5 0 757 KB
1
I. a.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kawasan mangrove di Indonesia pada dekade tahun 1980‐an, mencakup areal seluas 4,25 juta ha (Departeman Kehutanan, 1983). Banyak pihak telah melakukan penelitian dan melaporkan luasan ekosistem mangrove di Jawa. Dari penelitian yang telah dilakukan tersebut, di ketahui bahwa luasan ekosistem mangrove di Jawa semakin berkurang. Pada tahun 1982, FAO melaporkan ekosistem mangrove di Jawa seluas 49.934 hektar, PHPA‐AWB (1987) memperkirakan 7.200 hektar, hasil RePPPRoT (1985‐1989) memperkirakan 33.800 hektar, dan Giesen (1993) memperkirakan 19.077 hektar. Selain luasannya yang berkurang, tercatat bahwa habitat dan keaneka ragaman hayati di dalam ekosistem mangrove tersebut juga mengalami degradasi. Terdapat 3 (tiga) isu utama permasalahan pengelolaan mangrove di Indonesia, yaitu : 1. Isu ekologi : (a) lebih dari 50% total area mangrove di Indonesia berada dalam kondisi rusak, yang berakibat pada menurunnya fungsi ekologis mangrove; (b) adanya pendapat yang menyatakan bahwa konservasi dan rehabilitasi ekosistem mangrove untuk meningkatkan fungsi ekologi merupakan beban, bukan sebagai tanggung jawab; (c) upaya untuk merehabilitasi mangrove yang rusak masih belum mampu mengimbangi laju kerusakan yang terjadi. 2. Isu sosial ekonomi : (a) adanya perbedaan pemahaman tentang nilai dan fungsi ekosistem mangrove di antara penentu kebijakan (policy maker) dan masyarakat; (b) belum optimalnya partisipasi masyarakat lokal dalam perencanaan dan pengelolaan ekosistem mangrove; (c) sebagian besar kondisi masyarakat di sekitar ekosistem mangrove tergolong miskin; (d) pemanfaatan mangrove sebagai sumberdaya yang ramah lingkungan belum berkembang. 3. Isu Kelembagaan : (a) koordinasi antar lembaga terkait dalam pengelolaan ekosistem mangrove belum efektif; (b) kebijakan antar sektor dalam pengelolaan ekosistem mangrove masih belum sinergis; (c) instansi kunci dan perannya dalam pengelolaan ekosistem mangrove belum disepakati; (d) kelembagaan pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan ekosistem mangrove belum berkembang dan berfungsi secara optimal.
1
Kerusakan kawasan mangrove di Kota Semarang diawali dengan adanya booming budidaya udang pada tahun 1980 ‐ 1990. Masyarakat, dimotori oleh pemodal, menguasai kawasan hutan mangrove secara ilegal dan membukanya untuk tambak udang. Kerusakan hutan mangrove di pesisir Utara Jawa, juga diakibatkan oleh alih fungi lahan untuk industri. Hingga tahun 2009, garis pantai di pesisir Jawa Tengah sepanjang 690,95 kilometer telah mengalami abrasi seluas 5.600 hektar (16%). Angka ini belum termasuk kerusakan terumbu karang sekitar 4.000 hektar dan lahan bekas galian tambang sekitar 400 hektar. Kondisi ini perlu segera ditangani, salah satunya dengan melakukan penghijauan garis pantai sepanjang 330 kilometer (Kompas Edisi Jawa Tengah, Selamatkan Pantai Jateng Segera, Senin 27 Juli 2009). Berbagai upaya penghijauan garis pantai telah dilakukan sejak tahun 1990‐ an. Namun hal ini belum dapat mengatasi bencana yang terjadi akibat hilangnya mangrove, seperti banjir, abrasi, subsiden dan intrusi air laut. Mencermati uraian tersebut di atas, Alumni SMA Negeri I – II Semarang merasa perlu untuk ikut aktif dalam upaya merehabilitasi kawasan mangrove melalui penanaman 60.000 tanaman mangrove dan penyebaran 60.000 benih ikan pada tanggal 17 Juli 2010 di Kecamatan Tugu, Semarang. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu mengatasi ketiga isu utama permasalahan pengelolaan mangrove di Kota Semarang. b.
