Proposal KWU Pak Zainal Kelompok 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL PELAKSANAAN HOME CARE KEPERAWATAN “GRIYA KHITAN SEHAT”



1. Latar Belakang Sirkumsisi adalah tindakan bedah minor yang bertujuan membuang preputium penis sehingga glans penis menjadi terbuka. Hal ini bertujuan sebagai pelaksanaan ibadah agama atau untuk alasan medis, seperti menjaga higiene penis dari smegma dan sisa-sisa urine. Adapun indikasi medis yang mengharuskan dilakukannya sirkumsisi seperti fimosis, parafimosis, dan balanitis rekuren (Purnomo, 2007). Angka kejadian sirkumsisi dipengaruhi oleh agama, sosial, dan indikasi medis. Prevalensi laki-laki yang menjalani sirkumsisi di dunia diperkirakan sekitar 30-34%, dan sebagian besar sekitar 68% yang menjalani sirkumsisi adalah laki – laki muslim. Secara umum tersebar baik di Timur Tengah, Afrika Utara, Pakistan, Bangladesh dan indonesia. Selain alasan agama sirkumsisi juga dilakukan dengan alasan ritual atau upacara menuju kedewasaan seperti di Afrika barat, Afrika bagian tengah dan Afrika timur, Amerika Serikat, Republik Korea, dan Filipina (Weiss et al., 2008). Ditinjau dari segi agama, mayoritas ulama Muslim berpendapat bahwa hukum sirkumsisi bagi laki-laki adalah wajib dan merupakan syariat agama Islam (Majlis Tafsir Al-qur’an Pusat, 2010). Di dunia medis, ada berbagai macam metode sirkumsisi. Mulai dari metode konvensional dengan pisau bedah (bisturi) dengan atau tanpa penjahitan, electrosurgery pembedahan dengan bantuan alat diathermy dan electrocautery, yakni elemen panas yang digunakan untuk memotong preputium. Di Indonesia metode cautery sedang marak atau terkenal di masyarakat dan lebih dikenal dengan sebutan “Khitan Laser”. Selain sirkumsisi sebagai layanan kesehatan, praktik mandiri perawat juga menjadi salah satu layanan kesehatan utamanya bagi perawat. Perawat yang dulunya berfungsi sebagai perpanjangan tangan dokter, kini berupaya menjadi mitra sejajar dokter sebagai para perawat di Negara maju. Dewasa ini, perkembangan keperawatan dunia menjadi acuan bagi perawat untuk melakukan perubahan mendasar dalam kegiatan profesinya. Perawat yang dulu membantu



~1~



pelaksanaan tugas dokter, menjadi bagian dari upaya mencapai tujuan pelayanan klinis, kini mereka mengharapkan pelayanan mandiri sebagai upaya mencapai tujuan asuhan keperawatan. Metode pemberian asuhan keperawatan yang dilaksanakan belum sepenuhnya berorientasi pada upaya pemenuhan kebutuhan pasien, melainkan lebih berorientasi pada pelaksanaan tugas rutin seorang perawat. Paradigma terhadap tuntutan perubahan tentunya mengubah sebagian besar bentuk hubungan perawat dengan manajemen organisasi. Jika praktik keperawatan dilihat sebagai praktik professional maka harus ada otoritas atau kewenangan, ada kejelasan batasan dan perawat harus siap bertanggung jawab terhadap setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan. Keluarnya undang – undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan yang kmudian diamandemen dengan undang – undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan. Undang – undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, peraturan pemerintah nomor 32 tahun 2001 tentang tenaga kesehatan, keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1239 tahun 2001 tentang Registrasi dan Praktik Perawat, peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 148 tahun 2010 tentang izin dan penyelenggaraan Praktik Perawat serta peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 1796 tahun 2011 tentang Registrasi tenaga kesehatan, lebih mengkukuhkan perawat sebagai suatu profesi di Indonesia dalam menjalankan praktik profesinya.



~2~



2. Tujuan Tujuan sirkumsisi, selain untuk pelaksanaan ibadah agama atau ritual, juga untuk alasan medis. Tujuannya untuk menjaga kebersihan organ penis. Sebab, di balik kulit penutup itu merupakan tempat persembunyian ideal bagi kotoran, virus, dan bakteri yang terbawa oleh urin.. Namun ternyata, sirkumsisi bukan hanya sebuah kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kewajiban agama saja, dari sudut pandang medis pun sirkumsisi memiliki berbagai macam manfaat, walaupun memang tetap ada beberapa pihak yang mengatakan bahwa sirkumsisi tidak memiliki manfaat. Berikut tujuan sirkumsisi : 1. Menjaga hygiene penis dari smegma dan sisa-sisa urine. 2. Menjaga terjadinya infeksi pada glands atau preputium penis (balanoposthitis). Resiko untuk terjadinya infeksi traktur urinarius (ISK) pada anak-anak umur 1 tahun yang belum disirkumsisi 10 kali lipat dari yang sudah dilakukan sirkumsisi (Wiswell 1992, American Academy of Pediatrics 1999). Peningkatan 3.



resiko ini terjadi akibat kolonisasi kuman-kuman pathogen dari urine diaatara glands penis dan lapisan kulit preputium bagian dalam (Jack S. Elder, Curchill Livingstone 2002).



