Proposal Kewirausahaan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

EXECUTIVE SUMMARY (RINGKASAN) Teh Herbal merupakan racikan bunga, daun, biji, akar, atau buah kering yang dibuat menjadi sebuah minuman. Teh dapat dibuat dari dedaunan dan berbagai campuran rempah-rempah yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Tradisi mengkonsumsi teh telah dilakukan oleh masyarakat Indonesia sejak lama. Tanaman sirsak (Annona muricata Linn.) merupakan salah satu tanaman dari kelas Dicotyledonae, keluarga Annonaceae, dan genus Annona. Nama sirsak berasal dari bahasa Belanda, yakni Zuurzakyang berarti kantong asam. Teh Srimpa dalam kemasan celup yang mudah diseduh dan bermanfaat bagi kesehatan. Produk teh herbal ini berisi daun Sirsak, kayu Secang dan daun Pandan. Pembuatan Teh Srimpa dilakukan dengan cara mengeringkan bahanbahan, menghaluskan dan mengemasnya dalam kantong teh. Dengan cara tersebut masyarakat dengan mudah melakukannya dirumah-rumah.



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini semakin maraknya minuman berbahan kimia yang tidak sesuai dengan standar hidup manusia berkembang pesat di Negara Indonesia. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan gaya hidup, masyarakat menjadi lebih selektif dan kritis terhadap konsumsi pangan untuk menunjang kesehatan. Tuntutan akan minuman yang bermutu tinggi serta bermanfaat bagi kesehatan manusia saat ini sangat dibutuhkan. Rempah-rempah yang banyak terdapat di Indonesia dapat dimanfatkan sebagai alternatif bahan pembuatan minuman yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Remahrempah sudah terbukti dapat menghambat proses terbentuknya senyawa oksigen reaktif atau Reactive oxygen species (ROS), serta kandungan antioksidannya dapat menangkal radikal bebas. Teh merupakan minuman yang tidak asing dan sangat familiar dikalangan masyarakat Indonesia. Teh dapat dibuat dari dedaunan dan berbagai campuran rempah-rempah yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Tradisi mengkonsumsi teh telah dilakukan oleh masyarakat Indonesia sejak lama. Strategi pengembangan teh yang memanfaatkan sumber daya alam di Indonesia harus dikembangkan lebih lanjut. Banyakanya varietas tumbuhan yang ada di Indonesia yang memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh manusia dapat dijadikan sebagai sumber bahan untuk pembuatan teh. Namun kurangnya pengetahuan serta pengembangan pemanfaatan sumber daya alam potensial pada sector ini belum maksimal. Tanaman sirsak (Annona muricata Linn.) merupakan salah satu tanaman dari kelas Dicotyledonae, keluarga Annonaceae, dan genus Annona. Nama sirsak berasal dari bahasa Belanda, yakni Zuurzakyang berarti kantong asam. Daun sirsak telah digunakan secara tradisional untuk mengobati berbagai penyakit di seluruh belahan dunia antara lain: radang selaput lendir karena penyakit asma di Andes Peru, mengobati diabetes serta penenang dan antikejang di Amozania Peru, meredakan demam di Afrika, mengobati penyakit liver di Madagaskar, mengobati



penyakit malaria di Tago, dan mengobati cacingan pada anak-anak di Guatemala. Kandungan senyawa dalam daun sirsak antara lain steroid/terpenoid, flavonoid, kumarin,alkaloid,dan tanin. Senyawa flavonoid mempunyai fungsi sebagai antioksidan untuk penyakit kanker, anti mikroba, anti virus, pengatur fotosintetis, dan pengatur tumbuh. Selain daun Sirsak yang dijadikan bahan utama pembutan teh ini bahan tambahan juga dapat dimasukkan dalam pembuatan teh hernbal ini antara lain daun Pandan dan serutan kayu Secang, serutan kayu Secang memiliki banyak zat yang terkandung dalamnya antara lain brazilin, alkaloid, falvonoid, saponin, tanin, fenil propana dan terpenoid. Selain khasiatnya yang banyak, zat warna yang ditimbulkan oleh kayu secang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai visual dari teh ini. Pemanfaat daun Pandan untuk produksi teh ini lebih pada pengambilan aromanya selain itu daun Pandan juga memiliki kandungan zat antara lain alkaloid, saponin, flavoida, tanin, polifenol dan zat warna yang dapat dijadikan obat untuk penurunan tekanan darah, rematik serta penenang.