Maksud, Tujuan dan Sasaran
Dalam kegiatan ini, Alumni akan menanam 60,000 batang mangrove dan menebar 60.000 ekor benih ikan, serta akan melibatkan para pihak (stakeholder) di Kecamatan Tugu, Kelurahan Randugarut, Kota Semarang. Tujuan kegiatan ini adalah : (a). Memperbaiki kondisi lingkungan perkotaan Semarang yang kritis, khususnya kawasan mangrove, melalui pembangunan masyarakat madani. (b). Meningkatkan kapasitas berbagai pihak yang terlibat dalam pengelolaan ekosistem mangrove, yang sesuai dengan daya dukung lingkungan serta dengan didasarkan pada data informasi ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan. (c). Meningkatkan dan mempertahankan manfaat serta fungsi ‐ fungsi ekosistem mangrove sebagai sistem penyangga kehidupan.
2
Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah : (a). Terbentuknya model mekanisme kolaboratif diantara para pihak (Pemerintah, Swasta, Masyarakat) pengelola ekosistem mangrove di Kota Semarang. (b). Meningkatnya kesadaran dan peran semua pihak yang terkait dalam pengelolaan ekosistem mangrove yang berkelanjutan di Kota Semarang. (c). Terlaksananya koordinasi lintas sektor di tingkat pusat dan daerah, dalam pengelolaan ekosistem mangrove di Kota Semarang. (d). Terlaksananya pola pengelolaan ekosistem mangrove berbasis masyarakat di Kota Semarang. (e). Meningkatnya peran dan fungsi ekosistem mangrove sebagai sistem penyangga kehidupan di Kota Semarang. (f). Berkurangnya laju degradasi ekosistem mangrove dan meningkatnya kualitas ekosistem mangrove di Kota Semarang. c.
Hasil Kegiatan yang Diharapkan i. Keluaran Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah penanaman 60.000 pohon mangrove dan penebaran 60.000 benih ikan dengan menggunakan teknik‐teknik ilmiah serta melibatkan pihak‐pihak terkait di kawasan Kelurahan Randugarut, Kecamatan Tugu. ii. Manfaat Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah mendorong terciptanya model pengelolaan kawasan mangrove yang dapat mengatasi ketiga isu permasalahan, yaitu : (a) isu ekologi, (b) isu sosial ekonomi dan (c) isu kelembagaan.
3
II.
URAIAN KEGIATAN
Penanaman mangrove di Kelurahan Randugarut Kecamatan Tugu yang akan dilakukan oleh Alumni SMA Negeri I – II Semarang merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap perbaikan lingkungan fisik kritis perkotaan. Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan, Kecamatan Tugu memiliki pantai sepanjang 3,5 km dan telah mengalami abrasi sepanjang 2,25 km. Dari hasil wawancara dengan masyarakat setempat diketahui habitat mangrove yang hilang selain terjadi akibat perubahan tata guna lahan (menjadi kawasan tambak dan industri), juga disebabkan oleh penebangan mangrove secara liar. Hilangnya kawasan mangrove dan reklamasi pantai ini menyebabkan abrasi di pesisir pantai utara Semarang dan sekitarnya. Kesadaran masyarakat Kecamatan Tugu terhadap arti penting mangrove, baik untuk perbaikan kualitas tambak maupun perlindungan terhadap abrasi, yang semakin meningkat perlu didorong oleh pihak‐pihak terkait dalam pengelolaan mangrove. Mekanisme perbaikan kawasan mangrove melalui teknik kolaborasi diharapkan dapat mendorong masyarakat lokal agar bekerja secara simultan dan sinergis. Tahapan pelaksanaan kegiatan ini adalah : 1. 2. 3. 4.
