22 0 2 MB
PENGARUH PEMBERIAN DAUN KELAKAI (Stenochlaena Palustris)TERHADAP PENINGKATAN HB REMAJA PUTRI USIA 15-17 TAHUN DI SMA NEGERI I SEBERUANG KABUPATEN KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2019
SKRIPSI
Oleh: VERONIKA WINDA SASKIA 183112540120003
UNIVERSITAS NASIONAL FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN i
JAKARTA 2019 THE EFFECTS OF GIVING DATE PLAM EXTRACTS AND Fe ON INCREASING HB MEASURE TO THE ADOLESCENT GIRLS IN YAMAD MIDDLE SCHOOL BEKASI
Undergraduate Thesis Submitted in a Partial Fulfillment of The Requirement for the Midwifery Bachelor of D-4 Health Science Program Universitas NasionalJakarta
Compiled by: SITI KHOTIMAH 173112540120550 /
D-IV MIDWIFERY DEPARTMENT HEALTH SCIENCE FACULTY UNIVERSITAS NASIONAL JAKARTA 2019
ii
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Judul Skripsi
: Pengaruh Pemberian Sari Kurma Dan Fe Terhadap Peningkatan Kadar Hb Pada Remaja Putri Di SMP Yamad Bekasi.
Nama Mahasiswa
: Siti Khotimah
NPM
: 173112540120550
Menyetujui,
iv
HALAMAN PERSETUJUAN
Judul Skripsi
: Pengaruh Pemberian Sari Kurma Dan Fe Terhadap Peningkatan Kadar Hb Pada Remaja Putri Di SMP Yamad Bekasi.
Nama Mahasiswa
: Siti Khotimah
NPM
: 173112540120550
Menyetujui,
v
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Yang bertanda tangan di bawah ini saya : Nama
: Siti Khotimah
NPM
: 173112540120550
Judul Penelitian
: Pengaruh Pemberian Sari Kurma Dan Fe Terhadap Peningkatan Kadar Hb Pada Remaja Putri Di SMP Yamad Bekasi.
Menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan yang lain di perguruan tinggi lain. Sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.
Jakarta, 26 Maret 2019
Siti Khotimah
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah pujisyukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat
dan
karunianya
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan skripsidengan judul “Pengaruh Pemberian Sari Kurma Dan Fe Terhadap Peningkatan Kadar Hb Pada Remaja Putri Di SMP Yamad Bekasi” Skripsi ini dibuat sebagai salah satu tugas akhir dalam menyelesaikan pendidikan di Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan Universitas Nasional.
Penulismenyadaribahwaskripsiini
tidakakanterselesaikantanpaadanya dukungan, bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak,
untuk
itu
pada
kesempatanini
denganrendahhatidanrasahormatyangbesarpenulis mengucapkanterimakasihyangsebesar-besarnyaKepada Yang Terhormat: 1. Dr. Retno Widowati, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UniversitasNasional, Jakarta. 2. Dewi
Kurniati.,
Program
Sarjana
S.
Si.T.,
M.Keb,selakuKetuaProgramStudiKebidanan
TerapanFakultas
IlmuKesehatanUniversitasNasional,
Jakarta dan selaku penguji dalam skripsi ini. 3. Risza Choirunissa., S. Si. T., MKM, selaku pembimbing 1 yang telahmemberi dorongan,sarandanilmudalamprosespembuatanskripsi. 4. Ns. Dayan Hisni, S.Kep.,M.N.S,selaku pembimbing 2 yang telahbersabar dan memberikandukunganpenuhdalampembuatanskripsisaya.
vii
5. Seluruh dosen dan staf karyawan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasionalyang
telah
sabarmendidikdanmemfasilitasiselamaproses
pembelajaran. 6. SMP
Yamadyang
telah
memberikan
kesempatanuntukpeneliti
melakukanpenelitian. 7. Orangtuadankeluargayangtelahmemberikandukunganbaiksecaramoril maupun materil selama
menjalani pendidikan
dan penyusunan
Karya
TulisIlmiahini. 8. Teman-teman satu almamater yang selalu memberikan semangat, saran dan bantuannya sehingga dapat bersama-sama menyelesaikan penulisam Skripsi. 9. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah memberikan dukungan dalam bentuk apapun untuk menyelesaikan Skripsi. Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran yang bersifat Akhirnya
membangun sangat penulis harapkan.
sebagai mahluk yangtidaksempurna, penulis mohon maafapabila
adakesalahanbaik secara Teknik penulisan, penyusunan format ataupun isi dari skripsi
ini.Harapanpenulissemogaskripsiinibermanfaat
bagipenulis
khususnyadanjugabagimasyarakatumumnya.
