetap mendampingi ibu selama 2 jam setelah pesalinan. Dalam masa nifas bidan dianjurkan untuk menanyakan tentang perasaan ibu. Biasanya ibu merasa capek dan lemas. Ibu dan bayi diberikan kesempatan untuk beristirahat. Saat ibu masih merasa lemas, promosi kesehatan dapat diberikan melalui keluarga ibu nifas, misanya keluarga pasien diberitahukan bawa ibu boleh minum dan makan ringan setiap waktu, bangun bila mau kencing dan sebagainya. Baru setelah ibu merasa lebih baik dan bersedia diberikan pendidikan kesehatan, bidan diperkenankan untuk memberikan pendidikan kesehatan. Itupun sedikit demi sedikit sesuai kemampuan ibu. Pendidikan kesehatan yang diberikan misalnya setelah melahirkan ibu boleh makan seperti biasa, setiap hari minum air putih minimal 8 gelas, ibu diajari cara menyusui dan perawatan payudara, gizi ibu nifas dan sebagainya. Diharapkan dengan memberikan promosi kesehatan pada ibu nifas, ibu nifas dapat menghadapi masa nifas dengan baik dan normal.



Nifas (puerperium) periode waktu atau masa dimana organ reproduksi kembali kepada keadaan tidak hamil, masa ini membutuhkan wkatu sekitar 6 minggu. Masa Nifas (puerperium) yaitu dimulainya setelah placenta lahir dan berakhir ketika alatalat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu.



Periode Masa Nifas



1. Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalanjalan.Dalam agama Islam, dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari 2. Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu 3. Remote Puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil / waktu persalinan ada komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan atau tahunan.



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN



Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, placenta serta selaputyang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu. Lingkup promosi kesehatan terhadap ibu nifas meliputi nutrisi dan cairan, ambulasi, eliminasi, kebersihan diri dan bayi, istirahat, sexual, latihan/senam nifas, tanda bahaya, keluarga Berencana dan pemberian ASI.



B. SARAN



Pemakalah menyadari banyak terdapat kesalahan, kejanggalan, dan kekurangan dalam penulisan makalah ini. Dari kesederhanaan makalah ini, pemakalah membuka tangan guna menerima teguran dan saran, demi kesempurnaan makalah iniMasa nifas (puerperium) adalah di mulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6-8 minggu. Masa dilakukan untik menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir dan untuk mencegah, mendeteksi, dan menangani masalah-masalah yang terjadi.(buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, hal.



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami hanturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkah kasih kesehatan dan limpahan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini, dalam mata kuliah “Promosi Kesehatan”.Dengan judul “PROMOSI KESEHATAN SELAMA MASA NIFAS”.



Penulisan makalah ini kami susun berdasarkan sumber-sumber yang ada di internet.Makalah ini juga kami susun guna memberikan pengalaman bagi mahasiswi agar mampu menerapkan pengetahuannya dengan lebih luas.Oleh karena itu, mahasiswi perlu lebih meningkatkan pemahaman, wawasan, dan memperluas pola pikir.Yang tentunya sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang wawasan kedepan bagi mahasiswi.Dan pastinya dapat menjadi bekal bagi mahasiswi untuk mengabdikan diri kepada masyarakat dan dunia luas dengan keahlian, pengetahuan, wawasan sesuai dengan keterampilan dan profesinya masing-masing.



Kami menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan/perbaikan penulisan makalah ini dikemudian hari. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.



Raha, 07-Oktober - 2013



Penyusun



DAFTAR PUSTAKA



Sastrawinata,sulaiman.2003.Obstetri Fisiologi.Bandung: Eleman Prawiharjo,Sarwono.2009.ILMU KEBIDANAN.Jakarta:PT Bina Pustaka http://superbidanhapsari.wordpress.com/2010/10/15/promosi kesehatan pada masa nifas/ http://www.anneahira.com/promosi kesehatan pada masa nifas/



MAKALAH PROMOSI KESEHATAN PADA IBU NIFAS



DI SUSUN OLEH: KELOMPOK 6 1. 2. 3. 4.



NURHAYATI NURMAWATI RASNAWATI RITA FEBRIANTI



AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA KABUPATEN MUNA 2013 /2014