Perencanaan Penanaman mangrove Penyebaran bibit ikan Pemeliharaan mangrove
Kegiatan penanaman mangrove maupun penyebaran benih ikan dilakukan dengan melibatkan masyarakat lokal baik untuk perencanaan, penanaman maupun pemeliharaannya. Partisipasi komunitas lokal didalam kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa percaya diri terhadap “kearifan lokal” yang mereka punyai dalam menjawab berbagai masalah pemenuhan kebutuhan. Peran para pihak yang akan dibangun oleh Alumni SMA Negeri I – II Semarang adalah dengan cara melibatkan jaringan. Sumberdaya alumni yang tersebar di berbagai institusi kelembagaan baik di tingkat pusat, propinsi maupun kota, serta lembaga non pemerintah ataupun swasta diharapkan dapat bersatu padu dalam upaya mengatasi degradasi lingkungan yang terjadi, khususnya kawasan mangrove di Kota Semarang. Perencanaan penanaman yang akan dilakukan juga memperhatikan rencana tata ruang Kota Semarang. Pemilihan lokasi penanaman mangrove
4
(Kelurahan Randugarut Kecamatan Tugu) diarahkan untuk memperbaiki kualitas tambak, memperbaiki ekosistem mangrove di sabuk hijau pantai (kawasan lindung sempadan pantai). Diharapkan penanaman di kawasan ini dapat mendorong perubahan Rencana Tata Ruang Wlayah Kota Semarang untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang saat ini hanya sebesar 11 %. Sedangkan berdasarkan Undang‐undang Perencanaan Tata Ruang wilayah diharuskan menyediakan untuk keperluan RTH sebesar 30 %. Keberhasilan penanaman mangrove akan memiliki dampak positif terhadap berfungsinya ekosistem mangrove secara optimal baik sebagai pelindung kawasan pesisir, meningkatkan ekonomi masyarakat, memulihkan kualitas air maupun meningkatkan produktivitas ikan laut. Pelaksanaan kegiatan ini akan melibatkan berbagai institusi diantaranya adalah : 1. Unsur Pemerintah Pusat a. Kementrian Kehutanan b. Kementrian Lingkungan Hidup 2. Unsur Pemerintah Daerah : a. Pemprov Jawa Tengah b. Pemkot Kota Semarang c. Dinas Kehutanan d. Badan Lingkungan Hidup e. Dinas Kelautan dan Perikanan f. Dinas Pendidikan g. Dinas Tata Kota dan Perumahan 3. Usur Pendidikan a. Siswa SMAN 1 Semarang b. Siswa sekitar Kecamatan Tugu 4. Unsur Angkatan Bersenjata/Polri a. Pangkalan TNI AL (Lanal) Semarang b. Polda Semarang 5. Unsur Swasta a. Kawasan Industri b. Perusahaan Kehutanan c. Perusahaan Pertambangan d. Media cetak elektronika 6. Lembaga non profit, pribadi‐pribadi warga dan pecinta Kota Semarang
5
III.
JADWAL PELAKSANAAN
a.
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Jadwal kegiatan Penananaman Mangrove di Kecamatan Tugu Kelurahan Randugarut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penanaman Mangrove Kegiatan
Bulan Jan
Peb
Juni
Juli
Agt
1, Persiapan (Jkt)
2. Konsolidasi (Jkt – Smrg)
3. Peninjauan Lokasi (Smrg)
4.Penyusunan Proposal (Jkt)
5.Penggalangan Dana (Jkt – Smrg)
6.Perencanaan (Smrg)
7.Pembibitan (Smrg)
8.Konsolidasi Para Pihak (Jkt‐Smrg)
9.Penanaman Mangrove (Smrg)
10.Penanaman Mangrove & Pelepasan Ikan – Seremonial (Smrg) 11.Pemeliharaan
Mar
Apr
Mei
Sep
Okt
b.
Rencana Anggaran Biaya Rencana anggaran yang dibutuhkan untuk kegiatan ini sebesar Rp170,560,000,‐ (Seratus Tujuh Puluh Juta Lima Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah). Dana sebesar Rp10.000.000,‐ (Sepuluh Juta Rupiah) merupakan kas dari Alumni SMAN 1 Semarang Angkatan ’84 dan ’89, sedangkan sisanya sebesar Rp160.560.000,‐ (Seratus Enam Puluh Juta Lima Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah) didapatkan dari pihak‐pihak yang peduli dan ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini.