1.2 Visi dan Misi Usaha Visi usaha : Menciptakan inovasi teh herbal dari daun sirsak dan rempah-rempah lainnya yang memiliki khasiat bernilai ekonomis dan digemari seluruh Indonesia Misi usaha : Mempopulerkan teh herbal ini sebagai salah satu teh yang sehat, meningkatkan kualitas produksi, meningkatkan volume penjualan, memiliki banyak khasiat uang menyehatkan dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen.



1.3 Tujuan Yang Ingin Dicapai Adapun tujuan melakukan usaha:  Mengembangkan jiwa kewirausahaan.  Menciptakan inovasi baru minuman teh herbal.  Menyediakan kebutuhan dan alternatif minuman teh bagi konsumen.  Menjadi enterpreuner muda.



BAB 2 ASPEK PEMASARAN



2.1 Aspek Pemasaran Analisa pemasaran sederhana yang produsen gunakan, yaitu dengan observasi. Dengan metode tersebut produsen memperoleh data mengenai segmen pasar, target pasar dan positioning untuk produk Bokek Juara.Dengan pertimbangan tersebut, produsen memandang usaha ini layak untuk dijalankan.  Segmen Pasar



: Segmen utamanya adalah kalangan umur 5 tahun keatas,



para penderita penyakit kanker dan orang-orang yang peduli akan kesehatan dan produsen juga memasarkan produk di seluruh Medan.  Target Pasar



: Sasaran yang dibidik secara langsung oleh usaha ini



adalah seluruh masyarakat Indonesia, walaupun dari masyarakat kalangan menengah bawah dapat tejangkau produk kami ini sehingga dapat membantu pemerintah dalam proses pemerataan kualitas hidup di Indonesia.  Positioning



: Peluang pasar untuk usaha ini cukup besar. Hal ini



dikarenakan belum banyak pesaing yang membuat usaha seperti ini.



2.2 Rencana Penjualanan dan Pangsa Pasar a. Rencana Penjualan Target penjualan tiap minggu adalah sekitar 70 box. Untuk memenuhi targetan ini, produk di distribusikan ke swalayan-swalayan skala besar ataupun kecil serta membuka stand di acara-acara sekitar Medan. Selain itu, promosi dapat kita tampilkan lewat media elektronik seperti jejaring sosial, internet, atau pun media cetak seperti pamflet, leafleat, ataupun brosur.



b. Pangsa Pasar Persaingan untuk Untuk usaha teh saat ini sudah lumayan banyak tetapi untuk teh dengan bahan dasar daun Sirsak dan serutan kayu Secang ini masih jarang sekali dikarenakan masyarakat belum menguasai teknik pembuatan Teh Srimpa ini. Sehingga tingkat persaingan antar produsen bisa dibilang kecil.



2.3 Strategi Pemasaran (4P) 1. Produk Teh Srimpa komoditas produk lokal yang multi-manfaat bagi kesehatan. Karena Manfaat daun sirsak untuk mioma uteri sangat baik terhadap tubuh, karena kandungan senyawa cytotoxic didalamnya. Senyawa ini berkerja membasmi pertumbuhan sel-sel yang tidak normal dalam tubuh, termasuk miom, tumor hingga kanker 2. Price Harga produk yang ditawarkan oleh Teh Srimpa disesuaikan dengan harga pasar Rp. 10.000,- /box. 3. Promotion Adapun kegiatan promosi yang dilakukan, antara lain:  Pemasangan Spanduk.  Menyebarkan brosur.  Melalui sosial media (internet).



