PROPOSAL PELATIHAN Kel 3 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • rifka
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL PELATIHAN MANAJEMEN LAKTASI STIKES WIYATA HUSADA SAMARINDA



A. Latar Belakang Laktasi merupakan keseleruhan proses menyusui mulai dari Air Susu Ibu (ASI) diproduksi sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI. Manajemen laktasi adalah merupakan segala daya upaya yang dilakukan terhadap dalam tiga tahap, yakni masa kehamilan(antenatal), sewaktu ibu dalam persalinan sampaikeluar rumah sakit(perinatal), tahun(postnatal).



dan



masa



(Susiana,



menyusui H,



2009)



selanjutnya .World



sampai



Health



anak



beumur



Organization



2



(WHO)



merekomendasikan pemberian ASI esklusif sekurangnya selama enam bulan pertama kehidupan dan dilanjutkan dengan makanan pendamping sampai usia dua tahun. ASI memiliki keuntungan-keuntungan gizi, imunologi dan fisiologi dibandingkan susu formula komersial atau jenis susu lainnya. ASI terutama sangat penting bagi negaranegara berkembang dimana biaya dan metode persiapan susu formula bisa mengarah kepada asupan gizi yang tidak memadai dan/atau penyakit. Kebijakan nasional Indonesia melindungi, mempromosikan dan mendukung pemberian ASI. Inisiatif nasional untuk menambah jumlah rumah sakit yangberkomitmen terhadap “Sepuluh Langkah Pemberian ASI yang Berhasil” seperti yang dinyatakan oleh WHO/UNICEF pada tahun 1989 akan memberikan dampak terhadap praktik tenaga kesehatan. Pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan angka kematian bayi hingga 13% sehingga dengan dasar asumsi jumlah penduduk 219 juta, angka kelahiran total 22/1000 kelahiran hidup, angka kematian balita 46/1000 kelahiran hidup, maka jumlah bayi yang akan terselamatkan sebanyak 30 ribu.Namun yang patut di sayangkan tingkat pemberian ASI secara eksklusif di indonesia hingga saat ini masih sangat rendah yaitu antara 39%-40% dari jumlah ibu yang melahirkan (Untoro, 2004, p.4). Dirumah sakit umum Dr.jamil padang tahun 1978-1979 didapatkan bahwa lama pemberian ASI eksklusif sampai umur 6 bulan pada ibu bekerja adalah 12,63% dan pada ibu rumah tangga sebanyak 50,27%.dilihat dari tingkat pendidikan 75% ibu dengan pendidikan rendah memberikan makanan pendamping ASI yang terlalu dini



pada bayi, hal ini karena ibu berpendidikan tinggi memiliki informasi yang lebih di bandingkan dengan ibu yang berpendidikan rendah ( Dr.Parma). Berdasarkan hal tersebut maka dibutuhkan adanya penyuluhan dan promosi kesehatan mengenai manajemen laktasi. B. Tujuan Pelatihan Setelah dilaksanakan pelatihan peserta akan mampu: 1. Mengerti dan memahami mengenai manajemen laktasi 2. Memahami dan mempraktikan pemberian ASI yang tepat dan benar 3. Mampu mencegah dan mengatasi gangguan menyusui 4. Terbentuk kader ASI eksklusif C. Sasaran Sasaran pelatihan ini ditujukan kepada ibu-ibu hamil dan menyusui



di



Kelurahan Air Hitam, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. D. Materi 1. Pengertian ASI Eksklusif 2. Manfaat ASI bagi Bayi 3. Manfaat ASI bagi Ibu 4. Perbedaan ASI dan susu Formula 5. Perawatan Payudara saat Hamil 6. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) 7. Teknik Menyusui yang tepat 8. Cara Memerah ASI yang Benar 9. Penyimpanan ASI Perah 10. Cara menggunakan ASI perah yang telah dibekukan 11. Masalah dalam Menyusui dan Cara Mengatasinya E. Metode 1. Demonstrasi, Metode ini melibatkan penguraian dan memeragakan sesuatu melalui contoh-contoh. Metode ini sangat mudah dipahami dalam mengajarkan ibu-ibu hamil dan menyusui aktivitas nyata melaui suatu tahap perencanaan dari



“Bagaimana dan apa sebab” ibu-ibu hamil dan menyusui mempraktikannya dirumah. 2. Pelatihan dan penyuluhan kepada pasangan usia produktif, remaja dan keluarga tentang pentingnya ASI eksklusif serta dampak dari pemberian susu formula, dengan melibatkan kader ASI eksklusif yang sudah dibentuk. F. Media 1. Modul 2. Lembar balik G. Rencana Evaluasi Setelah kegiatan pelatihan manajemen laktasi kami merencanakan evaluasi



membagikan



kuesioner



kepada



semua



masyarakat



yang



mengikuti pelatihan manajemen laktasi khususnya ibu-ibu hamil dan menyusui, dengan membagikan kuesioner kita bisa menganalisis apakah masyarakat tersebut khususnya ibu-ibu hamil dan menyusui paham dan mengerti dengan ilmu yang di sampaikan selama pelatihan dan juga mampu mengaplikasikannya dirumah. H. Jadwal Pelaksanaan