Jakarta, 26 Maret 2019
Siti Khotimah
viii
ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA DAN Fe TERHADAP PENINGKATAN KADAR HB REMAJA PUTRI DI SMP YAMAD BEKASI Siti Khotimah, Risza Choirunissa, Dayan Hisni Latar belakang : Anemia merupakan keadaan dimana masa eritrosit dan/atau masa hemoglobin yang beredar tidak memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigien bagi jaringan tubuh. Prevalensi anemia pada remaja putri meningkat setiap tahunnya, karena remaja putri mengalami mentruasi setiap bulannya. Untuk meningkatkan kadar Hb remaja putri maka pemenuhan gizi besi sangat diperlukan. Sari kurma dan Fe memiliki kandungan besi yang baik untuk meningkatkan kadar Hb remaja putri. Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian sari kurma dan Fe terhadap peningkatan kadar Hb remaja putri di SMP Yamad Bekasi. Metode penelitian : Desain penelitian ini adalahquasi eksperiment, pre test – post test with control group design. Teknik sampling adalah purposive sampling dengan sampel 58 responden, 29 responden pada kelompok eksperimen dan 29 responden pada kelompok kontrol, dengan melakukan pemeriksaan Hb sebelum dan sesudahpemberian sari kurma dan Fe. Analisis menggunakan uji paired t-test dan independent t-test. Hasil penelitian : Ada perbedaan rata-rata skor pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum dan sesudah diberikan sari kurma dan Fe terlihat dari nilai (p0.05), dan pada post test (p>0.05). Simpulan dan saran : Tidak ada pengaruh pemberian sari kurma dan Fe terhadap peningkatan kadar Hb remaja putri di SMP Yamad Bekasi, tetapi terlihat dari mean pretest dan postest terdapat peningkatan kadar Hb yang lebih tinggi pada kelompok eksperimen. Diharapkantenagakesehatandapat meningkatkan promosi kesehatan tentang pencegahan anemia pada remaja putri dengan terapi farmakologi dan non farmakologi. Kata Kunci : Kenaikan kadar Hb, Sari Kurma, Fe, Remaja Putri.
ix
x
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN SAMPUL .............................................................................
i
HALAMAN JUDUL.................................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................
iii
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................
iv
HALAMAN PERNYATAAN ..................................................................
vi
KATA PENGANTAR ..............................................................................
vii
ABSTRAK ................................................................................................
ix
ABSTRACT ..............................................................................................
x
DAFTAR ISI .............................................................................................
xi
DAFTAR TABEL .....................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................
xv
DAFTAR SINGKATAN ..........................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................
xvii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ............................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................
6
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................
6
1.3.1
Tujuan Umum .................................................................
6
1.3.2
Tujuan Khusus ................................................................
6
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hemoglobin.................................................................................
9
2.1.1
Pengertian Hemoglobin ...................................................
9
2.1.2
Fungsi Hemoglobin .........................................................
9
2.1.3
Pembentukan Hemoglobin ..............................................
10
2.1.4
Klasifikasi Kadar Hemoglobin........................................
11
2.1.5
Cara Pemeriksaan hemoglobin........................................
12
2.2 Anemia ........................................................................................
12
2.2.1
Pengertian Anemia ..........................................................
xi
12
2.2.2
Kriteria Anemia...............................................................
13
2.2.3
Derajat Anemia ...............................................................
13
2.2.4
Prevalensi Anemia ..........................................................
14
2.2.5
Patofisiologi ....................................................................
14
2.2.6
Gejala Klinis....................................................................
15
2.2.7
Pemeriksaan Diagnostik ..................................................
15
2.2.8
penatalaksanaan Terapi ...................................................