4. Placement Lokasi yang tepat untuk menjual teh herbal ini yaitu dengan membuka stand/gerai yang strategis di Johor City. Hal ini dikarenakan lokasi ini dipandang sangat potensial untuk mencapai tujuan dan sasaran dari produk Teh Srimpa (Daun Sirsak dan Rempah-rempah), yaitu sesuai dengan target pasar dari produk minuman teh ini. Dan produsen dalam usaha ini juga tak luput memanfaatkan media sosial yang saat ini banyak digunakan oleh berbagai kalangan masyarakat dari bermacam-macam tingkat ekonomi. Hal ini memang cukup unik dan kreatif, mengingat media sosial telah menjadi media penyebaran informasi yang sangat efektif dan mempengaruhi persepsi banyak orang. Kelompok memilih Whats App,Line dan instagram sebagai media bagi para calon costumer untuk melakukan pemesanan pembelian.



BAB 3 ASPEK PRODUKSI/OPERASIONAL



3.1 Proses Produksi Teh Srimpa (Daun Sirsak dan Rempah-rempah) yang dijual, diproduksi melalui tahap-tahap berikut: Komposisi: Daun Sirsak, serutan Kayu Secang, daun Pandan, dan bahan-bahan herbal lainnya didapatkan dari sekitar pasar sayur atau buah di wilayah Medan dan di pedesaan .



Pada tahap pertama, yaitu persiapan bahan dan alat, kita melakukan serangkaian kegiatan persiapan untuk pendirian usaha, persiapan alat bahan yang digunakan dalam proses produksi, dan pembuatan. a. Alat: Pisau, pengering daun sirsak, oven, tatakan, baskom, ember, dll b. Bahan: Daun sirsak segar, serutan kayu secang, dan daun pandan. c. Cara kerja: Pengelohan daun sirsak menjadi teh antara lain sebagai berikut: 1. Mencuci daun sirsak sampai bersih 2. Memotong daun sirsak menjadi bagian-bagian kecil 3. Memasukkan potongan daun sirsak pada alat pengering agar kandungan air dapat berkurang 4. Menjemur potongan daun sirsak pada udara terbuka sampai kering 5. Setelah kering daun sirsak di blender hingga menjadi serbukan kering 6. Pengolahan serbuk kayu secang dan daun pandan perlakuannya sama seperti pada pengolahan daun sirsak.



Tahap kedua, pengemasan. Pada tahapan ini sangatlah mempengaruhi hasil produk yang dihasilkan dari segi penampilan pada suatu produk itu. Adapun prosesnya adalah sebagai berikut: 1. Siapkan pembungkus teh yang berupa filter 2. Masukan teh dalam kemasan filter hingga pada ukuran batas maksimum, lalu pasang tali dan rekatkan 3. Setelah itu sortir satu persatu the yang sudah dibungkus 4. Teh yang telah tersortir sebanyak 30 buah, masukan kedalam kotak kemasan. 5. Setelah itu kotak kemasan diberi plastik pembungkus kotak dengan cara dipanaskan dengan herdayer 6. Proses tersebut dilakukan sampai secara berulangan hingga produk teh dimasukan kedalam kotak pembungkus



3.2 Produk dan Kapasitas Produksi Setelah persediaan bahan baku mencukupi,kami melakukan proses selanjutnya yaitu tahap produksi. Cara mengolah produk kami cukup mudah dan tidak memakan banyak waktu,namun umur dari produk ini tidaklah terlalu lama sehingga harus dilakukan prediksi penjualan setiap akan menjual produk ini.