Kegiatan Pengkajian Pembuatan proposal Pembuatan modul Pembentukan kader ASI ekslusif Pelatihan dan penyuluhan Pembuatan laporan pelatihan



Jan



Feb



Mar



Apr



x x x x x x



x x x x



x x



x



I. Lampiran 1. Lembar kuisioner Nama



:



Usia



:



Alamat



:



a) Setelah penyuluhan apa yang anda ketahui tentang manajemen laktasi? ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… b) Apakah materi pelatihan sesuai dengan kebutuhan Anda, sehingga mampu mempraktikannya dirumah? ………………………………………………………………………………………… c) Apakah materi yang diberikan lengkap dan dapat dengan mudah dipahami? …………………………………………………………………………………… d) Apa kesan dan pesan anda setelah mengikuti pelatihan ini? ................................................................................................................................



2. Modul



MODUL MANAJEMEN LAKTASI



Disusun Oleh: MAHASISWA S1-ILMU KEPERAWATAN



STIKES WIYATA HUSADA SAMARINDA



A. Pengertian ASI Eksklusif ASI Eksklusif adalah pemberian air susu ibu / ASI SAJA pada bayi hingga usia 6 bulan, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, air teh, air putih, air jeruk, serta tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, bubur susu, biskuit dan bubur nasi. B. Manfaat ASI bagi Bayi a. Sebagai makanan terbaik yang mudah dicerna dan sesuai dengan pencernaan bayi b. Memberikan kekebalan tubuh alami bagi bayi dan mencegah infeksi c. Mencegah terjadinya alergi pada bayi d. Menunjang perkembangan rahang, gigi dan gusi bayi dikemudian hari e. Pertumbuhan dan perkembangan lebih optimal dan mencerdaskan otak bayi C. Manfaat ASI bagi Ibu a. Memperkuat ikatan batin dan kasih sayang antara ibu dan bayi b. Mempercepat berhentinya pendarahan setelah melahirkan c. Mempercepat pengembalian bentuk dan ukuran rahim d. Menjarangkan kehamilan atau sebagai alat KB alami e. Mengurangi kemungkinan terjadinya kanker payudara f. Menghemat pengeluaran uang karena ASI GRATIS



D. Perbedaan ASI dan susu Formula



E.



ASI Susu Formula Banyak kandungan zat kekebalan tubuh Sedikit kandungan zat kekebalan tubuh, khusus bagi bayi (Antibodi) Cocok bagi bagi bayi dan menimbulkan alergi Sangat mudah dicerna oleh bayi



hampir tidak ada tidak Bisa menimbulkan alergi pada bayi apalgi tidak cocok Beberapa bayi dapat menimbulkan sakit



perut diare Mengurangi kemungkkinan terjadinya Meningkatkan kemungkinan terjadinya kegemukan pada anak GRATIS



kegemukan pada anak MAHAL



Perawatan Payudara saat Hamil Merawat payudara penting dilakukan saat hamil. Dengan begitu, air susu bisa diproduksi dengan lancar. Berikut teknik memijat payudara yang tepat



F. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah proses membiarkan bayi menyusu sendiri segera setelah lahir hingga 1 jam pertama setelah lahir sehingga terjadi kontak kulit antara ibu dan bayi. Berikut beberapa manfaat IMD:



a. Dapat mensukseskan ASI Eksklusif b. Menambah kekebalan tubuh bayi karena terjadi perpindahan bakteri baik ibu pada bayi c. Ikatan kasih sayang ibu dan bayi semakin kuat d. Bayi mendapatkan kolostrum (ASI yang pertama kali keluar) Kolostrum merupakan ASI yang keluar pertama kali dan berwarna kuning kental. Cairan ini sangat istemewa bagi bayi karena kaya akan zat kekebalan tubuh, penting untuk mencegah infeksi, dapat mematangkan usus bayi, dan sangat baik untuk kelangsungan hidup bayi



G. Teknik Menyusui yang tepat a. Tanda posisi yang tepat saat menyusui adalah sebagai berikut: 1) Kepala ibu dan bayi dalam satu garis lurus 2) Seluruh badan bayi ditopang 3) Bayi dipegang dekat dengan badan ibu 4) Bayi mendekat pada payudara ibu



b. Perlekatan Menyusui yang Benar Tanda perlekatan yang benar adalah: b. Mulut bayi terbuka lebar c. Bayi menyusu pada bagian areola payudara (bagian yang berwarna gelap), BUKAN hanya pada putting d. Dagu bayi menempel pada payudara ibu, hidung mengahadap ke atas e. Suara bayi terdengar pelan. Bila terdengar keras, maka posisi belum benar



