Proposal Penelitian Fix Ke-7 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL PENELITIAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS DI KECAMATAN KUANFATU KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN



DISUSUN OLEH : NAMA



:OSWALDUS NENOBAIS



NIM



:1803010074



KELAS/SEMESTER



:B/VI



DOSEN WALI



:MARKUS TAE.S.SOS.,M.SI



JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG KOTA KUPANG 2021



BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu Lembaga pelayanan publik adalah Puskesmas. Puskesmas merupakan unit pelaksana Pelayanan kesehatan dibawah supervisi dinas kesehatan Kabupaten/Kota. Melalui adanya Puskesmas dapat menjawab kebutuhan masyarakat yang memadai yakni pelayanan kesehatan yang efektif. Untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya melalui upaya kesehatan seperti yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) perlu adanya pelayanan kesehatan yang baik dan berkualitas oleh penyelenggara kesehatan. Masyarakat sangat membutuhkan pelayanan kesehatan sehingga pemerintah membantu Puskesmas seperti menyediakan tenaga-tenaga kesehatan yang berkualitas dan fasilitas kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang maksimal. Dalam Undang – Undang nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis, dan juga telah ditetapkan bahwa setiap orang mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan menyebutkan bahwa pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional guna tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Pemerintah telah berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan dengan mendirikan Rumah Sakit dan Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) di seluruh wilayah Indonesia. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai salah satu sarana yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat karena memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Keberadaan Puskesmas di setiap



daerah membawa pengaruh baik terhadap



perkembangan kesehatan masyarakat. Adapun beberapa fungsi dan tugas Puskesmas menurut, Ayu Isti Prabandari (Jateng 23 mei 2021 11:33) adalah sebagai berikut:



1. Fungsi Puskesmas a). Upaya kesehatan masyarakat (UKM) Fungsi UKM adalah salah satu fungsi puskesmas yang bertujuan untuk memelihhara dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Dalam hal ini, Puskesmas memberikan fokus pada pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok dan masyarakat. Contohnya pelayanan kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana, pelayanan gizi, pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit. b). Upaya kesehatan perseorangan (UKP) Fungsi puskesmas yang kedua adalah upaya kesehatan perseorangan (UKP). Dalam hal ini, puskesmas melakukan kegiatan atau serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk melakukan pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit, serta berupaya dalam pemulihan kesehatan perseorangan. Contohnya, Rawat jalan, pelayanan rawat nginap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan. c). Sistem Rujukan Fungsi ini adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggungjawab pelayanan kesehatan secara timbal balik baik Vertikal maupun Horisontal 2.Tugas Puskesmas Tugas Puskesmas adalah untuk melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembaangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pelayanan publik merupakan hak dari seluruh masyarakat. Jadi penyelenggara pelayanan wajib memberikan pelayanan yang efektif dan efisien bagi masyarakat. Pemberian pelayanan yang memenuhi standar yang sudah ditetapkan memang menjadi bagian yang perlu untuk diperhatikan. Produktivitas pelayanan merupakan kemampuan yang dimiliki sebuah



perusahaan dan organisasi publik, penghasil jasa dalam menggunakan input untuk menyediakan jasa dengan produktivitas pelayanan (UU Pelayanan Publik) Laing (Dwiyanto, 2006:179-181) mengemukakan beberapa karakteristik yang dapat digunakan untuk mendefenisikan apa yang dikategorikan sebagai pelayanan publik secara terperinci yaitu : a. Dalam penyediaan barang dan jasa yangdibutuhkan masyarakat. Pelayanan publik dirincikan oleh adanya pertimbangan untuk mencapai tujuan politik yang lebih besar dibandingkan dengan upaya untuk mewujudkan tujuan ekonomis.



Jika



pelayanan yang diberikan oleh swasta, pada umumnya lebih banyak didasarkan pada pertimbangan ekonomi, maka penyediaan layanan publik oleh pemerintah tidak didasarkan pada pertimbangan untuk memperoleh keuntungan ekonomi semata,



melainkan



lebih



banyak



didasarkan



pada



pertimbangan



untuk



mewujudkan keadilan sosial bagi masyarakat. b. Pelayanan publik juga dicirikan oleh adanya asumsi bahwa pengguna layanan lebih dilihat posisinya sebagai warga negara daripada hanya dilihhat sebagai pengguna layanan semata. Dimensi ini melihat karakteristik yang pertama yang menyatakan bahwa tugas pemerintah semata-mata bukan untuk mencari keuntungan tetapi untuk melayani masyarakat. c. Pelayanan publik juga dicirikan oleh karakter pengguna layanan yang kompleks dan multi dimensional. Masyarakat yang memperoleh pelayanan publik, biasanya memiliki persepsi tentang kualitas pelayanan publik yang diterimanya. Ada yang berpersepsi bahwa pelayanan publik yang diterimanya sudah baik atau sebaliknya belum baik. Persepsi tersebut berkaitan dengan penilaiannya terhadap pelayanan publik yang diterimanya. Secara etimologis, persepsi atau dalam bahasa inggris perception berasal dari bahasa Latin perceptio, yang artinya menerima atau mengambil. Persepsi adalah pengelaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi juga ialah proses pemahaman atau pemberian makna atas suatu informasi yang didapatkan terhadap stimulus. Persepsi menurut Leavid (Sobur, 2003:445) dalam arti sempit adalah penglihatan, bagaimana cara seorang melihat sesuatu, sedangkan arti luas persepsi adalah pandangan atau pengertian yaitu bagaimana seorang