Tabel 3.2 Kapasitas Produk bulan ke



Rencana Produk Per Bulan



1



370



2



390



3



420



4



450



5



480



6



510



7



540



8



570



9



600



10



630



11



660



12



690



Total produksi satu tahun pertama



6.310



3.3 Sumber Daya Manusia



Operasional Pemasaran



Keuangan



(2 orang)



(1 orang)



Bagian Pengemasan (1 orang)



Bagian Produksi (1 orang)



Deskripsi Tugas Sumber Daya Manusia: 1. Pemasaran



:



Bertanggung



jawab



untuk



memperkenalkan



produk Teh Srimpa kepada masyarakat baik dari media sosial maupun dalam bentuk brosur dan bertanggung jawab terhadap manajemen bagian pemasaran, bertanggung jawab terhadap perolehan hasil penjualan serta penggunaan dana promosi. 2. Keuangan



: Bertanggung jawab untuk membantu perencanaan



bisnis dan pengambilan keputusan dengan menyediakan laporan keuangan yang sesuai serta mengatur semua kegiatan keuangan baik masuk ataupun keluar. 3. Bagian Pengemasan



: Bertanggung jawab atas kerapihan packing produk



agar tetap menarik sampai ke tangan konsumen. 4. Bagian Produksi



: Bertanggung jawab menjaga secara keseluruhan



kualitas bahan baku yang dijual dan bertanggung jawab terhadap kelancaran produksi dalam menghasilkan atau menyajikan produk yang di jual.



BAB 4 ASPEK KEUANGAN



4.1



Sumber pendanaan



a.



Biaya Investasi Awal (Aset) Uraian



Harga Satuan (Rp)



Jumlah Biaya (Rp)



Kantong Teh



500 kantong x Rp 100



Rp. 500.000



Benang Food Grad



1 roll x Rp 150.000



Rp. 150.000



Kotak Teh



250 buah x Rp 1.000



Rp. 250.000



Total



b.



Rp. 900.000



Biaya Bahan Baku per hari



Harga (Rp) /



No



Bahan Baku



Banyaknya



1.



Daun Sirsak Kering



1 bungkus



Rp. 3.000



Rp. 3.000



2.



Kayu Secang Kering



1 bungkus



Rp. 10.500



Rp. 10.500



Rp. 7.000



Rp. 87.500



Daun



Pandan



Segar



(setiap 100 gram daun 3.



pandan



segar



akan



menghasilkan 20 gram pandan kering)



satuan



Jumlah Harga (Rp).



12.5 Kg (2.5 kg



×



20%



rendemen daun pandan)



Total



Rp. 101.000



Total Biaya 1. Investasi Awal



:



Rp.



900.000



2. Bahan Baku



:



Rp.



101.000



Rp. 1.001.000 Harga unit produksi diperoleh dari perbandingan antara biaya total produksi dengan total unit yang diproduksi. Adapun harga unit produksi dan harga jual tiap unit 20 kantong/ box sebagai berikut: Harga unit produksi = Rp 1.112.500/ 250 box = Rp 4.450/box Harga jual tiap unit = Rp 10.000,00/box Perolehan profit wirausaha ini didapat dengan menghitung selisih antara harga jual produk/botol dengan harga produksi/botol. Jadi dengan 400 botol produk yang dibuat mampu menghasilkan profit usaha sebesar : Profit usaha = (Rp 10.000,00 – Rp 4.450,00) x 250 = Rp 1.387.500,00 Perhitungan BEP diperoleh dengan membagi total biaya produksi dengan harga jualnya: BEP (Break Event Point) = Rp 1.387.500,00/ Rp 10.000,00 = 138 box Jadi, modal akan kembali setelah mampu menjual 138 box.



4.2



Analisis Kelayakan Usaha



BreakEvent Poin(BEP) adalah suatu analisis dalam menentukan jumlah barang dan jasa yang harus dijua lkepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya yang timbul dalam proses produksi serta memperoleh keuntungan. Perhitungan BEP diperoleh dengan membagi total biaya produksi dengan harga jualnya: BEP (Break Event Point) = Rp 1.387.500,00/ Rp 10.000,00 = 138 box Jadi, modal akan kembali setelah mampu menjual 138 box.