15
2.3 Suplemen Zat Besi ......................................................................
16
2.3.1
Pengertian Zat Besi (Fe)..................................................
16
2.3.2
Metabolisme Zat Besi (Fe) ..............................................
16
2.3.3
Kecukupan Konsumsi Zat Besi .......................................
17
2.3.4
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Absorpsi Zat Besi..
18
2.3.5
Konsumsi Tablet Fe ........................................................
19
2.3.6
Sumber Besi ....................................................................
21
2.4 Sari Kurma ..................................................................................
22
2.4.1
Pengertian Sari Kurma ....................................................
22
2.4.2
Manfaat sari Kurna..........................................................
23
2.4.3
Kandungan Gizi Kurma ..................................................
24
2.4.4
Keistimewaan Kurma ......................................................
26
2.4.5
Cara Konsumsi sari Kurma .............................................
27
2.5 Remaja Putri................................................................................
28
2.5.1
Pengertian Remaja ........................................................
28
2.5.2
Tugas-Tugas dan Perkembangan Masa Remaja ...........
29
2.5.3
Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan ...............
30
2.5.4
Karakteristik Umum Perkembangan .............................
30
2.5.5
Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik .........
31
2.5.6
Ciri-Ciri Kejiwaan dan Psikososial ..............................
31
2.5.7
Masa Transisi remaja ....................................................
32
2.5.8
Tujuan Perkembangan ..................................................
32
2.6 Kerangka Teori ...........................................................................
33
2.7 Kerangka Konsep ........................................................................
34
2.8 Hipotesis Penelitian ....................................................................
34
xii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ........................................................................
35
3.2 Populasi Dan Sampel ..................................................................
36
3.2.1
Populasi ...........................................................................
36
3.2.2
Sampel .............................................................................
36
3.3 Lokasi Penelitian .........................................................................
38
3.4 Waktu Penelitian .........................................................................
38
3.5 Variabel Penelitian ......................................................................
38
3.6 Definisi Operasional ...................................................................
39
3.7 Instrumen Penelitian ...................................................................
40
3.8 Prosedur Pengumpulan Data .......................................................
44
3.9 Pengolahan Data .........................................................................
45
3.10 Analisis Data ............................................................................
46
3.10.1 Analisis Univariat ............................................................
46
3.10.2 Analisis Bivariat...............................................................
46
3.11 Etika Penelitian .........................................................................
47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ...........................................................................
49
4.1.1
Analisis Univariat............................................................
49
4.1.2
Analisis Bivariat ..............................................................
46
4.2 Pembahasan.................................................................................
53
4.2.1
Analisis Univariat............................................................
53
4.2.2
Analisis Bivariat ..............................................................
54
4.3 Keterbatasan Penelitian ...............................................................
62
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan .....................................................................................
64
5.2 Saran ...........................................................................................
65
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Prevalensi Anemia Di Indonesia ...............................................
14
Tabel 2.2 Angka Kecukupan Besi .............................................................
21
Tabel 2.3 Kandungan Nutrisi Sari Kurma Sahira .....................................
25
Tabel 3.1 Definisi Operasional .................................................................
39
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Pada Remaja Putri Di SMP Yamad Bekasi .......................................
49
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kelas Pada Remaja Putri Di SMP Yamad Bekasi ....................................... Tabel 4.3 Distribusi Perubahan Kadar Hb Pre-test dan Post-test Remaja Putri pada kelompok eksperimen dan kelompok Kontrol yang di SMP Yamad Bekasi ..................................................... Tabel 4.4 Rata-Rata Skor Kadar Hb Pada Kelompok Eksperimen Dan
50
51
Kelompok Kontrol Sebelum Dan Sesudah Diberikan Sari Kurma Dan Fe Di SMP Yamad Bekasi ............................
52
Tabel 4.5 Rata-Rata Skor Kadar Hb Antara Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol Sebelum Dan Sesudah Diberikan Sari Kurma Dan Fe Di SMP Yamad Bekasi ...........
xiv
52
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Kerangka Teori ......................................................................
33
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ..................................................................