4. Mencegah terjadinya kanker penis. Iritasi kronis galand penis dengan smegma dan balanitis (infeksi) merupakan factor predisposisi terjadinya kanker penis. Kanker penis jarang terjadi pada orang yang telah disirkumsisi (John Reynard et al, Oxford University Press 2006). 5. Menurunnya resiko terkena penyakit infeksi saluran kemih. 6. Menurunkan resiko pemyakit infeksi menular seksual. 7. Proteksi dari kanker penis dan proteksi dari kanker leher rahim pada pasangan wanitanya. 8. Mencegah dari balanitis (infeksi pada kepala penis) dan balanoposthitis (infeksi pada kepala dan preputium/kulit yang menutupi kepala penis). 9. Mencegah Phimosis (tidak bisa ditariknya kulit preputium ke belakang kepala penis) dan Paraphimosis (tidak bisa kembalinya preputium ke posisi semula setelah di tarik ke belakang).



~3~



Sementara, kegiatan praktik mandiri perawat adalah untuk membantu individu agar mandiri, selain itu mengajak individu atau masyarakat berpartisipasi dalam bidang kesehatan, kemudian membantu individu mengembangkan potensi untuk memelihara kesehatan secara optimal agar tidak tergantung pada orang lain dalam memelihara kesehatan, serta membantu individu memperoleh derajat kesehatan secara optimal. Berikut tujuan dari kegiatan praktik mandiri perawat diantaranya, yaitu : 1. Membantu klien memperoleh kembali kesehatannya. 2. Membantu klien yang sehat untuk memelihara kesehatannya. 3. Membantu yang tidak dapat disembuhkan untuk menyadari potensinya. 4. Membantu yang menghadapi ajal untuk diperlakukan sebagai manusia sampai meninggal.



~4~



3. Tempat Usaha Tempat usaha



Jalan Raya Sumbersuko Gang SDN 01 Labruk Kidul Nomor 30 Lumajang



Lokasi usaha



1. Cukup strategis. 2. Mudah diakses. 3. Mudah dijangkau oleh klien. 4. Mudah dijangkau oleh kendaran (motor maupun mobil). 5. Mudah dijangkau oleh transportasi umum.



Luas tempat usaha



Luas bangunan 4 m X 12 m, dengan uraian : 1. Ruangan sebanyak 7 ruang, yaitu : a. 1 ruangan untuk transit karyawan, dengan ukuran 2 m X 2 m. b. 1 ruangan untuk peralatan dan obat-obatan, dengan ukuran 2 m X 2 m. c. 2 ruangan pemeriksaan (ruang tindakan), dengan ukuran @ 1,75 m X 2,5 m. d. 1 ruangan administrasi atau receptionist, dengan ukuran 2 m X 2 m. e. 2 kamar mandi (karyawan dan klien), dengan ukuran @ 1 m X 2 m. 2. Ruang tunggu, dengan ukuran 2 m X 2 m. 3. Lahan parkir (sisa luas tempat usaha).



Keterangan : Lampiran denah tempat usaha terdapat pada halaman selanjutnya.



~5~



DENAH TEMPAT USAHA



Keterangan : 2



1



1. Ruang transit karyawan. 2. Ruang peralatan dan obat-obatan. 3. Ruang pemeriksaan atau ruang tindakan.



3



4. Ruang adiministrasi atau receptionist. 5. Kamar mandi (karyawan dan klien.



3



6. Teras (ruang tunggu). 7. Lahar parkir. 8. Kantin etalase.



4



5



5



9. Tempat sampah (3 tempat sampah). a. Hijau : sampah organik.



8



b. Biru : sampah non organik.



6 9



c. Kuning : sampah medis.



7 U



~6~



4. Sumber Daya Manusia Karyawan Reseptionist



Jumlah 1 orang.