6
Tabel 2. Rencana Biaya Pelaksanaan Penanaman Mangrove No 1
Keterangan
Anggaran (Rp) 2,550,000
Perencanaan
a.
Survey Pendahuluan
300,000
b.
Konsumsi
250,000
c.
Penyusunan Desain Penanaman
1,000,000
d.
Penggandaan Proposal
1,000,000
2
23,060,000
Acara Puncak
a.
Sewa Tenda
960,000
b.
Sewa Kursi
500,000
c.
Sewa Panggung
100,000
d.
Sewa Sound Sistem
1,000,000
e.
Sewa Bis
4,000,000
f.
Konsumsi
3,000,000
g.
Kaos
5,000,000
h.
Topi
2,500,000
I.
Pin
5,000,000
i.
Sewa Tangki Air
500,000
j
Perlengkapan Cuci Tangan
500,000
3
100,000,000
Penanaman Mangrove
a.
Bibit Mangrove + Ajir
90,000,000
b.
Upah Penanaman
10,000,000 3,000,000
4
Penyebaran Benih Ikan
5
Pemeliharaan (tiga bulan)
23,250,000
a.
Upah
6,750,000
b.
Penyulaman
9,000,000
c.
Pendampingan
7,500,000
6
Kesekretariatan (ATK, Dokumentasi, Spanduk, dll)
SUB TOTAL
Biaya tak terduga
T O T A L
Kas Alumni SMAN 1 Semarang Angkatan ’84 dan ’89 Donasi dari sponsor
13,700,000 165,560,000 5,000,000 170,560,000
Rp. 10,000,000 Rp. 160,560,000
7
c.
Susunan Acara Seremonial SUSUNAN ACARA REUNI AKBAR SMA I ‐ II SEMARANG 2010 PENANAMAN MANGROVE KELURAHAN RANDUGARUT KECAMATAN TUGU SEMARANG, 17 JULI 2010
Jam
Acara
07.00 ‐ 08.00
Peserta acara datang ke lokasi penanaman
07.30 ‐ 07.40
Laporan Ketua Panitia Penanaman Mangrove
07.40 ‐ 07.50
Sambutan Ketua Alumni SMA I ‐ II Semarang
07.50 ‐ 08.00
Sambutan Gubernur Jawa Tengah sekaligus pembukaan acara
08.00 ‐ 08.10
Pembacaan Doa
08.10 ‐ 08.30
Penanaman secara simbolis
08.30 ‐ 10.30
Penanaman oleh peserta
10.30 ‐ 11.00
Ramah tamah/peninjauan tanaman yg telah ditanam
11.00
Penutupan acara/peserta kembali ketempat masing‐ masing
d.
Susunan Panitia
SUSUNAN PANITIA REUNI AKBAR SMA I ‐ II SEMARANG 2010 PENANAMAN MANGROVE KELURAHAN RANDUGARUT KECAMATAN TUGU SEMARANG, 17 JULI 2010
Penanggung Jawab Wakil
: Hendardji Soepandji : Dadiek Surarto
Ketua Wakil
: Didit Eko Yulianto : Agung Sudaryono
8
Sekretaris I : Tatie Indrawati II : Menik Lestari Bendahara I II III IV
: Astuti R Wulandari : Hetty Listy A : Dian Widi : Hetty Purwa
Seksi : I. Acara 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Dani Aditya Vinca Safrani Nia Pras Erni Indriyati Janarko Agung Purboyo Puji Santoso Hevearita
1. 2. 3. 4. 5.