34
xv
DAFTAR SINGKATAN
BBLR
: Berat Badan Lahir rendah
FeSO4
: Ferrous Sulfate
CoA
: Coenzyme A
Ca
: Kalsium
Fe
: Besi
Zn
: Zinc
Cu
: Cuprum
P
: Potasium
Na
: Natrium
K
: Kalium
ATP
: Adenosina Trifosfat
O2
: Oxygen
CO2
: Karbon Dioksida
Hb
: Hemoglobin
MMN
: Multiple Micro Nutrient
SDKI
: Survay Demografi dan Kesehatan Indonesia
SKRT
: Survay Kesehatan Rumah Tangga
SPSS
: Statistical Product And Service Solutions
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Lembar Konsul/Bimbingan
Lampiran 2
: Output SPSS Uji Normalitas Data
Lampiran 3
: Output SPSS Distribusi Frekuensi
Lampiran 4
: Output SPSS Uji Paired T-Test
Lampiran 5
: Output SPSS Uji Independent T-Test
Lampiran 6
: Surat Izin Penelitian
Lampiran 7
: Surat balasan Penelitian
Lampiran 8
: Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 9
: Lembar Observasi Sari Kurma dan Fe
Lampiran 10
: Lembar Observasi Fe
Lampiran 11
: Lembar Dokumentasi
Lampiran 12
: Biodata Penulis
xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Anemia adalah suatu keadaan dimana kuantitas dan kualitas darah tidak normal yang ditunjukkan oleh berkurangnya ukuran atau jumlah sel darah merah di dalam sirkulasi darah merah yang akan berpengaruh terhadap kandungan Hemoglobin (Sudargo dkk, 2018). Anemia adalah suatu kondisi di mana jumlah sel darah merah tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan fisiologis. Anemia ditandai dengan dengan menurunnya jumlah eritrosit atau kadar hemoglobin dibawah 11 g/dl. Kekurangan zat besi dianggap sebagai penyebab paling umum anemia diseluruh dunia (Utami, 2017). Anemia pada remaja putri masih cukup tinggi, menurut World Health Organization (WHO), prevalensi anemia dunia berkisar 40-88%, angka kejadian anemia pada remaja putri di Negara-negara berkembang sekitar 53,7% dari semua remaja putri, anemia sering menyerang remaja putri disebabkan karena stress, haid, atau terlambat makan (Kaimudin, 2017) Anemia gizi besi di Indonesia sebanyak 72,3% . Jumlah penduduk usia remaja (10-19 tahun) di Indonesia sebesar 26,2% yang terdiri dari 50,9% laki-laki dan 49,1% perempuan. Berdasarkan hasil Riskesdes 2013, prevalensi anemia di Indonesia yaitu 21,7% dengan penderita anemia berumur 5-14 tahun sebesar 26,4% dan penderita berumur 15-24 tahun sebesar 18,4%. Data Survai Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2012 menyatakan bahwa prevalensi anemia pada balita sebesar 40,5%, ibu hamil sebesar 50,5%, ibu nifas sebesar
1
45,1%, remaja putri usia 10-18 tahun sebesar 57,1% dan usia 19-45 tahun sebesar 35,5%(Kaimudin, 2017). Penyebab anemia tersering adalah defien si zat-zat nutrisi. Seringkali defisiensinya bersifat multiple dengan manifestasi klinik yang disertai infeksi, gizi buruk atau kelainan herediter sseperti hemoglobinopati. Namun, penyebab mendasar anemia nutrisional meliputi asupan yang tidak cukup, kebutuhan yang berlebihan dan kurang utilisi nutrisi hemoglobinopati. (Prawirohardjo, 2009). Menurut Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (2017), Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) Yang terjadi di Kalimantan Barat tahun 2017 dominan disebabkan kasus-kasus perdarahan sebanyak 33 kasus (34,02%), hipertensi dalam kehamilan sebanyak 24 kasus (24,74%), infeksi sebanyak 4 kasus (4,12%), gangguan sistem peredaran darah sebanyak 14 kasus (16,49%), dan lain-lain sebanyak 19 kasus (19,59%). Beberapa yang dapat menyebabkan kondisi Ibu hamil tidak sehat salah satunya adalah anemia. Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (2017) menyatakan bahwa dari 14 kabupaten/kota terdapat kasus gizi buruk sebanyak 320 kasus dan kasus gizi buruk terbanyak berada di Kabupaten Kapuas Hulu yaitu sebanyak 82 kasus. Masalah gizi buruk kronis (Stunting) yang dihadapi masyarakat saat ini semakin besar. Kondisi kekurangan gizi ini terjadi sejak dalam kandungan dan pada masa awal setelah lahir. Karena itu, stunting beresiko terjadi pada Ibu hamil yang mengalami anemia atau berkurangnya jumlah kandungan hemoglobin di dalam darah sehingga terhambatnya pemasukan energi di dalam tubuh.