Pendidikan Terakhir SMK Kesehatan



Tugas pokok receptionist : 1. Melakukan registrasi klien masuk. 2. Memberikan kartu registrasi (bagi klien baru). 3. Mengisi lembar formulir kunjungan. 4. Memberikan nomor antrian. 5. Mengisi buku kohort kunjungan. 6. Melakukan laporan pertanggung jawaban setiap hari (evaluasi harian). 7. Melakukan audit registrasi klien dan pengolahan data medis setiap bulan. Perawat ketua



1 orang.



D3/S1/Sederajat



Tugas pokok perawat ketua : 1. Mengkoordinasi anggotanya. 2. Mengorganisasi tugas pokok setiap anggotanya. 3. Membantu perawat pelaksana dalam melakukan pemeriksaan atau tindakan. 4. Melakukan audit keuangan klinik dan rencana anggaran klinik bersama seluruh anggotanya. 5. Melakukan laporan pertanggung jawaban setiap hari (evaluasi harian). 6. Melakukan audit pemeriksaan atau tindakan. Perawat pelaksana



3 orang



D3/S1/Sederajat



Tugas pokok perawat pelaksana : 1. Melakukan pengkajian komprehensif. 2. Menetapkan atau merumuskan masalah keperawatan. 3. Menyusun intervensi keperawatan. 4. Melakukan implementasi keperawatan.



~7~



5. Melakukan observasi terhadap kondisi pasien. 6. Membantu pasien dalam mengembangkan perilaku koping yang efektif. 7. Melibatkan keluarga dalam pelayanan. 8. Membimbing semua anggota keluarga klien dalam pemeliharaan kesehatan. 9. Melakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan. 10. Mendokumentasikan asuhan keperawatan. 11. Melakukan laporan pertanggung jawaban setiap hari (evaluasi harian). 12. Melakukan audit pemeriksaan atau tindakan.



5. Segmentasi Level Pelayanan Rumah Khitan-Q (Praktik Sirkumsisi) Rumah Sehat (Praktik Mandiri Perawat)



Sasaran Klien (bayi ataupun anak-anak) yang akan melakukan sirkumsisi. Seluruh lapisan masyarakat yang memiliki permasalahan kesehatan.



6. Rencana Strategis 6.1 Selalu melakukan audit setiap bulan. 6.2 Memperluas informasi terkait pelayanan melalui media sosial, sistem informasi terkini, dll. 6.3 Mengembangkan klinik melalui tabungan klinik yang didapatkan dari penghasilan per bulan sebanyak 5 % dari total penghasilan. 6.4 Mengadakan aksi sosial “Khitan Massal Setiap Bulan Ramadhan”.



~8~



7. Produk Yang Ditonjolkan Adapun beberapa produk yang ditonjolkan dari pelayanan ini, diantaranya adalah : 7.1 Pelayanan ramah berprinsip pada 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun). 7.2 Pelayanan berfokus pada pelayanan keperawatan dalam penerapan asuhan keperawatan terkini (Pengkajian, Diagnosis, Intervensi, Implementasi, Evaluasi). 7.3 Pada pelayanan Rumah Khitan-Q, memberikan paket plus yaitu : 7.3.1



Disiapkan video film anak-anak dan game anak-anak untuk klien, guna menemani klien selama proses sirkumsisi.



7.3.2



Memberikan pelayanan sesuai dengan syariat agama, cinta, dan kasih.



7.3.3



Memberikan pelayanan sirkumsisi teknik manual, laser, dan clamp.



7.3.4



Setiap klien sirkumsisi mendapatkan paket pakaian muslim (baju koko dan sarung).



7.3.5



Melayani pemesana khitan On Call dan On Line.



7.4 Pada pelayanan Rumah Sehat, turut melayani rawat luka (segala jenis luka) dengan menggunakan Modern Wound Dressing. Rawat luka bisa On Call atau home care di rumah klien. 7.5 Pelayanan menyediakan tempat tunggu dengan televisi dan lahan parkir yang representatif. 7.6 Pelayanan menyediakan kantin etalase. 7.7 Pelayanan menyediakan pemilahan sampah sesua standart, yaitu : 7.7.1



Tempat sampah warna hijau : sampah organik.



7.7.2



Tempat sampah warna biru : sampah non organik.



7.7.3



Tempat sampah kuning : sampah medis.