Baskoro Karyadi Putut Handoko Fajar Suryo Basuki Rahardjo Rihandoyo
II. Penanaman
III. Dana 1. Hastry Purwanti 2. Dian Sukma 3. Rositawati 4. Linda Listyowati 5. Indira Sunarsasi 6. Ronny Wardana 7. Retno Widawati 8. Eny Kurniaty 9. Endang Agustiningrum 10.Budi Lestariati IV. Dokumentasi 1. Fachri Ismawan 2. Agus Suci 3. Budi Setyawan
9
V. Humas & Publikasi 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Yan Komal Erni Firmianti Teguh Imam Santoso Iwan Setiawan Sherlyana Tetelepta Ine Rosana
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Abijanto Kurniawan Nugroho Tunggul Prakoso Tri Budianto Sigit Susilo Ima Dwi Astuti Heri Julianto Widi Prakoso
VI. Perlengkapan
VII. Konsumsi 1. Ririn Ganawati 2. Eny Utami VIII. Keamanan 1. JV Widhiatmoko/Didit 2. Roland 3. Joko Sarwono IX. Transportasi 1. Nugroho Prastowo 2. Taufik Rahyanto 3. Yoyok Harmasto ALAMAT SEKRETARIAT: Rumah Dian Widi (Angkatan ’89): Jl. Jatimulyo No. 5, Tembalang (depan SD Tembalang), Semarang 50275 Telp / Fax: (024) 7471249 REKENING ALUMNI: BCA 2320864434 a/n Dian Widianingsih / Ima Dwi Astuti (Angkt’89) BNI Cab Jakarta Pusat 0143301368 a/n Astuti Retno W. (Angkt’84) MANDIRI 070‐00‐0485387‐0 a/n Dewi Nurgiana Arsn (Angkt’89)
10
LAMPIRAN SPONSOR I.
EKSLUSIF
Rp. 160.000.000,‐
Kompensasi/Keuntungan •
Merupakan sponsor tunggal
•
Tidak ada sponsor pendamping
•
Penanaman
simbolis
berdampingan
dengan
Gubernur
Jawa
Tengah/Walikota Semarang •
Penempatan logo corporate di papan nama dan seluruh material promo dan event
II.
UTAMA
Rp. 100.000.000,‐
Kompensasi/Keuntungan •
Tidak ada sponsor pendamping dari perusahaan ataupun produk sejenis
•
Penempatan logo corporate di seluruh material promo dan event
•
Penanaman simbolis sebaris dengan Gubernur Jawa Tengah/Walikota Semarang + papan nama corporate
•
Penempatan logo corporate di seluruh material promo dan event yang ditentukan : ‐ Promo
‐ Event
* Kaos
* Back Drop
* Umbul‐umbul
* Plakat
* Spanduk
* Buku Acara
* Flyer
* Tas Kantong
12
III. PREMIUM
Rp. 50.000.000,‐
Kompensasi/Keuntungan •
Berdamping dengan sponsor lainnya
•
Penanaman simbolis sebaris dengan Gubernur Jawa Tengah/Walikota Semarang + papan nama corporate
•
Penempatan logo corporate di seluruh material promo dan event yang ditentukan : ‐ Promo
‐ Event
* Tas Kantong
* Back Drop
* Umbul‐umbul
* Buku Acara
* Spanduk
* Flyer
IV. PAKET A
Rp. 25.000.000,‐
Kompensasi/Keuntungan •
Berdamping dengan sponsor lainnya
•
Penanaman simbolis + papan nama corporate
•
Penempatan logo corporate di seluruh material promo dan event yang ditentukan : ‐ Promo
‐ Event
* Spanduk
* Buku Acara
* Umbul‐umbul * Flyer V. PAKET B
Rp. 15.000.000,‐
Kompensasi/Keuntungan •
Berdamping dengan sponsor lainnya
•
Penanaman simbolis + papan nama corporate
13
•
Penempatan logo corporate di seluruh material promo dan event yang ditentukan : ‐ Promo
‐ Event
* Spanduk
* Buku Acara
* Umbul‐umbul VI. PAKET C
Rp. 10.000.000,‐
Kompensasi/Keuntungan •
Berdamping dengan sponsor lainnya
•
Penanaman simbolis
•
Penempatan logo corporate di seluruh material promo dan event yang ditentukan : ‐ Promo
‐ Event
* Umbul‐umbul
* Buku Acara
14