2
Remaja putri memiliki risiko sepuluh kali lebih besar untuk menderita anemia dibanding remaja putra. Hal ini dikarenakan remaja putri mengalami mentruasi setiap bulannya. Selain itu, ketidakseimbangan asupan zat gizi juga menjadi penyebab anemia pada remaja. Remaja biasanya sangat memperhatikan bentuk tubuh, sehingga banyak yang membatasi konsumsi makanan dan banyak pantangan terhadap makanan. (Proverawati, 2011) Anemia pada remaja putri dapat disebabkan dari berbagai macam faktor. Anemia defisiensi besi yang merupakan penyebab utama anemia di masyarakat terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah yang disebabkan oleh kekurangan gizi. Faktor lain yang dapat menyebabkan anemia pada remaja adalah kehilangan berlebihan kerena perdarahan saat mentruasi yang berlebihan, inFeksi parasit dan poliposis (Utami, 2017). Dampak yanag akan terjadi jika remaja putri mengalami anemia adalah kekebalan tubuh berkurang, menurunnya kemampuan intelektual (prestasi belajar), kehamilan berisiko (melahirkan prematur, BBLR dan kematian janin). (Sudargo, 2018) Dalam program pemerintah saat ini penanggulangan anemia gizi besi lebih dititik beratkan pada Ibu hamil dan remaja putri. Adanya kejadian anemia pada Ibu hamil dihubuungkan dengan meningkatnya kelahiran bayi prematur, kematian Ibu dan anak serta penyakit infeksi. Untuk penanganan anemia pada Ibu hamil pemerintah telah memprogramkan pemberian tablet tambah darah zat besi yang diberikan sebanyak 90 tablet. Selain Ibu hamil, yang tidak kalah penting adalah anemia pada remaja putri (rematri). Timbulnya masalah gizi pada anak usia dibawah dua tahun erat kaitannya dengan persiapan kesehatan dan gizi seorang perempuan untuk menjadi calon Ibu. Saat ini pemerintah Indonesia
3
melakukan intensifikasi pencegahan dan penanggulangan anemia pada rematri dan WUS dengan memberikan komposisi TTD yaitu 60 mg zat besi dan 0,4 mg asam folat melalui institusi sekolah, dengan frekuensi 1 tablet setiap minggu (Susanti dan Yetti, 2017). Kalimantan merupakan pulau yang terkenal dengan kekayaan keanekaragaman hayatinya. Tak hanya itu, kekayaan pengetahuan pengobatan tradisional dengan menggunakan tumbuhan yang diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi pada etnis asli Kalimantan juga sangat banyak (Noorcahyati, 2012). Salah satu tumbuhan khas Kalimantan yang berkhasiat sebagai obat tradisional adalah kelakai. Kelakai merupakan tumbuhan yang lazim dikonsumsi oleh masyarakat sehari-hari. Kelakai termasuk tumbuhanyang sangat mudah ditemukan didaerah Kalimantan. Tumbuhan ini banyak sekali terdapat di lingkungan tempat tinggal masyarakat Dayak. Selain sebagai makanan, masyarakat Dayak percaya bahwa tumbuhan ini memiliki khasiat sebagai obat tradisional. Selama ini bagian Kelakai yang dikonsumsi oleh masyarakat adalah bagian daun. Beberapa penelitian membuktikan bahwa daun kelakai mengandung zat aktif yaitu zat besi (Fe), Kalsium, Vitamin C dan Vitamin A (Noorcahyati, 2012). Kelakai mempunyai zat besi yang tinggi sehingga potensial untuk mengatasi anemia. Kelakai juga mengandung Vitamin C, Protein, Asam Folat, Beta Karoten (Chotimah, Kresnatita & Miranda, 2013). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mahyuni dkk 2018, menunjukkan bahwa hasil uji statistik nilai rata-rata kadar Hb sebelum diberikan sayuran kelakai adalah 9,32 dan setelah
4