memandang atau mengartikan sesuatu. Menurut Walgito (2010), Persepsi adalah suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris. Menurut Robbins (2003), persepsi merupakan sebuah proses yang ditempuh masing-masing individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan dari indera yang dimiliki agar memberikan makna kepada lingkungan sekitar. Menurut Young Dalam Adrian (2010), persepsi merupakan sebuh aktivitas berupa mengindra, mengintegrasikan, serta memberikan penilaian pada objek-objek fisik ataupun sosial. Jadi persepsi masyarakat menjadi beban evaluasi terhadap kinerja dan layanan yang diberikan pemerintah atau organisasi yang bersangkutan. Baik buruk dan positif tidaknya persepsi masyarakat terhadap organisasi bersangkutan menjadi acuan atas pelayanan dan melaksanakan pekerjaan secara maksimal atau sesuai dengan ketentuan dan standar yang lebih ditetapkan. Dari beberapa pengertian persepsi diatas maka dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah tindakan pemikiran dari penilaian seseorang setelah menerima stimulus dari apa yang dirasakan oleh pancaindranya. Stimulus tersebut kemudian berkembang menjadi suatu pemikiran yang akhirnya membuat seseorang memiliki suatu pandangan terkait suatu kasus atau kejadian yang telah terjadi. Puskesmas Kuanfatu adalah Salah satu Puskesmas yang terletak di bagian selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan, tepatnya di Kecamatan Kuanfatu. Luas wilayah Kecamatan Kuanfatu 136,52 km2 terdiri dari 13 desa. Jarak dari ibu kota Timor Tengah Selatan (Kota Soe) ke kecamatan Kuanfatu yaitu 42 km ditempuh selama 3 jam. Puskesmas ini merupakan Puskesmas hasil pemekaran dari Puskesmas Panite. Topografi wilayah kerja Puskesmas Kuanfatu didominasi daerah pegunungan dan bukit. Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi tenaga kesehatan apabila ada pelayanan bagi masyarakat yang sakit di desa dalam wilayah Kuanfatu.



Tabel 1.1. Jumlah Penduduk Di Kecamatan Kuanfatu



No



Desa



Jumlah Penduduk



1 2 3



Kusi Kuanfatu Kelle



1 738 3 454 1 496



4 Basmuti 5 Kakan 6 Lasi 7 Olais 8 Kusi Utara 9 Kele Tunan 10 Taupi 11 Oebo 12 Oehan 13 Noebeba Total jumlah Penduduk Di Kecamatan Kuanfatu



3 306 1 855 2 238 1 861 1 090 769 781 459 538 595 20 200



Sumber: hasil survei pendataan potensi Desa kuanfatu pada tahun 2019 Puskesmas Kuanfatu berusaha untuk melayani setiap masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan sebaik mungkin, namun pada kenyataanya pelayanan yang diterima oleh masyarakat belum optimal, Karena berdasarkan hasil observasi penulis bahwa Puskesmas Kuanfatu tidak menyediakan lokasi parkiran sehingga pasien tidak merasa nyaman ketika pergi ke Puskesmas karena harus parkir kendaraannya dipinggir jalan yang mengganggu arus lalulintas. Ada masyarakat yang mengeluh bahwa petugas kesehatan kurang ramah dalam melayani pasien. Masalah lain, petugas kesehatan Puskesmas Kuanfatu terlambat meresponi keluhan masyarakat dalam pelayanan kesehatan karena ketika ada pasien atau ibu hamil yang bersalin petugas kesehatan tidak menanggapi keluhan dari pasien untuk menjemput sehingga harus melahirkan ditengah jalan. Ada juga masyarakat yang mengeluh bahwa mereka antri lama untuk mendapatkan pelayanan di Puskesmas Kuanfatu. Melihat fenomena yang terjadi mengenai pelayanan kesehatan di Puskesmas Kuanfatu Kabupaten Timor Tengah Selatan, terdapat persepsi atau cara pandang dari masyarakat tentang kinerja yang ada pada puskesmas Kuanfatu bahwa pelayanan yang diterima oleh masyarakat dari puskesmas belum optimal. Berdasarkan hasil observasi permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui lebih mendalam mengenai pelayanan kesehatan Puskesmas kuanfatu dengan judul, “ PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS DI KUANFATU KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN.”



1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah, “Bagaimana Persepsi Masyarakat Tentang Kualitas Pelayanan Kesehatan Puskesmas Di Kecamatan Kuanfatu Kabupaten Timor Tengah Selatan?” 1.3. Tujuan Penelitian 1. Untuk mendeskripsikan Persepsi Masyarakat Tentang Kualitas Pelayanan Kesehatan Puskesmas Di Kuanfatu Kabupaten Timor Tengah Selatan. 1.4. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu bahan referensi untuk menambah dan memperluas wawasan keilmuan dalam bidang Ilmu Administrasi Negara 2. Manfaat Praktis. a. Hasil penelitian ini harap digunakan sebagai masukan atau kajian bagi pemerintah, kususnya di Puskesmas Kuanfatu Kabupaten Timor Tengah Selatan. b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kritikan dan saran kepada puskesmas



Kuanfatu kabupaten Timor Tengah Selatan, agar dapat digunakan sebagai suatu motivasi atau dorongan terkait permasalahan diatas.