7.8 Pelayanan juga menyediakan kamar mandi untuk klien. 7.9 Ruangan full AC.



~9~



8. Anggaran Dana Pemasukan Jumlah anggota 4 orang sistem bagi hasil setiap bulan, 5% dari hasil klinik dikhususkan untuk tabungan klinik dan pengembangan usaha. Gaji resepsionis Rp. 750.000 per bulan Modal utama dari pengumpulan uang anggota,



Rincian Dana



@Rp 12.000.000 x 4 orang



Jumlah



Rp 48.000.000



No. Uraian 1 Tempat tidur klien 2 Kursi lipat 3 Meja resepsionis



Rincian Dana @Rp 500.000 x 2 bed @Rp 350.000 x 5 kursi @Rp 700.000 x 1 buah



Rp Rp Rp



Jumlah 1.000.000 1.750.000 700.000



4 5 6 7 8 9 10



Tirai penutup atau kelambu Lampu neon Pengecatan ulang AC 3 PK Televisi LED 21 Kipas angin Tablet



@Rp 15.000 per 2m (butuh 6m) @Rp 32.000 x 6 buah Rp 750.000 + biaya buruh 2 orang @Rp 2.400.000 x 2 buah @Rp 1.650.000 x 1 buah @Rp 170.000 x 1 buah @Rp 750.000 x 2 buah Total Pengeluaran Dana



Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp



45.000 186.000 750.000 4.800.000 1.650.000 170.000 1.500.000 12.551.000



No 1 2 3 4 5 6 7 8



Alat Medis Sirkum set Tas alat medis Clamp Gunting medis lengkap Pinset lengkap Auto claf Bak instrumen Timbangan BB



Rincian Dana @Rp 1.200.000 x 2 buah @Rp 150.000 x 2 buah @Rp 400.000 x 2 buah Rp 500.000 Rp 300.000 Rp 5.000.000 @Rp 50.000 x 5 buah @Rp 70.000 x 1 buah Total Pengeluaran Dana



Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp



Jumlah 2.400.000 150.000 800.000 500.000 300.000 5.000.000 250.000 70.000 9.170.000



No Alat Habis Pakai 1 Spuit 2 Kasa perban



Rincian Dana @Rp 70.000 x 1 box kecil @Rp 5.000 x 25 box besar @Rp 15.000 x 5 buah @Rp 10.000 x 10 buah @Rp 150.000 x 1 box (uk.sedang) @Rp 10.000 x 50 pcs



Rp Rp Rp Rp Rp Rp



Jumlah 70.000 125.000 75.000 100.000 150.000 500.000



3 4 5



Kapas Betadin Benang Jahit



~ 10 ~



6 7 8 9



No. 1 2 3 4



Jarum jahit Handscoen Mess atau cutter Kantong medis



@Rp 5.000 x 100 pcs @Rp 45.000 x 5 box @Rp 5.000 x 1 box (50 pcs) @Rp 16.000 x 10 buah Total Pengeluaran Dana



Obat-Obatan Anestesi Antibiotik Analgesik Alkohol



Rincian Dana @Rp 250.000 x 1 box @Rp 100.000 x 1 box @Rp 130.000 x 1 box @Rp 400.000 x 1 box (20 pcs) Total Pengeluaran Dana



No. Tarif Khitan 1 Khitan Manual atau biasa 2 Khitan Laser 3 Khitan Clamp



500.000 225.000 250.000 160.000 2.155.000



Rp Rp Rp Rp Rp



Jumlah 250.000 100.000 130.000 400.000 880.000



Rincian Dana Jumlah Rp. 250.000 Rp 250.000 Rp. 350.000 Rp 350.000 Rp. 500.000 Rp 500.000 Total Pemasukan Dana Rp 1.100.000



Pemasukan Modal utama Tarif Khitan



Rp Rp Rp Rp Rp



Pengeluaran Renovasi tempat Rp 48.000.000 Rp 12.551.000 Rp 1.100.000 Alat medis Rp 9.170.000 Alat habis pakai Rp 2.155.000 Obat-obatan Rp 880.000 Sewa tempat per tahun Rp 15.000.000 Gaji resepsionis Rp 750.000 Jumlah Rp 49.100.000 Jumlah Rp 40.506.000



~ 11 ~



9. Analisa SWOT Strength



Weakness Opportunity



Treatment



1. Teknik khitan yang dipakai berbeda dengan yang lainnya. 2. Teknik khitan bervariasi, diantaranya : teknik manual, teknik laser, dan teknik clamp. 3. Harga terjangkau disetiap layanan. 4. Melayani pendaftaran On Call dan On Line. 5. Saat dilakukan tindakan khitan, klien disediakan video dan game. 6. Setiap khitan mendapatkan bonus pakaian muslim (baju koko dan sarung). 1. Perawat yang belum ahli dalam melakukan khitan. 2. Perawat harus mengikuti pelatihan sirkumsisi atau khitan. 1. Pelayanan menggunakan teknologi informasi untuk pendaftaran (bisa datang langsung atau mendaftar melalui On Call dan On Line). 2. Adanya relasi yang kuat untuk mengenalkan klinik 1. Banyak pesaing. 2. Pada hari sekolah, klien khitan sedikit berkurang.



~ 12 ~