diberikan sayuran kelakai adalah 10,14. Hasil analisa diperoleh p (0,000) < α (0,05). Maka dapat disimpulkan ada peningkatan kadar Hb setelah diberikan sayuran Kelakai Besi (Fe) dengan konsentrasi tinggi terdapat dalam sel darah merah, yaitu sebagai bagian dari molekul hemoglobin yang mengangkut paru-paru. Hemoglobin akan mengakut oksigan ke sel-sel yang membutuhkannya untuk metabolisme glukosa, lemak, dan protein menjadi energi (ATP).Pembentukan hemoglobin memerlukan beberapa zat gizi dalam pembentukan sel darah merah, yang paling penting adalah zat besi, vitamin B12 dan asam folat dam membutuhkan vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi dalam tubuh. Tanpa zat gizi tersebut, pembentukan sel darah merah tidak akan mencukupi. Selnya bisa memiliki kelainan bentuk dan tidak mampu mengangkut oksigen sebagaimana mestinya (Agustina, 2017) Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah terletak pada judul yaitu “Pengaruh Pemberian Daun Kelakai terhadap Peningkatan Kadar Hb Remaja Putri Usia 15 – 17 tahun di SMAN I Seberuang” untuk penelitian daun kelakai lebih banyak dilakukan pada ibu hamil dan ibu menyusui dan dilakukan selama 1 minggu, masih jarang dilakukan pada remaja putri. Untuk tempat penelitian peneliti menggunakan SMAN I Seberuang dan dilakukan selama 10 hari. Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rawan mengalami anemia. Remaja putri merupakan generasi masa depan bangsa yang nantinya akan menentukan generasi berikutnya. Stasus gizi remaja putri pranikah memiliki kontribusi besar pada kesehatan dan keselamatan kehamilan dan kelahiran,
5
apabila remaja putri menjadi ibu (Permatasari, 2010). SMAN I Seberuangadalah salah satu SMAyang terletak di Kecamatan Seberuang Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat. Selainitu, belum pernah ada penelitian yang terkait dengan pemeriksaan Hb atau pemberian terapi yang berkaitan dengan anemia. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengangkat permasalahan ini ke dalam sebuah penelitian dengan tujuan untuk melihat pengaruh pemberian daun kelakaiterhadap peningkatan kadar Hb remaja putri Usia 15 – 17 tahun di SMAN I Seberuang.
1.2 PerumusanMasalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Ada Pengaruh Pemberian Sayur Kelakai terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Remaja Putri 15 – 17 tahun di SMAN I Seberuang ?”
1.3 Tujuan 1.3.1
Tujuan Umum Untuk mengatahui pengaruh pemberian sayur kelakai terhadap
peningkatan kadar Hb remaja putri di SMAN I Seberuang ?
1.3.2
Tujuan Khusus
1.3.2.1 Untuk mengetahui distribusi frekuensi remaja putri di SMAN I Seberuang berdasarkan karakteristik umur.
6
1.3.2.2 Untuk mengetahui perbedaan rata-rata kadar Hbsebelum dan sesudah di berikan sayur kelakai dan kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada remaja putri di SMAN I Seberuang. 1.3.2.3 Untuk mengetahui perbedaan rata-rata kadar Hb sebelum dan sesudah di berikan sayur kelakai antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada remaja putri di SMAN I Seberuang.
1.4 Manfaat 1.4.1 Bagi Peneliti Sebagai sarana untuk memperluas dan memperdalam wawasan, serta mendapatkan pengalaman untuk melakukan penelitian ilmiah kebidanan mengenai pengaruh pemberian sayur kelakaiterhadap peningkatan kadar Hb sehingga dapat diterapkan sesuai peranan bidan sebagai pelaksana, pendidik, pengelola dan peneliti.