H. Cara Memerah ASI yang Benar Memerah ASI diperlukan untuk merangsang pengeluaran ASI pada keadaan payudara sangat bengkak, puting sangan lecet, dan pada bayi yang tidak dapat diberikan minum ASI karena alasan tertentu. Memerah ASI yang dilakukan dengan rutin dapat meningkatkan produksi ASI Cara Memerah ASI dengan Tangan: a. Cuci tangan terlebih dahulu dan duduk santai dengan mencondongkan badan sedikit kedepan b. Payudara dipijat dengan lembut dari dasar payudara ke arah puting susu c. Letakkan ibu jari di bagian atas areola dan jari telunjuk serta jari tengah di bagian bawah areola d. Tekan jari kea rah dada, kemudian pencet dan tekan payudara diantara jarijari, lalu lepaskan, dorong ke puting seperti mengikuti gerakan mengisap bayi e. Ulangi hal ini berulang-ulang sampai payudara menjadi lembek dan kosong



I. Penyimpanan ASI Perah Tempat



Suhu



Lama



penyimpana



penyimpana



n



n



Dalam



19-25˚C



6-8 jam



ruangan



Keterangan



Wadah harus di tutupi dan dijaga



sedingin



mungkin,



bila perlu dibalut dengan handuk dingin Dalam



Tas



-15-4˚C



24 jam



Pendingin



Pastikan es batu menyentuh wadah ASI sepanjang waktu, hindari membuka tutup tas



Lemari Es



< 4˚C



5 hari



Simpan di bagian paling dalam lemari es



Freezer



1



-15˚C



2 minggu



Simpan di bagian paling



pintu dengan



dalam freezer agar suhu



lemari es



tetap stabil



Freezer



2



-18˚C



3-6 bulan



Simpan di bagian paling



pintu dengan



dalam freezer agar suhu



lemari es



tetap stabil



Freezer Box



-20˚C



6-12 bulan



(Freezer Ice



Hindari



membuka



tutup



freezer.



Cream) Catatan: Beri tanggal penyimpanan pada ASI Perah dan gunakan ASI sesuai urutan tanggal pemerahan. J. Cara menggunakan ASI perah yang telah dibekukan a. ASI beku dapat dicairkan pada udara terbuka yang cukup hangat atau di dalam wadah berisi air hangat, selanjutnya ASI dapat bertahan 4 jam dan tidak dapat dibekukan kembali.



b. ASI beku dapat dicairkan di lemari pendingin, dan dapat bertahan maksimal 4 jam, selanjutnya ASI dapat disimpan di lemari pendingin kembali selama 24 jam tetapi tidak dapat dibekukan lagi (tidak disimpan di freezer lagi). K. Masalah dalam Menyusui dan Cara Mengatasinya a. Puting lecet dan nyeri Penyebab:



Kesalahan



teknik



melepaskan



puting



dari



mulut



bayi.



Cara mengatasinya: lepaskan puting dengan cara memasukkan jari kelingking ibu ke mulut bayi atau menekan dagu bayi kebawah. b. Payudara mengalami bengkak Penyebab: Bayi tidak terlalu sering emnyusu sehingga ASI tertumpuk di payudara Cara Mengatasinya: Lakukan pemijatan pada payudara dengan kedua tangan menggunakan minyak/baby oil dari arah pangkal payudara menuju puting. Kemudian kompres payudara menggunakan lap handuk yang telah direndam dalam air hangat dan air dingin secara bergantian. c. Bentuk puting melesak kedalam (puting tidak keluar) Penyebab:



Biasanya



keadaan



bawaan



dari



lahir



Cara Mengatasinya: Melakukan tarikan pada puting secara terus menerus, dengan memutar kekiri dan kekanan kemudian tarik keluar. Akan lebih baik jika penarikan putting dilakukan pada usia kehamilam diatas 5 bulan.



d. Saluran ASI tersumbat Penyebab:



Kurangnya



rangasangan



untuk



mengeluarkan



ASI



Cara Mengatasinya: Susukan semua ASI hingga kosong, Kalau bayi sudah tidak mau menyusu, pompa ASI agar keluar kemudian simpan ASI untuk digunakan saat bayi membutuhkan. Selain itu bisa juga dengan mengkompres payudara dengan air hangat dan air dingin bergantian.



DAFTAR PUSTAKA Angga.



(2016)



Manajemen



Laktasi.



[online].



Available



from:



http://gizi.fk.ub.ac.id/manajemen-laktasi/ . [Accessed : 26th April 2019]



Wattimena, I., Dwi, Y. (2015) Manajemen Laktasi dan Kesejahteraan Ibu Menyusui. [online] 42(3). p.231 – 242. Available from : https://jurnal.ugm.ac.id/jpsi/article/viewFile/9911/8454. [Accessed : 26th April 2019]