1.4.2 Bagi Tenaga Kesehatan Dapat memberikan masukan dan pembelajaran tentang pentingnya peran tenaga kesehatan dalam memberikan edukasi terhadap siswi tentang pemenuhan gizi besi sehingga dapat mengubah derajat kesehatan remaja putri. 1.4.3
Bagi Institusi Pendidikan. Dapat memberikan masukan dan menambah wawasan terkait dengan
penelitian yang berhubungan dengan kesehatan.\
7
1.4.4
Bagi TempatPenelitian Dapat menambah wawasan remaja putri tentang pentingnya
pemenuhan gizi besi saat remaja, sehingga remaja putri lebih memperhatiakn kesehatan mereka.
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori 2.1.1
Hemoglobin
2.1.1.1 Pengertian Hemoglobin (Hb) Hemoglobin merukapan zat warna yang terdapat dalam darah merah yang berguna untuk mengangkut O2 dan CO2 dalam tubuh. Hemoglobin adalah ikatan antara protein, garam besi dan zat warna. (Adriani, 2016) Kadar hemoglobin merupakan parameter yang paling mudah digunakan dalam menentukan status anemia pada skala luas. Sampel darah yang digunakan biasanya sampel darah tepi, seperti dari jari tengah, dapat pula dari jari kaki serta telinga. Akan tetapi kadar hemoglobin bukan merupakan indikator yang sensitif untuk melihat atatus besi seseorang. Karena turunnya kadar hemoglobin merupakan tahap yang sudah lanjut dari adanya defisiensi besi.
2.1.1.2 Fungsi Hemoglobin Dalamseldarahmerahhemoglobinberfungsiuntukmengikatoksigen(O2). Denganbanyaknyaoksigen
yang
dapatdiikatdandibawaolehdarah,
denganadanyaHbdalamseldarahmerah,
pasokanoksigenkeberbagaitempat
seluruhtubuh, bahkan yang paling terpencildanterisolasisekalipunakantercapai.
9
di
2.1.1.3 Pembentukan Hemoglobin Sintesishemoglobindimulaidalamproeritoblasdankemudiandilanjutkan sampaitingkatretikulosit, karenaketikaretikulositmeninggalkansumsumtulangdanmasukkedalamalirandarah, makaretikulosittetapmembentukhemoglobinselamabeberapahariberikutnya.Tahapd asarkimiawipembentukanhemoglobinadalahyang pertama, suksinil-KoA, yang dibentukdalamsikluskrebsberikatandenganklisinuntukmembentukmolekulpirol. Selanjutnya, empatsenyawapirolbersatumembentuksenyawaprotoporfirin, yang kemudianberikatandenganbesimembentukmolekulhem.Akhirnyaempatmolekulhe mberikatandengansatumolekulglobin,
suatuglobulin
yang
disintesisdalamribosomreticulumendoplasma, membentukhemoglobin. Terdapatbeberapavariasikecilpadarantai
sub
unit
hemoglobin
yangberbeda, bergantungpadasusunanasam amino dibagianpolipeptida. Tipetiperantaiitudisebutrantaialfa, rantai beta, rantai gamma, danrantaidelta.Bentuk hemoglobin
yang
paling
umumpada
orang
yaituhemoglobinA,merupakankombinasidariduarantaialfadanduarantai Karenasetiaprantaimempunyaisekelompokprostetikheme,
dewasa, beta.
makaterdapatempat
atom besidalamsetiapmolekulhemoglobin, masing-masingdapatberikatandengan 1 molekuloksigen,
total
membentuk
4
molekuloksigen
yang
dapatdiangkutolehsetiapmolekulhemoglobin. Hemoglobin AmempunyaiberatmolekulAfinitasikatanhemoglobinterhadapoksigenditentukanole hsifatrantaihemoglobin.Abnormalitasrantaiinidapatmengubahsifatsifatfisikmolekulhemoglobin.Contohnya, pada anemia selsabit, asam amino
10
valinakandigantikanolehasam
glutamate
padasatutempatdalamsetiapduarantai
beta.
Jikatipehemoglobininiterpapardenganoksigenberkadarrendah,
makaterbentuklah
Kristal
panjang
panjangnyakadang-kadangsampai
di
15
dalamsel-seldarahmerah
mikrometer.
Hal
yang
inimembuatsel-
seltersebuthampirtidakmungkinmelewatikapiler-kapilerkecil, danujungberduridari Kristal tersebutcenderungmerobek membrane sel, sehinggaterjadi anemia selsabit (Anamisa, 2015). Perbaikan besi intraseluler dalam waktu 12-24 jam. Hiperplasi seri eritropoitik dalam sumsum tulang terjadi dalam waktu 36-48 jam yang ditandai oleh retikulositosis di darah tepi dalam waktu 48-72 jam, yang mencapai puncak dalam 5-7 hari. Dalam 4-30 hari setelah pengobatan didapatkan peningkatan kadar hemoglobin (Utami, 2017).
2.1.1.4 Klasifikasi kadar hemoglobin Nilai normal yang paling seringdinyatakanadalahuntukpria 1418gr/100
ml
danuntukwanita
12-16
gm/100
ml
(gram/100ml
seringdisingkatdengan gr% atau gr/dl).Beberapa literature lainmenunjukkannilai yang
lebihrendah,
terutamapadawanita,
sehinggamungkinpasienseringtidakdianggapmenderita sampaiHbkurangdari
13gr/100
ml
padapriadan
(Handayani, 2008).
2.1.1.5 Cara Pemeriksaan Hemoglobin (Hb) 2.1.1.5.1
Alat pemeriksaan Hb
11
anemia 11gr/100
mluntukwanita
1) Cek Hb digital (Easy Touch GCHB) 2) Chip HbEasy Touch GCHB 3) Jarum lanset 4) Lancing device (alat pencoblos) 5) Alkohol swab 6) Handscoon 2.1.1.5.2
Prosedur kerja 1) Mengambil darah pada ujung jari dengan menggunakan jarum lanset. 2) Tekan jari hingga darah keluar sentuhkan pada ujung chip Hb yang sudah terpasang pada alat Hb digital. 3) Tunggu hingga hasil muncul dan hasil dapat terbaca.
2.1.2
Anemia
2.1.2.1 Pengertian Anemia Anemia adalah suatu keadaan kuantitas dan kualitas darah tidak normal yang ditunjukkan oleh berkurangnya ukuran atau jumlah sel darah merah didalam sirkulasi darah merah yang akan berpengaruh terhadap kandungan hemoglobin. Anemia adalah suatu keadaan dengan kadar hemoglobin dan hematokrit yang lebih rendah dari normal. Anemia akan menyebabkan tubuh mengalami hipoksia sebagai akibat kemampuan kapasitas pengangkutan oksigen dari darah berkurang(Sudargo T, 2018). 2.1.2.2 Kriteria Anemia
12
Untuk memenuhi definisi anemia, maka perlu ditetapkan batas hemoglobin atau hematokrit yang dianggap sudah terjadi anemia. Batasan yang umum digunakan adalah kriteria WHO dan dinyatakan sebagai anemia bila terdapat nilai dengan kriteria sebagai berikut : 2.1.2.2.1
Laki-laki dewasa
Hb< 13 gr/dl
2.1.2.2.2
Perempuan dewasa tidak hamil
Hb< 12 gr/dl
2.1.2.2.3
Perempuan hamil
Hb< 11 gr/dl
2.1.2.2.4
Anakusia 6-14 tahun
Hb< 12 gr/dl
2.1.2.2.5
Anak usia 6 bulan – 6 tahun
Hb< 11 gr/dl
Untuk kriteria anemia diklinik, rumah sakit atau praktik klinik pada umumnya dinyatakan anemia bila terdapat nilai sebagi berikut : 2.1.2.2.1
Hb< 10 gr/dl
2.1.2.2.2
Hematokrit < 30%
2.1.2.2.3
Eritrosit < 2,8 juta/mm
2.1.2.3 Derajat anemia Derajat anemia ditentukan oleh kadar Hb. Klasifikasi derajat anemia menurut Manuaba ( 2008 ) yang umum dipakai adalah sebagai berikut : 2.1.2.3.1
Normal
Hb ≥11 gr/dl
2.1.2.3.2
Anemia ringan
Hb 9 gr/dl – 10 gr/dl
2.1.2.3.3
Anemia sedang
Hb 7 gr/dl – ≤9 gr/dl
2.1.2.3.4
Anemia berat
Hb